Anda di halaman 1dari 4

Bukti ilmiah :

http://pubs.acs.org/doi/abs/10.1021/jf403496k

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24156356

https://www.hindawi.com/journals/ecam/2012/728065/

Menurut Guenther (1999) komponen minyak atsiri dalam daun sirihantara lain : ohidroksikavikol,
kavikol, eugenol, metileugenol, karvakrol, sineol, kariofilen, kavibetol, estragol, p-simol, terpinen dan
seskuiterpen. Sedangkan menurut Dewi (2008) beberapa kandungan senyawa fenolat lain dalam sirih
adalah katekol,karvakrol, karvibetol, kavikol, sineol, estragol, eugenol dan metil eugenol. Senyawa
fenolik yang terkandung dalam tanaman dilaporkan mempunyai efek biologis termasuk antioksidan
(Durgaprasa et.al., 2011). Eugenol (C10H12O2) merupakan senyawa aktif yang biasa digunakan dalam
industri, seperti industri parfum, penyedap rasa, kosmetik, obat dan pertanian. Di industri obat, eugenol
berfungsi sebagai antimikroba, antiinflamasi, analgesik, antioksidan, antikanker.
Sudah diketahui bahwa kehadiran minyak atsiri dan komposisinya menentukan aroma tanaman dan
bumbu yang dihasilkan dari bumbu yang dihasilkan [7,8]. Keluarga kimia utama yang hadir dalam
ramuan aromatik adalah: monoterpen, monoterpenoid, dan fenilpropanoid. Dalam jumlah yang lebih
rendah, alkohol, seskuiterpen, seskuiterpenoid, aldehida, dan ester juga ditemukan [9-12]. Komposisi
dan konsentrasi minyak esensial dari ramuan aromatik bergantung pada banyak faktor, termasuk
kondisi geografis, iklim dan kondisi tanah, tahap siklus vegetatif, variasi musiman, dll.

Hera :

Gcms 2 ml batang 2 ml daun

Antioksidan 10ml daun 10ml batang

20 ml minyk atsiri

Ruku-ruku 1 kg = 2,5ml minyak atsiri

10 kg = 25 ml

5kg kmangi kering = 0,07% v/b = 3,5 mL

0,07 x 5000 gr = 350 : 100 = 3,5 ml

5 kg = 3,5 ml

30 kg = 21 ml
Pembuatan larutan DPPH 0,3mM
Larutan DPPH 0,3 mM dibuat dengan melarutkan 11,85 mg serbuk DPPH dalam
etanol p.a pada labu takar 100 ml, kemudian dihomogenkan
Pembuatan Variasi Sampel
Minyak atsiri batang Kecombrang dibuat larutan induk 1000 ppm, dengan
melarutkan 0,025 g minyak atsiri dengan pelarut etanol dalam labu takar 25 ml.
Kemudian dari larutan induk dibuat larutan 100 ppm, dari larutan 100 ppm dibuat
larutan 50 ppm, dari 50 ppm dibuat lagi variasi konsentrasi larutan 5, 10, 15 dan 20
ppm untuk diuji aktivitas antioksidannya. Dengan cara yang sama dilakukan untuk
ekstrak air dan ekstrak etanol.
Uji Antioksidan dengan Metode DPPH
Larutan Blanko. Sebanyak 1 mL larutan DPPH 0,3mM ditambahkan 2,5 mL etanol p.a, dihomogenkan
dalam tabung reaksi dan dibiarkan selama 30 menit

10 M

0,5 ml = 0,7

Xml =100

1 kg = 0,055 %

0,055 x 1000 = 55 : 100 = 0,55 ml

1 kg = 0,55 ml

40 kg batang = 22 ml

5kg kmangi kering = 0,07% v/b = 3,5 mL

0,07 x 5000 gr = 350 : 100 = 3,5 ml

5 kg = 3,5 ml

30 kg = 21 ml

0,066 x 0,5 kg = 0,033 : 100 = 0,00033

500 gr = 0,33 ml

0,5 kg = 0,33 ml
60 kg = 21,45 ml

0,045 kg = 0,53 ml

40 kg = 21,2 ml

http://chocolate-purplepharmacy.blogspot.co.id/2011/04/penapisan-fitokimia-golongan-alkaloid.html

https://niellastory.wordpress.com/praktikum/

Anda mungkin juga menyukai