Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) adalah gangguan umum yang
sering terjadi pada laki-laki. BPH merupakan salah satu kondisi umum yang
mempengaruhi pria dewasa. Berbagai gejala BPH diantaranya gejala
saluran kemih bawah seperti inkontinensia urin, nokturia, gangguan fungsi
seksual dan aspek lainnya. Seiring bertambahnya usia seseorang, maka
fungsi organ-organ tubuhnya akan mengalami penurunan yang
mengakibatkan semakin banyak penyakit yang akan mungkin timbul. Pada
pria, salah satu penyakit yang timbul akibat faktor usia ini adalah
pembesaran kelenjar prostat.
Menurut Silva BPH merupakan suatu hal normal yang terjadi pada
proses penuaan yang normal. Walaupun demikian, jika menimbulkan gejala
yang berat dan tidak segera ditangani dengan baik dapat menimbulkan
kompikasi yang mungkin terjadi pada penderita BPH yang dibiarkan tanpa
adanya pengobatan. Hal ini akan mengakibatkan terbentuknya batu vesika
akibat terdapat sisa urin setelah miksi dimana terjadinya pengendapan. Bila
tekanan intra vesika yang selalu tinggi tersebut diteruskan ke ureter dan
ginjal, akan terjadi hidroureter dan hidronefrosis yang akan mengakibatkan
penurunan fungsi ginjal.
Pembesaran kelenjar prostat merupakan penyakit tersering pada
kasus urologi setelah batu saluran kemih. Suatu penelitian menyebutkan
bahwa prevalensi Benign Prostat Hyperplasia yang bergejala pria berusia
40-49 tahun mencapai 15%. Angka ini meningkat dengan bertambahnya
usia, berdasarkan data dari National Institue of Health (NIH)
memperkirakan insidensi BPH pada laki-laki yang berusia diatas 60 tahun
sebanyak 50% dan laki-laki berusia di atas 70 tahun sebanyak 90%. Di
Indonesia pada usia lanjut, beberapa pria masih mengalami pembesaran

1
2

prostat. Keadaan ini dialami oleh 50% yang berusia 60 tahun dan kurang
lebih 80% pria yang berusia 80 tahun.
Salah satu keluhan yang disampaikan oleh pasien BPH berupa
Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS) yang terdiri atas gejala obstruksi
maupun iritasi yang meliputi frekuensi miksi meningkat, pancaran miksi
lemah dan sering putus-putus.

Anda mungkin juga menyukai