TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi TB
TB Paru adalah penyakit multisistemik infeksi kronis yang disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis.(12) Bakteri ini menginfeksi sekitar sepertiga dari
manusia dan merupakan penyebab infeksi utama kematian di dunia.(13) Penyakit
ini menyebar dari individu yang satu ke individu lainnya melalui droplet yang
terbawa oleh udara dari orang yang telah terinfeksi. TB lebih banyak menyerang
pria, dan lebih sering terdapat pada usia produktif 15-59 tahun. (14)
5
6
2.1.3 Patogenesis TB
Infeksi dapat terjadi ketika seseorang menghirup droplet yang
mengandung basil TB yang mencapai alveoli paru-paru. Pada tempat terpaparnya,
basil TB akan membentuk suatu fokus infeksi primer berupa tempat pembiakan
dan tubuh penderita akan memberikan reaksi inflamasi. Basil TB yang berhasil
masuk akan mendapatkan perlawanan dari tubuh.(16)
Dalam perjalanannya terjadi 2 fase yaitu TB primer dan TB post-primer
yaitu:
1. TB Primer
Kuman yang masuk melalui saluran napas akan bersarang di jaringan
paru-paru, dimana akan membentuk suatu serangan pneumonia yang
disebut sebagai serangan primer atau afek primer. Serangan ini dapat
timbul dibagian mana saja dalam paru-paru, berbeda dengan rekativasi.
Dari serangan primer ini akan terlihat peradangan saluran getah bening
menuju hilus (limfangitis lokal). Peradangan tersebut akan diikuti oleh
7
2.1.6 Diagnosis
Gold Standard diagnosis untuk TB paru adalah mendeteksi
Mycobacterium tuberculosis dengan metode molekuler. Namun, meskipun
10
2.1.7 Pengobatan TB
Pengobatan TB terbagi menjadi dua fase yaitu fase awal dan fase lanjutan.
Paduan obat yang digunakan terdiri dari obat utama dan tambahan. (21)
A. Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
1. Jenis lini pertama yang digunakan adalah
a. Rifampisin
13
b. INH ( Isoniazid )
c. Pirazinamid
d. Streptomisin
e. Etambutol
2. Jenis obat tambahan lini kedua yang digunakan adalah
a. Kanamisin
b. Kuinolon
c. Derivate rifampisin dan INH.
d. Obat lain masih dalam penelitian: makrolid, amoksilin +
asam klavulanat.
B. Panduan Obat Anti Tuberkulosis.
Pengobatan kasus Tuberkulosis dibagi menjadi:
1. TB Paru ( kasus baru ). BTA positif atau pada foto thoraks
terdapat lesi luas. Panduan obat yang dianjurkan adalah 2
RHZE/4RH. Panduan ini dianjurkan untuk TB paru BTA (+)
kasus baru dan TB paru BTA (-) dengan gambaran radiologi
lesi luas. Bila ada fasilitas biakan dan uji resistensi, pengobatan
disesuaikan dengan hasil uji resistensi.
2. TB Paru kasus kambuh. Sebelum ada hasil uji resistensi dapat
diberikan 2 RHZES /1 RHZE. Fase lanjutan sesuai dengan
hasil uji resistensi. Bila tidak terdapat hasil dari uji tersebut
maka pemberian obat RHE dilanjutkan selama 5 bulan.
3. Tuberkulosis kasus gagal pengobatan. Sebelum ada hasil uji
resistensi seharusnya dapat diberikan obat lini kedua. Dalam
keadaan tidak memungkinkan pada fase awal dapat diberikan 2
RHZES.
4. TB Paru kasus putus berobat. Pasien TB paru dengan kasus
kelalaian berobat akan dimulai kembali sesuai dengan kriteria
berikut:
A. Berobat > 4 bulan
1. BTA saat ini negatif.
14
dapat berupa dukungan keluarga eksternal bagi keluarga inti. Sebagai akibatnya,
anggota keluarga merasa ada yang memperhatikan untuk meningkatkan kesehatan
dan adpatasi keluarga.(28)
Berdasarkan
Berdasarkan Kuesioner SAS (Self
Kuesioner Family Tepat waktu 6 Anxiety Scale)
Apgar bulan
Tidak tepat waktu >
6 bulan
Ringan : 20 44
Baik : 8 10 Sedang : 45 59
Kurang baik : 4 7 Berat : 60 74
Buruk : 0 - 3 Panik : 75 - 80
Keterangan :
= Diteliti
= Tidak diteliti