Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain
Cross Sectional yaitu pengambilan data yang dilakukan pada suatu saat.

3.2 Tempat dan Waktu


Penelitian dilakukan di Poli DOTS RSUDZA Banda Aceh. Penelitian
dilakukan pada awal Oktober sampai dengan akhir November 2016.

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi
Populasi penelitian adalah seluruh pasien TB paru yang berobat jalan di
Poli DOTS RSUDZA Banda Aceh.
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian adalah seluruh penderita TB paru yang berobat
jalan di Poli DOTS RSUDZA yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik non probability sampling yang
dilakukan dengan metode accidental sampling. Adapaun kriteria inklusi dan
eksklusi adalah.
1. Kriteria Inklusi
a. Pasien yang sudah terdiagnosis TB Paru.
b. Pasien yang masih menjalani rawat jalan di RSUDZA.
c. Pasien yang sudah mengkonsumsi obat OAT 6 bulan.
2. Kriteria Eksklusi
a. Pasien yang tinggal sendiri tanpa didampingi oleh keluarga.
b. Pasien TB dengan penyakit pernyerta lainnya seperti jantung,
metabolik, lepra dan HPV

Rumus besar sampel minimal yang digunakan:


Z21-/2 P (1-P)
n =----------------------
d2

21
22

Dimana :

n = besar sampel minimum


Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu
(= 0.1, Z1-/2 = 1,645)
P = harga proporsi di populasi 0,5
d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir
(ditetapkan oleh peneliti sebesar 10%)
Maka, besar sampel minimal yang dibutuhkan :

1,6452x0,5x (1 0.5)
n = 0,12

n = 67 orang subjek

3.4 Kerangka Konsep

Independen Dependen

Dukungan Keluarga

Lama Pengobatan

Tingkat Kecemasan

Gambar 3.4 Kerangka Konsep

3.5 Variabel penelitian dan Definisi Operasional

3.5.1 Identifikasi Variabel Penelitian


Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel
dependen. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:
1. Variabel independen merupakan variabel yang dapat mempengaruhi
timbulnya variabel dependen. Variabel pada penelitian ini adalah Dukungan
Keluarga dan Tingkat Kecemasan pada pasien TB Paru.
2. Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi akibat adanya variabel
indepeden. Variabel dependen pada penelitian ini adalah Lama Pengobatan
pada pasien TB paru.
23

3.5.2 Variabel Penelitian

Tabel 3.5 Variabel Penelitian

Variabel Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur


Dukungan Kuesioner Kuesioner Baik: 8-10 Ordinal
Family Apgar Kurang baik:4-7
Keluarga
Tida baik: 0-3

Tingkat Kuesioner SAS Kuesioner Ringan: 20-44 Ordinal


(Self Anxiety Sedang: 45-59
Kecemasan
Scale) Berat: 60-74
Panik: 75-80

Lama Rekam Medis Melihat Tepat waktu: 6 Nominal


Pengobatan kartu rekam medis bulan
pengobatan Tidak tepat
TB.01 waktu: > 6 bulan

3.5.3 Definisi Operasional

1. Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga


terhadap anggotanya. Anggota keluarga dipandang sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dalam suatu lingkungan keluarga.
2. Tingkat Kecemasan adalah tingkat penilaian suatu respon emosional
terhadap perasaan tidak pasti, tidak menyenangkan, tidak menentu dan
ditandai oleh rasa khawatir.
3. Lama pengobatan TB paru adalah waktu yang diperlukan pasien
penderita TB paru berdasarkan fase pengobatannya, yaitu fase intensif
dimulai dari awal pengobatan hingga dua bulan pengobatan dan fase
lanjutan dimulai setelah fase intensif selesai, yaitu selama empat bulan
berikutnya

3.6 Alat / Instrumen Penelitian


Alat-alat dan bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi:
24

1. Kuesioner untuk menilai dukungan keluarga yaitu kuesioner baku


Family Apgar. Pada penelitian ini tidak dilakukan uji validitas karena
kuesioner yang digunakan telah baku. Dimana telah dilakukan uji
validitas dengan nilai r hitung 0,450 0,806 dan dinyatakan valid,
karena nilai r lebih besar dari 0,444. Sedangkan nilai uji reabilitas
untuk dukungan keluarga yaitu 0,890, dimana lebih besar dari 0,60
yang berarti instrument dinyatakan valid.
2. Kuesioner untuk meneliti tingkat kecemasan yaitu kuesioner baku SAS
(Self Anxiety Scale). Pada penelitian ini tidak dilakukan uji validitas
karena kuesioner yang digunakan telah baku. Dimana kuesioner
tingkat kecemasan memiliki konsistensi internal 0,85 dan koefisien
reabilitas 0,79 yang berarti instrument dinyatakan valid menjadi alat
ukur penelitian.
3. Rekam Medis pasien

3.7 Teknik Pengumpulan Data


3.7.1 Data Primer

Data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti terhadap sasaran


penelitiannya. Data yang dikumpulkan seperti penilaian dukungan keluarga dan
tingkat kecemasan dengan menggunakan kuesioner. Dimana penelitian di Poli
DOTS RSUDZA Banda Aceh dengan sasaran penderita TB paru. Penelitian
dilakukan awal Oktober sampai dengan akhir November. Pengambilan data ini
menggunakan 2 kuesioner yaitu Family Apgar dan SAS (Self anxiety scale)
dengan cara memberikan kedua kuisioner kepada responden dan peneliti
mendampingi selama pengumpulan data tersebut.

3.7.2 Data Sekunder


Peneliti melihat data yang telah ada yaitu dengan menggunakan rekam
medis pasien. Dimana dengan melihat isi rekam medis maka akan didapatkan data
tentang pasien yang lebih lengkap dan juga melihat kartu pengobatan TB.01.
25

3.8 Alur Penelitian


Alur penelitian digambarkan dalam bentuk skema berikut:

Populasi penelitian Seluruh Pasien Tuberkulosis Paru yang berobat di Poli


DOTS RSUDZA

Peneliti menggunakan metode accidental sampling dan Memperoleh 73


responden di Poli DOTS RSUDZA berdasarkan kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria Inklusi : 67 responden Kriteria Eksklusi : 6 responden


1. Pasien terdiagnosis TB dan 1. Pasien yang tinggal sendiri
masih menjalani pengobatan tanpa keluarga.
2. Pasien yang sudah konsumsi 2. Pasien dengan penyakit
OAT 6 bulan. penyerta seperti Jantung dan
3. Pasien yang tinggal dengan DM
keluarga besar atau inti 3. Pasien yang menolak
diwawancara.

Responden yang memenuhi kriteria Inklusi adalah 67

Peneliti menjelaskan tujuan penelitian kepada calon responden

Melakukan pengisian kuesioner Melakukan pengisian kuesioner


Family Apgar SAS (Self Anxiety Scale)

Mencatat isi rekam medis pasien untuk menentukan lama pengobatan

Pengumpulan Data

Analisis Data

Gambar 3.8 Alur Penelitian


26

3.9 Prosedur Pengolahan Data


Sebelum analisis data dilakukan, maka peneliti melakukan pengelolaan
data yaitu:
1. Editing yaitu Setelah semua data terkumpul, peneliti mengecek
kembali butir-butir pertanyaan dalam kuesioner dan memperbaiki jika
terdapat hal-hal yang salah. Data yang harus diperhatikan yaitu
kelengkapan data, kejelasan data, keseragaman data dan kesesuaian
data.
2. Coding yaitu Pada kuesioner dan hasil penelitian kita memberi kode
untuk memudahkan peneliti mengolah data.
3. Transfering yaitu Data yang telah diberi kode disusun secara
berurutan dari responden pertama hingga terakhir untuk dimasukkan
ke dalam tabel yang sesuai dengan sub variabel yang diteliti.
4. Tabulating yaitu Memasukkan data kedalam tabel dan angka-angka
sehingga dihitung jumlah kasus berdasarkan katagori yang telah
dibuat. Setelah data terkumpul, dilakukan pengelolaan data dengan
menempatkan skor tertinggi dan terendah untuk menentukan distribusi
frekuensi.
5. Cleaning yaitu Memeriksa kembali data yang telah dikelola untuk
menghindari terjadinya kesalahan.

3.10 Analisis Data


3.10.1 Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk memperoleh distribusi frekuensi dan
proporsi dari variabel yang diteliti dan dipaparkan secara numeric, grafik maupun
tabel silang.
3.10.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mencari hubungan atau korelasi antara
variabel Independen dan variabel Dependen, dalam analisis bivariat dapat
dilakukan pengujian statistik dengan uji korelasi didahului oleh uji distribusi
sampel. Jika data tidak normal maka menggunakan uji korelasi spearman dengan
rumus :
27

Keterangan
Rs : Koefisien Korelasi Spearman
d2 : Selisih antar Ranking
n : Jumlah Sampel Penelitian
Hasil Interpretasi Koefisien Korelasi :
0,00 : Tidak ada Hubungan
0,01 0,09 : Hubungan kurang berarti
0.10 0,29 : Hubungan lemah
0,30 0,49 : Hubungan moderat
0,50 0,69 : Hubungan kuat
0,70 0,89 : Hubungan sangat kuat
> 0,90 : Hubungan mendekati sempurna

Sedangkan jika didapatkan data yang berdistribusi normal, dapat


digunakan uji korelasi Pearson dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :
n = Banyaknya Pasangan data X dan Y
x = Total Jumlah dari Variabel X
y = Total Jumlah dari Variabel Y
x2= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X
y2= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y
xy= Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y

Hasil Interpretasi Koefisien Korelasi :


0 0,199 : Sangat lemah
0,20 0,399 : Lemah
0,40 0,599 : Sedang
0,60 0,799 : Kuat
0,80 1,0 : Sangat Kuat

Anda mungkin juga menyukai