Diajukan Kepada :
dr. IGB Reno Oktaviandry P. W. R., Sp.OT
Disusun Oleh :
Rocharini Dwi Putri
1
TINJAUAN PUSTAKA
A. ANATOMI TERAPAN
anterior dan posterior. Bantalan femoral dan condylus tibial adalah discus
pembuluh darah maupun saraf. Kartilago ini menerima nutrisi dari cairan
2
Membran synovial lutut membran terbesar, pada tepi atas patella,
beberapa bursa :
1) Bursa prepatellar relatif besar terletak pada aspek anterior lutut dan
ligamentum patella.
patella.
klinis dianggap penting, bursa juga berhubungan dengan sendi lutut, dan
gastrocnemius.
3
1) menyalurkan nutrisi dan produk sisa
c. Otot
menutupi patella, dan insersi pada tuberositas tibial. Fleksi tungkai oleh otot
Rotasi eksternal tibia dan fibula adalah fungsi dari otot biceps femoris,
dan rotasi internal adalah fungsi dari otot popliteus dan semitendinosus.
B. PEMERIKSAAN
a. GEJALA-GEJALA
1. Nyeri adalah gejala lutut yang paling sering ditemukan. Pada penyakit
4
4. Pembengkakan dapat bersifat lokal atau tersebar. Bila ada cedera, tanyakan
kelemahan otot.
Deformitas valgus atau varus terbaik diperiksa bila pasien berdiri dan menahan
beban.
5
c. TANDA-TANDA BILA PASIEN TIDUR TELENTANG
1. Penampilan
dengan mengukur ukuran lingkar paha pada tingkat yang sama dan
Posisi lutut dapat terletak pada valgus atau varus, berfleksi sebagian
kanan
6
2. Rasa
tubuh.
c) dengan mendorong patella ke satu atau sisi lain dari garis tengah dapat
1. Fluktuasi-silang
7
Tangan kiri menekan dan mengosongkan kantong suprapatellar, sementara tangan
kanan pada bagian depan sedni di bawah patella. Dengan mengencet dengan satu
tangan secara bergantian, gelombang yang berasal dari cairan akan dialirkan ke
sendi.
2. Ketukan patella
mendorong patella secara keras ke belakang, bila uji positif patella dapat terasa
3. Uji penggelembungan
8
Mendeteksi jumlah cairan yang sedikit. Kompartemen medial dikosongkan dengan
menekan pada sisi sendi itu, tangan kemudian diangkat dan sisi lateral ditekan
dengan keras, riak yang nyata terlihat pada permukaan medial yang rata
dan menghilang bila berfleksi lebih jauh, bila terdapat kelebihan cairan, bagian
3. Gerakan
menekan lutut ke dalam varus atau valgus selama fleksi, bila nyeri
9
rotasi Pertama rotasi diuji pada pinggul pasien dan lutut difleksikan
dengan menempatkan tangan di bawah lutut pasien, jika tangan Anda dapat
diekstraksi lebih mudah pada satu sisi dari yang lain, ini menunjukkan
UJI STABILITAS
10
Gambar 9. Uji ketidakstabilan ligamentum kolateral
a) Memegang kaki pasien dekat dengan tubuh pemeriksa dan berikan tekanan
c) Dalam hal ini kalau ada ketidakstabilan di sisi lateral, ditandai dengan lutut
ditarik ke varus.
2. Ligamentum krusiata
11
Gambar 10. Uji ketidakstabilan ligamentum krusiata
Kekenduran krusiata dapat diuji dengan lutut 90 derajat, kaki ditarik ke depan dan
di dorong ke belakang.
Uji Lachman, lutut dengan sudut 20-3- derajad, kaki dan paha dipegang erat dan
UJI MC MURRAY
Uji klasik untuk robekan meniscus. Bagian yang kendur kadang dapat
12
Gambar 11. Uji mc murray
a) Tes McMurray meniskus medial diuji oleh fleksi pasif, varus, dan rotasi
b) Meniskus lateral diuji oleh fleksi pasif, valgus, dan rotasi internal kaki
bagian bawah.
SENDI PATELOFEMORAL
2. Uji friksi
13
Gambar 12. Uj friksi
Menggerakan patella ke atas dan bawah sambil sedikit menekannya pada femur,
3. Uji aprehensi
dengan cara penekanan patella ke lateral dengan ibu jari sambil sedikit
memfleksikan lutut.
14
2. Pembengkakan, bengkak di garis tengah suatu penonjolan kapsul, bursa
4. Uji Apley
5. Uji Thessaly
15
Tes Thessaly mensimulasikan kekuatan memuat ditempatkan pada lutut. Pasien
berdiri pada satu kaki dengan lutut tertekuk sampai 20 derajat sambil memegang
tangan pemeriksa untuk keseimbangan. Dari posisi ini, pasien diminta untuk
internal dan eksternal memutar lutut. Ketika rasa sakit atau penguncian atau sensasi
6. Uji penggerusan
7. Uji distraksi
e. PENCITRAAN
1. MRI
2. X-RAY
16
Gambar 17. X-rays
Views anteroposterior harus selalu diambil dengan berdiri pasien. (A, b) Citra yang
diperoleh dengan Pasien berbaring di x-ray sofa acara hanya sedikit penyempitan
ruang sendi medial di setiap sisi; tetapi dengan Berat tubuh (c, d) jelas bahwa
perubahan jauh lebih ditandai dari pada pikiran pertama.
f. ARTROSKOPI
g. KALENDER DIAGNOSIS
17
I. DEFORMITAS LUTUT
Pada orang dewasa normal lutut berada pada 5-7 derajad valgus.
Kaki melengkung
Dicatat dengan mengukur jarak antara kedua lutut dengan kaki yang
berekstensi penuh dan kedua tumit menyentuh; ini harus < 6 cm.
Kaki pengkar
18
Dua saudara dengan alam mengoreksi diri' cacat 'dari
lutut. (a, b) Tamzin di 1 dan 2 tahun; (c, d) Jessy pada 3 dan 4 tahun.
abnormal pada epifisis tibia proksimal. X-rays epifisis tibia atas rata di medial dan
Kaki melengkung yang nyata pada anak anteversi berlebihan pada leher
19
e. X-rays penyakit blount
lutut valgus.
Recurvatum kongenital
20
II. LESI MENISCUS
Peran meniscus:
sendi
Meniscus sering pecah dan robek pada usia tua terutama kalua berhubungan
A. Patologi
21
(d) posterior
B. Gambaran klinik
sepenuhnya
22
Gambar 23. Meniskus yang robek - MRI
Robekan horizontal pada tanduk posterior meniscus medial.
C. Diagnosis banding
D. Terapi
Terapi konservatif
Terapi operasi
Indikasi operasi kalua sendi tidak dapat dibuka kuncinya dan gejala
23
Menisektomi sebagian
Menisektomi artroskopi
E. Hasil
khas - terlepasnya tanduk anterior atau posterior tanpa robekan yang jelas (dapat
Pada janin meniscus tidak semilunar tapi mirip cakram (discoid), kalua
bentuk ini bertahan dapat menimbulkan gejala. Pasien muda mengeluh lutut lepas
dan menimbulkan bunyi keras tanpa riwayat cedera. Bunyi debam yang khas terasa
pada 110 derajad bila lutut fleksi dan 10 derajad saat lutut ekstensi. Bila nyeri
24
VI. KISTA MENISCUS
Disebabkan oleh trauma, akibat robekan horizontal kecil atau tekanan berulang
c) Gambaran klinik
Nyeri
d) Diagnosis banding
Ganglion
25
e) Terapi
lengakap dapat terjadi pada olahragawan. Ketidakstabilan kronis pada lutut, rasa
seperti sendi akan lepas selama beraktivitas disertai nyeri dan pmbengkakan.
Penting untuk menentukan sifat lesi dan mengukur tingkat gangguan fungsional.
Factor predisposisi:
interkondilus
Pada serangan pertama, kapsul pada sisi medial patella robek. Dislokasi
A. Gambaran klinik
26
Gambar 25. Ketidakstabilan patela
B. Terapi
Kondromalasia
Dislokasi kongenital
Dislokasi habitual
27
XI. KELEBIHAN BEBAN PATELOFEMORAL
A. Patologi
B. Gambaran klinik
pengecilan kuadriseps
C. Terapi
Konservatif
Operasi
Pembebasan lateral
Peninggian distal
Kondroplasti
patelektomi
28
XII. OSTEOKONDRITIS DISEKANS
Fragmen avascular kecil yang berbatas tegas pada tulang dan kartilago yang
mendasari kadang-kadang memisahkan diri dari salah satu kondilus femoral dan
A. Patologi
Penyebab paling mungkin adalah cedera. Biasanya yang terkena pada bagian
bawah atau lateral kondilus femoral medial. Daerah tulang subkondral menjadi
avascular dan dalam daerah ini suatu segmen osteokartilaginosa ovoid tampak
memisahkan diri dan pecah menjadi badan lepas dalam sendi. Lubang kawah yang
sendi.
B. Gambaran klinik
penguncian)
29
2) Tanda Wilson : bila lutut fleksi 90 derajat, berotasi ke medial,
sekitar lesi
Pencitraan
terowongan.
C. Diagnosis banding
osteokondritis disekans, pada x-rays lesi selalu berada pada kubah kondilus
femoral.
30
D. Terapi
artroskop.
Stadium dini, fragmen stabil terapi tidak perlu tetapi aktivitas dibatasi
Fragmen tidak stabil (dikelilingi batas jelas dengan sclerosis pada tulang
Fragmen besar (>1 cm) harus difiksasi in situ dengan pen atau
31
Fragmen terlepas pada satu potong dan terbukti cocok dengan tempat
karbon.
Setelah operasi, lutut dibalut dengan gips selama 6 minggu, sesudah itu
C. BADAN LEPAS
Disebabkan oleh:
32
Gambar 29. Badan lepas
a) Badan lepastergelincir saat disentuh (sendi tikus)
b) Badan lepas yang kecil berseberangan dengan garis sendi
c) Synovial kondromatosis, badan lepas multiple
A. Gambaran klinik
goyangkan lututnya.
Pasien merasa ada sesuatu yang masuk dan keluar dari sendi.
B. Terapi
D. KONDROMATOSIS SYNOVIAL
Sendi berisi banyak badan lepas, sering dalam bentuk gumpalan seperti
mutiara yang menyerupai sagu (lutut badai salju). Ujung serat mengalami
33
E. SINDROMA PLIKA
Plika adalah sisa sekat synovial embrionik yang masih terdapat dalam kehidupan
orang dewasa.
A. Patologi
B. Gambaran klinik
Riwayat cedera
Tanda khas : nyeri di dekat kutub atas patella dan di atas kondilus
femoral
C. Diagnosis banding
Sublukasi patela
D. Terapi
Istirahat
Obat antiradang
Pebyesuaian aktivitas
34
F. PEMBENGKAKAN LUTUT AKUT
A. Hemartrosis
sangat sakit, hangat, tegang, mirip adonan kental, dan gerakan menjadi
terbatas. Terapi dengan sendi diaspirasi, kaki dibalut, dan latihan kuadrisep.
C. Synovitis traumatic
dilakukan.
Pembengkakan akut tanpa riwayat cedera atau infeksi menunjukan gout atau
35
G. PEMBENGKAKAN LUTUT KRONIS
1. TUBERCULOSIS
A. Gambaran klinik
Pembengkakan sendi
B. Terapi
36
2. ARTRITIS RHEUMATOID
A. Gambaran klinik
Stadium 1 (synovitis)
Pengecilan
Efusi
Stasium 2
Pengecilan
Stadium 3
37
Kerusakan kartilago dan deformitas (valgus dan fleksi yang
tetap)
B. Terapi
(itrium-90)
Operasi sinovektomi
Osteotomy suprakondilus
artroplasti
3. OSTEOARTRITIS
38
Gambar 33. X-ray osteoarthritis
Penyempitan pada rongga sendi medial
A. Patologi
B. Gambaran klinik
Krepitus patellofemoral
C. Terapi
Konservatif
Penyucian artroskopik
39
Patelektomi
Osteotomy penyetelan
Artroplasti penggantian
Arthrodesis
4. OSTEONEKROSIS
A. Gambaran klinik
terkena
B. Terapi
Konservatif
Osteotomy penyetelan
Artroplasti penggantian
A. Gambaran klinik
Ketidakstabilan
Sendi bengkak
Deformitas
40
Radiologic : sublukasi, perusakan tulang, massa mengapur
B. Terapi
Arthrodesis
d) arthrogram
H. ARTRITIS HEMOFILIK
A. Gambaran klinik
Perdarahan segar
Nyeri bengkak
B. Terapi
Aspirasi
41
Pembebatan
Fisioterapi
Artroplasti penggantian
patella
TUBERKEL TIBIA)
Remaja
Penyembuhan spontan
42
Gambar 35. OsgoodSchlatters disease
berbenjol
B. Penyakit Pellegrini-stieda
medial
L. BURSITIS
Akibat friksi tetap antara kulit dan patella. Pembengkakan terbatas dan
berfluktuasi, tapi sendi normal. Terapi dengan istirahat, aspirasi atau insisi
kalua perlu.
C. Bursitis semimembranosa
43
Bursa antara semimembranosa dan kaput medial gastrocnemius. Benjolan
D. Kista popliteal
sendi.
a. Artroskopi
b. Osteotomy
c. Arthrodesis
d. Penggantian lutut
44
A. Artroskopi
persiapan yang sangat diperlukan dan tetap merupakan alat diagnosis utama
Teknik
1. Lakukan asepsis
2. anastesi
6. Alat lihat fiberoptik, sumber cahaya dan sistem irigasi disertakan, kamera
c. Biopsi
d. Menisektomi sebagian
45
e. Pembersihan patela
g. Sinovektomi
Komplikasi
mengganggu.
NSAID.
stimulasi saraf
B. Osteotomi
46
- Umumnya karena alasan biomekanik yang kuat, suatu osteotomi valgus
proksimal tibia
Dasar pemikiran
Indikasi
a. Cacat pertumbuhan
b. Cedera epifisis
c. Fraktur malunion
- Bila pasien muda dan asalkan sendi punya ROM yang relatif baik dan stabil,
47
- Dengan penyetelah ulang sendi beban dipindahkan dari kompartemen medial
hipervaskular
Teknik:
tibia dibelah dan difiksasi dengan salah satu dari dua cara.
Hasil-hasil. Osteotomi valgus tibia tinggi, bila dilakukan untuk OA hasil yang
baik asalahkan
Komplikasi :
- Kelemahan teknik
48