BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
salah satu penggerak utama atas kelancaran jalannya aktivitas kerja dalam
menjadi tujuan organisasi akan tercapai. Salah satu cara yang ditempuh
motivasi yang ada pada dirinya agar timbul suatu semangat dan kegairahan
dalam bekerja.Ada dua rangsangan motivasi yaitu dari dalam diri pegawai
1
2
itu sendiri dan dari faktor luar pegawai. Setiap pegawai memiliki perbedaan
puas dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang hanya bisa dirasakan oleh
seseorang yang berbeda-beda itu terjadi karena proses mental yang telah
belajar seseorang terhadap segala sesuatu yang dilihat dan dialaminya dari
lingkungan yang ada di sekitarnya. Dengan sikap yang berbeda itu, maka
kinerja, artinya atasan dan pegawai yang mempunyai motivasi tinggi maka
diri pekerja sebagai individu, sehingga jenis motivasi intrinsik dapat diukur
berkaitan dengan pendorong kerja yang bersumber dari luar diri pekerja
kerja.
2011 tentang penilaian prestasi kerja PNS, penilaian prestasi kerja PNS
Pejabat Penilai terhadap sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja PNS,
yang dilaksanakan oleh pejabat penilai sekali dalam satu tahun yang
paling lama akhir Januari tahun berikutnya. Penilaian prestasi kerja PNS
terdiri atas unsur : SKP dengan bobot nilai 60% (enam puluh persen), dan
perilaku kerja dengan bobot nilai 40% (empat puluh persen). Dengan
sebagian pegawai yang kurang disiplin yakni ada sekitar 30 orang dari 125
orang pegawai atau 25% pegawai terlambat dan tidak masuk kantor tanpa
hasil kerja pegawai tidak maksimal dan terkesan lambat. Selain itu tampak
kerjanya. Hasil dari pekerjaaan pegawai hanya itu itu saja atau sangat
peneliti tertarik untuk meneliti fenomena tersebut dan ingin mengetahui apa
dan meneliti serta membahas tema ini dengan memilih judul: Pengaruh
B. Pokok Masalah
Makassar.
Makassar.
C. Tujuan Penelitian
adalah:
6
Makassar.
Makassar.
Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademik
2. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Konsep Manajemen
manus yang berarti tangan dan agrere yang berarti melakukan. Kedua kata
8
8
sasaran organisasi.
Leslie W. Rue (2000:1) adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang
organisasi.
9
Manajemen dapat pula dikatakan sebagai ilmu dan seni, yang terdiri
meskipun mereka diberikan data dan informasi yang sama. Oleh karena itu,
2. Fungsi-Fungsi Manajemen
manajer. Sebaliknya, apa yang dibuat oleh sang manajer adalah berbeda.
11
Ia adalah suatu aktivitas yang dibentuk oleh beberapa fungsi pokok, yang
masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat
kegiatan itu.
kerja.
tujuan-tujuan.
fungsi pengawasan.
dan target.
paling tepat;
mungkin ditemukan;
ditentukan, maka rencana itu perlu dibagi-bagi, karena tidak seorang pun
yang maha tahu dan maha kuat. Setiap orang memiliki keterbatasan fisik
melakukan dan apa serta siapa melapor kepada siapa. Selanjutnya, agar
mereka bisa saja salah atau lalai untuk melaksanakannya, atau terjadi
16
perlu dilakukan untuk memastikan agar rencana akan berjalan dan sedang
berjalan untuk mencapai tujuan. Dengan kata lain, fungsi ini mencoba
menjamin agar rencana yang telah dipilih terlaksana dengan tepat dan
dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu, fungsi ini akan
diawali oleh:
ditingkatkan lagi.
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
daya manusia adalah sebuah ilmu dan seni mengatur hubungan serta
pada SDM yang ada, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Melalui
2001:10).
manusia.
dari banyak aktivitas interdependen (saling terkait satu sama lain). Aktivitas
penting dalam suatu perusahaan di samping faktor yang lain seperti modal.
Oleh karena itu, sumber daya manusia harus dikelola dengan baik untuk
manusia.
peningkatan efektivitas organisasi dengan cara yang secara etis dan sosial
program latihan dalam aspek metode yang dilakukan, orang yang terlibat,
(MSDM) adalah aset paling penting yang dimiliki oleh suatu organisasi,
organisasi.
pengelolaan sumber daya manusia yang jauh lebih sempit dan lebih
berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi oleh karena itu manusia
kebutuhannya.
1. Tujuan sosial
Manajemen sumber daya manusia bertujuan agar organisasi
dapat ber-tanggung jawab secara sosial dan etis terhadap
kebutuhan maupun tantangan masyarakat, serta meminimalkan
dampak negatif dari tuntutan itu terhadap organisasi.
Manajemen ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas
masyarakat dan membantu memecahkan masalah sosial.
2. Tujuan organisasional
Tujuan manajemen sumber daya manusia adalah memiliki
sasaran formal organisasi yang dibuat untuk membantunya
mencapai tujuan. Melalui tujuan ini, manajemen sumber daya
manusia berkewajiban meningkatkan efektivitas organisasional
dengan cara meningkatkan produktivitas, mendayagunakan
tenaga kerja secara efisien dan efektif, mengembangkan dan
mempertahankan kualitas kehidupan kerja, serta mengelola
perubahan dan mengomunikasikan kebijakan. Dan yang paling
penting adalah untuk membantu organisasi mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
3. Tujuan fungsional
Merupakan tujuan untuk mempertahankan kontribusi
departemen sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai
dengan kebutuhan organisasi. Dengan adanya tujuan fungsional
ini, departemen sumber daya manusia harus menghadapi
peningkatan pengelolaan sumber daya manusia yang kompleks
dengan cara memberikan konsultasi yang berimbang dengan
kompleksitas tersebut.
4. Tujuan pribadi
23
4. Pengertian Motivasi
tujuan organisasi maka salah satu hal yang perlu dilakukan manajer adalah
motif tidak dapat diamati atau diukur secara langsung, tetapi harus
disimpulkan dari perilaku orang yang tampak dan bisa diamati langsung.
Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan, daya
dengan motivation yang berarti pemberian motif, penimbulan motif, atau hal
melakukan sesuatu dengan sengaja, tentu ada suatu maksud atau tujuan
Namun perkataan asalnya adalah motive yang juga telah digunakan dalam
Bahasa Melayu yakni kata motif yang berarti tujuan atau segala upaya
apa yang diinginkannya baik itu secara positif ataupun negatif. Selain itu,
kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk usaha yang keras atau lemah.
Motivasi dapat pula diartikan faktor yang mendorong orang untuk bertindak
Untuk mencapai tujuan organisasi, maka salah satu hal yang perlu
dilakukan pimpinan adalah dengan memberikan dorongan yang
mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku pegawai agar
bersedia bekerja sesuai dengan yang diinginkan oleh organisasi.
Motivasi merupakan subyek yang membingungkan karena motif tidak
dapat diamati dan diukur secara langsung tetapi harus dikumpulkan dan
perilaku orang yang tampak dan bisa diamati langsung.
yaitusebagai berikut :
yang dilakukannya.
buah dapat bekerja sejalan dengan batasan yang diberikan guna mencapai
(kerja untuk mencapai tujuan), dan kekuatan perilaku (seberapa kuat usaha
pengalaman masa lalu yang merupakan bagian dari hubungan internal dan
dikemukakan oleh Sopiah (2008 : 169) yaitu :1. Usaha, 2. Kemauan yang
berikut :
tercapainya tujuan.
arah yang dituju oleh usaha dan kemauan keras yang dimiliki oleh
seseorang.
Oleh karena itu tidak akan ada motivasi, jika tidak dirasakan adanya
pencapaian keseimbangan.
dengan cara dan untuk mencapai tujuan tertentu. Tidak ada keberhasilan
antara lain oleh sering stres, sakit fisik, malas bekerja, kualitas kerja rendah,
pekerjaannya.
juga memahami bahwa bawahan juga orang (manusia) seperti dirinya yang
sebagai objek perahan akan tetapi bawahan akan dijadikan sebagai partner
kerja sama untuk mencapai tujuan organisasi, melalui gambar berikut ini :
30
DORONGAN
KEBUTUHAN (RANGSANGAN) TUJUAN
bagi semua orang. Secara sistemik, motivasi terdiri dari interaksi dan
atau tidak sadar (umumnya secara sadar) diarahkan kepada tujuan tertentu.
Ketiga unsur dari proses motivasi dasar di atas akan diuraikan di bawah ini
manusia yang belum dapat dicapai menjadi persoalan bagi dirinya dan
keinginan kuat yang ada pada diri seseorang yang menjadi tenaga
arah yang telah ditetapkan. Motif ini merupakan awal munculnya perilaku
motif eksternal.
Motif internal adalah motif yang berasal (timbul) dari dalam diri seseorang
dorongan atau sentuhan dari luar diri seseorang, motif ini memberikan
semakin tinggi kinerja dan sinerji seseorang dan begitu pula sebaliknya.
sehingga tujuan dapat dijadikan arah dari semua perilaku dan tindakan
seseorang, ketika tujuan belum tercapai maka setiap orang akan selalu
bekerja keras untuk dapat meraih tujuannya dan ketika tujuannya telah
tercapai maka kinerja keras yang selama ini dilakukan akan menurun
intensitasnya.
3. Motivasi bisa habis dan perlu ditambah suatu waktu, seperti pada
beberapa faktor psikologis yang lain yang bersifat siklikal, maka pada
Kebiasaan
5. Jenis-Jenis Motivasi
Suwatno dan Donni Juni Priansa (2011 : 175) yaitu sumber motivasi dari
sebagai berikut :
a. Motivasi Intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang
menjadi atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam
diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Itulah
sebabnya motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk
motivasi yang didalamnya aktivitas dimulai dan diteruskan berdasarkan
suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan
aktivitas belajarnya. Faktor individual yang biasanya mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu adalah :
a) Minat, seorang akan merasa terdorong untuk melakukan suatu
kegiatan kalau kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang sesuai
dengan minatnya,
b) Sikap positif, seorang yang mempunyai sifat positif terhadap suatu
kegiatan dengan rela ikut dalam kegiatan tersebut, dan akan
berusaha sebisa mungkin menyelesaikan kegiatan yang
bersangkutan dengan sebaik-baiknya, dan
c) Kebutuhan, setiap orang mempunyai kebutuhan dan akan berusaha
melakukan kegiatan apapun asal kegiatan tersebut bisa memenuhi
kebutuhannya.
Jenis motivasi timbul dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan
dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Motivasi pada
dasarnya memang sudah ada di dalam diri setiap orang seperti asal
34
Menurut Fahmi (2013 :191) Motivasi muncul dalam dua bentuk yaitu
seluruh sikap yang dimiliki olehnya saat ini ke arah yang lebih baik.
1. Motivasi Intrinstik
Motivasi ini adalah pendorong kerja yang bersumber dari dalam diri
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ini adalah pendorong kerja yang bersumber dari luar diri pekerja
lain-lain.
6. Pendekatan Motivasi
dalam Sule dan Saefullah (2005 : 237) paling tidak terdapat tiga pendekatan
1. Pendekatan tradisional
dalam ilmu manajemen atau kelompok manajemen ilmiah, yang salah satu
memandang bahwa pada dasarnya manajer memiliki kinerja yang lebih baik
dari pekerja, dan para pekerja hanya akan menunjukkan kinerja yang baik
pekerja tersebut dinyatakan lebih produktif, dan oleh karena lebih produktif,
atas prestasi yang diraih, seperti dalam perusahaan asuransi dan sekuritas,
Pendekatan ini sering kali dikaitkan dengan Elton Mayo dan para
sosial atau relasi antar manusia justru akan membantu dan memelihara
yang oleh karena itu mereka akan menunjukkan kinerja terbaik bagi
antar pekerja), surat kabar atau buletin pekerja, dan berbagai mekanisme
manusia dapat dikategorikan kepada dua jenis karakter, yaitu tipe X dan
tipe Y.
38
orang yang malas untuk bekerja dan hanya bekerja jika dipaksa untuk
adalah sesuatu yang tidak terlalu penting, dan oleh karenanya para pekerja
akan cenderung bersikap pasif dalam setiap pekerjaan. Para manajer harus
memaksa dan menyuruh para pekerja dengan tipe X ini agar mau bekerja.
dan berbagai cara lain yang dapat memaksa para pekerja untuk mau
bertipe Y ini memandang bahwa pada dasarnya bekerja tidak berbeda jauh
pekerjaan dan bersifat aktif dalam setiap pekerjaan. Para pekerja yang
bertipe Y ini akan sangat berinisiatif, kreatif dan sangat menyukai berbagai
1 berikut ini :
Tabel 1
Perbandingan 3 Pendekatan dalam Memandang Motivasi Pekerja
2. Pemuasan terhadap
kebutuhan yang pekerja
untuk dianggap penting
dan berguna akan
meningkatkan moral dan
semangat para pekerja
dan pada akhirnya
mereka akan bersedia
untuk bekerja sama.
Sumber : Sule dan Saefullah (2005 : 239)
atau harapan yakni dengan adanya motivasi kerja maka diharapkan dapat
tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan
merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk
mencapai tujuannya.
pegawai merupakan salah satu ukuran yang tegas yang dapat digunakan
wawasan yang semakin luas dan tinggi disertai prestasi kerja yang baik
Tidak ada pelaku bisnis dari sektor industri mana pun yang
sejak dilanda krisis ekonomi, apalagi tingkat persaingan bisnis baik dari
semakin ketat.
para pelaku yang terdapat dalam organisasi. Kegiatan yang paling lazim
adalahsebagai berikut :
(prestasikerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
mewujudkan tujuan organisasi. Selain itu juga kinerja pegawai bisa dibilang
kinerja pegawai dapat dikatakan baik atau tidak dapat dinilai dari
bersangkutan.
kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan
organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan
sesuai dengan moral dan etika.
1. Diskriminasi
Seorang manajer harus mampu membedakan secara objektif
antara mereka yang dapat memberi sumbangan berarti dalam
pencapaian tujuan organisasi dengan mereka yang tidak. Dalam
konteks penilaian kinerja memang harus ada perbedaan antara
pegawai yang berprestasi dengan pegawai yang tidak berprestasi.
Oleh karena itum dapat dibuat keputusan yang adil dalam
berbagai bidang, misalnya pengembangan sumber daya manusia,
penggajian, dan sebagainya.
2. Pengharapan
Dengan memerhatikan bidang tersebut diharapkan bisa
meningkatkan kinerja pegawai. Pegawai yang memiliki nilai
kinerja tinggi mengharapkan pengakuan dalam bentuk berbagai
pengharapan yang diterimanya dari organisasi-organisasi. Untuk
mempertinggi motivasi dan kinerja, mereka yang tampil
mengesankan dalam bekerja harus diidentifikasi sedemikian rupa
sehingga penghargaan memang jatuh pada tangan yang memang
berhak.
3. Pengembangan
Bagi yang bekerja di bawah standar, skema untuk mereka adalah
mengikuti program pelatihan dan pengembangan.Sedangkan
yang di atas standar, misalnya dapat dipromosikan kepada
jabatan yang lebih tinggi.Berdasarkan hasil laporan manajemen,
bagaimanapun bentuk kebijakan organsisasi dapat terjamin
keadilan dan kejujurannya.Untuk itu diperlukan suatu
tanggungjawab yang penuh pada manajer yang membawahinya.
4. Komunikasi
Para manajer bertanggungjawab untuk mengevaluasi kinerja para
pegawai dan secara akurat mengkomunikasikan penilaian yang
dilakukannya. Untuk dapat melakukan secara akurat, para
manajer harus mengetahui kekurangan dan masalah apa saja
yang dihadapi para pegawai dan bagaimana cara mengatasinya.
Di samping itu, para manajer juga harus mengetahui program
pelatihan dan pengembangan apa saja yang dibutuhkan. Untuk
memastikannya, para manajer perlu berkomunikasi secara intens
dengan pegawai.
47
suatu organisasi harus dinilai kinerjanya, agar kinerja sumber daya manusia
yang terdapat dalam unit-unit dalam suatu organisasi tersebut dapat dinilai
secara objektif. Bagaimana cara menilai kinerja sumber daya manusia yang
bersangkutan.
keuangan organisasi, sehingga top manajer dapat dengan cepat dan tepat
dapat dikatakan tidak baik dan pada gilirannya kinerja organisasi dinilai juga
tidak baik.
sebagai berikut :
48
2. Manajemen strategis
reguler, penilaian formal terhadap seluruh staf paling tidak sekali dalam
4. Pengembangan organisasi
penyederhanaan.
kekuatan.
5. Konteks organisasi
kinerja organisasi.
6. Desain kerja
dalam organisasi.
7. Fungsionalisasi
tingkat yang lebih besar atau lebih kecil, pada unit bisnis atau bagian.
8. Budaya
52
kekuasaannya.
9. Kerja sama
kebutuhan atas kerja sama yang lebih baik dengan penggunaan tim
sangat ditentukan oleh kinerja tim yang terdiri dari sekelompok orang
keliru dan sangat mudah dipengaruhi oleh sumber yang tidak aktual. Tidak
karyawan di masa lalu dan sebagai umpan balik agar karyawan tersebut
pekerjaannya.
perusahaan.
karyawan.
(job description).
meneruskan proyek bilamana kita bekerja dengan bahan baku buruk atau
terkait kinerja dapat dilihat pada teori Robert Kreitner dan Angelo Kinicki
diperoleh melalui:
1. Needs (Kebutuhan)
Kebutuhan menunjukkan adanya kekurangan fisologis atau
psikologis yang menimbulkan perilaku. Teori motivasi
berdasarkan hierarki kebutuhan dikemukakan Abraham Maslow
yang menyatakan bahwa kebutuhan manusia berjenjang dari
57
pimpinan.
dipertanggungjawabkan
CS = 3, S = 4 dan SS = 5.
bersumber dari luar diri pekerja sebagai individu, berupa suatu kondisi
pegawai
bekerja
= 3, S = 4 dan SS = 5.
kinerja instansi
bawahan.
= 3, S = 4 dan SS = 5.
C. Kerangka Pikir
kinerja pegawai, oleh karena itu untuk mencapai kinerja pegawai maka
Untuk lebih jelasnya akan disajikan kerangka pikir yang dapat dilihat
Motivasi Instrinsik
(X1)
Kinerja pegawai
Motivasi
Kerja (X) (Y)
Motivasi Ekstrinsik
(X2)
D. Hipotesis
Makassar.
Makassar.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Negara Makassar.
1. Populasi
penelitian ini yang dijadikan populasi adalah seluruh pegawai pada Kantor
1) Eselon II = 1 orang
63
63
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
N
n=
1 + N(e)2
Keterangan :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran populasi
125
n=
1 + 125 (0,10) 2
125
n=
2,25
n = 55,55 responden dibulatkan menjadi 56 responden
:
64
2) Eselon IV = 9 orang
sebagai berikut :
kepada responden.
dengan bobot skor 4, jawaban cukup setuju dengan bobot skor 3, jawaban
tidak setuju dengan bobot skor 2, jawaban sangat tidak setuju dengan bobot
skor 1.
secara parsial antara Motivasi Instrinsik (X1) terhadap Kinerja Pegawai (Y),
Motivasi Ekstrinsik (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y), serta analisis secara
menggunakan rumus yang dikutip dari buku Sugiyono (2006 : 243) yang
Y = a + 1X1 + 2X2
Dimana :
Y = Kinerja pegawai
X1 = Motivasi intrinsik
X2 = Motivasi ekstrinsik
a = Konstanta
1 2 = Koefisien regresi
sebagai berikut :
penelitian ini, dipergunakan criteria sevagai terlihat pada table di bawah ini
Tabel 2
Tingkat Keeratan Pengaruh Variabel X ke Y
Nilai
Tingkat Pengaruh
Pengaruh/Korelasi
0.000 0.025 Sangat Lemah
>0.025 - 0.5 Cukup
>0.5 0.75 Kuat
>0.75 - 1 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono, 2003:214
BAB IV
68
untuk mencapai hasil yang diraih organisasi maka visi menjadi tuntutan
yang beremakna.
wujud nyata dari visi tersebut, ditetapkan misi yang menggambarkan hal-
hal yang seharusnya terlaksana sehingga hal yang masih abstrak terlihat
pada visi akan lebih nyata pada misi. Misi tersebut disusun dengan
Makassar dijabarkan dalam lima misi dengan kaitan logis sebagai berikut:
70
teknologi informasi.
teknologi informasi.
kepegawaian.
kepegawaian;
kerjanya;
71
Propinsi;
1995, dengan demikian jelas bahwa mulai saat ini segala tugas dan fungsi
Usaha Kepegawaian. Hal ini dirasakan sangat lambat dan sangat berbelit-
belit serta tidak sedikit memerlukan biaya khususnya yang dikeluarkan oleh
2. Struktur Organisasi
b. Bagian Umum;
c. Bidang Mutasi;
menyelenggarakan fungsi:
75
Daerah dari Juru Muda Tingkat I golongan ruang I/b sampai dengan
dari Juru Muda Tingkat I golongan ruang I/b sampai dengan Pembina
Propinsi.
kerjanya;
PNS bagi Calon PNS Daerah yang menjalani masa percobaan lebih
janda/dudanya;
hukum kepegawaian;
maupun Daerah;
kepegawaian;
78
Kanreg BKN.
B. Karakteristik Responden
lengkap, jujur dan jelas. Butir pertanyaan yang terkait dengan karakteristik
kerja dan status. Berikut ini data karakteristik responden yang diperoleh
dilapangan.
keseluruhan seorang pegawai dengan usia yang relatif masih muda akan
mempunyai kemampuan fisik yang lebih baik dan lebih produktif daripada
pegawai yang lebih tua. Akan tetapi seorang pegawai yang sudah berusia
yang ditekuni dan tidak dimiliki oleh pegawai yang masih muda. Begitu juga
yang lebih tua. Oleh karena itu untuk lebih jelasnya akan disajikan
berikut.
Tabel 3
Karakteristik Responden berdasarkan Umur
36 - 45 tahun 42 75,0
Jumlah 56 100,0
penelitian ini adalah berumur antara 36-45 tahun, dengan jumlah responden
pegawai yang masih enerjik dan produktif lebih banyak dibanding dengan
80
kelamin yaitu pria dan wanita, dimana hasil dari pengelompokan tersebut
Tabel 4
Karakteristik Responden berdasarkan Gender
Gender Frekuensi Persentase (%)
Pria 35 62,5
Wanita 21 37,5
Jumlah 56 100,0
sampel dalam penelitian ini adalah pria dengan jumlah responden sebanyak
dengan wanita.
Tabel 5
Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Pendidikan
Jenis Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
SMA 18 32,1
S1 35 62,5
S2 3 5,4
Jumlah 56 100,0
Sumber Data : Diolah berdasarkan data lapangan, 2014
Tabel 6
Karakteristik Responden berdasarkan Lamanya Bekerja
Total 56 100,0
yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah mempunyai lama kerja
secara keseluruhan.
Tabel 7
Karakteristik Responden berdasarkan Status
Kawin 56 100,0
Jumlah 56 100,0
C. Motivasi Kerja
Tabel 8
dan tak satu pun responden yang menyatakan tidak setuju/sangat tidak
sseorang pegawai yang mendapat juara satu dalam lomba cerdas cermat
85
karena menurut kantor kita ini apabila ada pegawai yang berprestasi, pasti
yang berprestasi
Tabel 9
tak satu pun responden yang menyatakan tidak setuju/sangat tidak setuju.
86
waktu 3 hari.
tugasnya.
Tabel 10
tak satu pun responden yang menyatakan tidak setuju/sangat tidak setuju.
setiap pegawai harus memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi atas setiap
untuk menjadi nara sumber pada suatu instansi, maka pegawai yang
2015 mengatakan iya dong, jika diberikan tanggung jawab dan amanah
Tabel 11
setuju, 13 orang (23,2%) yang menyatakan cukup setuju, dan tak satu pun
tersebut.
23 Februari 2015 mengatakan saya rasa iya, karena setiap ada pegawai
yang mau kuliah pasti diberi ijin dan diberi bantuan pendidikan.
Tabel 12
89
menyatakan cukup setuju, dan tak satu pun responden yang menyatakan
tidak setuju/sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya
untuk berkarier atau maju. Contoh ada pegawai yang telah mencapai
Tabel 13
menyatakan cukup setuju, dan tak satu pun responden yang menyatakan
tidak setuju/sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya
Februari 2015 mengatakan menurut saya itu sudah cukup, karena kita lihat
saja pegawai sekarang sudah bisa beli ini beli itu, apalagi sudah banyak
pegawai.
Tabel 14
orang (21,4%) yang menyatakan cukup setuju, dan tak satu pun responden
Tabel 15
menyatakan cukup setuju, dan tak satu pun responden yang menyatakan
tidak setuju/sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya
kalau promosi itu kan haknya pegawai, yang penting sudah memenuhi
persyaratan.
Tabel 16
tak satu pun responden yang menyatakan tidak setuju/sangat tidak setuju.
sebelumnya sering datang terlambat akibat tempat tinggal yang jauh, akan
pegawai tersebut tidak pernah lagi terlambat dan nyaman dalam bekerja.
dengan cepat.
dalam bekerja.
Tabel 17
Tidak Setuju 2 0 0 0
Sangat Tidak Setuju 1 0 0 0
Jumlah 56 224 100,0
Sumber : Hasil Olahan Kuesioner Nomor 5
cukup setuju, dan tak satu pun responden yang menyatakan tidak
bekerja nyaman dan asri artinya kita juga bekerja terasa nyaman dan betah
D. Kinerja Pegawai
jawaban responden atas kinerja pegawai dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 18
96
setuju, 1 orang (1,8%) yang menyatakan tidak setuju dan tak satu pun
setuju.
2015 mengatakan saya rasa iya, karena pegawai yang setia kepada
organisasi adalah salah satu modal agar organisasi itu bisa bertahan.
sudah memiliki pegawai yang setia kepada organisasi walaupun tetap saja
ada pegawai yang menganggap bahwa masih ada pegawai yang tidak
setia.
97
Tabel 19
Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Memiliki kinerja
atau prestasi kerja yang baik selama ini
prestasi kerja yang baik selama ini menunjukkan bahwa dari 56 responden,
setuju, dan tak satu pun responden yang menyatakan tidak setuju/sangat
menyatakan bahwa Pegawai Memiliki kinerja atau prestasi kerja yang baik
selama ini.
sih kinerjanya anak buah saya selama setahun ini baik sekali, buktinya nilai
Makassar sudah memiliki kinerja atau prestasi kerja yang baik selama ini.
Tabel 20
98
dan tak satu pun responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini
tanggal 23 Februari 2015 mengatakan kalau kualitas kerja saya pikir sudah
bagus, karena hasil dari SKP tahun ini semua bernilai baik dengan kualitas
Tabel 21
Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Ketepatan dan
ketaatan waktu dalam bekerja
tak satu pun responden yang menyatakan tidak setuju/sangat tidak setuju.
bekerja.
Tabel 22
100
yang menyatakan cukup setuju, dan tak satu pun responden yang
bisa pekerjaan selesai, dan saya rasa selama ini kerjasama antar pegawai
Tabel 23
101
yang menyatakan cukup setuju, dan tak satu pun responden yang
karena kalau ada yang pimpin, kita juga bisa kerja dengan baik, pimpinan
Tabel 24
Coefficients Correlations Variabel Motivasi terhadap Kinerja Pegawai pada
Kanreg IV BKN Makassar
Coefficientsa
Dimana :
Y = Kinerja Pegawai
X1 = Motivasi Instrinsik
X2 = Motivasi Ekstrinsik
koefisien regresi mempunyai tanda positif yang berarti apabila nilai-nilai dari
103
kinerja pegawai pada Kanreg IV BKN Makassar. Apabila dilihat dari nilai
koefisien beta dari masing masing variabel bebas, maka nilai koefisien beta
motivasi ekstrinsik (X2) adalah 0,380 memiliki nilai tertinggi. Sedangkan nilai
koefisien beta motivasi instrinsik (X1) memiliki nilai terendah adalah 0,360.
berikut:
kinerja pegawai
pegawai
berikut
2,831 > t tabel sebesar 1,674 maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti
0,340 atau 34,0% dianggap signifikan. Hal ini juga tercermin pada angka
berikut:
kinerja pegawai
pegawai
berikut
3,171 > t tabel sebesar 1,674 maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti
0,380 atau 38,0% dianggap signifikan. Hal ini juga tercermin pada angka
pegawai pada kanreg IV BKN Makassar secara simultan, dapat dilihat pada
Tabel 25
Model Summary Pengaruh Motivasi kerja terhadap Kinerja Pegawai
pada Kanreg IV BKN Makassar
106
sisanya sebesar 63,3% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model regresi ini.
Dengan kata lain, besar variabilitas pengaruh kinerja pegawai pada kanreg
model.
salah diperlukan uji hipotesis. Uji hipotesis tersebut dengan melihat pada
Tabel 26
Model Anova Pengaruh Motivasi kerja terhadap Kinerja Pegawai
pada Kanreg IV BKN Makassar
ANOVAa
Total 7.849 55
diketahui bahwa
berikut:
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang
F. Pembahasan
sebagai berikut :
besaran nilai koefisien 0,340 atau sebesar 34,0% yang dianggap signifikan
yang ditunjukkan pada uji t sebesar 0,007 yang lebih kecil dari 0,05. (lihat
bersinergi mampu membentuk kinerja yang lebih baik. Oleh karena itu agar
ditingkatkan. Hal ini dibuktikan dari persamaan regresi yang dibentuk yaitu
signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini dibuktikan dengan besaran nilai
ditunjukkan pada uji t sebesar 0,003 yang lebih kecil dari 0,05. (lihat
bersinergi mampu membentuk kinerja yang lebih baik. Oleh karena itu agar
ditingkatkan. Hal ini dibuktikan dari persamaan regresi yang dibentuk yaitu
pegawai
pengaruh yang cukup kuat. Hal ini dibuktikan dari perhitungan R Square
page 8). Adapun sisanya sebesar 63,3% dipengaruhi oleh faktor lain diluar
model regresi ini. Hal ini berarti hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pegawai sebab memiliki nilai sig < 0,05, hal ini dapat dilihat bahwa
115
115
B. Saran-saran
PUSTAKA
117
117
Siti Al Fajar dan Tri Heru, 2013, Manajemen Sumber Daya Manusia,
Sunyoto Danang, 2012, Teori Kuesioner dan Analisis Data, Sumber Daya
Manusia, cetakan pertama, Penerbit : CAPS, Yogyakarta