Anda di halaman 1dari 3

Perbedaan GSM vs CDMA

September 21, 2008 oleh ofajar88

Secara fisik antara handphone GSM dan CDMA tidak ada perbedaan yang mencolok bahkan
kalau dilihat sekilas keduanya serupa. Yang membedakan adalah kartu yang dipakai atau
operator sellular yang mengoperasikan kedua jenis jalur ini. Sebagai contoh operator yang
bekerja di jalur keduanya yaitu operator CDMA antara lain :smart, flexi, esia, fren, starone, ceria,
sedangkan operator GSM meliputi : simpati, as, XL bebas, XL jempol, mentari, im3, three dan
masih ada yang lain. Untuk lebih jelas bisa ditanyakan ke counter-counter terdekat, karena
hampir setiap tahun lahir penyelenggara operator yang baru dengan layanan yang beragam.
Sedangkan penyelenggara operator yang lama menambah jenis layanan yang baru pula sehingga
lebih kompetitif

Prinsip Kerja
Adapun prinsip kerja kedua jalur tersebut sebagai gambaran dapat dijelaskan sebagai berikut,
kami sadurkan dari Majalah CE (Computer Easy) ed.12/2004 hal.37 dst. Dalam pembahasan kali
ini, akan menggunakan analogi awam yang mudah dimengerti bagi kita yang belum jelas
perbedaan antara keduanya, sehingga diharapkan dari penjelasan di bawah ini dapat memahami
prinsip kerja dari kedua teknologi ini.

Sebelum membahas lebih dalam mengenai teknologi GSM dan CDMA, ada baiknya jika Anda
mengerti terlebih dahulu sistem pengiriman dan penerimaan data dalam jaringan digital,
khususnya dalam dunia komunikasi. Semua data yang dikirim maupun diterima dalam jaringan
ini harus dalam bentuk digital. Hal yang sama juga berlaku untuk suara yang dikeluarkan dan
diterima oleh penelepon saat berkomunikasi. Suara yang dikirimkan oleh penelepon akan
diterima oleh microphone pada ponsel. Selanjutnya, suara ini akan diubah menjadi bentuk digital
dan dikirimkan melalui gelombang radio ke Base Transceiver Station (BTS) milik operator yang
digunakan. BTS inilah yang menerima data dan ponsel yang digunakan tadi dan meneruskannya
(switching) ke BTS tujuan. Dan BTS tujuan ini, data selanjutnya akan dikirimkan ke ponsel
tujuan yang seharusnya menerima panggilan tersebut. Tentu saja, ponsel penerima akan
mengubah data digital yang diterima menjadi bentuk suara agar bisa didengar oleh penerima.
Prinsip umum ini berlaku pada semua sistem digital, baik GSM maupun CDMA. Namun, detail
prinsip kerja dan kedua sistem digital tersebut tidaklah sama

GSM: GLobaL System for MobiLe Communications


GSM atau Global System for Mobile Communications merupakan teknologi digital yang bekerja
dengan mengirimkan paket data berdasarkan waktu, atau yang lebih dikenal dengan istilah
timeslot. GSM sendiri merupakan turunan dari teknologi Time Division Multiple Access
(TDMA). Teknologi TDMA ini mengirimkan data berdasarkan satuan yang terbagi atas waktu,
artinya sebuah paket data GSM akan dibagi menjadi beberapa time slot.
Timeslot inilah yang akan digunakan oleh pengguna jaringan GSM secara ternporer (sementara).
Maksud dan digunakannya timeslot secara temporer adalah timeslot tersebut akan dimonopoli
oleh pengguna selama mereka gunakan, terlepas dan mereka sedang aktif berbicara atau sedang
idle (diam).

Gambaran yang lebih mudah untuk memahami prinsip kerja GSM. Analoginya seperti ini:
andaikan sebuah armada taksi (dalam kasus ini berperan sebagai operator) yang memiliki 100
armada taksi (armada sebagai time slot). Armada taksi (timeslot) tersebut disewa oleh
penumpang (pengguna). Secara otomatis, armada taksi tersebut tidak bisa digunakan oleh
pengguna lain, walaupun bisa jadi pengguna tadi sedang tidak berada di dalam taksi (seperti
sedang menunggu atau sedang bertamu ke suatu tempat sedangkan taksinya disuruh menunggu).
Dalam posisi seperti ini, sudah jelas bahwa taksi itu sudah di-booking oleh pengguna pertama
dan tidak mungkin melayani penumpang lain. Taksi tersebut baru bisa digunakan oleh
penumpang lain ketika pengguna pertama sudah selesai menggunakan taksi tersebut (sudah
sampai tujuan dan sudah dibayar). Inilah yang disebut prinsip monopoli temporer pada jaringan
GSM.

Dari gambaran di atas terlihat jelas bahwa sistem GSM tidak mengizinkan penggunaan ponsel
jika sistemnya sudah penuh (saat seluruh armada taksi sudah disewa, maka tidak ada lagi taksi
kosong untuk disewa penumpang baru). Inilah yang membuat pengguna akan mendengar nada
sibuk dari ponselnya saat hendak melakukan panggilan keluar (outgoing call). Namun, prinsip
yang digunakan oleh GSM juga memiliki kelebihan. Teorinya, timeslot dedicated yang
disediakan ini menjamin penggunanya bisa mendapatkan kualitas layanan komunikasi yang lebih
konstan, tidak naik turun.

Kekurangannya adalah ketika jaringan GSM sudah penuh, maka pemilik ponsel biasanya akan
mengalami kesulitan untuk melakukan panggilan atau bahkan menerima panggilan. Hal ini
disebabkan oleh tidak adanya timeslot kosong yang bisa digunakan. Kembali ke analogi di awal
pembahasan: jika semua armada taksi sudah disewa, Anda tidak akan mendapatkan taksi kosong.

CDMA: Code Division Multiple Access


Berbeda dengan teknologi GSM, teknologi CDMA tidak menggunakan satuan waktu, melainkan
menggunakan sistem kode (coding). Prinsip ini sesuai dengan singkatan CDMA itu sendiri, yaitu
Code Division Multiple Access. Jadi, sistem CDMA menggunakan kode-kode tertentu yang unik
untuk mengatur setiap panggilan yang berlangsung. Kode yang unik ini juga akan mengeliminir
kemungkinan terjadinya komunikasi silang atau bocor.

Seperti sudah dibahas di awal, CDMA tidak menggunakan satuan waktu seperti layaknya
GSM/TDMA. ini menjadikan CDMA memiliki kapasitas jaringan yang lebih besar dibandingkan
dengan jaringan GSM. Namun, hal ini tidak berarti jaringan CDMA akan lebih baik daripada
jaringan GSM karena tetap ada batasan-batasan tertentu untuk kapasitas jaringan yang dimiliki
oleh CDMA.

Seperti jaringan GSM, analogi yang sederhana untuk memudahkan Anda memahami prinsip
kerja jaringan CDMA. Analoginya seperti ini: jika jaringan GSM diumpamakan sebagai armada
taksi, maka jaringan CDMA bisa diumpamakan sebagai sebuah bus. Sebuah bus (diumpamakan
sebagai frekuensi) bisa menangani banyak penumpang bus (pengguna yang melakukan
panggilan). Hal ini dimungkinkan karena setiap penumpang menggunakan kode tertentu yang
unik. Hal ini juga yang memungkinkan tidak terjadinya komunikasi silang atau bocor. Setiap
penumpang bisa berbicara dan menentukan tujuannya tanpa takut terganggu ataupun
mengganggu penumpang lain. Bus ini juga tidak akan dimonopoli oleh satu orang saja, sehingga
setiap orang bisa menggunakan bus tersebut untuk mengantarkan mereka ke tempat tujuannya
masing-masing.

Namun, seperti layaknya sebuah bus, jika sudah terlalu banyak penumpang maka jalannya
semakin berat dan kenyamanan penumpang akan terganggu (isi dalam bus akan semakin sesak).
Hal yang sama juga terjadi di jaringan CDMA yaitu jika jaringan sudah terlalu penuh, maka yang
terjadi adalah penyusutan coverage area (ruang lingkup atau jangkauan) dan jaringan CDMA itu
sendiri. Jika diumpamakan, semakin sesak isi bus maka ruang gerak setiap penumpang juga akan
menyempit. Tidak jarang pula kualitas suara menjadi korban dan penuhnya jaringan CDMA.

Kesimputan: Tidak ada gading yang tidak retak


Sistem telepon selular berbasis digital, baik itu GSM maupun CDMA memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Untuk area yang lebih padat penggunaannya, teknologi CDMA
tampaknya lebih unggul untuk melayani banyak sambungan secara bersamaan. Hal ini
disebabkan oleh karakteristik dan jaringan CDMA itu sendiri. Dengan menggunakan jaringan
CDMA, sebuah daerah yang padat penggunaannya akan memiliki kemungkinan koneksi yang
lebih tinggi, walaupun bisa jadi terjadi penurunan coverage area dan kualitas suara jika beban
jaringan terlalu tinggi. Teknologi GSM pada intinya lebih sesuai untuk daerah yang tidak terlalu
padat, namun sangat membutuhkan coverage area yang konstan. Selain itu, area perkotaan
sekarang memiliki banyak gedung bertingkat. Karakter geografis seperti ini sangat berpotensi
memperlemah sinyal sehingga coverage area semakin kecil.

Anda mungkin juga menyukai