Pengaruh Tekanan Injector Motor Diesel
Pengaruh Tekanan Injector Motor Diesel
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin konversi energi yang banyak
industri (Sunyoto, 2008: 227). Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin kalor
yang proses pembakarannya terjadi dalam motor bakar itu sendiri, sehingga gas
pembakaran yang terjadi sekaligus sebagai fluida kerjanya. Motor bakar bekerja
mekanik.
membuat mesinnya dengan prinsip penyalaan kompresi atau sering kita kenal motor
diesel. Motor diesel merupakan bagian dari motor bakar torak dan disebut pula
dengan motor pembakaran dalam (internal combustion engine) (Ismanto, 2012: 1).
naik. Sebelum piston mencapai titik mati atas, bahan bakar disemprotkan sehingga
berlangsung proses pembakaran. Langkah tenaga terjadi pada waktu piston mulai
bergerak dari titik mati atas menuju titik mati bawah. Efisiensi mesin Diesel sekitar
Sekarang ini, penggunaan bahan bakar mesin diesel sudah banyak variasi,
diantaranya adalah solar dan solar desk. Padahal, untuk kedua jenis bahan bakar ini
mempunyai titik nyala yang berbeda. Hal ini akan berpengaruh pada proses
pembakaran, karena setiap pembuatan mobil telah di memiliki standar pabrik
dengan keadaan titik kompresi yang sesuai bahan bakar yang akan digunakan.
Selain itu, faktor yang dapat mempengaruhi dalam prestasi motor diesel adalah
variasi tekanan injektor. Suplay bahan bakar menuju ruang bakar juga dapat
divariasikan guna memperoleh pengaturan yang tepat dengan bahan bakar yang
akan digunakan. Oleh karena itu, dalam praktikum ini penulis akan melakukan
pengujian terhadap variasi tekanan injektor menggunakan bahan bakar solar dan
solar dex. Dalam pengujian ini, diharapkan akan diperoleh data yang akan
ditampilkan secara grafik, sehingga dapat dianalisis fenomena yang terjadi dalam
penggunaan kedua bahan bakar dengan variasi tekanan injektor yang telah
ditentukan.
B. Identifiksi Masalah
pada transportasi umum maupun pribadi, contohnya truk, bus, mobil dan mesin-
mesin lainnya. Untuk jenis mobil adalah kendaraan yang paling digemari sebagai
bakar solar dan solar dex. Selain kedua bahan bakar tersebut, saat ini juga telah
dikembangkan motor diesel dengan bahan bakar alternatif lain, seperti biodiesel
Dalam motor diesel terdapat banyak sistem kerja yang terjadi, diantaranya
body. Dalam sistem pengapian, terjadi proses konversi energi yang kemudian
digunakan untuk menggerakkan poros. Dalam penelitian ini, bahan bakar yang
digunakan adalah bahan bakar standart pertamina tanpa adanya penambahan.
Mesin diesel yang digunakan di Teknik Mesin Unnes adalah motor diesel 4 silinder
dengan jenis isuzu panther C223 yang telah memenuhi syarat pengujian.
bakar tersebut, diantaranya terjadi pengaruh terhadap konsumsi bahan bakar, laju
kompresi dan emisi gas buangnya. Selain penggunaan bahan bakar, prestasi mesin
juga dipengaruhi oleh variasi injektor. Injektor itu sendiri digunakan sebagai
penyuplai bahan bakar ke ruang bakar. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan
diteliti pengaruh variasi tekanan injektor dengan menggunakan bahan bakar solar
C. Pembatasan Masalah
motor diesel begitu luas, maka penelitian ini hanya dibatasi dengan ketentuan
sebagai berikut :
1. Jenis bahan bakar yang digunakan adalah solar dan solar dex
2. Variasi tekanan injektor yang digunakan adalah 90 Kg/cm2, 110 Kg/cm2, 130
3. Putaran mesin yang digunakan adalah 1000, 1500 dan 2000 rpm.
5. Variasi yang dilakukan hanya terhadap konsumsi bahan bakar, tanpa ada
D. Rumusan Masalah
Atas dasar penentuan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka
1. Bagaimana tekanan pembukaan injektor yang paling hemat pada mesin diesel
isuzu panther dengan konsumsi bahan bakar solar dan solar dex.
E. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pembukaan injektor yang paling hemat pada mesin diesel isuzu
F. Manfaat Penelitian
2. Sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya dari variasi tekanan injektor pada
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Motor Diesel
Motor diesel merupakan salah satu jenis motor bakar yang paling efisien
(Santoso dan Arifin, 2008: 1). Pada internal combustion engine ini, proses
pembakaran dan penghasil tenaga berada pada satu tempat yaitu pada ruang bakar
tekanan pada ruang pembakaran, sehingga bahan bakar yang berbentuk kabut halus
yang disemprotkan atau diinjeksikan pada saat piston mencapai TMA (pada
langkah kompresi) dan bersinggungan dengan udara panas, maka akan menyala dan
terjadilah proses pembakaran dalam ruang bakar. Cara kerja mesin diesel adalah
melalui proses 2 adiabatik, yaitu melalui proses isobarik dan isokhorik (Daryanto
dan Setyabudi, 2003: 12). Perbedaan mendasar antara cara kerja mesin diesel dan
mesin bensin adalah pada diesel, bahan bakar disemprotkan keruang pembakaran
melalui nozel injektor sehingga ketika ruang bakar memiliki tekanan yang sangat
besar akan cukup panas untuk menyalakan bahan bakar secara spontan. Mesin
diesel dibedakan menjadi dua, yaitu mesin diesel 2 tak dan 4 tak (Daryanto dan
ignition engine) karena penyalaaan bahan bakarnya diakibatkan oleh suhu kompresi
udara dalam ruang bakar ( Daryanto dan Setyabudi, 2003: 16). Prinsip kerja mesin
diesel 4 tak sebenarnya hampir sama dengan prinsip kerja engine otto, yang
membedakan adalah cara memasukkan bahan bakarnya. Pada motor diesel bahan
bakar di semprotkan langsung ke ruang bakar dengan menggunakan injector.
a. Langkah Isap
Pada langkah ini piston bergerak dari TMA (Titik Mati Atas) ke TMB (Titik
Mati Bawah). Saat piston bergerak ke bawah katup isap terbuka yang menyebabkan
ruang didalam silinder menjadi vakum, sehingga udara murni langsung masuk ke
b. Langkah kompresi
Pada langkah ini piston bergerak dari TMB menuju TMA dan kedua katup
dalam silinder menjadi sangat panas. Beberapa derajat sebelum piston mencapai
TMA, bahan bakar di semprotkan ke ruang bakar oleh injektor yang berbentuk
kabut.
c. Langkah Tenaga
Pada langkah ini kedua katup masih tertutup, akibat semprotan bahan bakar
meningkatkan suhu dan tekanan di ruang bakar. Tekanan yang besar tersebut akan
mendorong piston ke bawah yang menyebkan terjadi gaya aksial. Gaya aksial ini
dirubah dan diteruskan oleh poros engkol menjadi gaya radial (putar).
d. Langkah Buang
Pada langkah ini, gaya yang masih terjadi di flywhell akan menaikkan
kembali piston dari TMB ke TMA, bersamaan itu juga katup buang terbuka
sehingga udara sisa pembakaran akan didorong keluar dari ruang silinder menuju
Suhu udara di dalam ruang bakar naik hingga 700 - 900 0C, suhu udara
kompresi ini terletak diatas suhu nyala bahan bakar, kemudian bahan bakar
disemprotkan kedalam udara kompresi yang panas dan terbakar dengan sendirinya.
Saat terjadi pembakaran tekanan naik hingga 70 - 90 bar atau 70 - 90 kg/cm2. Cara
kerja motor diesel: gas hasil pembakaran antara bahan bakar dan udara merupakan
energi panas yang mampu menggerakkan torak secara translasi (energi mekanis)
dan gerakan ini dihubungkan ke poros engkol melalui batang torak sebagai
penghubung, gerakan translasi torak akan menyebabkan gerak rotasi poros engkol
dan ini akan bergerak secara terus menerus selama terjadi proses pembakaran pada
ruang bakar. Siklus diesel dapat dilihat pada gambar di bawah dengan proses yang
Waktu pembakaran tertunda (ignition delay), pada periode ini disebut fase
Pada periode ini, campuran bahan bakar dan udara tersebut akan terbakar
dibeberapa tempat. Nyala api akan merambat dengan kecepatan tinggi sehingga
seolah-olah campuran bahan bakar terbakar sekaligus. Hali ini membuat tekanan
Akibat nyala api dalam silinder, maka bahan bakar yang diinjeksikan
langsung terbakar. Pembakaran langsung ini dapat dikontrol dari jumlah bahan
bakar yang diinjeksikan, sehingga periode ini sering disebut pembakaran control
Injeksi berakhir dititik D, ketika injeksi berakhir, bahan bakar belum terbakar
terlalu lama, temperature gas buang akan tinggi dan menyebabkan temperatur
4. Komponen Mesin
Dalam mesin diesel terdapat bagian-bagian dari blok mesin yang saling
a. Blok silinder
b. Torak (Piston)
d. Batang Torak
e. Poros Engkol
Mengubah gerak turun naik piston menjadi gerak putar yang akhirnya
f. Bantalan (Bearing)
usaha, agar poros engkol tetap berputar terus pada langkah lainnya.
h. Katup (Valve)
i. Pegas Katup
Berfungsi untuk meneruskan pada poros engkol oleh roda gigi pengaturan
k. Karter (Crankcase)
bagian yang bergerak dan bantalannya dan merupakan reservoir bagi minyak
pelumas.
n. Glow plug
Berfungsi memanaskan ruang bakar dan mempunyai tiga tipe glow plug
yakni: tipe biasa, self temperature controlling, tipe tegangan rendah untuk super
o. Injection Nozzle
bahan bakar.
q. Intake Manifold
r. Exhaust Manifold
5. Injektor
Pada mesin diesel, alat yang berfungsi untuk menyuplai bahan bakar
disebut injektor. Fungsi dari injektor tersebut adalah menyemprotkan bahan bakar
yang telah menjadi kabut ke dalam ruang pembakaran (ismanto, 2012: 26).
sebagai berikut:
a. Pengaturan waktu yang layak dari injeksi bahan bakar pada saat yang
b. Kecepatan yang sesuai dari injeksi bahan bakar adalah banyaknya bahan
bakar yang dinjeksikan ke dalam ruang silinder dalam satuan waktu atau
satu derajat dari perjalanan poros engkol. Jika kecepatan tinggi, maka
singkata atau dalam jumlah derajat yang kecil dari poros engkol.
c. Pengkabutan yang baik dari bahan bakar disesuaikan dengan bentuk ruang
bakar, karen setiap bentuk ruang bakar berbeda, ada yang memerlukan
kabut yang sangat halus dan ada yang memerlukan kabut kasar.
menjamin bahwa setiap butiran kecil dari bahan bakar dikelilingi oleh
d. Distribusi yang baik dari bahan bakar dalam ruang pembakaran harus
ruang bakar yang berisi oksigen untuk pembakaran, kalau bahan bakar
tersedia tidak akan dimanfaatkan dan keluaran daya mesin akan rendah.
adalah:
a. Bahan bakar bertekanan tinggi mengalir dari pompa injeksi melalui saluran
minyak pada nozzle holder menuju ke oil pool pada bagian bawah nozzle body.
naik, sehingga menekan permukaan ujung needle. Bila tekanan bahan bakar
melebihi kekuatan pegas, maka nozzle needle akan terdorong ke atas dan
menyebabkan nozzle needle akan terlepas dari nozzle body. Kejadian ini
bahan bakar turun dan tekanan pegas mengembalikan nozzle needle ke posisi
semula. Pada saat needle tertekan kuat, nozzle body seat akan menutup
Sebagian bahan bakar yang tersisa diantara nozzle needle dan nozzle body
antara pressure pin dan nozzle holder akan melumasi semua komponen dan
kembali pada keadaan awal. needle dan nozzle body antara pressure pin dan
nozzle holder akan melumasi semua komponen dan kembali pada keadaan
awal.
Gambar 2.7 Akhir Penginjeksian
Sumber: Anonim 2014: 190
7. Alat Ukur
a. Multitester
sekali untuk mengukur tegangan arus DC dan AC, tahanan serta untuk memeriksa
b. Hidrometer
elektrolit dalam aki. Ketika aki digunakan untuk starter, lampu, dan terjadi reaksi
pengosongan atau baterai mengeluarkan arus listrik yang menyebabkan asam sulfat
sedikit demi sedikit berubah menjadi H2O, sehingga berat jenis turun karena
dengan bahan bakar solar dan solar dex adalah sebagai berikut:
Penelitian berkaitan dengan pengaruh variasi injektor dengan bahan bakar solar
telah dilakukan oleh Rakhmawati (2007: 54) dengan judul penelitian Pengaruh
Variasi Tekanan Injeksi Pada Unjuk Kerja Motor Diesel dengan Bahan Bakar
Alternatif Biodiesel Minyak Biji Kapuk (Klenteng Kapuk). Dalam penelitian ini
terlihat bahwa terjadi pada tekanan injeksi yang lebih tinggi maka membuat
konsumsi bahan bakar menjadi lebih hemat, namun sebaliknya daya mesin diesel
akan menurun. Pada penelitian ini, daya tertinggi terjadi pada saat putaran mesin
dengan judul Analisis Variasi Tekanan Pada Injektor Terhadap Performance (Torsi
Dan Daya) pada Motor Diesel. Disimpulkan bahwa, nilai torsi tertinggi pada
tekanan 18 MPa pada putaran 1980 rpm sebesar 9,81 Nm sedangkan nilai torsi
terendah terjadi pada tekanan 16 Mpa pada putaran 1250 rpmsebesar 3,92 Nm.
Terjadi kenaikan daya pada putaran 1000-1750 rpm dan tekanan 13 Mpa namun
meningkatkan suhu dan tekanan udara yang masuk ke ruang bakar akan berdampak
yang signifikan antara kerja mekanis yang dinyatakan dengan daya motor yang
dihasilkan, laju konsumsi bahan bakar dengan efisiensi termis dan efisiensi termis
penelitian ini adalah selain dengan variasi injektor, konsumsi bahan bakar juga
tekanan injeksi mempengaruhi ignition delay pada proses pembakaran motor diesel,
dimana semakin tinggi tekanan injeksi bahan bakar maka puncak rate of heat
C. Kerangka Pikir
Motor diesel merupakan bagian motor bakar yang porses kerjanya bahan
yang membutuhkan tenaga besar. Tentu hal ini berkaitan dengan konsumsi bahan
campuran udara dan bahan bakar bertekanan tinggi untuk diubah menjadi energi
mekanis.
injektor, yang berfungsi menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar. Oleh
karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian terhadap variasi tekanan
90 Kg/cm2, 110 Kg/cm2, 130 Kg/cm2, 150 Kg/cm2, 170 Kg/cm2. Hasil penelitian
yang diperoleh akan ditampilkan dalam bentuk grafik untuk kemudian dianalisis
sehingga kita dapat mengetahui tekanan injeksi yang tepat dalam motor diesel isuzu
panther c223.
D. Hipotesis Penelitian
1. Bagaimana tekanan pembukaan injektor yang paling hemat pada mesin diesel
isuzu panther dengan konsumsi bahan bakar solar dan solar dex.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Waktu
B. Desain Penelitian
eksperimen karena dalam penelitian ini injektor bahan bakar mesin diesel
H1
A B
H2
Keterangan:
A = Kelompok eksperimen solar dan solar dex.
B = Variasi Injektor.
H1 = Konsumsi bahan bakar solar dengan variasi putaran mesin 1000,1500
dan 2000 rpm.
H2 = Konsumsi bahan bakar solar dex dengan variasi putaran mesin
1000,1500 dan 2000 rpm.
1. Alat
a. Tachometer
b. Multitester
Alat untuk mengukur tegangan AC atau DC, kuat arus, nilai hambatan dan
c. Hidrometer
d. Buret
e. Stopwatch
bahan bakar ialah stopwatch yang ada pada handphone Nokia 110.
f. Nozzle tester
g. Mesin diesel
Mesin yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin diesel Isuzu
Panther C223.
Spesifikasi mesin:
1) Kunci pas
2) Kunci ring
3) Obeng positif dan negatif
4) Tang
5) Kunci T
D. Parameter Penelitian
1. Variabel Independen
Variasi putaran mesin 1000, 1500 dan 2000 rpm dengan variasi injeksi 90,
2. Variabel Dependen
melalui metode eksperimen yang kemudian dianalisa dengan variasi injektor yang
1. Skema Penelitian
a. Prosedur Eksperimen
Mulai
Tune up mesin
b. Proses penelitian
a) Lepaskan injector nozzle dari silinder mesin dengan memakai kunci pas
c) Pengungkit tangan (hand tester) pada tester injector digunakan untuk mengetes
dan menyetel tekanan penyemprotan bahan bakar solar yang dikeluarkan oleh
injector nozzle. Tekanan penyemprotan bahan bakar 90, 110, 130, 150 dan 170
bar.
e) Tuas pengungkit tester harus digerakkan dengan perlahan - lahan pada waktu
2. Proses pengujian
menggunakan bahan bakar solar. Variasi tekanan injektor yang telah ditentukan
d) Tune up mesin.
g) Mengulangi langkah (e-f) dengan mengatur putaran mesin sebesar 1500 rpm.
s) Ulangi langkah (e-m) dengan mencatat data uji ke dua dengan bahan bakar
solar dex.
u) Mematikan mesin.
c. Data pengujian
F. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif yaitu dengan
menentukan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan grafik. Data yang
didapatkan yaitu unjuk kerja mesin diesel berupa konsumsi bahan bakar pada mesin
diesel dengan variasi tekanan injektor berbahan bakar solar dan solar dex.
tabel dan ditampilkan ke dalam bentuk grafik yang kemudian akan dianalisis dan
ditarik kesimpulan. Tabel dan grafik akan menampilkan informasi seberapa besar
pengaruh variasi tekanan injektor pada mesin diesel berbahan bakar solar dan solar
A. Hasil Penelitian
Berikut adalah data hasil penelitian pengaruh tekanan pembukaan injektor terhadap
konsumsi bahan bakar solar dan solar dex dengan variasi putaran yang dilakukan adalah
Hasil data penelitian konsumsi bahan bakar yang didapatkan dengan lima
variasi tekanan injektor 90, 110, 130, 150, 170 bar dan variasi putaran 1000, 1500,
140 25.64
120
konsumsi bahan bakar
27.02
21.73
100 170
cc/menit
21.97 27.39
80 16.12 150
22.22
60 14.81 31.25 130
15.33 22.72 110
40
15.15 32.78 90
20 24.69
19.41
0
1000 1500 2000
putaran mesin
Pada Gambar 4.1 didapat konsumsi bahan bakar terendah didapatkan pada putaran
mesin 1000 dengan tekanan pembukaan injektor 150 bar. Bahan bakar solar sebanyak 14,81 cc
habis dalam waktu 1menit dan konsumsi paling tinggi adalah pada tekanan pembukaan injektor
90 dengan putaran mesin 2000rpm. Pada variasi ini, dalam 32,78cc habis dalam waktu 1menit.
Hasil data penelitian konsumsi bahan bakar yang didapatkan dengan lima
variasi tekanan injektor 90, 110, 130, 150, 170 bar dan variasi putaran 1000rpm,
120
100 22.72
16.94 170
cc/waktu
80 25
13.15 17.69 150
60 13.42 18.51 25.64 130
40 13.51 18.86
13.88 28.1 110
20 19.04
14.18
0 90
1000 1500 2000
putaran mesin (rpm)
Gambar 4.2 Gambar Hasil Penelitian Konsumsi Bahan Bakar Solar Dex
Pada Gambar 4.2 didapat konsumsi bahan bakar terendah didapat pada putaran mesin
1000 dengan tekanan pembukaan injektor 150 bar. Bahan bakar solar dex sebanyak 13,42cc
habis dalam waktu 1 menit. Konsumsi bahan bakar tertinggi ada pada putaran mesin 2000rpm
dengan tekanan pembukaan injektor 90 bar, karena dalam 28,1cc habis dalam waktu 1menit.
25.64
250 Solar 170
22.47
21.73 27.02 Solar Dex 170
konsumsi bahan bakar
B. Pembahasan
Bakar Solar
90 bar, 110 bar, 130 bar, 150 bar dan 170 bar terhadap konsumsi bahan bakar dengan
variasi putaran 1000 rpm, 1500 rpm dan 2000 rpm. Sesuai standar yang ada pada mesin
Isuzu Panther C223 yang kami gunakan untuk penelitian, standar tekanan injektor
berkisar antara 120-150 bar. Pada pengujian yang telah kami lakukan, pada tekanan
injektor 90 bar terjadi tetesan solar pada lubang injektor, selain itu asap pada gas buang
pembakaran menjadi lebih banyak. Hal itu menyebabkan bahan bakar terbuang karena
tidak terbakar secara sempurna yang berakibat pada konsumsi bahan bakar menjadi
tinggi. Pada variasi tekanan injektor 110 bar, bahan bakar mulai sedikit mengabut dan
namun masih ada tetesan bahan bakar, namun hanya sedikit. Hal ini menunjukkan
bahwa masih ada bahan bakar yang tidak akan terbakar sempurna didalam ruang bakar.
Pada tekanan pembukaan injektor 130 bar, injeksi bahan bakar tidak terjadi tetesan
pada ujung lubang jarum injektor, namun pengabutan belum membentuk molekul
halus, sehingga kurang maksimal dalam ruang pembakaran. Pada tekanan pembukaan
150 bar, injeksi bahan bakar mengabut mengerucut dan membentuk molekul halus.
Pada tekanan injektor ini juga tidak ada tetesan bahan bakar, sehingga didapat hasil
konsumsi bahan bakar solar paling rendah. Pada tekanan injektor 170 bar, molekul
pengabutan semakin halus, namun membutuhkan tekanan yang cukup besar pada
pompa injeksi bahan bakar, sehingga akan mempengaruhi kinerja mesin sebagai
penggerak pompa. Hal itu mengakibatkan konsumsi bahan bakar menjadi semakin
dengna menggunakan variasi yang sama, konsumsi bahan bakar terendah terdapat pada tekanan
pembukaan injektor 90 bar. Bahan bakar solar dex sebanyak 13,42cc habis dalam waktu 1
menit. Konsumsi bahan bakar tertinggi ada pada putaran mesin 2000rpm dengan tekanan
pembukaan injektor 90 bar, karena dalam 28,1cc habis dalam waktu 1menit.
Analisa kami, hal ini terjadi, merujuk pada penelitian Arifin dan Santoso (2008) yang
menyatakan bahwa peningkatan tekanan injeksi mempengaruhi ignition delay pada proses
pembakaran motor diesel, dimana semakin tinggi tekanan injeksi bahan bakar, maka puncak
rate of heat release akan semakin mendekati titik mati atas, sehingga bahan bakar yang terbakar
akan sempurna, karena terjadi pengabutan bahan bakar yang maksimal di dalam ruang bakar.
Pada tekanan 90 bar, 110 bar dan 130 bar, fenomena yang terjadi pada injektor hampir sama
dengan saat dilakukan pengujian terhadap bahan bakar solar. Pada pembukaan 150 bar, terjadi
pengabutan bahan bakar yang halus, dan sudut yang lebih lebar dalam pengabutannya,
sehingga bahan bakar akan terbakar sempurna. Pada tekanan ini, solar dex mencapai titik
pembakaran yang tinggi, sehingga didapat konsumsi bahan bakar yang rendah. Fenomena lain
juga terjadi pada pengujian ini, dimana pada tekanan 170 bar, konsumsi bahan bakar kembali
naik, yaitu sebesar 13,81cc tiap menit denganputaran mesin 1000 rpm. Hal ini terjadi karena
bahan bakar terbakar sebelum mencapai titik mati atas, selain itu kerja injektor juga
membutuhkan tekanan yang lebih besar untuk menyemprotkan bahan bakar, sehingga
berpengaruh pada putaran dan kerja mesin sebagai penggerak pompa injeksi bahan bakar.
solar dan solar dex. Pada pengujian ini, konsumsi bahan bakar paling rendah terjadi pada
putaran mesin 1000rpm dan tekanan pembukaan injektor 150 bar. Namun, terjadi fenomena
dimana konsumsi bahan bakar solar dex lebih sedikit dibandingkan konsumsi bahan bakar
solar. Adanya penggunaan bahan bakar yang berbeda, , sehingga diperlukan kesesuaian
tekanan penyemprotan agar bahan bakar tersebut dapat terbakar sempurna. Namun, pada
pengujian ini konsumsi bahan bakar paling rendah terjadi pada tekanan injektor yang sama.
Hal ini karena bahan bakar dengan cetane yang lebih tinggi akan memiliki periode penundaaan
pengapian lebih pendek daripada bahan bakar dengan cetane yang lebih rendah, sehingga lebih
mudah terbakar. Pada penelitian yang dilakukakan oleh Tirtoatmodjo dan Kristanto
menyebutkan bahwa meningkatnya suhu dan tekanan udara yang masuk ke ruang bakar akan
disimpulkan bahwa laju konsumsi konsumsi pada bahan bakar solar dex lebih hemat, karena
pada tekanan injektor yang sama, bahan solar dex telah mencapai pembakaran sempurna.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasakan data dari hasil penelitian hubungan antara variasi tekanan injektor
90 bar, 110 bar, 130 bar, 150 bar dan 170 bar terhadap konsumsi bahan bakar solar
dan solar dex dengan variasi putaran 1000 rpm, 1500 rpm dan 2000 rpm pada mesin
1. Konsumsi bahan bakar solar paling hemat terdapat pada tekanan pembukaan
injektor 110 dan 130 bar dengan konsumsi bahan bakar sebanyak 20cc yang
habis dalam waktu 1,32 menit atau 80 detik. Sedangkan pada konsumsi bahan
bakar solar dex paling hemat terdapat pada tekanan pembukaan injektor 90
bar dengan konsumsi bahan bakar sebanyak 20cc habis dalam waktu 1,56
2. Konsumsi bahan bakar antara solar cenderung lebih boros solar dengan perbandingan
waktu konsumsi bahan bakar yang lebih lama solar dex dari setiap pengujian.
B. SARAN
Perlu adanya kajian yang lebih luas meliputi torsi, daya, efisiensi termal, suhu ruang
bakar, dan emisi gas buang dengan variasi tekanan injektor guna mengetahui takanan injektor