Anda di halaman 1dari 16

BAB I

1.1 Tujuan
Setelah melaksanakan percobaan ini, Anda diharapkan dapat :
1.1.1 Memahami prinsip kerja anthena
1.1.2 Mampu membedakan macam-macam antena
1.1.3 Mampu membuat rancangan antena yagi

1.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan, adalah sebagai berikut:
1. Laptop
2. Software simulasi (mamm/YagiCAD)

1
BAB II

2.1 Teori Dasar


A. Macam-Macam Antenna
1. Antena Yagi

Terdiri dari 3 bagian yaitu:


a. Feeder : Komponen yang berfungsi sebagai titik pencatuan
b. Reflector : Komponen yang berfungsi memantulkan gelombang
c. Director : Komponen yang berfungsi memandu gelombang
Implementasi/Penerapan
Antena Yagi Uda diterapkan diberbagai kebutuhan.di Indonesia.Antena Yagi
Uda sangat banyak digunakan untuk antena televisi.Selain itu Antena Yagi Uda juga
bisa digunakan sebagai antena radio dan antena penguat sinyal Wi-Fi. Sangat cocok
untuk jarak pendek dan gain-nya rendah biasanya antara 7 sampai 15 dBi
Polarisasi : Vertikal / Horisontal
Pola Radiasi

2
Prinsip Kerja
Konfigurasinya yang unik (reflektor yang lebih panjang dan director yang lebih pendek)
membuat antena yagi-uda memiliki pola radiasi endfire/uniderectional.
Konstruksi antena yagi uda yang paling sederhana dengan 1 reflektor dan 1 director (tiga
element) sudah menghasilkan pola radiasi endfire.
Dengan adanya reflektor yang lebih panjang dari driven element , radiasi yang mengarah ke
reflektor seolah-olah seperti di blok/ dipantulkan. Sedangkan dengan adanya director yang
lebih pendek dari driven element, seolah-olah radiasi yang mengarah ke depan (arah director)
ditarik sehingga lebih mengarah ke depan. Jadi kombinasi antara reflektor dan direktor
menghasilkan Push-and-Pull effect pada pola radiasi antena.

Karakteristik AntenaImpedansi Input Antena


Impedansi Antena yagi uda sangat dipengaruhi oleh : Jenis Driven Elemen, Jarak driven
dengan elemen lain yang berdekatan (reflektor dan direktor pertama), Jenis bahan Boom
Pengaruh jarak spasi driven elemen dengan elemen lain yang berdekatan Semakin dekat
spasi antar elemennya, maka frekuensi resonansi semakin kecil. Misalnya driven elemen
menggunakan dipole /2 dengan impedansi 73 , jika jarak spasi antar elemen yang
digunakan rapat mencapai 0,1 maka efeknya impedansi antena bisa turun hingga 12 ,
sehingga tidak matching dengan saluran 50 atau 75 . Untuk itu biasanya driven element
menggunakan folded dipole yang memiliki impedansi yang lebih tinggi 280 .

Karakteristik Antena Efek dari Boom


Boom diperlukan untuk penguat dan dudukan struktur antena.
Panjang boom tidak mempengaruhi gain antena
Boom yang terbuat dari bahan konduktor mungkin mempengaruhi beberapa
karakteristik antena seperti impedansi input antena.
Karena posisi boom orthogonal dengan elemen-elemen antena, maka seharusnya
efek dari boom terhadap pola radiasi tidak terlalu signifikan.

3
2. Antena Parabolik

Terdiri dari 2 bagian yaitu:


a) Feeder : Komponen yang berfungsi sebagai titik pencatuan
b) Reflector : Komponen yang berfungsi memantulkan gelombang
Implementasi/Penerapan
Antena Yagi Uda diterapkan diberbagai kebutuhan.di Indonesia.Antena Yagi
Uda sangat banyak digunakan untuk antena televisi.Selain itu Antena Yagi Uda juga
bisa digunakan sebagai antena radio dan antena penguat sinyal Wi-Fi.Dipakai untuk
jarak menengah atau jarak jauh dan gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi
Polarisasi : Vertikal / Horisontal
Untuk antenna grid penggunaan polarisasi vertical dan horizontal memiliki
keuntungan masing-masing dimana saat dipasang posisi vertical untuk koneksi jarak
jauh dan sudut LOS (Ligth Of Sight) yang kecil. Sedangkan posisi horizontal untuk
koneksi jarak dekat dengan sudut LOS yang besar
Pola Radiasi

Tipe-Tipe Parabola

4
a. Piringan dengan motor : Posisi dari parabola bisa dirotasikan oleh user
b. Multisatelit : Piringan yang dapat menampung sebanyak 16 buah
posisi satelit
c. VSAT :Komunikasi internet satelit dua arah dan jaringan
pribadi untuk berbagai organisasi
d. Antena parabola individual : Hanya digunakan untuk satu tempat tinggal
e. Antena parabola kolektif : Penggunaannya dibagi ke beberapa tempat tinggal
f. Automatic-tracking satellite dish (ATSD) :Ditempatkan di sebuah kendaraan yang
bergerak
g. BUD atau big ugly dish : digunakan untuk menerima sinyal satelit televisi dari
satelit

3. Antena Sektoral

Implementasi/Penerapan
Antena sectoral mempunyai gain sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak
atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat
ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam
penangkapan sinyal.
Polarisasi
Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna
ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada
bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran.Antenna sectoral ini jika di
pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sector
atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.

5
Polaradiasi

4. Antena Helix

Implementasi/Penerapan
Antena Helix menghasilkan frekuensi sekitar 2,4 GHz yang dapat digunakan
untuk misalnya packet radio kecepatan tinggi (S5-PSK, 1,288 Mbit / s), 2,4 GHz
wavelans, dan, satelit amatir (AO40).
Antena Helix beroperasi pada kisaran GHz
Antena helix dapat digunakan untuk menggantikan antenna omni-directional
sebagai transmitter sinyal Wi-Fi pada internet.
Makin panjang axial length maka makin besar pula gain dari Helix.

6
Polarisasi Antena menghasilkan gelombang radio dengan polarisasi melingkar.
Pola radiasi

5. Antena Omnidirectional

Implementasi/Penerapan
Dipakai oleh radio base untuk daerah pelayanan yang luas dan gain-nya antara
3 sampai 10 dBi. Yang digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp)
atau satu titik ke banyak titik di sekitar daerah pancaran
Polarisasi antenna adalah vertikal sehingga sangat membatasi potongan sinyal yang
di pancarkan.
Pola radiasi

7
2.2 Menentukan Nilai Komponen(antena Yagi)
1. Panjang gelombang di udara () (1)
Dimana:
c = Kecepatan cahaya di udara (3 x 108 m/s)
f = Frekuensi yang digunakan (2400 MHz)
2. Panjang driven element
L = 0,5 x K x (2)
Dimana:
L = Panjang driven element
K = Velocity factor (pada logam 0,95)
= Panjang gelombang (mm)
3. Panjang reflector diatur 7 % lebih panjang dari driven element
L x 7% + L (3)
4. Panjang director diatur 5% lebih pendek dari driven element
L x 5% - L (4)
2.2 Perhitungan Gain
Perhitungan penguatan (gain) antena ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besar penguatan
yang diberikan oleh antena tersebut terhadap sinyal yang dipancarkan.Nilai Gain dapat ditentukan
secara rumus dengan persamaan 5.(Warren L, Strutzman, 2012)
GT = (5)
Dimana :
GT =Gain antena yang diukur
PT = Level sinyal maksimum antena yang diukur
Ps = Level sinyal maksimum antena referensi
Gs = Gain antena referensi
Sedangkan pengukuran kuat medan antena dapat ditentukan berdasarkan hasil gain antena dengan
cara perbandingan antena, dengan persamaan 6.(Ahmad Arsyad, 2012)
Grx= Gtx (dB) + Prx1 (dBm) - Prx2 (dBm) - LPF(dB) (6)
Dimana :
Grx = Gain antena yang diukur
Gtx = Gain antena referensi (Horn)
Prx1 = Level daya antena Yagi.
Prx2 = Level daya antena Monopole
LPF = faktor rugi polarisasi.

8
BAB III

3.1 Perencanaan
Nama Stasiun=NET TV
Frekuensi=767 MHz
Perencanaan Nilai

=

3108
= 767106

= 0,3911

Panjang Driven(Drv)
= 0,5
= 0,5 0,95 0,3911
= 0,185
Reflector
= 7% +
= 1,07 0,185
= 0,197
Jarak Relector ke Driven
Possition=0,15 X lamda
Possition=0,15 X 0,3911m
Possition=0,058 m
Space=0,25 X lamda
Space=0,25 X 0,3911 m
Space=0,097 m
Director
= 5% +
1 = 0,95 0,185 = 0,175
2 = 0,95 0,175 = 0,16625
3 = 0,95 0,16625 = 0,157
4 = 0,95 0,157 = 0,149
5 = 0,95 0,149 = 0,1415
6 = 0,95 0,1415 = 0,134
7 = 0,95 0,134 = 0,1273

9
3.1 Hasil Simulasi

10
11
12
ANALISIS DATA

13
KESIMPULAN

14
LAMPIRAN

15
DAFTAR PUSTAKA

16

Anda mungkin juga menyukai