Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS PENGETAHUAN METAKOGNISI SISWA

DENGAN GAYA BELAJAR REFLEKTIF PADA


PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIKA

Agung Tralisno dan Wardi Syafmen


Email ; wardisyafmen@yahoo.com
Program Studi Pendidikan Matematika P.MIPA FKIP
Universitas Jambi

ABSTRAK

Kemampuan berpikir yang dimiliki setiap siswa tentunya


berbeda-beda. Dalam kegiatan berpikir untuk menerima dan
mengolah informasi kemampuan berpikir yang digunakan siswa
yaitu kemampuan berpikir kognitif dan sering juga disebut gaya
kognitif siswa. untuk memperoleh dan mengolah informasi
tentang pengetahuan kemampuan berpikir yang digunakanpun
berbeda-beda. Diantaranya yaitu pengetahuan metakognisi.Setiap
siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, sehingga
menyebabkan perbedaan pada pengetahuan metakognisi siswa
termasuk didalam menyelesaikan soal pemecahan masalah
matematika. Nasution (2012:94) mengemukakan tiga gaya belajar
salah satunya adalah impulsif-reflektif, Siswa dengan gaya
belajar reflektif tidak terburu-buru saat menyelesaikan atau
memecahkan masalah matematika walaupun dalam waktu yang
tidak memungkinkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengetahuan metakognisi siswa dengan gaya belajar
reflektif pada pemecahan masalah matematika dan manganalisis
kesulitan-kesulitan siswa dengan gaya reflektif dalam
menyelesaikan masalah matematika. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif
deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa SMA dengan gaya
belajar reflektif . Penelitian ini menggunakan tes gaya belajar
reflektif, lembar tugas pemecahan masalah matematika, dan
rekaman wawancara langsung.Hasil penelitian menunjukan
bahwa siswa dengan gaya belajar reflektif telah memenuhi
indikator pengetahuan metakognisi pada pemecahan masalah
matematika. Berdasarkan hasil penyelesaian soal pemecahan
masalah dan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa secara

1
umum kesulitan yang dialami siswa dengan gaya belajar reflektif
dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi peluang
dikarenakan faktor kurangnya pengetahuan tentang strategi,
ketidaktepatan strategi yang digunakan, dan kesalahan saat
memformulasikan ke dalam bentuk kalimat matematika.Untuk
itu dalam kegiatan pembelajaran guru dalam memilih metode
atau strategi lebih mempertinbangkan gaya belajar siswa dan
kemampuan metakognisi terutama yang berhubungan dengan
pemecahan masalah matematika.

Kata kunci : Pengetahuan metakognisi , gaya belajar


reflektif , masalah Matematika

I. PENDAHULUAN kemampuan berpikir yang


Matematika digunakan siswa yaitu
merupaka ilmu yang abstrak, kemampuan berpikir kognitif
yang menghendaki siswa dan sering juga disebut gaya
berfikir kritis, berfikir logis, kognitif siswa. Dalam dunia
berfikir sistematis, bersifat pendidikan dikenal istilah
objektif, bersifat jujur, dan metakognisi
bersifat disiplin dalam Romli (2012)
memandang dan mengemukakan bahwa
menyelesaikan metakognisi adalah
masalah.(Ruseffendi 2006: pengetahuan seseorang
261) Kemampuan berpikir tentang proses berpikirnya
yang dimiliki setiap siswa sendiri, atau pengetahuan
tentunya berbeda-beda. seseorang tentang
Dalam kegiatan berpikir kognisinya serta kemampuan
untuk menerima dan dalam mengatur dan
mengolah informasi mengontrol aktivitas

2
kognisinya dalam belajar dan individu tidak ada yang sama,
berpikir. Pengetahuan perbedaan individu inilah yang

metakognisi merupakan menyebabkan perbedaan


tingkah laku didalam siswa.
indikator seberapa baik
Nasution (2012:94)
seseorang menggunakan
mengemukakan tiga gaya
metode-metode dan strategi-
belajar yang ada kaitannya
strategi untuk mengontrol
dengan proses belajar-
dan meningkatkan
mengajar,salah satunya
pembelajaran dan
adalah impulsif-reflektif.
pengetahuannya.
Siswa dengan gaya belajar
Aktifitas belajar bagi
setiap individu, tidak reflektif tidak terburu-buru
selamanya berlangsung secara saat menyelesaikan atau
wajar. Pada proses memecahkan masalah
pembelajaran siswa terkadang matematika walaupun dalam
sulit untuk berkonsentrasi, waktu yang tidak
sehingga membuat siswa itu memungkinkan. Berdasarkan
tidak dapat memahami
uraian di atas maka penulis
pelajaran yang berlangsung.
ingin melakukan penelitian
Namun ada juga siswa yang
dengan judul : Analisis
dapat menangkap apa yang
pengetahuan metakognisi
dipelajari pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
siswa dengan gaya belajar

Kenyataan ini lah yang sering reflektif dalam


kita jumpai pada siswa dalam memecahkan masalah
kehidupan seharihari dimana matematika.
kaitannya dengan aktivitas dan
gaya belajar siswa. Setiap

3
1.1. Identifikasi Pengetahuan dasar dari metakognisi
Metakognisi secara khusus dalam
menghadapi tugas, yaitu:
Anderson dan
(a) mengembangkan rencana
Krathwohl (2010:82)
tindakan
menyatakan bahwa
(b) mengatur/memonitor
pengetahuan metakognisi
rencana
adalah pengetahuan tentang
(c) mengevaluasi rencana.
kognisi secara umum sama
dengan kesadaran dan
1.2. Pemecahan Masalah
pengetahuan tentang kognisi
Matematika
diri sendiri. Pengetahuan
Khusus dalam
metakognisi merupakan
pemecahan masalah
indikator seberapa baik
matematika adapun langkah-
seseorang menggunakan
langkah yang efektif dalam
metode-metode dan strategi-
pemecahan masalah menurut
strategi untuk mengontrol
Polya (1973) sebagai
dan meningkatkan
berikut:
pembelajaran dan
1) Memahami masalah
pengetahuannya. Karena itu
(understand the
dapat dikatakan bahwa
problem).
pengetahuan metakognisi
2) Merencanakan
merupakan kesadaran
pemecahan masalah
tentang apa yang diketahui
(devise a plan).
dan apa yang tidak diketahui.
3) Menyelesaikan masalah
NCREL (Romli, 2012)
sesuai rencana (carry
mengemukakan tiga elemen
out the plan).

4
4) Cocokkan kembali 1. Ketidakmampuan
dengan masalah (Look membaca masalah.
back). 2. Kurangnya pemahaman
5) Memeriksa kembali terhadap masalah yang
hasil yang diperoleh muncul.
3. Kesalahan dalam
1.3 Kesulitan-Kesulitan mengintrepetasi tentang
dalam Pemecahan kondisi-kondisi masalah.
Masalah Matematika 4. Kurangnya pengetahuan
Agar pembelajaran tentang strategi.
pemecahan masalah 5. Ketidaktepatan strategi
matematika dilakukan yang digunakan.
dengan baik, kita harus 6. Ketidakmampuan
mengetahui kesulitan apa menterjemahkan masalah
saja yang terjadi pada siswa dalam bentuk
dalam pemecahan masalah. matematika.
Untuk menambah 7. Kesalahan
wawasan tentang kesulitan- memformulasikan dari
kesulitan yang sering muncul bentuk matematika.
dalam pemecahan masalah, 8. Kesalahan
berikut kesulitan-kesulitan mengintepretasikan pada
yang dialami siswa, dan konsep-konsep
diiringi dengan matematika.
penyebabnya, seperti berikut 9. Kesalahan penghitungan.
menurut Kaur Berinderjeet 10. Ketidaksempurnaan
(Sari, 2011) : tentang pengetahuan
matematika.

5
II.METODE bertindak sebagai pengumpul
PENELITIAN data utama,
pelaksana tindakan,
Metode dalam penelitian ini dan penganalisis data. Nara
adalah kualitatif deskriptif sumber yaitu siswa SMA
Menurut Bogdan dan Taylor Negeri 2 Kota Jambi yang
(dalam Tohirin,2012), memiliki gaya belajar reflektif
Penelitian kualitatif tentang pengetahuan
merupakan satu penelitian metakognisi dalam pemecahan
yang bermaksud memahami masalah matematika. Dari
fenomena tentang apa yang hasil tes psikologi
dialami oleh subjek penelitian (Garawiksa, Kynan. 2012) di
misalnya prilaku, persepsi, dapat 2 orang siswa yang
motivasi, tindakan, dan lain- bergaya belajar reflektif,
lain secara holistik dan dengan Untuk ke dua siswa ini
cara deskripsi dalam bentuk diberikan tes hasil belajar
kata-kata dan bahasa pada satu
berbentuk uraian mateeri
konteks khusus yang alamiah
peluang dengan trianggulasi
serta dengan memanfaatkan
waktu dan soal, kemudian
berbagai metode alamiah.
dari jawaban siswa
Hal yang dideskripsikan
dilakukan analisis dan
dalam penelitian ini adalah
dikuatkan dengan hasil
pengetahuan metakognisi
wawancara.
siswa dengan gaya belajar
reflektif pada pemecahan
III. HASIL DAN
masalah matematika pada
PEMBAHASAN
materi peluang . Dalam
penelitian ini peneliti

6
3.1. Pembahasan mengevaluasi rencana
Pengetahuan Metakognisi tindakan.
Siswa dengan Gaya Belajar
Reflektif pada Pemecahan 1. Pengetahuan
Masalah Metakognisi Siswa
Berdasarkan hasil dengan Gaya Belajar
penelitian terhadap hasil Reflektif dalam
pekerjaan siswa dalam Mengembangkan
menyelesaikan lembar tugas Rencana Tindakan pada
penyelesaian soal yang Pemecahan Masalah
diberikan dalam penelitian Dalam hal ini dapat
ini menunjukkan bahwa diamati dari hasil penelitian
siswa reflektif dapat pada pemecahan masalah 1
memenuhi hampir semua dan 2 bahwa siswa 1 dan
indikator pengetahuan siswa 2 telah memenuhi
metakognisi. Hal ini dilihat indikator pertama yaitu
dari hasil pekerjaan siswa mengembangkan rencana
tersebut, yang mana dari soal tindakan, dimana siswa
pemecahan masalah yang reflektif dapat
diberikan memenuhi ketiga menyelesaikan soal dengan
indikator pengetahuan baik dan menemukan
metakognisi yaitu jawaban soal yang telah
mengembangkan rencana menjawab pertanyaan. Hal
tindakan, ini juga mengindikasikan
mengatur/memonitor bahwa siswa reflektif
rencana tindakan dan mengetahui informasi yang
ada pada soal dan yang

7
ditanyakan pada soal dan Rencana Tindakan pada
mengetahui alasan mengapa Pemecahan Masalah
menggunakan notasi ini pada Indikator kedua dari
saat siswa memahami pengetahuan metakognisi
masalah. yaitu mengatur/memonitor
Selanjutnya pada pada rencana tindakan juga telah
saat menyusun rencana dipenuhi oleh siswa reflektif.
pemecahan masalah siswa Hal ini terlihat dari
reflektif dapat menyadari pengetahuan siswa reflektif
notasi yang digunakan cocok menentukan materi
dan menentukan matematika apa yang
pengetahuan awal yang berhubungan dengan soal
diperlukan Sehingga siswa dan mampu mengaitkan
reflektif telah memenuhi konsep peluang untuk bentuk
indikator pengetahuan peluang kejadian saling
metakognisi pertama yaitu bebas = ()
mengembangkan rencana () dan bentuk peluang
tindakan pada saat tidak saling bebas P A
memahami masalah dan B = P(A) P(B|A) dengan
menyusun rencana soal, dimana dengan
pemecahan masalah. pengetahuan tersebut siswa
reflektif dapat memikirkan
2. Pengetahuan cara/metode yang mungkin
Metakognisi Siswa digunakan untuk
dengan Gaya Belajar menyelesaikan soal dalam
Reflektif dalam menyusun rencana.
Mengatur/Memonitor

8
Siswa reflektif juga Tindakan pada
dapat mengatur/memonitor Pemecahan Masalah
rencana tindakan pada saat Indikator ketiga dari
melaksanakan rencana pengetahuan metakognisi
pemecahan masalah. Hal ini yaitu mengevaluasi rencana
dapat dilihat dari siswa tindakan telah dipenuhi oleh
reflektif saat mengingat siswa reflektif. Hal ini
informasi apa yang penting terlihat dari pengetahuan
dan telah melakukan siswa reflektif menggunakan
langkah-langkah pemecahan langkah-langkah yang sesuai
masalah dengan mantap. dengan rencana yang dipilih
Sehingga siswa reflektif untuk menyelesaikan soal
telah memenuhi indikator pada saat melaksanakan
pengetahuan metakognisi rencana. Selain itu
kedua yaitu pengetahuan siswa reflektif
mengatur/memonitor juga terlihat pada saat
rencana tindakan dalam mengecek kembali semua
menyusun rencana dan langkah-langkah dari hasil
melaksanakan rencana jawaban yang telah diperoleh
pemecahan masalah. dengan sangat teliti
berdasarkan prosedur dari
3. Pengetahuan rencana untuk
Metakognisi Siswa menyelesaikan soal pada saat
dengan Gaya Belajar mengecek kembali. Sehingga
Reflektif dalam siswa reflektif telah
Mengevaluasi Rencana memenuhi indikator
pengetahuan metakognisi

9
ketiga yaitu mengevaluasi diuraikan pada kajian
rencana tindakan dalam pustaka yaitu
melaksanakan rencana dan mengembangkan rencana
mengecek kembali. tindakan,
Berdasarkan uraian mengatur/memonitor
diatas bahwa siswa reflektif rencana tindakan dan
menggunakan pengetahuan mengevaluasi rencana
metakognisinya dalam tindakan.
pemecahan masalah 3.2 Pembahasan Kesulitan-
pemecahan masalah Kesulitan yang Dialami

matematika. Hal ini dapat Siswa Gaya Belajar

dilihat bahwa siswa reflektif Reflektif pada


Pemecahan Masalah
telah memenuhi indikator
Matematika
pengetahuan metakognisi
pada saat menyelesaikan soal 1. Kesulitan Siswa dengan
yaitu mengembangkan Gaya Belajar Reflektif
rencana tindakan, dalam Kurangnya
mengatur/memonitor Pengetahuan Tentang
rencana tindakan dan Strategi pada
mengevaluasi rencana Pemecahan Masalah
tindakan. Maka dapat kurangnya
disimpulkan bahwa siswa pengetahuan tentang strategi
reflektif dapat memenuhi yang dialami siswa reflaktif,
indikator pengetahuan yaitu dimana siswa reflektif
metakognisi sesuai dengan lebih terfokus hanya pada
yang dikemukakan NCREL bentuk rumus seadanya saja
(Romli, 2012) yang telah tanpa menganalisa konsep-

10
konsep matematikanya 3. Kesulitan Siswa dengan
dengan lebih teliti, sehingga Gaya Belajar Reflektif
siswa reflektif mengalami dalam Kesalahan Saat
kesulitan pada saat Memformulasikan dari
menyelesaikan soal Bentuk Matematika
pemecahan masalah. pada Pemecahan
Masalah
2. Kesulitan Siswa dengan kesalahan saat
Gaya Belajar Reflektif memformulasikan dari
dalam Ketidaktepatan bentuk matematika yaitu
Strategi yang Digunakan kesalahan dalam
pada Pemecahan memformulasikan rumus-
Masalah rumus dalam bentuk
Kesulitan pada matematika sehingga siswa
ketidaktepatan strategi yang reflektif kurang tepat dalam
digunakan dalam menuliskan bentuk rumus
menyelesaikan soal hal ini peluang pengambilan
disebabkan oleh kesulitan pertama dan peluang
sebelumnya dimana siswa pengambilan kedua seperti
reflektif masih kurangnya yang diharapkan.
pengetahuan tentang strategi, Berdasarkan
sehingga siswa reflektif pembahasan faktor
mengalami kesulitan pada kesulitan-kesulitan yang
saat menyesuaikan simbol- dihadapi kedua siswa
simbol yang tepat dengan reflektif, bahwa kesulitan-
rumus yang akan digunakan. kesulitan yang mereka
hadapi sesuai dengan faktor

11
kesulitan yang dikemukakan
oleh Kaur Berinderjeet IV. PENUTUP.
(dalam Sari, Maharani, 4.1. SIMPULAN
2011) bahwa faktor kesulitan
siswa dalam pemecahan Berdasarkan hasil
masalah adalah penelitian dapat disimpulkan
ketidakmampuan membaca bahwa siswa dengan gaya
masalah, kurangnya belajar reflektif telah
pemahaman terhadap memenuhi indikator
masalah yang muncul, pengetahuan metakognisi
kesalahan dalam pada pemecahan masalah
mengintrepetasi tentang matematika, dimana siswa
kondisi-kondisi masalah, dengan gaya belajar reflektif
kurangnya pengetahuan dalam menyelesaikan soal
tentang strategi, pemecahan masalah
ketidaktepatan strategi yang matematika juga telah
digunakan, ketidakmampuan melalui tahap penyelesian
menterjemahkan masalah soal di setiap indikator
dalam bentuk matematika, pengetahuan metakognisi
kesalahan memformulasikan Kesulitan yang dialami
dari bentuk matematika, siswa dengan gaya belajar
kesalahan reflektif dalam
mengintepretasikan pada menyelesaikan soal
konsep-konsep matematika, pemecahan masalah
kesalahan penghitungan, matematika yaitu
ketidaksempurnaan tentang dikarenakan faktor
pengetahuan matematika. kurangnya pengetahuan

12
tentang strategi, mengatur/memonitor
ketidaktepatan strategi yang rencana tindakan dan
digunakan, dan kesalahan mengevaluasi rencana
saat memformulasikan dari tindakan.
bentuk matematika.
DAFTAR PUSTAKA
4.2. Saran-saran Anderson, Lorin W dan
Krathwohl, David R.
Penulis menyarankan
2010. Kerangka
kepada guru mata pelajaran Landasan untuk
Pembelajaran,
matematika antara lain:
Pengajaran dan
1. Hendaknya dalam proses Asesmen. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
pembelajaran, guru
memperhatikan Anggo, Mustamin. 2012.
Pelibatan
pengetahuan metakognisi
Metakognisi dalam
siswa sebab dengan Pemecahan Masalah
Matematika.
pengetahuan metakognisi
(http://www.c-s-
yang baik siswa dapat p.org/flyers/97818471
85785-sample.pdf.
meningkatkan
diakses tanggal 12
pengetahuan pemecahan Maret 2013).
masalahnya .
Garawiksa, Kynan. 2012.
2. Hendaknya dalam Psikotes Gambar,
Angka dan
pembelajaran, guru
Matematika.
memperhatikan indikator Jogjakarta: Laksana.
pengetahuan metakognisi
Ghufron, M. Nur &
siswa yaitu Risnawita, Rini. 2013.
Gaya Belajar Kajian
mengembangkan rencana
Teoretik. Jogjakarta:
tindakan, Pustaka Belajar.

13
Masalah Matematika.
Sari, Maharani Kartika. Tersedia pada :
2011. Propil Kesulitan http://novetri.blogspot.
Siswa Kelas VIII com/2009/12/metakog
Dalam Memecahkan nisi-siswa-dalam-
Masalah Matematika menyelesaikan.html.
pada Materi Pokok diakses tanggal 06
Sistem Persamaan Februari 2013.
Linear Dua Variabel.
http://midt- Polya, G. 1973. How To
pmm.wikispaces.com/ Solve It, A New Aspect
Subunit+2-3#L32, of Mathematical
diakses 03 Januari Method. New Jersey:
2013 Princeton University
Press
Mulbur, U. 2010.
Metakognisi Siswa Romli, Muhammad. 2012.
dalam Menyelesaikan Strategi Membangun
Masalah Matematika. Metakognisi Siswa
Tersedia pada : SMA dalam
http://www.vilila.com/ Pemecahan Masalah
2010/09/metakognisi- Matematika. Skripsi,
siswa-dalam- UPI
menyelesaikan.html.
diakses tanggal 03 Sumardyono. 2008.
Maret 2013. Pengertian Dasar
Problem Solving.
Mustaqim dan Wahid. 2010.
Psikologi Pendidikan. Tohirin. 2011. Metode
Jakarta: Rineka Cipta. Penelitian Kualitatif
dalam Pendidikan dan
Nasution, S. 2012. Bebagai Bimbingan Konseling.
Pendekatan dalam Jakarta: Raja Grafindo
Proses Belajar dan Persada.
Mengajar. Bandung:
Bumi Aksara. Yuni. 2011. Jenis Masalah
Matematika. Tersedia
Novetri. 2009. Metakognisi Pada :
Siswa dalam http://www.slideshare.
Menyelesaikan net/marcotolle/jenis-

14
masalah-matematika- 2013
yn, diakses 01 Februari

15

Anda mungkin juga menyukai