Anda di halaman 1dari 13

KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI GEOSTRATEGI INDONESIA

Setiap bangsa dalam mempertahankan eksistensi dan mewujudkan cita-citanya perlu


memiliki pemahaman mengenai geopolitik dan geostrategi. Geopolitik bangsa Indonesia
diterjemahkan dalam konsep Wawasan Nusantara, sedangkan geostrategi bangsa Indonesia
dirumuskan dalam konsep Ketahanan Nasional.
Sesuai dengan bagan paradigma ketatanegaraan Negara Republik Indonesia, maka
Ketahanan Nasional (Tannas) merupakan salah satu konsepsi politik dari Negara Republik
Indonesia. Ketahanan Nasional dapat dikatakan sebagai konsep geostrateginya bangsa
Indonesia. Dengan kata lain, geostrategi bangsa Indonesia diwujudkan melalui konsep
Ketahanan Nasional.
Geostrategi adalah suatu cara atau pendekatan dalam memanfaatkan kondisi
lingkungan untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan Nasional. Ketahanan Nasional
sebagai geostrategi bangsa Indonesia memiliki pengertian bahwa konsep ketahanan Nasional
merupakan pendekatan yang digunakan bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan
dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya. Ketahanan nasional sebagai suatu
pendekatan merupakan salah satu pengertian dari konsepsi ketahanan nasional itu sendiri.

PENGERTIAN
Ketahanan Nasional merupakan suatu kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi keuletan dan
ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan, gangguan, baik yang
datang dari dalam maupun dari luar negeri, yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan Integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan
mengejar tujuan nasional Indonesia.

Secara skematis, rumusan konseptual ketahanan nasional dapat digambarkan sebagai


berikut.

Skema Konsepsi Ketahanan Nasional


Dari sejarah tersebut dapat disimpulkan bahwa konsep ketahanan nasional Indonesia
berawal dari konsep ketahanan nasional yang dikebangkan oleh kalangan militer. Pemikiran
konseptual ketahanan nasional ini mulai menjadi doktrin dasar nasional setelah dimasukan ke
dalam GBHN.
Geostrategi Indonesia merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia
untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia.
Konsepsi geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno pada
tanggal 16 Juni 1948 di Kotaraja (kini Banda Aceh) setelah menerima defile Angkatan
Perang (militer) dalam rangka kunjungan kerja ke daerah Sumatra yang belum/tidak diduduki
Belanda (Basry, 1995: 50-51). Namun sayangnya gagasan beliau kurang/tidak dikembangkan
oleh para pejabat bawahan karena seperti kita ketahui wilayah NKRI diduduki oleh Belanda
pada akhir Desember 1948. Setelah pengakuan kemerdekaan pada tahun 1950 garis besar
pembangunan politik kita adalah nation and character building, yang sebenarnya
merupakan pembangunan jiwa bangsa.
Secara konseptual, ketahanan nasional suatu bangsa dilatarbelakangi oleh:
1. Kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan negara sehingga ia mampu
mempertahankan kelangsungan hidupnya
2. Kekuatan apa yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dan negara sehingga ia selalu
mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, meskipun mengalami berbagai
gangguan, hambatan dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar
3. Ketahanan atau kemampuan bangsa untuk tetap jaya, mengandung makna
keteraturan(regular) dan stabilitas, yang di dalamnya terkandung potensi untuk
terjadinya perubahan (the stability idea of changes) (Usman, 2003:5).

Berdasarkan konsep pengertiannya maka yang dimaksud dengan ketahanan adalah


suatu kekuatan yang membuat suatu bangsa dan negara dapat bertahan, kuat menghadapi
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan. Tantangan adalah merupakan suatu usaha yang
bersifat menggugah kemampuan, adapun ancaman adalah suatu usaha untuk mengubah
ataumerombak kebijaksanaan atau keadaan secara konsepsional dari sudut kriminal
maupunpolitis. Adapun hambatan adalah suatu kendala yang bersifat atau bertujuan
melemahkan yang bersifat konseptual yang berasal dari dalam sendiri. Apabila hal hal
tersebut berasal dari luar maka dapat disebut sebagai kategori gangguan.
Dapat pula dikatakan bahwa geostrategi indonesia adalah memanfaatkan segenap
kondisi geografi indonesia untuk tujuan politik dan hal itu secara rinci dikembangkan dalam
pembangunan nasional (Suradinata, 2005:33; Armawi, 2005:1).

Sifat-sifat geostrategi Indonesia:

1) Bersifat daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostrategi


Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap
identitas, integritas, eksistensi bangsa dan negara Indonesia.
2) Bersifat developmental/pengembangan, yaitu pengembangan potensi kekuatan bangsa
dalam ideology, politik, ekonomi, social budaya, dan hankam sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.
Geostrategi penunjang tugas pemerintah:
- Menegakkan hukum dan ketertiban (Law and Order)
- Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran ( Welfare and Prosperity)
- Terselenggaranya pertahanan dan keamanan (Defense and Prosperity)
- Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan social (Yuridical Justice and Social Justice)
- Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri (Freedom of the Act)
c) Anatomi Ketegangan. Perbedaan pengembangan pandangan sangat dipengaruhi doktrin politik yang
berlaku bagi masing-masing bangsa.
Berikut adalah macam-macam perbedaan pandangan:
a) Pandangan perang menurut Barat, pada umumnya bangsa Barat menganut paham perang
sebagai kelanjutan tindakan politik dengan cara lain
b) Pandangan perang menurut Komunis, peperangan tidak hanya bercorak militer, melainkan juga
diplomasi, psikologi, ekonomi, social budaya, dan militer
c) Pandangan perang menurut Bangsa Indonesia, perang merupakan jalan terakhir karena terpaksa
untuk membela diri

Geostrategi Indonesia Dalam Kepentingan Teritorial


Indonesia tentu patut mewaspadai perkembangan yang terjadi terutama di kawasan Asia Pasific. Sebab
konsekuensi letak geografis Indonesia di persilangan jalur lalu lintas internasional, maka setiap pergolakan
berapapun kadar intensitas pasti berpengaruh terhadap Indonesia. Apalagi jalur suplai kebutuhan dasar
terutama minyak beberapa Negara melewati perairan Indonesia. Jalur pasokan minyak dari Timur Tengah dan
Teluk Persia ke Jepang dan Amerika Serikat, misalnya, sekitar 70% pelayarannya melalui perairan Indonesia.
Karenanya sangat wajar bila berbagai Negara berkepentingan mengamankan jalur pasokan minyak ini,
terutama di perairan nusantara, seperti Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok, Selat Makassar, Selat Ombai
Wetar, dan lain-lain. Pasukan beladiri Jepang secara berkala dan teratur mengadakan latihan operasi jarak jauh
untuk mengamankan area yang mereka sebut sebagai line life, yakni radius sejauh 1000 mil laut hingga
menjangkau perairan Asia Tenggara. Hal yang sama juga dilakukan Cina, Australia, India, termasuk
mengantisipasi kemungkinan terjadi penutupan jalur-jalur vital tersebut oleh Negara-negara di sekitarnya
(termasuk Indonesia). Keberadaan Indonesia dipersilangan jalur pelayaran strategis, memang selain
membawa keberuntungan juga mengandung ancaman. Sebab pasti dilirik banyak Negara. Karena itu sangat
beralasan bila beberapa Negara memperhatikan dengan cermat setiap perkembangan yang terjadi di
Indonesia. Australia misalnya, sangat kuatir bila Indonesia mengembangkan kekuatan angkatan laut, yang
pada gilirannnya dapat memperketat pengendalian efektif semua jalur pelayaran di perairan nusantara.
Penetapan sepihak Selat Sunda dan Selat Lombok sebagai perairan internasional oleh Indonesia secara
bersama-sama ditolak oleh Amerika Serikat, Australia, Canada, Jerman, Jepang, Inggris, dan Selandia Baru.
Tentu apabila dua selat ini menjadi perairan territorial Indonesia, maka semua Negara yang melintas di
wilayah perairan ini harus tunduk kepada hukum nasional Indonesia, tanpa mengabaikan kepentingan
internasional.

KETAHANAN NASIONAL
1. Pengertian ketahanan nasional
Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan ketahanan nasional. Di dalam menghadapi dan
mengatasi segala ancaman, tantangan, halangan, gangguan baik yang datang dari dalam, maupun
yang datang dari luar, yang secara langsung, maupun yang tidak langsung membahayakan integritas,
identitas, dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan
nasional. Ketahanan akan terwujud apabila segmen-segmen kehidupan terintegrasi dengan trigatra.
2. Hakikat ketahanan nasional
Hakikat ketahanan nasional adalah: kondisi kemampuan dan kekuatan bangsa untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan nasional bangsa dan Negara dalam mencapai
tujuan nasional menuju kejayaan bangsa dan Negara.
3. Konsepsi ketahanan nasional
Secara konseptual ketahanan nasional dilatar belakangi oleh:
Kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan Negara sehingga mampu mempertahankan
hidupnya
Kekuatan apa yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dan Negara, sehingga mampu
mempertahankan hidupnya meskipun mengalami berbagai gangguan, ancaman
Ketahanan nasional suatu bangsa untuk tetap jaya

Berdasarkan pengertian sifat-sifat dasar ketahanan nasional adalah:


a. Integratif
Hal itu mengandung pengertian segenap aspek kehidupan kebangsaan dalam hubungannya
dengan lingkungan sosialnya, lingkungan alam dan suasana ke dalam saling
mengadakanpenyesuaian yang selaras dan serasi.
b. Mawas ke dalam
Ketahanan nasional terutama diarahkan kepada diri bangsa dan negara itu sendiri, untuk
mewujudkan hakikat dan sifat nasionalnya. Pengaruh luarnya adalah hasil yang wajar dari
hubungan internasional dengan bangsa lain.
c. Menciptakan kewibawaan
Ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat integrative mewujudkan suatu
kewibawaan nasional serta memiliki deterrent effect, yang harus diperhitungkan pihak lain.
d. Berubah menurut waktu
Ketahanan nasional suatu bangsa pada hakikatnya tidak bersifat tetap, melainkan sangat
dinamis. Ketahanan nasional dapat meningkat atau bahkan dapat juga menurun, dan hal ini
sangat tergantung kepada situasi dan kondisi.

Kehidupan nasional tersebut diatas meliputi beberapa aspek, yang dapat dikelompok-
kelompokkan sebagai berikut:

(a) Aspek ilmiah, yang meliputi:

1) Letak geografis;

2) Keadaan dan kekayaan alam;

3) Keadaan dan kemampuan penduduk.

(b) Aspek sosial (kemasyarakatan), yang meliputi:

1) Ideologi. Dapat diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan ideologi bangsa Indonesia.
Ketahanan ini diartikan mengandung keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam
menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang
dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung membahayakan
kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.

2) Politik. Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan politik
bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi
serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar
maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan
kehidupan politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945.

3) Ekonomi. Ketahanan Ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan perekonomian


bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun
dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan
perekonomian bangsa dan negara berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

4) sosial budaya. Ketahanan sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamis budaya
Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun
dari dalam secara langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan
sosial budaya.

5) Militer (pertahanan dan keamanan). Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan


sebagai kondisi dinamis kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia mengandung
keuletan, ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan, menghadapi dan mengatasi
segala tantangan dan hambatan yang datang dari luar maupun dari dalam yang secara
langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan
hidup bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia.

Asas- Asas Ketahanan Nasional Indonesia


Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang
tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nasional yang terdiri dari :
1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan
merupakan kebutuhan manusia 8 yang mendasar dan esensial, baik sebagai perorangan
maupun kelompok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan
demikian kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional dan
merupakan nilai intrinsik yang ada padanya.
Dalam realisasinya kondisi kesejahteraan dan keamanan dapat dicapai dengan
menitikberatkan pada kesejahteraan tetapi tidak mengabaikan keamanan. Sebaliknya
memberikan prioritas pada keamanan tidak boleh mengabaikan kesejahteraan. Oleh karena
itu, keduanya harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apapun sebab keduanya
merupakan salah satu parameter tingkat ketahanan nasional sebuah bangsa dan negara.
2. Asas Komprehensif Intergral atau Menyeluruh Terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh
menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang,
serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dengan demikian, ketahanan nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa
secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif integral)
3. Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang
saling berinteraksi. Disamping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan
lingkungan sekelilingnya. Dalam prosesnya dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat
positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas kedalam dan ke luar.
Mawas kedalam: mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi
kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilainilai kemandirian yang proporsional untuk
meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal itu tidak
berarti bahwa ketahanan nasional mengandung sikap isolasi dan atau nasionalisme sempit
(chauvinisme).
Mawas ke luar: mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan
serta menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri, serta menerima
kenyataan adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. Untuk
menjamin kepentingan nasional, kehidupan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan
nasional, agar memberikan dampak keluar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar.
Namun demikian, interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang
saling menguntungkan.
4. Asas kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong-
royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Dalam asas ini diakui adanya perbedaan yang harus dikembangkan secara serasi
dalam hubungan kemitraan serta dijaga agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat
antagonistik yang saling menghancurkan

FUNGSI KETAHANAN NASIONAL

a. Sebagai doktrin dasar nasional untuk menjamin terjadinya pola pikir, pola sikap, pola
tindakan dalam menyatukan langkah bangsa baik bersifat inter regional maupun multi
disiplin

b. Metode pembinaan kehidupan nasional

c. Pola dasar pembangunan nasional. Sebagai pedoman dalam pembangunan nasional


yang dilakukan sesuai dengan program pembangunan.

Pengaruh aspek ketahanan nasional terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara

1) Pengaruh aspek ideology: ideology secara harfiah berarti ilmu tentang pengertian
dasar. Perhatian kepada konsep ideology menjadi berkembang lagi antara lain karena
pengaruh Karl Marx. Ideology menjadi vokabuler penting di dalam pemikiran politik
maupun ekonomi. Maka ideology Negara dalam arti cita-cita Negara atau cita-cita
yang menjadi basis suatu teori atau system kenegaraan untuk seluruh rakyat dan
bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerohanian yang antara
lain memiliki ciri-ciri berikut:

a. Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan

b. Oleh karena itu mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan dunia, pandangan
hidup, pedoman hidup, dan dilestarikan kepada generasi berikutnya. Bangsa
Indonesia menghadapi berbagai benturan kepentingan ideology yang saling tarik
menarik sehingga bangsa Indonesia memiliki visi yang jelas bagi masa depan
bangsa maka harus membangun ketahanan ideology yang berbasis pada falsafah
bangsa sendiri yaitu ideology pancasila yang bersifat demokratis, nasionalistis,
dan berkeadilan social. Tarik menarik kepentingan ideology akan sangat
mempengaruhi postur ketahanan nasional dalam bidang ideology bangsa
Indonesia.

/
Teori di Indonesia yang menyimpang dengan teori.

Menurut Blacks Law Dictionary,

Terorisme adalah kegiatan yang melibatkan unsur kekerasan atau yang


menimbulkan efek bahaya bagi kehidupan manusia yang melanggar hukum pidana
(Amerika atau negara bagian Amerika), yang jelas dimaksudkan untuk:

a. mengintimidasi penduduk sipil.

b. memengaruhi kebijakan pemerintah.

c. memengaruhi penyelenggaraan negara dengan cara penculikan atau pembunuhan


.
Kronologis Penembakan Briptu Sukardi di
Depan Gedung KPK
11 Sep, 2013 Redaksi Humaniora, News 0

Foto: Bripka Sukardi, yang tewas ditembak orang tak dikenal didepan gedung KPK Jakarta, Selasa
(10/9/2013) malam.
Jakarta, Radaronline
Peristiwa penembakan Bripka Sukardi, seorang anggota polisi berpakaian Provost Polri tewas
ditembak dengan luka tembak dibagian dada dan perut oleh orang tak dikenal di kawasan Jalan HR
Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, pada Selasa (10/9/2013) malam sekitar pukul 22.20 WIB, tepatnya
didepan gedung KPK Jakarta.

Wakapolri Komisaris Jenderal Polisi Oegroseno menjelaskan kronologis penembakan yang dilakukan
orang tak dikenal pada Brigadir Polisi Kepala (Bripka) Sukardi, saat itu sedang melakukan
pengawalan.

Berdasarkan rekaman CCTV di Gedung KPK, terlihat ada dua sepeda motor muncul dari jalan yang
berada di samping gedung KPK. Kalau lihat dari rekaman, korban (Bripka Sukardi) dihadang lalu
kejadian penembakan. Senjata belum ketemu. Yang terekam ada dua motor yang hampir
bersamaan. Kedua (motor) itu masing-masing berboncengan. Satu ada yang melawan arah, jelas
Oegro, Rabu (11/9) dini hari.
Peristiwa penembakan Bripka Sukardi terjadi tepat di depan pintu masuk area parkir sepeda motor
Gedung KPK. Saat ditembak, Bripka Sukardi mengendarai sepeda motor Honda Revo warna merah
bernomor polisi B 6671 TXL.

(Sumber : http://radaronline.co.id)

Kasus terorisme menghambat Indonesia dalam mewujudkan cita-cita proklamasi, dan menghambat
proses pembangunan nasional karena sulit untuk membangun persatuan dan kesatuan. Hal itu juga
berpengaruh pada ketahan nasional Indonesia yang sulit terwujud.

Dengan adanya terosis menunjukkan bahawa ketahanan indonesia masih lemah

karakter teroris berdasarkan hasil studi dan pengalaman empiris dalam menangani aksi
terrorisme yang dilakukan oleh PBB antara lain, sebagai berikut:

Teroris umumnya mempunyai organisasi yang solid, disiplin tinggi, militan dengan
struktur organisasi berupa kelompok-kelompok kecil,dan perintah dilakukan melalui
indoktrinasi serta teroris dilatihan bertahun-tahun sebelum melaksanakan aksinya.
Teroris menganggap bahwa proses damai untuk mendapatkan perubahan sulit untuk
diperoleh.
Teroris memilih tindakan yang berkaitan dengan tujuan politik dengan cara kriminal
dan tidak mengindahkan norma dan hukum yang berlaku.
Memilih sasaran yang menimbulkan efek psikologi yang tinggi untuk menimbulkan
rasa takut dan mendapatkan publikasi yang luas.

Sedangkan sasaran strategis teroris antara lain :

Menunjukkan kelemahan alat-alat kekuasaan ( Aparatur Pemerintah )


Menimbulkan pertentangan dan radikalisme di masyarakat atau segmen tertentu
dalam masyarakat.
Mempermalukan aparat pemerintah dan memancing mereka bertindak represif
kemudian mendiskreditkan pemerintah dan menghasilkan simpati masyarakat
terhadap tujuan teroris.
Menggunakan media masa sebagai alat penyebarluasan propaganda dan tujuan politik
teroris.
Sasaran fisik bangunan antara lain : Instalasi Militer, bangunan obyek vital seperti
pembangkit energi , instalasi komunikasi, kawasan industri, pariwisata dan sarana
transportasi,
Personil Aparat Pemerintah, Diplomat ,Pelaku bisnis dan Personil lawan politik.

Jadi, sasaran aksi teroris yang umumnya terhadap manusia maupun obyek lainnya harus
mampu dijaga dengan system yang lebih baik dari system teroris yang bertujuan untuk
menyoroti kelemahan sistem dan atau pilihan secara seksama untuk menghindari reaksi
negatif dari publik atau telah dirancang untuk menghasilkan reaksi publik yang positif atau
simpatik.
Solusi Masalah Terorisme di Indonesia

Seharusnya pemerintah meningkatkan kualitas hukum dan keamanan Negara. Serta menjaga
kepercayaan rakyat dan tidak semena-mena karena memiliki kekuasaan. Mengembangkan
rasa cinta tanah air pada penerus bangsa, menanamkan pendidikan agama sejak dini kepada
anak. Pemerintah juga harus lebih mengawasi organisasi-organisasi yang ada dan yang
terbentuk di lingkup Negara Indonesia, karena Negara kita memiliki banyak budaya,
keanekaragaman, makapengawasan tujuan dan kegiatan organisasi di Indonesia sangat
penting. Pengawasan penyebaran dan pembuatan senjata sangat penting, membuat atau
memperkuat hokum tentang persenjataan. Karena bila pembuatan dan pemilikan senjata
diawasi dengan baik maka tidak akan ada kejadian seperti ini.
Kesimpulan

Geostrategi merupakan metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan
melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi
pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan
yang lebih baik, lebih aman, dan bermartabat.

Geostrategi Indonesia diperlukan dan dikembangkan untuk mewujudkan dan


mempertahankan integritas bangsa dan wilayah tumpah darah Negara Indonesia, mengingat
kemajemukan bangsa Indonesia serta sifat khas wilayah tumpah darah Negara Indonesia,
maka geostrategi Indonesia dirumuskan dalam bentuk Ketahanan Nasional.

Ketahanan Nasional merupakan suatu kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi keuletan dan
ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan, gangguan, baik yang
datang dari dalam maupun dari luar negeri, yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan Integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan
mengejar tujuan nasional Indonesia. Ketahanan nasional berpengaruh terhadap berbagai
aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, diantaranya aspek ideology, politik, ekonomi,
social budaya, dan aspek pertahanan dan keamanan.

Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi lingkungan di dalam upaya
mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Ketahanan nasional merupakan kondisi
dinamik suatu bangsa berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan ketahanan nasional. Di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman,
tantangan, hambatan, gangguan, baik yang datang dari dalam maupun yang datang dari luar,
yang secara langsung, maupun yang tidak langsung membahayakan Integritas, identitas, dan
kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan
nasional. Ketahanan akan terwujud apabila segmen-segmen kehidupan terintegrasi dengan
trigatra. Berdasarkan pengertian tersebut, maka geostrategi Indonesia diperlukan dan
dikembangkan untuk mewujudkan dan mempertahankan integritas bangsa dan wilayah
tumpah darah Indonesia, mengingat kemajemukan bangsa Indonesia serta sifat khas wilayah
tumpah darah Indonesia, maka geostrategi Indonesia dirumuskan dalam bentuk ketahanan
nasional.
Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Wawasan_Nusantara

http://frenndw.wordpress.com/2011/06/21/geostrategi-indonesia-malaysia-thailand-dan-
singapura-kasus-selat-malaka/

http://fesoyafoy.blogspot.com/2012/05/geostrategi-indonesia.html

http://citizenship011.blogspot.com/2011/11/geopolitik-dan-geostrategi-indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai