BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
disponsori oleh pemerintah maupun tidak. Hubungan ini dapat berlangsung secara
kelompok, maupun secara perorangan dari suatu bangsa atau negara, yang
melakukan interaksi baik secara resmi maupun tidak resmi dengan kelompok atau
perorangan dari bangsa dan negara lain. Ilmu hubungan internasional merupakan
ilmu dengan kajian interdisipliner, maksudnya adalah ilmu ini dapat menggunakan
teori, konsep, dan pendekatan dari bidang ilmu-ilmu lain dalam mengembangkan
kajiannya.
1993:3).
aktor, negara maupun non negara didalam arena transaksi internasional. Perilaku
28
itu bisa berwujud perang, konflik, kerjasama, pembentukan aliansi interaksi dalam
atau antar pemerintah secara langsung namun juga meliputi berbagai transaksi
bentuk interaksi antar anggota masyarakat yang berlainan, baik yang disponsori
kebijakan luar negeri atau proses politik antar bangsa, tetapi dengan
internasional khususnya hubungan antar negara hal ini disebut Politik Luar
Negeri. Hal ini merupakan studi yang kompleks karena tidak saja melibatkan
1976:15).
29
Pengertian dasar dari Politik luar negeri ialah action theory, atau
kebijaksanaan suatu negara yang ditujukan ke negara lain untuk mencapai suatu
kepentingan tertentu. Secara umum, politik luar negeri (foreign policy) merupakan
suatu perangkat formula nilai, sikap, arah serta sasaran untuk mempertahankan,
internasional, melalui suatu strategi atau rencana yang dibuat oleh para pengambil
keputusan yang disebut Kebijakan Luar Negeri (Perwita & Yani, 2005:47-48).
Selain itu menurut Holsti, paling sedikit ada empat kondisi atau variabel
2. Strategi umum politik luar negeri berkaitan erat dengan sifat kebutuhan
eksternal.
Secara lebih lanjut politik luar negeri memiliki sumber-sumber utama yang
area.
dari lingkungan internal suatu negara seperti faktor budaya dan sejarah,
pemerintahan.
Selain empat sumber di atas terdapat pula hirauan akan faktor ukuran
wilayah negara dan ukuran jumlah penduduk, lokasi geografis, serta teknologi
yang dapat terletak pada sumber sistemik atau masyarakat (Roseneau, 1976:18).
31
kepada stategi. Dalam arti strategis juga mengacu kepada keputusan dan kebijakan
secara umum mengenai kebijakan luar negeri, menurut mereka kebijakan luar
rencana aksi, dan sebagai suatu bentuk perilaku. Setiap negara menghubungkan
negaranya kepada peristiwa dan situasi di luar dengan ketiga bentuk kebijakan luar
Menurut Plano dan Olton Kebijakan Luar Negeri adalah: Tindakan yang
dibentuk oleh para pembuat keputusan suatu negara dalam menghadapi negara
spesifik yang dituangkan dalam terminologi kepentingan nasional (Plano & Olton,
keadaan negara pada masa yang akan datang serta masa depan kondisi dengan
negeri dapat berupa kebijaksanaan, sikap, atau tindakan negara, yang merupakan
1987:169).
salah satu wujud dari interaksi dalam hubungan internasional yang membahas
keadaan atau soal-soal politik di masyarakat internasional dalam arti yang lebih
sempit, yaitu dengan berfokus pada diplomasi dan hubungan antar negara dan
Dengan kata lain politik internasional adalah proses interaksi antara dua negara
seluruh tipe hubungan atau interaksi antar negara, termasuk asosiasi dan
sebagai reaksi atas respon negara lain, selain mencakup unsur kekuasaan (power),
sistem internasional dan perilaku para pembuat keputusan dalam situasi konflik.
Jadi politik internasional menggambarkan hubungan dua arah (reaksi dan respon)
Perbedaan antara politik internasional dan politik luar negeri itu sendiri
damai dan situasi konflik, serta melihat tingkah laku atau tindakan masing-masing
bagaimana seharusnya tindakan atau langkah suatu negara terhadap kondisi serta
macam kepentingan nasional dari berbagai bangsa dan negara yang tidak dapat
dipenuhi di dalam negerinya sendiri. Kerjasama Internasional adalah sisi lain dari
konflik internasional yang juga merupakan salah satu aspek dalam Hubungan
berbagai masalah sosial. Untuk mencari solusi atas berbagai masalah tersebut
lainnya.
masalah tersebut.
tertentu.
pelaksanaan politik luar negeri tidak mungkin dicapai jika hanya mengandalkan
kekuatan sendiri. Maka dari itu suatu kerjasama akan diusahakan untuk
dengan adanya suatu kesepakatan dan yang paling mudah apabila tidak
1. Kerjasama Global, dasar utama dari kerjasama ini adalah adanya hasrat
yang kuat dari berbagai bangsa di dunia untuk bersatu dalam suatu wadah
lain-lain).
ada yang tidak mampu mendukung suatu fungsi yang spesifik diharapkan
beberapa negar yang sifatnya tidak dapat dipenuhi oleh bangsanya sendiri.
1. Pandangan bahwa dua atau lebih kepentingan nilai atau tujuan saling
semua pihak
2. Perstujuan atas masalah tertentu anatar dua Negara atau lebih dalam
dan nilai-nilainya
37
4. Aturan resmi atau tidak resmi mengenai transaksi dimasa depan yang
1987:652-653)
belah pihak yang terlibat, dan actor utama dalam pelaksanaan hubungan bilateral
2. Memelihara perdamaian
berdiri sendiri tidak dibawah kekuasaan yang lain (Multi State System).
dalam bentuk negara (world state) maupun badan supranasional yang lain.
(Rudy, 2002:2).
sekumpulan hukum (body of law) yang sebagian besar terdiri dari asas-asas dan
karena itu biasanya ditaati dalam hubungan antara negara-negara satu sama lain,
publik adalah keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur hubungan atau
kaidah dan asas hukum yang mengatur hubungan perdata yang melintasi batas
negara. Hukum internasional itu sendiri adalah keseluruhan kaidah dan asas yang
2. Negara dengan subjek hukum lain bukan negara atau subjek hukum bukan
mencantumkan secara tertulis sumber hukum dalam arti formal, yakni Pasal 7
Konvensi Den Haaag XII tanggal 18 Oktober 1907, yang mendirikan Mahkamah
yang kemudian diterima berlakunya dalam Piagam PBB tertanggal 26 Juni 1945.
Internasional sajalah yang penting. Pasal 38 Ayat (1) mengatakan bahwa, dalam
40
mempergunakan:
mengandung ketentuan hukum yang diakui secara tegas oleh negara-negara yang
bersengketa.
adalah tidak adanya pemerintahan pusat (pemerintahan dunia) dan tidak adanya
adalah penggolongan perjanjian dalam treaty contract dan law making treaties.
dalam hukum perdata, hanya mengakibatkan hak dan kewajiban antara para pihak
Jenewa tentang Perlindungan Koban Perang tahun 1949. berdasarkan uraian diatas
2.6.2 Sengketa
antar negara tapi bisa juga faktor sengketa, disebabkan oleh kasus-kasus lain yang
keamanan nasional dan kedaulatan wilayah yang mengarah pada situasi konflik
berdasrkan posisi geografis yang bersifat alami sosial, ekonomi, dan politik.
(Mauna, 2000:189).
Dalam hal ini adanya sengketa dikarnakakn suatu wilayah perairan yang di
sebut blok ambalat, wilayah tersebut disengketakan negara Indonesia dan negara
2.6.3 Konflik
dengan baik, timbul dari perpaduan berbagai sebab, seperti pertentangan tuntutan
masalah, sikap yang bermusuhan, serta jenis tindakan militer dan diplomatik
(Holsti, 1991:53).
berikut:
43
sesuatu yang bersifat potensial, adalah suatu hal yang normal dalam hubungan
antar negara kebangsaan. Sumber konflik terletak didalam hubungan antar sistem
situasi konflik eksternal antar kedua negara, walaupun tidak sampai terjadi
peperangan.
terpenuhi dan terakomodasi dalam suatu sistim politik suatu masyarakat atau
Cara penyelesaian konflik berarti setiap bentuk akhir setelah usai konflik
tanpa mempermasalahkan bagaiman bentuk akhir tersebut diproleh, hal ini berarti
bahwa akibat dari konflik juga merupakan cara penyelesain konflik. Holsti
menyatakan cara penyelesai konflik dalm enam bagian yang sama dengan akibat
Salah satu atau kedua belah pihak menahan diri untuk tidak melakukan
2. Penaklukan
sasaran dan bertahan bagi pihak tersebut sama sakali sudah tida ada.
45
3. Membentuk Difference
tidak damai.
4. Kompromi
perlahan dapat menrima keadaan posisi yang baru. (Holsti dalam Rudy,
2002:99).
konflik, menurut Peter Wallensten ada tiga unsur penting dalam definisi resolusi
konflik yaitu:
pihak.
46
2. Setiap pihak menerima atau mengakui eksitensi dari pihak lain sebagai
subyek.
3. Pihak- pihak yang bertikai juga sepakat untuk menghentikan segala aksi
2.7 Pengaruh
MALINDO), adalah dengan kebijakan serta rangka kerja yang berkaitan dengan
konsep sosial masyarakat yang terjadi diambalat dimana diharapkan High Level
1) Kapabilitas negara.
mempengaruhi.
4) Kualitas ketanggapan.
47
macam bentuk:
mencapai tujuan.
3. Pengaruh sebagai salah satu proses dalam rangka hubungan antara satu
(Rudy, 1993:24-25).