PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam
mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Rumah sakit dituntut
untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan
dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Pelayanan yang bermutu dapat
diberikan oleh rumah sakit kepada masyarakat, dengan mempersiapkan pelayanan
yang ada dirumah sakit, diantaranya adalah pelayanan keperawatan (Departemen
Kesehatan RI, 2008).
Perawat merupakan suatu profesi yang bersifat kemanusiaan yang dilandasi rasa
tanggung jawab dan pengabdian sehingga layanan perawat selalu menyangkut
upaya kemanusiaan yang pelaksaannya membutuhkan ketulusan, saling menghargai
dan kebijaksanaan terhadap sesama manusia. Dalam pelayanan rumah sakit,
perawat mendapatkan sorotan karena sangat berpengaruh terhadap kepuasan pasien.
Bahkan kehadiran dan sentuhan pelayanan keperawatan mempunyai proporsi
pelayanan yang terbesar di rumah sakit. Tidak dipungkiri bahwa pelayanan
keperawatan merupakan pelayanan terbanyak yang diperoleh pasien rumah sakit.
Perawat merupakan tenaga di rumah sakit terbanyak (sekitar 40%) dan paling
banyak berinteraksi dengan pasien (Suryawati, 2004).
1
2
Konsep diri adalah semua perasaan, kepercayaan, dan nilai yang diketahui individu
tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain.
Konsep diri berkembang secara bertahap saat bayi mulai mengenal dan
membedakan dirinya dengan orang lain. Klien yang mempunyai keyakinan tentang
kesehatan yang baik akan dapat meningkatkan konsep diri. Tetapi sebaliknya, klien
yang memiliki persepsi diri yang negatif akan menimbulkan keputusasaan. Secara
umum konsep diri adalah semua tanda, keyakinan dan pendirian yang merupakan
suatu pengetahuan individu tentang dirinya yang dapat mempengaruhi
hubungannya dengan orang lain, termasuk karakter, ide, nilai, tujuan, kemampuan
(Hidayat, 2009).
dari upaya pelayanan kesehatan secara keseluruhan dan juga sebagai salah satu
faktor penentu baik buruknya mutu dan citra rumah sakit. Pelayanan keperawatan
mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di
rumah sakit. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit, salah
satunya dapat dilakukan dengan mempersiapkan tenaga perawat yang memiliki
kemampuan yang tinggi yang terdiri dari kemampuan intelektual, teknikal dan
interpersonal dalam memberikan pelayanan keperawatan yang profesional yang
dapat memenuhi kepuasan pasien.
Hasil laporan survey kenyamanan pasien rawat inap dan keluarga di UGD RS
Mardi Rahayu Kudus dari tahun 2006 sampai Mei 2009, masih ada antara 5%
sampai 6,5% responden merasa tidak nyaman saat di UGD semuanya dikarenakan
komunikasi yang kurang menurut pasien. Tujuan penelitian adalah untuk
mengeksplorasi bagaimana persepsi pasien tentang pelaksanaan komunikasi
perawat dalam asuhan keperawatan terhadap pasien di UGD RS Mardi Rahayu
Kudus. Perawat harus mempunyai konsep diri positif agar persepsi pasien atau
pandangan ke seseorang perawat menjadi baik. Komunikasi yang baik juga suatu
pandangan atau persepsi pasien ke perawat. Keterampilan komunikasi yang
digunakan untuk mendorong peserta untuk verbalisasi persepsi mereka tentang
pasien sakit mental keperawatan di rumah sakit umum.
4
Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh Juliani di RSU Dr.Pirngadi Kota
Medan Tahun 2007, didapati masih banyak keluhan ketidakpuasan dari pasien
maupun keluarga pasien atas sikap dan prilaku kerja pegawai, terutama tenaga
keperawatan. Pernyataan ini juga didukung oleh fenomena mengenai penilaian
pelayanan keperawatan, dimana terlihat adanya indikasi yang menunjukkan
perawat pelaksana RSU Dr.Pirngadi Medan belum mampu memberikan pelayanan
terbaik kepada masyarakat. Keadaan ini menyatakan bahwa motivasi kerja
pegawai masih rendah. Hal ini terjadi karena nilai, norma dan aturan menjadi
anggota organisasi dalam bersikap dan berprilaku dalam bekerja belum dapat
memberikan suatu keyakinan akan terpenuhi berbagai harapan dan kepentingan
anggota pada saat tercapainya tujuan organisasi. Rendahnya motivasi kerja pegawai
di institusi pemerintah kemungkinan disebabkan oleh belum adanya kesadaran para
pegawai kesehatan terhadap status pekerja sebagai fungsi pelayanan kesehatan.
Penelitian yang dilakukan oleh Hufron (2008) tentang Hubungan Persepsi Pasien
Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Tingkat Kepuasan pasien di Puskesmas
Pnuping Kota Surakarta didapat hasil, dari 111 pasien, 37,8% menyatakan mutu
5
pelayanan masih rendah, 39,6% menyatakan kepuasan pasien masih rendah dan
sisanya 22,6% menyatakan cukup puas. Masih ada masyarakat yang mengeluhkan
palayanan keperawatan dirumah sakit yang tidak memuaskan, beberapa tindakan
yang dilakukan petugas keperawatan dinilai tidak memuaskan. Perawat tidak hati-
hati dan bergurau dengan rekannya saat melakukan asuhan keperawatan, selain itu
perawat tidak menunjukan sikap ramah, perawat terburu-buru dalam melayani,
sehingga ketidaknyamanan yang dirasakan. Hal ini menunjukkan konsep diri
perawat yang rendah dan merasa terbebani dengan tugas-tugas yang diberikan
kepadanya serta kurang serius dalam melakukan pekerjaannya.
Dari hasil studi pendahuluan yang di lakukan penulis di RSU Insani Stabat pada
bulan Februari Tahun 2014 dari kantor bidang keperawatan di peroleh data pada
tahun 2013 jumlah perawat 57 orang. Berdasarkan hasil wawancara dari 7 orang
bahwa 4 orang perawat memiliki konsep diri positif dan 3 orang diantaranya
memiliki konsep diri yang negatif, ini dibuktikan dari beberapa pertanyaan yang di
ajukan peneliti dimana mereka beranggapan dirinya malu mengakui dirinya
menjadi perawat karena merasa dirinya kurang mampu melakukan asuhan
keperawatan, kurang nya percaya diri dengan penampilan tubuhnya yang kurang
menarik, sering merasa rendah diri apabila pekerjaannya tidak maksimal
6
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti ingin mengetahui adakah hubungan
konsep diri perawat dengan pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Umum Insani
Stabat Tahun 2014 ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Berdasarkan masalah penelitian yang telah ditetapkan maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan konsep diri perawat dengan pelayanan
keperawatan di Sakit Umum Insani Stabat tahun 2014.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui hubungan gambaran diri perawat dengan pelayanan
keperawatan di Rumah Sakit Umum Insani Stabat tahun 2014.
b. Untuk mengetahui hubungan ideal diri perawat dengan pelayanan
keperawatan di Rumah Sakit Umum Insani Stabat tahun 2014.
c. Untuk mengetahui hubungan harga diri perawat dengan pelayanan
keperawatan di Rumah Sakit Umum Insani Stabat tahun 2014.
d. Untuk mengetahui hubungan identitas diri perawat dengan pelayanan
keperawatan di Rumah Sakit Umum Insani Stabat tahun 2014.
7
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Instansi Rumah Sakit
Sebagai masukan kepada pihak Rumah Sakit khususnya Rumah Sakit Umum
Insani Stabat agar menegakkan standar asuhan keperawatan agar tercapai derajat
kesehatan yang diinginkan.
2. Bagi Perawat
Sebagai masukan yang bermakna untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan
kualitas pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Umum Insani Stabat tahun
2014.