1 Latar Belakang
Semakin hari, semakin tidak terjadinya sinkronisasi antara peningkatan
kebutuhan manusia terkait dengan pemenuhan konsumsi energy tak terbarukan
dengan kondisi alam yang semakin terkikis keberadaaanya. Kebutuhan manusia
akan energy fosil, misalnya, kian hari kian bertambah volumenya padahal hal ini
tidak dapat diimbangi dengan pembaharuan energy fosil dalam kurun waktu yang
cepat. Mengetahui kondisi tersebut, maka sesegera mungkin harus terjadi peralihan
konsumsi sumber energy. Dari jenis energy yang tak terbarukan beralih menjadi
pemanfaatan sumber energy yang terbarukan. Terdapat banyak jenis energy
terbarukan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia antara lain yang berasal dari;
biomassa, panas bumi (geothermal), cahaya surya, ataupun angin. Masing masing
sumber energi terbarukan tersebut memiliki tingkat keefisienan yang berbeda
beda. Lebih lanjut, akan dipilih tema mengenai potensi Pembangkit Listrik Tenaga
Angin sebagai topik pembahasan dalam makalah ini.
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga
karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat
bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Angin merupakan salah satu
bentuk energi yang tersedia secara melimpah di alam. Keberadaannya yang tidak
terbatas membuatnya dapat dimanfaatkan dalam skala besar dan terus menerus.
Angin juga merupakan salah satu jenis sumber energy yang dalam proses konversi
ke energy listrik memiliki dampak negative jauh lebih kecil dibandingkan dengan
pemakaian energy fosil. Dampak yang terjadi dari aplikasi Pembangkit Listrik
Tenaga Angin ini tidak terlalu berpengaruh besar terhadap eksistensi lingkungan dan
manusianya sendiri bila dibandingkan dengan manfaat dan keuntungan yang
diperoleh.