Anda di halaman 1dari 25

KEMENTERIAN RISTEK DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SULAWESI TENGGARA


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1TEKNIK SIPIL

MEKANIKA FLUIDA

KESEIMBANGAN BENDA TERAPUNG

Oleh :
Muriadin, S.T., M.Eng
Keseimbangan Benda Terapung

Pendahuluan
Benda yang terendam di dalam zat cair mengalami tekanan
pada permukaannya,
Komponen gaya tekanan horisontal yang bekerja pada
benda adalah sama tetapi berlawanan arah sehingga saling
meniadakan,
Sedangkan gaya tekanan vertikal yang bekerja pada benda
yang terendam tidak saling meniadakan.

Komponen gaya vertikal ke bawah yang ditimbulkan oleh


zat cair bekerja pada permukaan atas benda,
Sedangkan komponen ke atas bekerja pada permukaan
bawah benda,
Karena tekanan tiap satuan luas bertambah dengan
kedalaman, maka komponen arah ke atas adalah lebih
besar dari komponen arah ke bawah, dan resultannya
adalah gaya ke atas yang bekerja pada benda,
Benda terapung, seperti kapal, pelampung, ponton, dsb.
Muriadin, S.T., M.Eng
Hukum Archimedes
...Benda yang Terapung atau Terendam dalam zat cair
(fluida) akan mengalami gaya apung yang besarnya sama
dengan berat zat cair yang dipindahkan tersebut...

Apabila benda Terendam atau Terapung di dalam zat cair,


resultan gaya yang bekerja padanya adalah sama dengan
perbedaan antara tekanan ke atas oleh zat cair pada benda
dan gaya ke bawah karena berat benda.

1. Gaya ke Atas disebut GAYA APUNG (Buoyant Force)


adalah resultan gaya zat cair yang bekerja pada sebuah
benda diam yang terendam seluruhnya di dalam zat cair
(fluida) atau mengapung sedemikian hingga hanya
sebagian saja yang terendam.
2. Gaya ke bawah disebut GAYA BERAT (Weight Force).
Kapan suatu benda dikatakan akan Terapung ?
Kapan suatu benda dikatakan akan Melayang ?
Kapan suatu benda dikatakan akan Tenggelam ?
Muriadin, S.T., M.Eng
Hukum Archimedes
Setiap gaya hidrostatika tegak
muka air
lurus bidang kerja yakni F0, F1, F2,
Gaya F0 mempunyai padanan :
F1 untuk arah vertikal
F2 untuk arah horisontal
F1 h1 h0 Komponen arah horisontal F0 dan
F2 saling meniadakan,
Komponen arah vertikal F0 dan F1
sebesar :
dh dF = (h0 h1 ) dAx
= dh dAx
Sehingga gaya total yang bekerja
dAx pada benda terendam di air adalah
F=V
F0 F2 F disebut gaya Archimedes,
V adalah volume cairan yang
Komponen gaya horisontal saling dipindahkan benda yang
meniadakan, karena besarnya sama terendam, dan
tetapi arahnya berlawanan. adalah berat jenis zat cair.
Muriadin, S.T., M.Eng
Benda Terapung dalam Air
FB muka air
Berat Benda
FG = Vb b
B Gaya Apung:
G d
FB = Vair air
Karena Terapung
FG FG = FB ,
sehingga :
Vb b = Vair air
b = (Vair / Vb ) air

b < air
Benda dikatakan Terapung jika :
Berat benda sama dengan gaya apung atau
Berat jenis benda lebih kecil dari berat jenis
zat cair (air).
Muriadin, S.T., M.Eng
Keseimbangan Benda Terapung

Benda Melayang dalam Air


muka air
Berat Benda
FG = Vb b
FB Gaya Apung:
FB = Vair air
Karena Melayang
B
FG = FB ,
G sehingga :
Vb b = Vair air
b = (Vair / Vb ) air
FG
b = air
Benda dikatakan Melayang jika :
Berat benda sama dengan gaya apung atau
Berat jenis benda sama dengan berat jenis zat
cair (air).
Muriadin, S.T., M.Eng
Keseimbangan Benda Terapung

Benda Tenggelam dalam Air


muka air
Berat Benda
FG = Vb b
Gaya Apung:
FB FB = Vair air
Karena Tenggelam
B FG > FB ,
sehingga :
G Vb b > Vair air
b > (Vair / Vb ) air
FG b > air
Benda dikatakan Tenggelam jika :
Berat benda lebih besar dari gaya apung atau
Berat jenis benda lebih besar dari berat jenis
zat cair (air).
Muriadin, S.T., M.Eng
Contoh Soal No. 1
1. Kubus kayu dengan panjang
sisinya (s) = 0.5 m mempunyai FG
rapat relatif (Sr) = 0.6
mengapung di air. Hitung
bagian kubus yang terendam s G
dk B
dalam air (dk) :
Penyelesaian :
Digunakan sistem satuan MKS FB
s
Misalkan; W = Berat kubus
FB = Gaya apung
dk = kedalaman bagian kubus yg terendam air (draft)
benda
Rapat relatif ; Sr = benda = Sr air
air
= 0.6 1000
= 600 kgf/m3
Muriadin, S.T., M.Eng
Penyelesaian Soal No. 1

Berat benda; FG
W = benda V
= 6000.50.50.5
= 75 kgf G
s
dk B
Gaya apung;
FB = air Vair yang dipindahkan benda
= 1000(0.50.5dk) FB
= 250 dk s
Pada kondisi mengapung, berat benda = gaya apung
W = FB
75 = 250 dk
dk = 0.3 m
Jadi kedalaman kubus yang terendam air adalah, dk = 0.3 m
Muriadin, S.T., M.Eng
Contoh Soal No. 2

2. Suatu balok ponton dengan


lebar (BP) = 6.0 m, panjang (LP)
= 12.0 m, dan sarat/draft (dP) =
1.5 m, mengapung di dalam air
tawar (1 = 1000 kg/m3). FG
Hitung :
a. Berat balok ponton, G
B dP
b. Sarat apabila berada di air
laut (2 = 1025 kg/m3), FB
c. Beban yang dapat BP
didukung oleh ponton di
air tawar apabila sarat
maksimum yang diijinkan
adalah 2.0 m.
Muriadin, S.T., M.Eng
Penyelesaian Soal No. 2
Digunakan sistem satuan SI
a. Dalam keadaan terapung,
berat benda adalah sama
dengan berat air yang
dipindahkan benda (FB) :
FG
FG = FB = V 1
= BP LP dP (1 g) G
= 6.012.0 1.5 (1000 9.81) B dP
= 1059480 N = 1059.48 kN
Jadi berat benda (FG) = 1059.48 kN FB
BP
b. Mencari sarat (draft) di air laut.
Rapat massa air laut, 2 = 1025 kg/m3 :
Pada kondisi mengapung, berat benda
sama dengan gaya apung. F =F =V
G B 2
Muriadin, S.T., M.Eng
Penyelesaian Soal No. 2

b. Mencari sarat (draft) di air laut.


FG = BP LP dP (2 g)
FG
dP =
BP LP (2 g)
1059480 FG
=
6.0 12.0 (10259.81)
G
= 1.463 m B dP
c. Untuk draft maksimum (dPmax) = 2.0 m
FB
FB max = BPLPdPmax(1g) BP
= 6.012.02.0 (10009.81)
= 1412640 N = 1412.64 kN
Jadi beban yang dapat didukung adalah
Bmax = Gaya apung max Berat ponton
= 1412.64 1059.48 = 353.16 kN Muriadin, S.T., M.Eng
Keseimbangan Benda Terapung
(Keseimbangan Stabil)

FB muka air FB muka air

B B
d
G G

FG FG
Benda terapung dalam air l
Gaya Berat, FG
Gaya Apung, FB Timbul momen kopel yang
Karena terapung, maka FG = FB , besarnya, M = FB l, arahnya
Pada saat benda digoyang searah berlawanan dengan goyangan awal.
jarum jam, terjadi perubahan Benda disebut dalam
keseimbangan. Keseimbangan Stabil.
Muriadin, S.T., M.Eng
Keseimbangan Benda Terapung
(Keseimbangan Labil)

FG muka air FG muka air

G G
d
B B

FB FB

Benda terapung, FG = FB , Timbul momen kopel yang


Pada saat benda digoyang searah besarnya, M = FB l, arahnya
jarum jam, terjadi perubahan sama dengan goyangan awal.
keseimbangan. Benda disebut dalam
Keseimbangan Labil.
Muriadin, S.T., M.Eng
Keseimbangan Benda Terapung
(Keseimbangan Indifferent)

muka air muka air


FG FG

B G B G

FB FB

Benda Melayang FG = FB , Timbul momen kopel karena B


Pada saat benda digoyang berhimpit dengan G, sehingga
searah jarum jam, terjadi benda tetap pada posisi tersebut.
perubahan keseimbangan. Benda disebut dalam
Keseimbangan Indifferent / netral.
Muriadin, S.T., M.Eng
Metasentrum
(Keseimbangan Stabil)
FG M
FG muka air - muka air
+
G G
d B
B B

Karena goyangan, titik pusat


FB gaya apung B berubah ke B FB
l

Benda terapung, FG = FB , Timbul momen kopel yang


Pada saat benda digoyang searah besarnya, M = FB l, arahnya
jarum jam, terjadi perubahan berlawanan dgn goyangan awal.
keseimbangan. Benda disebut dalam
Keseimbangan Stabil
Muriadin, S.T., M.Eng
Metasentrum
(Keseimbangan Stabil)

FG M FG
- muka air - muka air
+ +
G G
M
B B
B B
Karena goyangan, titik pusat
gaya apung B berubah ke B
FB FB
l l

Jika B berada di sebelah kanan G, Jika B berada di sebelah kiri G,


atau M (titik metasentrum) di atas atau M (titik metasentrum) di
G, maka terjadi momen yang bawah G, maka terjadi momen
melawan. yang searah.
Jadi benda Stabil. Jadi benda Tidak Stabil (Labil).
Muriadin, S.T., M.Eng
Metasentrum

Tidak Stabil

Stabil
Sebuah benda terapung dengan titik
berat G dan titik apung B.
Dalam kedudukan seperti ini B = B = M.
Karena goyangan, maka titik pusat gaya
FG
apung B berpindah ke kanan B.
Jika B berada di sebelah kanan G, atau muka air
M (titik metasentrum) di atas G, maka
G
terjadi momen yang berlawanan arah.
Jadi benda Stabil.
Jika B berada di sebelah kiri G, atau M B
B M
(titik metasentrum) di bawah G, maka
terjadi momen yang searah. Jadi benda
Tidak Stabil (Labil). FB

Muriadin, S.T., M.Eng


Metasentrum
Besarnya perubahan momen karena
goyangan adalah sama dengan FG M
M = FB BB muka air a -
+
Momen sebesar ini adalah diakibatkan oleh a
momen kopel perubahan gaya apung. G
Gaya apung : dFB = x tga dA , B
dengan x tga adalah tinggi elemen B
Momen kopel dM = x ( x tga dA ) atau
dM = x2 tga dA FB
Momen total M = tga x2 dA
FB BB = tga I0
V (BM sin a) = tga I0
Untuk nilai a kecil
sin a = tg a , maka BM = I0 / V
Catatan : I0 adalah momen inersia tampang
benda yang terpotong muka air.
Muriadin, S.T., M.Eng
Tinggi Metasentrum
Tinggi metasentrum adalah
GM = BM BG M

m=
I0
m muka air
V
dengan :
G (pusat berat)
m = tinggi metasentrum,
I0 = momen inersia benda yang terpotong
B (pusat apung)
muka air,
V = volume air yang dipindahkan benda,
G = pusat berat benda,
B = pusat gaya apung.
Benda dalam Keseimbangan Stabil jika nilai m positif (+), dan Benda
dalam Keseimbangan Labil jika nilai m negatif (-)
Nilai BG positif jika G di atas B, dan nilai BG negatif jika G di bawah B.
Jadi jika G di bawah B, maka benda selalu terjadi Keseimbangan Stabil.
Muriadin, S.T., M.Eng
Tinggi Metasentrum
y
M
m muka air

G (pusat berat)
h x

B (pusat apung)
GM = BM BG
I
m = 0 BG
V
b
Jika potongan benda oleh muka air berbentuk seperti gambar di
samping kanan, maka : 1 1 3
Ix b h3 > I y b h
12 12
Oleh karena itu, jika goyangan terhadap sumbu y adalah stabil, maka
goyangan terhadap sumbu x pasti lebih stabil. Muriadin, S.T., M.Eng
Contoh Soal No. 3
3. Slinder berdiameter (D) = 3 m,
dan tinggi (hs) = 3 m terbuat dari
bahan dengan rapat relatif (Sr) = muka air
0.8. Benda tersebut mengapung
di dalam air dengan sumbunya hs G
vertikal. Hitung : B ds
a. Tinggi metasentrum,
b. Selidiki stabilitas benda. O
Penyelesaian : D
benda
Rapat relatif ; Sr = = . benda = Sr air
air
= 0.81000 = 800 kgf/m3
Berat benda ; FG = V benda
= A hs benda
= D2 hs benda
Muriadin, S.T., M.Eng
Penyelesian Soal No. 3
Berat air yang dipindahkan;
FB = V air
= D2 ds air
muka air
Dalam keadaan mengapung, FG = FB
hs G
D2hsbenda = D2dsair B ds
Sehingga dapat dihitung kedalaman
benda terendam; O
benda D
ds = hs = . 3 = 2.4 m
air
ds 2.4
Jarak pusat apung terhadap dasar slinder; OB = = = 1.2 m
2 2

Jarak pusat berat terhadap dasar slinder; hs 3.0


OG = = = 1.5 m
2 2
Muriadin, S.T., M.Eng
Penyelesian Soal No. 3
Jadi jarak antara pusat berat dan pusat apung adalah
BG = OG OB
= 1.5 1.2 = 0.3 m
Momen inersia tampang lingkaran
muka air
1 1
I0 = D4 = 34 = 3.976 m4
64 64 hs G
M ds
Volume air yang dipindahkan; B
V = D2 ds
= 32 2.4 = 16.965 m3 O
D
I0 3.976
BM = = = 0.234 m
V 16.965
Tinggi metasentrum (m); m = BM - BG
= 0.234 0.3 = - 0.066 m
Tanda negatif (-) menunjukkan bahwa metasentrum M berada di bawah pusat
berat G, sehingga benda dalam kondisi tidak stabil (labil). Muriadin, S.T., M.Eng
TUGAS 1
1. Kubus kayu dengan panjang sisinya (s) = 0.A m mempunyai rapat
relatif (Sr) = 0.AC mengapung di air. Hitung bagian kubus yang
terendam dalam air (dk) :
2. Suatu balok ponton dengan lebar (BP) = 6.A m, panjang (LP) = 12.B m,
dan sarat/draft (dP) = 1.C m, mengapung di dalam air tawar (1 = 1000
kg/m3). Hitung :
a. Berat balok ponton,
b. Sarat apabila berada di air laut (2 = 1025 kg/m3),
c. Beban yang dapat didukung oleh ponton di air tawar apabila sarat
maksimum yang diijinkan adalah 2.0 m.
3. Slinder berdiameter (D) = 3.A m, dan tinggi (hs) = 3.B m terbuat dari
bahan dengan rapat relatif (Sr) = 0.8C. Benda tersebut mengapung di
dalam air dengan sumbunya vertikal. Hitung :
a. Tinggi metasentrum,
b. Selidiki stabilitas benda.
Keterangan : A = angka akhir angkatan
BC = dua angka akhir NIM Muriadin, S.T., M.Eng

Anda mungkin juga menyukai