Anda di halaman 1dari 22

SISTEM PERNGARSIPAN DAN ADMINISTRASI KURIKULUM

DALAM PENDIDIKAN

Dosen Pengampu:
HERIANSYAH, S.Pd,M.Si

Disusun Oleh:
Nopi Diana (1652240041)
Yasinta Amalia Waluyo (1622240059)
Deti Dausi (1652240011)
Dewi Wulandari (1622240013)
Alia Rahmi (1652240007)

Program Studi Pendidikan Fisika


Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Negeri Raden Fatah Palembang
2016-2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kearsipan berperan penting dalam administrasi yang mempunyai kegunaan
yaitu sebagai pusat dan ingatan dan sumber informasi dalam rangka melakukan
kegiatan perencanaan, penganalisaan, perumusan kebijaksanaan, pengambilan
keputusan, pembuatan laporan, penilaian, pengendalian dan pertanggung
jawaban dengan setepat-tepatnya. Selain itu, kearsipan meliputi kegiatan
penerimaan, pencatatan, pengiriman, penyimpanan, pemusnahan, serta
pemeliharaan naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh suatu perusahaan
atau organisasi. Meskipun kearsipan berperan penting dalam administrasi,
ironisnya pada zaman modern ini masih banyak kantor-kantor pemerintahan
maupun swasta yang belum melakukan penataan dengan baik. Masih banyak
dijumpai arsip-arsip yang hanya ditumpuk di dalam gudang, sehingga cepat
rusak, dan sulit ditemukan kembali apabila diperlukan lagi. Oleh karena itu, agar
tidak terjadi hal-hal demikian maka perlu adanya petugas-petugas arsip yang
menjaga atau bekerja di bidang ketatausahaan untuk mengatur surat menyurat.
Salah satu kunci pokok dari suatu organisasi atau perusahaan yang baik, dapat
dikatakan terletak pada penanganan arsip yang sederhana, sistematis, dan efisien.
Apabila sistem kearsipan yang dilaksanakan sudah berjalan dengan baik, sudah
tentu tidak akan terjadi kekacauan administrasi dalam perkantoran atau
perusahaan tersebut. Dalam mempermudah penemuan kembali arsip, maka perlu
adanya sistem penataan arsip dengan baik.

B. Tujuan
Tujuan dari sistem pengarsipan dan administrasi kurikulum dalam
pendidikan yaitu:
1. Mengetahui pengertian administrasi kurikulum
2. Mengetahui fungsi Administrasi Kurikulum
3. Mengetahui tugas dan Peran Kepala Sekolah dalam Administrasi Kurikulum
4. Mengetahui konsep kurikulum
5. Mengetahui Perbedaan KBK, KTSP DAN K13
6. Mengetahui Definisi Kurikulum
7. Mengetahui Kegiatan administrasi kurikulum
8. Mengetahui Jenis-jenis Arsip

C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang berkaitan dengan sistem pengarsipan dan
administrasi kurikulum dalam pendidikan yaitu:
1. Apa pengertian administrasi pendidikan?
2. Apa saja tugas dan Peran Kepala Sekolah dalam Administrasi Kurikulum?
3. Apa saja Kegiatan Administrasi kurikulum?
4. Apa saja Pendekatan-pendekatan dalam administrasi kurikulum ?
5. Apa Perbedaan KBK, KTSP DAN K13?
6. Apa saja fungsi admninistrasi kurikulum?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Administrasi
1. Penertian Administrasi
Kata administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri atas dua kata
ad dan ministrare. Kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to
dalam bahasa inggris , yang berarti ke atau kepada, dan ministrare sama
artinya dengan kata to serve atau to conduct yang berarti melayani,
membantu, atau mengarahkan.
Administrasi terdiri dari dua pengertian, yaitu administrasi dalam arti
sempit dan administrasi dalam arti luas. Administrasi dalam arti sempit yaitu
kegiatan yang meliputi catat-mencatat, surat-menyurat, ketik-mengetik, dan
lain-lain yang berhubungan dengan ketatausahaan.
Sedangkan administrasi dalam arti luas adalah sebagai suatu kegiatan
atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua
kegiatan didalam mencapai suatu kegiatan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
administrasi adalah rangkaian kegiatan atau proses yang dilakukan oleh
sekelompok orang yang berlangsung dalam suatu bentuk kerja sama
dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.1

2. Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata yunani, yaitu curir yang
artinya pelari, dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum
berasal dari dunia olahraga pada zaman romawi kuo di yunani, yang
mengandung pngertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari
garis start sampai kegaris finish. Dalam bahasa arab, kata kurikulum biasa
diungkapkan dengan manhaj yang berarti jalan yang terang yang dilalui

1
Daryanto. Administrasi Pendidikan. Rineka Cipta:Jakarta. 2011.
manusia pada berbagai bidang kehidupan manusia. Sedangkan kurikulum
pendidikan (manhaj al-dirasah) dalam kamus tarbiyah adalah seperangkat
perencanaan dan media yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan
dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan.2

3. Administrasi Kurikulum
Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta
pembinaan secara continue terhadap situasi belajar mengajar secara efektif
dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.
Pada tingkat sekolah apapun, yang menjaditugas utama kepala sekolah
ialah menjamin adanya program pengajaran yang baik bagi murid-murid.
Karena pada dasarnya pengolaan atau manajemen pendidikan fokus segala
usaanya adalah terletak pada praktek belajar mengajar (PBM). Hal ini
nampak jelas bahwa pada hakikatnya segala upaya dan kegiatan yang
dilaksanakan di dalam sekolah atau lembaga pendidikan senantiasa
diarahkan pada suksesnya PBM.3

4. Fungsi Administrasi Kurikulum


Dalam proses pendidikan perlu dilaksanakan administrasi kurikulum
agar perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum berjalan lebih
efektif, efisien, dan optimal dalam memperdayakan berbagai sumber belajar,
pengalaman belajar, maupun komponen kurikulum. Ada beberapa fungsi
administrasi kurikulum diantaranya sebagai berikut:
Meningkatkan efisien pemanfaatan sumber daya kurikulum, dan
pemberdayaan sumber maupun komponen kurikulum dapat ditingkatkan
melalui pengolaan yang terencana dan efektif.

2
Ibid Hal. 36.
3
Ibid Hal. 37.
Meningkatkan keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk
mencapai hasil yang maksimal, kemampuan yang maksimal dapat dicapai
peserta didik tidak hanya melalui kegiatan intrakurikuler, tetapi juga perlu
melalui kegiatan ekstrakulikuler yang dikelola secara integritas dalam
mencapai tujuan kurikulum.
Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta didik,
kurikulum yang dikelola secara efektif dapat memberikan kesempatan
dan hasil yang relevan dengan kebutuhan peserta didik maupun
lingkungan sekitar.
Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran, pengelolaan kurikulum yang profesional,
efektif, dan terpadu dapat memberikan motivasi pada kinerja guru
maupun aktivitas siswa dalam belajar.
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, proses
pembelajaran selalu dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara
desain yang telah direncanakan dengan pelaksanaan pembelajaran.
Dengan demikian, ketidaksesuaian antara desain dengan implementasi
dapat dihindarkan. Di samping itu, guru maupun siswa selalu termotivasi
untuk melaksanakan pembalajaran yang efektif dan efisien karena adanya
dukungan kondisi positif yang diciptakan dalam kegiatan pengelolaan
kurikulum.
Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan
kurikulum, kurikulum yang di kelola secara professional akan melibatkan
masyarakat, khususnya dalam mengisi bahan ajar atau sumber belajar
perlu di sesuaikan dengan cirri khas dan kebutuhan pembangunan daerah
setempat. 4

4
Ibid. Hal. 37-38.
5. Komponen Kurikulum
Mengingat bahwa fungsi kurikulum dalam proses pendidikan adalah
sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, maka hal ini berarti bahwa
alat sebagai pendidikan kurikulum memiliki bagian-bagian penting dan
penunjang yang dapat mendukung operasinya dengan baik. Bagian-bagian
ini disebut komponen yang saling berkaitan, berinteraksi dalam upaya
mencapai tujuan. Kegiatan-kegiatan Administrasi atau Manajemen
Kurikulum.5

6. Pelaksanaan Kurikulum
Sebagai salah satu batasan pengertian yang di maksud dengan
pelaksanaan kurikulum adalah pelaksanaan mengajar mengajar di kelas
merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah. Dalam pelaksanaan
mengajar di kelas, guru menyempatkan perhatian hanya pada interaksi
proses belajar mengajar. Namun demikian, fisik, ruangan dan aktivitas kelas
tidak luput dari perhatiannya, justru sudah di mulai semenjak memasuki
ruangan belajar. Oleh karena itu, selama guru berada dalam kelas terbagi
menjadi tiga tahap yaitu, tahap persiapan, pelaksanaan pelajaran, dan tahap
penutupan.6

7. Tugas dan Peran Kepala Sekolah dalam Administrasi Kurikulum


Tugas dan peran kepala sekolah yang berkenaan dengan administrasi
kurikulum di antaranya sebagai berikut:
Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan
perencanaan
Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan
Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya
sekolah/ madrasah secara optimal

5
Ibid. Hal. 38.
6
Ibid. Hal. 38-39.
Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju
organisasi pembelajar yang efektif
Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan
inovatif bagi pembelajaran peserta didik
Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya
manusia secara optimal
Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka
pendayagunaan secara optimal
Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka
pendirian dukungan ide, sumber belajar, dan pembinaan
sekolah/madrasah
Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru
serta penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.
Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan arah dan tujuan pendidikan nasional
Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan
yang akuntabel, transparan, dan efisien
Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung
pencapaian tujuan sekolah/madrasah.
Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung
kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah
Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung
penyusunan program dan pengambilan keputusan
Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi kepentingan
pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah
Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program
kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, serta
merencanakan tindak lanjut.7

7
Ibid. Hal. 39-41.
8. Konsep kurikulum
Kurikulum, pada umumnya adalah rancangan yang memuat seperangkat
mata pelajaran dan materinya yang dipelajari atau yang akan diajarkan guru
kepada siswa-siswinya. Dengan kata lain, kurikulum mengacu pada cetak
biru pembelajaran untuk memetik suatu hasil yang diinginkan. Tetapi, bagi
kebanyakan siswa, kurikulum identik dengan tugas pelajaran, latihan atau isi
buku pelajaran. Para orang tua cenderung memaknai kurikulum sebagai
latihan atau pekerjaan rumah anaknya. Bagi guru, kurikulum sering kali
dianggap petunjuk atau padoman tentang konten kurikulum (materi
pelajaran) yang akan diajarkan kepada siswa, di samping strategi, metode
atau teknik mengajar serta buku sumber materi ajar. Hal itu menujukkan
bahwa kurikulum diartikan berbeda.8
Sebagai Suatu Bidang Studi yang Dinamik. Perbedaan tersebut wajar,
karena konsep kurikulum berubah dan berkembang mengikuti perubahan
zaman dan tentukan kemajuan serta perbedaan persepsi atau pandangan
filosofis penulis pendidikan. Beberapa variasi definisi kurikulum, antara lain,
sebagai berikut. Pertama, definisi kurikulum tradisional, berdasarkan filsafat
perenialisme, mengartikan kurikulum sebagai yang tersusun dalam berbagai
mata pelajaran. Adalah tugas sekolah mentransfer mata pelajaran menjadi
pengalaman belajar terencana.
Kedua, pada abad ke-20, konsep kurikulum tradisional mendapat
tantangan. Khasanah ilmu pengetahuan berkembang pesat yang
memunculkan ledakan pengetahuan, sehingga tidak mungkin semua
pengetahuan bisa diajarkan guru kepada siswa. Ledakan pengetahuan juga
mengakibatkan tidak semua pengetahuan dapat ditulis dalam buku teks.
Banyak pengetahuan yang bisa dipelajari siswa dari media cetak dan
elektronik.

8
Ansyar. Kurikulum. Kencana:Jakarta. 2015. Hal. 22.
Ketiga, perbedaan konsep kurikulum terkait perbedaan aspirasi
stakeholders pendidik. Aspirasi terakhir mirip dengan pandangan
pebisnisyang memandang kurikulum sebagai sarana pembekalan agar siswa
memiliki pengetahuan, keterampilan atau kompetensi untuk memasuki dunia
kerja produktif kelak.
Keempat, variasi definisi kurikulum bisa bersumber dari perbedaan
aliran filsafat pendidikan pendidik dan penyusun kurikulum yang terefleksi
pada pendekataan kurikulum yang dianut pendidik, pengembang atau
pemangku pendidikan. Pendidikan behavioral yaitu kurikulum yang
bertumpu pada prinsip teknik dan saintifik, oleh karena itu, kurikulum perlu
diformulasi berdasarkan paradigma, model dan strategi langkah per langkah.
Artinya, setiap kurikulum harus menetapkan terlebih dahuluh tujuan yang
akan dicapai, konten, kegiatan belajar dan pengalaman belajar yang
dirangcang untuk mencapai tujuan itu, serta harus dilakukan evaluasi untuk
memastikan apakah kurikulum itu efektif dan efisien.
Adapun kurikulum, menurut pendekatan humanistik, ialah kurikulum
yang mementingkan belajar kooperatif, belajar mandiri, belajar dalam
kelompok kecil dan tujuan tidak menjadi bagian penting kurikulum. Bahkan
tujuan kurikulum bisa ditetapkan bersama orang tua siswa atau masyarakat,
bahkan bisa bersama siswa itu sendiri. Walaupun demikian, yang penting
bagi pendidikan humanistik ialah kurikulum harus dapat memberdayakan
semua potensi siswa agar ia bisa merealisasi dirinya menjadi seorang
mandiri sesuai bakat minat dean potensi kebutuhan dan tujuan pembelajar
melalui program dan latihan yang dapat membantu tiap individu
mengembangkan keterampilan, sikap dan pemahaman yang diperlukan
individu merealisasikan dirinya.9

9
Ibid. Hal. 22-23.
9. Definisi Kurikulum
Makna Harfiah. Walau istilah kurikulum muncul pertama kalinya di
Skotlandia sekitar tahun 1829, sdecara resmi istilah ini baru dipakai hampir
satu abad kemudian di Amerika Serikat. Secara harfiah, istilah kurikulum
berasal dari bahasa latin currere yang berarti berlari dilapangan
pertandingan. Menurut pengertian ini kurikulum adalah suatu arena
pertandingan tempat siswa bertanding. Ini berarti konsep kurikulum,
menurut arti harfiah terakhir, lebih pas sebagai perolehan perspektif individu
tentang kehidupan.
Sebagai Rencana Pembelajaran. Definisi yang paling populer ialah
kurikulum sebagai renda rencanakan (plan) untuk mencapai tujuan
pendidikan. Rancangan itu, menurut Beachamp adalah pedoman pelaksanaan
instruksional. Kurikulum adalah pengalaman belajar terencana dan
terprogram serta hasil belajar yang terbentuk dari rekonstruksi.10

10. Kegiatan Administrasi Kurikulum


Kegiatan administrasi kurikulum adalah berbagai kegiatan yang
bertujuan melaksanakan dan mengembangkan kurikulum sehingga
kurikulum dapat dijadikan sebagai instrument dalam mencapai tujuan
pendidikan. Ari Gunawan mengemukakan bahwa secara operasional
kegiatan administrasi kurikulum meliputi 3 kegiatan pokok adalah:
Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru
Kegiatan yang berhubungan dengan peserta didik
Kegiatan yang berhubungan dengan seluruh civitas akademika atau
lembaga pendidikan.11

10
Ibid. Hal. 24-26.
11
Fauzan. Pengantar Sistem Administrasi pendidikan. UII Pres: Yogyakarta. 2016. Hal. 37-38.
11. Pendekatan-pendekatan dalam administrasi kurikulum
Pendekatan-pendekatan dalam administrasi kurikulum dapat dibagi
menjadi tiga yaitu:
Pendekatan produktif, demokrasi, dan humanistik
ketiga pendekatan ini yakni pendekatan produktif, demokrasi dan
humanistik banyak digunakan dalam bidang prencanaan pendidikan
(education planning), baik pada tingkat makro, struktural, mikro, dan
individual.
Pendekatan sistematik, romantik dan modern
ketiga model pendekatan tersebut dipergunakan dalam pengembangan
kurikulum.
Pendekatan direktif, in service dan sistem pendekatan
Pendekatan direktif adalah pendekatan yang ditentukan oleh atasan,
sedangkan pada guru hanya menerima perintah. Para guru tidak pernah
dipersiapkan untuk melaksanakan kebijakan itusebelumnya. Pendekatan
in service lebih menekankan pada pengembangan staf sebagai langkah
permulaan dalam perbaikan kurikulum. Pendekatan sistem adalah sutu
keseluruhan, dimana didalamnya terdapat berbagai komponen yang satu
sama lain saling berinteraksi baik antara komponen-komponen maupun
antara komponen dan keseluruhan.12

12. Proses administrasi pendidikan


Proses administrasi pendidikan berlandaskan pada 7 proses yaitu:
Perencanaan (planning)
Suatu perencanaan yang matang diperlukan dalam setiapkegiatan yang
hendak dikerjakan. Tanpa prencanaan yang matang, kita tidak dapat
mengharapkan kegiatan yang akan kita laksanakan akan berjalan lancar
terta tercapai tujuan.

12
http://hikmathstore.blogspot.co.id/2015/08/administrasi-kurikulum.html?m=1
Pengorganisasian (organizing)
Pada dasarnya, pengorgaisasian termasuk dalam kegiatan penyusunan
rencana untuk menciptakan hubungan kerja antar personal dalam suatu
kegiatan organisasi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa fungsi
pengorganisasian merupakan fungsi perencanaan.
Pemberian bimbingan (counseling)
Pemberian bimbingan, khususnya dalam organisasi pendidikan disekolah
ditujukan agar setiap prsonal yang terlibat dalam sekolah dapat
menjalankan kewajibannya sesuai dengan beban lugas yang diberikan
kepada mereka. Kegiatan bimbingan ini biasanya diberikan kepada
mereka yang sudan memiliki banyak pengalaman dalam berorganisasi,
dengan cara memberikan petunjuk kepada para anggotanya sehingga
mereka dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang pada
akhirnya memberikan manfaat bagi perkembangan sekolah.
Pengoordinasian (coordinating)
Pengoordinasian dibutuhkan untuk menghindari adanya tumpang tinding
dalam pekerjaan, pengelimpahan wewenang dan penyelesaian
permasalahan yang ada dalam prganisasi. Dengan demikian, dapat
diciptakan hubungan serasi antar semua orang yang terlibat dalam
organisasi.
Pengomunikasian (comunication)
Komunikasi memegang peanan penting dalam suatu organisasi,
khususnya, oeganisasi sekolah. Setiap personal yang terlibat harus saling
berkomunikasi agar permasalahan yang ada serta sejauh mana
perkembangan organisasi dapat diketahui. Dengan demikian, dapat
dilakukan langkah lebih lanjut. Selain itu, komunikasi ini juga sangat
membantu dalam pembuatan keputusan.
Pengontrolan (controlling)
Kegiatan pengontrolan ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua
kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan semula disamping
mengetahui hasil-hasil yang telah dicapai dalam jangka waktu tertentu.
Selain itu, tindakan pengontrolan juga dapat mengetahui kesalahan atau
penyimpangan yang dilakukan oleh anggota organisasi sehingg dapat
dicarika permasalahannya.
Penilaian (evaluating)
Proses terakhir dalam proses kegiatan administrasi adalah penilaian atau
evaluasi. Dengan melakukan penilaian, dapat diketahui efektivitas tiap
kegiatan organisasi serta dapatdiketahui kelemahan dan kelebihan lama
berlangsungnya proses administrasi. Penilaian sebaiknya dilakukan secra
berkla sehingga dapat dijadikan landasan untuk melakukan perbaikan pada
semua bidang administrasi.13

13
http://abdanmatin.blogspot.co.id/2013/03/prosesfungsi-administrasi-pendidikan.html?m=1
Perbedaan KBK, KTSP dan K13

No KBK KTSP K13


1. Standar Pada ktsp sekolah Standar kompetensi
kompetensi diberikan kelulusaan untuk lulusan diturunkan dari
lulusan mendelegasikan seluruh isi kebutuhan masyarakat.
diturunkan dari kurikulum melihat
srandarisi. karakter, dan potensilokal,
ktsp tetap dikerucutkan
lagi dalam operasional
dan implementasikanya
disekolah. Standar
kompeten silulusan
diturunkan dari standar isi.
2. - Standar isi ditentukan Standar kompetensi
terlebih dahulu melalui lulusan ditentukan terlebih
permendiknas No 22 tahun dahulu melalui
2006. Setelah itu SKL permendiknas no 54 tahun
(standar kompentesi 2013. Setelah itu baru
kelulusan) melalui ditentukan standar isi,
permendiknas No 23 tahun yang berbentuk kerangka
2006 dasar kurikulum yang
ditungkan dalam
permendiknas no 67, 68,
69,dan 70 tahun 2013.
3. Pemisahan antara Pemisahan antara Semua matapelajaran
matapelajaran matapelajaran pembentuk harus berkontribusi
pembentukan sikap, keterampilan dan terhadap pembentukan
sikap, pembentukan sikap, keterampilan dan
keterampilan dan pengetahuan. pengetahuan.
pengetahuan. Kompetensi yang dicapai Aspek kompentensi
Kompetensi yang lebih menekankan pada lulusan ada keseimbangan
dicapai lebih aspek kognitif. soft skiv yang meliputi
menekankan pada aspek kompetisi, sikap,
aspek kognitif keterampilan dan
pengetahuan.
4. Matapelajaran Matapelajaran lepas satu Semua matapelajaran di
lepas satu dengan dengan yang lain, seperti ikat oleh kompetensi inti
yang lain seperti sekumpulan matapelajaran tiap kelas.
sekumpulan terpisah.
matapelajaran
terpisah.
5. Kompetensi Kompetensi diturunkan Mata pelajaran diturunkan
diturunkan dari dari matapelajaran. Tiap dari kompetensi yang
matapelajaran. jenis konten pembelajaran ingin dicapai bermacam
terbisah jenis konten pembelajaran
diajarkan terkait dan
terpadu satu sama lain.
6. Pengembangan Pengembangan kurikulum Pengembangan kurikulum
kurikulum sampai sampai pada kompetensi sampai pada buku teks dan
pada silapus. dasar. buku pedoman guru.
7. Tematik kelas I- Tematik kelas I- III Tematik integratif kelas I-
III (mengacu (mengacu maple) belum VI (mengacu kompetensi).
maple) belum integrative.
integrative.
8. Tahap-tahap Standar proses dalam Proses pembelajaran tiap
dalam proses pembelajaran terdiri dari tema dilakukan dengan
pembelajaran eksplorasi, dan konfirmasi. pendekatan ilmiah
belum terlalu (saintific approach) adalah
jelas standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari
mengamati, menaya,
mengolah, menyajikan,
menyimpulkan dan
menciptakan.
9. Ada yang sudah Tik (teknologi informatika Tik (teknologi informatika
dan belum terkait dankomikasi) sebagai dan komikasi) bukan
dengan maple tik matapelajaran. sebagai matapelajaran,
dijadikan sebagai melaikan sebagai media
mata pelajaran. pembelajaran.
10. Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia sejajar Bahasa Indonesia sebagai
sejajar dengan dengan matapelajaran lain. penghela maple sikap dan
matapelajaran keterambilan.
lain.

B. Pengarsipan
1. Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu rangkaian prosedur yang telah menjadi sebuah
kebetulan untuk melaksanakan suatu fungsi. Menurut kamus besar bahasa
indonesia, sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan
sehingga membentuk suatu totalitas dan jika digunakan dalam kearsipan,
sistem kearsipan adalah prosedur dan metode mengklasifikasikan surat-surat,
memberi kode tertentu, menyimpannya dalam tempat berkas, memelihara
secara tepat.14

2. Pengertian Arsip
Arsip merupakan bagian dari kegiatan ketata usaha. Tata usaha adalah
segenap aktivitas menghimpun mengelolah, mencata, mengirimkan dan
menyimpan keterangan-keterangan yang diperlukan suatu organisasi. Salah
satu tugas dari tat usaha dari pengertian di atas ternyata berkaitan dengan
keterangan-keterangan. Tata usaha adalah segenap tata cara mengolah
semua laporan-laporan dari suatu kegiatan agar permudah penggunaan.15

3. Jenis-jenis Arsip
a. Menurut Fungsinya
Arsip Dinamis : ialah arsip yang dipergunakan secara langsung
dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan penyelenggaraan
kehidupan yang kebangsaan pada umumnya atau dipergunakan
secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi Negara.
Arsip Aktif : Arsip dinamis yang masih dipergunakan secara terus-
menerus bagi pelaksanaan kelangsungan pekerjaan dalam
penyelanggaraan administrasi.
Arsip In Aktif : Arsip dinamis yang penggunaannya sudah berkurang
dan tidak dipergunakan lagi secara terus-menerus karena
penyelenggaraan administrasinya.
Arsip Statis ialah arsip yang tidak dipergunakan secara langsung
untuk perencanaan, penyelenggaraan kegiatan tugas pokok maupun

14
Wahyudi. Sistem Kearsipa. Semarang. 2013.
15
Wahyudi. Ibid.
penyelenggaraan pelayanan ketatausahaan dalam penyelenggaraan
kebangsaan sehari-hari administrasi Negara.16

b. Menurut tempat penyimpanannya


Arsip Sentral : Arsip yang disimpan pada pusat atau arsip yang
dipusatkan penyimpanannya. Arsip ini disebut juga arsip umum.
Arsip Unit : Arsip yang disebarkan penyimpanannya atau arsip yang
disimpan di setiap bagian atau unit dalam suatu organisasi. Arsip ini
disebutjuga arsip khusus.17

c. Menurut Bedanya
Arsip Primer : Arsip yang asli. Arsip ini bukan tindasan, bukan
karbon kopi, bukan salinan, foto copian dan bukan mikrofilmnya.
Arsip Sekunder : Arsip yang berupa tindasan, fotocopi, salinan, atu
microfilm. 18

d. Menurut Lamanya Penyimpanan


Arsip Abadi : Arsip yang kegunaannya berlangsung untuk waktu
yang lama dan abadi seperti arsip sejarah dan lain-lain.
Arsip Tidak Abadi : Arsip yang kegunaannya hanya untuk sementara
waktu atau hanya padea saat itu saja.19

4. Tujuan Kearsipan
Menurut UU No. 7 tahun 1971 Bab 1 pasal 3, bahwa tujuan arsip adalah
untuk menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional tentang

16
https://googlewelight.com/?lite_url=https://whedya.wordpress.com/2011/08/16/teori-
singkat-kearsipan/&ei=lZ1YRnM-&lc=id-ID&s=1&m=679&host=www.google.co.id&ts=
1490800230&sig=AJsQQ1DQJN_g-cDmyyLj-rP78s08ud8fcg .
17
Ibid.
18
Ibid.
19
Ibid.
perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta
untuk menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan
pemerintah.
Tujuan kearsipan secara umum :
Menjaga keselamatan bahan (dokumen/warkat) pertanggungjawaban
Menyimpan warkat secara sistematis
Mempermudah menemukan warkat pada saat diperlukan
Menjaga/memelihara kelestarian dan kerahasiaan arsip
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas.20

20
Fauzan. Pengantar Sistem Administrasi pendidikan. UII Pres: Yogyakarta. 2016.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun dari pembahasan sistem pengarsipan dan kurikulum di atas dapat
disimpulkan dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa administrasi kurikulum
adalah suatu proses kegiatan yang direncanakan secara sengaja dan bersungguh-
sungguh secara continue terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan
efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Kurikulum juga
mempunyai fungsi untuk meningkatkan efisien pemanfaatan sumber daya
kurikulum maupun komponen kurikulum dapat ditingkat melalui pengelolaan
yang terencana. Administrasi kurikulum mencakum kegiatan kurikulum, konsep
kurikulum, tugas dan peran kepala sekolah dalam administrasi kurikulum dan
definisi kurikulum. Sedangkan Sistem adalah suatu rangkaian prosedur yang telah
menjadi sebuah kebetulan untuk melaksanakan suatu fungsi. Proses administrasi
pendidikan berlandaskan pada 7 proses yaitu: Perencanaan (planning),
Pengorganisasian (organizing), Pemberian bimbingan (counseling),
Pengoordinasian (coordinating), Pengomunikasian (comunication), Pengontrolan
(controlling), Penilaian (evaluating). Arsip merupakan bagian dari kegiatan ketata
usaha. Jenis-jenis pengarsipan yaitu menurut Fungsinya (arsip dinamis, arsip
aktif, arsip in aktif, arsip statif), menurut tempat penyimpanannya (arsip sentral,
arsip unit), menurut Bedanya (arsip primer, arsip sekunder), menurut Lamanya
Penyimpanan (arsip abadi, arsip tidak abadi). Tujuan arsip adalah untuk
menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional tentang perencanaan,
pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk
menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan pemerintah. Ada
tiga pendekatan-pendekatan dalam administrasi kurikulum yaitu:
1. Pendekatan produktif, demokrasi, dan humanistik
2. Pendekatan sistematik, romantik dan modern,
3. Pendekatan direktif, in service dan sistem pendekatan.
DAFTAR PUSTAKA

Fauzan. 2016. Pengantar Sistem Administrasi pendidikan. Yogyakarta:UII Pres.

Daryanto. 2011. Administrasi Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta.

Ansyar. 2015. Kurikulum. Jakarta.Kencana.

Wahyudi. Sistem Kearsipa. Semarang. 2013.

http://hikmathstore.blogspot.co.id/2015/08/administrasi-kurikulum.html?m=1

http://abdanmatin.blogspot.co.id/2013/03/prosesfungsi-administrasi-
pendidikan.html?m=1

https://googlewelight.com/?lite_url=https://whedya.wordpress.com/2011/08/16/teori-
singkat-kearsipan/&ei=lZ1YRnM-&lc=id-
ID&s=1&m=679&host=www.google.co.id&ts=1490800230&sig=AJsQQ1
DQJN_g-cDmyyLj-rP78s08ud8fcg

Anda mungkin juga menyukai