BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wanita dalam kehidupannya tidak luput dari adanya siklus menstruasi atau
haid normal yang terjadi secara periodik, yang biasanya terjadi setiap bulan antara
usia pubertas dan menopause. Dilihat dari segi medis atau kesehatan, menstruasi
sebenarnya bukanlah suatu penyakit, tapi sebagai pembeda utama antara pria dan
wanita (Saydam, 2012). Menstruasi adalah salah satu siklus hidup yang hanya
dialami oleh tubuh wanita. Siklus hidup tersebut akan secara nyata memperkaya
tubuh yang kompleks, sehingga secara alamiah mengalami siklus hidup yang
lebih variatif daripada laki-laki (Fitria, 2007). Namun, menstruasi juga merupakan
salah satu permasalahan yang penting pada wanita, yang artinya, bukan hal yang
tidak mungkin jika wanita mengalami gangguan siklus menstruasi (Fitria, 2007).
dapat karena gangguan psikologis seperti stress maupun emosi (Sukarni, 2012).
Penyebab tersebut dapat mencakup emosi fisik maupun emosi psikis, dari
segi fisik akan berpengaruh pada penurunan kondisi kesehatan secara umum,
daya tahan tubuh, sistem metabolisme dan seterusnya. Sedangkan dari segi psikis
pesimis, merasa tidak bahagia, cemas, depresi, merasa tidak dicintai, stres,
kesulitan berkonsentrasi, dan agresif. Semua istilah ini dapat berdampak pada
gangguan gangguan fungsi organ tubuh dan mental emosional (Hawari, 2008).
tahun 2010 tentang perubahan emosi yang mengakibatkan gangguan siklus haid,
perubahan emosi yang paling sering didapati adalah mudah tersinggung dengan
jumlah 76 orang (61,3 %), stres dengan jumlah 24 orang (38,7%). Dalam
(62,9%).
dengan siklus menstruasi pada wanita usia 20-29 tahun 2006 di Kelurahan
7,7%. Responden yang cenderung mengalami gejala stres berat yaitu sebanyak
44,6%.
kita, para wanita, cemas. Apakah haid kita normal, perlu pengobatan, atau bahkan
ga, untuk mengobati kecemasan ini, kita perlu sedikit mengenal seluk beluk
hanya 38% wanita yang menganggap perdarahan yang banyak pada menstruasi
terjadinya ganggguan. 75% wanita pada tahap remaja akhir mengalami gangguan
yang terkait dengan menstruasi. Menstruasi yang tertunda, tidak teratur, nyeri,
dan perdarahan yang banyak pada waktu mentruasi merupakan keluhan tersering
masalah yang cukup banyak dihadapi oleh wanita, terutama pada usia remaja.
tanggal 16 Februari 2013, dari Kepala Ruang Tata Usaha didapatkan data seluruh
siswi kelas XI pada tahun 2013 berjumlah 152 orang. Pada tanggal 20 februari
menstruasi yang keluar sehingga sering mengganti pembalut, nyeri yang dirasakan
4
pada bagian bawah perut seperti kram (dismenorea) hingga mengganggu aktifitas
contohnya terlalu banyak pikiran karena banyak tugas sekolah yang harus
menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi mereka. . Salah satu dari mereka
juga mengatakan tidak menstruasi 2 atau 3 bulan karena sering tidak bisa
mengontrol emosinya.
Atas dasar hal di atas, peneliti tertarik untuk membuktikan kesesuaian teori
dengan gangguan menstruasi yang sekarang ini menjadi masalah dalam kehidupan
remaja, dimana tempat penelitian lebih dipusatkan pada siswi di SMA Negeri 2
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah Apakah ada hubungan status emosional dengan gangguan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Negeri 2 Limboto.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi peneliti
bentuk nyata.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Akademik
b. Bagi Profesi
menstruasi.
c. Bagi Sekolah
d. Bagi Siswi
E. Keaslian Penelitian
gangguan menstruasi pada siswi kelas XI di SMA negeri 2 Limboto belum pernah
1 Limboto
Dependent (terikat)
tergolong turun.
Perbedaan Penelitian
Limboto
Study
8
Dependent (terikat)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Emosi
Ditinjau dari segi etimologi, emosi berasal dari akar bahasa latin, yaitu
merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis
merupakan suatu aspek psikis yang berkaitan dengan perasaan dan aktivitas
merasakan, misalnya merasa senang, sedih, kesal, marah, tegang, dan lain
sebagainya. Emosi pada diri seseorang erat kaitannya dengan suatu keadaan
psikis tertentu ya ng distimulasi, baik oleh faktor internal (dari dalam) maupun
sebagai ekspresi rasa tidak ingin dilihat orang lain. Dan, ketika ia merasa jijik
terhadap sesuatu, lalu muncul rasa mual, maka ia akan menjauh dari sumber
penyesuaian diri yang berasal dari dalam dan melibatkan hamper keseluruhan
ketakutan maka gejala kejasmanian yang tampak adalah muka pucat, dan
kecenderungan untuk bertindak terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri
kejasmanian.
adalah suatu reaksi kompleks yang melibatkan kegiatan dan perubahan yang
Pada hakikatnya, emosi dibagi menjadi dua, yaitu emosi positif dan
(Noordyah,2012).
3. Fungsi-fungsi Emosi
Jika kita sedang berjalan kaki, lalu tiba-tiba di hadapan kita ada
ular, kita tentu saja akan terkejut dan mungkin berlari menghindar. Karena
rasa terkejut itulah, kita bisa selamat dari gigitan ular. Inilah yang
Apabila ditinggalkan oleh orang yang kita saying, kita pasti akan
bersedih hati. Perasaan sedih ini membuat kita dapat menyesuaikan diri
kita pun akan berusaha mencurahkan kasih saying dan cinta kepadanya.
tersebut kepada orang yang telah membuat kita marah. Boleh jadi, kita
emosi tersebut.
Hubungan sosial kita dengan orang lain bisa menadi hambar dan
semakin erat. Kita juga semakin dekat dengan teman atau rekan karena
hubungan itu.
13
lalu yang diliputi dengan emosi yang kuat. Misalnya, saat kita tidak pernah
melayang di udara. Hal itu termasuk salah satu contoh bahwa emosi dapat
stimulus atau sebuah peristiwa, yang bisa netral, positif, ataupun negatif.
Stimulus tersebut kemudian ditangkap oleh reseptor kita, lalu melalui otak.
Perubahan tersebut misalnya nafas tersengal, mata memerah, keluar air mata,
dada menjadi sesak, perubahan raut wajah, intonasi suara, cara menatap dan
oleh hasil interpretasi kita terhadap sebuah peristiwa. Kita bisa memandang
Persepsi yang lebih positif seperti sebuah kewajaran, hal yang indah, sesuatu
secara internal, ketika kita menilai sebuah peristiwa secara lebih positif maka
1. Pengertian Menstruasi
yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi (Fitria,
2007). Periode ini penting dalam reproduksi. Ini biasanya terjadi setiap bulan
walaupun hal ini berlaku umum tidak semua wanita memiliki siklus
menstruasi yang sama, terkadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 40 hari.
Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan
sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita.
status nutrisi, dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh (Fitria, 2007).
antara 21 hingga 40 hari. Panjang daur menstruasi dapat bervariasi pada satu
wanita selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya, dan bahkan dari bulan
ke bulan tergantung pada berbagai hal, termasuk pada kesehatan fisik, emosi
dikeluarkan oleh hipotalamus, kelenjar di bawah otak depan, dan indung telur.
menebal. Lapisan ini berperan sebagai penyokong bagi janin yang sedang
tumbuh bila wanita tersebut hamil. Hormon memberi sinyal pada telur di
dalam indung telur untuk mulai berkembang. Tak lama kemudian, sebuah
telur dilepaskan dari indung telur wanita dan mulai bergerak menuju tuba
falopii terus ke rahim. Bila telur tidak dibuahi oleh sperma pada saat
berhubungan intim (atau saat inseminasi buatan), lapisan rahim akan berpisah
dari dinding uterus dan mulai luruh serta akan dikeluarkan melalui vagina.
mens, atau haid), berlangsung selama tiga hingga tujuh hari. Bila seorang
wanita sedang hamil, menstruasi bulanannya akan berhenti. Oleh karena itu,
mengalami gejala yang cukup berat seperti keram yang disebabkan oleh
kontraksi otot-otot halus rahim, sakit kepala, sakit pada bagian tengah perut,
gelisah, letih, hidung tersumbat dan ingin menangis. Dalam bentuk yang
paling berat, sering melibatkan depresi dan kemarahan, kondisi ini dikenal
sebagai menoragi. Tidak hanya aliran darah menjadi banyak, namun dapat
2. Siklus Menstruasi
disertai dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan, kecuali
Siklus menstruasi berkisar antara 21-40 hari, dan hanya sekitar 10-15% wanita
Setelah beberapa bulan akan diketahui siklus menstruasi secara pasti. Ini akan
berikutnya akan datang. Terutama bagi mereka yang biasa memiliki masalah
a. Fase Folikuler
Fase ini dimulai dari hari pertama hingga sesaat sebelum kadar LH
ovarium.
telur. Hanya satu folikel yang akan terus tumbuh dan yang lainnya akan
yang akan matang dan melepaskan telur yang dibuahi saat ovulasi
b. Fase Ovulatoir
Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat. Pada fase inilah sel
telur dilepaskan. Pada umumnya, sel telur dilepaskan setelah 16-32 jam
telur sehingga akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat terjadi
pelepasan sel telur ini, beberapa perempuan sering merasakan nyeri yang
hebat pada perut bagian bawah. Nyeri ini akan terjadi selama beberapa
c. Fase Luteal
Fase ini terjadi setelah pelepasan sel telur dan berlangsung selama
14 hari. Setelah melepaskan sel telur, folikel yang pecah akan kembali
dibentuk setelah setiap ovulasi atau pelepasan sel telur) yang meghasilkan
19
Setelah 14 hari corpus luteum akan hancur dan siklus yang baru
akan dimulai.
3. Gangguan Menstruasi
hormon ataupun faktor psikis atau emosional, seperti stres, depresi, dan lain-
Ada yang pusing, mual, pegal-pegal, sakit perut bahkan ada yang sampai
pingsan. Sakit perut yang dirasakan ini disebabkan oleh kontraksi rahim
hormon prostaglandin. Kita juga merasa tidak enak karena hormon estrogen
(Wijayanti, 2009).
20
antara lain:
derajat rasa nyeri ini bervariasi. Mulai dari yang ringan sampai yang
oleh faktor psikis dan fisik, seperti stres, syok, penyempitan pembuluh
lelah.
21
asam.
5) Kepala nyeri
6) Pingsan
yang banyak.
tentu.
menstruasi.
1) Polimenore
dalam sebulan, dengan pola yang teratur dan jumlah perdarahan yang
bulimia)
g) Obesitas
2) Oligomenore
terganggu, dan fertilitas cukup baik. Siklus haid biasanya juga ovulator
suhu tubuh, metabolisme sel dan fungsi dasar seperti makan, tidur, dan
2012).
3) Amenore
bulan
2012).
25
4) Metroragia
Penyebabnya, yaitu:
a) Penyebab Organik
tumor tuba.
(4) Ovarium
b) Penyebab Fungsional
dengan sebab organik, bisa terjadi pada umur antara menarche dan
menopause.
26
1) Hipermenore
a) hipoplasia uteri
d) Hipertensi
e) Dekompensio cordis
(Destur, 2012)
2) Hipomenore
a) Konstitusi
b) Uterine
c) Hormonal
(Dewanti, 2010).
prolaktin dan testosteron. Hormon FSH dan LH itu keluar atas perintah
pada pars anterior hipofisis. Dengan nekrosis fungsi hipofisis terganggu dan
etiologi dari banyak penyakit salah satunya menyebabkan stres fisiologis yaitu
C. Kerangka Konsep
Status Gangguan
Emosional Menstruasi
D. Hipotesis Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah survey
analitik dengan pendekatan cross sectional study, dimana dalam penelitian ini
suatu waktu.
C. Variabel Penelitian
Tabel 1
Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
Definisi Alat
Variabel Parameter Skala Kategori
Operasional Ukur
Bebas: Status emosional 1. Emosi Kuesioner Nominal 1) Emosi
Status adalah serangkaian Negatif: jika
Emosional perasaan yang - Mudah 50%
dialami oleh siswi tersinggung 2) Tidak
berupa emosi - Marah emosi
negatif - Depresi jika
- Cemas <50%
- Stres
1. Populasi.
2. Sampel Penelitian.
dari jumlah populasi, yaitu sebanyak 110 orang. Berdasarkan rumus Suyanto
(2009: 45).
=
1 + ()2
152
=
1 + 152(0.05)2
152
=
1 + 152(0,0025)
152
=
1,38
= 110
3. Teknik Sampling
Random Sampling.
32
F. Instrumen Penelitian
dirancang oleh peneliti dengan mengacu pada kepustakaan dan dijadikan alat ukur
G. Pengumpulan Data
1. Data Primer.
Data primer merupakan data yang didapat langsung serta di peroleh dari
2. Data Sekunder.
melalui institusi terkait dalam hal ini sekolah, serta dari perpustakaan dan
1. Pengolahan Data.
analisis data.
diberi nilai 0.
d. Tabulasi (Tabulating)
dimiliki sesuai tujuan penelitian dan disajikan dalam bentuk narasi dan tabel
2. Analisis Data.
a. Analisis Univariat.
f
P= x 100%
n
34
Keterangan:
P : Presentase
f : Jumlah penerapan yang sesuai prosedur
n : Jumlah item pertannyaan
(Macfoedz, 2010).
b. Analisis Bivariat.
rumus:
(0 ) 2
2 = =1
Dimana:
X2 : Chi Kuadrat
f0 : Frekuensi yang diobservasi
fh : Frekuensi yang diharapakan
(Sugiyono, 2011)
populasi yang terdiri atas dua atau lebih kelas. Chi Kuadrat juga digunakan
untuk menguji hipotesis deskriptif (satu sampel) yang terdiri atas dua
Untuk hasil akhir digunakan dengan uji Chi Square (X2), dengan
dalam tabel.
35
rumus:
n (c 1)( r 1)
Dimana:
hitung < X2 tabel, H0 ditolak jika X2 hitung > X2 tabel atau X2 hitung =
I. Etika Penelitian
segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan
yang harus ada dalam Informed Concent tersebut antara lain: partisipasi klien,
atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.
3. Kerahasiaan (Confidentialy)
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
J. Jalannya Penelitian
5. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square untuk melihat
penelitian.
38
BAB IV
SMA Negeri 2 Limboto yang beralamat di Jln. Ahmad Yani No. 102
dengan NIS: 300020 dan NSS: 30300201002 adalah alih fungsi dari SPG Negeri 2
SMA Negeri 2 Limboto mulai eksis dengan Kepala Sekolah yang pertama, Ibu
Kartin Taha, BA. Dalam perkembangan selanjutnya, telah terjadi beberapa kali
pergantian pucuk pimpinan. Sampai saat ini, paling tidak sudah delapan kali
berwawasan budi pekerti serta memiliki disiplin yang tinggi, sehingga terkesan
seluruh civitasnya sangat ramah terhadap sesama, santun dalam bertutur, serta
perubahan terjadi tidak saja terhadap keadaan tenaga pendidiknya, melainkan juga
pada jumlah siswanya, kurikulum yang digunakan bahkan lebih-lebih pada sarana
1. Hasil Univariat
a. Status Emosional
Tabel 2
Status Emosional pada Siswi Kelas XI di SMA Negeri 2 Limboto
Emosi adalah suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan
berlangsung sekitar umur tiga belas tahun sampai umur delapan belas
40
tahun. Masa ini biasanya dirasakan sebagai masa sulit, baik bagi remaja
tidak tenang, khawatir dan kesepian, Ali (2004, dalam Aswendo, 2013).
Secara garis besar emosi dibedakan dalam dua bagian, yaitu emosi
positif seperti cinta, sayang, senang, gembira, kagum, dan emosi negatif
yang lemah, dan pengurangan daya kognitif otak secara menyeluruh (Iqra,
2012).
41
terulangnya pesan yang terus menerus dari kita, maka pikiran bawah sadar
Selain itu, ada cara lain yang harus kita lakukan untuk
emosi sekekcil apa pun. Ucapan tersebut akan mejalar ke otak, yang
yang sedih dan lesu, emosi ini bisa diatasi dengan mengangkat kepala,
badan tegap, tetap tersenyum, dan mengatur napas secara afektif. Artinya,
saat kita merasa sedih, namun secara fisik kita menolak dengan tetap aktif,
b. Gangguan Menstruasi
Gangguan menstruasi pada siswi kelas XI di SMA Negeri 2
Tabel 3
Gangguan Menstruasi pada Siswi Kelas XI di SMA Negeri 2 Limboto
menstruasi tidak teratur yaitu kondisi yang dikenal sebagai amenore, atau
sebagai konselor.
43
proses fisiologis atau normal yang pasti akan dialami oleh setiap wanita
cukup, perbanyak minum air putih, dan melakukan kompres air hangat
pada bagian perut, (4) Memberikan support mental atau dukungan pada
klien, agar lebih percaya diri dan tidak merasa takut dalam menghadapi
2. Hasil Bivariat
kelas XI SMA Negeri 2 Limboto dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 4
Hubungan Status Emosional dengan Gangguan Menstruasi
pada Siswi Kelas XI di SMA Negeri 2 Limboto
Gangguan Menstruasi
Status Ada Tidak Ada X2
Total
Emosional Gangguan Gangguan Hitung
fo fh fo fh
Emosi 55 49,34 26 31,67 81
Tidak Emosi 12 17,66 17 11,34 29 6,31
Jumlah 67 43 110
44
siswi yang sering mengalami emosi disertai gangguan menstruasi (55 siswi).
hitung lebih besar dari X2 tabel (6,31 > 3,841) maka Ho ditolak dan Ha
seperti stres, depresi, dan lain-lain yang dapat mempengaruhi kerja hormon
(Pramudita, 2012).
ada juga sebagian wanita yang tidak bisa mengontrol emosi namun siklus
menstruasinya teratur.
Memiliki emosi adalah hal wajar dan semua orang juga pernah
melalui hal sepele yang terjadi, dan ada juga orang yang dapat mengontrol
siklus haid, perubahan emosi yang paling sering didapati adalah mudah
tersinggung dengan jumlah 76 orang (61,3 %), stress dengan jumlah 24 orang
(38,7%).
perdarahan yang tidak biasa yang lebih banyak (hipermenore) atau sedikit
tertentu (amenore), salah satu faktor pemicu mengapa hal ini terjadi yaitu
suatu keadaan emosional seperti stres, depresi, cemas, mudah tersinggung dan
lain-lain.
wanita pada umumnya. Untuk itu diperlukan konseling pada siswi-siswi agar
kiranya lebih bisa mengontrol emosi agar siklus menstruasi pun teratur,
misalnya dengan cara mencoba berpikir tenang, mencari tempat yang tenang,
emosional seseorang.
46
C. Keterbatasan Penelitian
pelajaran sekolah yang sangat padat dan ada beberapa responden yang sibuk
BAB V
A. Kesimpulan
sebanyak 73,64%.
B. Saran
1. Bagi Peneliti
3. Bagi Akademik
ini bisa dijadikan bahan penelitian lebih lanjut dalam hal untuk mengetahui
4. Bagi Profesi
gangguan menstruasi.
5. Bagi Sekolah
6. Bagi Siswi
DAFTAR PUSTAKA
Iqra, 2012, Kunci-kunci Kontrol Emosi dengan Otak Kanan dan Otak Kiri.
DIVA Press. Jogjakarta.
Nirmala, 2004, Gizi Saat Sindrom Menstruasi. PT. Bhuana Ilmu Populer.
Jakarta.
Wulandari, 2011, Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. CV. Andi Offset.
Yogyakarta.