Anda di halaman 1dari 15

3.

3 Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan

3.3.1 Asuhan Kala I Fase Laten

Pengkaji : Yunita Septiani Adeningrum Tanggal : 07 Februari 2015

Pukul : 11.10 WIB Tempat : Pustu Tegal Rejo

S. Keluhan Utama/Alasan Kunjungan

Ibu mengeluh mules-mules sejak 3 hari yang lalu tetapi belum ada

pengeluaran lender bercampur darah dan belum ada pengeluaran air

banyak dari jalan lahir, serta ibu masih merasakan gerakan janin. Ibu

mengatakan dapat tidur dan tidak ada masalah. Ibu mengatakan makan

terakhir pukul 07.30 wib,dan BAB pukul08.00 wib dan BAK pukul 10.20 wib.

Ibu mengatakan sangat cemas dan takut menghadapi persalinan.

O. Tanda tanda vital

TD : 120 / 70 mmHg

P : 80 x / menit

RR : 24 x / menit

T : 37 C

PALPASI

Leopold I : TFU : 3 jari dibawah Px (35 cm), teraba bokong di fundus.

Leopold II : Punggung kanan, bagian terkecil sebelah kiri

Leopold III : Teraba kepala, sudah masuk PAP

Leopold IV : Divergen, 3/5

TBJ : (35 12) x 155 : 3565 cm


AUSKULTASI

DJJ : 142 x/menit

PEMERIKSAAN DALAM

Keadaan Porsio : Lunak

Pembukaan : 3 cm

Pendataran : 30%

Ketuban : (+)

Terbawah : Kepala

Penunjuk : Ubun ubun kecil kanan depan

Penurunan : Hodge II

Penyusupan :0

Presentasi Lain : Tidak ada

A. Assasement

Diagnose : G2P1A0 37 minggu kala I fase laten ,presentasi kepala,dengan

anemia sedang

P. Planning

Pukul Kegiatan

11.10 wib Observasi TTV dan KU ibu

melakukan observasi TTV dan KU

Ku : baik RR : 24 x/menit Pembukaan : 3 cm

TD : 120/70 mmHg T : 37 C

P : 80 x/menit

(kondisi ibu dalam keadaan baik, semua TTV normal, hasil

pemeriksaan sudah diberitahu kepada ibu)


11.18 wib KIE tentang mules

Memberikan penjelasan pada ibu bahwa mules yang dirasakan

ibu adalah mules untuk menghadapi persalinan, mules tersebut

berfungsi supaya jalan lahir ibu membuka dan bayi dapat

melewatinya

(ibu dan keluarga mengerti bahwa mules yang dirasakannya

adalah mules untuk membuka jalan lahir)

11.20 wib KIE tentang menghadapi persalinan

Memberitahu ibu bahwa dalam menghadapi persalinan

hendaknya bersikap tenang karena proses persalinan akan terjadi

secara alamiah bila ibu tetap tenang dan berdoa.

(ibu telah mengerti dan lebih tenang dalam menghadapi

persalinan)

11.24 wib KIE miring kiri

Menganjurkan kepada ibu untuk jalan-jalan atau miring ke kiri

supaya kepala cepat turun dan menganjurkan kepada ibu untuk

tetap minum ataupun makan agar ibu mempunyai tenaga untuk

mengahadapi persalinan.

(ibu telah mengerti dan mau miring kiri )


3.3.2 Asuhan Kala I Fase Aktif

S. Keluhan Utama/Alasan Kunjungan


Ibu mengatakan mulesnya semakin kuat dan sering

O. Tanda-tanda vital

TD : 120/80 mmHg

P : 84 x/menit

RR : 24 x/menit

T : 36,8C

PALPASI

Leopold I : TFU 4 jari dibawah Px (35 cm), teraba bokong di fundus.

Leopold II : kanan teraba keras,panjang seperti papan yaitu

punggung, kiri teraba ruang kosong dan bulatan kecil

yaitu bagian kecil janin.

Leopold III : Teraba bulat melenting, dapat digoyangkan yaitu kepala.

Leopold IV : Divergen, 3/5

AUSKULTASI

DJJ : 148 x/menit

PEMERIKSAAN DALAM

Keadaan Porsio : Lunak

Pembukaan : 7 cm

Pendataran : 70 %

Ketuban : (+)

Terbawah : Kepala

Penunjuk : Ubun-ubun kanan depan


Penurunan : Hodge III

Penyusupan :0

Presentasi Lain : Tidak ada

His : 3 x 10 menit/30 detik

A. Assasement

Diagnose : G2P1A0 37 minggu kala I fase aktif dengan anemia

sedang

P. Planning

Pukul Kegiatan

14.00 wib Observasi TTV dan KU

melakukan observasi TTV ibu

Ku : baik RR : 24 x/menit Pembukaan : 7 cm

TD : 110/80 mmHg T : 36,5 c

P : 80 x/menit DJJ : 140 x/menit

(kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik,semua TTV normal,

hasil pemeriksaan sudah diketahui oleh Ibu)

14.10 wib KIE persalinan

Memberikan support dan dukungan serta menjelaskan kepada ibu

bahwa persalinan adalah proses yang alamiah, jadi ibu jangan

merasa takut dan cemas.(ibu mengerti dan terlihat sedikit tenang)

14.20 wib KIE nutrisi

Menganjurkan kembali kepada ibu untuk makan dan minum

(ibu mengerti dan mau makan dan minum)


14.24 wib KIE miring kiri

Menganjurkan kepada ibu untuk jalan-jalan atau miring ke kiri

supaya kepala cepat turun dan menganjurkan kepada ibu untuk

mengajari ibu teknik relaksasi yaitu mengatur nafas dan

menghirup udara dengan menarik/menghirup nafas panjang dari

hidung dan mengeluarkannya sedikit demi sedikit dari mulut

(ibu mengerti dan melakukan miring kiri serta teknik relaksasi)

14.26 wib KIE buang air kecil

melakukan KIE tentang BAK.

14.28 wib Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih dengan

alasan apabila kandung kemih penuh akan menghambat

14.30 wib penurunan kepala dan ini untuk kenyamanan ibu.

(ibu mengerti dan telah melaksanakan anjuran yang diberikan)

14.33 wib Menyiapkan partus set, perlengkapan ibu dan bayi

(pertus set, perlengkapan ibu dan bayi sudah siap pakai)

Melakukan observasi DJJ, nadi ibu, his setiap 30 menit sekali.

Observasi tekanan darah, pemeriksaan dalam setiap 4 jam sekali,

15.30 wib observasi suhu, nadi setiap 2 jam sekali.

(observasi telah dilakukan dan ditulis dalam partograf)

Terlihat tanda dan gejalan kala II : dorongan anus, tekanan

fundus, perineum menonjol, dan vulva membuka


3.3.4 Asuhan Kala II

S. Keluhan Utama/Alasan Kunjungan

Ibu mengeluh ingin mengedan dan merasakan mules yang semankin

sering dan kuat.

O. Tanda-tanda vital

TD : 110/80 mmHg RR : 24 x/menit

P : 80 x/menit T : 36,5 C

PALPASI

Leopold I : TFU : 5 jari dibawah Px , teraba bokong di fundus.

Leopold II : Punggung kanan, bagian kecil teraba sebelah kiri

Leopold III : Presentasi Kepala, sudah masuk PAP

Leopold IV : Divergen, 2/5

AUSKULTASI

DJJ : 138 x/menit

PEMERIKSAAN DALAM

Keadaan Porsio : Lunak

Pembukaan : 10 cm

Pendataran : 100 %

Ketuban : (+)

Terbawah : Kepala

Penunjuk : Ubun-ubun kecil kanan depan

Penurunan : Hodge III+

Penyusupan :1

Presentasi Lain : Tidak ada


A. Assasement

Diagnose : G2P1A0 hamil 37 minggu, inpartu kala II dengan anemia

sedang

P. Planning

Pukul Kegiatan

16.47 wib Observasi TTV dan Ku ibu

Mengobservasi TTV ibu

Ku : baik Pembukaan : 10 cm

TD : 110/80 mmHg P : 80 x/menit

RR : 24 x/menit DJJ : 138 x/menit

(kondisi dan keadan baik,semua TTV normal, hasil pemeriksaan

sudah dibenritahukan kepada ibu)

16.48 wib KIE tentang cara mengedan

Memberitahu ibu bahwa persalinan sudah waktunya,

Mengajari ibu cara mengedan yang baik yaitu mengedan seperti

ingin BAB, jangan bersuara saat mengedan, pandangan mata

terarah pada pusat,dan kedua tangan menarik kaki. Ibu boleh

mengedan jika ada his atau kontraksi.

(ibu telah mengerti dan telah melakukannya)

16.52 wib Menganjurkan ibu untuk miring kekiri

(ibu melakukannya)

17.00 wib Ketuban pecah, warna jernih , konsistensi cair,bau anyir, jumlah

110 cc, mekonium tidak ada

Menganjurkan kepada ibu untuk miring ke kiri supaya kepala

cepat turun.
17.10 wib mendekatkan alat-alat partus set dan meminta keluarga atau

suami untuk mendampingi

(suami mendampingi)

17.15 wib Meminta ibu untuk miring kekiri di sela-sela his

(ibu mengerti dan melakukannya)

17.18 wib Meminpin mengedan saat ada his

(ibu mengedan dengan baik)

17.20 wib Observasi DJJ : 140x/menit, observasi kemajuan dengan ibu

dipimpin meneran dalam persalinan

Kepala didepan vulva dengan diameter 5-6 cm

17.25 wib Memasang kain kecil, pernel, handuk diatas perut ibu dan

memasang kain dibawah bokong ibu.

17.27 wib Memakai APD lengkap dan Melakukan pertolongan persalinan

dengan 60 langkah teknik APN

17.35 wib Bayi lahir spontan,segera menangis , warna kulit kemerahan,

pergerakan aktiv, jenis kelamin laki-laki.

Mengeringkan bayi dan mendekatkan bayi baru lahir di perut ibu

untuk langsung IMD

17.37 wib - Lakukan pemotongan tali pusat

- Setelah 2 menit bayi lahir lakukan penjepitan tali pusat dengan

klem dengan jarak 3 cm dari perut bayi, lalu lakukan

pengurutan tali pusat ke arah ibu, pasangkan klem kedua

dengan jarak 2 cm dari klem 1, kemudian lakukan

pemotongan tali pusat dengan gunting tali pusat, lalu lakukan

pengikatan tali pusat dengan benang tali pusat steril, lalu


bungkus tali pusat dengan kassa steril.

(pemotongan, pengikatan dan pembungkusan tali pusat telah

dilakukan).

- Palpasi uterus untuk mengecek kemungkinan adanya bayi

kedua.

(tidak ada bayi kedua)


3.3.5 Asuhan Kala III

S. Keluhan Utama/Alasan Kunjungan

Ibu merasa senang dengan kelahiran anaknya. Ibu mengeluh masih

mules dan lemas.

O. Tanda-tanda vital

Keadaan umum : baik Suhu : 36 C

Nadi : 80 x/menit Pernafasan : 23 x/menit

Tekanan darah : 110/80 mmHG

TFU : Sepusat

Masa lain : tidak ada

Kontraksi uterus : baik

Kandung Kemih : kosong

A. Assasement

Diagnose : P2A0 parturient kala III

P. Planning

Pukul Kegiatan

17.37 wib KU : baik

TFU : sepusat

Uterus membundar,kontraksi baik, kandung kemih kosong

Melakukan manajemen aktif kala II


17.38 wib Memberitahu ibu bahwa ibu akan disuntik oksitosin 1 ampul

secara IM di 1/3 paha kiri luar.

(oksitosin telah disuntikan)

Massase pundus uteri

Terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta, talipusat memanjang

terdapat semburan darah yang tiba-tiba.

Melakukan peregangan tali pusat terkendali (PTT),melakukan

dorongan dorsokranial

Ketika plasenta sudah terlihat di intoitus vagina, putar plasenta

searah jarum jam.

(plasenta lahir spontan dan lengkap pukul 17.37 wib)

17.40 wib Memberi ibu minum dan menerangkan bahwa mules tersebut

fisiologis, dan ibu tak perlu khawatir.

Plasenta lahir spontan dan lengkap

Melakukan massase uterus(kontraksi baik)


3.3.6 Asuhan Kala IV

S. Keluhan Utama/Alasan Kunjungan

Ibu mengatakan masih lelah dan senang dengan kelahiran bayinya

O. Tanda-tanda vital

Keadaan umum: baik Tekanan darah: 110/80 mmHG

Suhu : 36,4 C Nadi : 82 x/menit

Pernafasan : 24 x/menit

TFU : 1 jari dibawah pusat

Masa lain : tidak ada

Kontraksi uterus : baik

Kandung kemih : kosong

A. Assasement

Diagnose : P2A0 kala IV

Masalah : ibu masih lelah

Kebutuhan : manajemen aktif kala IV

P. Planning

Pukul Kegiatan

18.03 wib Observasi TTV dan KU

melakukan obaservasi KU dan TTV

KU : baik TD : 110/80 mmHg

N : 82 x/menit T : 36,4 C

RR : 24 x/menit

Kontraksi uterus : baik

TFU : 1 jari dibawah pusat,kandung kemih kosong


(keadaan ibu baik TTV normal, pemeriksaan telah diketahui oleh

ibu)

Memberitahu ibu bahwa terdapat robekan pada perineum dan

harus dijahit

Melakukan penjahitan perineum laserasi derajat 2

(perineum telah dijahit dengan 4 jahitan)

Mengingatkan dan mengajarkan kembali pada ibu masase uterus

dengan benar.

Memberikan kasa betadine pada luka laserasi ibu.

18. 20 wib - Memasangkan pembalut dan celana dalam ibu. Kemudian

selimuti ibu.

- (Pembalut dan celana sudah terpasang, Ibu sudah rapi).

- Observasi kontraksi uterus dan perdarahan

- Uterus masih berkontraksi dengan baik

(Telah dilakukan observasi ).

18.25 wib Membersihkan ibu dan lingkungan

Membersihkan alat-alat dengan prinsip pencegahan infeksi.

Rendam peralatan di larutan klorin 0,5 %

Buang sampah pada tempatnya.

18.30 wib - Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.

- Kala I : 10 cc

Kala II : 250 cc

Kala III : 70 cc

Kala IV : 50 cc +

330 cc
18.45 wib - (observasi TTV

TD : 110/70 mmHg

N : 80 x/menit, TFU : 1 jari dibawah pusat, konttraksi : baik,

kandung kemih : kosong, pendarahan 50 cc

(observasi telah dilakukan,pendarahan dinilai dengan

menggunakan bengkok)

LEMBAR OBSERVASI KALA IV PADA NY.P

Darah
Jam Waktu TD Nadi Suhu Kontraksi Kandung
TFU yang
Ke (WIB) (MmHg) x/m (oC) Uterus kemih
keluar
18.10 110/70 80 36,7 1 jari
WIB MmHg x/m bawah Baik Kosong 30 cc
pusat
18.25 100/70 78 1 jari
WIB MmHg x/m bawah Baik Kosong
I pusat
18.40 100/80 82 1 jari
WIB MmHg x/m bawah Baik Kosong
pusat
18.55 110/70 80 2 jari
WIB MmHg x/m bawah Baik Kosong
pusat
19.25 110/80 82 37 2 jari
WIB MmHg x/m bawah Baik Kosong 10 cc
pusat
II
19.55 120/70 82 2 jari
WIB MmHg x/m bawah Baik Kosong
pusat

Anda mungkin juga menyukai