GASTRITIS
Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung
dan submukosa lambung yang bersifat
secara akut, kronis, difus atau lokal akibat infeksi
dari bakteri, obat-obatan dan bahan iritan lain,
sehingga menyebabkan kerusakan-kerusakan atau
1. Pengertian (Definisi)
perlukaan yang menyebabkan erosi pada lapisan-
lapisan tersebut dengan gambaran klinis yang
ditemukan berupa dispepsia atau indigesti (Price,
2005).
Gastritis Akut
a) Dapat terjadi ulserasi superfisial dan dapat
menimbulkan hemoragi.
b) Rasa tidak nyaman pada abdomen dengan
sakit kepala, kelesuan, Mual, dan anoreksia.
disertai muntah dan cegukan.
c) Beberapa pasien menunjukkan
asimptomatik.
d) Dapat terjadi kolik dan diare jika makanan
yang mengiritasi tidak dimuntahkan, tetapi
malah mencapai usus.
2. Asesmen Keperawatan
e) Pasien biasanya pulih kembali sekitar sehari,
meskipun nafsu mungkin akan hilang selama
2 sampai 3 hari.
(Smeltzer, 2001)
Gastritis Kronis
Pasien mengeluh anoreksia ( nafsu makan
menurun ), nyeri ulu hati setelah makan,
kembung, rasa asam di mulut, atau mual dan
muntah. (Smeltzerdan Bare, 2001)
NOC
- Pain level
- Pain control
- Comfort level
Kriteria hasil :
- Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri,
mampu menggunakan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri, mencari bantuan)
- Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan
menggunakan manajemen nyeri
- Mampu mengurangi nyeri (skala intensitas,
frekuensi dan tanda nyeri)
- Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang.
2. Ketidakseimbangan nutrisi
NOC
Nutritional status :
Nutritional status : food and fluid intake
Nutritional status : nutrient intake
Weight control
Kreteria Hasil :
Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan
tujuan
Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
Mampumengidentifikasi kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
Menunjukan peningkatan fungsi pengecapan dari
menelan
Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
Kriteria hasil :
Mempertahankan urine output sesuai dengan usia,
BB, Bj urine normal, Ht normal
Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas
normal.
Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor
kulit baik, membram mukosa lembab, tidak ada rasa
haus yang belebihan.
2. 2. Ketidakseimbangan nutrisi
NIC
Nutrition Management
- Kaji adanya alergi makanan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
- Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake
Fe.
- Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein
dan vitamin C
- Berikan substansi gula
- Yakinkan diet yang dimakan mengandung
tinggi serat untuk mencegah konstipasi
- Berikan makanan yang erpilih (sudah
dkonsltasikan dengan ahli gizi
- Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
makanan harian.
- Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
- Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
- Kaji kemampan pasien untuk mendapatkan
nutrisi yang dibutuhkan.
Nutrision monitoring
- BB pasien dalam batas normal
- Monitor adanya berat badan
- Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
dilakukan
- Monitor interaksi anak atau orang tua selama
makan.
- Monitor lingkungan selama makan
- Jadwalkan pengobatan tidak selama jam
makan
- Monitor kulit kering dan perubahan monitor
turgor kulit
- Monitor kekeringan rambut kusam dan
mudah patah
- Monitor mual dan muntah
- Monitor total protein Hb dan kadar Ht
- Monitor pertumbuhan dan perkembangan
- Monitor pucat, kemerahan, jaringan
konjungtiva
- Monitor kalori dan intake nutrisi
- Catat adanya edema, hiperemi,hipertonik,
papilla lidah,cavitas oral.
Hipovolemia management
- Monitor status cairan termasuk intake dan
output cairan
- Pelihara IV line
- Monitor tingkat Hb dan hematokrit
- Monitor tanda vital
- Monitor respon pasien terhadap penambahan
cairan
- Monitor berat badan
- Dorong pemberian untuk menambah
pemberian IV monitor adanya tanda dan
gejala kelebihan volume cairan.
a) Tirah baring
b) Mengurangi stress
c) Diet
Evaluasi Keperawatan