Anda di halaman 1dari 4

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

5 PILAR
1. STOP BABS
2. CTPS
3. PAM RT
4. PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA
5. PENGELOLAAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA

PRINSIP STBM :

- TANPA SUBSIDI ( hard ware )


- TIDAK MENGGURUI
- TIDAK MEMAKSA
- TIDAK MEMPROMOSIKAN KOMPONEN STBM
(misal : tidak mempromosikan jamban)

MASYARAKAT SEBAGAI PEMIMPIN


TOTALITAS >>>>>>> kelompok
------------- NATURAL LEADER.

Do & Dont

Do Dont
1. Menanyakan 1. Memberitahu
2. Swadaya sendiri 2. Menawarkan bantuan
3. Memfasilitasi 3. Menggurui
4. Mendengarkan keluhan 4. Memaksakan solusi
5. Sharing 5. Tidak boleh sok tahu
6. Bersikap netral 6. Merasa lebih pintar ato rendah diri
7. Mengarahkan 7. Memberikan model jamban

Rangkuman Materi
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM)
1. Pengertian
STBM adalah suatu pendekatan untuk merubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui
pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. (Depkes RI, 2008)

Dimana pendekatan ini dilakukan dengan proses fasilitasi yang sederhana sehingga dapat
merubah perilaku masyarakat dari yang jelek menjadi baik, dan dari yang baik menjadi lebih baik, serta
menjadikan kewajiban sanitasi menjadi tanggungjawab masyarakat bukan lagi tanggung jawab
pemerintah karena timbulnya satu kepercayaan bahwa kondisi bersih, nyaman dan sehat adalah
kebutuhan alami manusia.

Pendekatan yang dilakukan dalam STBM ini yaitu dengan metode pemicuan, dimana metode ini
dilakukan dengan cara menyerang harga dirinya, yaitu menimbulkan rasa jijik, rasa malu, rasa takut sakit,
aspek agama, privacy, kemiskinan.

2. Prinsip-prinsip dasar STBM

a. Tanpa subsidi
b. Tidak menggurui, tidak memaksa dan tidak mempromosikan jamban
c. Masyarakat sebagai pemimpin
TOTALITAS ; seluruh komponen masyarakat terlibat dalam analisa permasalahan perencanaan-
pelaksanaan serta pelaksanaan pemicuan

3. PRA dalam STBM


Participatory Rural Appraisal (PRA) yaitu suatu metode atau pendekatan partisipatif yang melibatkan
partisipasi aktif dalam masyarakat

Ada 3 pilar utama dalam PRA ini, yaitu :


1. Perubahan perilaku dan kebiasaan (Attitude and Behavior Change)
2. Berbagi (Sharing)
3. Metode ( Method)
LANGKAH-LANGKAH FASILITASI

1. Tentukan sasaran
2. Undang tokoh masyarakat/pemuka agama/dukungan tokoh masyarakat
3. Harus dengan TIM
4. Lakukan pra Pemicuan (perhatikan faktor-faktor penghambat , misal: cuaca, tempat)
5. Lihat lokasi transect walk
6. Tetapkan waktu dan tempat
7. Siapkan alat bantu dan bahan

LANGKAH-LANGKAH PEMICUAN
1. Perkenalan
2. Sampaikan tujuan : bahwa kita datang untuk belajar, dan tidak membawa bantuan
3. Pencairan suasana
4. Mulai proses PEMICUAN (Analisis partisifatif)
4. 1 Menanyakan tentang kebiasaan keseharian dengan cara :
---Menceritakan / menguraikan
- Fasilitator mengajukan pertanyaan
* APA
* KAPAN
* DIMANA
* SIAPA
--- Menjelaskan dan menganalisis
- Bagaimana kejadian itu terjadi
--- Menarik kesimpulan/ kesepakatan
4.2. Membantu untuk PEMETAAN
4.3. Meminta untuk menandai wilayah umum (Mesjid, MCK, Posyandu, kantor RW)
4.4 Meminta warga untuk menandai rumahnya (injak oleh warga)
4.5. Menandai tempat buang TINJA (sebutan sesuai kesepakatan)
4.6. Warga keluar dari PETA dan dipersilahkan melihat kondisi seperti itu
- ELEMEN PEMICUAN (rasa malu, rasa jijik, rasa berdosa,harga diri)

Jika masih belum terpicu, teruskan ke elemen pemicuan yang lain :


----- Transect Walk
----- Alur kontaminasi
----- Simulasi air yang terkontaminasi
----- FGD ( disko terpokus) : Diskusi kelompok ,
sharing untuk menganalisa tindakan yang HARUS dilakukan dan TIDAK
dilakukan (misalnya dengan menghitung TINJA)

Jika sudah ada yang terpicu, bawa/pisahkan orang yang terpicu dan
tanya apa yang akan dilakukan, kapan

Bawa orang-orang yang sudah terpicu ke suatu tempat,


adakan pleno untuk pemicuan kembali.
Bangkitkan kompetisi, misalnya dari RT-RT lain yang terpicu
akan segera melaksanakan

Anda mungkin juga menyukai