Anda di halaman 1dari 5

Warta IHP/Journal of Agro-based Industry Vol.31 (No.

1) 07 2014: 11-15
Halaman | 11

Identifikasi Kandungan Skopoletin dalam Berbagai Jenis


Umbi-Umbian
Identification of Scopoletin Content in Various Type of Tubers

Hendra Wijayaa, Dinia Ramadhan Ningrum Hasb, Erna Febriyantia,


dan Chaerul Anwara
aBalai Besar Industri Agro (BBIA)

Jl. Ir. H. Juanda No. 11, Bogor 16122

bUniversitas
Pakuan
Jurusan Farmasi
Jl. Pakuan PO Box 452, Bogor 16143
faizawijaya@gmail.com

Riwayat Naskah: ABSTRAK: Skopoletin merupakan senyawa kumarin yang telah dibuktikan secara ilmiah
mempunyai efek kesehatan terhadap manusia. Efek kesehatan skopoletin diantaranya
Diterima 01,2014 adalah sebagai antikanker, antioksidan, antidiabetes tipe 2, antihipertensi, antibakteri,
Direvisi 03, 2014
Disetujui 03, 2014 memperbaiki memori atau daya ingat, dan pengendalian stres serta bad mood.
Berdasarkan hal tersebut, penting untuk mengetahui sumber pangan yang mengandung
skopoletin. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan skopoletin dalam
berbagai jenis umbi-umbian yang ada di Indonesia. Metode analisis skopoletin yang
digunakan adalah metode kromatografi cair kinerja tinggi-fluoresensi (KCKT-FL). Hasil
analisis menunjukkan bahwa skopoletin terdapat pada kulit dan daging ubi kayu, ubi jalar,
dan ganyong. Skopoletin tidak terdapat pada talas, garut, dan iles-iles. Kandungan
skopoletin tertinggi terdapat pada daging ubi kayu jenis Malang 4 yaitu sebesar 112.66
mg/kg (berat kering) sedangkan pada ubi jalar terdapat pada kulit ubi jalar Cilembu
sebesar 69.73 mg/kg (berat kering).

Kata kunci: skopoletin, KCKT-FL, ubi kayu, ubi jalar, talas, garut, ganyong, iles-iles

ABSTRACT: Scopoletin is a coumarin compound that has been scientifically proven to


exert health effects on humans with antioxidant and anti inflammatory properties. Hence, it
may give benefical effects towards anticancer, antidiabetic for type 2 diabetes,
antihypertension, antibacterial, memory recovery as well as control stress and bad mood.
Therefore, it is important to know the food sources containing scopoletin. This study aimed
to determine the scopoletin content in some tubers in Indonesia. Scopoletin was assessed
by High Performance Liquid Chromatography-Fluorescence (HPLC-FL). The results showed
that scopoletin was found on the skin and flesh of cassava, sweet potato and canna.
Scopoletin was not found in taro, arrowroot, and konjac. The highest content of scopoletin
was found in the flesh of cassava Malang 4 at 112.66 mg/kg (dry weight), while in the skin
of sweet potato Cilembu was only 69.73 mg/kg (dry weight).
Keywords: scopoletin, HPLC-F, cassava, sweet potato, taro, arrow root, canna, konjac

1. Pendahuluan antioksidan endogen dan membersihkan anion


superoksida (Shaw et al., 2003; Al-Omar & Al-arifi,
Skopoletin merupakan senyawa turunan
2005; Malik et al., 2011). Skopoletin meningkatkan
kumarin yang saat ini digunakan sebagai salah satu
pelepasan asetilkolin pada otak dan menghambat
penanda mutu (quality marker) produk-produk
kerja enzim asetilkolin esterase sehingga bersifat
berbahan baku buah mengkudu terutama untuk
memperbaiki daya ingat atau memori (Hornic et al.,
tujuan ekspor. Penentuan skopoletin sebagai
2004). Skopoletin mempunyai aktivitas antibakteri
penanda mutu terkait dengan khasiatnya bagi
terhadap beberapa spesies bakteri diantaranya
manusia yang telah dibuktikan secara ilmiah
adalah: Escherichia coli, Staphylococcus aureus,
(Samoylenko et al., 2006).
Streptococcus sp., Klebsiella pneumoniae dan
Beberapa khasiat skopoletin adalah antikanker
Pseudomonas aeruginosa (Phytochemicals, 2015).
dengan cara menghambat proliferasi dan
Skopoletin bersifat sebagai antidiabetes tipe 2
meningkatkan apoptosis sel kanker prostat (Xue-li
(Zhang et al., 2010), antihiperglikemik (Panda &
et al., 2001; Kim et al., 2005). Skopoletin bersifat
Kar, 2006), mencegah stres, mencegah bad mood,
antioksidan dengan cara meningkatkan aktivitas
dan antihipertensi (Phytochemicals, 2015).

WIHP ISSN: 0215-1243, 2014, All rights reserved


Citation: Wijaya,H; Has,D.R.N; Febriyanti,E. & Anwar,C. (2014) Identifikasi Kandungan Skopoletin Dalam Berbagai Jenis Umbi-Umbian. Warta
IHP,31(1),11-15
Halaman | 12

Berdasarkan efek kesehatan yang ditimbulkan Masing-masing daging umbi dan kulit umbi
skopoletin maka penting untuk mengetahui sumber ditiriskan hingga kering dan kemudian diparut
pangan yang mengandung skopoletin, khususnya secara manual. Kulit umbi-umbian yang tidak bisa
dalam berbagai jenis umbi-umbian yang ada di diparut, dihancurkan dengan menggunakan mortar
Indonesia. Penelitian ini bertujuan menyediakan sehingga masing-masing diperoleh bubur daging
data kuantitatif kandungan skopoletin dalam umbi dan kulitnya. Selanjutnya dilakukan
berbagai jenis umbi-umbian Indonesia yang penentuan kadar skopoletin dengan metode HPLC-
diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah FL (Rie et al., 2006) dan kadar air dengan metode
produk umbi-umbian sehingga miningkatkan daya gravimetri (AOAC, 1995).
tarik masyarakat untuk mengkonsumsi produk
2.3.2. Persiapan contoh dan analisis
umbi-umbian. Kegiatan ini diharapkan juga dapat
menunjang program Penganekaragaman Konsumsi Sampel bubur daging dan kulit dari masing-
Pangan Berbasis Umbi-umbian (BKP, 2011). masing umbi ditimbang sebanyak 3,0 0,1 g secara
terpisah kedalam labu takar 50 mL kemudian
2. Bahan dan Metode
dilarutkan dengan metanol 50%. Campuran
2.1. Bahan kemudian disonikasi selama kurang lebih 30 menit.
Campuran disentrifugasi (6000 rpm, 15 menit).
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
Supernatan yang didapat kemudian disaring
adalah umbi-umbian yang terdiri dari beberapa
dengan kertas saring Whattman no 42, kemudian
varietas ubi kayu (Manihot esculenta C), beberapa
dimasukkan ke dalam vial 1,5 mL dan diinjeksikan
varietas ubi jalar (Ipomoea batatas Poir), garut
ke dalam KCKT-FL (Khromatografi Cair Kinerja
(Maranta arundinacea L), ganyong (Canna discolor
Tinggi-Fluoresensi). Fase gerak yang digunakan
L), iles iles (Amorphophallus Onchophilus Prain),
adalah 50 mm buffer fosfat (pH = 5,0)-CH3OH
dan talas (Colocasia gigantea (Blume) Hook f.).
(74:26, v/v) dengan laju alir 1,0 mL/min. Volume
Jenis umbi-umbian diatas diperoleh dari koleksi
injeksi sampel adalah 20 L dengan detektor
Balai Penelitian Kacang-Kacangan dan Umbi-
fluoresensi pada panjang gelombang eksitasi 360
Umbian (BALITKABI) Malang, koleksi petani di desa
nm dan panjang gelombang emisi 450 nm.
Cilembu, Parakamuncang Sumedang, Bandung,
Penetapan kadar skopoletin dilakukan secara duplo
petani Sukabumi, petani Bogor, dan dari pasar
(Rie et al., 2006).
tradisional Bogor. Umbi-umbian yang digunakan
adalah umbi yang telah berumur siap panen. Bahan 2.3.3. Pembuatan fase gerak
kimia yang digunakan adalah standar skopoletin
Sebanyak 25,1767 gram KH2PO4 ditimbang ke
yang dibeli dari Wako Pure Chemicals (Osaka,
dalam gelas piala 5 L kemudian dilarutkan dengan
Japan), metanol HPLC grade, akuades, KH2PO4, KOH,
akuades sampai dengan 3500 mL hingga homogen.
NaCl, dan H3PO4.
pH larutan diatur dengan penambahan NaOH 0,1 N
2.2. Alat (pH 5.00), ditambahkan akuades hingga volume
3700 mL lalu disaring dengan milipore 0,45 m.
Peralatan yang digunakan dalam penelitian
Larutan selanjutnya dicampurkan dengan metanol
adalah seperangkat alat KCKT-FL Shimadzu LC-20
KCKT grade hingga volume 5 L dan dilakukan
AD, kolom Daisopak SP-120-5-ODS-P ukuran 250
sonikasi.
mm x 4.6 mm, detektor fluorescence RF-10 AXL,
tabung sentrifugasi, vial 1,5 mL, centifuge, neraca 3. Hasil dan Pembahasan
analitik dengan ketelitian 0,001 gram, corong,
3.1. Skopoletin pada daging dan kulit ubi kayu
syringe, aluminium foil, kertas saring Whattman
nomor 42, sonicator, pisau stainless steel, Gambar 1 menunjukkan kandungan skopoletin
timbangan, baskom, plastik kemasan dan alat-alat dalam daging dan kulit umbi dari berbagai varietas
gelas kimia untuk analisis. ubi kayu. Pemilihan varietas ubi kayu berdasarkan
pada varietas yang umum digunakan oleh
2.3. Metode
masyarakat baik untuk pangan maupun non
2.3.1. Pemisahan daging dan kulit umbi pangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa
skopoletin terdapat dalam daging dan kulit ubi
Umbi-umbian segar dibersihkan dari tanah dan
kayu memiliki nilai yang bervariasi. Rata-rata
kotoran yang terbawa kemudian disortir
kandungan skopoletin pada daging ubi kayu lebih
berdasarkan kualitas fisik umbi. Umbi yang busuk
besar dibandingkan pada kulitnya, hanya satu
atau rusak tidak digunakan untuk analisis. Masing-
varietas yaitu varietas Malang 6 yang kandungan
masing umbi-umbian dikupas kulitnya sehingga
skopoletin pada kulit umbinya lebih besar daripada
diperoleh daging umbi dan kulit umbi. Daging umbi
daging umbinya. Kandungan skopoletin pada kulit
dan kulit umbi dicuci dalam ember hingga daging
umbi ubi kayu varietas Malang 6 tertinggi
dan kulit umbi bersih.
dibandingkan kandungan skopoletin pada kulit ubi

WIHP ISSN: 0215-1243, 2014, All rights reserved


Warta IHP/Journal of Agro-based Industry Vol.31 (No.1) 07 2014: 11-15
Halaman | 13

Gambar 1. Kandungan skopoletin dalam daging dan kulit ubi kayu berbagai varietas ubi kayu

kayu varietas lain. mg/L dan nilai IC50 skopoletin terhadap sel kanker
Kandungan skopoletin tertinggi pada daging ubi PC3 adalah sebesar (15725) mg/L (Xue-li et al.,
kayu varietas Malang 4 yaitu sebesar 112.66 mg/kg 2001).
(berat kering) dan tidak kalah dengan kandungan Varietas ubi kayu Malang 4 merupakan jenis
skopoletin pada buah mengkudu. Kandungan yang digunakan untuk nonpangan karena rasa pahit
skopoletin pada jus mengkudu yaitu berkisar dan kandungan asam sianida (HCN) relatif tinggi
antara 0.58 118 mg/L dari mengkudu muda yang yaitu sebesar lebih dari 100 mg/kg sehingga
masih berbunga hingga mengkudu yang sudah digolongkan ubi kayu yang sangat beracun.
matang berwarna kuning (Wijaya et al., 2008) dan Darjanto & Muryati (1980) membagi ubi kayu
12.2 231 mg/kg pada pasta dan serbuk buah menjadi tiga golongan yaitu (i) golongan tidak
mengkudu (Rie et al., 2006). Untuk memberikan beracun dengan kandungan HCN 20 - 50 mg/kg
efek antioksidan, diperlukan konsentrasi skopoletin umbi (ii) Golongan beracun sedang dengan
sebesar 45 g/ml sehingga skopoletin mampu kandungan HCN 50 100 mg/kg umbi dan (iii)
membersihkan hidrogen peroksida, radikal golongan sangat beracun dengan kandungan HCN
superoksida, radikal hidroksil dan aktivitas meng- lebih besar dari 100 mg per kg umbi. Kandungan
kelat ion Fe masing-masing sebesar skopoletin pada ubi kayu varietas Adira 1 sebesar
63.79%,70.21%, 68.98%, 39.97% and 38.61%. 60,70 mg/kg (berat kering). Jenis Adira 1
Pengukuran antioksidan dilakukan secara invitro digunakan untuk pangan karena rasanya enak,
dengan metode 1,1-diphenyl-2-picrul-hydrazil atau tidak pahit, kualitas rebus baik, dan kandungan
DPPH (Malik et al., 2011). Untuk memberikan efek HCN relatif rendah termasuk kedalam golongan
apoptosis terhadap sel kanker PC3 sebesar 9.3% tidak beracun.
diperlukan konsentrasi skopoletin sebesar 200

Gambar 2. Kandungan skopoletin dan HCN dalam daging ubi kayu pada berbagai varietas

WIHP ISSN: 0215-1243, 2014, All rights reserved


Citation: Wijaya,H; Has,D.R.N; Febriyanti,E. & Anwar,C. (2014) Identifikasi Kandungan Skopoletin Dalam Berbagai Jenis Umbi-Umbian. Warta
IHP,31(1),11-15
Halaman | 14

Gambar 2 menunjukkan kandungan skopoletin Pemanfatannya dapat dilakukan dengan cara


dan HCN dalam daging ubi kayu pada berbagai mengisolasi kandungan skopoletin dari limbah kulit
varietas. HCN merupakan senyawa yang tidak ubi jalar. Skopoletin hasil isolasi dapat digunakan
diinginkan sedangkan skopoletin merupakan untuk bahan baku pembuatan berbagai macam
senyawa yang diinginkan. Kandungan HCN tertinggi produk pangan fungsional. Perlu sekali
terdapat pada umbi dengan kandungan skopoletin dikembangkan teknik isolasi skopoletin dari limbah
tertinggi pula yaitu pada jenis Malang 4. Tidak ubi jalar. Skopoletin tertinggi pada daging ubi jalar
semua varietas ubi kayu yang mengandung adalah pada ubi jalar kulit kuning daging ungu yaitu
skopoletin juga mengandung HCN. Varietas sebesar 66.17 mg/kg (berat kering). Ubi jalar kulit
Manggu dan Malang 6 tidak mengandung HCN kuning daging ungu juga diketahui mengandung
dengan konsentrasi skopoletin masing-masing antosianin dan karotenoid sehingga kombinasi
14.79 mg/kg (berat kering) dan 46.01 mg/kg (berat antara antosianin, karotenoid, dan skopoletin
kering). diharapkan mampu memberikan nilai tambah pada
Varietas Malang 4 merupakan varietas untuk jenis ubi jalar kulit kuning daging ungu.
penggunaan non pangan atau untuk diambil
patinya yang nantinya digunakan untuk pangan. 3.3. Skopoletin pada daging dan kulit umbi lainnya
Proses pembuatan pati diduga akan mengurangi
kandungan skopoletin karena sifat skopoletin yang Pengujian kandungan skopoletin juga dilakukan
larut dalam air terutama dalam suasana asam. pada jenis umbi-umbian selain ubi jalar dan ubi
kayu diantaranya talas, garut, ganyong, dan iles-iles.
3.2. Skopoletin pada daging dan kulit ubi jalar Gambar 4 menunjukkan bahwa skopoletin hanya
terdapat dalam ganyong dari dua daerah yaitu
Gambar 3 menunjukkan hasil analisis Malang dan Kuningan dengan masing-masing
kandungan skopoletin dalam daging dan kulit ubi adalah 0.19 dan 0.05 mg/kg (berat kering) pada
jalar pada berbagai varietas yang umum digunakan daging. Kandungan skopoletin pada daging umbi
oleh masyarakat dan beberapa varietas yang ganyong lebih besar dibandingkan pada kulit.
dikembangkan oleh masyarakat. Hasil analisis Skopoletin tidak terdapat pada talas, garut, dan iles-
menunjukkan bahwa skopoletin terdapat dalam iles.
kulit dan daging ubi jalar pada beberapa varietas
dengan nilai yang bervariasi. Berbeda dengan ubi 4. Kesimpulan
kayu, tidak ada kecenderungan bahwa kandungan
skopoletin pada daging ubi jalar lebih besar Hasil analisis menunjukkan bahwa skopoletin
dibandingkan pada kulit ubi jalar. Bahkan terdapat pada kulit dan daging ubi kayu, ubi jalar,
kandungan skopoletin tertinggi pada ubi jalar dan ganyong. Skopoletin tidak terdapat pada talas,
adalah pada kulit, yaitu pada kulit ubi jalar varietas garut, dan iles-iles. Kandungan skopoletin tertinggi
Cilembu sebesar 69.73 mg/kg (berat kering). terdapat pada daging umbi ubi kayu jenis Malang 4
Tingginya kandungan skopoletin pada kulit ubi yaitu sebesar 112.66 mg/kg (berat kering) dan
jalar Cilembu merupakan suatu peluang karena kemudian pada kulit umbi ubi jalar Cilembu
kulit ubi jalar merupakan limbah dari sebesar 69.73 mg/kg (berat kering).
pengolahan ubi jalar.

Gambar 3. Kandungan skopoletin dalam daging dan kulit ubi jalar dalam berbagai varietas ubi jalar, UP: Kulit ungu daging putih,
KU: Kulit kuning daging ungu, PP: Kulit putih daging putih, UJ: ubi jalar Jepang, CM: Cilembu, PA: Papua, KT: Ketan, AM: Anomomiji.

WIHP ISSN: 0215-1243, 2014, All rights reserved


Warta IHP/Journal of Agro-based Industry Vol.31 (No.1) 07 2014: 11-15
Halaman | 15

Gambar 4. Kandungan skopoletin dalam daging dan kulit pada beberapa jenis umbi-umbian selain ubi kayu dan ubi jalar.

Daftar Pustaka Panda, S., & Kar, A. (2006). Evaluation of the antithyroid,
antioxidative and antihyperglycemic activity of scopoletin from
Aegle marmelos leaves in hyperthyroid rats. Phytotherapy
Al-Omar, M.A. & Al-Arifi, M.N. (2005). Comparative Effects of
Research: PTR, 20(12), 11035. doi:10.1002/ptr.2014
Scopoletin and Menadione on Aldehyde Oxidase Activity of
Phytochemicals. (2015). Diakses 20 Januari 2015 dari.
Guinea Pig Liver. Journal of Biological Sciences, 5(4), 525-531.
http://www.phytochemicals.info/phytochemicals/scopoletin.php.
doi:10.3923/jbs.2005.525.531.
Rie, I., Mitsuhiro, W., Toshiaki, N., & Kenichiro, N. (2009).
Association of Official Analytical Chemist. (1995). Official Method
Quantification of Coumarin Derivatives in Noni (Morinda
of Analysis of the AOAC (16th ed). Washington DC: Association
Citrifolia) and their Contribution of Quenching Effect on
of Official Analytical Chemist.
Reactive Oxygen Species. Food Chemistry, 113 (4), 1169-1172.
Badan Ketahanan Pangan. (2011). Laporan Akuntabilitas Kinerja
Samoylenko, V., Zhao, J., Dunbar, D. C., Khan, I. A., Rushing, J.
Instansi Pemerintah (Lakip) Tahun 2012. Jakarta: Badan
W., & Muhammad, I. (2006). New Constituents from Noni (
Ketahanan Pangan.
Morinda citrifolia ) Fruit Juice. Journal of Agricultural and
Darjanto & Murjati. (1980). Khasiat, Racun dan Masakan Ketela
Food Chemistry, 54(17), 63986402. doi:10.1021/jf060672.
Pohon. Bogor: Yayasan Dewi Sri.
Shaw, C.-Y., Chen, C.-H., Hsu, C.-C., Chen, C.-C., & Tsai, Y.-C.
Hornick, A., Lieb, A., Vo, N. P., Rollinger, J. M., Stuppner, H., &
(2003). Antioxidant properties of scopoletin isolated from
Prast, H. (2011). The coumarin scopoletin potentiates
Sinomonium acutum. Phytotherapy Research: PTR, 17(7),
acetylcholine release from synaptosomes, amplifies
8235. doi:10.1002/ptr.1170
hippocampal long-term potentiation and ameliorates
Wijaya, H., Aviana, T., Anwar, C., Nihigaki, T. (8 Agustus 2008).
anticholinergic- and age-impaired memory. Neuroscience, 197,
Scopoletin in Indonesia Noni Fruits (Morinda citrifolia L.).
28092. doi:10.1016/j.neuroscience.2011.09.006.
Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia:
Kim, E.-K., Kwon, K.-B., Shin, B.-C., Seo, E.-A., Lee, Y.-R., Kim,
Jakarta.
J.-S., & Ryu, D.-G. (2005). Scopoletin Induces Apoptosis In
Liu, X. L., Zhang, L., Fu, X. L., Chen, K., & Qian, B. C. (2001).
Human Promyeloleukemic Cells, Accompanied By Activations
Effect of scopoletin on PC3 cell proliferation and apoptosis.
of Nuclear Factor b And Caspase-3. Life Sciences, 77(7), 824
Acta Pharmacologica Sinica, 22(10), 92933.
36. doi:10.1016/j.lfs.2005.02.003
Zhang, W.Y., Lee, J.J., Kim, Y., Kim, I.S., Park, J.S., & Myung,
Malik, A., Kushnoor, A., Saini, V., Singhal, S., Kumar, S. & Yadav,
C.S. (2010). Amelioration of Insulin Resistance by Scopoletin in
Y.C. (2011) In Vitro Antioxidant Properties of Scopoletin.
High-Glucose-Induced, Insulin-Resistant Hep G2 cells.
Journal of Chemical and Pharmaceutical Research Res, 3(3),
Hormone and Metabolic Research, 42,(13), 930-935.
659-665.

WIHP ISSN: 0215-1243, 2014, All rights reserved

Anda mungkin juga menyukai