Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN

KINERJA
Sekretariat
Jenderal

2016

Sekretariat Jenderal
Kementerian Komunikasi dan Informatika
LAPORAN
KINERJA
Sekretariat
Jenderal

2016
Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal
yang ditetapkan pada tahun 2016
terdiri dari 2 (dua) sasaran program dan
4 (empat) indikator kinerja program,
keempat indikator tersebut telah tercapai
melebihi dari target yang ditetapkan.

2Sasaran 4Indikator
Program Kinerja Program
1. Terwujudnya 1. Nilai hasil evaluasi
Reformasi Birokrasi RB Kementerian
dan tata kelola yang Komunikasi dan
baik di lingkungan Informatika
Kementerian 2. Nilai hasil survey
Komunikasi dan kepuasan pegawai
Informatika terhadap layanan
kesetjenan
2. Meningkatnya kualitas 3. Hasil Assessment
SDM Kementerian Pegawai
Komunikasi dan 4. Persentase
Informatika penempatan pegawai
Jabatan Fungsional
Tertentu (JFT) sesuai
kompetensi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah Yang
Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Tahun 2016dapat disusun, sebagai bentuk
akuntabilitas terhadap pelaksanaan
tugas dan fungsi yang dipercayakan atas
penggunaan anggaran.

Laporan Kinerja ini disusun mengacu pada Kerja keras tersebut akhirnya membuahkan
Peraturan Presiden Nomor Peraturan hasil dengan keberhasilan Kementerian
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Komunikasi dan Informatika mendapat opini
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi WTP untuk pertama kalinya sejak tahun
Pemerintah serta dengan memperhatikan 2014.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor Atas capaian kinerja tahun 2016, khususnya
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis perolehan opini WTP dari Badan Pemeriksa
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Keuangan menjadikan laporan kinerja ini
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja menjadi sangat bermakna dan monumental.
Instansi Pemerintah. Perjanjian Kinerja
Sekretariat Jenderal yang ditetapkan pada Akhirnya kami mengucapkan terima kasih
tahun 2016 terdiri dari2 (dua) sasaran dan penghargaan setinggi-tingginya
program dan 4 (empat) indikator kinerja terhadap seluruh jajaran pimpinan dan
program, keempat indikator tersebut pegawai Sekretariat Jenderal Kementerian
telah tercapai melebihi dari target yang Komunikasi dan Informatika yang
ditetapkan. melaksanakan tugas dan fungsi dengan
sungguh-sungguh dan memberikan capaian
Pada tahun 2016, berdasarkan instruksi yang maksimal atas setiap target kinerja
dari Menteri Komunikasi dan Informatika, yang ditetapkan. Semoga laporan ini dapat
Sekretariat Jenderal fokus memberikan bermanfaat sebagai dasar berpijak untuk
dukungan pada upaya perbaikan terhadap perbaikan di masa mendatang.
pelaksanaan program dan anggaran.

Jakarta, April 2017


Sekretaris Jenderal

FARIDA DWI CAHYARINI


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4
DAFTAR GAMBAR 4
DAFTAR TABEL 5
Daftar Isi RINGKASAN EKSEKUTIF 6

01 Pendahuluan 8 1. Penyusunan Regulasi


Bidang Kominfo
25

A Latar Belakang 8
2. Penyelesaian Sengketa 27
B Maksud dan Tujuan 8 Informasi
C Tugas Dan Fungsi 9 3. Pengaduan Masyarakat 28
D Struktur Organisasi dan 9 Terhadap Konten Siaran
Komposisi Pegawai 4. Pengaduan di Bidang Pers 29
Sekretariat Jenderal
C Kinerja Anggaran 30
E Sistematika Pelaporan 12
1. Realisasi Anggaran 30
02 Perencanaan 13 2. Belanja Negara 31
Kinerja 3. Belanja Pegawai 33
A Rencana Strategis Sekretariat 13 4. Belanja Barang 34
Jenderal Kementerian
5. Belanja Modal 35
Komunikasi dan Informatika
Tahun 2015-2019 6. Belanja Modal Tanah 35
B Perjanjian Kinerja Tahun 2016 15 7. Belanja Modal Peralatan 36
dan Mesin
03 Akuntabilitas 16
8. Belanja Modal Gedung 36
Kinerja dan Bangunan
A Capaian Kinerja Organisasi 16 9. Belanja Modal Lainnya 36
1. Sasaran Program 1 17
2. Sasaran Program 2 22
03 Penutup 37
A. Kesimpulan 37
B Kinerja Lainnya 25
B. Saran 38

Daftar gambar

G.1 Komposisi Pegawai Setjen


Berdasarkan Satuan Kerja
9
G.5 Komposisi Pegawai Setjen
Berdasarkan Golongan
11

Per 31 Desember 2016 Ruang Per 31 Desember


2016
G.2 Struktur organisasi di 10
lingkungan Sekretariat
Jenderal
G.6 Program Utama
Kementerian Komunikasi
14

dan Informatika
G.3 Komposisi Pegawai Setjen 11
Berdasarkan Jenis Kelamin
Per 31 Desember 2016
G.7 Realisasi Penyelesaian
Sengketa Komisi Informasi
27

Pusat
G.4 Komposisi Pegawai Setjen 11
Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Per 31 Desember
G.8 Jumlah Pengaduan Kasus
Pers Yang Masuk Ke Dewan
29

2016 Pers Tahun 2014 2016

G.9 Komposisi Anggaran dan


Realisasi Belanja Tahun
32

Anggaran 2016

4 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

Daftar tabel

T.1 Capaian Kinerja


Kemkominfo Tahun 2016
6
T.15 Rincian Estimasi
Pendapatan dan Realisasi
30

PNBP TA 2016
T.2 satuan Kerja di lingkup 9
Sekretariat Jenderal
T.16 Perbandingan Realisasi
PNBP TA 2016 dan TA 2015
30

T.3 Perjanjian Kinerja 15


Sekretariat Jenderal Tahun
2016
T.17 Rincian Anggaran dan
Realisasi Be;anja TA 2016
31

T.4 Capaian PK Sekretariat


Jenderal Tahun 2016
16
T.18 Rincian Anggaran dan
Realisasi Belanja per
31

kegiatan TA 2016
T.5 Capaian Sasaran Program 17
1 Berdasarkan Indikator
Kinerjanya
T.19 Perbandingan Realisasi
Belanja TA 2016 dan TA
33

2015
T.6 Persentase (%) Capaian 17
Hasil Evaluasi RB
T.20 Perbandingan Rincian
Realisasi Belanja Pegawai
33

T.7 Hasil Evaluasi RB Tahun


2015
17
TA 2016 dan TA 2015

T.8 Capaian RB 2016 19 T.21 Perbandingan Realisasi


Belanja Barang TA 2016
34

dan TA 2015
T.9 Capaian Indikator Nilai 20
Hasil Survey Kepuasan
Pegawai Terhadap Layanan T.22 Perbandingan Realisasi
Belanja Modal TA 2016 dan
35

Kesetjenan 2015

T.10 Capaian Sasaran Program


2
22
T.23 Perbandingan Realisasi
Belanja Modal Tanah TA
35

2016 dan TA 2015


T.11 Capaian Indikator Kinerja 23
Hasil Assesment Pegawai
T.24 Perbandingan Realisasi
Belanja Modal Peralatan
36

T.12 Capaian Indikator Kinerja


Persentase Penempatan
24
dan Mesin
Pegawai Jabatan
Fungsional Tertentu (JFT) T.25 Perbandingan Realisasi
Belanja Modal Gedung dan
36

Sesuai Kompetensi Bangunan

T.13 Daftar Peraturan Menteri


dihasilkan 2016
25
T.26 Perbandingan Realisasi
Belanja Modal Lainnya
36

T.14 Jumlah Pengaduan Isi


Siaran Berdasarkan
28

Sumber Pengaduan Tahun


2016

Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016 5


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

Ringkasan
Eksekutif Perjanjian Kinerja ini ditetapkan
kedalam 2 (dua) Sasaran Program dan
4 (empat) Indikator Kinerja Program.
3 (Tiga) indikator mencapai target,
dan hanya satu indikator yang tidak
mencapai target kinerja.

Perjanjian Kinerja ini ditetapkan kedalam 2 (dua) Sasaran Program dan 4 (empat) Indikator
Kinerja Program. Dari hasil evaluasi terhadap target yang ditetapkan dan realisasi kinerja,
diketahui bahwa satu indikator kinerja tidak mencapai 100%, yaitu Nilai hasil evaluasi RB
Kementerian Komunikasi dan Informatika; Untuk indikator kinerja Nilai hasil survey kepuasan
pegawai terhadap layanan kesetjenan tecapai 100%; Dua indikator kinerja lainnya yaitu Hasil
Assessment Pegawai; dan Persentase penempatan pegawai Jabatan Fungsional Tertentu (JFT)
sesuai kompetensi tercapai lebih dari 100%. Uraian dari capaian keempat indikator tersebut
dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini:

Tabel 1 Capaian Kinerja Kemkominfo Tahun 2016


TAHUN 2016
SASARAN
NO. INDIKATOR KINERJA PROGRAM
PROGRAM
TARGET REALISASI CAPAIAN
1. Terwujudnya A. Nilai hasil evaluasi RB 80 (B) 72,93 (B) 91,16%
Reformasi Kementerian Komunikasi
Birokrasi dan tata dan Informatika
kelola yang baik
B. Nilai hasil survey kepuasan B B 100%
di lingkungan
pegawai terhadap layanan
Kementerian
kesetjenan
Komunikasi dan
Informatika
2. Meningkatnya A. Hasil Assessment Pegawai 90% 97,7% 108%
kualitas SDM
B. Persentase penempatan 90% 95,73% 106,36 %
Kementerian
pegawai Jabatan
Komunikasi dan
Fungsional Tertentu (JFT)
Informatika
sesuai kompetensi

Dari segi anggaran, untuk Tahun Anggaran 2016, Sekretariat Jenderal memiliki DIPA anggaran
sebesar Rp. 301.308.594.000,- dan sampai akhir tahun anggaran 2016 yang terealisasi adalah
Rp. 250.702.400.290,- atau sebesar 83,20 %.

Realisasi belanja Tahun 2016 mengalami penurunan sebesar Rp. 15.744.980.597,- dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan tersebut antara lain disebabkan oleh adanya
Penurunan Belanja Pegawai sebesar 15,21% sedangkan Realisasi Belanja Barang mengalami
peningkatan sebesar Rp. 28.969.667.866,- atau 18,34% dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya.

6 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

Tahun Anggaran 2016 Sekretariat Jenderal


memiliki DIPA anggaran

Rp301.308.594.000,-

Akhir Tahun Anggaran 2016 yang


terealisasi Rp250.702.400.290,-

Penyerapan Anggaran adalah

83,20%
Realisasi Belanja Pegawai

menurun 15,21%
Realisasi Belanja Barang

naik 18,34%

Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016 7


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

Pendahuluan Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal


merupakan wujud pertanggungjawaban
atas Perjanjian Kinerja Sekretariat
Jenderal Tahun 2016. Dalam
melaksanakan tugas, Sekretariat
Jenderal mengacu pada Rencana
Strategis Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kemkominfo) Tahun 2015-
2019 dimana telah ditetah ditetapkan
sasaran strategis dan indikator-
indikator kinerja yang harus dicapai.

A. Latar Belakang kinerja sebagai bentuk akuntabilitas dari


Dalam Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun pelaksanaan dan fungsi yang dipercayakan
2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi dengan melakukan pengukuran kinerja dan
Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, evaluasi serta pengungkapan yang memadai
Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian atas hasil yang dicapai.
Negara disebutkan bahwa Sekretariat Jenderal
mempunyai tugas melaksanakan koordinasi Dalam Tahun 2016, Sekretariat Jenderal
pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian mempunyai dua sasaran program, yaitu:
dukungan kepada seluruh unit organisasi Terwujudnya Reformasi Birokrasi dan
di lingkungan Kementerian Komunikasi dan tata kelola yang baik, serta meningkatnya
Informatika. Tugas tersebut mempunyai peran kualtas SDM Kementerian Kounikasi dan
strategis melalui pemberian dukungan teknis Informatika. Tercapainya kedua sasaran
dan manajemen guna mensinergikan seluruh tersebut dapat diukur dengan masing-
sistem dan mekanisme kerja yang dibangun masing dua indikator kinerja sesuai dengan
untuk mendorong tercapainya kinerja target yang ditetapkan. Laporan Kinerja ini
Kementerian. menyajikan tingkat ketercapaian atas kedua
sasaran tersebut berdasarkan hasil evaluasi
Untuk mencapai tujuan tersebut, Sekretariat yang disertai analisisnya.
Jenderal telah melakukan berbagai kegiatan
guna melaksanakan target-target kinerja B. Maksud dan Tujuan
berdasarkan indikator yang telah ditetapkan Maksud dari penyusunan Laporan Kinerja
dalam Perjanjian Kinerja. sesuai Peraturan Tahun 2016 ini adalah sebagai bentuk
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara pertanggungjawaban akuntabilitas kinerja
dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 dari Menteri Komunikasi dan Informatika
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, kepada Presiden atas pelaksanaan program
Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas dan kegiatan serta pengelolaan anggaran
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah bahwa selama Tahun 2016 dalam rangka mencapai
salah satu tujuan penyusunan Perjanjian sasaran dan target yang telah ditetapkan.
Kinerja adalah menciptakan tolok ukur kinerja
sebagai dasar evaluasi kinerja, dasar penilaian Sedangkan tujuan penyusunan Laporan
keberhasilan/kegagalan serta sebagai Kinerja Tahun 2016 ini adalah untuk melakukan
dasar untuk melaksanakan monitoring, penilaian dan evaluasi atas pencapaian
evaluasi dan supervisi. Pimpinan satuan kinerja dan sasaran pembangunan di bidang
Kerja menyusun dan menyampaikan laporan komunikasi dan informatika selama Tahun 2016.

8 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

Hasil dari evaluasi yang telah dilakukan kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan
kemudian dirumuskan menjadi salah masyarakat, arsip, dan dokumentasi
satu bahan masukan dan referensi dalam Kementerian Komunikasi dan Informatika;
penetapan kebijakan dan strategi pada d. Pembinaan dan penataan organisasi dan
tahun berikutnya. tata laksana;
e. Koordinasi dan penyusunan peraturan
C. Tugas Dan Fungsi perundang-undangan serta pelaksanaan
Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi advokasi hukum;
dan Informatika Nomor 1 Tahun 2016 tentang f. Pengelolaan barang milik/kekayaan
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian negara dan layanan pengadaan barang/
Komunikasi dan Informatika disebutkan, jasa pemerintah; dan
Sekretariat Jenderal mempunyai tugas g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan
menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan oleh Menteri.
tugas serta pembinaan dan pemberian
dukungan administrasi kepada seluruh D. Struktur Organisasi dan
unit organisasi di lingkungan Kementerian Komposisi Pegawai
Komunikasi dan Informatika. Sekretariat Jenderal
Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dan Informatika Nomor 1 Tahun 2016 tentang
dimaksud, Kementerian Komunikasi dan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Informatika menyelenggarakan fungsi Komunikasi dan Informatika, dalam
sebagai berikut : menjalankan tugas dan fungsinya, Susunan
a. Koordinasi kegiatan Kementerian Organisasi Sekretariat Jenderal Kementerian
Komunikasi dan Informatika; Komunikasi dan Informatika terdiri dari 6
b. Koordinasi dan penyusunan rencana, (Enam) Satuan Kerja dan mengkoordinasikan
program, dan anggaran Kementerian fungsi 6 (Enam) satuan kerja lainya yang
Komunikasi dan Informatika; secara struktural bertanggung jawab kepada
c. Pembinaan dan pemberian Menteri dan/atau Komisioner. Sehingga
dukungan administrasi yang meliputi jumlah satuan kerja tersebut menjadi 12,
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, yaitu:

Tabel 2 Gambar 1
satuan Kerja di lingkup Sekretariat Jenderal
Komposisi Pegawai Setjen Berdasarkan
Satuan Kerja Per 31 Desember 2016
No. Satuan Kerja

1. Biro Perencanaan 38 27
18
2. Biro Kepegawaian dan Organisasi 31
53
3. Biro Keuangan 24
4. Biro Hukum
5. Biro Umum 46 48

6. Biro Hubungan Masyarakat


7. Pusat Data dan Sarana Informatika 24 31
25
8. Pusat Pendidikan dan Pelatihan
105
9. Pusat Kelembagaan Internasional
10. Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia
Biro Umum Set Dewan Press Biro Hukum
11. Sekretariat Komisi Informasi Publik
Biro Perencanaan PDSI Biro Kepegawaian & Org.
12. Sekretariat Dewan Pers Puskai Set KPI Biro Keuangan
Pusdiklat Biro Humas Biro Humas

Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016 9


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

Adapun struktur organisasi Sekretariat Jenderal adalah sebagai berikut:

Gambar 2 Struktur organisasi di lingkungan sekretariat jenderal

SEKRETARIAT JENDERAL

Pusat Data &


Pusat Kelembagaan Pusat Pendidikan
Sarana
Internasional dan Pelatihan
Informatika

Bidang Infrastruktur Bidang Kelembagaan Bagian Tata Usaha


Informatika Multilateral

Bidang Kelembagaan Bidang Program dan


Bidang Sistem dan Data Regional Evaluasi

Bidang Kelembagaan Bidang


Bilateral Penyelenggaraan

Biro Kepegawaian Biro Hubungan


Biro Perencanaan Biro Keuangan Biro Hukum Biro Umum
dan Organisasi Masyarakat

Bagian Rencana Bagian Organisasi dan Bagian Pelaksanaan Bagian Peraturan Bagian Tata Usaha Bagian Pelayanan
dan Program Tata Laksana Anggaran Perundang-Undangan Kementerian Informasi

Bagian Penyusunan Bagian Perenc. dan Bagian Perbendaharaan Bagian Penelaahan dan Bagian Pengadaan
Bagian Publikasi
Anggaran Pengemb. Pegawai dan PNBP Evaluasi Produk Hukum Barang dan Jasa

Bagian
Bagian Kerjasama Lintas Bagian Bina Kinerja Bagian Verifikasi dan Bagian Bantuan dan
Rumah Tangga dan
Sekotral dan Daerah Pegawai Akuntansi Dokumentasi Hukum
Perlengkapan

Bagian Evaluasi dan Bagian Mutasi dan Bagian Penatausahaan Bagian


Pelaporan Kesejahteraan Pegawai BMN Persuratan dan Arsip

Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 1 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Komunikasi dan Informatika

10 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya,


Gambar 3 Sekretariat Jenderal Kementerian
Komposisi Pegawai Setjen Berdasarkan
Jenis Kelamin Per 31 Desember 2016 Komunikasi dan Informatika didukung oleh
470 orang pegawai dari berbagai satuan
kerja (data per 31 Desember 2016) yang
terdiri dari laki-laki sebanyak 274 orang atau
58% dan perempuan sebanyak 196 orang
atau 42% (Gambar 3).
274 196
Komposisi pegawai di lingkungan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
berdasarkan Tingkat Pendidikan adalah
sebagai berikut:

Laki-laki Perempuan
TINGKAT JUMLAH
%
PENDIDIKAN PEGAWAI

Gambar 4
Komposisi Pegawai Setjen Berdasarkan Tingkat S1 189 40.21%
Pendidikan Per 31 Desember 2016
S2 85 18.09%
48 2
14 28
S3 4 0.85%

SD 10 2.01%
90

SLTP 14 2.81%

10 189
SMA 48 9.64%
4
85
SLTA 90 18.07%

S1 SD SMA
DIII 28 5.62%
S2 SLTA DIII
S3 SLTP DIV DIV 30 6.02%

Gambar 5 Komposisi Pegawai Setjen Berdasarkan


Golongan Ruang Per 31 Desember 2016
5 3
1 3
27 8 8
22 23
14

86 51
Jika dilihat berdasarkan golongan maka
komposisi pegawai Sekretariat Jenderal
dapat dilihat seperti pada Gambar 5.

65
154

I/c II/a II/b II/c II/d


III/a III/b III/c III/d
IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e Sumber:
Biro Kepegawaian dan Organisasi, Kemkominfo, Tahun 2016

Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016 11


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

E. Sistematika Pelaporan 3. Bab 3 Akuntabilitas Kinerja


Berdasarkan Peraturan Menteri Bagian ini dibagi menjadi 3 (sub bab),
Pendayagunaan Aparatur Negara dan yaitu:
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 a. Sub Bab Capaian Kinerja Organisasi,
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, yang menguraikan capaian
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas kinerja Sekretariat Jenderal setiap
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Laporan pernyataan kinerja sasaran strategis
Kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Kementerian Komunikasi dan
Komunikasi dan Informatika Tahun 2016 Informatika Tahun 2016 sesuai
disusun dengan adalah sistematika penyajian dengan hasil pengukuran kinerja
sebagai berikut: dan analisis serta evaluasi terhadap
capaian kinerja tersebut,
1. Bab 1 Pendahuluan b. Sub Bab Kinerja Lainnya
Bagian ini menyajikan penjelasan umum mengenai capaian kinerja yang
organisasi dengan penekanan kepada telah dilakukan oleh Sekretariat
aspek strategis organisasi, tugas dan Jenderal Kementerian Komunikasi
fungsi. dan Informatika, namun tidak
dimasukkan ke dalam Perjanjian
2. Bab 2 Perencanaan Kinerja Kinerja Tahun 2016, dan
Bagian ini menguraikan tentang c. Sub Bab Realisasi Anggaran, yang
Rencana Strategis Tahun 20152019 menguraikan tentang realisasi
beserta perubahan terhadap rencana anggaran yang digunakan untuk
strategis tersebut berdasarkan hasil mewujudkan kinerja Sekretariat
reviu dan ringkasan/ikhtisar Perjanjian Jenderal Kementerian Komunikasi
Kinerja Kementerian Komunikasi dan dan Informatika sesuai dengan
Informatika Tahun 2016. dokumen Perjanjian Kinerja Tahun
2016.

4. Bab 4 Penutup
Bagian ini menguraikan tentang
kesimpulan umum atas capaian kinerja
Sekretariat Jenderal selama Tahun
2016 dan rekomendasi untuk perbaikan
kinerja di tahun-tahun selanjutnya.

12 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

Perencanaan
Kinerja Perencanaan Kinerja Sekretariat
Jenderal pada tahun 2016 disusun
untuk mendukung pencapaian sasaran
strategis kementerian, yang terdiri dari
2 (dua) sasaran program, dan 4 (empat)
indikator kinerja.

A. Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian


Komunikasi dan Informatika Tahun 2015-2019

Dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor Berdasarkan 4 fokus di atas, sasaran strategis
22 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Komunikasi dan Informatika
Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 20152019 adalah sebagai berikut:
Tahun 2015-2019 disebutkan, ada empat fokus
utama Kementerian Kominfo berdasarkan Sasaran Strategis I:
Nawacita dan agenda pembangunan Terwujudnya ketersediaan dan meningkatnya
nasional, yaitu: kualitas layanan komunikasi dan informatika
1. Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mendukung fokus pembangunan
sebagai pendukung dari fokus pemerintah sebagai wujud kehadiran
pembangunan pemerintah di bidang negara dalam menyatakan kedaulatan dan
pangan, energi, maritim, pariwisata pemerataan pembangunan.
dan industri, infrastruktur, sumber daya
manusia, serta wilayah perbatasan Sasaran Strategis 2:
2. Kementerian Komunikasi dan Informatika Tersedianya akses pitalebar nasional,
sebagai leading sektor di bidang internet dan penyiaran digital yang merata
Broadband, e-Government, Digitalisasi dan terjangkau untuk meningkatkan
dan Government Public Relation. pertumbuhan ekonomi, pendidikan, sosial,
3. Kementerian Komunikasi dan Informatika budaya, pertahanan, dan keamanan.
sebagai regulator yang mengatur
kebijakan di bidang Telekomunikasi, Sasaran Strategis 3:
internet dan penyiaran Terselenggaranya tata kelola Komunikasi
4. Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Informatika yang efisien, berdaya saing,
sebagai bagian dari sistem birokrasi dan aman.
pemerintah yang harus dibenahi dalam
rangka memberikan pelayanan publik Sasaran Strategis 4:
yang prima. Terciptanya budaya pelayanan, revolusi
mental, reformasi birokrasi dan tata kelola
Kementerian Komunikasi dan Informatika
yang berintegritas, bersih, efektif, dan efisien.

Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016 13


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

Gambar 6 Program Utama Kementerian Komunikasi dan Informatika

PARIWISATA
DAN
INDUSTRI

A KEMARITIMAN
INFRA
STRUKTUR

ENERGI SUMBER DAYA


FOKUS MANUSIA
PEMBANGUNAN
PEMERINTAHAN
INDONESIA

KEDAULATAN PERBATASAN
PANGAN

Cyber Security
Broadband/4G

B
Broadband/4G & Governance Government Public
Efisiensi Digitalisasi
E-Government Relation
Industri
Efisiensi Industri E-Commerce

C1 PROGRAM LEGISLASI NASIONAL (RUU) tahun 2015-2019

C2 PROGRAM INTERNAL KOMINFO TERKAIT REFORMASI DAN


REVOLUSI MENTAL

Sumber: Rencana Strategis Kemkominfo Tahun 2015 2019

14 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

Dalam Arah Kebijakan dan Strategi dengan terwujudnya kelembagaan birokrasi


Kementerian Komunikasi dan Informatika yang efektif dan efisien, meningkatkan
Tahun 2015 -2019, Sekretariat Jenderal kapasitas pengelolaan reformasi birokrasi,
sebagai unsur pendukung organisasi diimplementasikannya UU Aparatur Sipil
mengusung program internal Kementerian Negara secara penuh, peningkatan kualitas
terkait Reformasi Birokrasi dan Revolusi pelayanan publik.
Mental yaitu:
1. Merubah paradigma birokrasi B. Perjanjian Kinerja Tahun
dari perizinan menjadi pelayanan, 2016
dengan melakukan program change Sesuai dengan amanat Peraturan Presiden
management ; Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014
2. Melakukan Kajian Terkait Kesiapan tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Masyarakat dalam Penerapan Pitalebar ; Instansi Pemerintah bahwa setiap entitas
3. Menerapkan metode Risk Based Internal Akuntabilitas Kinerja menyusun lembar/
Audit Program. dokumen Perjanjian Kinerja dengan
memperhatikan dokumen pelaksanaan
Pada tahun 2016, Sekretariat Jenderal anggran. Perjanjian Kinerja disusun dengan
masih fokus pada perbaikan tata kelola mencantumkan Indikator Kinerja dan target
pemerintahan dan birokrasi yang efektif Kinerja.
dan efisien. Tata kelola pemerintahan yang
baik diperlukan untuk memastikan seluruh Untuk tahun 2016, Sekretariat Jenderal
program prioritas yang direncanakan telah menetapkan target kinerja yang telah
dapat berjalan dengan baik. Tata kelola ditetapkan dalam Dokumen Perjanjian
pemerintahan yang baik ini diindikasikan Kinerja sebagai berikut:

Tabel 3 Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2016


NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM TARGET
1. Terwujudnya Reformasi Nilai hasil evaluasi RB Kementerian
80 (B)
Birokrasi dan tata kelola Komunikasi dan Informatika
yang baik di lingkungan
Kementerian Komunikasi dan Nilai hasil survey kepuasan pegawai
terhadap layanan kesetjenan B
Informatika
2. Meningkatnya kualitas SDM Hasil Assessment Pegawai 90%
Kementerian Komunikasi dan
Informatika Persentase penempatan pegawai
Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) sesuai 90%
kompetensi

Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016 15


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

Akuntabilitas
Kinerja
Pencapaian Kinerja Sekretariat Jenderal
pada tahun 2016 secara keseluruhan
sangat baik, dengan tercapaianya
3 (tiga) target indikator kinerja, dan
1 (satu) indikator kinerja tidak tercapai.

A. Capaian Kinerja Organisasi

Capaian kinerja organisasi dapat diukur dari kesesuaian antara target kinerja yang telah
ditetapkan dengan realisasi sampai dengan akhir tahun. Pengukuran capaian kinerja dilakukan
setiap tiga bulan (triwulanan) berdasarkan data yang disampaikan oleh pengelola data dari
setiap satuan kerja. Pengukuran capaian kinerja tersebut menjadi sarana monitoring dan
evaluasi kinerja yang terakumulasi hingga akhir tahun.

Secara rinci, capaian kinerja Sekretariat Jenderal tahun 2016 dapat disampaikan sebagai berikut:

Tabel 4 Capaian PK Sekretariat Jenderal Tahun 2016


INDIKATOR KINERJA
NO. SASARAN PROGRAM TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
PROGRAM
1. Terwujudnya Reformasi Nilai hasil evaluasi
Birokrasi dan tata kelola RB Kementerian
80 (B) 72,93 (B) 91,16%
yang baik di lingkungan Komunikasi dan
Kementerian Informatika
Komunikasi dan Nilai hasil survey
Informatika kepuasan pegawai
B B 100%
terhadap layanan
kesetjenan
2. Meningkatnya kualitas Hasil Assessment
90% 97,7% 108%
SDM Kementerian Pegawai
Komunikasi dan Persentase
Informatika penempatan pegawai
Jabatan Fungsional 90% 95,73% 106,36 %
Tertentu (JFT) sesuai
kompetensi

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa empat indikator dari dua sasaran program
hanya satu indikator yang capaiannya tidak optimal, yaikni 91,16% sementara tiga indikatornya
tercapai 100% bahkan dua diantaranya melebih target yang ditetapkan. Adapun penjelasan
capaian dari masing-masing program dapat disampaikan sebagai berikut:

16 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

1. Sasaran Program 1:
Terwujudnya Reformasi Birokrasi dan tata kelola yang baik di lingkungan Kementerian
Komunikasi dan Informatika.

Dalam pencapaian sasaran program ini diukur melalui dua indikator, yaitu:
1. Nilai hasil evaluasi RB Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan
2. Nilai hasil survey kepuasan pegawai terhadap layanan Kesetjenan.

Adapun capaian target kedua indikator tesebut dapat disampaikan sebagai berikut:

Tabel 5 Capaian Sasaran Program 1 Berdasarkan Indikator Kinerjanya


SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
1.1 Nilai hasil evaluasi RB
Terwujudnya Reformasi
Kementerian Komunikasi 80 (B) 72,93 (B) 91,16%
Birokrasi dan tata kelola
dan Informatika
yang baik di lingkungan
1.2. Nilai hasil survey kepuasan
Kementerian Komunikasi
pegawai terhadap layanan B B 100%
dan Informatika
kesetjenan

Dari tabel di atas diketahui bahwa Sasaran Program Terwujudnya Reformasi Birokrasi dan tata
kelola yang baik di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika dari dua indikator
yang ditetapkan, tidak semuanya mencapai target 100%. Persentase capaian masing-masing
indikator diuraikan secara rinci sebagai berikut:

1.1 Nilai hasil evaluasi RB Kementerian Komunikasi dan Informatika


Pengukuran capaian indikaor kinerja ini didasarkan pada nilai hasil evaluasi Reformasi
Birokrasi (RB) tahun 2016 oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi sebagaimana tetuang dalam Surat Kemen PAN & RB Nomor: B/41/M.RB.06/2017
tanggal 16 Februari 2016 dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan. Persentase
hasil capaian tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 6 Persentase (%) Capaian Hasil Evaluasi RB


NO INDIKATOR KINERJA SASARAN TARGET REALISASI %
1. Nilai hasil evaluasi RB Kementerian Komunikasi
80 (B) 72,93 (B) 91,16%
dan Informatika

Berdasarkan tabel di atas, capaian hasil evaluasi RB Kementerian Kominfo adalah 91,16% atau
memperoleh nilai 72,93 dari nilai target yang ditetapkan yaitu 80. Secara rinci hasil evaluasi
tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:

Tabel 7 Hasil Evaluasi RB Tahun 2015


NILAI
NO KOMPONEN PENILAIAN NILAI 2015 NILAI 2016
MAKSIMAL
A Komponen Pengungkit
1 Manajemen Perubahan 5,00 3,37 3,55
2 Penataan Peraturan Perundang-undangan 5,00 3,34 3,34
3 Penataan dan Penguatan Organisasi 6,00 3,84 4,01

Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016 17


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

NILAI
NO KOMPONEN PENILAIAN NILAI 2015 NILAI 2016
MAKSIMAL
4 Penataan Tatalaksana 5,00 3,93 3,96
5 Penataan Sistem Manajemen SDM 15,00 11,35 12,20
6 Penguatan Akuntabilitas 6,00 4,35 3,92
7 Penguatan Pengawasan 12,00 5,06 7,04
8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 6,00 4,05 4,17
Sub Total Komponen Pengungkit 60,00 30,72 42,19
B Komponen Hasil
1 Nilai Akuntabilitas Kinerja 14,00 9,30 9,01
2 Survei Internal Integritas Organisasi 6,00 4,17 4,97
3 Survei Eksternal Persepsi Korupsi 7,00 4,30 6,16
4 Opini BPK 3.00 1.50 2,00
5 Survei Eksternal Pelayanan Publik 10.00 7,58 8,60
Sub Total Komponen Hasil 40,00 26,85 30,74
Indeks Reformasi Birokrasi 100,00 66,14 72,93
Sumber: Kementerian PAN & RB, Tahun 2016

Data tersebut mengindikasikan bahwa yang dilakukan lebih terarah dan terukur,
pelaksanaan RB belum optimal. Dari dua telah disusun pedoman yang berfungsi untuk
komponen penilaian, pada komponen menetapkan dan menjalankan program
pengungkit hanya penguatan akuntabilitas makro, meso dan mikro, serta memberikan
yang mengalami penurunan. Begitupun kesamaan pemahaman bagi seluruh jajaran
pada komponen hasil, nilai akuntabilitas di lingkungan Kementerian Komunikasi.
kinerja juga nilainya turun. Penurunan nilai Untuk memudahkan koordinasinya, telah
ini sebetulnya sudah diketahui beberapa sub dibenuk Kelompok Kerja (pokja) RB sesuai
komponen yang memperlihatkan adanya area perubahan yang diamanatkan dalam
nilai peningkatan sementara beberapa sub Perpres tersebut.
komponen lain menurun nilainya.
Kemudian, pada tahun 2016 telah
Permasalahan ini tidak terlepas dari sejarah disusun Road Map Reformasi Birokrasi
Kementerian Komunikasi dan Informatika 2015 2019 di Lingkungan Kementerian
yang dibangun dari beberapa unit kerja Komunikasi dan Informatika ditetapkan
dari organisasi yang berbeda, antara lain melalui Peraturan Menteri Komunikasi
eks Kementerin Penerangan, Kementerin dan Informatika Nomor 5 Tahun 2016
Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi dan yang menjadi acuan bagi pelaksanaan
lembaga lainnya. Sehingga budaya kerjanya implementasi tahapan Reformasi Birokrasi
belum terbangun secara utuh dan sempurna. di lingkungan Kementerian Komunikasi
dan Informatika. Berdasarkan Road Map
Seperti diketahui, pelaksanaan Reformasi tersebut, fungsi Sekretaris Jenderal sebagai
Birokrasi di Kementerian Komunikasi dan Sekretariat pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Informatika sudah dimulai Tahun 2010, yaitu adalah sebagai pendorong dan fasilitator
sejak diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 81 dalam mencapai target-target yang telah
Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi ditetapkan.
Birokrasi Tahun 2010 2025. Agar perubahan

18 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

Beberapa strategi utama yang ditetapkan


dalam rangka pelaksanaan Reformasi
Birokrasi untuk dapat mencapai penilaian
80 sebagaimana yang ditargetkan dalam
Rencana Strategis Kementerian 2015-2019
adalah sebagai berikut:
a. Adanya komitmen pimpinan dan seluruh
pegawai Kementerian Komunikasi dan
Informatika;
b. Penerapan Budaya Organisasi reformasi
birokrasi dan pelayanan Kementerian
Komunikasi dan Informatika;
c. Penerapan peraturan perundang -
Rapat penilaian sementara PMPRB oleh
undangan tentang pelayanan publik Kemenpan & RB
Kementerian Kementerian Komunikasi
dan Informatika untuk mendorong ASN
Kementerian Komunikasi dan Informatika
agar berorientasi pelayanan;
d. Penerapan sistem dan mekanisme
partisipasi publik dalam hal kebijakan
dan anggaran;
e. Mempercepat proses perijinan di
lingkungan Kementerian Komunikasi
dan Informatika;
f. Mengubah paradigma birokrasi yang
berorientasi pada pelayanan.

Berdasarkan hasil evaluasi sementara Kemenpan & RB melakukan


terhadap Penilaian Mandiri Pelaksanaan pengecekan terhadap dokumen data
Reformasi Birokrasi (PMPRB) tahun 2016 dukung PMPRB yang diajukan
diperoleh skor penilaian 69.99. Dari hasil
identifikasi dan evaluasi terdapat beberapa
capaian dan rekomendasi yang harus
ditindaklanjuti oleh Kementerian Komunikasi
dan Informatika untuk perbaikan capaian
pelaksanaan RB ditahun selanjutnya adalah
sebagai berikut:

Tabel 8 Capaian RB 2016


AREA CAPAIAN
PERUBAHAN TAHUN 2016
Manajemen Telah disahkannya Pedoman Menteri Komunikasi dan Informatika No 5 Tahun
Peubahan 2016 tantang Roadmap RB tahun 2015 2019
Telah dilaksanakannya workshop change leader
Telah dibentuk agen perubahan kominfo dan agen perubahan satuan kerja
Telah dilaksanakan monitoring program perubahan unit kerja yang akan
ditindaklanjuti oleh agen perubahan
Telah dilaksanakannya diklat manajemen perubahan untuk 100 orang

Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016 19


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

AREA CAPAIAN
PERUBAHAN TAHUN 2016
Penguatan Kebijakan tentang penanganan gratifikasi, Whistle Blowing System, Pengaduan
Pengawasan masyarakat, dan Benturan Kepentingan telah ditetapkan
Kemkominfo sudah menetapkan 5 (lima) unit kerja sebagai pilot project ZI
Maturitas SPIP dan Kapabilitas Inspektorat masih lemah (level 2)
Opini BPK menjadi WDP
Penguatan Reviu Renstra Kominfo Tahun 2015 2019
akuntabilitas Pembangunan sistem PMO
Kelembagaan Telah dilaksanakannya monitoring dan evaluasi organisasi sebagai bahan
perubahan terhadap struktur yang masih berlaku dengan memperhatikan aspek
ketetapan fungsi dan ukuran organisasi.
Tatalaksana Sudah memiliki konsep peta proses bisnis
SOP berdasarkan SOTK Permen Kominfo nomor 17/KOMINFO/10.2010 tentang
Struktur Organisasi dan tata kerja kominfo dilakukan evaluasi dan disesuaikan
dengan SOTK yang baru yaitu Permen Kominfo Nomor 1 Tahun 2016 tentang
Struktur organisasi dan tata kerja Kominfo
Pemanfaatan e-govt dalam pelayanan dan keterbukaan informasi publik sudah
baik dan masih perlu ditingkatkan.
SDM Assessment baru terhadap sebagian kecil pegawai Kementerian Kominfo
Cascading penetapan kinerja sudah dilaksanakan belum sampai individu
SKP Online sedang dalam pengembangan
Penguatan PUU Telah dilakukan identifikasi, analisis, dan harmonisasi terhadap peraturan
perundang-undangan yang tidak harmonis/ sinkron. Beberapa kebijakan yang
tidak sinkron sudah direvisi, namun ada yang masih dalam proses revisi
Pelayanan Publik Telah terdapat SOP Pengaduan untuk berbagai jenis pelayanan Kominfo
Akan dibuat sistem reward and punishment bagi pelaksana layanan
Mulai dibangunnya sistem layanan perijinan terintegrasi untuk semua layanan.

1.2 Nilai hasil survey kepuasan pegawai terhadap layanan Kesetjenan


Capaian indikator kinerja ini adalah 100%, atau realisasinya sesuai dengan target yang telah
ditetapkan sebagaimana dapat di lihat pada gambar di bawah ini:

Tabel 9 Capaian Indikator Nilai Hasil Survey Kepuasan Pegawai Terhadap Layanan Kesetjenan
NO INDIKATOR KINERJA SASARAN TARGET REALISASI %
1. Nilai hasil survey kepuasan pegawai terhadap
B B 100%
layanan kesetjenan

Pelaksanaan survey kepuasan pegawai terhadap layanan kesetjenan ini dilaksanakan dengan
tujuan:
a. Memperoleh masukan dan umpan balik dari pengguna layanan Sekretariat Jenderal.
b. Mengidentifikasi posisi keutamaan dan kekurangan layanan Sekretariat Jenderal sebagai
dasar dalam menentukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan mutu layanan
Sekretariat Jenderal.
c. Menyukseskan reformasi birokrasi melalui assesmen kepuasan pengguna.

20 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

Survei dilakukan untuk mengukur tingkat Setjen. Nilai tertinggi adalah terkait sikap
kepuasan pegawai terhadap layanan satuan dan kompetensi petugas/pegawai dan
kerja eselon II di lingkungan Sekretariat nilai dengan tingkat kepuasan terendah
Jenderal periode Januari sampai dengan adalah kejelasan prasyarat dan prosedur
Oktober 2016. pelayanan.

Pertanyaan meliputi range yang luas. 2. Indikator penilaian terhadap layanan Biro
Skala yang digunakan mengukur interval Umum didominasi oleh layanan-layanan jasa
jawaban dengan bentangan skor 6-5-4-3- dan informasi seperti layanan persuratan,
2-1, dengan notasi 6 = sangat memuaskan, kegiatan keprotokoleran, hingga pada
5 = memuaskan, 4 = cukup memuaskan, 3 = layanan kebersihan dan keamanan.
kurang memuaskan, 2 = tidak memuaskan, 1 Berdasarkan hasil survei, layanan persuratan
= sangat tidak memuaskan. Biro Umum dinilai paling memuaskan
oleh responden jika dibandingkan dengan
Variabel yang diukur dalam survey tersebut layanan-layanan lainnya.
adalah:
1. Sikap & Kompetensi Petugas; 3. Hasil survei ini juga menunjukan Biro
2. Kecepatan Penanganan Pengaduan; Perencanaan dinilai responden memiliki
3. Kenyamanan Sarana & Prasarana; hubungan yang baik dengan seluruh
4. Spesifikasi Layanan; satuan kerja, serta upaya peningkatan
5. Kejelasan Informasi; dan kinerja terutama terkait dengan kegiatan
6. Kejelasan Prasyarat & Prosedur selain revisi anggaran Kementerian Kominfo.
itu survei ini juga mengukur Indeks
Kepuasan pengguna. 4. Indikator penilaian Biro Keuangan lebih
menekankan pada seluruh layanan
Survei ini merupakan hasil penilaian dari 485 jasanya terkait dengan pembayaran gaji,
orang responden, yang merupakan pegawai tunjangan kinerja, laporan keuangan,
Kementerian Kominfo dari berbagai satuan hingga pada sosialisasi aplikasi keuangan.
kerja. Seluruh responden yang memberikan Penilaian kepuasan tertinggi ada pada
penilaian adalah mereka yang pernah layanan pembayaran gaji dan tunjangan
menerima langsung bentuk pelayanan kinerja, namun perlu menjadi perhatian
jasa, informasi, maupun fasilitas sarana dan khusus terkait dengan tindak lanjut atas
prasarana dari bagian Sekretariat Jenderal, hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa
dan sebagian besar responden dalam Keuangan (BPK)
penelitian ini merupakan pegawai yang
memiliki masa kerja dalam kurun waktu 4 5. Dengan indikator penilaian terbanyak
10 tahun. diantara unit kerja lainnya, hasil penilaian
responden terhadap layanan Biro
Dari hasil survey didapatkan skor rata-rata Kepegawaian dinilai cukup memuaskan,
65, artinya layanan Setjen masih dalam terutama pada layanan terkait dengan
kategori Baik (B). Ada beberapa hal yang kenaikan pangkat.
menjadi poin perbaikan bagi layanan Setjen
di masa mendatang, yaitu sebagai berikut: 6. Sama halnya dengan Biro Perencanaan,
indikator layanan Biro Hukum terfokus
1. Secara umum tingkat kepuasan atas pada layanan jasanya. Berdasarkan hasil
layanan Setjen yang dinilai dalam survei survei, responden paling puas terhadap
ini adalah baik dengan nilai 65. Nilai layanan informasi dan dokumentasi
tersebut mengindikasikan masih banyak hukum serta layanan bantuan/ advokasi
peluang perbaikan di setiap lini layanan hukum dari unit kerja ini.

Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016 21


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

7. Sementara itu, Biro Hubungan Masyarakat 9. Penilaian responden terhadap tugas


memasukan fasilitas sarana dan prasarana dan kewajiban yang dilakukan oleh
yang dimilikinya sebagai bagian dari Pusat Kelembagaan Internasional pada
indikator layanan. Beberapa diantaranya dasarnya memuaskan, bahkan layanan
adalah ruang perpustakaan, PPID, dan terkait penyelenggaraan kegiatan
press room yang dinilai memuaskan internasional menjadi indikator paling
oleh responden, namun perlu menjadi memuaskan responden dari unit ini.
perhatian khusus adalah efektivitas Biro
Humas dalam menyebarkan seluruh 10. Penilaian terhadap Pusat Pendidikan dan
informasi yang ada. Pelatihan pada dasarnya memuaskan
responden terutama terkait dengan
8. Pusat Data dan Informasi pada keberfungsian Pusdiklat, tetapi masih
dasarnya memberikan pelayanan yang perlu menjadi perhatian khusus
memuaskan bagi responden dalam adalah terkait dengan kebersihan
menanggapi seluruh keluhan-keluhan dan keteraturan sarana prasarana di
yang ada. Namun demikian, kecepatan Pusdiklat.
serta kelancaran jaringan internet di
setiap unit kerja masih menjadi sorotan Nilai terendah untuk butir pelayanan di
dan salah satu keluhan setiap unit kerja Setjen adalah layanan pengurusan passport/
hingga survei ini dilakukan. visa (3.57). Hal ini perlu mendapat perhatian
tersendiri. Namun demikian masih menjadi
catatan terkait layanan pengurusan
passport dan visa, pengadministrasian untuk
kepengurusan passport dan visa masih
menjadi pertanyaan bagi beberapa responden.

2. Sasaran Program 2:

2.1 Meningkatnya kualitas SDM Kementerian Komunikasi dan Infomatika.


Dalam pencapaian sasaran program ini diukur melalui dua indikator kinerja, yaitu:
a. Hasil Assessment Pegawai; dan
b. Persentase penempatan pegawai Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) sesuai kompetensi
dengan target capaian sesuai yang telah ditetapkan.

Adapun realisasi capaian indikator tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:

Tabel 10 Capaian Sasaran Program 2


SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
Meningkatnya kualitas 2.1 Hasil Assessment Pegawai 90% 97,7% 108%
SDM Kementerian 2.2. Persentase penempatan
Komunikasi dan pegawai Jabatan
90% 95,73% 106,36 %
Infomatika Fungsional Tertentu (JFT)
sesuai kompetensi

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa ke dua indikator kinerja yang digunakan sebagai alat
pengukur pencapaian sasaran program tersebut, tercapai dengan realisasinya mencapai lebih
dari seratus persen dari target yang telah ditetapkan. Penjelasan atas capaian tersebut dapat
disampaikan sebagai berikut:

22 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

2.2 Hasil Assessment Pegawai Selain itu, hasil talent pool ini juga akan
Dalam rangka membentuk SDM menjadi bahan pengambilan keputusan
yang sesuai dengan kebutuhan dan terkait kepegawaian, yaitu:
keberhasilan organisasi, Sekretariat
Jenderal telah melakukan pemetaan 1. Perencanaan pegawai (dasar
secara menyeluruh, yaitu pemetaan penempatan pegawai kedalam
standar dan tujuan organisasi, pemetaan jabatan tertentu yang sesuai dengan
ketersediaan pegawai baik dari sisi potensi dan kompetensinya);
potensi dan kompetensi maupun dari sisi
bukti kinerjanya. Kebijakan ini diambil 2. Pengembangan pegawai (dasar
karena pada dasarnya secara operasional perencanaan program pengembangan
organisasi harus selalu mengacu bagi pegawai sesuai kekurangan dan
pada efisiensi dan efektivitas. Melalui kelebihan pegawai);
pemetaan, maka upaya operasional yang
dikeluarkan bagi peningkatan kinerja 3. Mutasi pegawai (dasar rotasi,
serta pengembangan pegawai dalam promosi bahkan sampai pada
rangka mencapai tujuan akan lebih tepat pemberhentian pegawai).
metode dan tepat sasaran.
Assesmen Kompetensi untuk penyusunan
Pelaksanaan penyusunan Talent Pool Talent Pool di laksanakan pada tanggal
merupakan langkah awal bagi penyediaan 24 27 Oktober 2016 untuk Eselon II dan
database profil kompetensi para PNS di 28 Oktober 4 November 2016 untuk
lingkungan Kominfo yang tahun ini khusus Eselon III bertempat di LPT UI, Jalan
mengukur para pejabat struktural Eselon Salemba Raya No.4 Jakarta 10430.
II (JPT Pratama) dan Eselon III (Pejabat Jumlah peserta Eselon II sebanyak 38
Administrator). Hasil pengukuran dan orang yang dibagi ke dalam dua batch
pemetaan dalam Talent Pool tersebut dengan masing masing pelaksanaan
nantinya juga dapat digunakan sebagai selama 2 hari. Peserta Eselon III sebanyak
dasar pengambilan keputusan terkait 134 orang yang dibagi ke dalam enam
kepegawaian, dasar kaderisasi jabatan batch. Hasil assesment tersebut dapat
dan penerapan manajemen ASN yang dilihat pada tabel dibawah ini:
transparan, kompetitif dan berbasis merit.

Tabel 11 Capaian Indikator Kinerja Hasil Assesment Pegawai


PROSENTASE
INDIKATOR KINERJA PROGRAM TARGET REALISASI
CAPAIAN (%)
Hasil Assessment Pegawai 90% 97,7% 108%

Dari gambar di atas diketahui bahwa realisasi capaian indikator kinerja ini adalah 97,7% atau dari
total peserta sebanyak 172 peserta, sebanyak 168 orang mengikuti assesment kompetensi ini.
Dari jumlah tersebut, Eselon II sebanyak 37 orang dan Eselon III sebanyak 131 orang. Terdapat
4 orang peserta yang tidak hadir, dikarenakan sakit, meninggal dunia dan telah mengundurkan
diri dari jabatan. Adapun capaian kinerja berdasarkan realisasi tersebut adalah 108%.

Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016 23


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

2.3 Persentase penempatan pegawai Salah satu jabatan yang menjadi fokus
Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) penataan pada tahun 2016 adalah
sesuai kompetensi jabatan fungsional. Jumlah calon
Penataan Pegawai ASN di lingkungan pejabat dan pejabat fungsional tertentu
Kementerian Komunikasi dan per 31 Desember 2016 adalah 937
Informatika pada tahun 2016 dilakukan (Sembilan ratus tiga puluh tujuh) yang
melalui beberapa mekanisme, yaitu terdiri dari 862 (delapan ratus enam
Analisa Jabatan, Analisis Beban Kerja, puluh dua) orang. 22 (dua puluh dua)
Evaluasi Jabatan dan penempatan/ orang dari jumlah tersebut merangkap
distribusi pegawai sesuai kompetensi jabatan struktural dan terdapat 75 (tujuh
dan formasi. puluh lima) pejabat fungsional yang
belum sesuai penempatannya dengan
Analisa jabatan dilaksanakan ke semua kompetensi jabatan sehingga terkendala
jabatan yang ada dan menghasilkan dalam pembinaan karirnya.
informasi jabatan yang terdiri dari
nomenklatur jabatan dan uraian tugas Pejabat fungsional aktif sejumlah 862
setiap jabatan. Hasil analisa jabatan (delapan ratus enam puluh dua) orang
ditindaklanjuti dengan analisis beban sudah sesuai dengan penempatan
kerja untuk setiap jabatan sehingga dan kompetensinya karena pejabat
menghasilkan peta jabatan untuk setiap fungsional tersebut dapat bekerja dan
satuan kerja yang menggambarkan mengumpulkan angka kredit di satuan
jumlah pegawai eksisting dan jumlah kerja penempananya.
kebutuhan pegawai untuk tahun 2016.
Dari 75 (tujuh puluh lima) pejabat
Untuk menghasilkan peta jabatan fungsional yang penempatannya belum
yang ideal maka dilakukan validasi sesuai kompetensi dan formasinya, telah
dan evaluasi jabatan oleh Kementerian dilakukan penataan terhadap 35 (tiga
Pendayagunaan Aparatur Negara puluh lima) orang dengan mekanisme
dan Reformasi Birokrasi dan Badan pengangkatan ke dalam jabatan
Kepegawaian Negara. Peta jabatan fungsional, perpindahan kedalan jabatan
hasil validasi dan evaluasi jabatan akan fungsional umum, perpindahan satuan
menjadi acuan penempatan/distribusi kerja dan pemberhentian sementara
pegawai sesuai kompetensi dan dari jabatan fungsional. Mekanisme
formasi. tersebut dilakukan agar pegawai dapat
berkontribusi lebih optimal sesuai tugas
sehingga mendorong kinerja organisasi.

Tabel 12 Capaian Indikator Kinerja Persentase Penempatan Pegawai Jabatan Fungsional Tertentu (JFT)
Sesuai Kompetensi
INDIKATOR KINERJA PROGRAM TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
Persentase penempatan pegawai Jabatan Fungsional
90% 95,73% 106,36 %
Tertentu (JFT) sesuai kompetensi

Realisasi penataan jabatan fungsional pada tahun 2016 adalah 95,73% (Sembilan puluh lima
koma tujuh tiga) dari target penataan jabatan fungsional tertentu adalah 90 % (Sembilan puluh
persen) atau dapat dikatakan dari total 937 pejabat fungsional terdapat 897 pejabat fungsional
yang telah sesuai penempatan. Sehingga capaian indikator kinerja ini adalah 106,36%.

24 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

B. Kinerja lainnya 1. Penyusunan Regulasi Bidang


Kominfo
Disamping melaksanakan program reformasi Sasaran kegiatan bidang regulasi tahun
birokrasi, Sekretariat Jenderal dalam 2016 adalah Terlaksananya Peningkatan
menjalankan fungsi dukungan manajemen Koordinasi Perumusan Peraturan
juga menyelenggarakan berbagai kegiatan Perundang-Undangan, Penelaahan dan
yang menjadi target satuan kerja di Evaluasi Produk Hukum dan Bantuan
bawahnya. Capaian target tersebut diukur Hukum Kementerian Komunikasi dan
melalui indikator kinerja yang sudah Informatika, dengan indikator kinerja
ditetapkan. Adapun capaian atas kinerja Persentase (%) penyusunan peraturan
lainnya dapat disampaikan sebagai berikut: perundang-undangan yang sesuai
ketentuan hukum.

Capaian indikator tersebut adalah 100%, artinya semua regulasi yang diusulkan dapat disetujui
dan ditetapkan dalam bentuk Peraturan Menteri. Adapun daftar Peraturan Menteri yang selesai
diproses adalah:

Tabel 13 Daftar Peraturan Menteri dihasilkan 2016


TANGGAL
NO JUDUL REGULASI PEMRA-KARSA
DIUNDANGKAN
1. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 1 Tahun 2016 tentang
ROWAI dan
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Komunikasi dan 20 Januari 2016
Organisasi
Informatika
2. Peraturan Menteri Kominfo tentang Nomor 2 Tahun
2016 Penyampaian Informasi Kebencanaan melalui 27 Januari 2016 Ditjen PPI
Jaringan Bergerak Seluler
3. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 3 Tahun 2016
24 Maret 2016 Ditjen SDPPI
tentang Perpanjangan Izin Pita Frekuensi Radio
4. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 4 Tahun 2016
tentang Sistem Manajemen Pengamanan Informasi 11 April 2016 Ditjen Aptika

5. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2016


tentang Uji Coba Teknologi Telekomunikasi, Informatika 11 April 2016 Ditjen PPI
dan Penyiaran
6. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 6 Tahun 2016
tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus Untuk 26 April 2016 Ditjen PPI
Keperluan Instansi Pemerintah atau Badan Hukum
7. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 7 Tahun 2016
tentang Administrasi Penyidikan dan Penindakan
9 Mei 2016 Ditjen Aptika
Tindak Pidana di Bidang Teknologi Informasi dan
Transaksi Elektronik
8. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 8 Tahun 2016
tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengenaan Tarif
Terhadap Pihak Tertentu atas Jenis dan Tarif atas 1 Juli 2016
Balitbang SDM
Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Balai
Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi Cikarang *)

Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016 25


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

TANGGAL
NO JUDUL REGULASI PEMRA-KARSA
DIUNDANGKAN
9. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 9 Tahun 2016
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri
Komunikasi dan Informatika Nomor 32 Tahun 2014 1 Juli 2016 Ditjen PPI
Tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Izin
Penyelenggaraan Pos
10. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 10 Tahun 2016
tentang Layanan Nomor Tunggal Panggilan Darurat 15 Juli 2016 Ditjen PPI

11. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 11 Tahun 2016


tentang Klasifikasi Permainan Interaktif Elektronik 20 Juli 2016 Ditjen Aptika

12. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 12 Tahun 2016


tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi 4 Agustus 2016 Ditjen PPI

13. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 13 Tahun 2016


tentang Hasil Pemetaan Urusan Pemerintahan Daerah ROWAI dan
1 September 2016
Di Bidang Komunikasi dan Informatika Organisasi

14. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 14 Tahun 2016


ROWAI dan
tentang Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah 1 September 2016
Organisasi
Bidang Komunikasi dan Informatika
15. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 15 Tahun 2016
26 September ROWAI dan
tentang Pelaksana Tugas dan Pelaksana Harian di
2016 Organisasi
Lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika
16. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 16 Tahun 2016
tentang Persyaratan Teknis Perangkat Near Field 13 September 2016 Ditjen SDPPI
Communication
17. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 17 Tahun 2016
tentang Petunjuk Pelaksanaan Tarif Atas PNBP Dari
26 September
Pungutan Biaya Hak Penyelenggaraan Telekomunikasi Ditjen PPI
2016
dan Kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal/Universal
Service Obligation
18. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 18 Tahun 2016
tentang Persyaratan dan Tata Cara Perizinan 5 November 2016 Ditjen PPI
Penyelenggaraan Penyiaran
19. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 19 Tahun 2016
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Komunikasi
dan Informatika Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Tarif Atas PNBP Dari Pungutan Biaya 8 November 2016 Ditjen PPI
Hak Penyelenggaraan Telekomunikasi dan Kontribusi
Kewajiban Pelayanan Universal/Universal Service
Obligation
20. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 20 Tahun 2016
tentang Perlindungan Data Pribadi Dalam Sistem 1 Desember 2016 Ditjen Aptika
Elektronik

26 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

TANGGAL
NO JUDUL REGULASI PEMRA-KARSA
DIUNDANGKAN
21. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 21 Tahun 2016
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Komunikasi
dan Informatika Nomor 22 Tahun 2015 Tentang Rencana 7 Desember 2016 ROCAN
Strategis Kementerian Komunikasi dan Informatika
Tahun 2015-2019
22. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 22 Tahun 2016
ROWAI dan
tentang Kelas Jabatan di Lingkungan Kementerian 29 Desember 2016
Organisasi
Komunikasi dan Informatika
23. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 23 Tahun 2016
tentang Sertifikasi Perangkat Telekomunikasi Pesawat
29 Desember 2016 Ditjen SDPPI
Telepon Seluler, Komputer Genggam dan Komputer
Tablet
*)
PM ini sedang dalam proses untuk digabungkan dengan RPM tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengenaan jenis
dan tarif atas Jenis PNBP untuk Mahasiswa Berprestasi, Mahasiswa Kurang Mampu dan/atau Mahasiswa yang Terkena
Bencana Alam pada Sekolah Tinggi Multimedia (RPM STMM Yogyakarta)

Disamping itu, sesuai dengan kebijakan dalam Reformasi Regulasi Sekretariat jenderal telah
melakukan upaya simplikasi regulasi atau penyederhanaan regulasi dengan mengidentifikasi
beberapa regulasi untuk disederhanakan. Hasilnya selama tahun 2016 terdapat 48 Peraturan
Menteri Kominfo yang disimplifikasi menjadi 22 Peraturan Menteri.

2. Penyelesaian Sengketa
Informasi
Gambar 7 Realisasi Penyelesaian Sengketa Komisi Dalam pelaksanaan Undang-undang
Informasi Pusat Nomor 14 Tahun 2008, Sekretariat
3000 Jenderal memberikan dukungan
2684
manajemen dan administrasi terhadap
2500 2620
Komisi Informasi Pusat yang salah satu
2000 tugasnya menerima, memeriksa dan
memutuskan sengketa informasi publik.
1500
Selama tahun 2016 Komisi Informasi
870
1000 Pusat telah menyelesaikan 870 kasus
816 870
500
diajukan masyarakat. dari 2.684 kasus
atau 32,41%. Apabila dibandingkan
0 dengan target yang ditetapkan atau
2015 2016
sebesar 60%, maka capaian indikator
Jumlah Permohonan Pengaduan Sengketa
kinerja hanya 54,02%. Jumlah capaian
Jumlah Penyelesaian Sengketa
tersebut meningkat dibanding tahun
Sumber: Sekretariat KIP, 2016 sebelumnya sebagaimana dapat dilihat
pada tabel di samping ini:

Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016 27


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

Meski terdapat peningkatan jumlah c. Proses persidangan penyelesaian


kasus yang diselesaikan, namun belum sengketa melibatkan 4 Komisioner
menunjukkan adanya peningkatan signifikan sebagai Majelis sehingga tidak
sehingga masih diperlukan berbagai langkah memungkinkan menggelar 2 (dua)
terobosan untuk memperbaiki kinerjanya. persidangan secara paralel oleh 7 (tujuh)
Dengan langkah tersebut, upaya percepatan Komisioner yang ada;
penyelesaian sengketa diharapkan dapat d. Belum diperkenalkannya Pendelegasian
lebih optimal. Ada beberapa hal yang selama Wewenang kepada Komisi Informasi
ini dianggap menjadi kendala terhadap Provinsi dalam proses penyelesaian
permasalahan terbut, antara lain: sengketa yang berlokasi di luar Jakarta
a. Ketidaksiapan Badan Publik dalam sehingga menyita waktu Komisioner;
membenahi dan menata sistem layanan e. Target Capaian Kinerja yang sangat
informasi publik sehingga menimbulkan tinggi dan terus mengalami peningkatan.
ketidakpuasan pemohonan informasi
(masyarakat) dan kemudian mengajukan 3. Pengaduan Masyarakat
permohonan/pengaduan sengketa Terhadap Konten Siaran
kepada Komisi Informasi Pusat. Hal ini Capaian Kinerja Komisi Penyiaran Indonesia
mengakibatkan jumlah permohonan/ diukur dengan indikator kinerja Persentase
pengaduan penyelesaian sengketa terus (%) pengaduan masalah konten siaran yang
meningkat secara signifikan; terselesaikan dengan target 90%. Selama
b. Proses penyelesaian 1 (satu) sengketa Tahun 2016, Komisi Penyiaran Indonesia
bisa mengalami beberapa kali telah menerima 11.775 pengaduan isi siaran
persidangan sehingga membutuhkan dari masyarakat yang bersumber dari
waktu yang panjang; pengaduan isi siaran dari masyarakat yang
bersumber dari email, sms, telepon, Twitter,
surat, dan Facebook. Jumlah masing-masing
pengaduan dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:

Tabel 14
Jumlah Pengaduan Isi Siaran
Berdasarkan Sumber Pengaduan Tahun 2016

NO. SUMBER PENGADUAN JUMLAH


1. Email 5.041
2. Sms 3.078
3. Telepon 58
4. Twitter 2.660
5. Surat 69
6. Facebook 869
Total 11.775
Sumber: Sekretariat KPI Tahun 2016

28 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

Pengaduan yang berasal dari masyarakat, pengaduan yang masuk di akhir Tahun 2015.
ditindaklanjuti dari hasil verifikasi KPI Sampai dengan akhir Tahun 2016 jumlah
kemudian dijatuhkan sanksi. Seluruh pengaduan bidang Pers yang terselesaikan
pengaduan yang masuk diseleksi secara adalah sebanyak 489 kasus (92%). Sisanya
berjenjang oleh tim fasilitasi pengaduan sebanyak 41 kasus (8%) akan diselesaikan
Isi Siaran yang kelanjutannya pengaduan pada Tahun 2017.
tersebut akan dikaji oleh para Tenaga Ahli
sebelum dibahas dalam rapat internal bidang Kasus pengaduan umumnya disebabkan
pengawasan Isi Siaran. Hasil rapat bidang isi di dalam pemberitaan muncul opini yang
pengawasan isi siaran tersebut selanjutnya cenderung menghakimi namun, berita
dibawa dalam Rapat Pleno Komisioner KPI. tersebut tidak dikonfirmasi ke narasumber dan
tidak ada klarifikasi sehingga berakibat pada
Dari 11.775 pengaduan tersebut, semua pencemaran nama baik. Dengan tidak adanya
pengaduan ditinjaklanjuti oleh Komisi konfirmasi dan klarifikasi tersebut, seorang
Penyiaran Indonesia, dengan keputusan wartawan dapat dinyatakan melanggar kote
175 pengaduan mendapatkan sanksi etik wartawan pasal 1 dan pasal 3.
administratif berupa 162 teguran tertulis.
Sisanya sebanyak 13 pengaduan dengan Adapun bentuk penyelesaian dari kasus
melalui proses analisis program dinyatakan pengaduan tersebut yaitu 46 kasus dengan
tidak melanggar, sehingga capaian cara Risalah Penyelesaian, 388 kasus melalui
Pengaduan masalah konten siaran yang surat-menyurat, 2 kasus dengan Berita
terselesaikan mencapai 100%. Acara Penanganan Pengaduan, dan 43 kasus
diselesaikan dengan Pernyataan Penilaian
4. Pengaduan di Bidang Pers dan Rekomendasi (PPR).
Di bidang Pers yang diselenggarakan oleh
Dewan Pers salah satu indikator kinerjanya PPR dikeluarkan oleh Dewan Pers apabila
adalah Persentase (%) Pengaduan Bidang proses penyelesaian kasus tersebut tidak
Pers Selama Tahun 2016 dengan target berhasil diselesaikan melalui proses mediasi.
capaian 90%. Selama tahun 2016, Dewan Pers Penyelesaian sengketa kasus pers ke daerah
menerima 530 pengaduan, 496 pengaduan dilaksanakan sebanyak 6 kali, yaitu ke
merupakan kasus yang diterima pada Tahun Bandung, NTT, Batam, Pekanbaru dan ke
2016 dan sejumlah 34 kasus merupakan Surabaya sebanyak 2 kali.

Gambar 8 Jumlah Pengaduan Kasus Pers Yang


Masuk Ke Dewan Pers Tahun 2014 2016
600

555
500 523 530
489

400
397
356
300

200

100

0 32 41 41
2015 2015 2015
Pengaduan Masuk Pengaduan Terselesaikan Pengaduan yang Belum Terselesaikan

Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016 29


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

C. kinerja anggaran

1. Realisasi Anggaran
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 adalah sebesar
Rp3.849.675.874,00 atau mencapai 187,70 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan
sebesar Rp2.051.025.000,00 Keseluruhan Pendapatan Negara dan Hibah lingkup Eselon I
Sekretariat Jenderal adalah merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya masing-masing satuan kerja Unit Akuntansi Kuasa
Pengguna Anggaran (UAKPA) pada Eselon I Sekretariat Jenderal TA 2016 adalah sebagai
berikut :

Tabel 15 Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi PNBP TA 2016


ESTIMASI
NO SATUAN KERJA REALISASI PERSENTASE (%)
PENDAPATAN
1 Sekretariat Jenderal 2.051.025.000,00 3.818.124.434,00 186,16%

3 Sekretariat Dewan Pers 0,00 1.717.257,00 0,00%

4 Sekretariat KPI 0,00 24.216.316,00 0,00%

5 Sekretariat KIP 0,00 5.617.867,00 0,00%

Jumlah 2.051.025.000,00 3.849.675.874,00 187,70%

Perbandingan realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2016 dan Tahun 2015 pada
Eselon I Sekretariat Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika disajikan dalam tabel di
bawah ini :

Tabel 16 Perbandingan Realisasi PNBP TA 2016 dan TA 2015


KENAIKAN / (PENURUNAN)
NO URAIAN TA 2016 TA 2015
Rp %
1 Pendapatan dari Pengelolaan BMN 488.173.406,00 345.731.708,00 142.441.698,00 41,20%
2 Pendapatan Jasa 2.012.500.000,00 0,00 2.012.500.000,00 0,00%
3 Pendapatan Iuran dan Denda 83.773.468,00 71.773.500,00 11.999.968,00 16,72%
4 Pendapatan Lain-Lain 1.265.229.000,00 895.912.957,00 369.316.043,00 41,22%
Jumlah 3.849.675.874,00 1.313.418.165,00 2.536.257.709,00 193,10%

Realisasi PNBP pada Tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar Rp2.536.257.709,00 atau 193,10
persen dibandingkan TA 2015 yang disebabkan oleh:

1. Adanya kenaikan realisasi Pendapatan dari Pengelolaan BMN sebesar 41,20 persen jika
dibandingkan TA 2015.
2. Adanya realisasi pendapatan jasa yang sangat signifikan di TA 2016 yang berasal dari
pendapatan jasa tenaga, pekerjaan, informasi. pelatihan dan teknologi.
3. Adanya kenaikan pendapatan yang berasal dari iuran dan denda serta pendapatan lain-lain
masing-masing sebesar 16,72 persen dan 41,22 persen dibandingkan dengan TA 2015.

30 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

Pendapatan iuran dan denda tersebut 2. Belanja Negara


merupakan pendapatan denda Realisasi Belanja lingkup Eselon I Sekretariat
keterlambatan penyelesaian pekerjaan Jenderal Kementerian Komunikasi dan
pemerintah dan pendapatan lain-lain terdiri Informatika pada Tahun 2016 adalah sebesar
dari: Rp250.702.400.290,00 atau sebesar 83,20
a. Pendapatan penyelesaian tuntutan ganti persen dari anggarannya setelah dikurangi
rugi non bendahara dengan pengembalian belanja. Sedangkan
b. Pendapatan penyelesaian tuntutan Anggaran Belanja lingkup Eselon I Sekretariat
perbendaharaan Jenderal Kementerian Komunikasi dan
c. Penerimaan kembali belanja pegawai Informatika Tahun 2016 adalah sebesar
tahun anggaran yang lalu Rp301.308.594.000,00
d. Penerimaan kembali belanja barang
tahun anggaran yang lalu Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun
e. Penerimaan kembali persekot/uang Anggaran 2016 disajikan dalam tabel di
muka gaji bawah ini.

Tabel 17 Rincian Anggaran dan Realisasi BeLanja TA 2016


KODE JENIS URAIAN JENIS
ANGGARAN REALISASI BELANJA PERSENTASE (%)
BELANJA BELANJA
51 Belanja Pegawai 69.191.347.000,00 58.250.444.051,00 84,19%
52 Belanja Barang 224.815.689.000,00 187.089.417.283,00 83,22%
53 Belanja Modal 7.301.558.000,00 5.915.387.414,00 81,02%
Total Belanja Kotor 301.308.594.000,00 251.255.248.748,00 83,39%
Pengembalian Belanja - (552.848.458,00) 0,00%
Jumlah 301.308.594.000,00 250.702.400.290,00 83,20%

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per kegiatan adalah berikut ini :

Tabel 18 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per kegiatan TA 2016


% REALISASI
KODE REALISASI
URAIAN KEGIATAN ANGGARAN TERHADAP
KEG BELANJA (NETTO)
ANGGARAN
3011 Koordinasi Perumusan Peraturan 5.112.130.000,00 4.213.025.851,00 82,41%
Perundang-undangan dan bantuan
Hukum Kementerian Komunikasi dan
Informatika
3012 Koordinasi Pembinaan Kepegawaian 10.231.975.941,00 93,82%
dan Penataan Organisasi Kementerian 10.905.662.000,00
Komunikasi dan Informatika
3013 Koordinasi Pembinaan dan Pengelolaan 60.171.647.000,00 50.673.071.323,00 84,21%
Keuangan dan Penatausahaan Barang
Milik Negara Kementerian Komunikasi
dan Informatika
3014 Koordinasi Penyusunan Program, 11.043.948.000,00 10.866.315.879,00 98,39%
Kegiatan dan Anggaran, Lintas
Sektoral dan Daerah Serta Evaluasi dan
Laporan Kementerian Komunikasi dan
Informatika
3015 Koordinasi Pembinaan dan Pengelolaan 65.291.682.000,00 64.326.678.892,00 98,52%
Administrasi, Pengadaan Barang/Jasa
Serta Pelayanan Penunjang Pelaksanaan
Tugas Kementerian Komunikasi dan
Informatika

Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016 31


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

% REALISASI
KODE REALISASI
URAIAN KEGIATAN ANGGARAN TERHADAP
KEG BELANJA (NETTO)
ANGGARAN
3016 Pelayanan, Pengelolaan, 6.792.794.968,00 75,24%
Pengembangan, dan Pemanfaatan 9.028.430.000,00
Data dan Informasi Serta Sarana
Informatika Kementerian Komunikasi
dan Informatika
3017 Pelayanan Informasi, Promosi, 10.501.371.000,00 6.733.584.662,00 64,12%
Penyediaan Akses Informasi dan
Dokumentasi Kementerian Komunikasi
dan Informatika
3018 Pelayanan Ketatalaksanaan dan 4.631.472.002,00 92,08%
Administrasi Kerjasama Internasional 5.030.104.000,00
Kementerian Komunikasi dan
Informatika
3019 Pelaksanaan dan Pengembangan 32.850.581.000,00 15.078.945.808,00 45,90%
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
Kementerian Komunikasi dan
Informatika
3020 Dukungan Manajemen dan Dukungan 21.823.239.000,00 16.247.043.483,00 74,45%
Teknis Lainnya Komisi Informasi (KI)
Pusat
3021 Dukungan Manajemen dan Dukungan 44.016.568.729,00 91,35%
Teknis Lainnya Komisi Penyiaran 48.182.400.000,00
Indonesia (KPI) Pusat
3022 Dukungan Manajemen dan Dukungan 21.267.400.000,00 16.792.215.752,00 78,96%
Teknis Lainnya Dewan Pers
3023 Pelaksanaan Pembangunan dan 98.707.000,00 98,71%
Rehabilitasi Sarana dan Prasarana 100.000.000,00
Kementerian Komunikasi dan
Informatika
Jumlah 301.308.594.000,00 250.702.400.290,00 83,20%

Komposisi anggaran dan realisasi belanja lingkup Eselon I Sekretariat Jenderal Kementerian
Komunikasi dan Informatika disajikan dalam grafik, sebagai berikut:

Gambar 9 Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja


Tahun Anggaran 2016
250.000.000.000,00

200.000.000.000,00

150.000.000.000,00

100.000.000.000,00

50.000.000.000,00

0,00
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Anggaran Realisasi

32 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

Perbandingan realisasi belanja Tahun 2016 dan Tahun 2015 disajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 19 Perbandingan Realisasi Belanja TA 2016 dan TA 2015


URAIAN JENIS REALISASI BELANJA NAIK/(TURUN)
BELANJA TA 2016 TA 2015 RP %
Belanja Pegawai 57.854.347.414,00 68.234.869.072,00 (10.380.521.658,00) -15,21%
Belanja Barang 186.932.665.462,00 157.962.997.596,00 28.969.667.866,00 18,34%
Belanja Modal 5.915.387.414,00 40.249.514.219,00 (34.334.126.805,00) -85,30%
Jumlah 250.702.400.290,00 266.447.380.887,00 (15.744.980.597,00) -5,91%

Realisasi belanja Tahun 2016 mengalami penurunan sebesar Rp15.744.980.597,00 dibandingkan


periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan tersebut antara lain disebabkan oleh adanya
Penurunan Belanja Pegawai dan Belanja Modal dibandingkan TA 2015 masing-masing sebesar
15,21 persen dan 85,30 persen.

3. Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp57.854.347.414,00 dan Rp68.234.869.072,00.

Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat
negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum
berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang
berkaitan dengan pembentukan modal.

Perbandingan rincian realisasi pegawai disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 20 Perbandingan Rincian Realisasi Belanja Pegawai TA 2016 dan TA 2015


REALISASI TA REALISASI TA
KODE URAIAN NAIK/ (TURUN) %
2016 2015

5111 Belanja Gaji dan 34.872.207.633,00 36.336.174.348,00 (1.463.966.715,00) -4,03%


Tunjangan PNS
5115 Belanja Gaji dan 118.125.000,00 83.125.000,00 35.000.000,00 42,11%
Tunjangan Non PNS
5121 Belanja Honorarium 3.821.560.000,00 12.413.893.550,00 (8.592.333.550,00) -69,22%
5122 Belanja Lembur 30.618.000,00 32.588.000,00 (1.970.000,00) -6,05%
5124 Belanja Tunjangan Khusus 19.407.933.418,00 19.884.520.961,00 (476.587.543,00) -2,40%
dan Belanja Pegawai
Transito
Realisasi Belanja Bruto 58.250.444.051,00 68.750.301.859,00 (10.499.857.808,00) -15,27%
Pengembalian Belanja (396.096.637,00) (515.432.787,00) (119.336.150,00) 23,15%
Realisasi Belanja Netto 57.854.347.414,00 68.234.869.072,00 (10.380.521.658,00) -15,21%

Realisasi Belanja Pegawai Sekretariat Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika TA


2016 mengalami penurunan sebesar Rp10.380.521.658,00 atau 15,21 persen jika dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan tersebut antara lain disebabkan oleh adanya
penurunan realisasi Belanja Gaji dan Tunjangan PNS, Belanja Honorarium, Belanja Lembur,
Belanja Tunjangan Khusus dan belanja Pegawai Transito.

Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016 33


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

4. Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp186.932.665.462,00 dan Rp157.962.997.596,00.

Perbandingan realisasi Belanja Barang Tahun 2016 dan 2015 disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 21 Perbandingan Realisasi Belanja Barang TA 2016 dan TA 2015


KODE URAIAN REALISASI TA 2016 REALISASI TA 2015 NAIK/ (TURUN) %

5211 Belanja Barang 27.349.546.470,00 21.654.938.181,00 5.694.608.289,00 26,30%


Operasional
5212 Belanja Barang Non 43.716.728.350,00 41.488.753.480,00 2.227.974.870,00 5,37%
Operasional

5218 Belanja Barang 4.083.242.639,00 2.516.838.605,00 1.566.404.034,00 62,24%


Persediaan

5221 Belanja Jasa 37.161.318.491,00 28.337.364.942,00 8.823.953.549,00 31,14%


5231 Belanja Pemeliharaan 18.985.488.868,00 15.266.381.995,00 3.719.106.873,00 24,36%
5241 dan Belanja Perjalanan 55.793.092.465,00 48.828.035.751,00 6.965.056.714,00 14,26%
5242
Realisasi Belanja Bruto 187.089.417.283,00 158.092.312.954,00 28.997.104.329,00 18,34%
Pengembalian Belanja (156.751.821,00) (129.315.358,00) (27.436.463,00) 21,22%
Realisasi Belanja Netto 186.932.665.462,00 157.962.997.596,00 28.969.667.866,00 18,34%

Realisasi Belanja Barang mengalami 3. Adanya keaikan Belanja Barang


peningkatan sebesar Rp28.969.667.866,00 Persediaan secara signifikan sebesar
atau 18,34 persen dibandingkan periode 62,24 persen dibandingkan tahun
yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan sebelumnya.
tersebut antara lain disebabkan oleh : 4. Adanya peningkatan Belanja Jasa
1. Adanya peningkatan Belanja Barang sebesar 31,14 persen dibandingkan
Operasional sebesar 26,30 persen periode yang sama tahun sebelumnya.
dibandingkan periode yang sama tahun 5. Adanya peningkatan Belanja
sebelumnya. Pemeliharaan sebesar 24,36 persen
2. Adanya peningkatan Belanja Barang dibandingkan periode yang sama tahun
Non Operasional sebesar 5,37 persen sebelumnya.
dibandingkan periode yang sama tahun 6. Adanya peningkatan Belanja Perjalanan
sebelumnya. baik Dalam Negeri maupun Luar Negeri
sebesar 14,26 persen dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya.

34 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

5. Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp5.915.387.414,00
dan Rp40.249.514.219,00 Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan
aset tetap dan aset lainnya yang mmeberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015 disajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 22 Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015


KODE URAIAN REALISASI TA 2016 REALISASI TA 2015 NAIK/ (TURUN) %

5311 Belanja Modal Tanah 0,00 156.315.125,00 (156.315.125,00) -100,00%


5321 Belanja Modal 5.587.840.414,00 21.240.527.710,00 (15.652.687.296,00) -73,69%
Peralatan dan Mesin
5331 Belanja Modal Gedung 98.707.000,00 (18.161.564.500,00) -99,46%
dan Bangunan 18.260.271.500,00
5361 Belanja Modal Lainnya 228.840.000,00 593.273.884,00 (364.433.884,00) -61,43%
Realisasi Belanja Bruto 5.915.387.414,00 40.250.388.219,00 (34.335.000.805,00) -85,30%
Pengembalian Belanja - (874.000,00) 874.000,00 -100,00%
Realisasi Belanja Netto 5.915.387.414,00 40.249.514.219,00 (34.334.126.805,00) -85,30%

Realisasi Belanja Modal pada TA 2016 mengalami penurunan sebesar Rp34.334.126.805,00


dibandingkan TA 2015 yang disebabkan oleh penurunan Belanja Modal yang terdiri dari Belanja
Modal Tanah, Belanja Modal Peralatan dan Mesin, Belanja Modal Gedung dan Bangunan, dan
Belaja Modal Lainnya secara signifikan.

6. Belanja Modal Tanah


Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing sebesar Rp0,00 dan
Rp156.315.125,00 Realisasi TA 2016 mengalami penurunan sebesar 100,00 persen dibandingkan
TA 2015. Hal ini disebabkan karena tidak terdapat realisasi belanja yang digunakan untuk
pengadaan tanah pada TA 2016.

Perbandingan Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2016 dan 2015 dapat dilihat pada tabel halaman
selanjutnya.

Tabel 23 Perbandingan Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2016 dan TA 2015


URAIAN REALISASI TA 2016 REALISASI TA 2015 NAIK/TURUN (%)

Belanja Modal Tanah 0,00 156.315.125,00 -100,00%


Total Belanja Modal Kotor 0,00 156.315.125,00 -100,00%
Pengembalian Belanja 0,00 0,00 0,00%
Jumlah Belanja Modal Tanah Netto 0,00 156.315.125,00 -100,00%

Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016 35


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

7. Belanja Modal Peralatan dan Mesin


Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2016 adalah sebesar Rp 5.587.840.414,00
mengalami penurunan sebesar 73,69 persen bila dibandingkan dengan realisasi belanja
Peralatan dan Mesin TA 2015 sebesar Rp21.239.653.710,00.

Rincian Belanja Modal Peralatan dan Mesin disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 24 Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2016 dan TA 2015
URAIAN REALISASI TA 2016 REALISASI TA 2015 NAIK/TURUN (%)

Peralatan dan Mesin 5.587.840.414,00 21.240.527.710,00 -73,69%


Total Belanja Modal Kotor 5.587.840.414,00 21.240.527.710,00 -73,69%
Pengembalian Belanja 0,00 (874.000,00) -100,00%
Jumlah Belanja Modal peraatan dan 5.587.840.414,00 21.239.653.710,00 -73,69%
Mesin Netto

8. Belanja Modal Gedung dan Bangunan


Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan TA 2016 dan TA 2015 adalah masing-masing
sebesar Rp98.707.000,00 dan Rp18.260.271.500,00.

Rincian Belanja Modal Gedung dan Bangunan disajikan dalam tabel pada halaman selanjutnya.

Tabel 25 Perbandingan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan TA 2016 dan TA 2015
URAIAN REALISASI TA 2016 REALISASI TA 2015 NAIK/TURUN (%)

Gedung dan Bangunan 98.707.000,00 18.260.271.500,00 -99,46%


Total Belanja Modal Kotor 98.707.000,00 18.260.271.500,00 -99,46%
Pengembalian Belanja 0,00 0,00 0,00%
Jumlah 98.707.000,00 18.260.271.500,00 -99,46%

9. Belanja Modal Lainnya


Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp228.840.000,00 dan Rp593.273.884,00. Realisasi Belanja Modal TA 2016 mengalami
penurunan sebesar 61,43 persen dibandingkan Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2015.

Rincian Belanja Modal Lainnya disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 26 Perbandingan Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2016 dan TA 2015


URAIAN REALISASI TA 2016 REALISASI TA 2015 NAIK/TURUN (%)

Belanja Modal Lainnya 228.840.000,00 593.273.884,00 -61,43%


Total Belanja Modal Kotor 228.840.000,00 593.273.884,00 -61,43%
Pengembalian Belanja 0,00 0,00 0,00%
Jumlah 228.840.000,00 593.273.884,00 -61,43%

36 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

PENUTUP Untuk tahun anggaran 2016, pencapaian


penyerapan anggaran Sekretariat
Jenderal adalah sebesar 83,20%.
Dari 4 (empat) indikator kinerja,
terdapat 3 (tiga) indikator kinerja yang
tercapai dengan baik, yaitu:
Nilai Hasil Survey Kepuasan Pegawai;
Nilai Assessment Pegawai; dan
Persentase Penempatan Pegawai pada
Jabatan Fungsional tertentu (JFT).

A. Kesimpulan Selain itu terdapat kinerja lainnya yang


mendukung terlaksananya kualitas
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun pelayanan teknis dan administrasi, yang
2016 merupakan bentuk pertanggung diselenggarakan oleh seluruh satuan kerja
jawaban atas kinerja Sekretariat Jenderal di lingkungan Sekretariat Jenderal. Target-
dalam melaksanakan program kerja dalam target capaian kinerja lainnya juga terpenuhi
rangka pencapaian visi, misi, dan sasaran dengan baik walaupun ada beberapa capaian
strategis, serta disusun untuk memenuhi yang tidak terpenuhi.
amanat dari Peraturan Presiden Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Untuk Tahun Anggaran 2016, pencapaian
Kinerja Instansi Pemerintah. penyerapan anggaran Sekretariat Jenderal
adalah sebesar 83,20%.
Pelaksanaan tugas Sekretariat Jenderal
dilaksanakan sesuai dengan Penetapan Dengan kesimpulan seperti diatas, ada
Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2016 yang beberapa hal yang perlu menjadi perhatian,
terdiri dari 2 (dua) sasaran strategis yaitu, yaitu sebagai berikut:
Terwujudnya Reformasi Birokrasi dan tata 1. Penetapan Kinerja di Satuan kerja perlu
kelola yang baik di lingkungan Kementerian dievaluasi kembali, karena dari hasil
Komunikasi dan Informatika, yang dijabarkan capaian kinerja satuan kerja, masih
pencapaiannya melalui 4 (empat) indikator terdapat indikator kinerja yang sulit
kinerja. Keempat indikator kinerja tersebut diukur dan dianalisa pencapaiannya,
telah tercapai dengan baik, yaitu Nilai Hasil sehingga pada saat periode pelaporan
Survey Kepuasan Pegawai, Nilai Assessment sulit dilakukan evaluasi.
Pegawai, dan Persentase Penempatan 2. Perlu dilakukan internalisasi
pegawai pada jabatan fungsional tertentu penyelenggaraan SAKIP yang lebih
(JFT), sementara 1 (satu) indikator lainnya intensif, karena perencanaan dan
tidak tercapai yaitu Nilai hasil Evaluasi RB. penetapan kinerja hingga pelaporan
kinerja masih berlangsung kurang efektif.

Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016 37


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

3. Diperlukan partisipasi berbagai pihak


untuk mendapatkan hasil kinerja yang
optimal kedepannya, baik internal
maupun eksternal organisasi. Dari
internal diperlukan komitmen pimpinan
untuk memanfaatkan seluruh potensi
baik SDM, sumber dana maupun
sumber-sumber pendukung, sedangkan
dari eksternal perlu adanya komunikasi
dan koordinasi yang aktif dengan para
stakeholder terkait upaya pencapaian
target kinerja.

B. Saran
Dengan disusunnya Laporan Kinerja ini,
diharapkan dapat memberikan gambaran
kinerja secara transparan, sekaligus menjadi
bahan evaluasi bagi pihak terkait agar
pencapaian kinerja pada tahun berikutnya
dapat ditingkatkan dan dioptimalkan.
Selain itu, penyusunan Laporan Kinerja
ini juga menjadi dasar dalam melakukan
melaksanakan penyesuaian indikator kinerja
dan penetapan kinerja tahun berikutnya, agar
benar-benar selaras dengan sasaran strategis
kementerian dan perkembangan tuntutan
stakeholders, sehingga peran Sekretariat
Jenderal di Kementerian Komunikasi dan
Informatika dapat semakin dirasakan dan
optimal memberikan dukungan layanan
administrasi.

38 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

LAMPIRAN

Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016 39


Ringkasan Perencanaan Akuntabilitas
Pendahuluan PENUTUP
Eksekutif Kinerja Kinerja

LAMPIRAN

40 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal 2016


LAPORAN KINERJA
Sekretariat Jenderal
2016

Sekretariat Jenderal
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Jl. Medan Merdeka Barat No. 9
Jakarta Pusat, 10110

www.kominfo.go.id

Anda mungkin juga menyukai