Laporan Kinerja Final Sekretariat Jenderal Kementerian Kominfo 2016
Laporan Kinerja Final Sekretariat Jenderal Kementerian Kominfo 2016
KINERJA
Sekretariat
Jenderal
2016
Sekretariat Jenderal
Kementerian Komunikasi dan Informatika
LAPORAN
KINERJA
Sekretariat
Jenderal
2016
Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal
yang ditetapkan pada tahun 2016
terdiri dari 2 (dua) sasaran program dan
4 (empat) indikator kinerja program,
keempat indikator tersebut telah tercapai
melebihi dari target yang ditetapkan.
2Sasaran 4Indikator
Program Kinerja Program
1. Terwujudnya 1. Nilai hasil evaluasi
Reformasi Birokrasi RB Kementerian
dan tata kelola yang Komunikasi dan
baik di lingkungan Informatika
Kementerian 2. Nilai hasil survey
Komunikasi dan kepuasan pegawai
Informatika terhadap layanan
kesetjenan
2. Meningkatnya kualitas 3. Hasil Assessment
SDM Kementerian Pegawai
Komunikasi dan 4. Persentase
Informatika penempatan pegawai
Jabatan Fungsional
Tertentu (JFT) sesuai
kompetensi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah Yang
Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya
Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Tahun 2016dapat disusun, sebagai bentuk
akuntabilitas terhadap pelaksanaan
tugas dan fungsi yang dipercayakan atas
penggunaan anggaran.
Laporan Kinerja ini disusun mengacu pada Kerja keras tersebut akhirnya membuahkan
Peraturan Presiden Nomor Peraturan hasil dengan keberhasilan Kementerian
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Komunikasi dan Informatika mendapat opini
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi WTP untuk pertama kalinya sejak tahun
Pemerintah serta dengan memperhatikan 2014.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor Atas capaian kinerja tahun 2016, khususnya
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis perolehan opini WTP dari Badan Pemeriksa
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Keuangan menjadikan laporan kinerja ini
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja menjadi sangat bermakna dan monumental.
Instansi Pemerintah. Perjanjian Kinerja
Sekretariat Jenderal yang ditetapkan pada Akhirnya kami mengucapkan terima kasih
tahun 2016 terdiri dari2 (dua) sasaran dan penghargaan setinggi-tingginya
program dan 4 (empat) indikator kinerja terhadap seluruh jajaran pimpinan dan
program, keempat indikator tersebut pegawai Sekretariat Jenderal Kementerian
telah tercapai melebihi dari target yang Komunikasi dan Informatika yang
ditetapkan. melaksanakan tugas dan fungsi dengan
sungguh-sungguh dan memberikan capaian
Pada tahun 2016, berdasarkan instruksi yang maksimal atas setiap target kinerja
dari Menteri Komunikasi dan Informatika, yang ditetapkan. Semoga laporan ini dapat
Sekretariat Jenderal fokus memberikan bermanfaat sebagai dasar berpijak untuk
dukungan pada upaya perbaikan terhadap perbaikan di masa mendatang.
pelaksanaan program dan anggaran.
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4
DAFTAR GAMBAR 4
DAFTAR TABEL 5
Daftar Isi RINGKASAN EKSEKUTIF 6
A Latar Belakang 8
2. Penyelesaian Sengketa 27
B Maksud dan Tujuan 8 Informasi
C Tugas Dan Fungsi 9 3. Pengaduan Masyarakat 28
D Struktur Organisasi dan 9 Terhadap Konten Siaran
Komposisi Pegawai 4. Pengaduan di Bidang Pers 29
Sekretariat Jenderal
C Kinerja Anggaran 30
E Sistematika Pelaporan 12
1. Realisasi Anggaran 30
02 Perencanaan 13 2. Belanja Negara 31
Kinerja 3. Belanja Pegawai 33
A Rencana Strategis Sekretariat 13 4. Belanja Barang 34
Jenderal Kementerian
5. Belanja Modal 35
Komunikasi dan Informatika
Tahun 2015-2019 6. Belanja Modal Tanah 35
B Perjanjian Kinerja Tahun 2016 15 7. Belanja Modal Peralatan 36
dan Mesin
03 Akuntabilitas 16
8. Belanja Modal Gedung 36
Kinerja dan Bangunan
A Capaian Kinerja Organisasi 16 9. Belanja Modal Lainnya 36
1. Sasaran Program 1 17
2. Sasaran Program 2 22
03 Penutup 37
A. Kesimpulan 37
B Kinerja Lainnya 25
B. Saran 38
Daftar gambar
dan Informatika
G.3 Komposisi Pegawai Setjen 11
Berdasarkan Jenis Kelamin
Per 31 Desember 2016
G.7 Realisasi Penyelesaian
Sengketa Komisi Informasi
27
Pusat
G.4 Komposisi Pegawai Setjen 11
Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Per 31 Desember
G.8 Jumlah Pengaduan Kasus
Pers Yang Masuk Ke Dewan
29
Anggaran 2016
Daftar tabel
PNBP TA 2016
T.2 satuan Kerja di lingkup 9
Sekretariat Jenderal
T.16 Perbandingan Realisasi
PNBP TA 2016 dan TA 2015
30
kegiatan TA 2016
T.5 Capaian Sasaran Program 17
1 Berdasarkan Indikator
Kinerjanya
T.19 Perbandingan Realisasi
Belanja TA 2016 dan TA
33
2015
T.6 Persentase (%) Capaian 17
Hasil Evaluasi RB
T.20 Perbandingan Rincian
Realisasi Belanja Pegawai
33
dan TA 2015
T.9 Capaian Indikator Nilai 20
Hasil Survey Kepuasan
Pegawai Terhadap Layanan T.22 Perbandingan Realisasi
Belanja Modal TA 2016 dan
35
Kesetjenan 2015
Ringkasan
Eksekutif Perjanjian Kinerja ini ditetapkan
kedalam 2 (dua) Sasaran Program dan
4 (empat) Indikator Kinerja Program.
3 (Tiga) indikator mencapai target,
dan hanya satu indikator yang tidak
mencapai target kinerja.
Perjanjian Kinerja ini ditetapkan kedalam 2 (dua) Sasaran Program dan 4 (empat) Indikator
Kinerja Program. Dari hasil evaluasi terhadap target yang ditetapkan dan realisasi kinerja,
diketahui bahwa satu indikator kinerja tidak mencapai 100%, yaitu Nilai hasil evaluasi RB
Kementerian Komunikasi dan Informatika; Untuk indikator kinerja Nilai hasil survey kepuasan
pegawai terhadap layanan kesetjenan tecapai 100%; Dua indikator kinerja lainnya yaitu Hasil
Assessment Pegawai; dan Persentase penempatan pegawai Jabatan Fungsional Tertentu (JFT)
sesuai kompetensi tercapai lebih dari 100%. Uraian dari capaian keempat indikator tersebut
dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini:
Dari segi anggaran, untuk Tahun Anggaran 2016, Sekretariat Jenderal memiliki DIPA anggaran
sebesar Rp. 301.308.594.000,- dan sampai akhir tahun anggaran 2016 yang terealisasi adalah
Rp. 250.702.400.290,- atau sebesar 83,20 %.
Realisasi belanja Tahun 2016 mengalami penurunan sebesar Rp. 15.744.980.597,- dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan tersebut antara lain disebabkan oleh adanya
Penurunan Belanja Pegawai sebesar 15,21% sedangkan Realisasi Belanja Barang mengalami
peningkatan sebesar Rp. 28.969.667.866,- atau 18,34% dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya.
Rp301.308.594.000,-
83,20%
Realisasi Belanja Pegawai
menurun 15,21%
Realisasi Belanja Barang
naik 18,34%
Hasil dari evaluasi yang telah dilakukan kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan
kemudian dirumuskan menjadi salah masyarakat, arsip, dan dokumentasi
satu bahan masukan dan referensi dalam Kementerian Komunikasi dan Informatika;
penetapan kebijakan dan strategi pada d. Pembinaan dan penataan organisasi dan
tahun berikutnya. tata laksana;
e. Koordinasi dan penyusunan peraturan
C. Tugas Dan Fungsi perundang-undangan serta pelaksanaan
Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi advokasi hukum;
dan Informatika Nomor 1 Tahun 2016 tentang f. Pengelolaan barang milik/kekayaan
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian negara dan layanan pengadaan barang/
Komunikasi dan Informatika disebutkan, jasa pemerintah; dan
Sekretariat Jenderal mempunyai tugas g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan
menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan oleh Menteri.
tugas serta pembinaan dan pemberian
dukungan administrasi kepada seluruh D. Struktur Organisasi dan
unit organisasi di lingkungan Kementerian Komposisi Pegawai
Komunikasi dan Informatika. Sekretariat Jenderal
Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dan Informatika Nomor 1 Tahun 2016 tentang
dimaksud, Kementerian Komunikasi dan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Informatika menyelenggarakan fungsi Komunikasi dan Informatika, dalam
sebagai berikut : menjalankan tugas dan fungsinya, Susunan
a. Koordinasi kegiatan Kementerian Organisasi Sekretariat Jenderal Kementerian
Komunikasi dan Informatika; Komunikasi dan Informatika terdiri dari 6
b. Koordinasi dan penyusunan rencana, (Enam) Satuan Kerja dan mengkoordinasikan
program, dan anggaran Kementerian fungsi 6 (Enam) satuan kerja lainya yang
Komunikasi dan Informatika; secara struktural bertanggung jawab kepada
c. Pembinaan dan pemberian Menteri dan/atau Komisioner. Sehingga
dukungan administrasi yang meliputi jumlah satuan kerja tersebut menjadi 12,
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, yaitu:
Tabel 2 Gambar 1
satuan Kerja di lingkup Sekretariat Jenderal
Komposisi Pegawai Setjen Berdasarkan
Satuan Kerja Per 31 Desember 2016
No. Satuan Kerja
1. Biro Perencanaan 38 27
18
2. Biro Kepegawaian dan Organisasi 31
53
3. Biro Keuangan 24
4. Biro Hukum
5. Biro Umum 46 48
SEKRETARIAT JENDERAL
Bagian Rencana Bagian Organisasi dan Bagian Pelaksanaan Bagian Peraturan Bagian Tata Usaha Bagian Pelayanan
dan Program Tata Laksana Anggaran Perundang-Undangan Kementerian Informasi
Bagian Penyusunan Bagian Perenc. dan Bagian Perbendaharaan Bagian Penelaahan dan Bagian Pengadaan
Bagian Publikasi
Anggaran Pengemb. Pegawai dan PNBP Evaluasi Produk Hukum Barang dan Jasa
Bagian
Bagian Kerjasama Lintas Bagian Bina Kinerja Bagian Verifikasi dan Bagian Bantuan dan
Rumah Tangga dan
Sekotral dan Daerah Pegawai Akuntansi Dokumentasi Hukum
Perlengkapan
Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 1 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Laki-laki Perempuan
TINGKAT JUMLAH
%
PENDIDIKAN PEGAWAI
Gambar 4
Komposisi Pegawai Setjen Berdasarkan Tingkat S1 189 40.21%
Pendidikan Per 31 Desember 2016
S2 85 18.09%
48 2
14 28
S3 4 0.85%
SD 10 2.01%
90
SLTP 14 2.81%
10 189
SMA 48 9.64%
4
85
SLTA 90 18.07%
S1 SD SMA
DIII 28 5.62%
S2 SLTA DIII
S3 SLTP DIV DIV 30 6.02%
86 51
Jika dilihat berdasarkan golongan maka
komposisi pegawai Sekretariat Jenderal
dapat dilihat seperti pada Gambar 5.
65
154
4. Bab 4 Penutup
Bagian ini menguraikan tentang
kesimpulan umum atas capaian kinerja
Sekretariat Jenderal selama Tahun
2016 dan rekomendasi untuk perbaikan
kinerja di tahun-tahun selanjutnya.
Perencanaan
Kinerja Perencanaan Kinerja Sekretariat
Jenderal pada tahun 2016 disusun
untuk mendukung pencapaian sasaran
strategis kementerian, yang terdiri dari
2 (dua) sasaran program, dan 4 (empat)
indikator kinerja.
Dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor Berdasarkan 4 fokus di atas, sasaran strategis
22 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Komunikasi dan Informatika
Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 20152019 adalah sebagai berikut:
Tahun 2015-2019 disebutkan, ada empat fokus
utama Kementerian Kominfo berdasarkan Sasaran Strategis I:
Nawacita dan agenda pembangunan Terwujudnya ketersediaan dan meningkatnya
nasional, yaitu: kualitas layanan komunikasi dan informatika
1. Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mendukung fokus pembangunan
sebagai pendukung dari fokus pemerintah sebagai wujud kehadiran
pembangunan pemerintah di bidang negara dalam menyatakan kedaulatan dan
pangan, energi, maritim, pariwisata pemerataan pembangunan.
dan industri, infrastruktur, sumber daya
manusia, serta wilayah perbatasan Sasaran Strategis 2:
2. Kementerian Komunikasi dan Informatika Tersedianya akses pitalebar nasional,
sebagai leading sektor di bidang internet dan penyiaran digital yang merata
Broadband, e-Government, Digitalisasi dan terjangkau untuk meningkatkan
dan Government Public Relation. pertumbuhan ekonomi, pendidikan, sosial,
3. Kementerian Komunikasi dan Informatika budaya, pertahanan, dan keamanan.
sebagai regulator yang mengatur
kebijakan di bidang Telekomunikasi, Sasaran Strategis 3:
internet dan penyiaran Terselenggaranya tata kelola Komunikasi
4. Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Informatika yang efisien, berdaya saing,
sebagai bagian dari sistem birokrasi dan aman.
pemerintah yang harus dibenahi dalam
rangka memberikan pelayanan publik Sasaran Strategis 4:
yang prima. Terciptanya budaya pelayanan, revolusi
mental, reformasi birokrasi dan tata kelola
Kementerian Komunikasi dan Informatika
yang berintegritas, bersih, efektif, dan efisien.
PARIWISATA
DAN
INDUSTRI
A KEMARITIMAN
INFRA
STRUKTUR
KEDAULATAN PERBATASAN
PANGAN
Cyber Security
Broadband/4G
B
Broadband/4G & Governance Government Public
Efisiensi Digitalisasi
E-Government Relation
Industri
Efisiensi Industri E-Commerce
Akuntabilitas
Kinerja
Pencapaian Kinerja Sekretariat Jenderal
pada tahun 2016 secara keseluruhan
sangat baik, dengan tercapaianya
3 (tiga) target indikator kinerja, dan
1 (satu) indikator kinerja tidak tercapai.
Capaian kinerja organisasi dapat diukur dari kesesuaian antara target kinerja yang telah
ditetapkan dengan realisasi sampai dengan akhir tahun. Pengukuran capaian kinerja dilakukan
setiap tiga bulan (triwulanan) berdasarkan data yang disampaikan oleh pengelola data dari
setiap satuan kerja. Pengukuran capaian kinerja tersebut menjadi sarana monitoring dan
evaluasi kinerja yang terakumulasi hingga akhir tahun.
Secara rinci, capaian kinerja Sekretariat Jenderal tahun 2016 dapat disampaikan sebagai berikut:
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa empat indikator dari dua sasaran program
hanya satu indikator yang capaiannya tidak optimal, yaikni 91,16% sementara tiga indikatornya
tercapai 100% bahkan dua diantaranya melebih target yang ditetapkan. Adapun penjelasan
capaian dari masing-masing program dapat disampaikan sebagai berikut:
1. Sasaran Program 1:
Terwujudnya Reformasi Birokrasi dan tata kelola yang baik di lingkungan Kementerian
Komunikasi dan Informatika.
Dalam pencapaian sasaran program ini diukur melalui dua indikator, yaitu:
1. Nilai hasil evaluasi RB Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan
2. Nilai hasil survey kepuasan pegawai terhadap layanan Kesetjenan.
Adapun capaian target kedua indikator tesebut dapat disampaikan sebagai berikut:
Dari tabel di atas diketahui bahwa Sasaran Program Terwujudnya Reformasi Birokrasi dan tata
kelola yang baik di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika dari dua indikator
yang ditetapkan, tidak semuanya mencapai target 100%. Persentase capaian masing-masing
indikator diuraikan secara rinci sebagai berikut:
Berdasarkan tabel di atas, capaian hasil evaluasi RB Kementerian Kominfo adalah 91,16% atau
memperoleh nilai 72,93 dari nilai target yang ditetapkan yaitu 80. Secara rinci hasil evaluasi
tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:
NILAI
NO KOMPONEN PENILAIAN NILAI 2015 NILAI 2016
MAKSIMAL
4 Penataan Tatalaksana 5,00 3,93 3,96
5 Penataan Sistem Manajemen SDM 15,00 11,35 12,20
6 Penguatan Akuntabilitas 6,00 4,35 3,92
7 Penguatan Pengawasan 12,00 5,06 7,04
8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 6,00 4,05 4,17
Sub Total Komponen Pengungkit 60,00 30,72 42,19
B Komponen Hasil
1 Nilai Akuntabilitas Kinerja 14,00 9,30 9,01
2 Survei Internal Integritas Organisasi 6,00 4,17 4,97
3 Survei Eksternal Persepsi Korupsi 7,00 4,30 6,16
4 Opini BPK 3.00 1.50 2,00
5 Survei Eksternal Pelayanan Publik 10.00 7,58 8,60
Sub Total Komponen Hasil 40,00 26,85 30,74
Indeks Reformasi Birokrasi 100,00 66,14 72,93
Sumber: Kementerian PAN & RB, Tahun 2016
Data tersebut mengindikasikan bahwa yang dilakukan lebih terarah dan terukur,
pelaksanaan RB belum optimal. Dari dua telah disusun pedoman yang berfungsi untuk
komponen penilaian, pada komponen menetapkan dan menjalankan program
pengungkit hanya penguatan akuntabilitas makro, meso dan mikro, serta memberikan
yang mengalami penurunan. Begitupun kesamaan pemahaman bagi seluruh jajaran
pada komponen hasil, nilai akuntabilitas di lingkungan Kementerian Komunikasi.
kinerja juga nilainya turun. Penurunan nilai Untuk memudahkan koordinasinya, telah
ini sebetulnya sudah diketahui beberapa sub dibenuk Kelompok Kerja (pokja) RB sesuai
komponen yang memperlihatkan adanya area perubahan yang diamanatkan dalam
nilai peningkatan sementara beberapa sub Perpres tersebut.
komponen lain menurun nilainya.
Kemudian, pada tahun 2016 telah
Permasalahan ini tidak terlepas dari sejarah disusun Road Map Reformasi Birokrasi
Kementerian Komunikasi dan Informatika 2015 2019 di Lingkungan Kementerian
yang dibangun dari beberapa unit kerja Komunikasi dan Informatika ditetapkan
dari organisasi yang berbeda, antara lain melalui Peraturan Menteri Komunikasi
eks Kementerin Penerangan, Kementerin dan Informatika Nomor 5 Tahun 2016
Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi dan yang menjadi acuan bagi pelaksanaan
lembaga lainnya. Sehingga budaya kerjanya implementasi tahapan Reformasi Birokrasi
belum terbangun secara utuh dan sempurna. di lingkungan Kementerian Komunikasi
dan Informatika. Berdasarkan Road Map
Seperti diketahui, pelaksanaan Reformasi tersebut, fungsi Sekretaris Jenderal sebagai
Birokrasi di Kementerian Komunikasi dan Sekretariat pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Informatika sudah dimulai Tahun 2010, yaitu adalah sebagai pendorong dan fasilitator
sejak diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 81 dalam mencapai target-target yang telah
Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi ditetapkan.
Birokrasi Tahun 2010 2025. Agar perubahan
AREA CAPAIAN
PERUBAHAN TAHUN 2016
Penguatan Kebijakan tentang penanganan gratifikasi, Whistle Blowing System, Pengaduan
Pengawasan masyarakat, dan Benturan Kepentingan telah ditetapkan
Kemkominfo sudah menetapkan 5 (lima) unit kerja sebagai pilot project ZI
Maturitas SPIP dan Kapabilitas Inspektorat masih lemah (level 2)
Opini BPK menjadi WDP
Penguatan Reviu Renstra Kominfo Tahun 2015 2019
akuntabilitas Pembangunan sistem PMO
Kelembagaan Telah dilaksanakannya monitoring dan evaluasi organisasi sebagai bahan
perubahan terhadap struktur yang masih berlaku dengan memperhatikan aspek
ketetapan fungsi dan ukuran organisasi.
Tatalaksana Sudah memiliki konsep peta proses bisnis
SOP berdasarkan SOTK Permen Kominfo nomor 17/KOMINFO/10.2010 tentang
Struktur Organisasi dan tata kerja kominfo dilakukan evaluasi dan disesuaikan
dengan SOTK yang baru yaitu Permen Kominfo Nomor 1 Tahun 2016 tentang
Struktur organisasi dan tata kerja Kominfo
Pemanfaatan e-govt dalam pelayanan dan keterbukaan informasi publik sudah
baik dan masih perlu ditingkatkan.
SDM Assessment baru terhadap sebagian kecil pegawai Kementerian Kominfo
Cascading penetapan kinerja sudah dilaksanakan belum sampai individu
SKP Online sedang dalam pengembangan
Penguatan PUU Telah dilakukan identifikasi, analisis, dan harmonisasi terhadap peraturan
perundang-undangan yang tidak harmonis/ sinkron. Beberapa kebijakan yang
tidak sinkron sudah direvisi, namun ada yang masih dalam proses revisi
Pelayanan Publik Telah terdapat SOP Pengaduan untuk berbagai jenis pelayanan Kominfo
Akan dibuat sistem reward and punishment bagi pelaksana layanan
Mulai dibangunnya sistem layanan perijinan terintegrasi untuk semua layanan.
Tabel 9 Capaian Indikator Nilai Hasil Survey Kepuasan Pegawai Terhadap Layanan Kesetjenan
NO INDIKATOR KINERJA SASARAN TARGET REALISASI %
1. Nilai hasil survey kepuasan pegawai terhadap
B B 100%
layanan kesetjenan
Pelaksanaan survey kepuasan pegawai terhadap layanan kesetjenan ini dilaksanakan dengan
tujuan:
a. Memperoleh masukan dan umpan balik dari pengguna layanan Sekretariat Jenderal.
b. Mengidentifikasi posisi keutamaan dan kekurangan layanan Sekretariat Jenderal sebagai
dasar dalam menentukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan mutu layanan
Sekretariat Jenderal.
c. Menyukseskan reformasi birokrasi melalui assesmen kepuasan pengguna.
Survei dilakukan untuk mengukur tingkat Setjen. Nilai tertinggi adalah terkait sikap
kepuasan pegawai terhadap layanan satuan dan kompetensi petugas/pegawai dan
kerja eselon II di lingkungan Sekretariat nilai dengan tingkat kepuasan terendah
Jenderal periode Januari sampai dengan adalah kejelasan prasyarat dan prosedur
Oktober 2016. pelayanan.
Pertanyaan meliputi range yang luas. 2. Indikator penilaian terhadap layanan Biro
Skala yang digunakan mengukur interval Umum didominasi oleh layanan-layanan jasa
jawaban dengan bentangan skor 6-5-4-3- dan informasi seperti layanan persuratan,
2-1, dengan notasi 6 = sangat memuaskan, kegiatan keprotokoleran, hingga pada
5 = memuaskan, 4 = cukup memuaskan, 3 = layanan kebersihan dan keamanan.
kurang memuaskan, 2 = tidak memuaskan, 1 Berdasarkan hasil survei, layanan persuratan
= sangat tidak memuaskan. Biro Umum dinilai paling memuaskan
oleh responden jika dibandingkan dengan
Variabel yang diukur dalam survey tersebut layanan-layanan lainnya.
adalah:
1. Sikap & Kompetensi Petugas; 3. Hasil survei ini juga menunjukan Biro
2. Kecepatan Penanganan Pengaduan; Perencanaan dinilai responden memiliki
3. Kenyamanan Sarana & Prasarana; hubungan yang baik dengan seluruh
4. Spesifikasi Layanan; satuan kerja, serta upaya peningkatan
5. Kejelasan Informasi; dan kinerja terutama terkait dengan kegiatan
6. Kejelasan Prasyarat & Prosedur selain revisi anggaran Kementerian Kominfo.
itu survei ini juga mengukur Indeks
Kepuasan pengguna. 4. Indikator penilaian Biro Keuangan lebih
menekankan pada seluruh layanan
Survei ini merupakan hasil penilaian dari 485 jasanya terkait dengan pembayaran gaji,
orang responden, yang merupakan pegawai tunjangan kinerja, laporan keuangan,
Kementerian Kominfo dari berbagai satuan hingga pada sosialisasi aplikasi keuangan.
kerja. Seluruh responden yang memberikan Penilaian kepuasan tertinggi ada pada
penilaian adalah mereka yang pernah layanan pembayaran gaji dan tunjangan
menerima langsung bentuk pelayanan kinerja, namun perlu menjadi perhatian
jasa, informasi, maupun fasilitas sarana dan khusus terkait dengan tindak lanjut atas
prasarana dari bagian Sekretariat Jenderal, hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa
dan sebagian besar responden dalam Keuangan (BPK)
penelitian ini merupakan pegawai yang
memiliki masa kerja dalam kurun waktu 4 5. Dengan indikator penilaian terbanyak
10 tahun. diantara unit kerja lainnya, hasil penilaian
responden terhadap layanan Biro
Dari hasil survey didapatkan skor rata-rata Kepegawaian dinilai cukup memuaskan,
65, artinya layanan Setjen masih dalam terutama pada layanan terkait dengan
kategori Baik (B). Ada beberapa hal yang kenaikan pangkat.
menjadi poin perbaikan bagi layanan Setjen
di masa mendatang, yaitu sebagai berikut: 6. Sama halnya dengan Biro Perencanaan,
indikator layanan Biro Hukum terfokus
1. Secara umum tingkat kepuasan atas pada layanan jasanya. Berdasarkan hasil
layanan Setjen yang dinilai dalam survei survei, responden paling puas terhadap
ini adalah baik dengan nilai 65. Nilai layanan informasi dan dokumentasi
tersebut mengindikasikan masih banyak hukum serta layanan bantuan/ advokasi
peluang perbaikan di setiap lini layanan hukum dari unit kerja ini.
2. Sasaran Program 2:
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa ke dua indikator kinerja yang digunakan sebagai alat
pengukur pencapaian sasaran program tersebut, tercapai dengan realisasinya mencapai lebih
dari seratus persen dari target yang telah ditetapkan. Penjelasan atas capaian tersebut dapat
disampaikan sebagai berikut:
2.2 Hasil Assessment Pegawai Selain itu, hasil talent pool ini juga akan
Dalam rangka membentuk SDM menjadi bahan pengambilan keputusan
yang sesuai dengan kebutuhan dan terkait kepegawaian, yaitu:
keberhasilan organisasi, Sekretariat
Jenderal telah melakukan pemetaan 1. Perencanaan pegawai (dasar
secara menyeluruh, yaitu pemetaan penempatan pegawai kedalam
standar dan tujuan organisasi, pemetaan jabatan tertentu yang sesuai dengan
ketersediaan pegawai baik dari sisi potensi dan kompetensinya);
potensi dan kompetensi maupun dari sisi
bukti kinerjanya. Kebijakan ini diambil 2. Pengembangan pegawai (dasar
karena pada dasarnya secara operasional perencanaan program pengembangan
organisasi harus selalu mengacu bagi pegawai sesuai kekurangan dan
pada efisiensi dan efektivitas. Melalui kelebihan pegawai);
pemetaan, maka upaya operasional yang
dikeluarkan bagi peningkatan kinerja 3. Mutasi pegawai (dasar rotasi,
serta pengembangan pegawai dalam promosi bahkan sampai pada
rangka mencapai tujuan akan lebih tepat pemberhentian pegawai).
metode dan tepat sasaran.
Assesmen Kompetensi untuk penyusunan
Pelaksanaan penyusunan Talent Pool Talent Pool di laksanakan pada tanggal
merupakan langkah awal bagi penyediaan 24 27 Oktober 2016 untuk Eselon II dan
database profil kompetensi para PNS di 28 Oktober 4 November 2016 untuk
lingkungan Kominfo yang tahun ini khusus Eselon III bertempat di LPT UI, Jalan
mengukur para pejabat struktural Eselon Salemba Raya No.4 Jakarta 10430.
II (JPT Pratama) dan Eselon III (Pejabat Jumlah peserta Eselon II sebanyak 38
Administrator). Hasil pengukuran dan orang yang dibagi ke dalam dua batch
pemetaan dalam Talent Pool tersebut dengan masing masing pelaksanaan
nantinya juga dapat digunakan sebagai selama 2 hari. Peserta Eselon III sebanyak
dasar pengambilan keputusan terkait 134 orang yang dibagi ke dalam enam
kepegawaian, dasar kaderisasi jabatan batch. Hasil assesment tersebut dapat
dan penerapan manajemen ASN yang dilihat pada tabel dibawah ini:
transparan, kompetitif dan berbasis merit.
Dari gambar di atas diketahui bahwa realisasi capaian indikator kinerja ini adalah 97,7% atau dari
total peserta sebanyak 172 peserta, sebanyak 168 orang mengikuti assesment kompetensi ini.
Dari jumlah tersebut, Eselon II sebanyak 37 orang dan Eselon III sebanyak 131 orang. Terdapat
4 orang peserta yang tidak hadir, dikarenakan sakit, meninggal dunia dan telah mengundurkan
diri dari jabatan. Adapun capaian kinerja berdasarkan realisasi tersebut adalah 108%.
2.3 Persentase penempatan pegawai Salah satu jabatan yang menjadi fokus
Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) penataan pada tahun 2016 adalah
sesuai kompetensi jabatan fungsional. Jumlah calon
Penataan Pegawai ASN di lingkungan pejabat dan pejabat fungsional tertentu
Kementerian Komunikasi dan per 31 Desember 2016 adalah 937
Informatika pada tahun 2016 dilakukan (Sembilan ratus tiga puluh tujuh) yang
melalui beberapa mekanisme, yaitu terdiri dari 862 (delapan ratus enam
Analisa Jabatan, Analisis Beban Kerja, puluh dua) orang. 22 (dua puluh dua)
Evaluasi Jabatan dan penempatan/ orang dari jumlah tersebut merangkap
distribusi pegawai sesuai kompetensi jabatan struktural dan terdapat 75 (tujuh
dan formasi. puluh lima) pejabat fungsional yang
belum sesuai penempatannya dengan
Analisa jabatan dilaksanakan ke semua kompetensi jabatan sehingga terkendala
jabatan yang ada dan menghasilkan dalam pembinaan karirnya.
informasi jabatan yang terdiri dari
nomenklatur jabatan dan uraian tugas Pejabat fungsional aktif sejumlah 862
setiap jabatan. Hasil analisa jabatan (delapan ratus enam puluh dua) orang
ditindaklanjuti dengan analisis beban sudah sesuai dengan penempatan
kerja untuk setiap jabatan sehingga dan kompetensinya karena pejabat
menghasilkan peta jabatan untuk setiap fungsional tersebut dapat bekerja dan
satuan kerja yang menggambarkan mengumpulkan angka kredit di satuan
jumlah pegawai eksisting dan jumlah kerja penempananya.
kebutuhan pegawai untuk tahun 2016.
Dari 75 (tujuh puluh lima) pejabat
Untuk menghasilkan peta jabatan fungsional yang penempatannya belum
yang ideal maka dilakukan validasi sesuai kompetensi dan formasinya, telah
dan evaluasi jabatan oleh Kementerian dilakukan penataan terhadap 35 (tiga
Pendayagunaan Aparatur Negara puluh lima) orang dengan mekanisme
dan Reformasi Birokrasi dan Badan pengangkatan ke dalam jabatan
Kepegawaian Negara. Peta jabatan fungsional, perpindahan kedalan jabatan
hasil validasi dan evaluasi jabatan akan fungsional umum, perpindahan satuan
menjadi acuan penempatan/distribusi kerja dan pemberhentian sementara
pegawai sesuai kompetensi dan dari jabatan fungsional. Mekanisme
formasi. tersebut dilakukan agar pegawai dapat
berkontribusi lebih optimal sesuai tugas
sehingga mendorong kinerja organisasi.
Tabel 12 Capaian Indikator Kinerja Persentase Penempatan Pegawai Jabatan Fungsional Tertentu (JFT)
Sesuai Kompetensi
INDIKATOR KINERJA PROGRAM TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
Persentase penempatan pegawai Jabatan Fungsional
90% 95,73% 106,36 %
Tertentu (JFT) sesuai kompetensi
Realisasi penataan jabatan fungsional pada tahun 2016 adalah 95,73% (Sembilan puluh lima
koma tujuh tiga) dari target penataan jabatan fungsional tertentu adalah 90 % (Sembilan puluh
persen) atau dapat dikatakan dari total 937 pejabat fungsional terdapat 897 pejabat fungsional
yang telah sesuai penempatan. Sehingga capaian indikator kinerja ini adalah 106,36%.
Capaian indikator tersebut adalah 100%, artinya semua regulasi yang diusulkan dapat disetujui
dan ditetapkan dalam bentuk Peraturan Menteri. Adapun daftar Peraturan Menteri yang selesai
diproses adalah:
TANGGAL
NO JUDUL REGULASI PEMRA-KARSA
DIUNDANGKAN
9. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 9 Tahun 2016
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri
Komunikasi dan Informatika Nomor 32 Tahun 2014 1 Juli 2016 Ditjen PPI
Tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Izin
Penyelenggaraan Pos
10. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 10 Tahun 2016
tentang Layanan Nomor Tunggal Panggilan Darurat 15 Juli 2016 Ditjen PPI
TANGGAL
NO JUDUL REGULASI PEMRA-KARSA
DIUNDANGKAN
21. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 21 Tahun 2016
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Komunikasi
dan Informatika Nomor 22 Tahun 2015 Tentang Rencana 7 Desember 2016 ROCAN
Strategis Kementerian Komunikasi dan Informatika
Tahun 2015-2019
22. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 22 Tahun 2016
ROWAI dan
tentang Kelas Jabatan di Lingkungan Kementerian 29 Desember 2016
Organisasi
Komunikasi dan Informatika
23. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 23 Tahun 2016
tentang Sertifikasi Perangkat Telekomunikasi Pesawat
29 Desember 2016 Ditjen SDPPI
Telepon Seluler, Komputer Genggam dan Komputer
Tablet
*)
PM ini sedang dalam proses untuk digabungkan dengan RPM tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengenaan jenis
dan tarif atas Jenis PNBP untuk Mahasiswa Berprestasi, Mahasiswa Kurang Mampu dan/atau Mahasiswa yang Terkena
Bencana Alam pada Sekolah Tinggi Multimedia (RPM STMM Yogyakarta)
Disamping itu, sesuai dengan kebijakan dalam Reformasi Regulasi Sekretariat jenderal telah
melakukan upaya simplikasi regulasi atau penyederhanaan regulasi dengan mengidentifikasi
beberapa regulasi untuk disederhanakan. Hasilnya selama tahun 2016 terdapat 48 Peraturan
Menteri Kominfo yang disimplifikasi menjadi 22 Peraturan Menteri.
2. Penyelesaian Sengketa
Informasi
Gambar 7 Realisasi Penyelesaian Sengketa Komisi Dalam pelaksanaan Undang-undang
Informasi Pusat Nomor 14 Tahun 2008, Sekretariat
3000 Jenderal memberikan dukungan
2684
manajemen dan administrasi terhadap
2500 2620
Komisi Informasi Pusat yang salah satu
2000 tugasnya menerima, memeriksa dan
memutuskan sengketa informasi publik.
1500
Selama tahun 2016 Komisi Informasi
870
1000 Pusat telah menyelesaikan 870 kasus
816 870
500
diajukan masyarakat. dari 2.684 kasus
atau 32,41%. Apabila dibandingkan
0 dengan target yang ditetapkan atau
2015 2016
sebesar 60%, maka capaian indikator
Jumlah Permohonan Pengaduan Sengketa
kinerja hanya 54,02%. Jumlah capaian
Jumlah Penyelesaian Sengketa
tersebut meningkat dibanding tahun
Sumber: Sekretariat KIP, 2016 sebelumnya sebagaimana dapat dilihat
pada tabel di samping ini:
Tabel 14
Jumlah Pengaduan Isi Siaran
Berdasarkan Sumber Pengaduan Tahun 2016
Pengaduan yang berasal dari masyarakat, pengaduan yang masuk di akhir Tahun 2015.
ditindaklanjuti dari hasil verifikasi KPI Sampai dengan akhir Tahun 2016 jumlah
kemudian dijatuhkan sanksi. Seluruh pengaduan bidang Pers yang terselesaikan
pengaduan yang masuk diseleksi secara adalah sebanyak 489 kasus (92%). Sisanya
berjenjang oleh tim fasilitasi pengaduan sebanyak 41 kasus (8%) akan diselesaikan
Isi Siaran yang kelanjutannya pengaduan pada Tahun 2017.
tersebut akan dikaji oleh para Tenaga Ahli
sebelum dibahas dalam rapat internal bidang Kasus pengaduan umumnya disebabkan
pengawasan Isi Siaran. Hasil rapat bidang isi di dalam pemberitaan muncul opini yang
pengawasan isi siaran tersebut selanjutnya cenderung menghakimi namun, berita
dibawa dalam Rapat Pleno Komisioner KPI. tersebut tidak dikonfirmasi ke narasumber dan
tidak ada klarifikasi sehingga berakibat pada
Dari 11.775 pengaduan tersebut, semua pencemaran nama baik. Dengan tidak adanya
pengaduan ditinjaklanjuti oleh Komisi konfirmasi dan klarifikasi tersebut, seorang
Penyiaran Indonesia, dengan keputusan wartawan dapat dinyatakan melanggar kote
175 pengaduan mendapatkan sanksi etik wartawan pasal 1 dan pasal 3.
administratif berupa 162 teguran tertulis.
Sisanya sebanyak 13 pengaduan dengan Adapun bentuk penyelesaian dari kasus
melalui proses analisis program dinyatakan pengaduan tersebut yaitu 46 kasus dengan
tidak melanggar, sehingga capaian cara Risalah Penyelesaian, 388 kasus melalui
Pengaduan masalah konten siaran yang surat-menyurat, 2 kasus dengan Berita
terselesaikan mencapai 100%. Acara Penanganan Pengaduan, dan 43 kasus
diselesaikan dengan Pernyataan Penilaian
4. Pengaduan di Bidang Pers dan Rekomendasi (PPR).
Di bidang Pers yang diselenggarakan oleh
Dewan Pers salah satu indikator kinerjanya PPR dikeluarkan oleh Dewan Pers apabila
adalah Persentase (%) Pengaduan Bidang proses penyelesaian kasus tersebut tidak
Pers Selama Tahun 2016 dengan target berhasil diselesaikan melalui proses mediasi.
capaian 90%. Selama tahun 2016, Dewan Pers Penyelesaian sengketa kasus pers ke daerah
menerima 530 pengaduan, 496 pengaduan dilaksanakan sebanyak 6 kali, yaitu ke
merupakan kasus yang diterima pada Tahun Bandung, NTT, Batam, Pekanbaru dan ke
2016 dan sejumlah 34 kasus merupakan Surabaya sebanyak 2 kali.
555
500 523 530
489
400
397
356
300
200
100
0 32 41 41
2015 2015 2015
Pengaduan Masuk Pengaduan Terselesaikan Pengaduan yang Belum Terselesaikan
C. kinerja anggaran
1. Realisasi Anggaran
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 adalah sebesar
Rp3.849.675.874,00 atau mencapai 187,70 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan
sebesar Rp2.051.025.000,00 Keseluruhan Pendapatan Negara dan Hibah lingkup Eselon I
Sekretariat Jenderal adalah merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya masing-masing satuan kerja Unit Akuntansi Kuasa
Pengguna Anggaran (UAKPA) pada Eselon I Sekretariat Jenderal TA 2016 adalah sebagai
berikut :
Perbandingan realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2016 dan Tahun 2015 pada
Eselon I Sekretariat Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika disajikan dalam tabel di
bawah ini :
Realisasi PNBP pada Tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar Rp2.536.257.709,00 atau 193,10
persen dibandingkan TA 2015 yang disebabkan oleh:
1. Adanya kenaikan realisasi Pendapatan dari Pengelolaan BMN sebesar 41,20 persen jika
dibandingkan TA 2015.
2. Adanya realisasi pendapatan jasa yang sangat signifikan di TA 2016 yang berasal dari
pendapatan jasa tenaga, pekerjaan, informasi. pelatihan dan teknologi.
3. Adanya kenaikan pendapatan yang berasal dari iuran dan denda serta pendapatan lain-lain
masing-masing sebesar 16,72 persen dan 41,22 persen dibandingkan dengan TA 2015.
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per kegiatan adalah berikut ini :
% REALISASI
KODE REALISASI
URAIAN KEGIATAN ANGGARAN TERHADAP
KEG BELANJA (NETTO)
ANGGARAN
3016 Pelayanan, Pengelolaan, 6.792.794.968,00 75,24%
Pengembangan, dan Pemanfaatan 9.028.430.000,00
Data dan Informasi Serta Sarana
Informatika Kementerian Komunikasi
dan Informatika
3017 Pelayanan Informasi, Promosi, 10.501.371.000,00 6.733.584.662,00 64,12%
Penyediaan Akses Informasi dan
Dokumentasi Kementerian Komunikasi
dan Informatika
3018 Pelayanan Ketatalaksanaan dan 4.631.472.002,00 92,08%
Administrasi Kerjasama Internasional 5.030.104.000,00
Kementerian Komunikasi dan
Informatika
3019 Pelaksanaan dan Pengembangan 32.850.581.000,00 15.078.945.808,00 45,90%
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
Kementerian Komunikasi dan
Informatika
3020 Dukungan Manajemen dan Dukungan 21.823.239.000,00 16.247.043.483,00 74,45%
Teknis Lainnya Komisi Informasi (KI)
Pusat
3021 Dukungan Manajemen dan Dukungan 44.016.568.729,00 91,35%
Teknis Lainnya Komisi Penyiaran 48.182.400.000,00
Indonesia (KPI) Pusat
3022 Dukungan Manajemen dan Dukungan 21.267.400.000,00 16.792.215.752,00 78,96%
Teknis Lainnya Dewan Pers
3023 Pelaksanaan Pembangunan dan 98.707.000,00 98,71%
Rehabilitasi Sarana dan Prasarana 100.000.000,00
Kementerian Komunikasi dan
Informatika
Jumlah 301.308.594.000,00 250.702.400.290,00 83,20%
Komposisi anggaran dan realisasi belanja lingkup Eselon I Sekretariat Jenderal Kementerian
Komunikasi dan Informatika disajikan dalam grafik, sebagai berikut:
200.000.000.000,00
150.000.000.000,00
100.000.000.000,00
50.000.000.000,00
0,00
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Anggaran Realisasi
Perbandingan realisasi belanja Tahun 2016 dan Tahun 2015 disajikan dalam tabel berikut ini :
3. Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp57.854.347.414,00 dan Rp68.234.869.072,00.
Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat
negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum
berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang
berkaitan dengan pembentukan modal.
4. Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp186.932.665.462,00 dan Rp157.962.997.596,00.
Perbandingan realisasi Belanja Barang Tahun 2016 dan 2015 disajikan dalam tabel berikut ini:
5. Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp5.915.387.414,00
dan Rp40.249.514.219,00 Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan
aset tetap dan aset lainnya yang mmeberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015 disajikan dalam tabel berikut ini :
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2016 dan 2015 dapat dilihat pada tabel halaman
selanjutnya.
Rincian Belanja Modal Peralatan dan Mesin disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 24 Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2016 dan TA 2015
URAIAN REALISASI TA 2016 REALISASI TA 2015 NAIK/TURUN (%)
Rincian Belanja Modal Gedung dan Bangunan disajikan dalam tabel pada halaman selanjutnya.
Tabel 25 Perbandingan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan TA 2016 dan TA 2015
URAIAN REALISASI TA 2016 REALISASI TA 2015 NAIK/TURUN (%)
B. Saran
Dengan disusunnya Laporan Kinerja ini,
diharapkan dapat memberikan gambaran
kinerja secara transparan, sekaligus menjadi
bahan evaluasi bagi pihak terkait agar
pencapaian kinerja pada tahun berikutnya
dapat ditingkatkan dan dioptimalkan.
Selain itu, penyusunan Laporan Kinerja
ini juga menjadi dasar dalam melakukan
melaksanakan penyesuaian indikator kinerja
dan penetapan kinerja tahun berikutnya, agar
benar-benar selaras dengan sasaran strategis
kementerian dan perkembangan tuntutan
stakeholders, sehingga peran Sekretariat
Jenderal di Kementerian Komunikasi dan
Informatika dapat semakin dirasakan dan
optimal memberikan dukungan layanan
administrasi.
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Sekretariat Jenderal
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Jl. Medan Merdeka Barat No. 9
Jakarta Pusat, 10110
www.kominfo.go.id