LANDASAN TEORI
2.1. Elektropalting
Sejak Arhenius mengemukakan adanya hubungan antara zat dan listrik, serta
pengukuhan dugaan ini oleh Faraday dengan percobaan-percobaan elektrolisa. Lahirnya ilmu
yang merupakan campuran antara ilmu kimia dan ilmu listrik. Ilmu ini dinamakan ilmu
adalah pelapisan logam pada benda yang terbuat dari logam / benda yang terbuat dari bahan
Pada umumnya pelapisan logam sudah lazim menggunakan istilah vernikel, verkrom
dan semacamnya. Pelapisan nikel, tembaga, khrom, memang sudah populer. Sebenarnya,
justru seng dan timah yang paling melimpah / banyak didunia ini kurang dimanfaatkan oleh
sebagian kalangan. Didunia industri pelapisan seng dan timah lebih dianggap dan dimasukan
ke dunia industri baja daripada ranah elektroplating populer. Didunia palting, yang paling
populer justru tembaga, nikel dan khrom. Berbagai barang rumah tangga, meubel, alat dapur,
alat sport, konstruksi dan kendaraan bermotor, tidak ada yang bebas dari vernikel / verkrom.
Pada dasarnya teknik pelapisan logam, elektroplating, atau biasa juga disebut krom oleh
masyarakat umum, bertujuan untuk melapisi logam agar tahan terhadap karat dan juga untuk
Pelapisan suatu logam ataupun pada logam secara elektrolisa melalui penggunan
arus listrik searah (Direct Current/DC) dan larutan kimia (elektrolit) digunakan sebagai
pensuplay ion-ion logam membentuk endapan (lapisan) logam pada elektroda katoda.
Terjadinya endapan karena adanya ion-ion bermuatan listrik yang berpindah secara terus
menerus dari suatu elektroda melalui larutan elektrolit. Berdasarkan penjelasan diatas,
dimana dijelaskan bahwa suatu rangkaian arus listrik, anoda, larutan elektrolit dan katoda
yang membentuk satu kesatuan yang satu sama lain saling terikat. Secara prinsip proses
proteksi setelah pelapisan. Keempat hal ini dapat dilakukan secara manual atau bisa juga
menggunakan tingkat otomatisasi yang lebih tinggi lagi. Oleh karena itu perlu dilakukan
perbaikan proses, mulai dari proses awal, pembersihan secara mekanis dan kimia, pada
proses pelapisan pelapisan dengan menentukan kondisi operasi yang tepat dan optimum,
misalnya dengan konsentrasi larutan dan tegangan listrik yang tepat. Selama proses
pengendapan/deposit berlangsung terjadi reaksi kimia pada elektroda dan elektrolit baik
reaksi reduksi maupun reaksi oksidasi dan diharapkan berlangsung terus menerus menuju
Prinsip dasar dari proses lapis listrik adalah berpedoman atau berdasarkan
2. Jumlah zat-zat (unsur-unsur) yang dihasilkan oleh arus listrik yang sama
zat tersebut.
B= I.t.e
F
Keterangannya :
t = Waktu (detik)
e = Berat ekivalen zat yang dibebaskan (berat atom suatu unsur dibagi valensi
unsur tersebut)
yang ditambah elektron pada logam yang dilapisi, yang mana ion-ion logam tersebut didapat
dari anoda dan elektrolit yang digunakan. Anoda dihubungkan dengan kutub positif dari
sumber arus listrik, sedangkan Katoda dihubungkan dengan kutub negatif dari sumber listrik.
Anoda dan katoda direndam dalam larutan elektrolit. Jika alrus listrik dialirkan maka pada
katoda akan terjadi endapan. Dengan adanya arus listrik yang mengalir dari sumber listrik
maka elektron dialirkan melalui elektroda positif (anoda) menuju elektroda negatif (katoda)
dan dengan adanya ion-ion logam yang didapat dari elektrolit maka menghasilkan
yaitu :
akan dilapisi harus dalam kondisi benar-benar bersih, bebas dari bermacam-macam
pengotor.
geram yang masih melekat pada benda uji. Biasanya untuk menghilangkan goresan-
kehalusan yang berbeda. Prinsipnya sama seperti proses gerinda, tetapi mata roda
polesnya yang berbeda yaitu terbuat dari bahan katun, kulit dan sebagainya.
Oksida atau karat dan sejenisnya dilakukan pencucian secara kimia melalui
peredaman. Larutan asam ini terbuat dari pecampuran air bersih dengan asam atau
Proses elektrokimia dalam sel antara logam dasar (anoda) dan oksida (katoda) disebut
pickling. Sisa alkali yang menempel pada permukaan spesimen dapat dihilangkan
dengan mencelup asam, hal ini dimaksudkan untuk mencegah terbawanya sisa-sisa
metal cleaner kedalam cairan plating yang dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi.
Penting yang harus diperhatikan dalam kondisi pelapisan , karena kondisi tersebut
akan menentukan berhasil atau tidaknya proses pelapisan serta mutu lapisan yang
dihasilkan, selanjutnya rapat arus adalah bilangan yang menyatakan dalam jumlah arus
listrik yang mengalir perluas unit elektroda. Rapat arus terbagi dalam dua macam yaitu :
rapat arus katoda dan anoda, pada proses lapis listrik, rapat arus yang diperhitungkan
ialah rapat arus katoda yaitu banyaknya arus listrik yang diperlukan untuk mendapatkan
atom-atom logam pada tiap satuan luas benda yang akan dilapisi.
berikut :
1. Kerapatan arus
Yaitu arus yang tinggi pada saat arus diperkirakan masuk, bagaimanapun nilai
diperlukan
2. Suhu
ditentukan oleh beberapa faktor seperti ketahanan, jarak anoda dan katoda
3. Konsentrasi ion
3.Agitasi
Yaitu jalannya katoda dan jalannya larutan. Agitasi yang besar mungkin
seragam.
5. Konduktifitas
kondutifitas larutan.
6. Nilai pH
kesamaan (pH).
7. Pasifitas
pasif. Bila hal ini terjadi pada anoda, maka ion-ion logam pelapis terus
8. Waktu pelapisan
waktu pelapisan.