Anda di halaman 1dari 21

PENINGKATAN PEMBELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN METODE PRAKTEK

LANGSUNG MEMPOSTING BUKU BESAR TRANSAKSI PEMBELIAN DAN PENJUALAN DI


KELAS X AKUNTANSI SMK

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Penerapan program studi Akuntansi Keungan khususunya untuk siswa SMK bertujuan agar siswa
memiliki kemampuan teknis pencatatan sehingga dapat menjadi teknisi akuntansi yang terampil, sesuai
dengan tuntutan kurikulum (kurikulum SMK 1994/GBPP).
PIlmu akuntansi bertujuan untuk membekali siswa SMA/ sederajad dengan berbagai pengetahuan dan
pemahaman agar mereka menguasai dan mampu menerapkan konsep-konsep dasar, prinsip, prosedur
akuntansi yang benar dan benar bagi kehidupan mereka (Sudibyo, 2002:2).
Pembelajaran akuntansi bagi siswa SMA/ sederajad meliputi pengertian dasar dan siklus akuntansi
koperasi, metode kuantitatif dalam akuntansi dan keterampilan akuntansi. Agar akuntansi menjadi
pelajaran yang menarik dan diminati siswa, maka diharapkan guru dapat memilih kegiatan belajar
mengajar yang sebanyak mungkin melibatkan siswa agar dapat belajar secara aktif secara fisik, mental
maupun sosial demi peningkatan mutu hasil belajar.
Pada penyusunan laporan keuagangan di segala sektor, perlu adanya ketertiban dalam manajemen
usaha dan administrasi pembukuan/ sistem akuntansi dan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuagangan, sehingga pembelajaran Akuntansi Keuangan badi siswa didik sangat dibutuhkan. Agar
setelah mereka selesai dalam menempuh pendidikannya, mereka dapat menerpakan ilmu akuntansi
dengan benar kedalam dunia kerja. Adapun transaksi utama dalam kegiatan akuntansi keungan adalah
transaksi pembelian dan penjualan. Kedua transaksi tersebut sering dilakukan pada segala jenis usaha,
sehingga pencatatannya memerlukan ketelitian untuk mengurangi kesalahan yang fatal dalam
pencatatan. Untuk menjamin kelengkapan setiap pembukuan, maka dalam proses pencatatan harus
dilakukan beberapa hal seperti: 1) setiap transaksi harus dibuatkan bukti pembukuan, 2) setiap
pembukuan harus didasarkan atas satu bukti pembukuan yang sah, 3) semua bukti pembukuan harus
disimpan secara teratur dan aman.
Berdasarkan latar belakang masalah permasalahan yang telah dijelaskan diatas tersebut, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas ini dengan judul Peningkatan Pembelajaran
Akuntansi Keuangan dengan Metode Praktek Langsung Memposting Buku Besar Transaksi Pembelian
dan penjualan di kelas X Akuntasi SMK Dian Kartika Semarang Tahun Pelajaran 2008/ 2009.

B. Identifikasi Masalah
Pada identifikasi masalah dalam penelitian ini membahas tentang upaya peningkatan pembelajaran
Akuntansi Keuangan dengan menggunakan metode praktek langsung pada siswa untuk memposting
transaksi penjualan dan pembelian pada buku besar. Pada siswa di kelas tersebut mengalami beberapa
kendala dalam menerima pembelajaran Akuntansi Keuangan, dimana masih banyak siswa belum
memahami proses memposting transaksi penjualan dan pembelian yang didasarkan pada Standar
Akuntansi Keuangan. Siswa belum memahami siklus pencatatan dalam akuntansi. Hal ini berimbas
pada nilai akademik dan prestasi siswa dalam bidang studi Akuntansi Keuangan masih minim.
Penulisan penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk memperoleh solusi yang tepat guna mengatasi
berbagai permasalahan yang dimaksudkan tersebut. Solusi yang ditawarkan tentu saja bersifat sangat
preventif guna kebaikan bersama, sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan menigkatkan prestasi
siswa dalam bidang studi Akuntansi Keuangan.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi oleh beberapa kajian khusus yang disesuaikan dengan judul penelitian untuk
menunjukkan batasan analisis yang dilakukan oleh peneliti. Dilakukan pembatasan masalah agar hasil
penelitian ini sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan pemahaman siswa dalam
memposting transaksi ke dalam buku besar. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini di batasi dalam
skala mikro yaitu pada siswa kelas X Akuntasi di SMK Dian Kartika Semarang pada pembelajaran
akuntansi keuangan dengan menerapkan metode praktek langsung. Melalui pembatasan masalah ini
diharapkan penelitian ini fokus terhadap tujuan yang telah ditetapkan peneliti dan tidak melebar
kedalam disiplin ilmu lainnya.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat disampaikan permasalahan yang akan dikaji
dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini, yaitu :
1. Bagaimanakah pelaksanaan peningkatan pembelajaran akuntansi keuangan dengan metode praktek
langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan di kelas X SMK Dian Kartika
Semarang?
2. Bagaimanakah pola pengajaran guru terhadap metode praktek langsung memposting buku besar
pada siswa kelas X SMK Dian Kartika Semarang?
3. Bagaimanakah sikap siswa dalam melaksanakan pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan metode
langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan?
4. Bagaimanakah peningkatan kemampuan dan prestasi siswa dalam pembelajaran Akuntansi
Keuangan dengan diterapkannya metode langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan
penjualan?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan prestasi
siswa dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan metode praktek langsung memposting buku
besar transaksi pembelian dan penjualan. Penelitian ini lebih memfokuskan kajiannya pada penemuan
fakta dan kenyataan di lapangan. Kemajuan sebuah institusi pendidikan ditentukan oleh peran serta
warga sekolah dalam mengambkan sistem pendidikan yang ada dan pengaturan sumber daya manusia.
Secara lebih rinci lagi tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah:
1. Meningkatkan pelaksanaan pembelajaran akuntansi keuangan dengan metode praktek langsung
memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan di kelas X SMK Dian Kartika Semarang.
2. Meningkatkan pola pengajaran guru terhadap metode praktek langsung memposting buku besar pada
siswa kelas X SMK Dian Kartika Semarang.
3. Meningkatkan peran serta dan antusiasme siswa dalam melaksanakan pembelajaran Akuntansi
Keuangan dengan metode langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan.
4. Meningkatkan kemampuan dan prestasi siswa dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan
diterapkannya metode langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan prestasi siswa
dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan melalui metode praktek langsung memposting buku besar
transaksi pembelian dan penjualan. Harapan penulis setelah penelitian ini terselesaikan adalah adanya
peningkatan dalam proses pembelajaran Akuntansi Keuangan, sehingga siswa lebih tertarik dan
antusias dalam mengikutinya. Tentu saja peneliti berharap hasil yang diperoleh lebih baik
dibandingkan sebelum diterapkannya metode praktek langsung memposting pada pembelajaran
Akuntansi Keuangan.
Secara umum, manfaat yang diharapkan penulis setelah penelitian ini selesai adalah :
1. Manfaat Teoritis
a. Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan hasil penelitian dapat menambah bahan kajian,
khususnya dalam meningkatkan pembelajaran Akuntansi Keuangan pada siswa SMK/ sederajat.
b. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa dalam memposting transaksi keuangan kedalam
buku besar .
c. Memberikan sumbangan wawasan bagi penelitian selanjutnya pada dinas pendidikan terkait secara
umum dan memberikan pemahaman kepada guru pendidikan Akuntansi Keuangan mengenai strategi
yang paling tepat diterpkan dalam pelaksanaan pembelajaran.
d. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat dalam menerapkan teori dan mendapatkan gambaran serta
pengalaman praktis dalam penelitian mengenai peningkatan pembelajaran Akuntansi Keuangan pada
siswa didik.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam
menerapakn model pembelajaran yang tepat pada pelaksanaan pembelajaran.
b. Meningkatkan kemampuan siswa dalam praktek memposting ke dalam buku besar yang sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan.
c. Sebagai gambaran bagi dinas pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran
Akuntansi Keuangan pada siswa.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka
1. Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi adalah langkah berurutan dalam pencatatan kejadian akuntansi dari waktu terjadinya
transaksi sampai tercermin dalam laporan keuangan (Sudibyo, 2002:22). Siklus akuntansi secara lebih
lengkap terdiri dari:
a. Pencatatan ayat-ayat jurnal.
b. Membukukan ke buku besar.
c. Menyusun neraca percobaan.
d. Membuat ayat-ayat penyesuaian.
e. Menyusun laporan keuangan.

Gambar 2.1 Siklus Akuntansi

Keterangan:
a. Dokumen dicatat dalam buku jurnal untuk setiap transaksi kemudian juga dicatat dalam buku
pembantu/ buku tambahan. Pekerjaan mencatat dari dokumen ke dalam buku jurnal disebut menjurnal,
pekerjaan mencatat dari dokumen ke dalam buku pembantu disebut memposting.
b. Dari buku jurnal, setiap periode direkap (di posting) ke dalam buku besar sesuai dengan akun
masing-masing.
c. Fungsi buku pembantu adalah sebagai alat pengontrol kebenaran jurnal dalam buku besar. Jumlah
saldo dalam buku besar untuk setiap akun harus sama dengan jumlah keseluruhan saldo buku
pembantu/ buku tambahan untuk akun yang bersangkutan.
d. Pada setiap akhir periode (akhir tahun), saldo-saldo dalam buku besar dimaksukkan ke dalam kertas
kerja. Kertas kerja merupakan saldo-saldo buku besar dalam bentuk daftar. Setelah di adjusment
(penyesuaian) maka kertas kerja dapat disusun ke dalam neraca dan laporan laba-rugi. Neraca berisi
elemen-elemen aktiva kewjiban dan ekuitas. Laporan laba rugi berisi elemen-elemen pendapatan/
penghasilan dan biaya.
2. Bukti-bukti Pembukuan Akuntansi
Sebuah badan usaha pasti banyak melakukan transaksi usaha yang kesemuanya harus didukung dengan
bukti-bukti yang sah. Oleh sebab itu, bukti pembukuan merupakan dokumen penting dalam transaksi
yang dilakukan badan usaha tersebut (Hendi, 2000:6). Untuk menjamin kelengkapan setiap
pembukuan, maka harus dilakukan hal-hal sebagai berikut.
a. Setiap transaksi harus dibuatkan bukti pembukuan.
b. Setiap pembukuan harus didasarkan atas suatu bukti pembukuan yang sah.
c. Semua bukti pembukuan haru s disimpan secara teratur dan aman.
Terdapat beberapa macam bukti-bukti pembukuan dalam akuntansi yang digunakan dalam setiap jenis
transaksi yang dilakukan, yaitu:
a. Bukti Penerimaan Kas
Bukti penerimaan kas (KM= kas masuk) digunakan untuk setiap jenis transaksi penerimaan uang
seperti:
1) Penjualan tunai.
2) Debitur membayar uangnya.
3) Penerimaan sumbangan berupa tunai.
4) Penerimaan unag dari bank.
5) Bank membayar bunga simpanan/ deposito.
6) Penerimaan komisi.
b. Bukti Pengeluaran Kas
Bukti pengeluaran kas (KK= kas keluar) di gunakan untuk setiap jenis transaksi pengeluaran uang
tunai, seperti:
a. Pembelian barang dan bahan.
b. Pembayaran ongkos-ongkos
c. Pembayaran gaji.
d. Pembayaran utang
e. Pembayaran bunga bank.
c. Bukti Pembelian
Bukti pembelian di gunakan untuk mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan pembelian
barang atau jasa dari pihak ketiga untuk di jual kembali oleh koperasi. Bukti pembelian berbentuk
sebuah buku dengan satu lembar asli dan tembusan, setiap lembaran tersebut di beri nomor berurutan
(Suyoto: 1996:8).
d. Bukti Penjualan
Bukti penjualan (faktur) di gunakan untuk mencatat setiuap transaksi yang berhubungan dengan
penjualan barang kepada pihak ketiga. Bukti penjualan berbentuk sebuah buku dengan satu lembar asli
dan sejumlah tembusan yang setiap lembarnya di beri nomor berurutan.
3. Buku Besar
Kegiatan memposting buku besar adalah kegiatan mencatat dari dokumen transaksi-transaksi yang
telah dilakukan ke dalam buku besar yang didasarkan pada standar akuntansi keuangan. Sudibyo
(2002:30) menjelaskan bahwa di dalam buku besar terdapat penggolongan kode akun dan nama akun,
seperti berikut:

a. Aktiva Lancar
Aktiva adalah sumber ekonomi yang di harapakan dapat memberi manfaat bagi pemilik usaha meliputi
aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar meliputi: 1) Kas, 2) Bank, 3) Piutang, 4)Perlengkapan, 5)
Persediaan barang dagang, 6) Pendapatan yang di terima, 7) Beban yang di bayar dimuka. Sedangkan
aktiva tetap adalah sumber ekonomi yang tidak bergerak meliputi: 1) Peralatan, 2) Akumulasi
penyusutan perlatan, 3)Kendaraan, 4)Akumulasi penyusutan kendaraan, 5) Gedung, dan 6) Akumulasi
penyusutan gedung.
b. Kewajiban
Kewajiban diartikan besarnya kewajiban suatu perusahaan untuk melunasi sesuatu jumlah atau
melaksanakan suatu jasa kepada pihak lain jika telah jatuh tempo yaitu kewajiban lancar dan kewajiban
jangka panjang. Kewajiban lancar meliputi: 1) utang, 2) Pendapatan diterima di muka. Sedangkan
kewajiban jangka panjang meliputi: 1) Kredit modal kerja, dan 2) kredit investasi kecil.
c. Ekuitas
Ekuitas adalah sumber permodalan dari suatu perusahaan, baik dari pemilik maupun kreditor sehingga
berhak atas kekayaan perusahaan. Ekuitas meliputi: 1) Simpanan usaha, dan 2) Modal donasi.

d. Pendapatan
Pendapatan yang diperoleh selama menjalankan usaha antara lain: 1)Penjualan, 2) Pendapatan bunga,
dan 3)Pendapatan komisi.
e. Beban
Beban adalah biaya yang harus ditanggung selama mnejalankan usaha meliputi: 1) Beban pembelaian,
2) Beban pemakaian perlatan, 3) Beban penyusutan peralatan, 4) Beban penyusutan kendaraan, 5)
Beban penyusutan gedung, 6) Beban listrik dan telepon, 7) Beban honor pegawai.

B. Penelitian yang Relevan


Hasil penelitian yang digunakan sebagai perbandingan dengan penelitian ini adalah Penelitian yang
dilakukan oleh Perry Denburg, Mleke Brelekmans, Jack Levy dan Theo Wubels pada tahun 2006
tentang penilaian dan pengembagnan kualitas perilaku interpersonal guru menyatakan bahwa
peningkatan kulitas interpersonal guru di sekolah terkait pula akreditasi dan kepentingan sekolah dalam
memberikan beberapa informasi penting mengenai kualitas pelajaran dan pembelajaran yang telah
berlangsung pada kurun waktu tertentu.
Hasil penelitian selanjutnya yang digunakan sebagai pembanding adalah penelitian yang dilakukan
oleh Hendi Soemantri (1994), dalam Peningkatan Mutu Siswa Dalam Memahami Pelajaran Akuntansi
Dengan Cara Studi Kasus. Peneliti memandang siswa perlu dilatih untuk berfikir dalam memahami
pelajaran Akuntansi. Karena pelajaran Akuntansi sangat erat hubungannya, dengan pemahaman yang
mendalam, dari teori, praktek dan bahasa matematika. Melihat permasalahan demikian, penelitian
tindakan kelas ini menitikberatkan pada siswa yang diajak untuk melakukan studi kasus terhadap
materi yang diberikan. Kesimpulannya adalah, siswa lebih memahami pelajaran Akuntansi
dibandingkan dengan sebelumnya. Hal ini dikarenakan siswa, mengetahui permasalahan dari awal
sampai akhir sehingga mengetahui apa yang sedang dipelajari.
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
Akuntansi Keuangan dengan menerapkan metode langsung memposting dalam buku besar untuk
transaksi penjualan dan pembelian, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi
siswa dalam bidang studi Akuntansi Keuangan.

C. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir dalam penelitian ini meliputi langkah-langkah yang di pergunakan dalam menyusun
rencana dalam arti teoritik dan metodologik yang dipergunakan peneliti dalam menentukan metode
penelitian, yang akan diimplementasikan dalam pelaksanaan tindakan penelitian kelas ini.

Gambar.2.2. Alur Penelitian

D. Hipotesis Tindakan
Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas ini, penulis terlebih dahulu memberikan perkiraan yang
bersifat sementara mengenai hasil penelitian yang akan diperoleh. Kesimpulan ini dianggap sebagai
dugaan-dugaan terhadap pelaksanaan metode pembelajaran yang sesungguhnya. Peneliti
memperkirakan bahwa hasil penelitian ini adalah:
a. Diduga bahwa pembelajaran akuntansi keuangan di kelas perlu ditingkatkan dengan menerapkan
metode praktek langsung.
b. Diduga bahwa kemampuan dan pemahaman siswa dalam memposting taransaksi ke buku besar perlu
ditingkatkan dengan menerapkan metode praktek langsung.
c. Diduga terjadi peningkatan kualitas dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan sehingga prestasi dan
nilai akademik siswa dapat meningkat pula.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Strategi dan Jenis Penelitian


Penelitian ini berupa Penelitian Tindakan Kelas (Action Research) yang dilakukan untuk
mengidentifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi guru dan siswa dalam penyelenggaraan
pendidikan (Wiriaatmaja, 2007: 11). Penelitian tindakan kelas ini mengkombinasikan prosedur
penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, untuk
memahami apa yang sedang terjadi di dalam kelas, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan
perubahan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. PTK ini merupakan jenis penelitian kualitatif
deskriptif, dimana lebih mengendepankan pada data-data yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dan lebih tepat menggunakan pendekatan kualitatif.
Penggunaan penelitian kualitatif didasarkan pada beberapa pertimbangan yaitu, 1) metode kualitatif
lebih mudah menyesuaikan apabila berhadapan secara langsung dengan kenyataan ganda, 2)
menyesuaikan secara langsung hakekat hubungan antara peneliti dengan subjek penelitian, 3) metode
ini lebih peka dan dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap
pola-pola nilai yang dihadapi Surahmad (2002:5).
Penelitian ini merupakan sebuah aktifitas pengamatan terhadap siswa kelas X Akuntansi dalam
lingkungan sekolah di SMK Dian Kartika Semarang, peneliti berinteraksi dengan mereka dalam
pelaksanaan pembelajaran Akuntansi Keuangan, berusaha memahami kendala yang dihadapi siswa
dalam mengikuti pelajaran dan mencari solusinya.

B. Objek dan Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian ini di SMK Dian Kartika Semarang yang beralamatkan di jalan Muradi Raya No. 25,
Desa Kembangarum, Semarang. Penentuan lokasi penelitian ini lebih didasarkan pada kemudahan
dalam memperoleh data, dimana peneliti sendiri adalah guru pengampu yang memberikan
pembelajaran Akuntansi Keuangan pada siswa. Sehingga peneliti dapat melakukan pengamatan
langsung dan tidak mengganggu kewajibannya sebagai tenaga pendidik, dimana kedua hal tersebut
dapat dilakukan secara bersamaan.
Objek dalam penelitian ini adalah kajian utama dalam penelitian ini karena penelitian ini merupakan
partisipasi kolaboratif, dimana peneliti ikut serta dalam aktivitas pembelajaran untuk melakukan
penelitian. Objek dalam penelitian yaitu siswa kelas X Akuntasi.

Tabel 3.1. Data Siswa Kelas X Akuntansi SMK Dian Kartika Semarang
Tahun Pelajaran 2008/ 2009
NO. NAMA SISWA L/ P
1 Ariwan P
2 Dewi Puji Lestari P
3 Dhanang Wijaya K L
4 Didit Santoso L
5 Evi Purnama Sari P
6 Fitri Maryani P
7 Fitri Ristiana P
8 Fitriyani P
9 Heni Nindyawati P
10 Herlin Septiyani P
11 Ismi Pratiwi P
12 Lenny Misalina P
13 Mahardika Agustina P
14 Maulina Dwi Putri N P
15 Muhammad Frediantoro L
16 Nanik P
17 Neneng Yunanti P
18 Nila Puspita Sari P
19 Nur Asiah P
20 Putri Kurniasari P
21 Risna Tiara Dita P
22 Sarah Rizky P
23 Sherin Elia P
24 Sigit Praminto L
25 Siska Arum Pratiwiningsih P
26 Siti Yulianti P
27 Sri Lestari P
28 Suci Ramandhani P
29 Yanuardi Kusmanto L
Data SMK Dian Kartika Semarang

C. Data dan Sumber Data


Data yang digunakan dan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang berupa cuplikan hasil
wawancara, hasil observasi, dan dokumen-dokumen yang mendukung dalam penelitian seperti
catatan-catatan atau dokumen resmi sekolah di SMK Dian Kartika Semarang. Sumber data dari
data-data yang diambil adalah lingkup sekolah di SMK Dian Kartika Semarang dan yang menjadi nara
sumbernya adalah beberapa orang dari warga sekolah seperti kepala sekolah, guru, karyawan, dan
siswa atau warga sekolah yang lainnya sejauh bisa memberikan informasi yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran Akuntansi Keuangan.
Jenis data dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Data Primer
Berupa data yang diperoleh secra langsung dari lokasi penelitian yaitu di SMK Dian Kartika Semarang,
dengan melakukan observasi dan wawancara dengan siswa dan guru lain yang terlibat secara langsung
dalam pelaksanaan pembelajaran Akuntansi Keuangan. Data tersebut berupa: data siswa, pelaksanaan
pembelajaran, kendala-kendala dalam PBM, nilai siswa, dan peningkatan kemampuan siswa dalam
memposting.
2. Data Sekunder
Data sekunder berupa data yang diperoleh dari sumber-sumber kepustakaan dan literatur yang
berhubungan dengan perusahaan termasuk catatan-catatan yang bersumber dari informasi sekolahan
seperti sejarah berdirinya sekolahan, profil sekolah, Silabus dan RPP mata pelajaran Akuntansi
Keuangan dan nilai akademik siswa.

D. Teknik Pengumpul Data


Untuk memperoleh data-data pendukung agar penelitian memberikan hasil yang diinginkan seperti
pada hipotesis penelitian, maka peneliti melakukan pengumpulan data. Peneliti menjadi instrumen
dalam penelitian ini dengan melakukan pengumpulan data yang bersifat interaktif dan non interaktif.
Teknik interaktif yang dilakukan berupa wawancara danobservasi, sedangkan teknik non interaktif
berupa pemeriksaan dokumen sekolahan dan studi pustaka.
1. Wawancara
Moleong (2006:44) menjelaskan bahwa kegiatan wawancara merupakan proses tanya jawab secara
lisan antara dua orang atau lebih secara berhadapan langsung agar lebih spesifik. Peneliti melakukan
tanya jawab dengan siswa yang berhubungan langsung dengan proses pembelajaran Akuntansi
Keuangan pada materi pelajaran memposting transaksi ke dalam buku besar dengan menerapakan
metode praktek langsung pada Proses Belajar Mengajar.
2. Observasi
Sutopo (2002:64) menjelaskan bahwa metode observasi digunakan untuk memperoleh data dari sumber
data dengan cara mengamati, mencatat gejala-gejala yang diselidiki. Peneliti melakukan pengamatan
langsung ke objek penelitian, sehingga dapat mengetahui kondisi yang terjadi pada saat
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar Akuntansi Keuangan yang berkaitan dengan pelaksanaan
materi pelajaran memposting transaksi ke dalam buku besar dengan menerapakan metode praktek
langsung pada Proses Belajar Mengajar.

3. Pemeriksaan Data dan Dokumen Sekolah


Pengumpulan data diperoleh dengan memeriksa dokumen sekolah mengenai profil sekolah, data siswa,
nilai tes siswa, silabus dan RPP mapel Akuntansi Keuangan.
4. Studi Pustaka
Peneliti mempelajari buku-buku referensi yang berkaitan dengan mata pelajaran Akuntansi Keuangan
dan strategi pembelajaran bagi siswa sehingga diperoleh teori yang kuat sebagai dasar dari masalah
yang diteliti dan menambah ilmu pengetahuan bagi peneliti.

E. Validasi Data
Miles dan Huberman (2002:16) mengemukakan bahwa setelah peneliti melakuklan pengumpulan data
dari lapangan maka selanujutnya dianalisis kualitatif-interaktif yang terdiri dari tiga alur kegiatan yaitu
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan..
1. Reduksi Data
Pada tahap ini data mengalami pengurangan sesuai dengan keperluan penelitian. Data yang dapat
mendukung penelitian akan digunakan sedangkan data yang tidak terlalu mendukung atau bahkan tidak
mendungkung sama sekali akan dihilangkan. Definisi reduksi data dapat diartikan sebagai proses
pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabsahan dari transformasi data kasar yang
muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data ini berlangsung terus menerus selama
penelitian. Caranya antara lain melalui seleksi data yang ketat menggolongkan dalam pola yang lebih
luas.
2. Penyajian Data
Pada tahap ini, peneliti menunjukkan data dan membandingkan antara data-data yang telah terkumpul
tersebut dengan data yang sesuai dengan penelitian. Dengan cara ini diharapkan akan mempermudah
penarikan kesimpulan, pengambilan verifikasi atau bisa melengkapi data yang masih kurang melalui
pengumpulan data tambahan dan reduksi data.
3. Verifikasi Data
Akhirnya, pada tahap ini, peneliti mengambil kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukannya dan
kemudian data tersebut perlu diverifikasi. Analisis data kualitatif ini merupakan upaya berulang terus
menerus dan terjalin hubungn yang saling terkait antara kegiatan reduksi data, penyajian data, serta
penarikan kesimpulan. Jika kesimpulan yang diambil masih kurang maka dilakukan pengumpulan data
tambahan yang dianalisis melalui rangkaian kegiatan yang sama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
gambar berikut :

Gambar 3.1 Proses Validasi Data

F. Analisis Data
Proses analisis data dalam Penelitian Tindakan Kelas yang bersifat penelitian kualitatif merupakan
tahap penyederhanaan data agar lebih mudah dibaca, dipahami dan diinterprestasikan. Penelitian
kualitatif memandang sekumpulan data yang diperoleh sebagai produk yang di dalamnya sudah
terkandung makna yang mempunyi referensi pada nilai dan informasi untuk mendukung penelitian.
Kegiatan analisis dalam penelitian kualitatif hanya merupakan rekontruksi dari kontruksi sebelumnya.
Metode yang digunakan dalam analisis data kualitatif yaitu menganalisis data yang didasarkan pada
kualitas data yang digunakan untuk memecahkan permasalahan pokok penelitian, kemudian diuraikan
dalam bentuk bahasa deskriptif.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik domain, teknik komponensial, dan
teknik tema. Analisis domain digunakan untuk mengungkapkan secara umum tentang
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan manajemen partisipasi masyarakat dalam
peningkatan mutu pendidikan. Analisis komponen digunakan untuk mencari secara sistematis
atribut-atribut dan komponen-komponen yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan di atas.
Analisis ini melibatkan seluruh proses pencarian, proses memilah-milah, dan mengelompokkan dalam
satu dimensi kontras tertentu, sehingga akan ditemukan beberapa kontras yang muncul. Sedangkan
analisis tema digunakan untuk menemukan tema-tema yang muncul selama proses penelitian
berlangsung baik tema-tema yang bersifat eksplisit maupu inplisit tentang permasalahan-permasalahan
yang berkaitan dengan pengelolaan pengawas sekolah.

G. Indikator Kinerja
Indikator kinerja dibutuhkan dalam penelitian agar pelaksanaannya dapat mendatangkan hasil yang
positif dan sesuai dengan apa yang dikehendaki yaitu meningkatnya kualitas pembelajaran dan
pemahaman siswa. Di harapkan dalam penelitian ini terdapat peningkatan hasil yang bagus yang terlih
dalam setiap siklus. Dimana nantinya akan berdampak pada peningkatan kemampuan siswa untuk
memposting transaksi penjualan dan pembelaian dalam buku basar pada pembelajaran Akuntansi
Keuangan. Hasil akhir yang diperoleh adalah meningkatknya nilai akademis siswa pada mata pelajaran
Akuntansi Keuangan menjadi lebih baik.
Pada penerapan metode baru tidak akan berdampak terlalu banyak, hal ini disebabkan karena perlu
adanya adaptasi dan sosialisasi bagi semua elemen yang terlibat di dalamnya seperti guru, siswa dan
kepala sekolah dan pihak-pihak yang terkait lainnya. Sehingga diperlukan sosialisasi oleh peneliti
kepada pihak-pihak tersebut mengenai metode pembelajaran yang akan diterapkan. Melalui
peningkatan pembelajaran Akuntansi Keuangan diharapkan akan memberikan perubahan yang positif
yang dapat menjadikan sekolahan unggulan. Untuk mengetahui keberhasilan tersebut maka dilakukan
evaluasi, wawancara dan tes mengenai ateri yang diajarkan pada objek penelitian dengan nilai interval
sebgai berikut:

Tabel 3.2. Interval Hasil Tes Pada Siswa


No. Interval Keterangan
1. 86 - 100 Nilai Tes Akuntansi Keuangan Amat Baik
2. 70 85 Nilai Tes Akuntansi Keuangan Baik
3. 60-69 Nilai Tes Akuntansi Keuangan Cukup
4. 59 Nilai Tes Akuntansi Keuangan Kurang

H. Prosedur Penelitian
Berkaitan dengan jenis penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif maka prosedur penelitian ini
menghasilkan data dengan perilaku yang diamati (dalam Moleong, 1995:3). Penelitian deskriptif
kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,
peristiwa, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Penelitian ini
bertujuan menggambarkan dan mengungkap serta mencari dan menemukan makna dari hal-hal yang
terjadi (Sukamadinata, 2005:60). Data yang dikumpulkan peneliti berupa data verbal dan perilaku
subjek penelitian yaitu makna-makna dan konteks perilaku yang mengarah pada pemahaman yang
lebih luas tentang makna dan konteks tingkah laku dan proses yang terjadi dalam pola-pola amatan dari
faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan pembelajaran Akuntansi Keuangan.
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari tiga siklus, dimana setiap siklus terdiri dari
empat komponen yaitu : 1) Perencanaan (planning), 2) Aksi/ Pelaksanaan tindakan (acting), 3)
Observasi (obseving), 4) Refleksi (refleting). Dimana setiap siklus saling berkaitan dan berhubungan,
karena hasil refleksi akan digunakan sebagai acuan untuk perbaikan pada siklus berikutnya.
Diharapkan setiap siklus ada peningkatan yang signifikan mengenai peningkatan pembelajaran
Akuntansi Keuangan sehingga hasil akhir akan maksimal. Peneliti mengadakan perubahan dan
peningkatan dalam melaksanakan pembelajaran di setiap siklusnya.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian


Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai hasil penelitian di SMK Dian Kartika Semarang maka
akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai profil SMK Dian Kartika Semarang sebagai salah satu
Sekolah Menengah Kejuruan di Semarang. SMK Dian Kartika Semarang beralamat di jalan Muradi
raya No. 25 Semarang. Sekolah ini didirikan pada tahun 1990 dan mulai beroperasi pada tahun 1990
juga.
SMK Dian Kartika Semarang memiliki gedung sendiri yang bersifat permanen yang dibangun di atas
tanah seluas 2210 m2 dengan status tanah hak milik, sedangkan luas bangunan adalah 1563 m2 dengan
luas halaman 607 m2. Sekolah ini memiliki 5 ruang kelas, 1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang guru, 1
ruang Tata Usaha, 1 ruang BK/ BP, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang laboratorium komputer, 1 ruang
media, 3 kamar mandi, 1 gudang, dan 3 kantin sekolah.
Seperti sekolah lainnya, SMK Dian Kartika Semarang juga telah menetapkan visi dan misi guna
menetapkan arah kebijakan sekolah di masa yang akan datang. Visi sekolah yaitu Berprestasi dalam
Ilmu Pengetahuan dan Berakhlaqulkarimah, dengan indikatornya antara lain :
1. Prestasi dalam pengembangan kurikulum.
2. Prestasi dalam peningkatan/ pengembangan SDM pendidikan
3. Prestasi dalam pengembangan fasilitas pendidikan
4. prestasi dalam peningkatan standar kelulusan
5. Prestasi dalam penggalangan pembiayaan pendidikan
Adapun misi yang dimiliki SMK Dian Kartika Semarang, antara lain:
1. Meningkatkan dan mengembangkan kurikulum
2. Meningkatkan dan mengembangkan tenaga kependidikan
3. Meningkatkan dan mengembangkan fasilitas pendidikan
4. Meningkatkan standar kelulusan
5. Meningkatkan penggalangan pembiayaan pendidikan
Dari visi dan misi yang dikemukakan di atas, sasaran yang diharapkan mampu dicapai SMK Dian
Kartika Semarang antara lain :
1. Lulusan SMK Dian Kartika Semarang 2007/ 2008 dapat meraih NUM 5,25.
2. Lulusan SMK Dian Kartika Semarang 2007/ 2008 dapat diserap ke dunia usaha.
3. Siswa SMK Dian Kartika Semarang selalu menjaga toleransi beragama dalam setiap pergaulan di
masyarakat maupun sekolah.

B. Deskripsi Pra Siklus


Kondisi pra siklus merupakan kondisi dimana sebelum diterapkan metode praktek langsung untuk
memposting tarnsaksi pembelian dan penjualan ke dalam buku besar. Dimana pelaksanaan
pembelajaran Akuntansi Keuangan masih menggunakan metode pembelajaran yang tradisional, dengan
cara guru ceramah didepan kelas untuk menyampaiakan materi pelajaran dan siswa memperhatikannya
dibelakang. Metode ini dinilai kurang efektif sehingga siswa tidak dapat menyerap ilmu pelajaran yang
disampaiakan. Hal ini berimbas pada nilai akademis yang diperoleh siswa menjadi rendah. Untuk
mendapatkan gambaran pada kondisi pra siklus ini maka peneliti melakukan uji kompentesi pada siswa
pada bidang studi Akuntansi Keuangan khususnya mengenai meteri pelajaran memposting buku buku
besar. Hasil nilai uji kompetensi pada kondisi pra siklus adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1. Nilai Uji Kompetensi Pra Siklus

No Kategori Interval X F F(X) % Ket


1 Amat baik 86-100 93 4 372 18,83 1975/29=
2 Baik 70-85 78 6 468 23,70 68,10
3 Cukup 60-69 65 9 585 29,62
4 Kurang 59 55 10 550 27,85
Jumlah 29 1975 100 Cukup
Hasil Tes di SMK Dian Kartika Semarang

Ket: X : Nilai tengah


F : Frekuensi (jumlah siswa)
F(X) : Nilai tengah x Frekuensi

Tabel IV. Nilai Akademik Siswa Kelas X


NO. NAMA SISWA L/ P Nilai
1 Ariwan P 70
2 Dewi Puji Lestari P 85
3 Dhanang Wijaya K L 70
4 Didit Santoso L 86
5 Evi Purnama Sari P 71
6 Fitri Maryani P 60
7 Fitri Ristiana P 87
8 Fitriyani P 65
9 Heni Nindyawati P 62
10 Herlin Septiyani P 59
11 Ismi Pratiwi P 90
12 Lenny Misalina P 65
13 Mahardika Agustina P 72
14 Maulina Dwi Putri N P 60
15 Muhammad Frediantoro L 61
16 Nanik P 55
17 Neneng Yunanti P 54
18 Nila Puspita Sari P 87
19 Nur Asiah P 58
20 Putri Kurniasari P 63
21 Risna Tiara Dita P 59
22 Sarah Rizky P 60
23 Sherin Elia P 72
24 Sigit Praminto L 61
25 Siska Arum Pratiwiningsih P 57
26 Siti Yulianti P 58
27 Sri Lestari P 70
28 Suci Ramandhani P 63
29 Yanuardi Kusmanto L 80
Sumber: Hasil Tes di SMK Dian Kartika Semarang

Dari hasil uji kompetensi diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa sebesar 68,10, dimana nilai
tersebut masih dibawah standar sehingga perlu ditingkatkan. Peneliti berupaya untuk mengatasi
permasalahan tersebut dengan menerpakan metode baru dalam pelaksanaan pembelajaran Akuntansi
Keuangan, yaitu dengan menerpakan metode praktek langsung untuk memposting transaksi pembelian
dan penjualan ke dalam buku besar. Melalui penerapan metode baru tersebut diharapkan terjadi
peningkatan dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan, sehingga nilai akademis siswa dapat meningkat
pula.

C. Deskripsi Hasil Siklus I


Pada awal tindakan peneliti yang juga berperan sebagai guru pengampu pelajaran meberikan penjelasan
pada siswa mengenai penerapan metode pembelajaran yang baru. Diamana siswa akan diajarkan untuk
praktek langsung memposting transaksi kedalam buku besar. Sehingga tidak ada perbedaan persepsi
salama pelaksanaan pembelajaran.
1. Tindakan Perencanaan
a. Setelah melakukan sosialisasi dan penjelasan mengenai metode baru yang akan diterapkan pada
siswa, maka selanjutnya peneliti mempersiapkan materi yang akan di ajarkan kepada siswa yaitu
tentang kegiatan memposting ke buku besar.
b. Kemudian peneliti menetapkan rancangan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan ketika
melakukan proses belajar mengajar.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Siswa diberikan buku materi pelajaran Akuntansi Keuangan yang dapat dipelajari sewaktu-waktu.
b. Peneliti memberikan penjelasan mengenai matari pelajaran memposting ke dalam buku besar secara
rinci pada siswa.
c. Bagi siswa yang belum paham diminta untuk bertanya pada guru.
d. Peneliti menjelaskan alur pembukuan dalam akuntansi keuangan.
e. Peneliti memberikan tugas (uji kompetensi) pada siswa untuk melakukan posting transaksi
pembelian dan penjualan ke dalam buku besar.
f. Peneliti melakukan evaluasi bersama siswa terhadap hasil tugas yang telah dikerjakan.
g. Peneliti melakukan diskusi bersama siswa mengenai hasil evaluasi.
3. Observasi
Selama pelaksanaan tindakan penelitian di dalam kelas maka peneliti juga melakukan observasi.
Kegiatan observasi untuk mengamati dan mengetahui dampak yang dihasilkan dari pelaksanaan
tindakan. Hasil observasi menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang masih mengalami kesulitan
dalam memahami materi pelajaran. Belum dapat menguasai teknik memposting taransaksi pembelian
dan penjualan ke dalam buku besar dan masih banya kesalahan dalam mengerjakan tugas memposting
yang diberikan oleh peneliti.
4. Refleksi
Untuk mengetahui keberhasilan pada siklus I maka peneliti melakukan refleksi. Untuk mengetahui
hasil pada siklus I maka dilakukan uji kompetensi pada siswa dimana pada akhir pelajaran siswa diberi
tugas untuk dikerjakan. Terdapat peningkatan nilai dalam bidang studi Akuntansi Keuangan
dibandingkan dengan kondisi pra siklus.
Tabel 4.3 Nilai Uji Kompetensi Siklus I

No Kategori Interval X F F(X) % Ket


1 Amat baik 86-100 93 6 558 26,87 2077/29=
2 Baik 70-85 78 8 624 30,04 71,62
3 Cukup 60-69 65 7 455 21,91
4 Kurang 59 55 8 440 21,18
Jumlah 29 2077 100 Baik
Hasil Tes di SMK Dian Kartika Semarang

Ket: X : Nilai tengah


F : Frekuensi (jumlah siswa)
F(X) : Nilai tengah x Frekuensi

Dari tabel uji kompetensi pada siklus I di atas dapat diketahui bahwa nilai siswa mengalami
peningkatan apabila dibandingkan dengan hasil pra siklus. Nilai uji kompetensi siswa dari 68,10
menjadi 71,62. Peningkatan ini merupakan hasil dari upaya yang dilakukan oleh guru dalam
mengadakan peningkatan dan perubahan metode pembelajaran Akuntansi Keuangan.

D. Deskripsi Hasil Siklus II


Penerapan metode pembelajaran praktek langsung memposting yang dilakukan oleh peneliti telah
berhasil meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa dalam memposting transaksi pembelian dan
penjualan ke dalam buku besar. Namun peningkatan hasil tersebut belum signifakan sehingga
penelitian dilanjutkan pada siklus II.

1. Tindakan Perencanaan
Pada siklus II peneliti kembali melakukan peningkatan dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan.
Siklus II diawali dengan menyusun rencana perbaikan yang nantinya akan diimplementasikan dalam
pelaksanaan. Dengan memadukan hasil refleksi daur I dan rencana daur II, diharapkan terjadi
peningkatan kemampuan siswa dalam memposting. Maka peneliti kembali menyusun rencana
perbaikan pembelajaran.
a. Peneliti mempersiapakan materi pembelajaran Akuntansi Keuangan.
b. Peneliti mempersiapakan lembar observasi dan evaluasi untuk mengetahui perubahan dan
peningkatan pada siswa.
c. Peneliti mempersiapkan tugas-tugas untuk siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan
Peneliti memberikan penjelaskan mengenai materi pelajaran pada siswa secara mendetail. Selanjutnya
peneliti memberikan contoh soal mengenai tahap memposting pada transaksi pembelian dan penjualan
sebagai berikut:
Soal transaksi penjualan:
Pada tanggal 2 Pebruari 2002, diterima per kas atas penjualan barang dagangan seharga Rp 150.000,00.
Soal transaksi pembelian:
Pada tanggal 4 Pebruari 2002, dibeli secara tunai peralatan toko seharga Rp 500.000,00 dari UD
Supriyadi
Setelah peneliti memberikan contoh tersebut, kemudian bersama-sama peneliti memandu siswa dalam
mengerjakannya. Peneliti menulis jawaban dengan cara menggambarkan buku besar di papan tulis
sambil menjelaskannya pada siswa, seperti berikut:
Tabel 4.4. Jurnal Umum
Tanggal
Nama Akun Ref. Debit Kredit
2 Peb 2002 Kas 111 150,000 -
Penjualan 401 - 150,000
4 Peb 2002 Pembelian 501 500,000
Kas 111 500,000
Jumlah 650,000 650,000

Tabel 4.5 Buku Besar Kas


Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2 Peb 02 Transaksi Penjualan 1 150,000 - 150,000 -
4 Peb 02 Transaksi Pembelian 1 - 500,000 (350,000)

Tabel 4.6 Buku Besar Penjualan


Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2 Peb 02 Transaksi Penjualan 1 - 150,000 - 150,000

Tabel 4.7 Buku Besar Pembelian


Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
2 Peb 02 Transaksi Pembelian 1 - 500,000 - 500,000

Selama peneliti selesai memberikan penjelasan maka siswa baru mencatatnya di buku masing-masing
sehingga tidak siswa terbagi konsentrasinya dalam memperhatikan penjelasan peneliti di depan kelas.
Selanjutnya siswa di beri tugas untuk memposting transaksi penjualan dan pembelian ke dalam buku
besar secara individu. Setelah selasai maka selanjutnya di adakan diskusi dan evaluasi bersama seluruh
siswa mengenai tugas yang telah mereka kerjakan. Pada diskusi kali ini diadakan sesi tanya jawab antar
peneliti dan siswa untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam memposting.
3. Observasi
Selama melakukan pembelajaran dengan metode praktek lansung, peneliti melakukan observasi. Pada
siklus II ini peneliti pandai memotivasi siswa untuk memperhatikan saat peneliti memberikan
penjelasan di depan kelas. Melalui contoh pencatatan transaksi kedalam buku besar yang diberikan oleh
peneliti maka siswa lebih memahami teknik memposting yang benar berdasarkan standar yang berlaku.
Melalui tes uji kompetensi yang diberikan, menunjukkan siswa dapat praktek secara langsung untuk
melakukan posting transaksi penjualan dan pembelian ke dalam buku besar.
4. Refleksi
Perubahan yang dilakukan guru dalam penyampaian pelajaran telah dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam melakukan posting ke dalam buku besar. Siswa mulai memahami cara melakukan
pencatatan dengan benar. Sehingga nilai siswa dalam uji kompetensi mengalami peningkatan semula
pada siklus I sebesar 71,62 menjadi 74,31. Peningkatan ini merupakan bukti efetifitas penerapan
metode praktek langsung pada pembelajaran Akuntansi Keuangan.
Tabel 4.8 Nilai Uji Kompetensi Siklus II

No Kategori Interval X F F(X) % Ket


1 Amat baik 86-100 93 9 837 38,84 2155/29=
2 Baik 70-85 78 6 468 21,72 74,31
3 Cukup 60-69 65 8 520 24,13
4 Kurang 59 55 6 330 15,31
Jumlah 29 2155 100 Baik
Hasil Tes di SMK Dian Kartika Semarang

Ket: X : Nilai tengah


F : Frekuensi (jumlah siswa)
F(X) : Nilai tengah x Frekuensi

E. Deskripsi Hasil Siklus III


Peningkatan hasil pada siklus II belum menunjukkan hasil yang maksimal sehingga penelitian
dilanjutkan kembali pada siklus III. Pada siklus III ini peneliti kembali melakukan perbaikan dalam
pembelajaran dengan memberikan berbagai tugas tambahan pada siswa.
1. Tindakan Perencanaan
Peneliti kembali menyusun rencana perbaikan pada pelaksanan tindakan agar doperoleh hasil yang
maksimal. Peneliti mempersiapkan beberapa sarana prasarana pendukung pembelajaran dan tugas yang
akan diberikan pada siswa. Secara lebih rinci perencanaan yang disusun peneliti adalah:
a. Mempersiapkan materi pelajaran tentang memposting dan buku besar
b. Mempersiapkan OHP yang digunakan untuk penyampaian materi pelajaran.
c. Mempersiapkan buku catatan untuk observasi tentang peningkatan hasil.
d. Mempersiapkan tugas rumah dan tugas di sekolah bagi siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan
Setelah perencanaan selesai di persiapan maka selanjutnya dilaksanakan pembelajaran di kelas. Di
awali dengan penjelasan materi secara lengkap oleh peneliti dengan menggunakan media pendukung
OHP. Peneliti menjelakskan berbagai macam transaksi pembelian dan penjualan yaitu secara kredit dan
tunai. Siswa dapat memperhatihan slide buku besar yang ditunjukkan oleh peneliti melalui OHP. Pada
saat menjelaskan materi, peneliti kembali memberikan cotoh soal mengenai teknik memposting.
Soal transaksi penjualan:
Pada tanggal 4 April 2003 diterima kas atas penjualan barang dagangan sebesar Rp 700.000.
Soal transaksi pembelian:
Pada tanggal 10 April 2003 di beli secara kredit peralatan kantor dari UD. Rejeki seharga Rp 400.000,
dengan uang muka Rp 250.000.
Tabel 4.9 Jurnal Umum
Tanggal
Nama Akun Ref. Debit Kredit
4 April 2003 Kas 111 700,000 -
Penjualan 401 - 700,000
10 April 2003 Pembelian 501 150,000
Utang pada UD Rejeki 212 150,000
Jumlah 850,000 850,000

Tabel 4.10 Buku Besar Kas


Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
4 April 02 Transaksi Penjualan 1 700,000 - 700,000 -

Tabel 4.11 Buku Besar Penjualan


Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
4 April 02 Transaksi Penjualan 1 - 700,000 700,000

Tabel 4.12 Buku Besar Pembelian


Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
4 April 02 Transaksi Pembelian 1 150,000 - 150,000 -

Tabel 4.13 Buku Besar Utang


Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit
4 April 02 Transaksi Pembelian 1 150,000 - 150,000

Setelah penjelas dari peneliti telah selesai, maka selanjutnya peneliti memberikan tugas pada siswa
untuk dikerjakan yaitu melakukan posting ke dalam buku besar pada soal-soal transaksi yang telah
diberikan. Di akhir pertemuan siswa diberi pekerjaan rumah untuk mengerjakan tugas yang sama
namun dengan soal-sola yang berbeda.
Peneliti kembali melakukan diskusi dengan siswa mengenai tugas-tugas yang telah dikerjakan tersebut
kemudian mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
3. Observasi
Penyampaian materi pelajaran dengan menggunakan OHP telah menarik perhatian siswa dan
membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan peneliti. Siswa sangat antusias dalam
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, semua juga mengumpulkan pekerjaan rumah yang telah
diberikan pada pertemuan selanjutnya. Melalui kegiatan diskusi diakhir pelajaran maka dapat di
ketahui siswa yang belum paham dan siswa yang belum memahami teknik-teknik memposting. Bagi
siswa yang kurang paham maka diberi penjelasan lebih oleh peneliti.
4. Refleksi
Melalui penggunaan media pendidikan berupa OHP pada penyampaian materi dan pemberian tugas di
sekolah serta penerapan metode praktek langsung untuk memposting transaksi ke dalam buku besar
maka dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan siswa mengenai teknik memposting yang
benar. Nilai uji kompetensi pada siklus III juga mengalami peningkatan, dimana peningkatan tersebut
merupakan hasil yang paling maksimal bila dibandingkan dengan hasil pada siklus sebelumnya yaitu
sebesar 80,38, dimana sebagian besar siswa mendapatkan nilai yang baik.
Tabel IV.6 Nilai Uji Kompetensi Siklus III

No Kategori Interval X F F(X) % Ket


1 Amat baik 86-100 93 12 1116 47,88 2331/29=
2 Baik 70-85 78 10 780 33,46 80,38
3 Cukup 60-69 65 5 325 13,94
4 Kurang 59 55 2 110 4,72
Jumlah 29 2331 100 Baik
Hasil Tes di SMK Dian Kartika Semarang

Ket: X : Nilai tengah


F : Frekuensi (jumlah siswa)
F(X) : Nilai tengah x Frekuensi

F. Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus


Pada bagian ini akan membandingkan hasil yang diperoleh pada setiap siklus. Pada kondisi pra siklus
pelaksanaan pembelajaran Akuntansi Keuangan masih menggunakan metode pembelajaran yang
tradisional sehingga belum diterapkan metode praktek langsung untuk memposting tarnsaksi pembelian
dan penjualan ke dalam buku besar. Metode ini dinilai kurang efektif sehingga siswa tidak dapat
menyerap ilmu pelajaran yang disampaikan dan tidak memahami tentang teknik memposting yang
tepat. Kemampuan pada siswa yang kurang menyebabkan perolehan nilai pada uji kompetensi menjadi
minim yaitu sebesar 68,10. Berdasarkan nilai interval yang dibuat peneliti maka nilai tersebut tergolong
cukup. Siswa yang memperoleh nilai antara 86-100 belum ada.
Untuk mengatasi kendala tersebut maka peneliti melakukan perubahan pada pelaksanaan pembelajaran
dengan menerapkan metode praktek langsung memposting pada buku besar. Pada siklus I siswa
diberikan buku materi pelajaran Akuntansi Keuangan, peneliti memberikan penjelasan mengenai
materi pelajaran kemudian memberikan tugas pada siswa. Hasil uji kompetensi pada siklus I
mengalami peningkatan menjadi 71,62, dimana siswa yang memperoleh nilai 86-100 sebanyak enam
orang dan tergolong dalam kategori baik. Peneliti kembali magadakan perubahan pada siklus II dengan
memberikan contoh-contoh soal mengenai teknik memposting pada siswa. Sehingga siswa lebih
memahami cara memposting ke buku besar. Hal ini di tunjukkan pada perolehan hasil uji kompetensi
pada siklus II menjadi 74,31. Siswa yang memperoleh nilai 86-100 sebanyak sembilan orang.
Peningkatan hasil yang maksimal diperoleh pada siklus III yaitu sebesar 80,38, dimana siswa yang
memperoleh nilai 86-100 sebanyak dua belas orang dari 29 siswa. Peningkatan ini diperoleh setelah
peneliti menggunakan OHP sebagai sarana pengajaran dan memberikan tugas rumah pada siswa.
Tabel 4.15 Peningkatan Nilai per Siklus
Keterangan Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III
Nilai Uji Kompetensi 68,10 71,62 74,31 80,38
G. Kesimpulan dan Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa siswa sangat antusias
dalam mengikuti pembelajaran. Terlebih saat peneliti menggunakan OHP untuk menyampaiakn materi
pelajaran, siswa terlihat memperhatikan dengan seksama setiap informasi yang diberikan oleh peneliti.
Siswa juga rajin mengerjakan soal-soal yang diberikan, mereka dengan serius mengerjakannya dengan
baik. Semua siswa juga mengerjakan PR yang di berikan dan megumpulkannya pada pertemuan
selanjutnya. Peningkatan hasil yang terjadi pada setiap siklus menunjukkan bahwa metode praktek
langsung memposting ke dalam buku besar efektif untuk diterpakan pada penyampaian pembelajaran
Akuntansi Keuangan hususnya pada materi pokok memposting transaksi pembelian dan penjualan ke
buku besar.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang di uraikan di atas dan observasi di lapangan maka peneliti dapat
menyimpulkan hasil penelitian ini bahwa:
Peneliti menerapakan metode praktek langsung memposting transaksi pembelian dan penjualan pada
pelaksanaan pembelajaran Akuntansi Keuangan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan
pemahaman siswa. Metode tersebut dilaksanakan dengan memberikan contoh-contoh soal pada siswa
mengenai teknik memposting. Selanjutnya siswa di beri tugas untuk dikerjakan. Melalui penerapan
metode tersebut telah terbukti meningkatkan efektifitas pembelajaran dan meningkatkan nilai uji
kompetensi siswa. Sehingga metode tersebut tepat untuk diterapkan pada pembelajaran Akuntansi
Keuangan khususnya pada penyampaian materi pelajaran memposting transaksi pembelian dan
penjualan ke dalam buku besar.

B. Implikasi
Para guru perlu melakukan perubahan pada cara mengajar mereka yang masih tradisional dengan
menerapkan metode pembelajaran yang lebih efektif dan tepat bagi siswa. Hal ini di dukung oleh hasil
penelitian ini dimana terjadi peningkatan yang signifikan setelah guru menerpakan metode
pembelajaran yang tepat bagi siswa. Guru juga harus dapat menjelaskan materi pelajaran dengan baik,
memberikan yang esensial dengan cara yang menarik, percaya diri, dan membangkitkan motivasi para
siswanya untuk rajin belajar. Perbaikan dalam pembelajaran di harapkan dapat meningkatkan nilai
akademis dan prestasi siswa dalam berbagai bidang studi sehingga tujuan pendidikan nasional untuk
mencerdaskan warga negaranya dapat tercapai.

C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti ingin memberikan saran bagi guru lain, siswa dan
pihak-pihak yang terkai dalam bidang pendidikan bahwa:
1. Para guru Akuntansi Keuangan di sekoalah lain dapat menerpakan metode praktek langsung pada
penyampaian materi pelajaran memposting transaksi ke dalam buku besar, karena telah terbukti efektif
dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai teknik memposting.
2. Pihak sekolah perlu melakukan Benchmarking terhadap sekolah lain yang lebih unggul dan
organisasi lain (KKKS dan KKG) agar mengetahui perkembangan pendidikkan dan penerapan metode
pembelajaran yan tepat bagi anak didiknya, sehingga dapat menjadi sekolah unggulan (Sekolah
Bertaraf Internasional).
3. Bagi masyarakat, agar sering memberikan perhatian dan masukan bagi sekolah-sekolah mengenai
profesionalisme tenaga pendidiknya dan pelayanan yang di berikan agar lebih baik lagi.

DAFTAR PUTAKA

Bloom, Benyamin, S. 1974. Taxonomy of Educational Objectives. New York: David, Mc. Coy, Inc.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1993. Profil Kemampuan Guru Sekolah Lanjutan, Jakarta :
Ditjen Dikti Depdikbud.

Jurusan PPB-IKIP Bandung. 1986. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung.

Miles B. Matthew dan Huberman A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press

Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Karya

Natawidjaja, Rochman. 1996. Pokok-pokok Pikiran mengenai Penelitian Keias, Makalah. Jakarta:
Ditjen Dikti Dikbud.

Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudibyo dkk. 2002. Prinsip Prinsip Akuntansi Untuk SMU/ Sederajat. Bogor: Yudistira.

Sudjana, Nana. 1995. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sumantri, Hendi. 2000. Akuntansi Keuangan SMK. Bandung: Amriko.

Sutopo, H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. UNS Press.

Suyoto. 1996. Akuntansi Keuangan Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelompok Bisnis dan
Manajemen. Bandung: Titian Ilmu.

Wiriaatmadja, Rochiati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Zainal, Aqib. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Zaini, Hisyam. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD.

Anda mungkin juga menyukai