DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JATIKALEN
Jl. Raya Jatikalen No 21, Jatikalen Nganjuk. Kode Pos 64392
Telp/Fax. -. Email : pkmjatikalen@gmail.com
I. PENDAHULUAN
Peningkatan kecerdasan, produktifitas dan Sumber Daya Manusia
(SDM) dimulai dengan pembangunan pada masa kanak-kanak. Dalam
keseluruhan siklus hidup manusia, masa balita (usia bawah lima tahun)
merupakan masa yang paling menentukan dalam pembangunan manusia
yang handal, karena merupakan masa yang paling ktiris terutama ditinjau
dari aspek pertumbuhan dan perkembangannya. Ironisnya tidak semua
pihak menyadari bahwa tumbuh dan berkembangnya generasi muda ini
dimulai dari keluarga.
Menyerahkan tumbuh kembang anak pada faith dan mengaku
sebagai bagian dari kehendak Tuhan juga merupakan nilai-nilai yang keliru
berlaku dalam masyarakat. Banyak pihak kurang memahami bahwa
interaksi ibu dan anak merupakan bagian penting dari pembentukan
karakter anak.
Kebijakan pemerintah dalam meningkatkan mutu sumber daya
manusia adalah dengan pendekatan paradigma sehat. Untuk dapat
meningkatkan visi Indonesia sehat 2025 ditetapkan misi pembangunan
kesehatan yaitu memelihara dan meningkatkan kesehatan individu
keluarga dan masyarakat. Peningkatan status gizi anak balita merupakan
program unggulan kedua dalam pembangunan Indonesia Sehat 2025.
Selanjutnya biaya intervensi gizi masyarakat yang berpengaruh positif pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia harus dipandang sebagai biaya
investasi.
Gizi individu merupakan faktor yang amat penting karena merupakan
zat yang esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia
sepanjang hidupnya. Periode yang paling menentukan kualitas SDM adalah
sampai usia di bawah lima tahun. Selain faktor gizi, pertumbuhan dan
perkembangan juga tergantung pada proses sosial yang dilakukan orang
dewasa terhadap anak. Model UNICEF dalam Soekirman (2001)
menyebutkan bahwa pola asuh anak dapat mempengaruhi variabel yang
langsung berhubungan dengan status gizi yaitu konsumsi makanan dan
penyakit infeksi. Dengan demikian dapat dijadikan acuan bahwa jika terjadi
kekeliruan dalam kegiatan pola asuh anak balita jelas akan menurunkan
kualitas makanan yang dikonsumsi dan memperbesar peluang untuk
mengalami penyakit infeksi. Kualitas dan kuantitas makanan yang rendah
dan penyakit infeksi dapat menurunkan status gizi anak balita.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Secara umum kegiatan ini bertujuan sebagai media pembelajaran
kepada ibu balita tentang pentingnya pemantauan pertumbuhan balita
serta wadah untuk seleksi peserta Lomba Balita apabila ada Lomba
Balita Sehat Tingkat Kabupaten.
B. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kesadaran ibu balita tentang pentingnya pemantauan
petumbuhan balita
2. Seleksi peserta Lomba Balita Sehat Tingkat Kabupaten
VI. SASARAN
Sasaran kegiatan lomba balita sehat adalah seluruh perwakilan balita sehat
pada tiap desa tiap kategori yang ada di kecamatan Jatikalen.
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
BULAN
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Lomba Balita x
Sehat