F A K U L T A S K E D O K T E R A N G I G I
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2014
i
KEBERHASILAN PERAWATAN ORTODONTIK LEPASAN
BERDASARKAN MOTIVASI PASIEN DI KLINIK ORTODONSIA
NPM : 10.8.03.81.41.1.5.008
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
drg. Surwandi Walianto, M.Kes., Sert.Ort., FISID drg. Norman Hidajah, M.Biomed
NPK : 826 792 186 NPK : 827 205 223
ii
Tim penguji skripsi Sarjana Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Mahasaraswati Denpasar telah meneliti dan mengetahui cara
pembuatan skripsi dengan judul : KEBERHASILAN PERAWATAN
ORTODONTIK LEPASAN BERDASARKAN MOTIVASI PASIEN DI
KLINIK ORTODONSIA, yang telah dipertanggung jawabkan oleh calon
sarjana yang bersangkutan pada tanggal 27 Maret 2014.
Atas nama Tim Penguji skripsi Sarjana Kedokteran Gigi Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar dapat mengesahkan.
Ketua,
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Mahasaraswati Denpasar
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang
dengan segenap perjuangan dan berbagai pengalaman luar biasa yang penulis
sebagai seorang manusia yang baru belajar sehingga tidak lepas dari kesalahan
dan kekurangan.
Pada kesempatan ini tak lupa penulis juga menghanturkan terima kasih yang
sebesar-sebesarnya kepada :
iv
untuk memberikan bimbingan dan petunjuk yang sangat bermanfaat dalam
5. drg. Yudha Rahina, M.Kes., Sert.KGI selaku dosen penguji juga inspirator
6. Kepada seluruh dosen pengajar yang telah mendidik dan mengasuh juga
yang telah mengantarkan penulis kepada tahap terakhir yaitu penulisan ini.
7. Teristimewa untuk keluarga besar, terutama ibu dan bapak tersayang yang
tiada hentinya memberikan dukungan luar biasanya untuk segala hal, luar
dan dalam.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
skripsi ini.
dalam proses pembelajaran dan penulisan skripsi ini akan mendapatkan balasan
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Segala
kritik dan saran dari pembaca dan masyarakat yang sifatnya membangun, diterima
v
dengan senang hati, demi kesempurnaan dan kemajuan bersama. Penulis berharap
semoga skripsi ini dapat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan di bidang
kedokteran gigi.
Penulis
vi
KEBERHASILAN PERAWATAN ORTODONTIK LEPASAN
Abstrak
Pasien yang dirawat di klinik Ortodonsia oleh mahasiswa koas kedokteran
gigi umumnya memiliki perbedaan motivasi atau kebutuhan untuk melakukan
perawatan. Motivasi pasien yang melakukan perawatan tersebut akan
berhubungan dengan perilaku pasien dalam melakukan perawatan ortodontik
lepasan. Perilaku yang baik dan kooperatif dari pasien merupakan salah satu hal
yang akan mempengaruhi keberhasilan dari suatu perawatan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui motivasi serta perilaku pasien dalam melakukan
perawatan ortodontik lepasan serta keberhasilan perawatannya. Pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara yang diberikan dalam bentuk kuesioner terbuka
kepada 30 orang yang merupakan pasien yang terdaftar di klinik Ortodonsia
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati yang sudah menggunakan
alat ortodontik lepasan lebih dari 5 bulan dan kemudian dilakukan analisis
dokumen pasien untuk mengetahui keberhasilannya. Keberhasilan perawatan akan
dinilai berdasarkan kemajuan perawatan yang terjadi selama 5 bulan atau lebih
yang dibagi menjadi berhasil dan tidak berhasil. Pasien di klinik Ortodonsia
memiliki berbagai latar belakang, dikategorikan menjadi orang yang menjadi
pasien karena keinginan sendiri, ditawarkan oleh mahasiswa koas, dan menjadi
pasien karena jasa pencarian pasien. Hasil yang diperoleh adalah di klinik
Ortodonsia kebanyakan pasien yang melakukan perawatan merupakan pasien
yang ditawarkan oleh mahasiswa koas untuk menjadi pasiennya yang umumnya
pasien tidak memiliki motivasi kuat dari dalam dirinya untuk melakukan
perawatan. Berdasarkan prosentase, pasien dari jasa pencarian pasien memiliki
keberhasilan perawatan mencapai 100% dibandingkan dengan kategori pasien
keinginan sendiri dan ditawarkan menjadi pasien oleh mahasiswa koas.
vii
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI DAN PENGESAHAN DEKAN ....... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 3
viii
BAB III HIPOTESIS .................................................................................... 27
ix
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 5.1 Karakteristik responden berdasarkan umur, jenis kelamin,
dan pekerjaan................................................................................. 33
Tabel 5.2 Distribusi mengenai relasi responden dengan mahasiswa koas
diluar perawatan ............................................................................ 34
Tabel 5.3 Distribusi mengenai alasan pasien dirawat mahasiswa koas ........ 35
Tabel 5.4 Distribusi mengenai hubungan responden dan mahasiswa koas
terhadap motivasi dalam melakukan perawatan............................ 36
Tabel 5.5 Distribusi mengenai prosentase perilaku pasien dalam melakukan
kunjungan/kontrol di klinik Ortodonsia ........................................ 37
Tabel 5.6 Distribusi mengenai prosentase perilaku pasien dalam mengguna-
kan alat dirumah ............................................................................ 38
Tabel 5.7 Distribusi mengenai jumlah responden yang berhasil dirawat...... 39
Tabel 5.8 Distribusi mengenai alasan, motivasi, dan perilaku terhadap
keberhasil perawatan ..................................................................... 41
x
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
memperbaiki posisi susunan gigi geligi namun juga sebagai salah satu upaya
orang mau dirawat tetapi tidak mempunyai cukup biaya untuk melakukan
direpotkan dengan mencari pasien karena pada umumnya setiap hari Rumah Sakit
memiliki banyak pasien yang ingin berobat, mahasiswa koas kedokteran gigi
dalam masa pendidikannya harus mencari pasien yang sesuai dengan target untuk
motivasi yang berbeda. Hasil perawatan yang baik didapatkan dari proses yang
1
2
harapkan apabila orang tersebut merasa ada suatu kebutuhan dan ingin memenuhi
pasien maka harus mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan dari pasien, setelah
itu baru kemudian mempersiapkan hal yang dapat diberikan untuk memenuhi
perawatan. Pasien yang berada di klinik Ortodonsia terdiri dari berbagai latar
belakang, ada yang merupakan teman atau kerabat mahasiswa koas, teman atau
kerabat dari temannya mahasiswa koas, atau bahkan orang lain yang didapatkan
dari jasa pencarian pasien. Orang yang di dapatkan dari jasa pencarian pasien
bersedia menjadi pasien dengan syarat imbalan tertentu. Motivasi berbeda ditemui
pada pasien yang dirawat karena kemauan sendiri, mereka cenderung termotivasi
karena sadar akan kebutuhan perawatan ortodontik itu penting untuk dirinya,
sedangkan kerabat atau teman dari mahasiswa koas kedokteran gigi bersedia
menjadi pasien karena faktor kekeluargaan yang diperkuat oleh kesadaran akan
pasien dalam pelaksanaan perawatan ortodontik yang juga akan berefek pada
B. Rumusan Masalah
adalah Apa motivasi dan perilaku pasien serta bagaimana keberhasilan perawatan
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi dan
klinik Ortodonsia.
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku
terdiri atas sudut pandang psikologi, fisiologi, dan sosial. Kenyataannya, ketiga
komponen, yaitu sikap atau mental dan tingkah laku. Sikap atau mental
merupakan sesuatu yang melekat pada diri manusia. Mental diartikan sebagai
reaksi manusia terhadap sesuatu keadaan atau peristiwa, sedangkan tingkah laku
merupakan perbuatan tertentu dari manusia sebagai reaksi terhadap keadaan atau
situasi yang dihadapi. Perbuatan tertentu ini dapat bersifat positif dapat pula
negatif. Menggambaran sikap pasien yang ada di klinik, perlu pula ditekankan
bahwa sikap seseorang dalam merespon atau menanggapi suatu perawatan yang
akan dilakukan, selain dipengaruhi oleh masalah gigi geligi yang dimilikinya, juga
ada dalam diri manusia atau unsur kejiwaan. Perlu diingat bahwa faktor
5
6
sosial ekonomi, sarana dan prasarana sosial, pendidikan, tradisi, kepercayaan, dan
untuk bertindak mencapai suatu tujuan yang salah satunya dapat terwujud dalam
bentuk perilaku baik. Selanjutnya, akan terbentuklah sebuah aspek psikologi yang
(Notoatmodjo 2007).
1. Domain Perilaku
bergantung pada karakteristik atau faktor lain dari orang yang bersangkutan.
Artinya, meski diberikan stimulus yang sama setiap orang akan memberikan
dibedakan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal, yakni
hasil bersama antara berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal.
sangat luas.
sesuatu dari sebuah bentuk hasil dari tahu yang disebut dengan pengetahuan,
mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang
adanya stimulus, dan akan muncul rasa tertarik pada stimulus. Ketertarikan
mempertimbangkan baik atau tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya, hal ini
berarti sikap responden sudah lebih baik lagi. Selanjutnya, responden akan
8
mencoba perilaku yang baru, dan kemudian subjek telah berperilaku baru
suatu hal akan memberikan suatu sikap terhadap hal tersebut. Sikap
merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap
ortodontik yang umumnya merupakan hal yang baru bagi orang biasa yang
adalah suatu indikasi dari seseorang telah merespon baik perawatan yang
tersebut akan mulai bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah
dipilihnya dengan segala risiko yang dihadapi merupakan sikap yang paling
tinggi yang paling diharapkan oleh mahasiswa koas kedokteran gigi dalam
diperlukan faktor dukungan dari pihak lain. Praktik dalam pilihan melakukan
tersebut akan melakukan instruksi yang telah diberikan oleh mahasiswa koas
dalam pemakaian alat ortodontik lepasan sesuai dengan ketentuan yang benar
dan sesuai dengan contoh yang telah diberikan. Seseorang yang telah dapat
praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik tanpa mengurangi
pasien. Stimulus akan diterima oleh individu apabila ada perhatian dari
individu tersebut dan itu berarti stimulus yang diberikan efektif. Stimulus
adalah peristiwa khusus bagi perilaku yang diikuti dengan konsekuensi yang
b. Dissonance Theory
berarti sudah terjadi ketegangan diri lagi, dan keadaan ini disebut
consonance (keseimbangan).
sama dengan yang dilakukan dokter gigi, namun stimulus yang diberikan
c. Teori Fungsi
ini terjadi karena adanya suatu stimulus yang membuat lemah kekuatan
yang dikutip dari Azwar (1983), seseorang akan menganut perilaku yang
dahulu tentang sesuatu hal sebelum berbuat sesuatu untuk hal tersebut. Pada
tingkat ini seseorang baru menyadari akan adanya suatu gagasan yang baru.
Tingkat perhatian akan mulai terjadi setelah seseorang sadar akan keinginan
diperlukan data dan informasi yang lebih lengkap sehingga orang tersebut
akan mencari informasi lebih lanjut tentang gagasan lebih lanjut. Kemudian
keuntungan dan kerugian dipandang dari beberapa hal, serta bagaimana kesan
dukungan moril dari orang lain yang lebih berpengalaman serta perlu contoh
seseorang akan mencoba gagasan baru tersebut, tingkat ini disebut tingkat
tingkat yang di atasnya, sampai tingkat adopsi, tetapi ada yang tidak pernah
mencapai tingkat adopsi atau dengan kata lain gagasan yang pernah di terima
Artini 2002).
B. Motivasi
Motivasi berasal dari kata Latin moreve yang berarti dorongan dari dalam
diri manusia untuk bertindak atau berperilaku. Pengertian motivasi tidak terlepas
dari kata kebutuhan. Kebutuhan adalah suatu potensi dalam diri manusia yang
Motivasi berarti dorongan atau daya penggerak yang ada dalam diri
sebagai suatu upaya untuk memunculkan dari dalam semangat orang lain agar
15
mau bekerja keras guna mencapai tujuan organisasi melalui pemberian atau
1. Macam Motivasi
a. Motivasi Intrinsik
diri tanpa harus menunggu adanya rangsangan dari luar. Motivasi intrinsik
jiwa. Panggilan jiwa adalah dorongan yang timbul dari dalam diri
seseorang dan akan menjadi bagian dari dirinya. Motivasi intrinsik dapat
dalam diri seseorang dengan cara memberikan informasi atau usaha yang
b. Motivasi Ekstrinsik
2. Fungsi Motivasi
hal tersebut dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik,
melakukan sesuatu apabila dirasakan ada suatu kebutuhan dan ingin memenuhi
Kebutuhan itu timbul karena adanya keadaan yang tidak seimbang atau tidak
manusia, maka akan timbul kebutuhan lain lagi (Herijulianti, Indriani dan
Artini 2002).
mencapai tujuan yang telah ditentukan dan perbuatan apa yang dapat
kesalahan karena akan merugikan bagi orang lain. Herijulianti, Indriani dan
tersebut sebagai tantangan untuk bekerjasama untuk hasil yang lebih baik.
sengaja sebuah unsure agar pasien mau diajak belajar bersama, hal ini akan
lebih baik. Dan yang terakhir dengan meningkatkan minat pasien, merupakan
Motivasi dari seseorang akan didasari oleh kebutuhan yang ada pada
setiap individu. Dikutip oleh Notoatmodjo (2007) sebuah teori motivasi Eltom
Dalam teori Maslow menyatakan bahwa manusia adalah suatu makhluk sosial
keinginan lain dan yang lebih meningkat. Kebutuhan yang meningkat itu
tertentu. Satu motif yang lebih tinggi tidak akan dapat mempengaruhi tindakan
seseorang, sebelum kebutuhan dasar terpenuhi. Dengan kata lain, motif yang
yang pada akhirnya akan memberikan efek pada kemajuan dari perawatan yang
C. Ortodonsia
Orthodontics. Ortho berasal dari bahasa Yunani yang artinya lurus atau benar,
sedangkan donsi artinya gigi (Maulani 2009). Menurut The British Society of
mempelajari adanya aksi dan reaksi dari pengaruh luar maupun pengaruh dalam
bermakna. Para klinisi perlu mengenal dan mengerti perubahan yang terjadi
perubahan oklusi yang terjadi pada lingkup normal ataupun kelainan yang terjadi.
geligi dalam lengkung gigi, hubungan antar lengkung dengan dasar kranium yang
normal adalah suatu hubungan yang dapat diterima oleh gigi geligi pada rahang
yang sama dan rahang yang berlawanan, apabila gigi geligi dikontakkan dan
kronologi, fisiologi, usia gigi, jenis kelamin, etnik, serta keadaan umum dari
suatu diagnosis dan rencana perawatan ortodontik yang harus mendasar dan
Kedua, tentukan sifat dari permasalahan yang terjadi termasuk etiologinya. Dan
yang ketiga, desain strategi perawatan berdasarkan kebutuhan dari setiap individu
(Salzmann 1974, Graber dan Swain cit Proffit dan Ackerman 1985).
tipe maloklusi. Tipe maloklusi tersebut dapat diukur dengan beberapa Indeks
Maloklusi yang ada, diantaranya yang paling populer karena keadaan maloklusi
ini dibuat berdasarkan hubungan anteroposterior lengkung gigi geligi rahang atas
dan rahang bawah (hubungan gigi molar pertama). Fungsi dari klasifikasi
oleh kelainan rahang dan gigi. Perawatan ortodontik juga memiliki berbagai
alasan lain, seperti mempertinggi fungsi pengunyahan yang baik dan benar.
Dapat juga untuk meningkatkan daya tahan gigi terhadap terjadinya karies
Serta dapat menimbulkan rasa percaya diri yang besar pada seseorang yang
melakukan perawatan.
(Foster 1997).
dengan sistem piranti cekat, yaitu piranti ini bisa dilepas oleh pasien
relatif lebih murah dibandingkan dengan piranti cekat. Enam, pasien lebih
22
dkk. 2012).
yang terbatas. Gerak utama yang bisa diperoleh dengan tipe piranti ini
adalah gerakan tipping. Gerak bodily atau gerak torquing apikal sulit
bisa dicegah untuk tidak bergeser miring. Gigi penjangkar yang digunakan
pada piranti lepasan biasanya diberikan tegangan yang lebih kecil daripada
piranti cekat. Retensi dari piranti lepasan juga lebih sulit dibanding dengan
piranti cekat. Dibutuhkan derajat kerja sama yang tinggi dan keterampilan
yang dituntut dari pihak pasien untuk dapat memasang dan melepas serta
membersihkan alat dengan jeda yang teratur sesuai dengan instruksi yang
resin akrilik.
23
1) Komponen Aktif
pegas, elastik band, atau dengan aksi welding terkontrol dari sekrup
(Adams 1991).
tahan karat. Kawat logam yang memiliki derajat elasitas tinggi dan
tekanan dan aksi dari pegas yang optimal. Bass dan Stevens (1970 cit.
Foster 1993) telah meneliti beberapa sifat pegas. Pertama, Arah koil
karena elastik perlu diganti lebih sering dan harus dipasang dengan
daripada pegas. Sekrup dapat diputar oleh pasien maupun orang lain
2) Komponen Retensi
sehingga peranti jarang dipakai. Pada gigi premolar dan insisif dapat
3) Komponen Penjangkaran
4) Plat Dasar/Akrilik
resin akrilik. Fungsi utamanya adalah untuk basis dari komponen lain
penjangkaran. Plat dasar ini ditahan pada lengkung gigi oleh cengkeram
bekerja pada gigi-gigi bila gigi digerakkan. Plat dasar juga berfungsi
D. Kerangka Konsep
1. Keinginan sendiri
2. Ditawarkan untuk menjadi
pasien oleh mahasiswa koas
3. Ditawarkan menjadi pasien
melalui jasa pencari pasien
Motivasi
Perilaku
1. Estetik
1. Kooperatif
2. Membantu mahasiwa
2. Kurang Kooperatif
koas
3. Adanya imbalan
Waktu
Keberhasilan Perawatan
HIPOTESIS
terdiri atas sudut pandang psikologi, fisiologi, dan sosial. Perilaku manusia tidak
berdiri sendiri. Perilaku manusia mencakup dua komponen, yaitu sikap atau
mental dan tingkah laku. Perilaku ini dapat bersifat positif dapat pula negatif
tergantung dari situasi yang dihadapi serta lingkungan maupun kondisi saat itu
terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme, namun dalam memberikan
respon sangat bergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang
Faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal, yakni karakteristik orang
27
28
mencapai tingkat yang satu dengan tingkat yang di atasnya, tetapi ada juga
individu yang tidak pernah menerima suatu gagasan karena tidak sesuai dengan
melakukan suatu tindakan atau aktifitas tertentu. Motivasi ini diagi menjadi
yang timbul dari dalam diri seorang individu, yaitu semacam dorongan yang
bersumber di dalam diri tanpa harus menunggu rangsangan dari luar. Motivasi
intrinsik merupakan suatu stimulus yang bersifat konstan dan tidak mudah
kondisi agar target pasien yang diharapkan dapat tercapai. Melakukan hal tersebut
dengan baik dan benar diperlukan proses dan pembentukan motivasi yang baik
ada suatu kebutuhan dan ingin memenuhi kebutuhannya (Herijulianti, Indriani dan
Artini 2002).
perawatan tersebut. Salah satu hal yang menjadi masalah adalah keinginan pasien
bicara, alat yang sakit bila dilepas, dan berbagai kendala lain yang mungkin
dirasakan pasien baik yang berasal dari alat tersebut maupun yang berasal dari
gangguan lain seperti malas untuk menggunakan, sering lupa, dan bahkan
keberhasilan karena adanya motivasi yang berasal dari keinginan pasien sendiri.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
periode tertentu dan pengamatan subyek studi hanya dilakukan sekali selama
B. Identifikasi Variabel
C. Definisi Operasional
30
31
kurang kooperatif.
dan tidak berhasil. Berhasil apabila selama lebih dari 5 bulan terjadi
berhasil, dan apabila selama lebih dari 5 bulan tidak ada kemajuan maka
D. Subyek Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
a. Kriteria Inklusi
3) Bersedia diwawancara
b. Kriteria Ekslusi
E. Instrumen Penelitian
2. Kuesioner terbuka.
32
G. Analisis Data
HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik Responden
sebanyak 30 orang yang menggunakan alat ortodontik lepasan selama lebih dari 5
bulan. Pengumpulan data dan informasi mengenai pasien dengan wawancara yang
tanpa ada penolakan sehingga responrate dalam penelitian ini adalah 100 persen.
anak-anak, remaja, sampai dewasa, baik pria maupun wanita. Ada pasien yang
masih duduk di bangku sekolah, kuliah, dan bekerja. Berikut data pasien yang
Tabel 5.1 Karakteristik responden berdasarkan umur, jenis kelamin, dan pekerjaan
terdiri dari berbagai macam usia, jenis kelamin, dan pekerjaan. Ditunjukkan pada
Tabel 5.1 bahwa pasien yang paling banyak berumur 20 - 23 tahun yaitu
sebanyak 60% dari total responden dalam penelitian, dengan jenis kelamin
33
34
terdapat 13 orang mahasiswa, 10 orang bekerja, dan yang paling sedikit responden
yang masih sekolah yaitu sebanyak 7 orang. Rumus yang digunakan pada
mahasiswa koas bukan merupakan seseorang yang tiba-tiba saja sudah ada di
klinik Ortodonsia atau dalam kata lain bahwa mahasiswa koas untuk melakukan
perawatan ortodontik lepasan harus mencari pasien dan membawa pasien tersebut
yang terjalin antara mahasiswa koas dan responden di luar klinik Ortodonsia
Tabel 5.2 Distribusi mengenai relasi responden dengan mahasiswa koas diluar
perawatan
koas merupakan seseorang yang memiliki hubungan pertemanan atau kerabat dari
35
menyatakan bahwa baru mengenal mahasiswa koas karena dikenalkan oleh teman
atau keluarga mereka yang mengenal mahasiswa koas, dan 2 orang yang
pencarian pasien.
B. Analisis Variabel
kedokteran gigi. Berikut ini didapatkan hasil dari penelitian mengenai alasan
oleh mahasiswa koas untuk menjadi pasien, dan 7% merupakan pasien dari
koas, atau pasien yang didapatkan mahasiswa koas dari jasa pencarian
Motivasi
No. Hubungan Jumlah
a b c
1. Teman atau kerabat 7 14 0 21
2. Dikenalkan teman atau kerabat 5 2 0 7
3. Berkenalan dari jasa pencarian pasien 1 0 1 2
Jumlah 13 16 1 30
Keterangan:
a = Estetik; b = Membantu mahasiswa koas; c = Ada imbalan
mahasiswa koas yang menjadi pasien ada 7 orang yang dirawat karena
keinginan sendiri dan ada 14 orang yang ingin membantu saudara atau
koas terdapat 5 orang dirawat karena keinginan sendiri dan 2 orang karena
ingin membantu, serta dari 2 orang responden yang didapatkan dari jasa
lepasan di rumah sesuai dengan instruksi yang telah diberikan oleh operator.
Jumlah Pendapat
No. Pernyataan Prosentase
Responden
1. Rutin 23 77%
2. Jarang 7 23%
Jumlah 30 100%
sepakati. Interaksi yang terjadi antara responden, mahasiswa koas, dan pihak
Jumlah Pendapat
No. Pernyataan Prosentase
Responden
1. Rutin 21 70%
2. Jarang 9 30%
Jumlah 30 100%
dalam menggunakan alat secara teratur sesuai dengan instruksi yang telah
3. Keberhasilan Perawatan
peneliti dilihat berdasarkan kartu status dan kartu kontrol pasien. Kriteria
Penentuan akan rentan waktu ini karena dinilai pasien yang melakukan
merasa mulai jenuh dan bosan dengan perawatan yang dilakukan oleh
langsung dari dalam dirinya, ada juga pasien yang melakukan perawatan
karena stimulus dari luar individu. Pasien yang lain akan melakukan
tertentu yang akan menyebabkan pasien tertarik dan mungkin pasien akan
klinik Ortodonsia akan dinilai Kurang Kooperatif (KK), serta pasien yang
yang telah diberikan oleh operator kepada pasien akan dinilai sebagai pasien
(KK).
41
Perilaku Keberhasilan
Motivasi
Alasan n Klinik Rumah (%)
B TB
1 2 3 K KK K KK
a 12 8 4 0 10 2 10 2 11 1 92
b 16 4 12 0 11 5 9 7 14 2 88
c 2 1 0 1 2 0 2 0 2 0 100
Jumlah 30 13 16 1 23 7 21 9 27 3
Keterangan :
n = Sampel
Alasan
a = Keinginan sendiri; b = Ditawarkan mahasiswa koas; c = Ditawarkan jasa pencarian
pasien
Motivasi
1 = Estetik; 2 = Membantu mahasiswa koas; 3 = Imbalan
Perilaku
K = Kooperatif; KK = Kurang Kooperatif
Keberhasilan
B = Berhasil; TB = Tidak Berhasil
dan motivasi pasien didapatkan data 92% responden yang ingin dirawat
42
melakukan perawatan.
BAB VI
PEMBAHASAN
teman atau kerabat mahasiswa koas, 7 orang dikenalkan oleh teman atau kerabat
dengan mahasiswa koas melalui jasa pencarian pasien. Sedangkan dari 30 orang
responden tersebut terdiri dari 13 orang yang dirawat karena termotivasi untuk
lepasan umumnya merupakan teman atau kerabat mahasiswa koas yang saat di
43
44
mencari pasien untuk dirawat ortodontik lepasan, namun mereka tidak ada
satupun mengenal mahasiswa koas kedokteran gigi. Maka orang tersebut mencari
tahu tentang mahasiswa kedokteran gigi yang sedang mencari pasien untuk alat
mahasiswa koas melainkan dengan dokter gigi, namun karena pemberian stimulus
yang baik dan kesan yang baik dari mahasiswa koas saat pertama perkenalan
sambil membantu mahasiswa koas. Responden lain yang datang dari jasa
pencarian pasien pada penelitian ini hanya terdapat 2 orang, responden pertama
memang ingin melakukan perawatan namun terhalang biaya, lalu secara tidak
dengan mahasiswa koas dengan adanya imbalan dari perawatan, dari hasil
wawancara di dapatkan bahwa responden pertama dari jasa pencarian pasien ini
mengutamakan keinginan yang sangat besar untuk dirawat dari imbalan yang
diberikan. Responden kedua dari jasa pencarian pasien mengakui ingin melakukan
kontrol ke klinik Ortodonsia sesuai jadwal dan perilaku pasien dalam mentaati
dengan hasil penelitian yang menemukan 10% responden yang tidak memiliki
kemajuan sama sekali dalam melakukan perawatan yang diartikan bahwa tidak
berhasil melakukan perawatan. Pasien yang tidak berhasil dalam perawatan ini
kurang nyamannya penggunaan alat dan tidak termotivasi atau tidak adanya
sebuah pengharapan besar akan perawatan ortodontik ini baik sebelum perawatan
penyakit dan tidak merasakan sakit sudah tentu tidak akan termotivasi untuk
diserang penyakit dan juga merasakan bahwa itu sakit, maka baru akan timbul
berbagai macam perilaku dan usaha. Pada bidang Ortodonsia di kedokteran gigi,
ini berarti bahwa apabila ada seseorang yang memiliki kelainan dalam susunan
gigi geliginya tidak akan berusaha untuk melakukan perawatan ortodontik apabila
lain yang merasakan kelainan gigi geliginya tersebut merupakan sebuah gangguan
akan berusaha untuk mencari dan mendapatkan perawatan yang baik untuk
Notoatmodjo 2007)
pasien. Ini berarti bahwa sebuah keyakinan positif akan keberhasilan perawatan
telah terbangun didalam diri pasien yang dalam prosesnya juga akan
Perawatan ortodontik lepasan bagi calon pasien merupakan hal yang baru.
Baik seseorang yang sudah mengenal mahasiswa koas maupun di kenalkan oleh
orang lain, persetujuan akan perawatan dimulai oleh diberikannya stimulus dari
mahasiswa koas. Stimulus akan diterima lebih mudah bagi seseorang yang
tersebut, dan stimulus akan lebih sulit untuk diterima oleh orang yang merasa
memberikan sebuah respon, dan apabila responnya positif maka orang tersebut
dan hasil perawatan selama lebih dari 5 bulan, dari 3 orang responden yang tidak
perawatan karena keinginan sendiri, dan 2 orang yang mengaku awalnya diminta
untuk menjadi pasien oleh mahasiswa koas karena tidak enak hati untuk menolak.
dalam perawatan tersebut menuturkan berbagai faktor kendala mereka untuk dapat
kooperatif dalam perawatan seperti dari segi alat seperti mengganggu artikulasi,
memacu terjadinya hipersaliva, rentan panas dalam dan sariawan, juga rasa sakit
saat alat dilepaskan. Dari segi motivasi beberapa responden mengakui bahwa
menemukan masalah yang berarti dengan kondisi gigi geliginya yang itu berarti
bahwa tidak adanya motivasi atau harapan untuk memperbaiki giginya, ini juga
malpraktek yang dikhawatirkan akan membuat keadaan gigi menjadi parah, dan
adanya banyak hal yang dianggap jauh lebih penting di luar sana untuk dilakukan
dari mahasiswa koas itu sendiri. Pasien yang tidak memiliki motivasi atau merasa
tidak memiliki kebutuhan akan perawatan ortodontik akan sulit untuk mentolerir
rasa sakit, atau bahkan sebaliknya rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh pasien
menciptakan kondisi agar yang diinginkan dapat tercapai. Hubungan yang baik
antara mahasiswa koas kedokteran gigi dan pasien dan bahkan orang ketiga, akan
mahasiswa koas ingin berhasil dalam mengubah perilaku target, maka mahasiswa
koas harus mencari tahu dahulu apa yang dibutuhkan oleh pasien. Setelah itu,
dibutuhkan pencerminan sikap yang baik dari mahasiswa koas seperti mampu
nyaman bagi pasien, berperilaku yang baik dan sopan terhadap pasien dan orang
49
sekitar pasien, dan mampu memotivasi pasien dan terus memperbaharui semangat
A. SIMPULAN
semua pihak. Hasil yang baik dari perawatan didasari dari motivasi atau dorongan
yang kuat dari dalam diri pasien yang berhubungan dan dipengaruhi oleh kualitas
juga sikap konsisten dari mahasiswa koas kedokteran gigi dalam memenuhi
penelitian motivasi pasien yang datang untuk dirawat ortodontik lepasan, pasien
yang termotivasi karena ingin memperbaiki estetik dan mendapatkan imbalan dari
pasien yang termotivasi karena ingin membantu mahasiswa koas kedokteran gigi.
B. SARAN
50
51
Adams, C.P. 1984, Desain, Konstruksi dan Kegunaan Pesawat Ortodonti Lepas,
Ed. Ke-5, Penerjemah: Lilian Yuwono, Widya Medika., Jakarta.
Foster, T.D. 1993, Buku Ajar Ortodonsi, Ed. Ke-3, Penerjemah: Lilian Yuwono,
EGC Penerbit Buku Kedokteran., Jakarta.
Graber, T.M and Swain, B.F. 1985. Orthodontics, Current Priciples and
Techniques, The C.V Mosby Compony., ST. Louis.
Herijulianti, E., Indriani, T.S., Artini, S. 2002, Pendidikan Kesehatan Gigi, EGC
Penerbit Buku Kedokteran., Jakarta.
Jati. 2012, September 3-last update, Merubah sakit menjadi motivasi, Available :
http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2012/09/03/merubah-sakit-
menjadi-motivasi-486345.html [13 Februari 2014].
Maulani, C. 2009, Seluk Beluk Kawat Gigi, Alex Media Komputindo., Jakarta.
Siang, J.J. 2003, Kiat Jitu Sukses Menyusun Skripsi, Penerbit Andi., Yogyakarta.
xii
Syahrul, D., Wiwekowati., Walianto, S., Budijanana, I.D.G., Hidajah, N., Ayu,
K.V. 2012, Buku Pedoman Kepaniteraan Klinik Ortodonsia, Denpasar.
xiii
LAMPIRAN 1
Kode Nama :
Umur :
Alamat :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Kuesioner Terbuka
A. Motivasi Pasien yang datang ke klinik Ortodonsia Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Mahasaraswati
xii
xiii
3. Alasan apa yang biasanya dihadapi yang membuat anda tidak bisa
datang melakukan perawatan di klinik ortodonsia?
C. Keberhasilan Perawatan
Keberhasilan
Masalah Gigi Geligi Insersi
Perawatan
A. Berhasil
B. Tidak
xv
LAMPIRAN
LAMPIRAN 2
PETUNJUK WAWANCARA
xii
xiii
A. Motivasi Pasien
Motivasi
Keterangan yang Pernyataan pasien di golongkan
pasien mau
dibutuhkan adalah alasan menjadi 3 kategori, yaitu :
menjadi
3 utama pasien kenapa ia
pasien
bersedia menjadi pasien 1. Kemauan sendiri
mahasiswa 2. Membantu mahasiswa koas
mahasiswa koas.
klinik 3. Adanya imbalan
Keterangan yang
Pernyataan ini bebas, dengarkan
dibutuhkan adalah
Hal yang keterangan pasien. Dapatkan
tentang motivasi atau
4 memotivasi informasi kunci tentang harapannya
kebutuhan yang
perawatan dalam melakukan perawatan
mendasari pasien
tersebut.
melakukan perawatan.
xiv
B. Perilaku Pasien
Pernyataan bebas.
Digolongkan menjadi :
Keterangan yang
dibutuhkan adalah
pernyataan pasien Kriteria jawaban di
Keaktifan pasien,
tentang siapa diantara golongkan menjadi 3
mahasiswa klinik,
pihak pihak yang objek, yaitu :
2 atau calo dalam
bersangkutan aktif dalam
mengatur jadwal 1. Pasien
mengatur jadwal
perawatan 2. Mahasiswa koas
perawatan, disertai
3. Jasa pencarian pasien
masing-masing
alasannya.
Berhubungan dengan
poin 4 pada bagian A. Dapatkan alasan kunci
Harapan pasien
Keterangan yang pasien yang mana
melakukan
5 dibutuhkan adalah pernyataan ini mungkin
perawatan dengan
bagaimana harapan akan berhubungan dengan
mahasiswa koas
tersebut terpenuhi atau banyak hal.
tidak.
xvi
LAMPIRAN 3
DOKUMENTASI
LAMPIRAN 4
DATA PENELITIAN
Kode
No. Umur J.K Waktu perawatan
Nama
1 A1 19 P 6 bln
2 A2 16 L 6 bln
3 A3 20 L 7 bln
4 A4 22 L 6 bln
5 B1 21 P 6 bln
6 B2 12 P 6 bln
7 B3 19 L 6 bln
8 C1 12 P 6 bln
9 C2 21 P 6 bln
10 D1 18 P 6 bln
11 E1 20 P 6 bln
12 E2 21 L 5 bln
13 E3 11 P 6 bln
14 E4 22 P 6 bln
15 E5 20 L 5 bln
16 F1 22 P 6 bln
17 F2 19 P 6 bln
18 G1 22 P 5 bln
19 G2 21 L 5 bln
20 G3 22 P 6 bln
21 G4 19 P 6 bln
22 G5 12 L 6 bln
23 I1 21 L 6 bln
24 I2 22 L 7 bln
25 I3 19 P 6 bln
26 J1 21 L 6 bln
27 J2 12 P 6 bln
28 K1 22 L 6 bln
29 K2 23 P 6 bln
30 K3 20 L 6 bln