Anda di halaman 1dari 18

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Penyusunan prioritas masalah kesehatan keluarga

Berdasarkan informasi yang telah diidentifikasi dari keluarga Tn.S dapat diketahui

berbagai hal yang mungkin menjadi masalah, khususnya masalah kesehatan, pada

keluarga tersebut. Setelah mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan yang ada

dikeluarga Bapak S maka diperlukan urutan prioritas masalah.

Dalam penetapan prioritas ada berbagai macam metode yang digunakan,untuk

penetapan ini kami menggunakan metode USG dengan memperhatikan tiga aspek yaitu

sebagai berikut:

1. Urgency

Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia

serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang

menyebabkan isu tadi.

2. Seriousness

Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul

dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat

yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak

dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang

dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu

masalah lain yang berdiri sendiri.


3. Growth

Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang

dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk kalau

dibiarkan.

Masalah kesehatan yang ada dalam keluarga :

1. Ibu S yang menderita penyakit Diabetes Melitus tipe 2 yang telah disertai

komplikasi gagal ginjal dan neuropati perifer.

2. Kebiasaan pola hidup merokok Bapak S yang dapat berisiko untuk dirinya sendiri

maupun anggota keluarga yang lain terhadap penyakit saluran pernapasan serta

risiko komplikasi lebih parah pada kondisi Ibu S yang sudah mulai rentan akan

suatu penyakit.

3. Rendahnya perilaku hidup sehat serta sanitasi lingkungan berupa kebersihan

didalam rumah yang rendah serta higienisitas kualitas hidup yang buruk

memungkinkan tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme patogen yang dapat

menyebabkan timbulnya suatu penyakit.

Tabel 2. Penentuan prioritas masalah menggunakan metode USG

No Masalah Nilai Kriteria Nilai Akhir

U S G

1 Ibu S yang menderita penyakit Diabetes 5 5 5 15

Melitus tipe 2 yang telah disertai

komplikasi gagal ginjal dan neuropati

perifer.

2
2 Kebiasaan pola hidup merokok Bapak S 4 5 3 12

yang dapat berisiko untuk dirinya sendiri

maupun anggota keluarga yang lain

terhadap penyakit saluran pernapasan

serta risiko komplikasi lebih parah pada

kondisi Ibu S yang sudah mulai rentan

akan suatu penyakit

3 Rendahnya perilaku hidup sehat serta 4 4 3 11

sanitasi lingkungan berupa kebersihan

didalam rumah yang rendah serta

higienisitas kualitas hidup yang buruk

memungkinkan tumbuh dan

berkembangnya mikroorganisme

patogen yang dapat menyebabkan

timbulnya suatu penyakit.

Keterangan Skala Likert:

Skor 1 : Sangat Kecil

Skor 2 : Kecil

Skor 3 : Sedang

Skor 4 : Besar

Skor 5 : Sangat Besar

Berdasarkan data yang kami dapatkan setelah melakukan beberapa kali kunujungan dan

setelah penulis melakukan penyusunan prioritas masalah menggunakan metode USG

3
ternyata masalah kesehatan yang perlu segera dilakukan intervensi adalah Ibu S yang

menderita penyakit Diabetes Melitus tipe 2 yang telah disertai komplikasi gagal ginjal

dan neuropati perifer.

3.2. Rencana intervensi masalah kesehatan keluarga

Rencana pemeliharaan keluarga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan derajat

kesehatan pada keluarga yang kami kunjungi. Rencana ini berdasarkan informasi dan

data data yang kami peroleh selama tiga kali kunjungan. Langkah ini dilakukan untuk

mengetahui hubungan antara masalah masalah kesehatan yang dijumpai dengan

faktor-faktor yang mempengaruhinya baik dari segi sosial, ekonomi, maupun

lingkungan tempat tinggal.

Dari berbagai masalah kesehatan yang timbul dari keluarga ini, kami memilih tiga

prioritas masalah yang kami anggap paling penting dan bisa diselesaikan melalui

pendekatan dokter keluarga. Pelaksanaan intervensi dilakukan setelah melakukan

kunjungan ke rumah keluarga Bapak S. Selain untuk mengenal lebih dekat keluarga

bapak S, kami juga ingin menciptakan komunikasi yang lebih baik, hal ini juga sangat

bermanfaat untuk membangun kepercayaan keluarga bapak S kepada kami sebagai

mahasiswa yang mencoba untuk membina keluarga bapak S.

Kunjungan FOME dari mulai mengidentifikasi hingga mengevaluasi masalah

kesehatan yang ada dikeluarga bapak S, didapatkan beberapa masalah dan kami sudah

menentukan prioritas masalahnya yaitu dimulai dari Ibu S yang menderita penyakit

Diabetes Melitus tipe 2 yang telah disertai komplikasi gagal ginjal dan neuropati

4
perifer, kebiasaan pola hidup merokok Bapak S yang dapat berisiko untuk dirinya

sendiri maupun anggota keluarga yang lain terhadap penyakit saluran pernapasan dan

rendahnya perilaku hidup sehat serta sanitasi lingkungan.

Diharapkan keluarga Bapak S dapat menerima dan mengikuti saran yang kami berikan

pada saat pelaksanaan intervensi. Rencana pemeliharaan kesehatan keluarga bapak S

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. Rencana pemeliharaan kesehatan keluarga bapak I

Perencanaan Tahap Hasil Intervensi


Tujuan Materi Cara Sasaran Intervensi
Kegiatan Kegiatan Pembinaan Individu
1.Mengotrol 1.pengenalan 1. memberi Ibu S 1. Menentukan 1. Ibu S dan anggota
kondisi penyakit pengetahuan serta waktu yang keluarga yang lain
kesehatan Ibu Diabetes tentang anggota tepat untuk sudah memahami
S serta Melitus penyakit keluarga melakukan penyakit DM beserta
perawatan diri 2.penjelasan diabetes yang lain intervensi. komplikasi yang
dalam mengenai melitus, 2. Melakukan dapat terjadi
mencegah komplikasi penyebabnya, penilaian 2. Kesadaran untuk
komplikasi DM risiko untuk mengenai menjaga pola hidup
DM yang 3.penjelasan terkena DM pengetahuan yang baik dengan
berkelanjutan pengaturan serta gejala- tentang DM, menjaga makanan
pola hidup gejala komplikasi dan dan beroloahraga
yang baik penderita DM pola hidup Ibu kecil guna
bagi penderita 2. S yang akan mengontrol gula
DM Memberikan dinilai darah dan mencegah
penjelasan berdasarkan komplikasi yang
mengenai ceklist yang berkelanjutan
komplikasi akan diisi. 3. Meminum obat
yang dapat 3. Memberikan secara rutin.
terjadi bagi buku panduan
penderita Dm untuk diet DM
serta 4. Menunjukkan
bagaimana video
cara mencegah bagaimana
komplikasi cara
tersebut berolahraga
3. kaki untuk
Memberikan penderita DM
penjelasan

5
mengenai pola
hidup yang
baik bagi
penderita DM
termasuk pola
diet DM
2. Mengontrol 1.Pengenalan 1.Memberi Bapak S 1. Menentukan 1. Setiap anggota
pola bahaya penjelasan dan waktu yang keluarga sudah
kebiasaan merokok mengenai anggota tepat untuk Memahami tentang
merokok 2.Penjabaran bahaya rokok, keluarga melakukan rokok dan risiko
Bapak S agar mengenai kandungan zat yang lain intervensi. perokok serta
frekuensinya matematika berbahaya 2. Melakukan dampak yang akan
berkurang rokok dalam rokok, penilaian terjadi.
serta dapat 3.Pengenalan penyakit- mengenai 2. Terjadi penurunan
mengubah perilaku hidup penyakit yang pengetahuan jumlah frekuensi
pola merokok bersih dan dapat tentang rokok, rokok bapak S
agar jauh dari sehat ditimbulkan frekuensi dan 3. Perubahan pola
jangkauan terkhususnya akibat pola ketika merokok jauh
anggota poin tidak merokok. kebiasaan dari jangkauan
keluarga yang merokok 2.Memberi merokok yang anggota keluarga
lain didalam penjelasan akan dinilai yang lain.
rumah mengenai melalui
jumlah dana ceklist
yang harus sebelum dan
dikeluarkan sesudah
untuk rokok intervensi.
dalam satu 3. meMenunjukk
bulan dan satu an video
tahun, serta mengenai
bahan bahaya
makanan merokok dan
bergizi yang dampak yang
dapat dibeli akan terjadi
dari dana
tersebut.
3.Meningkatkan 1.pengenalan 1. memberi Bapak S 1. Menentukan 1. Perubahan perilaku
kesadaran akan kriteria penjelasan dan waktu yang menjadi perilaku
pentingnya rumah sehat mengenai anggota tepat untuk hidup sehat
perilaku hidup 2. sanitasi apa saja keluarga melakukan
sehat dan lingkungan yang harus yang lain intervensi.
sanitasi yang baik diperhatikan 2. Melakukan
lingkungan agar penilain
yang baik terwujudnya rumah sehat
rumah sehat menurut
2. memberikan kriteria yang
penjelasan sudah
mengenai ditetapkan
bagaimana dan juga
cara penilaian
membentuk terhadap pola
sanitasi

6
yang baik perilaku hidup
serta sehat
perilaku 3. Memperlihatk
hidup sehat an booklet
yang berisi
bagaimana
cara
berperilaku
hidup sehat
dan menjaga
sanitasi yang
baik

3.3. Proses intervensi masalah kesehatan keluarga

Intervensi kami laksanakan pada tanggal 9 Mei 2017. Intervensi ini kami sampaikan

pada Tn. S yang didampingi oleh Ny. S pada hari tersebut. Intervensi dimulai dengan

memberitahukan masalah utama yang kami dapat dalam keluarga Tn.S. Dilanjutkan

dengan memberikan penjelasan keadaan Ibu S yang menderita penyakit diabetes

melitus serta bagaimana menjaga pola hidup yang baik selain itu memberikan

penjelasan mengenai bahaya rokok serta bagaimana cara untuk berperilaku hidup sehat.

Selanjutnya kami memberikan informasi mengenai apa saja yang dapat dilakukan agar

menjaga kondisi Ibu S agar tetap baik dan mencegah untuk terjadinya komplikasi yang

berkelanjutan serta bagaimana mengurangi kebiasaan merokok dan apa saja yang

dilakukan untuk berperilaku hidup sehat.

Berikut ini garis besar informasi yang kami berikan:


a. Penyakit diabetes melitus dan komplikasinya
b. Pola hidup yang baik bagi penderita diabetes melitus
c. Bahaya merokok dan dampak yang akan terjadi
d. Bagaimana berperilaku hidup sehat serta menjaga sanitasi yang baik

7
Saat melakukan intervensi, kami melakukan interview untuk mengisi ceklist yang harus

diisi. Hal ini dilakukan untuk dapat mengetahui apakah hasil intervensi yang kami

harapkan dapat tercapai. Selain itu kami juga memberikan berupa booklet sebagai

panduan untuk mengetahui masalah-masalah yang terjadi di keluarga Tn.S dan juga

berisi tabel panduan makanan untuk diet DM yang sangat berguna bagi Ibu S. Daftar

makanan dimulai dari segi karbohidrat, protein, lemak dan vitamin harus tercukupi

karena bagi penderita diabetes melitus dalam melakukan diet DM harus sesuai jadwal

jumlah dan jenis makanan. Selain itu juga kami menampilkan video mengenai

komplikasi diabetes dan cara mencegahnya termasuk cara menjaga pola hidup yang

baik dan salah satunya dengan berolahraga menggerakkan kaki secara sederhana yang

sangat sesuai dengan kondisi Ibu S yang sudah mulai sulit untuk bergerak.

Kami menjabarkan pula mengenai matematika rokok, yaitu tentang besaran dana yang

dikeluarkan dan menjelaskan bahwa dan terseut dapat digunakan untuk membeli bahan

makanan bergizi. Dalam buku tersebut juga terdapat bagaimana cara berperilaku hidup

sehat untuk menjaga kebersihan baik dari segi lingkungan, rumah, maupun diri sendiri

dalam menghindari timbulnya penyakit.

Harga satu bungkus rokok yang dikonsumsi bapak I Rp.10.000, dalam seminggu

merokok 67 = 42 batang, 1 bulan 424= 168 batang. Jadi dalam sebulan kam bulatkan

lagi menjadi 17 Bungkus karena satu bungkus itu 10 batang (168/10= 16,8= 17

bungkus). 17 bungkus itu setara dengan 170.000 rupiah. Dana sebesar itu dilihat dari

peran Bapak S yang bekerja sebagai tulang punggung keluarga adalah sangat besar.

8
3.4. Hasil evaluasi

9
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Prioritas masalah yang didapatkan menggunakan metode USG dari keluarga bapak S

adalah Ibu S yang menderita penyakit Diabetes Melitus tipe 2 yang telah disertai

komplikasi, Kebiasaan pola hidup merokok Bapak S yang dapat berisiko untuk dirinya

sendiri maupun anggota keluarga yang lain terhadap penyakit saluran pernapasan serta

rendahnya perilaku hidup sehat serta sanitasi lingkungan.

Intervensi yang kami lakukan adalah menggunakan metode ceramah dengan media

booklet dan video serta untuk kontrol pola makan Ibu S menggunakan tabel yang berisi

jadwal jumlah dan jenis makanan yang sesuai untuk penderita DM. Akhirnya satu

minggu setelah dilakukan intervensi penulis melakukan evaluasi keluarga Tn.S untuk

mengetahui tingkat pengetahuan mengenai penyakit DM, bahaya merokok dan perilaku

hidup sehat serta penerapnnya dalam kehidupan sehari-hari melalui penilaian ceklist

dan hasilnya adalah adanya peningkatan nilai ceklist yang menunjukkan perbaikan

kualitas hidup terhadap masalah-masalah yang terjadi di keluarga Tn.S. Hal ini

menunjukkan bahwa hasil intervensi kami sudah tercapai dengan baik.

4.2. Saran

10
DAFTAR PUSTAKA

Idris, F. 2006. Pelayanan Dokter Berbasis Dokter Keluarga di Indonesia. Palembang. Ilmu

Kesehatan Masyarakat Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas

Sriwijaya

Prasetyawati, A. E. 2010. Kedokteran Keluarga dan Wawasannya. Solo. Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret.

Sukmana, teddie. 2009. Mengenal Rokok Dan Bahayanya. Depok. Penerbit Be Champion

Wonodirekso, S. 2009. Sistem Pelayanan Dokter Keluarga Meningkatkan Kadar Kesejawatan

dan Profesionalisme. Majalah Kedokteran Indonesia volume 59(1) hal. 1-2.

Hindri Asmoko. Teknik Analisis Permasalahan Menentukan Masalah Prioritas. [Diakses pada
5 Mei 2017] tersedia dari
http://www.bppk.depkeu.go.id/bdpimmagelang/images/unduh/menentukan_prioritas.pd
f

Indira Krisma R, dkk. 2015. Tahap Penentuan Prioritas Masalah Metode Hanlon & Tahap
Analisis Akar Penyebab Masalah Fish Bone. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro

11
12
LAMPIRAN

13
Gambar 2. Proses Pengerjaan Media Intervensi

Gambar 3. Media Intervensi 1

ambar 2. Media Intervensi 1

14
Gambar 4. Media Intervensi 2

Gambar 5. Media Intervensi 3

15
Gambar 6. Evaluasi Kegiatan 1

Gambar 7. Evaluasi Kegiatan 2

16
Gambar 8. Evaluasi Kegiatan 3

Gambar 9. Evaluasi Kegiatan 4

17
Gambar 10. Genogram keluarga Bapak I

Keterangan:

Bpk K Ibu K BpkH Ibu N

56thn 45 thn

21 thn 16thn 13thn 13thn

= laki-laki
= perempuan
= garis perkawinan
= garis perceraian
= laki-laki meninggal
= perempuan meninggal
= anggota keluarga satu rumah

Gambar 11. Denah Rumah Keluarga Bapak I

Keterangan :

: Jendela

18

Anda mungkin juga menyukai