TINJAUAN TEORI
A. KONSEP DASAR
B. PENGERTIAN
1. Terapi individual
Terapi rekreasi
Pettheraphy
Planttheraphy
Terapi biologis atau terapi somatic
Terapi kognitif
Terapi okupasi
Terapi keluarga
Terapi kelompok
Terapi prilaku
Terapi bermain
Dalam Kasus Kali Ini saya hanya akan membahan Tentang Terapi Kerja
(Okupasi) dan Terapi Rekreasi.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Definisi
Terapi kerja atau terapi okupasi adalah suatu ilmu dan seni pengarahan
partisipasi seseorang untuk melaksanakan tugas tertentu yang telah
ditetapkan. Terapi ini berfokus pada pengenalan kemampuan yang masih
ada pada seseorang, pemeliharaan dan peningkatan bertujuan untuk
membentuk seseorang agar mandiri, tidak tergantung pada pertolongan
orang lain (Riyadi dan Purwanto, 2009).
Prinsip :
a. Jenis
b. Aktivitas
1) Setiap gerakan harus mempunyai alasan dan tujuan terapi yang jelas.
Jadi, bukan hanya sekedar menyibukkan klien.
2) Mempunyai arti tertentu bagi klien, artinya dikenal oleh atau ada
hubungannya dengan klien.
3) Klien harus mengerti tujuan mengerjakan kegiatan tersebut, dan apa
kegunaanya terhadap upaya penyembuhan penyakitnya.
6) Harus dapat memberi dorongan agar klien mau berlatih lebih giat
sehingga dapat mandiri.
a. Klien dengan kelainan tingkah laku, seperti klien harga diri rendah
yang disertai dengan kesulitan berkomunikasi.
6. Analisa aktivitas
b. Analisa data dan identifikasi masalah dari data yang telah dikaji
ditegakkan diagnosa sementara tentang masalah klien maupun keluarga.
8. Pelaksanaan Terapi
a. Metode
1) Individual: dilakukan untuk klien baru masuk, klien yang belum mampu
berinteraksi dengan kelompok dan klien lain yang sedang menjalani
persiapan aktivitas.
2) Kelompok: klien dengan masalah sama, klien yang lama dan yang
memiliki tujuan kegiatan yang sama. Jumlah anggota kelompok yang
nyaman adalah kelompok kecil yang anggotanya berkisar antara 5-12 orang
(Keliat dan Akemat, 2005). Jumlah anggota kelompok kecil menurut Stuart
dan Laraia (2001, dalam Keliat dan Akemat, 2005) adalah 7-10 orang,
Rawlins, Williams, dan Beck (1993, dalam Keliat dan Akemat, 2005)
menyatakan jumlah anggota kelompok adalah 5-10 orang. Jika anggota
kelompok terlalu besar akibatnya tidak semua anggota mendapat
kesempatan mengungkapkan perasaan, pendapat, dan pengalamannya.
Jika terlalu kecil, tidak cukup variasi informasi dan interaksi yang terjadi.
Johnson (dalam Yosep, 2009) menyatakan terapi kelompok sebaiknya tidak
lebih dari 8 anggota karena interaksi dan reaksi interpersonal yang terbaik
terjadi pada kelompok dengan jumlah sebanyak itu. Apabila keanggotaanya
lebih dari 10, maka akan terlalu banyak tekanan yang dirasakan oleh
anggota sehingga anggota merasa lebih terekspos, lebih cemas, dan
seringkali bertingkah laku irrasional.
b. Waktu
B. TERAPI REKREASI
1. Definisi
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan terapi selama 1-2 jam klien mampu melakukan
kegiatan secara konstruktif dan menyenangkan serta mengembangkan
kemampuan hubungan sosial
b. Tujuan Khusus
d. Penurunan kecemasan.
4. Metode
a. Individu :
b. Kelompok :
2) Klien dapat belajar terbuka terhadap orang lain mengenai perasaan serta
masalah yangdihadapinya.
3) Klien dapat bertukar pikiran dan saling mengisi dengan rekan rekan
satu kelompok yanglainnya serta belajar untuk menemukan problem solving
dari perasaan yang dirasakan oleh klien.
5. Waktu
6. Media
Dalam pelaksanaan dari terapi rekreasi ini merupakan suatu hal yang
sangat diperhitungkan, karenakeberhasilan dari terapi ini sangat tergantung
dari media yang digunakan.
a. Tempat
Beberapa orang mengemukakan ruang yang cukup tenang dengan udara
yang sejuk, taman, alambebas seperti: pegunungan dan danau merupakan
tempat yang cukup baik untuk digunakan sebagaisarana terapi rekreasi.
Dimana dalam tempat ini pasien dapat merasa nyaman serta relaks
sehinggapasien mampu mengungkapkan perasaannya tanpa harus merasa
tertekan.
Bila terapi ini dilakukan didalam ruangan sifatnya berkelompok, akan lebih
efektif jika terdiri dari 4 sampai 6 orang pada pasien yang mengalami KIS.
b. Music
Music merupakan salah satu media rekreasi juga dapat ditambahkan saat
melakukan terapi .keberadaan music juga dapat membuat pasien merasa
lebih tenang dan nyaman.
Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa efek biologis dari suara dan
music dapatmengakibatkan:
c. Membuat tubuh dan pikiran terasa rileks. Tubuh dan pikiran yang rileks
akan meningkkatkankempuan penyembuhan diri secara alami. Terapi music
ini nsangat cocok untuk pasien yang sedangdalam masa penyembuhan.
7. Terminasi
PENUTUP
Dalam Modalitas Terapi Kerja (Okupasi) dan Rekreasi yang penulis pelajari
bahwa Manusia mengalami resiko tinggi Gangguan kejiwaan yang tampak
sesuai dengan keadaan pasien.adapun kesimpulan dan saran yang penulis
buat adalah sebagai berikut:
A. KESIMPULAN
B. SARAN
- Dapatkan tim yang jelas tentang tujuan dan tindakan terapi dari tim
medis.
DAFTAR PUSTAKA
- http://wdnurhaeny.blogspot.com/2010/02/terapi-okupasi-dan-
rehabilitasi-wnes.html