Anda di halaman 1dari 11

12.11.2014. Bab II_7.

pdf

1. Definisi Remaja

Remaja atau adolescence adalah periode perkembangan selama di mana individu mengalami
perubahan dari masa kanak kanak menuju masa dewasa, biasanya antara usia 13 20 tahun.
Menurut WHO (2012) dan Pinem (2009) remaja adalah seseorang yang berusia 10 19
tahun, sedangkan menurut Soetjiingsih (2004) remaja berusia 11 20 tahun yang dibagi
menjadi 3 tahap remaja awal (11 13 tahun), remaja tengah (14 16 tahun), dan remaja
akhir (17 - 20 tahun). Istilah adolescence biasanya menunjukkan maturasi psikologis
individu, ketika pubertas menunjukkan titik di mana reproduksi mungkin dapat terjadi.
Perubahan hormonal pubertas mengakibatkan perubahan penampilan pada orang muda, dan
perkembangan mental mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis dan berhadapan
dengan abstraksi (Potter & Perry, 2005).
Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Kehidupan remaja
merupakan kehidupan yang sangat menentukan bagi kehidupan masa depan mereka
selanjutnya.

2. Tumbuh Kembang Remaja


Menurut Hurlock (1980) selama masa tumbuh kembang, remaja memiliki tugas
perkembangan yang harus dilewatinya dan tugas pertama yang harus dikuasai selama
perkembangan remaja yang berhubungan dengan seks adalah pembentukan hubungan yang
baik dengan lawan jenis. Yang membedakan dalam masa perkembangan ini adalah
perkembangan sikap dan pola perilaku pada remaja.
a. Pertumbuhan
Soetjiningsih (2004) pertumbuhan menggambarkan proses bertambahnya ukuran dan jumlah
sel serta jaringan interseluler yang terlihat secara fisik dan dapat diukur dengan menggunakan
satuan panjang atau satuan berat dengan proses yang berkesinambungan dipengaruhi oleh
faktor genetik (ras, keluarga) dan faktor lingkungan bio-psikososial yang dimulai dari masa
konsepsi hingga masa dewasa.
Potter & Perry (2005) menjelaskan mengenai empat fokus utama pada pertumbuhan fisik
masa remaja :
1) Peningkatan kecepatan pertumbuhan skelet, otot, dan visera
2) Perubahan spesifik-seks, seperti perubahan bahu dan lebar pinggul

3) Perubahan distribusi otot dan lemak

4) Perkembangan sistem reproduksi dan karakteristik seks sekunder

Pertumbuhan pada remaja dipengarahi oleh beberapa hormon, antara lain :


1) Hormone Pertumbuhan (Growth Hormone/GH)
Hormon yang paling berpengaruh selama remaja, yang dihasilkan terutama pada saat tidur
nyenyak malam hari. Mempunyai dua efek terhadap tulang rawan epifisis, serta berefek
langsung pada metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak dengan bersifat anabolik.
2) Hormone Tiroid
Hormon tiroid berefek langsung pada maturasi tulang, selain itu juga hormon tiroid ini
mempengaruhi produksi hormon pertumbuhan dan sebaliknya hormon tiroid juga tidak dapat
bekerja tanpa adanya hormon pertumbuhan.
3) Glukokortikoid
Glukokortikoid berfungsi untuk menekan sintesis tulang dan tulang rawan serta mineralisasi,
sehingga produksi glikoprotein meningkat.
4) Calcium Regulating Hormon
Kalsium diatur oleh hormon paratiroid yang berpengaruh besar pada elemen jaringan tulang
yang terlibat dalam osteogenesis. Selain itu juga ada vitamin D yang mempengaruhi maturasi
tulang (Soetjiningsih, 2004).

b. Perkembangan

Perkembangan menurut Potter & Perry (2005) merupakan aspek progresif adaptasi terhadap
lingkungan yang bersifat kualitatif. Djiwandono (2002) menuturkan bahwa masa
perkembangan remaja dimulai dengan masa puber, yaitu umur kurang lebih antara 12 -14
tahun. Masa puber yang merupakan permulaan remaja adalah suatu masa saat perkembangan
fisik dan intelektual berkembang sangat cepat. Pada umur 14 16 tahun yang merupakan
pertengahan masa remaja adalah masa yang lebih stabil untuk menyesuaikan diri dan
berintegrasi dengan perubahan permulaan remaja. Ketika remaja berumur 18 tahun sampai
umur 20 tahun terjadi perubahan yang membuat remaja mulai bertanggungjawab, membuat
pilihan, dan berkesempatan untuk mulai menjadi dewasa atau lebih dikenal dengan masa
remaja akhir.
Perkembangan yang dialami remaja pada masanya, antara lain :
1) Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik adalah rangkaian dari perubahan yang dialami remaja. Remaja
membutuhkan penyesuaian yang baik dengan perubahan dalam tubuhnya. Kematangan yang
berbeda yang dialami oleh setiap remaja membuat remaja yang mengalami pubertas lebih
awal akan menjadi lebih sensitif dan merasa berbeda dengan yang lain, namun seiring dengan
waktu ia dapat menyesuaikan diri.

2) Perkembangan Kognitif

Potter & Perry (2005) menjelaskan selama masa remaja terjadi perubahan dalam pemikiran
dan perluasan lingkungan, namun tanpa lingkungan pendidikan yang sesuai remaja tidak
mampu mencapai perkembangan neurologis dan tidak mampu diarahkan untuk dapat berpikir
rasional. Kemampuan kognitif yang diperlihatkan oleh remaja sangat dipengaruhi oleh
pengalaman masa lalunya, pendidikan formal yang ia dapat, dan motivasi. Djiwandono
(2005) menjabarkan dalam teori perkembangan kognitif Piaget, masa remaja adalah tahap
transisi dari penggunaan berpikir konkret secara operasional ke berpikir formal secara
operasional. Remaja mulai menyadari batasan batasan pikiran mereka. Mereka berusaha
dengan konsep konsep yang jauh dari pengalaman mereka sendiri.
3) Perkembangan Psikososial

Soetjiningsih (2004) menjelaskan mengenai masa remaja yang identik dengan kematangan
seksualnya menjadi hal yang sangat berperan penting dalam perkembang psikososialnya.
Kematangan seksual yang diiringi dengan perubahan bentuk tubuh apabila tidak diketahui
oleh remaja dengan baik dapat menimbulkan kecemasan dalam dirinya.
Masa ini adalah periode yang ditandai oleh mulainya tanggung jawab dan asimilasi
pengharapan masyarakat (Potter & Perry, 2005).

4. Perilaku Seksual Remaja


Notoatmodjo (2007) menjelaskan bahwa secara biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau
aktivitas makhluk hidup, sehingga yang dimaksud dengan perilaku manusia adalah tindakan
atau aktivitas dari manusia yang mempunyai artian sangat luas antara lain : berjalan,
berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis,
Perilaku seksual merupakan perilaku yang didasari oleh dorongan seksual atau kegiatan
untuk mendapatkan kesenangan organ seksual melalui berbagai perilaku yang merupakan
hasil interaksi antara kepribadian dengan lingkungan disekitarnya.
2. Berdasarkan penyebabnya, secara garis besar, pusing dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
pusing yang timbul sebagai akibat dari adanya kelainan pada otak, dan pusing yang
disebabkan oleh kelainan pada telinga.

Pada telinga bagian dalam dua terdapat semicircular canal dan vestibulum yang bertugas
mengatur keseimbangan. Selain itu juga terdapat rumah siput yang berfungsi untuk
menangkap suara atau sebagai indra pendengaran. Kedua fungsi ini saling berdampingan.
Otak kecil bertugas untuk mengontrol segala macam perintah atau impuls yang berasal dari
mata, bagian tubuh lain, terutama alat kontrol organ keseimbangan yang terdapat di dalam
telinga. Dengan ini, otak kecil berperan besar dalam menjaga postur dan keseimbangan tubuh
manusia. Sehingga bila terjadi kelainan atau gangguan, terutama pada otak kecil atau organ
pengatur keseimbagan yang terdapat di dalam telinga, akan menimbulkan pusing.

Pusing yang diakibatkan oleh adanya gangguan pada telinga ini, bersamaan dengan
memburuknya fungsi organ pengatur keseimbangan dan selaput gendang. Yang akan
dirasakan adalah telinga berdenging dan gangguan pendengaran. Contoh dari kasus ini adalah
meniere syndrom dan gangguan pendengaran yang timbul secara mendadak. Sedangkan jenis
pusing yang tidak disertai gangguan pada pendengaran antara lain BPPV (Benign Paroxymal
Positional Vertigo) dan radang pada vestibulum.

Beda meniere syndrom dengan vertigo adalah meniere syndrom tidak disertai dengan telinga
mendenging. BPPV terjadi akibat adanya pengelupasan pada bagian dalam vestibulum, lalu
masuk ke semicircular canal yang terletak di bagian dalam kuping,

Sedangkan pusing yang diakibatkan oleh gangguan pada otak disebabkan karena
memburuknya aliran darah pada arteri yang bertugas untuk mengirim zat gizi dan unsur
asam. Hal tersebut dapat disebabkan oleh stres atau penyempitan pada arteri. Keadaan ini
dapat menjadi penyebab berbagai macam gangguan pada otak, misalnya pendarahan, infraksi,
kanker, dan berbagai macam penyakit lain yang dapat mengancam keselamatan jiwa.

Pada saat pusing, biasanya penderita akan merasakan sakit kepala yang hebat, terkadang
sampai mual atau muntah. Selain itu tangan dan kaki penderita gemetar, dan objek di depan
mata terlihat dobel. Pada kasus yang lebih serius, bahkan penderita sampai kehilangan
kesadaran. Bila timbul gejala-gejala serius atau tidak biasa seperti itu, ada kemungkinan
terjadi gangguan pada otak, misalnya pendarahan otak atau infraksi. Oleh karena itu, pada
situasi demikian sangat disarankan untuk membawa penderita ke rumah sakit sesegera
mungkin.

Apabila pusing yang dirasakan tidak terlalu hebat, pertolongan pertama pada penderita adalah
dengan membaringkannya pada tempat yang tenang. Setelah pusing dirasakan berkurang,
gerak-gerakkan kepala dengan perlahan, dan berusaha untuk mencari posisi yang dapat
menghilangkan pusing tersebut. Setelah penderita tenang, bawalah ke ahli THT untuk
mendapat pemeriksaan.

Ada berbagai macam cara untuk menghindari pusing, yaitu dengan rajin berolah raga,
terutama berenang. Ketika berenang, selain seluruh tubuh bergerak, kulit akan mendapatkan
rangsangan yang cukup dari suhu air dan tekanan air.

Thomas, 3 April 2010. https://thomasandrianto.wordpress.com/2010/04/03/sakit-kepala-


berawal-dari-gangguan-telinga/. 12.11.2014

3. Jenis Tinitus

1. Tinitus Subjektif: Ini adalah jenis tinitus yang paling umum. Hanya Anda yang
dapat mendengar suara tersebut, seperti suara-suara jangkrik, auman, dengungan,
desisan, siulan dan deringan yang melengking.
2. Tinitus Objektif: Suara ini dapat didengar oleh Anda maupun dokter. Tinitus
Objektif kurang umum dan jumlah kasusnya kurang dari 5%.

Prevalensi

Tinitus merupakan hal sangat umum dan banyak orang yang akan mengalaminya pada suatu
ketika dalam kehidupan mereka. Penelitian menunjukkan bahwa hanya 1015% populasi
menderita tinitus cukup parah sehingga memerlukan perhatian medis. Kejadiannya meningkat
seiring usia. Lebih banyak kaum pria yang terkena daripada kaum wanita.
Penyebab

Tinitus itu sendiri bukan suatu penyakit, tetapi dapat merupakan tanda kerusakan dalam
sistem pendengaran atau otak. Telinga berdenging terjadi karena rusaknya sel-sel rambutdi
koklea bagian dalam. Sel-sel rambut mengirim informasi suara ke otak. Sel-sel rambut dapat
pulih dari kerusakan sementara, tetapi suara yang keras dan sering dapat merusak sel-sel
rambut secara permanen.

Telinga dapat berdenging juga dapat disebabkan oleh frekuensi suara yang diterima telinga
terlalu tinggi sehingga gendang telinga dan rambut-rambut halus telinga mengalami suatu
hambatan yang tidak mampu menyaring/meredam suara.

https://www.singhealth.com.sg/PatientCare/OverseasReferral/bh/Conditions/Pages/tinnitus.as
px. 12.11.2014

Gangguan pendengaran adalah penyebab tinitus yang paling umum. Gangguan


pendengaran bisa diakibatkan oleh bertambahnya umur atau trauma pada koklea (organ
pendengaran rumah siput) yang disebabkan oleh suara keras, obat, atau bahan kimia.
Diduga bahwa karena koklea tidak lagi mengirimkan sinyal normal ke otak, otak
menciptakan suara-suara sendiri untuk mengimbangi kekurangan sinyal suara normal. Ini
ditafsirkan sebagai suara/bunyi tinitus.

Paparan terhadap suara yang keras merusak pendengaran dan merupakan penyebab
tinitus yang umum. Banyak orang yang tidak menyadari dan tidak mempedulikan tentang
efek merugikan dari hingar bingar yang terlalu keras di disko atau dari penggunaan earphone.

Apa pun yang mempengaruhi pendengaran kita, seperti infreksi telinga atau
serumin (kotoran telinga) yang berlebihan dapat membuat tinitus memburuk.

Tinitus Subjektif

Penyakit Meniere adalah penyebab umum tinitus subjektif. Penderita biasanya mengeluh
tentang telinga yang terasa penuh atau gangguan pendengaran, suara mengaum dan kepala
pusing yang bisa berlangsung selama berjam-jam.

Neuroma akustik adalah penyebab tinitus subjektif yang langka. Ini adalah tumor yang
tumbuh pada saraf yang bermula dari otak menuju ke telinga bagian dalam. Orang yang
menderita ini biasanya mengalami tinitus (bising dalam telinga) dan gangguan pendengaran
pada satu telinga, tidak seperti jenis yang lebih umum yang disebabkan oleh gangguan
pendengaran yang biasanya terasa di kedua telinga.

Obat seperti aspirin (jika terlalu banyak digunakan) dan sebagian antibiotik, juga dapat
menyebabkan tinitus.

Tinitus Objektif

Aliran darah baik melalui pembuluh darah normal atau abnormal dekat telinga, biasanya
merupakan penyebab tinitus objektif. Penyebab tinitus debaran (tinitus yang berkaitan dengan
debar jantung) termasuk kehamilan, anemia, kelenjar tiroid yang terlalu aktif, atau tumor
yang melibatkan pembuluh darah dekat telinga (tumor glomus dan malformasi arteriovenous
[hubungan abnormal antara arteri dan vena/pembuluh darah balik]).

Penyempitan arteri karotid (pembuluh darah utama ke otak) dapat juga menyebabkan
tinitus debaran.

Hipertensi intrakranial jinak, keadaan di mana peningkatan tekanan cairan di sekeliling


otak menyebabkan tinitus debaran.

Masalah ketidaksejajaran sendi rahang atau otot telinga atau tenggorokan yang
berkedut dapat menyebabkan jenis tinitus bunyi klik.

Gejala

Orang yang menderita tinitus sering mengeluhkan tentang suara dengingan, auman,
dengungan atau bunyi jangkrik yang terdengar oleh satu atau kedua telinga. Juga ada keluhan
tinitus debaran dengan gejala terkait seperti gangguan pendengaran dan pusing kepala.
Diagnosis

Dokter bedah THT akan mencari tahu riwayat lengkap penyakit dan melakukan pemeriksaan
fisik pada kepala dan leher, termasuk berbagai saraf di bagian itu.

Tes pendengaran (audiogram) akan dilakukan. Tergantung pada gejala, pemeriksaan serta
jenis tinitus, pemeriksaan tambahan mungkin diperlukan. Pemeriksaan tambahan dapat
mencakup audiogram khusus yang dikenal sebagai auditory brainstem response (ABR),
pemindaian otak, seperti pemindaian computerised tomography (CT), atau pemindaian
magnetic resonance imaging (MRI).

Pengobatan

Pengobatan tinitus tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Pada kebanyakan kasus,
tinitus disebabkan oleh kerusakan pada koklea. Biasanya tidak perlu pengobatan pada kasus
tersebut selain meyakinkan dan menenangkan pasien. Jika pasien merasa sangat terganggu
oleh tinitusnya, terdapat sejumlah pilihan pengobatan.

Latihan relaksasi membantu untuk mengendalikan otot dan sirkulasi ke seluruh tubuh dan
dapat mengurangi intensitas tinitus pada sebagian orang.

Menyamarkan bunyi tinitus dengan bunyi lain pada tingkat rendah konstan, seperti bunyi
detik jam, suara statik radio (white noise) atau bunyi yang menenteramkan (hujan, air
mengalir) dapat mengurangi kebisingan, karena tinitus biasanya lebih mengganggu di
lingkungan yang tenang. Sewaktu dipakai, alat bantu dengar dapat mengurangi tinitus.

Pengobatan yang dapat diresepkan, termasuk tricyclic antidepressant dan betahistine.


Tricyclic antidepressant dapat membantu terutama pada pasien yang mengalami depresi yang
menyertainya (concomitant depression). Betahistine adalah vasodilator (menyebabkan
pelebaran pembuluh darah) yang dapat memperbaiki sirkulasi darah dalam koklea/rumah
siput. Pengobatan herbal dan vitamin yang sudah dianjurkan adalah gingko biloba dan
Vitamin B.
Tinnitus Retraining Therapy (TRT)adalah terapi multi-modalitas yang menggabungkan
konseling, pendidikan pasien dan penggunaan masker tinitus white noise tingkat rendah.
Terapi ini telah menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan dalam penelitian tertentu.
Bilamana tinitus disebabkan oleh masalah langka yang lain (seperti tumor atau aneurisma),
pengobatan tinitus melibatkan perbaikan masalah utama.

Padahal, manusia memiliki batas kemampuan mendengar suara mulai dari 20 hingga 20.000
hertz atau setara dengan rentang hingga 140 desibel (tingkat kebisingan). Lebih dari itu, akan
terjadi kerusakan pada gendang telinga dan organ-organ lain dalam gendang telinga.

Sementara ambang batas maksimum yang aman bagi manusia adalah 70 desibel.

http://lifestyle.okezone.com/read/2010/09/16/27/372563/waspada-polusi-suara. Kamis, 16
September 2010. 12.11.2014

Suara orang berbicara normal adalah 60-70 dB


Suara flushing toilet 75-85 dB
Konser musik Rock kekerasannya dikisaran 100dB s/d 120 dB.

Dan telinga kita mempunyai ambang batas pendengaran di angka 120dB, diangka 120dB
telinga kita akan mulai merasakan sakit, angka 120dB ini juga disebut dengan threshold of
pain.

Tabel dibawah ini menjelaskan kemampuan batas dengar telinga manusia yang telah diteliti oleh
pemerintah Amerika Serikat, U.S Government Occupational Safety and Healthy Act.

Tabel batas kemampuan batas telinga manusia


90 dB 8 jam
92 dB 6 jam
95 dB 4 jam
97 dB 3 jam
100 dB 2 jam
105 dB 1 jam
110 dB 30 menit
115 dB 15 menit
http://imanprabawa.wordpress.com/2012/12/13/batas-pendengaran-telinga-manusia/.
12.11.2014

4. Infeksi telinga luar, pada banyak kasus, penyebabnya karena terlalu sering membersihkan
telinga dengan menggunakan kapas telinga atau benda tajam lain seperti peniti, jepitan
rambut dan lain-lain. Dalam hal ini berdampak pada terjadinya perlukaan kulit lubang telinga,
atau bahkan yang paling fatal mengakibatkan robeknya gendang telinga. Luka tersebut dapat
terinfeksi dan terkontaminasi dengan air yang masuk dari luar telinga, menyebabkan kondisi
telinga berair seperti yang dinyatakan sebelumnya.

Telinga berair juga dapat disebabkan karena pecahnya gendang telinga karena tekanan dalam
rongga telinga tengah akibat proses infeksi yang biasanya disebabkan infeksi saluran
pernafasan atas yang berulang. Setelah gendang telinga pecah cairan nanah mengalir keluar
ke lubang telinga. Pengobatan telinga berair adalah dengan pemberian antibiotik. Tujuannya,
agar infeksi yang mendasari telinga berair sembuh.

Antibiotik yang diberikan dapat berupa antibiotik tetes telinga maupun antibiotik minum.
Bisa salah satu saja atau keduanya, tergantung pada berat ringannya infeksi. Jika sudah
diobati dengan antibiotik tak juga kunjung sembuh, maka dokter akan mencari penyebabnya.
Bisa saja telinga berair disebabkan oleh jamur atau alergi atau karena adanya infeksi kronis
pada tulang di dalam telinga tengah.

Jika penyebab infeksi sudah dapat diatasi, dokter akan melakukan perbaikan pada gendang
telinga yang bocor. Tujuannya, selain untuk memperbaiki pendengaran, juga untuk mencegah
timbulnya infeksi berulang di kemudian hari. Perhatikan hal berikut agar infeksi telinga tidak
berulang: jangan mengorek telinga terlalu sering & terlalu dalam, jaga agar telinga selalu
dalam keadaan kering, hindari paparan penyakit batuk pilek, bila tidak pulih segera ke dokter
spesialis THT.

5. Panas dalam bukanlah penyakit, melainkan gejala dari suatu penyakit. Demam biasanya
terjadi akibat tubuh terpapar infeksi mikroorganisme (virus, bakteri, parasit). Demam juga bisa
disebabkan oleh faktor non infeksi seperti kompleks imun, atau inflamasi (peradangan) lainnya.
Ketika virus atau bakteri masuk ke dalam tubuh, berbagai jenis sel darah putih atau leukosit
melepaskan zat penyebab demam (pirogen endogen) yang selanjutnya memicu produksi
prostaglandin E2 di hipotalamus anterior, yang kemudian meningkatkan nilai-ambang temperatur
dan terjadilah demam. Selama demam, hipotalamus cermat mengendalikan kenaikan suhu sehingga
suhu tubuh jarang sekali melebihi 41C

6. Saat bakteri melalui saluran Eustachius, mereka dapat menyebabkan infeksi di saluran
tersebut sehingga terjadi pembengkakan di sekitar saluran, tersumbatnya saluran, dan
datangnya sel-sel darah putih untuk melawan bakteri. Sel-sel darah putih akan membunuh
bakteri dengan mengorbankan diri mereka sendiri. Sebagai hasilnya terbentuklah nanah
dalam telinga tengah. Selain itu pembengkakan jaringan sekitar saluran Eustachius
menyebabkan lendir yang dihasilkan sel-sel di telinga tengah terkumpul di belakang gendang
telinga.

Jika lendir dan nanah bertambah banyak, pendengaran dapat terganggu karena gendang
telinga dan tulang-tulang kecil penghubung gendang telinga dengan organ pendengaran di
telinga dalam tidak dapat bergerak bebas. Kehilangan pendengaran yang dialami umumnya
sekitar 24 desibel (bisikan halus). Namun cairan yang lebih banyak dapat menyebabkan
gangguan pendengaran hingga 45 desibel (kisaran pembicaraan normal). Selain itu telinga
juga akan terasa nyeri. Dan yang paling berat, cairan yang terlalu banyak tersebut akhirnya
dapat merobek gendang telinga karena tekanannya.

7. Ketika cairan yang terperangkap di telinga tengah, tetapi tidak menyebabkan infeksi, tapi
tertempel di telinga. Pendengaran juga mungkin akan terpengaruh, tetapi akan kembali
normal ketika cairan sudah hilang.
8. Parasetamol. Indikasi: Sebagai antipiretik/analgesik, termasuk bagi pasien yang tidak tahan
asetosal.
Sebagai analgesik, misalnya untuk mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, sakit gigi, sakit
waktu haid dan sakit pada otot.menurunkan demam pada influenza dan setelah vaksinasi.

Kontra Indikasi: Hipersensitif terhadap parasetamol dan defisiensi glokose-6-fosfat


dehidroganase.tidak boleh digunakan pada penderita dengan gangguan fungsi hati.

Deskripsi: Paracetamol adalah derivat p-aminofenol yang mempunyai sifat


antipiretik/analgesik
Sifat antipiretik disebabkan oleh gugus aminobenzen dan mekanismenya diduga berdasarkan
efek sentral.
Sifat analgesik parasetamol dapat menghilangkan rasa nyeri ringan sampai sedang.
Sifat antiinflamasinya sangat lemah sehingga sehingga tindak digunakan sebagai antirematik.

Jenis: Tablet

Produsen: PT Indofarma

http://www.dechacare.com/Paracetamol-P58.html.

Anda mungkin juga menyukai