Nurvina Taurimasari
STIKes Patria Husada Blitar
e-mail: nurvina.taurimasari@gmail.com
Abstract: Prisoner with all of the weaknesses and lack of social support is at risk of developing a
sense of helplessness and fear, also feel unable to survive in a system that lead to psychological
problems of anxiety. Logotherapy aims to reduce anxiety through the discovery process of life. The
purpose of this study was to analyze the effectiveness of logotherapy to the anxiety of women prisoner
in the Class IIB Blitar Prison. The research design use Quasy Experiment using One Group Pretest
Posttest approach. This study was conducted with 15 respondents in 4 sessions, 4 meetings for 2
weeks. The data analysis use by statistical tests using Paired Samples T-Test. The results showed that
the anxiety means before logotherapy is 21,33 and the anxiety means after logotherapy is 17,93 and
the significance P = 0.000 which is smaller than <0.05, means that there are significantly
effectiveness of logotherapy to the anxiety of women prisoner in the Class IIB Blitar Prison. It was
suggestions that the implementation of logotherapy in mental health program especially for prisoner
in prison should be done.
Latar belakang keadaan ekonomi keluarga yang terdapat 5.983 tahanan dan 10.383 napi.
rendah dengan tuntutan pemenuhan kebutuhan Sedangkan di Lembaga Pemasyarakatan Blitar
yang tinggi serta banyaknya hutang membuat pada Bulan Februari 2016 terdapat 102 tahanan
keadaan menjadi sangat sulit bagi keluarga. dan 244 napi.
Dalam kondisi tertekan, terdesak akan Perubahan status menjadi narapidana
kebutuhan hidup dan terhimpit hutang serta dan menjalani hukuman pidana dalam rentang
adanya peluang untuk melakukan kejahatan, waktu yang cukup lama di Lembaga
maka mereka pun akhirnya terlibat dalam Pemasyarakatan (Lapas) merupakan stressor
tindakan kriminal atau kejahatan. Namun bagi mereka seperti: loss of family (kehilangan
alasan faktor ekonomi tersebut tidak dapat keluarga), loss of control (kehilangan kontrol
dijadikan faktor tunggal dimana seseorang bisa diri), loss of models (kehilangan model) dan
melakukan kejahatan. Banyak faktor lain yang lack of stimulation (kehilangan dukungan) yang
menyertai dan mendukung seseorang dapat menimbulkan masalah psikologis.
melakukan kejahatan terutama berkaitan Kejadian atau kondisi kehilangan tersebut
dengan kepribadian dan kejiwaan. dipersepsikan narapidana sebagai suatu yang
Ketidakmampuan dalam mengontrol diri dan mengancam, merusak, membahayakan dan
menghadapi permasalahan hidup tersebut akan membuat perasaan tidak nyaman dalam
menjerumuskan mereka untuk melakukan hidupnya (Boy, 2005).
tindakan kriminalitas (Koesno, 2007). Perempuan sering kali dianggap
Berdasarkan data yang diperoleh Sistem makhluk yang lemah oleh setiap orang. Dalam
Database Pemasyarakatan tahun 2011 di Jawa konteks budaya/non biologis, perempuan
Timur terdapat 5.652 tahanan dan 8.354 napi, diinterpretasikan berbeda dengan laki-laki,
dan terus mengalami peningkatan di tahun 2012 dimana perempuan memiliki ciri-ciri yaitu
hingga tahun 2016, dan data terakhir yang sikapnya yang lembut, diam, memelihara
diperoleh pada tahun 2016 Bulan Februari kehidupan dengan sabar, pasif tidak agresif dan
1
Taurimasari, Pengaruh Logoterapi 2
pada narapidana dengan masalah ansietas akan sampai terapi selesai dilaksanakan. Penelitian
membantu mereka dalam menggungkapkan ini dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan
perasaannya, rasa cemas yang dialami, Kelas IIB Blitar dan dilaksanakan dalam 4 sesi,
sehingga masalah ansietas yang dialami oleh 4 kali pertemuan dalam 2 minggu.
narapidana dapat berkurang atau hilang.
Dengan hilangnya masalah ansietas yang HASIL PENELITIAN
dialami oleh narapidana diharapkan agar Dari hasil penelitian yang sudah
mereka dapat lebih aktif, kreatif dan produktif dilakukan didapatkan karakteristik responden
dalam mengikuti kegiatan di Lapas dan mampu sebagai berikut:
menjaga sikap optimis dalam menghadapi masa
depannya. Tabel 1. Usia responden
Logoterapi untuk mengurangi ansietas Variabel N Mean Std. Min Max
pada narapidana di Lembaga Pemasyarakat Deviation
Usia (th) 15 34,27 9,208 22 52
Kelas IIB Blitar belum pernah dilakukan, oleh
karena itu peneliti tertarik untuk melakukan
logoterapi kelompok yang berisi narapidana di Tabel 2. Karakteristik responden
No. Karakteristik f %
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Blitar. 1 Pendidikan
Mewujudkan hal tersebut, peneliti bermaksud SD 5 33,3
mengadakan penelitian tentang pengaruh SMP 2 13,3
logoterapi terhadap ansietas narapidana SMA 5 33,3
perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas Perguruan Tinggi 3 20,0
IIB Blitar. 2 Pekerjaan sebelumnya
Tidak Bekerja/IRT 1 6,7
Buruh 1 6,7
BAHAN DAN METODE Petani 4 26,7
Desain penelitian Quasy Eksperimen Wiraswasta/Pedagang 4 26,7
dengan rancangan One Group Pretest Karyawan Wiraswasta 1 6,7
Posttest untuk mengukur pengaruh logoterapi Swasta 4 26,7
terhadap ansietas narapidana perempuan di 3 Status Perkawinan
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Blitar, Kawin 11 73,3
dimana responden diobservasi sebelum Belum Kawin 2 13,3
Janda 2 13,3
diberikan intervensi, kemudian diobservasi lagi 4 Lama Tahanan
setelah diberikan intervensi untuk menguji 0 bulan 3 bulan 8 53,3
pengaruh variabel independen terhadap >3 bulan 6 bulan 2 13,3
variabel dependen. Variabel bebas dalam >6 bulan 9 bulan 1 6,7
penelitian ini adalah Logoterapi dan variabel >9 bulan 12 bulan 4 26,7
terikatnya adalah ansietas. Populasi pada 5 Alasan Dipenjara
penelitian ini adalah narapidana perempuan di Pembunuhan 1 6,7
Narkoba 6 40,0
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Blitar Penggelapan 2 13,3
dengan jumlah 22 orang pada Bulan Februari Penipuan 2 13,3
2016. Pengumpulan sampel pada penelitian ini Pencurian 2 13,3
menggunakan cara purposive sampling dengan Pemalsuan 1 6,7
kriteria inklusi: 1) Menjalani masa tahanan 1 Judi 1 6,7
tahun, 2) Bisa membaca dan menulis, 3) 6 Pengalaman Tahanan Ke-
Bersedia menjadi responden, 4) Kooperatif dan Ke-1 13 86,7
Ke-2 2 13,3
mampu berkomunikasi dengan baik; dan 7 Jumlah Anak
kriteria eksklusi: 1) Responden yang tiba-tiba 1 6 40,0
tidak mengikuti salah satu sesi dari logoterapi, 2 4 26,7
2) Responden yang tiba-tiba meninggalkan sesi 3 3 20,0
saat terapi dilaksanakan dan tidak kembali Belum Punya Anak 2 13,3
Taurimasari, Pengaruh Logoterapi 4
kebebasan yang terbatas, terpisah dengan masalah yang dialami oleh narapidana
keluarga, teman dan komunitasnya, stigma perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas
buruk yang muncul dimasyarakat serta rasa IIB Blitar adalah penurunan harga diri (malu),
bersalah yang selalu menghantui merupakan perasaan putus asa, sering merasa malas dan
stressor yang cukup mengganggu yang dapat bosam, penurunan nafsu makan hingga
mempengaruhi nilai ansietas pada responden di penurunan berat badan, hilangnya kepercayaan
lembaga pemasyaraktan (Iyus, 2014). pada diri sendiri, perasaan tidak berguna,
perasaan sedih yang berkepanjangan, dihantui
Ansietas Narapidana Perempuan Sesudah rasa ketakutan, kecemasan serta rasa bersalah,
Pemberian Logoterapi Di Lembaga sering kesal dan marah karena hal yang sepele.
Pemasyarakatan Kelas IIB Blitar Setelah responden mengungkapkan
Logoterapi merupakan salah satu jenis masalah apa saja yang mereka alami selama
terapi untuk untuk melawan atau berada di lembaga pemasyarakatan, responden
mengembalikan kemaknaan hidup yang positif. mengungkapkan harapan yang diinginkan agar
Menurut Marshall (2010) responden yang masalah yang menyebabkan ansietas dapat
diberikan logoterapi harus mampu mengetahui berkurang. Beberapa harapan klien yang
penyebab kecemasan, mengeksplore masalah muncul seperti ingin segera bebas, ingin segera
kecemasan dan dapat melawan kecemasan berkumpul dengan anak dan keluarga, ingin
sehingga mendapatkan makna hidupnya bekerja kembali dan membantu suami, ingin
kembali. Dengan kemampuan mendapatkan menjadi sosok orang tua yang lebih baik lagi
makna hidupnya kembali dapat merubah bagi anak-anaknya, ingin menjadi manusia
pikiran negatif menjadi pikiran positif, yang lebih baik lagi, taat dengan agama dan
sehingga responden dapat menilai dirinya selalu di jalan Tuhan. Selain itu ada juga
bukan hanya dari segi negatif tetapi dari segi responden yang memiliki harapan setelah
positif yang juga ada pada dirinya. Hal ini keluar dari lembaga pemasyarakatan ingin
bermanfaat untuk diri responden sendiri dan membuka usaha warung sebagai tambahan
orang lain. Dimana responden dapat merasa pemasukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-
bahagia, tidak cepat marah, tidak tegang, dan hari da nada juga responden yang memiliki
presepsi menjadi luas, bila hal ini dirasakan harapan ingin membuka yayasan setelah keluar
maka responden akan merasa berguna, dari Lembaga Pemasyarakatan.
berharga dan berarti walaupun dalam kondisi Setelah menemukan harapan yang
menjadi warga binaan di Lembaga paling diinginkan oleh responden, responden
Pemasyarakatan (Pandia, 2007). diminta untuk mencari makna dibalik harapan
Penurunan angka ansietas pada yang mereka inginkan dan mencari cara agar
narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas harapan yang mereka inginkan dapat terwujud
IIB Blitar dikarenakan saat logoterapi dengan menyesuaikan kondisi yang ada di
berlangsung responden dapat saling bertukar dalam lembaga pemasyarakatan. Beberapa
pengalaman dan saling berbagi mengenai makna yang muncul dari harapan responden
pengalaman dan perasaan meraka saat berada di adalah makna kekeluargaan, tanggung jawab,
dalam Lembaga Pemasyarakatan. Dengan tolong menolong, rasa kasih sayang dan
saling berbagi cerita dan pengalaman, spiritual.
responden dapat menggali masalah-masalah Sebagai upaya untuk mewujudkan
apa saja yang menyebabkan mereka mengalami harapan yang paling diinginkan responden,
ansitas. Ansietas yang dialami narapidana di responden diminta mencari cara bagaimana
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Blitar agar harapan yang paling diinginkan tersebut
yaitu kesedihan karena berpisah dan tidak dapat dapat terwujud dan diaplikasikan sesuai dengan
berkumpul kembali dengan keluarga, rasa keadaan yang masih di dalam lembaga
bersalah pada diri sendiri karena perbuatan dan pemasyarakata.
tindakan yang diambil yang mengakibatkan Dengan meningkatnya rasa percaya diri
dirinya masuk ke lembaga pemasyarakatan, pada responden hal ini juga menimbulkan
serta perasaan bersalah karena sudah perasaan bahagia pada diri responden. Dengan
mengecewakan keluarga. Selain itu, beberapa perasaan bahagia yang dirasakan oleh
Taurimasari, Pengaruh Logoterapi 6
responden masalah ansietas yang dialami oleh kondisi apapun dan harus disertai dengan
responden perlahan dapan menurun. keyakinan (Bastamand, 2007).