Anda di halaman 1dari 34

PERATURAN PEMERINTAH

NO. 46 TAHUN 2016


TENTANG
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
(KLHS)

Dr. Ir. Fatma Djuwita, M. Si (085281579297, fdjuwita@yahoo.com)


Kasubdit Pengembangan Kebijakan Lingkungan Wilayah dan Sektor
Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah Dan Sektor
Ditjen Planologi Kehutanan Dan Tata Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan

Disampaikan pada Acara Lokakarya Pembelajaran


Pelaksanaan KLHS RTRW Kabupaten Sukoharjo,
Magelang dan Temanggung
Grand Edge Hotel, Semarang, 31 Juli 2017
DEFINISI

KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis,


menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan
bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah
menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan,
rencana, dan/atau program

(Pasal 1 angka 10 UU No. 32 Tahun 2009 dan Pasal 1 angka 1 PP No. 46 Tahun 2016)
DEFINISI KLHS : RANGKAIAN ANALISIS YANG SISTEMATIS, MENYELURUH DAN
PARTISIPATIF, UNTUK MEMASTIKAN BAHWA PRINSIP PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN TELAH MENJADI DASAR DAN TERINTEGRASI DALAM
PEMBANGUNAN SUATU WILAYAH DAN/ATAU KRP

Ps 16 UU
32/2009

KLHS
KLHS
Partisipatif Rangkaian Analisis Menyeluruh
Proses
Iteratif
Sistematis
Prediksi
Masa Lalu Sekarang Masa
Mendatang

Ekologi Ekonomi Sosial

Pembangunan
Berkelanjutan
DASAR HUKUM KLHS
1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
a. Pasal 14: salah satu instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan;
b. Pasal 15: pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyusun KLHS, mekanisme
KLHS;
c. Pasal 16: muatan kajian KLHS;
d. Pasal 17: hasil KLHS dasar untuk KRP, wajib memperbaiki KRP, segala usaha
dan/atau kegiatan yang telah melampaui daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup tidak diperbolehkan lagi:
e. Pasal 18: melibatkan pemangku kepentingan;
f. Pasal 19: setiap perencanaan tata ruang wilayah wajib didasarkan pada KLHS
2. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan KLHS
KLHS DALAM PERATURAN LAINNYA

1. Undang Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah,


2. Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2010 tentang Perubahan Peruntukan
Kawasan Hutan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang
4. Perpres No. 122 Tahun 2012 tentang Reklamasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau kecil
5. Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang RPJM Nasional 2015 2019,.
6. PerMen PU No. 15/PRT/M/2012 : Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang
Kawasan Strategis Nasional
Ketentuan umum
Kewajiban penyusunan
KLHS
Pembuatan dan Peralihan
pelaksanaan KLHS Penutup
Pembinaan
Penjaminan kualitas dan
pendokumentasian KLHS
Validasi KLHS
BAB III BAB V - VI

Pasal 1 Pasal 40
s/d 31 Pasal 32 Pasal 34 Pasal 35 s/d 41
s/d 33 s/d 39
BAB VII -
BAB I - II BAB IV
VIII

Keterlibatan masyarakat Pemantauan dan evaluasi


dan pihak yang Pembiayaan
berkepentingan
BISNIS PROSES KLHS SESUAI PP 46/16
Didapat dari Konsultasi Publik dg Para Pemangku K
Hasil No. 1, ditelaah dg pisau analisis Ps 9 ayat (1)
Hasil No. 2, ditelaah dg pisau analisis Ps 9 ayat (2)
Identifikasi semua materi KRP, ditelaah dg pisau
analisis Ps 3 ayat (2) atau Penjelasan Ps 15 UU 32/09
Analisis pengaruh hasil No 3 dg hasil No 4
Kajian DDDT, JE, SDA, PI, Kehati, Resiko Dampak
LH
Perubahan :Tujuan, Strategi pencapaian,
ukuran/skala, lokasi, proses/metode, penundaan,
rambu mempertahankan ekosistem, mitigasi
Perbaikan KRP, Keg/usaha yang telah melampaui
DDDT tidak boleh lagi
Oleh penyusun KRP
KERANGKA RTRW RZWP3K RPJP/M KRP KRP Masy
PIKIR
1
Identikasi Isu PB Identifikasi Materi
4 Muatan KRP
2 Isu PB Yang Paling
Strategis
Materi Muatan KRP
3 Isu PB Prioritas yang berdampak
Konsultasi
Publik
5 Analisis Pengaruh

6 DDDT Resiko JE SDA PI KEHATI

Rekomendasi Penjaminan Pendoku-


Rumusan Perbaikan VALIDASI
7 Alternatif Kualitas mentasian
KRP 9 10
8 11
Ketua yang dijabat oleh : muatan KAK :
Kepala Perangkat Daerah bidang Lingkungan Hidup;
Wakil Ketua yang dijabat oleh :
1. latar belakang;
(kebalikan dari Ketua); 2. tujuan dan sasaran;
Sekretaris : dari kepala bidang pada Perangkat Daerah 3. lingkup kegiatan;
bidang: 4. hasil yang diharapkan;
1. perencanaan pemda;
2. penataan ruang; dan
5. cara pelaksanaan;
3. kelautan. 6. rencana kerja yang
Anggota yang berasal dari : mencakup jadwal kerja;
unsur Perangkat Daerah provinsi terkait sesuai 7. kebutuhan tenaga ahli yang
dengan KRP yang disusun atau dievaluasi.
dapat didampingi oleh tenaga ahli yang memiliki standar
diperlukan; dan pembiayaan
kompetensi sesuai dengan jenis
I. IDENTITAS URUSAN 13) Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup
Nama Urusan Pemerintahan : Bidang Strategis Provinsi;
Lingkungan Hidup Provinsi dan 14) Pengesahan Kajian Lingkungan Hidup
Kabupaten/kota Strategis;
II. PENGELOMPOKAN TUGAS PERANGKAT 15) Fasilitasi keterlibatan masyarakat dalam
DAERAH BERDASARKAN FUNGSI: pelaksanaan KLHS;
A. Kelompok Bidan Fungsi 1 (Tata 16) Fasilitasi pembinaan penyelenggaraan KLHS
Lingkungan) ;
B. Melaksanakan fungsi: 17) Pemantauan dan evaluasi KLHS;
1) Inventarisasi data dan informasi
sumberdaya alam;
2) dst . 12) .
Pasal 7 - 9 : Identifikasi Isu Pembangunan
Berkelanjutan: 1
ISU PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN

Dasar untuk Isu


a. dikumpulkan b. dipusatkan
Pembangunan
Berkelanjutan yang
literatur kesamaan
Paling Strategis
pendapat Pokja sebab akibat

Lintas sektor
Hasil dikonsultasikan
Lintas Wilayah dengan masyarakat
Lintas PW dan Pemangku
Lintas waktu kepentingan
Pasal 8 : Isu Pembangunan Berkelanjutan Yang
2 Paling Strategis:

Identifikasi isu pembangunan berkelanjutan yang paling strategis dilakukan dengan cara;
Menelaah hasil isu PB dengan mempertimbangkan unsur-unsur:

Karakteristik Wilayah Pentingnya dampak Isu PB KRP RPPLH KLHS


Isu PB RBI RTR LC Luas Sering terkait terkait diatasnya
Sudah ada Sudah ada
Analisis sebab Lokasinya
Banjir? Topografi Pola ruang Terbuka? Luas? Tiap tahun? rencana penanganan dari
akibatnya sama?
pengelolaanya? KLHS pada
Struktur Potensi hirarki KLHS di
Longsor? Kelerengan Hutan? Kecil? Baru terjadi? atasnya?
ruang pengaruhnya?
Diatas
Kekeringan? permukaan Tubuh air?
laut?

Alih fungai
Sempadan? Karst?
kawasan?

Melalui konsultasi Publik, disepakati Isu yang akan diambil menjadi Isu PB
yang Paling Strategis dengan mempertinbangkan hasil telaahan tersebut
Pasal 9 : Isu Pembangunan Berkelanjutan
Prioritas: 3
Identifikasi isu pembangunan berkelanjutan prioritas dilakukan dengan cara;
Menelaah hasil isu PB dengan mempertimbangkan unsur-unsur:
Isu PB DDDT Dampak Jasa Cakupan Mutu Perubahan Masy Kesehat Kaw
Strategis LH Ekosistem Wil SDA Ikkim miskin Masy Adat

Banjir? 5 5 5 5 5 5 5 5 2

Kekeringan? 5 5 5 5 4 4 5 5 4

Alih fungai
5 5 5 3 5 5 2 2 6
kawasan?

...dst...

Nilai bobot melalui konsultasi Publik yang disepakati Skala Bobot: 1 5 : tidak berpengaruh
untuk Isu yang akan diambil menjadi Isu PB Prioritas sangat berpengaruh
Identifikasi Isu PB: Identifikasi Isu PB Yang Paling Identifikasi Isu PB Prioritas:
1. Isu PB didapat dari studi Strategis: 1. Hasil PB Yang Paling
literatur dll oleh Tim 1. Hasil pemusatan Isu BP, Strategis diuji
Penyusun KLHS dianalisis dengan Ps 9 (1) pembobotan dengan Ps 9
2. Didiskusikan dengan Para PP 46; (2) PP 46:
Pemangku Kepentingan 2. Hasilnya dasar untuk 2. Minimal ada 3 isu
melalui Konsultasi Publik menentukan Isu PB
3. Hasil Konsultasi Publik Prioritas
dituangkan dalam Berita
Acara
4. Hasil Konsultasi Publik
menjadi dasar untuk Isu
PB Yang Paling Strategis
Pasal 10-11 : Identifikasi KRP yang berdampak, 4
ditapis dengan cara: (Penjelasan Pasal 15 UU No. 32 /2009)
No Dampak dan/atau Resiko LH Nilai
Isu Draft Kebijakan Rencana dan/atau a b c d e f g
Program
DRAFT
1 Rencana Pembangunan Pabrik Semen + + + + + + + Signifikan
Kebijakan Rencana
2 Rencana Peningkatan Produksi Daging - - - - - - - Tidak perlu
dan/atau Program 3 Rencana Pembangunan Infrastruktur + + + + + + + Signifikan
4 Rencana Ketahanan Pangan Program 1 + + -/+ + + -/+ - Significan
Muatan KRP yang berdampak: juta hektar
1. Rencana Pembangunan Pabrik 5 Rencana Pembangunan Kota + + + + + + + Signifikan
Semen Metropolitan
2. Rencana Peningkatan Produksi Keterangan:
Daging a. Perubahan Iklim
3. Rencana Pembangunan b. Kerusakan, Kemerosotan, dan/atau Kepunahan biodiversity
c. Peningkatan intensitas & cakupan wilayah banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran
Infrastruktur
hutan dan lahan
4. Rencana Ketahanan Pangan
d. Penurunan mutu dan kelimpahan SDA
Program 1 juta hektar e. Peningkatan alih fungsi Kawasan Hutan dan/atau lahan
5. Rencana Pembangunan Kota f. Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan
Metropolitan sekelompok masyarakat
g. Peningkatan resiko tehadap kesehatan dan keselamatan manusia
5

Materi Muatan KRP yang berpotensi Isu Pembangunan Berkelanjutan Prioritas


No menimbulkan pengaruh terhadap Keterangan
kondisi Lingkungan Hidup Banjir Kekeringan Alih fungsi lahan ...dst...
Perlu kajian
1 Rencana Pembangunan Tanggul A ya tidak ya ...dst...
muatan

2 Rencana Pembangunan Tanggul B tidak tidak tidak ...dst... Tidak perlu

3 Rencana Tanggul C tidak tidak tidak ...dst... Tidak perlu

Perlu kajian
4 Rencana Pembangunan 17 Pulau ya tidak ya ...dst...
muatan

5 Rencana Pembangunan Kolam Retensi tidak tidak tidak ...dst... Tidak perlu
5

Identifikasi
Identifikasi Isu PB
Muatan KRP
Identifikasi Isu PB: Identifikasi Isu PB Yang Identifikasi Materi Muatan
Identifikasi Isu PB Prioritas:
Paling Strategis: KRP:
1. Isu PB didapat dari
1. Hasil PB Yang Paling
studi literatur dll oleh 1. Hasil pemusatan Isu BP, 1. Dilakukan dengan
Strategis diuji
Tim Penyusun KLHS dianalisis dengan Ps 9 analisis uji silang
pembobotan dengan Ps
2. Didiskusikan dengan (1) PP 46; dengan Penjelasan
9 (2) PP 46:
Para Pemangku 2. Hasilnya dasar untuk Pasal 15 UU No 32
2. Minimal ada 3 isu
Kepentingan melalui menentukan Isu PB
Konsultasi Publik Prioritas Uji Tahun 2009
3. Hasil Konsultasi Publik Silang
dituangkan dalam
Berita Acara
4. Hasil Konsultasi Publik
Analisis pengaruh materi muatan
menjadi dasar untuk Isu kebijakan rencana dan atau program
PB Yang Paling yang berpotensi menimbulkan
Strategis
pengaruh terhadap kondisi LH
Pasal 13 : Muatan Kajian 6

Analisis pengaruh, paling sedikit memuat kajian;


Isu Analisis Dampak Jasa Efisiensi Perubahan
DDDT Kehati
Pengaruh resiko LH Ekosistem Pemanf SDA Ikkim
Rencana Apakah Bagaimana Jasa SDA apa saja Apakah Ada kehati
Pembangunan mempengaruhi dampak dan Ekosistem yang akan signifikan yang
Tanggul A DDDT struktur resiko Air? digunakan? dampak pada dirusak?
dan pola ruang lingkungan Secara garis perubahan iklim
lain? hidup akibat besar saja mikro dan/atau
Rencana Jasa
rencana atau melalui makro?
Pembangunan Ekosistem
pembangun literatur yang
17 Pulau Pangan?
an ini? ada

Muatan kajian perlu Hasil kajian menjadi dasar untuk


pendampingan dari Tenaga Ahli Rumusan Alternatif
Perumusan Alternatif 7
Penyusunan Rekomendasi
Penyempurnaan KRP : Perbaikan : 8

Pasal 15 : dengan mempertimbangkan analisis


lanjutan dengan mempertimbangkan
besaran manfaat dan risiko.
pilih alternatif yang mempunyai nilai
manfaat yang besar;
Jika lebih dari satu, lanjutkan dengan Pasal 16 : memuat:
analisis sistem, untuk mendapatkan 1. materi perbaikan KRP; dan/atau
alternatif terbaik; 2. informasi jenis usaha dan/atau kegiatan
Jika analisis lanjutan mempunyai risiko yang telah melampaui DDDTLH dan
lebih besar dan tidak ada alternatif lain, tidak diperbolehkan lagi
maka wajib dilakukan upaya mitigasi
yang mungkin untuk dilaksanakan
Hasilnya dapar dikonsultasikan dengan
masyarakat dan para pemangku
kepentingan
contoh
F
C
D
A
E B

Telaahan : Jalan Tol Sunter - Rawa Buaya - Batu Ceper (20 km)
a. Trace AB : warna kuning : Pemukiman
b. Trace BC : warna ungu : Perkantoran
c. Trace CD : warna kuning : Pemukiman
d. Trace DE : warna abu-abu : Industri dan Pergudangan
e. Trace EF : warna kuning : Pemukiman
Contoh Perumusan Alternatif
Muatan Kajian Analisis Kajian
Rumusan Rekomendasi
No Muatan KRP Jasa Resiko dan Perubahan
DDDT SDA Biodiversity Alternatif PB Sistem Perbaikan
Ekosistem Dampak LH Iklim
1 Jalan Akses Tanjung Priok (17 km)
2 Jalan Tol Cibitung - Cilincing (34 km)
Jalan Tol Sunter - Rawa Buaya - Batu Ceper
3
(20 km)
Telaahan:
a. Trace AB : Pemukiman padat Terlampaui Jasa Analisis Banjir Panas tidak ada a. Relokasi CBA 50 M
Ekosistem kebutuhan Reroute pada
air SDA unt trace pemukiman
b. Reroute CBA 45 M
/pangan Pemb : sedang atau
terganggu Semen, rendah
kerikil, DDDT
pasir. Dari pemukiman
mana c. Pemukiman terlampaui,
diambilnya CBA 70 M
Vertikal pemukiman
horizontal tidak
boleh lagi
d. Kereta api CBA 60 M
b. Trace BC : warna ungu : Perkantoran Belum Terganggu Banjir Panas tidak ada CBA
c. Trace CD : warna kuning : Pemukiman Belum Terganggu LS Panas tidak ada CBA
4 Dst .............
PENJAMINAN KUALITAS KLHS:
Pasal 19 Pasal 21 PP No. 46 Tahun 2016
Penjaminan Kualitas melalui penilaian mandiri oleh Penyusun KRP Penyusun Rencana
Tata Ruang.
Penilaian mandiri harus mempertimbangkan:
a. dokumen RPPLH yang relevan; dan
Dok RPPLH atau
b. laporan KLHS dari KRP yang terkait dan relevan
DDDT.
Dalam hal dokumen RPPLH belum tersusun maka penilaian mandiri
mempertimbangkan DDDT LH;
Sudah layak?
Hasil penjaminan kualitas KLHS harus disusun secara tertulis dengan
memuat informasi tentang: Ada Rekomendasi
a. kelayakan KLHS; dan/atau
perbaikan KLHS?
b. rekomendasi perbaikan KLHS yang telah diikuti dengan
perbaikan KRP. KRP sudah
disempurnakan?
Hasil penjaminan kualitas KLHS digunakan sebagai masukan untuk
penyempurnaan KRP.
Sudah ada SK Tim
Penyusun KLHS wajib memenuhi standar kompetensi. Penyusun KLHS?
9

Rekom Integrasi KLHS Penjaminan


No KRP KLHS Perbaikan KRP ke KRP Kualitas

1 Pelabuhan Apa hasil kajian? Apa yang Apakah sudah Apakah sudah
- DDDTLH? diperbaiki? atau belum Layak atau
2 Industri - Jasa diintegrasikan? belum?
Ekosistem?
3 Jalan dan Rel - Perubahan Dari KRP yang
Iklim? mana?
4 Kebun sawit - Resiko dampak
kerusakan LH?
5 Pemukiman - Efisiensi SDA? Menjadi apa?
- Kehati?
Pasal 21: Pendokumentasian KLHS 10

Laporan KLHS memuat informasi : Contoh Outline Laporan KLHS (Terserah):


a. dasar pertimbangan KRP perlu KLHS; Kata Pengantar (ditandatangani Ka Pokja)
b. metoda, teknik, rangkaian langkah-langkah Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, dll
dan hasil pengkajian pengaruh KRP; BAB I : PENDAHULUAN (Latar Belakang, Maksud
c. metoda, teknik, rangkaian langkah-langkah dan Tujuan, dll)
dan hasil perumusan alternatif muatan KRP; BAB II : METODE PENYELENGGARAAN KLHS (dari
d. pertimbangan, muatan, dan konsekuensi Persiapan sd Penjaminan Kualitas)
rekomendasi perbaikan untuk pengambilan BAB III : GAMBARAN UMUM WILAYAH KAJIAN
keputusan KRP yang mengintegrasikan BAB IV : HASIL ANALISIS (Telaahan dari tahap
Identifikasi Isu sd Penjaminan Kualitas)
prinsip pembangunan berkelanjutan;
BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI (Hasil
e. gambaran pengintegrasian hasil KLHS
Rekomendasi akhir yang disepakati)
dalam KRP; Lampiran-Lampiran: SK Pokja
f. pelaksanaan partisipasi masyarakat dan Peta-Peta
keterbukaan informasi KLHS; dan Undangan-2x Berita Acara
g. hasil penjaminan kualitas KLHS Foto-foto Tabel-tabel
Peraturan2X dll
VALIDASI KLHS 11

Pasal 26 : Penyusun KRP mengajukan permohonan validasi KLHS


secara tertulis kepada Menteri LHK; melampirkan:
a. rancangan KRP;
b. laporan KLHS; dan
c. bukti pemenuhan standar kompetensi Penyusun
KLHS
Persetujuan validasi KLHS, paling sedikit memuat:
a. kesesuaian hasil KLHS dengan penjaminan kualitas;
b. rekomendasi
VALIDASI KLHS DAPAT DILAKSANAKAN
Bertahap;
1. Saat penjaminan kualitas telah dilakukan belum dapat
sampai dengan tahap pengkajian digunakan untuk
pengaruh KRP terhadap kondisi
pengesahan KRP.
Lingkungan Hidup dan Pembangunan
Berkelanjutan;
2. Saat penjaminan kualitas telah dilakukan dapat digunakan
sampai dengan tahap integrasi KLHS ke untuk pengesahan
dalam KRP.
KRP.
KELENGKAPAN PERMOHONAN VALIDASI
Bertahap :
1. surat permohonan Tahap Akhir:
2. rancangan KRP; 1. surat permohonan
3. laporan KLHS sampai dengan 2. rancangan KRP;
tahap pengkajian pengaruh 3. laporan KLHS sampai dengan
KRP terhadap kondisi tahap penjaminan kualitas
Lingkungan Hidup dan KLHS; dan
Pembangunan Berkelanjutan; 4. bukti pemenuhan standar
dan kompetensi Penyusun KLHS.
4. bukti pemenuhan standar
kompetensi Penyusun KLHS.
Ketepatan keahlian pada isu yang dikaji
a. latar belakang pendidikan/ keahlian;
minimal S1 (keilmuan yang relevan dengan
KLHS dan/atau PB)
Pengalaman di bidang penyusunan b. keterampilan;
KLHS atau Kajian yang sejenis analisis kualitatif;
analisis kuantitatif;
analisis campuran;
analisis spasial;
analisis sistem;
pernah menyusun KLHS. analisis teknis tertentu yang terkait
dengan isu dalam KLHS yang
bersangkutan;
ketrampilan lain yang diperoleh dari
pelatihan KLHS.
VALIDASI 11

Rekom Integrasi Penjaminan


No KRP KLHS Perbaikan KLHS ke Kualitas Validasi
(Pasal 13) KRP KRP
1 Pelabuhan Apa hasil Apa yang Sudah/belum Layak/tidak Sesuai/tidak
2 Industri kajian? diperbaiki?
3 Jalan dan Rel DDDT, JE, Dari apa
4 Kebun sawit Resiko, PI, menjadi
5 Pemukiman SDA, kehati apa?
6 Dst
TATA CARA VALIDASI

Permohonan validasi KLHS diajukan oleh:


Menteri/Kepala lembaga nonkementerian
penyusun KRP kepada Menteri LHK;
Gubernur kepada Menteri LHK;
Bupati/Walikota kepada Gubernur.
PROSES VALIDASI

Pemohon dg - Agar dilengkapi, dan


Surat - Bermohon ulang
surat Permohonan
hasil Tidak
validasi Lengkap
Telaah Teknis (20 HK):
Menteri Dirjen PKTL Cek - kesesuaian hasil
atau atau Dis LH Kelengkapan KLHS dengan
Gubernur Prov 3 Hari Kerja penjaminan
Lengkap
kualitas;
- rekomendasi.
Diumumkan
kepada
Masyarakat
KLHS YANG DIVALIDASI MENTERI LHK:
1. KLHS RTRW Nasional; 10. KLHS RPWP-3-K;
2. KLHS RTR Pulau/Kepulauan; 11. KLHS RZKSN tertentu untuk pulau-pulau kecil terluar;
3. KLHS RTR Kawasan Strategis 12. KLHS Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan
Nasional; Konservasi Perairan;
4. KLHS RTRW Provinsi; 13. KLHS Rencana Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan
5. KLHS RTR Kawasan Strategis untuk wilayah provinsi yang berpotensi
Provinsi; menimbulkan dampak dan/atau risiko Lingkungan
Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan;
6. KLHS RPJP Provinsi;
14. KLHS KRP yang berpotensi menimbulkan dampak
7. KLHS RPJM Provinsi
dan/atau resiko Lingkungan Hidup; dan
8. KLHS RTR Laut Nasional
15. KLHS KRP lain berdasarkan permintaan masyarakat.
9. KLHS RZWP-3-K;
KLHS YANG DIVALIDASI GUBERNUR:
1. KLHS RTRW Kabupaten/Kota;
2. KLHS Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten/Kota;
3. KLHS Rencana Detail Tata Ruang;
4. KLHS Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan yang merupakan bagian
wilayah Kabupaten;
5. KLHS RPJP Kabupaten/Kota; dan
6. KLHS RPJM Kabupaten/Kota.
7. KLHS KRP yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau resiko Lingkungan Hidup; dan
8. KLHS KRP lain berdasarkan permintaan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai