Anda di halaman 1dari 5
2) alat pengadukan meliputi shaft vertikal atau horizonta! mixer, submerged mixer, jet mixer, dan surface aerator atau blower, 3) pemilihan material: baja, beion, GRP (glass reinforced plastic), ‘batu kali, atau geounemirane; 4) dapat dilengkapi penutup ataupun tanpa penutup; §) level bervariasi atau konstan; dan 6) otomatisasi atau sistem kontrol (pHIR, TIR, LIRC). E. Sedimentasi Sedimentasi adalah pemisahan parikel dari air dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Proses ini terutama bertujuan untuk memperolch air buang- an yang jemih dan mempermudah proses penanganan lumput. Dalam proses sedimentasi hanya partikel-partikel yang lebib berat dari air yang dapat terpisah. Misalnya: kerikil dan pasir, padatan pada tingki pengen- dapan primer, biofloc pada tangki pengendapan sekunder, floc hasil pengolahan secara kisnia, dan lumpur (pada pengentalan lumpur). Bagian lerpenting dalam perencanaan unit sedimentasi adalah me- ngetahui kecepatan pengendapan dari partikel-partikel yang akan dipin- dahkan. Kecepatan pengendapan ditentukan oleh ukuran, densitas larutan, viskositas cairan, dan temperutur. Untuk memperoleh data mengeri kearak- feristik pengendapan dari suspended solid diperlukan percobaan di la- boratorium. Jika laju alir adalah Q dan luas permukaan sedimeniasi adalah A maka: QfA< Vs atu A>Q/ Vs ib Pada bak sedimentasi dengan aliran horizontal akan ada dua Komponen kecepatan, ‘yuitu: Vio = kecepatan pengendapan, dan Vh = kecepatan flux horizontal. 6 Vertical flow Garcbor 5. Shore unm mumganalists ativan versa! daw Aerioumia! Parks bork pemgendapan Pada bak scgi cmpat dengan kedalaman H, Iebar B, dan panjang L diperoleh: Vhe-Q/HeB (2 Jika waktu tinggal H/'Veo tidak melebihi waktu tinggal partikel untuk bergerak secura vertikal maka: H/ Vso Vso akan tertahan. Perpaduan dari persamaan (2) dan (3) menghasitkan: H/Vso QI A cha) Dengan demikian, secara teorctis pengambilan padatan dengan cara sedimentasi tidak tergantung pada panjang bak sedimeniasi, melainkan pada beban permuksan Q/ A. Namun, pendekatan di stas hanya berlaku pada kondisi yang ideal. Dalam praktik petle dipertimbangkan adanya turbulensi pada infer dan outles, short circuiting, perbedaan kecepatan Karena sdanya perbedsan densitas, dan penumpukan lumpur di dasar bak, 1 Tube Serrter atau Lamelta Separator Seperti yang telah dijelaskan, performance bak pengendapan tidak tergantung pode kedslaman. Efisiensi ditentukan olch beban permukaan. ‘Dengan demikian, secara teoretis bak pengendapan dapat dipotong menjadi beberapa bagian kecil, untuk memperbaiki performance, yakni dengan terbentuknya luas permukaan A yang baru. Dalam praktik, hal tersebut diwujudkan dalam mube sertles, suatu alat pengendapan yang terdiri atas sekumpulan pipa atau lembaran plat yang dimasukkan dalam bagian atas bak sedimentasi, Permukaan-permukaan baru akan segera terbentuk dan performance bak tersebut akan Iangsung meningkat, Pada ‘ube settler, beban hidraulik dapat mencapai sepuluh kali lipat jika dibandingkan dengan bak pengendapan konvensional. Lamella scparmior ini sering digunakan pada unit pengolahan fisika kimia dalam pengolahan lanjutan (tertiary treatment) maupun dalam unit Pengendapan awal. ‘Meskipun sistem ini dapat menghemat pemakaian area dan meng- hasilkan effluent yang lebih baik, namun terdapat beberapa keterbarasan yang harus diperhatikan, Keterbatasan-keterbatasan tersebut antara lain fube atau pelat kemungkinan akan bunty akibat tumbuhnys kehidupan biologis serta masalah bau yang disebabkan oleh perkembangbiakan biologis dan kemungkinan perumpukan minyak dan lemak pada tube. Masalah-masalah tersebut dapat dikurangi dengan memperhatikan pemilihan spesifikes! nce (diameter, bentuk, dan material) dam perawatan ‘yang baik, cd 2 Ringhasen Sedimemas! Primer Beberapa hal mengenai sedimentasi primer yang penting untuk diperhatikan adalah sebagai berikut, a Sedimentasi berujuan untuk memisahkan padstan-padatan, b, Proses ini mengurangi beban air limbeh scbesar 50°%-70% SS dan 30%-40% BOD, (hpically). <. Sedimmentasi dapat dilakukan dengan ataupun tanpa menggunakan bahan kimia. 4. Jenis-jenis sedimentasi antara lain horizantal flow, salid comact, atau inclined surface. ©, Faktor-faiktor yang perlu dipertimbangkan dalam sedimentasi adalah overffow raie, derention time, weir loading rate, bentuk dan dimensi bak, siruktur air masuk dan ait keluar, seria sistem pengambilan lump. . Dusar-dasar perencanaan bak sedimentasi adalah sebagai berikut. 1) Overflow rate, rataerata 30-50 min’. hari 2) Overflow rate, testinggi = TOL1H enim’, hari 3) Detention time 223 jam 4) Retr loading rate 2 <350-mi/m. hari 3) Rectangular, dength 2 10m100m 6) Rectangular, length'width ratio : 10-75 7) Rectangular, lengrhdepth ratio > 4,2-25,0 8) Rectangular, side water depth : 2,5-5,0 9) Rectangular, width 2 2Om-24,0m 10) Circular, diameter + 20 m-600m 1) Circular, side waier depth =; 3,0 m-6,0 m Kecepatan air pada pipa masuk sekitar 0,3 midetih. Kemiringun pada bak sedimentasi segi empat adalah 1%2%. i. Kemiringan pada bak sedimentasi bundar adalah 4 mm—H(X) mm/ 100 m je Kecepatan scraper adalah 0,02-0,06 revmenit, k. Scraper terdiri atas sop scraperiscwm seraper dan boks, jembatan, centre well, dan electrical geared motor. re m, ‘Transfer lumpur dapat menggunakan dveak tank atau langsung dari underflow pipe. n. Dapat menggunakan solfpriming pump atau progressive cavity pump ‘yang dilengkapi dengan pengontre! waktu, ©. Lapisan antikorosi diperlukan untuk surah permukaan di bawah sata meter dari air ‘Seperti halnya sedimentast, flotasi atau pengapungan digunakan untuk memnisahkan padstun dari air. Unit flotasi digunakan jik densitas partikel lebih kecil dibandingkan dengan densitas air schingga cenderung meng- apung. Oleh karena itu, dalam proscs ini periu ditambabkan gaya ke atas dengan memasukkan udara ke dalam ait. Flotasi antara lin digunakan dalam proses pemisahan lemak dan minyak (oil and grease removal), pemisahan padatan pada pengolahan awal dan pengotahan lanjutan, pe- mindshan floc setelah pengolahan kimia, dan pengentalan Iumpur (sludge thickening). 0

Anda mungkin juga menyukai