Anda di halaman 1dari 11

http://jendela-fantasi.blogspot.

com/

Sebelas
MELALUI kaca spion Porsche-nya Law melihat
mobil Marnie mendekat. Law keluar dari balik kemudi
nya dan menemui Marnie yang sedang keluar dari mo
bilnya. Dari balik kacamata hitamnya, wajah muram
Marnie tampak mungil dan pucat. Ia sangat ingin mem
bawa wanita itu ke dalam pelukannya.
Tapi ia tidak melakukannya. Hampir setiap kali
ia melihat Marnie, wanita itu selalu membangun pagar
pelindung di sekelilingnya. Ia seharusnya menyadari
hal itu sekarang, apalagi setelah Marnie berani mem-
bubarkan pesta semalam, bahwa keberanian wanita
itu jauh melebihi ukuran tubuhnya.
Apa yang kauinginkan, Law?
Mana keramahanmu? Hening. Aku sudah me-
nunggumu selama lebih dari setengah jam. Apa aku ti-
dak layak mendapat sapaan ramah?
Apa yang kauinginkan?
Pendekatan bersahabat teryata tidak mempan.
Mungkin ketulusan bisa. Aku ingin kita bisa ber-
teman. Punya pipa perdamaian?
Tidak lucu.
Law menggigit sudut bibirnya dengan jengkel,
menyadari kehilangan kesabaran akan berakibat fatal
bagi alasan di balik kunjungan mendadak ini. Ia sama
sekali tidak ingin bertengkar.
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Wanita ini pasti tidak punya hormon, pikirnya
kesal. Itu sebabnya taktik yang biasanya berhasil pada
wanita lain selalu tidak mempan pada Marnie.
Perlu bantuan membawa barang-barang itu?
Kursi belakang mobilnya dipenuhi oleh kantong belan
jaan dan perlengkapan gambar.
Marnie berpikir sejenak sebelum akhirnya me-
nyerah dengan sebal. Berhubung kau sudah ada di si-
ni, aku bisa memanfaatkan bantuanmu. Kelihatannya
jam kerjamu cukup fleksibel, ujarnya ketika mereka
berjalan menuju pintu belakang.
Mereka masih memperbaiki simulator itu. Aku
memberitahu atasanku bahwa aku perlu mengurus be
berapa kepentingan pribadi. Mana kuncimu?
Law meletakkan sekantong belanjaan di lutut-
nya saat membuka pintu. Marnie masuk menduluinya.
Taruh saja di meja. Akan kubereskan nanti.
Kita akan membereskannya sekarang. Kalau
tidak es krim-mu bisa lumer, ujarnya, melepaskan
kacamata gelapnya untuk mengintip isi kantong itu.
Almond Swiss? Aku paling suka rasa ini.
David Menyadari dirinya tersenyum, Mar-
nie menarik senyumnya kembali dan memunggungi
Law. David juga.
Wanita itu menghilang ke arah ruang kerjanya
dan meletakkan perlengkapan gambarnya. Begitu ia
kembali ke dapur, Law sudah mengeluarkan isi bebe-
rapa kantong dan meletakkannya di atas meja.
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Law, aku akan melakukannya nanti.
Law bertekad tidak akan marah pada Marnie
kali ini. Dengan tenang ia mengacungkan sebuah botol
penyegar mulut. Taruh di mana?
Di atas, desah Marnie menyerah. Taruh se-
mua barang di atas sini. Ia menepuk-nepuk pojok
meja.
Baik.
Mereka bekerja tanpa berbicara. Marnie diam
karena marah.
Law terus mengeluarkan isi belanjaannya; Mar-
nie meletakkannya di berbagai lemari. Law menyukai
cara wanita itu bergerak anggun dan cekatan, gerakan
yang hanya dimiliki kaum wanita di dapurnya. Wanita
itu membungkuk dan meregang, berjongkok dan ber-
balik, membuka pintu dan menutup laci dengan ping-
gangnya, bagai tarian yang memikat Law.
Roknya terangkat memperlihatkan lututnya. Ke-
tika wanita itu membungkuk atau berjingkat untuk
mencapai rak, sekilas Law dapat melihat pahanya
yang mulus. Wanita itu mengenakan kemeja yang ke-
besaran dengan sebuah ikat pinggang. Di balik keme-
janya itu, Marnie mengenakan kaus tanpa lengan. Dan
di balik itu kelihatannya Marnie tidak mengenakan
apa-apa. Membayangkan bahan kaus yang halus me-
nyentuh payudara wanita itu membuat Law gerah.
Ia mengangguk ke arah air soda yang sedang di-
taruh Marnie di kulkas. Boleh minta satu?
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Ia tahu ia mengambil risiko. Wanita itu tidak ber
sikap ramah sedikit pun. Dia pasti masih marah gara-
gara semalam, pikir Law. Marnie nyaris melemparkan
potongan es ke dalam sebuah gelas sebelum membu-
ka kaleng soda dan menuangkan minuman itu untuk-
nya. Ketika Marnie menyodorkan gelas itu padanya,
isinya tumpah mengenai tangannya. Ia menjilatnya.
Trims.
Marnie bersedekap lalu menatapnya. Sekarang
setelah semua belanjaan sudah ditaruh, setelah kau
mendapatkan minumanmu, tolong katakan tujuanmu
kemari supaya aku bisa segera kembali bekerja.
Law menyesap minumannya. Menatap wanita
itu lekat-lekat, lalu berkata, Aku menelepon pengaca-
raku tadi pagi.
Wanita itu tidak mengatakan apa-apa, tidak ber-
gerak, tapi keterkejutannya terlihat jelas. Matanya,
yang sudah terlihat lebar dan ketakutan, lebih mele-
bar lagi. Wajahnya lebih pucat dari sebelumnya. Ia
membasahi bibir dengan lidahnya, lalu menggigiti bi-
bir bawahnya.
Ia ingin menyentuh Marnie tapi tidak berani. Ia
takut wanita itu akan mencakar atau menjadi histeris.
Kelihatannya dua-duanya mungkin.
Duduklah, Marnie. Mari kita bicarakan ini de-
ngan kepala dingin, usulnya pelan. Please.
Marnie mengangguk dan langsung menduduk-
kan dirinya di kursi terdekat di ruang makan itu.
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Seandainya kursi itu penuh paku sekalipun, Law ragu
Marnie melihatnya. Law sendiri tetap berdiri dan ber-
jalan menuju pintu. Lewat jendela ia dapat melihat
halaman belakang dan untuk pertama kalinya melihat
garasi yang terpisah. Ada ring basket dipasang di atas
jalan masuk.
Marnie telah menyediakan keperluan David se-
jauh yang dapat diberikannya. Namun keberuntungan
rasanya tak pernah menaungi Marnie. Wanita itu su-
dah sering disakiti dan tidak layak disakiti lagi. Law
berharap ada jalan yang tidak menyakitkan untuk me-
lakukan ini. Sayangnya setelah terjaga semalaman ia
tidak menemukan jalan lain.
Aku bertanya pada pengacaraku apa yang bisa
kulakukan untuk memperoleh hak asuh bersama atas
David.
Ia mendengar suara kecil, tapi ketika ia berba-
lik, tangan wanita itu sedang menutupi bibirnya. Dia
bilang hal itu akan sulit dilakukan kalau kau menen-
tang, tapi bukannya mustahil. Aku harap kau tidak me
nentang.
Mata wanita itu tidak lagi ketakutan, melainkan
panik. Pernahkah kau memikirkan orang lain selain
dirimu, Law?
Law menatap ujung sepatunya. Tuduhan yang
adil, kurasa. Meskipun sedikit keterlaluan.
Aku tidak bisa bersikap baik. Kau akan meru-
sak hidup David, kecuali aku melawanmu dengan
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
menggunakan cara kotor.
Law langsung menyeberangi dapur dengan ce-
pat dan duduk di hadapan Marnie. Bagaimana aku bi-
sa merusaknya dengan menjadi bagian dalam hidup
David? Seorang anak membutuhkan ayahnya.
Dia tidak membutuhkannya sampai sekarang.
Dari mana kau tahu? Mungkin ia berhenti me-
ngungkapkan harapannya karena ia peka terhadap
perasaanmu.
Law tahu ia menyatakannya dengan tepat kare-
na Marnie langsung terdiam. Aku tahu apa yang kau-
lihat semalam membuatku tampak buruk, tapi aku
ingin menjelaskan.
Marnie tidak mengatakan apa-apa. namun ha-
nya membalas tatapannya. Law berusaha tidak meng-
acuhkan tuntutan tanpa kata-kata di mata itu. Aku
marah atas apa yang terjadi di sini kemarin. Ia mera-
sa senang karena hal itu membuat Marnie tidak
tenang. Wanita itu bergerak rikuh di kursinya dan
mengatupkan tangannya. Aku tidak mau herhenti,
Marnie. Aku tidak ingin dihentikan. Aku ingin hal itu
berlanjut sampai
Law, jangan.
Sampai aku menyatu denganmu.
Marnie melompat dari kursinya dan berjalan ke
belakang. Ia mengikutinya. Ketika ia tiba di sana, Mar-
nie sudah bersandar di papan gambarnya, menggeng-
gam ujung-ujungnya dan berayun pelan.
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Mendengar langkah kaki Law, Marnie berbalik
menghadapnya. Jadi secara tidak langsung, pesta itu
adalah salahku? tanyanya, menekankan tangannya di
dada.
Secara tidak langsung. Marnie mendengus ke-
sal. Dengarkan aku, oke? tuntut Law, merasa kesaba
rannya mulai menipis. Tingkat kekesalanku sangat
tinggi. Aku merasa sangat marah. Aku merasa ingin
mabuk-mabukan sedikit, dan ya, bercinta sebelum ma
lam itu berakhir.
Tapi setelah semua orang hadir di sana aku mu
lai memandang berkeliling dan berpikir betapa dang-
kalnya beberapa orang di antara mereka. Kebanyakan
mereka hanyalah para pemula yang sok pahlawan.
Lalu aku baru sadar kalau akulah yang paling parah di
antara mereka. Keinginanku untuk berpesta sudah hi-
lang sebelum kau datang. Aku ingin sendirian supaya
bisa memikirkan prioritasku, tapi seperti yang kauli-
hat, tidak ada kesempatan untuk itu. Aku memutus-
kan untuk ikut berpesta, menikmatinya sebisa mung-
kin.
Lalu kau muncul, bagai hati nurani yang terus
mengusikku. Waktu kau bertanya padaku apa yang ku
ketahui tentang hubungan, rasanya seperti ditembak
tepat pada sasaran. Aku tahu aku tidak tahu banyak.
Aku tidak pernah diminta untuk mengetahuinya. Law
terdiam sejenak. Aku ingin mengubah hal itu.
Kau mau menggunakan David untuk mengasah
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
kepandaianmu, menggunakannya sebagai hewan per-
cobaan untuk membentuk dirimu yang baru ini. Mar-
nie bertolak pinggang. Memangnya kau anggap aku
sebodoh itu untuk terjebak pada bualanmu tentang pe
ngembangan pribadi ini? Kau sangat bangga menjadi
Kolonel Law Kincaid, pahlawan NASA.
Baik, aku mengakuinya. Ya, aku memang bang
ga. Aku bekerja keras untuk itu. Aku bangga atas apa
yang kulakukan di atas sana.
Jadi apa yang akan kaukatakan kalau orang mu
lai bertanya-tanya siapa David? Bagaimana kau akan
memperkenalkannya?
Pertanyaan yang sudah berulang kali ditanya-
kannya pada dirinya sendiri. Sekarang ia menjawab
Marnie sejujurnya. Aku masih belum tahu. Hal itu
tergantung David.
David tidak akan mendapat kesempatan untuk
memilih. Pidatomu sangat mengesankan, Kolonel, tapi
kau takkan pernah bisa berubah. Seandainya aku bisa
menduga kau akan berpikir menjadikan David sebagai
bagian dari hidupmu, aku akan berbohong waktu kau
bertanya apakah dia anakmu atau bukan.
Sebenarnya siapa yang egois di sini, Marnie?
Kurasa kau takut kalau dia mengenalku, dia akan lebih
menyukaiku daripada kau.
Itu tidak benar! David menyayangiku dan tahu
betapa aku sangat menyayanginya.
Kalau begitu bagaimanapun hubungan antara
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
dia dan aku kelak tidak mungkin mempengaruhi hal
itu, kan?
Ia berhasil menjebak Marnie, tapi kemenangan
yang diraihnya begitu dangkal, hanya sedikit kepuas-
an yang diperolehnya. Mungkin karena tubuh rapuh
wanita itu kelihatannya bergetar. Namun bukannya
takluk, Marnie malah menegakkan tubuhnya.
Silakan mengancam dengan semua pengacara
yang kaumiliki. David adalah anakku, secara hukum
maupun moral, ujarnya, menepuk dadanya dengan
genggaman tangannya yang kecil. Aku akan melawan
mu sampai titik darah penghabisan untuk memperta-
hankannya, Law.
Tadinya aku harap kau bisa diajak bicara baik-
baik. Seharusnya aku sudah bisa menduganya.
Benar. Seharusnya. Mulai sekarang, anggap aku
musuhmu. Apa kau pikir aku akan menurut padamu
waktu kau mengancam satu-satunya hal terpenting
dalam hidupku?
Law menyeberangi ruangan dan menyudutkan
wanita itu ke ujung meja gambarnya. Ia mencondong-
kan tubuh ke arah Marnie, dengan kepala nyaris ber-
sentuhan, Law berbisik, Kurasa itulah pokok masalah
nya. Hidupmu tidak seimbang. Seharusnya David ti-
dak menjadi satu-satunya hal yang terpenting dalam
hidupmu.
Maksudku bukan satu-satunya. Masih ada ibu-
ku yang perlu dirawat. Pekerjaanku.
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Bagaimana dengan dirimu sendiri? Apa kau
tidak layak mendapat perhatian? Bagaimana dengan
kesenangan hidup? Dan seks?
Itu kan prioritasmu, bukan prioritasku.
Bukan masalah prioritas. Aku yakin kau tidak
mengalaminya akhir-akhir ini.
Kenapa kau berpikir begitu? Karena aku tidak
tergila-gila padamu, menggesekkan tubuhku padamu
seperti seekor kucing yang sedang birahi dan menjila-
ti telingamu?
Cobalah. Siapa tahu kau suka.
Kau memuakkan.
Bukan memuakkan, Marnie, normal. Oh, kau se
benarnya punya perlengkapan yang tepat, ujar Law,
matanya menelusuri payudara wanita itu. Dan semua
nya bekerja dengan baik. Aku sudah pernah mencoba-
nya, ingat?
Marnie mencoba mendorongnya dan melewati-
nya. Law kembali menyudutkannya ke meja. Kau
tidak mau membuka diri dan membiarkan tubuhmu
melayang sepenuhnya. Kenapa? Karena seorang pria
pernah membuatmu kecewa sampai kau tidak bermi-
nat pada pria lainnya?
Hentikan.
Apa yang dilakukannya, Marnie, meninggalkan-
mu untuk gadis lain, yang tidak sekaku dirimu? Me-
ninggalkanmu di altar? Atau dia tidak bisa menerima
kehadiran David? Apa yang dilakukannya sehingga
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
membuatmu beku setiap kali seorang pria menyentuh
mu?
Melihat ia berhasil membuat Marnie diam mena
han marah, Law melanjutkan serangannya. Aku yakin
dan kurasa setiap pengadilan di Texas akan setuju,
bahwa hidup bersama seorang ayah yang menikmati
hidup sedikit berlebihan lebih baik untuk David dari-
pada hidup bersama seorang bibi yang tidak menikah
dan terlalu takut untuk menjalani hidup.
Ia menarik Marnie ke dalam pelukannya dan
mencium bibirnya dengan marah, lalu berjalan keluar.
Ketika sampai di mobilnya, Law bersandar di sisi mo-
bilnya dan mengumpat-umpat selama semenit penuh.
Kenapa sih wanita itu selalu membangkitkan sisi ter-
buruknya?

Anda mungkin juga menyukai