PENDAHULUAN
Jagung adalah salah satu dari produk pertanian yang banyak terdapat pada
Timur sebesar 7.580 ton (BPS Pusat, 2014), namun dengan produksi besar itu
juga menghasilkan limbah pertanian yang besar. Salah satu limbah dari
tanaman jagung adalah tongkol jagung. Dalam buah jagung terdiri dari 30%
limbah berupa tongkol jagung (Irawadi, 2003 dalam Subekti, 2006), jika
jagung yang dihasilkan di Kalimantan Timur pada tahun 2014 adalah sebesar
2.274 ton.
dan dianggap sebagai limbah yang tak berguna lagi. Limbah tongkol jagung
Tongkol jagung yang selama ini hanya menjadi limbah ternyata memiliki
15% (Reshamwala et al. 1995, Cheung dan Anderson 1997, Boopathy 1998,
Dewes dan Hunsche 1998 dalam Sun dan Cheng, 2002). Dengan kandungan
selulosa yang besar ini tongkol jagung berpotensi menjadi produk yaitu
kandungan selulosa pada bahan baku. Salah satu cara atau metode yang biasa
fermentasi.
(90-94,9% v/v), rectified (95-96,5% v/v), jenis etanol yang netral, aman untuk
bahan minuman, dan farmasi (96-99,5% v/v), dan etanol untuk bahan bakar,
operasi terbaik yaitu konsentrasi HCl 0,5 M dengan waktu fermentasi selama
7 hari dan hasil terbaik kadar etanol sebesar 1,3% (Fachry dkk., 2013).
Referensi kedua juga menggunakan bahan baku tongkol jagung dengan proses
hidrolisis dan fermentasi, serta variasi yaitu waktu delignifikasi. Penelitian ini
berat selulosa terbesar 5,729 gram dan kadar etanol 6% (Fitriani dkk., 2013).
sama yaitu bioetanol, tetapi dari dua penelitian tersebut ternyata masih
yang ditetapkan oleh Keputusan Direktur Jenderal Minyak Dan Gas Bumi.
Selanjutnya, maka dipilih variabel yang berkaitan dengan kadar etanol pada
produk yaitu waktu proses hidrolisis. Kadar etanol dari sebuah hasil
fermentasi sangat bergantung pada seberapa besar kadar glukosa yang terdapat
pada hidrolisat atau bahan yang ingin di fermentasi, maka perlu dilakukan
upaya untuk meningkatkan kadar glukosa pada hidrolisat. Salah satu faktor
waktu hidrolisis terbaik yaitu kadar glukosa terbesar, maka kadar etanol yang
akan dihasilkan pun dapat maksimal atau mencapai standar dan mutu produk.
Dengan melakukan penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai penurunan
produksi sampah dan pengurangan polusi udara yang diakibatkan oleh limbah