Anda di halaman 1dari 20

UJIAN AKHIR KIMIA LINGKUNGAN

ANGGOTA KELOMPOK :
1. FIDYA ERNASARI (E1M014018)
2. INDRA SURIYANI (E1M014026)

Soal dan jawaban:


1. Tuliskan reaksi-reaksi yang terjadi di atmosfer

Jawab:
Reaksi-reaksi yang terjadi di atmosfer
a. Reaksi Fotokimia

Beberapa reaksi fotokimia yang dipengaruhi radiasi matahari, memegang


peranan penting dalam menentukan sifat dan batas perjalanan zat-zat kimia dalam
atmosfer. Nitrogen dioksida, NO2 merupakan jenis senyawa kimia yang secara
fotokimia paling efektif dalam atmosfer tercemar, dan merupakan komponen utama
dalam proses pembentukan kabut. Suatu spesi seperti NO2 dapat mengabsorsi cahaya
dari energi hv dalam suatu reaksi yang menghasilkan suatu molekul dengan sebuah
elektron terksitasi yang dinyatakan dengan tanda *.
NO2 + hv NO2*
Sebuah molekul yang memperoleh energi dari penyerapan cahaya atau
kehilangan energi dengan sejumlah proses. Jenis tereksitasi seperti O 2* memberikan
cahaya energinya ke molekul atau atom-atom yang dinyatakan dengan Mg, oleh suatu
proses yang dikenal sebagai pemadaman fisik.
O2* + Mg O2 + Mg
Akibat proses yang terjadi ini, terjadilah kenaikan kalor disekelilingnya. Spesi
dalam keadaan tereksitasi dapat mengalami dissosiasi, suatu proses yang
dominan terjadi pada atom oksigen dalam atmosfer dengan altitude yang lebih tinggi.
O2* O + O
Spesi oksigen yang tereksitasi juga dapat melalui suatu reaksi langsung seperti:
O2* + O3 2 O2 + O
Energi yang khusus dari lumini sensi disebut fenoresensi atau fosfor. Bila spesi yang
tereksitasi berasal dari suatu reaksi kimia, emisi cahayanya disebut
chemilunercence. Fenomena luminescence dan chemilumionescence digunakan
dalam analisis kimia. Chemiluminescence terutama efektif untuk analisis dari
beberapa pencemar udara seperti ozon. Kedua fenomena diatas tadi sering terjadi pada
fenomena langit. Misalnya, adanya energi cahay aatmosfer yang disebut cahaya langit
(airglow) yang disebabkan oleh chemiluminescence dari radikal hidroksi lyang
tereksitasi.
O3 + H OH* + O2
OH* N2+ + e-
Suatu proses yang disebut fotokimia. Fotokimia sering digolongkan ke dalam sub-
kategori dimana disoasi menghasilkan sebuah elektron.
b. Ion-ion dan Radikal dalam Atmosfer
Suatu karakteristik dari lapisan atas atymosfer yang tidak dapat terjadi di
laboratorium adalah kehadiran dari elektron-elektron dan ion postif secara signifikan.
Oleh karena kondisi dengan mnedia yang sangat jarang dibagian atmosfer yang lebih
tinggi, maka ion-ion ini akan terdapat dalam jangka waktu yang cukup lama sebelum
tergabung kembali menjadi spesi yang netral.
Cahaya ultra violet adalah pembentuk utama dari ion-ion dalam ionosfer.
Dalam keadaan gelap, ion-ion positif perlahan-lahan tergabung dengan elektron
bebas. Proses ini berlangsung cepat terutama di daerah yang lebih rendah dari ionosfer.
Di bagian dalam, yaitu daerah radiasi ionisasi nergik tinggi terdiri dari proton-proton
dan dibagian luar terdiri dari elektron-elektron. Di bagian lebih di atas atmosfer,
radiasi elektromagentik menghasilkan radikal bebas sebagai salah satu bentuk lain dari
pembentukan ion-ion dengan fotonisasi.
O

H2O C H + hv H3C* + HC*O
Radikal bebas merupakan spesi yang sangat penting dalam atmosfer karena
terlihat secara signifikan dalam fenomena kimia atmosfer. Spesi tersebut bisa dalam
bentuk atom, stsu kelompok-kelompok atom-atom dengan elektron tidak berpasangan
dan sangat bersifat reaktif. Radikal bebas dapat terlibat dalam reaksi rantai dimana
radikal bebas yang lain terbentuk dari reaksi tersebut, contoh:
O3 + HO. O2 + HOO.
HOO. + O HO. + O2
Dari reaksi diatas tanpak radikal bebas hiodroksil. HO.. yang sangat reaktif
dalam reaksinya dengan ozon , O3, menghasilkan radikal lain, HOO.. dan radikal ini
pada reaksi lebih lanjut menghasilkan kembali radikal bebas HO. Reaksi ini dari
radikal bebas adalah terjadinya penghancuran radikal yang sau oleh radikal bebas
yang lainnya sehingga reaksi rantai yang terjadi bisa berhenti.
O

H3C C H + hv H3C* + HC*O
H3C. + H3C. C2H6
Reaksi ini disebut reaksi terminasi rantai (Chain-terminating reacting). Reaksi-reaksi
yang melibatkan radikal bebas bertanggung jawab terhadap pembentukan Kabut asap
c. Reaksi-Reaksi Oksigen Atmosfer
Siklus oksigen ini merupakan hal yang sangat penting dalam kimia atmosfer,
perubahan/transformasi geokimia dan proses-proses kehidupan. Oksigen dalam
troposfer memegang pertanan sangat penting pada proses-proses yang terjadi
dipermukaan bumi. Oksigen atmosfer mengambil bagian dalam reaksi yang
menghasilkan energi, seperti pada pembakaran bahan bakar fosil,
CH4 + 2 O2 CO2 + 2 H2O (dalam gas alam)
Oksigen atmosfer digunakan oleh organisme aerobic dalam proses degradasi bahan
organic. Proses-proses oksidasi oleh udara membutuhkan oksigen atmosfer seperti:
4 Fe O + O2 2 Fe2O3
Oksigen memasuki udara melalui reaksi fotosintesis tanaman:
CO2 + H2O + {CH2O} + O2 (g)
Semua oksigen dalam bentuk molekul yang sekarang ada dalam atmosfer
bermula dari kegiatan fotosintesis oleh organisme, yang memperlihatkan pentingnya
fotiosintesis tersebut dalam keseimbangan oksigen dalam atmosfer. Oksigen di
atmosfer yang lebih tinggi berbeda dengan di atmosfer yang lebih rendah karena
adanya pengaruh dari radiasi ionisasi. Dalam daerah ini oksigen terdapat dalam bentuk
oksigen atom, O, molekul oksigen tereaksitasi, O2*, dan ozon, O3. kurang dari 10%
oksigen dalam bentuk O2 terdapat dalam atmosfer pada altitude kurang lebih 400 Km.
Atom oksigen dalam keadaan ground state )electron tidak tereksitasi) biasanya
dinyatakan sebagai O*. Spesi ini dihasilkan dari reaksi fotosintesis ozon pada panjang
gelombang dibawah 308 m.
O3 + hv O* + O2
Atau oleh reaksi kimia dengan energi tinggi, seperti
O + O + O O2 + O*
Atom oksigen tereksitas memancarkan cahaya tampak pada panjang gelombang 636
m, 630 m, dan 558 m. Hal ini juga merupakan penyebab dari suatu fenomena yang
dikenal dengan air glow. Ion-ion oksigen, O+, dapat dihasilkan bila atom-atom
oksigen terkena radiasi ultraviolet.
O + hv O+ + e
Ion oksigen yang bermuatan positif ini merupakan ion positif yang utama yang
terdapat di beberapa bagian ionosfer. Ion ini selanjutnya akan bereaksi lebih lanjut
membentuk ion-ion positif penting lainnya :
O+ + O2 O2+ + O
O+ + N2 NO+ + N
Dibagian tengah ionosfer, spesi O2+ dihasilkan oleh oksidasi radiasi ultra violet pada
panjang gelombang 17 103 m
O2 + hv O2+ + e
Reaksi ini juga dapat terjadi dengan adanya sinar X berenrgi rendah. Reaksi di bawah
ini.
N2+ + O2 N2+ + e
Juga menghasilkan O2+dibagian tengah ionosfer. Ozon, O3, suatu senyawa oksigen
yang sangat signifikan ditemukan distratosfer. Ozon mengabsorsi radiasi ultra violet
yang berbahaya yang berfungsi sebagai pelindung makhluk hidup dibumi dan
sejumlah pengaruh radiasi tersebut. Ozon dihasilkan dari reaksi fotokimia berikut:
O2 + hv O + O
O + O2 + M O3 + M
Dimana M adalah spesi lain, seperti molekul N2 atau O2 yang mengabsorsi kelebihan
energi yang dilepaskan reaksi dan memungkinkan molekul-molekul ozon tinggal
bersama-sama. Daerah dimana ozon ditemukan dalam konsentrasi maksimun berkisar
antara 2530 Km dalam stratosfer, konsentrasinya dapat mencapai 10 ppm. Sinar ultra
violet yang diabsorbsi ozon secara intensif di daerah 220230 m. Bila sinar tersebut
tidak diabsorbsi oleh ozon, maka berbagai kerusakan terjadi terhadap kehidupan
dipermukaan bumi. Ozon dapat mengurai menjadi O2,
O3 3/2 O2
Dan ini terjadi di stratosfer yang dikatalis oleh sejumlah bahan kimia baik secara
alamiah maupun polutan, seperi NO, NO2, N2O, HOO, CIO, Cl, Br, dan BrO. Reaksi
penguraian ozon yang berbaur diketahui adalah reaksi ozon dengan atom oksigen,
O3 + O O2 + O2
Dimana atom oksigen yang diperlukan berasal dari reaksi pemisahan ozon yang lain.
O3 hv O2 + O
Reaksi ini dapat menguraikan ozon hanya kira-kira 20%. Reaksi lain yang dapat
menguraikan kira-kira 10% ozon adalah reaksi dengan radikal hidroksil, OH yang
dihasilkan dari reaksi-reaksi fotokimia dari H2, O2 dan H2O di stratosfer. Reaksi yang
masuk akal urutannya sebagai berikut:
O3 HO. O2 + HOO.
HOO. + O HO. + O2
Penyebab kerusakan ozon di stratosfer telah diketahui juga yaitu NO, yang
menyebabkan terjadinya reaksi rantai sebagai berikut:
O3 + NO NO2 + O2
NO2 + O NO + O2
Gas NO merupakan bahan pencemar dikeluarkan oleh pesawat supersoni yang sedang
terbang tinggi.
d. Reaksi-Reaksi dari Nitrogen Atmosfer
Nitrogen merupakan salah satu pengukur atmosfer dengan kandungan yang
paling tinggi. Molekul nitrogen terdisosiasi secara langsung oleh radiasi ultra violet.
Tetapi, pada altitude melebihi 100 Km, atom nitrogen dihasilkan oleh reaksi fotokimia.
N2 + hv N + N
Reaksi-reaksi lainnya yang dapat menghasilkan nitrogen monoatom adalah :
NO2++ O NO+ + N
Dilapisi ionosfer, yang disebut daerah E, NO+ merupakan ion yang dominant. Ionosfer
terendah. Yaitu daerah D, yang mempunyai ketinggian lebih kurang 50 Km sampai
lebihn kurang 85 Km, NO+ dihasilkan langsung dari radiasi ionisasi:
NO + hv NO+ + e
Pada daerah lebih rendah dari daerah D, terbentuk ion N 2+ melalui kerja sinar kosmik
galastic melalui reaksi,
N2 + hv N2+ + e-
Zat-zat pencemar oksida nitrogen, terutama NO2, merupakan jenis pencemar utama
dalam pencemaran udara dan pembentukan kabut utama fotokimia.
e. Radikal Hdiroksil dan Hidroperoksil di Atmosfir
Akhir-akhir ini pentingnya radikal hidroksil HO., dalam atmosfer merupakan
fenomena kimia yang mendapat pengakuan yang makin meningkat. Radikal ini dapat
terbentuk melalui berbagai proses. Pada altitude lebih tinggi, reaksi pembentukan
radikal hidroksil yang umum adalah fotolisis dari air, yang juga
memberikan konstribusi yang cukup besar dari hydrogen atomic dalam atmosfer.
H2O + hv NO. + H
Dalam kehadiran bahan organik, radikal hidroksil dihasilkan dalam jumlah yang cukup
banyak sebagai bahan intermediate pada pembentukan fotochemical smog. Untuk
tujuan eksperimen di laboratorium, sangat tepat untuk menghasilkan radikal hidroksil
dengan jalan fotolisis uap asam nitrat seperti reaksi berikut ini :
HONO + hv HO. + NO
Radikal hidroksil sering dapat dihilangkan dari lapisan troposfer melalui reaksi dengan
gas metana atau karbon monoksida :
CH4 + HO. H2C. + H2O
CO + HO. CO2 + H.
Selanjutnya radikal metal yang mempunyai kereaktifan tingg, H3C, bereaksi dengan
oksigen.
H3C. + O2 H3COO. + H2O
Membentuk radikal metil peroksil H3COO. Radikal hidroperoksil terbentuk ketika
hydrogen atomic yang dihasilkan dari reaksi.
CO + HO. CO2 + H.
Bereaksi dengan oksigen
H. + O2 HOO.
Radikal hidroperoksil dapat mengalami reaksi rantai terminasi seperti berikut ini:
HOO. + HO. H2O + O2
HOO. + HOO. H2O2 + O2
Hidrogen peroksida, H2O2 yang terbentuk dapat keluar dari atmosfer dengan jalan
pengendapan.. radikal hidroperoksil dapat bereaksi lebih lanjut yang menghasilkan
kembali radikal HO. Ketika bereaksi dengan NO atau ozon, O3.
HOO. + NO NO2 + HO.
HOO. + O2 2 O2 + HO.
Radikal hidroperoksil bereaksi lebih lambat dengan spesi lain dari pada radikal
hidroksil. Sukar untuk mempelajari radikal ini karena tidak mudah untuk memperoleh
radikal indroksil secara bebas.
f. Karbon Dioksida Atmosfer
Komponen karbondioksida, CO2, hanya 0,034 % volume sebagai gas penyusun
atmosfer. Hampir sama dengan uap air, karbon dioksida merupakan komponen-
komponen yang mempunyai fungsi utama untuk mengabsorbsi energi infra merah
yang dipancarkan kembali oleh bumi. Terjadinya peningkatan karbon dioksida ini
terutama disebabkan oleh meningkatkanya pembakaran bahan bakar fosil yang makin
hari makin bertambah. Akibat dari meningkatnya konsentrasi CO2 atmosfer juga
memberikan efek yang potensial terhadap terjadinya kerusakan lingkungan yang
bersifat irreversible bahkan melebihi akibat yang ditimbulkan oleh senjata nuklir.
Namun demikian didasarkan kepada tingkat/konsentrasi CO2 dan intensitas radiasi
ultra violet menunjukkan bahwa terjadi fotodisosiasi dari CO2 oleh cahaya ultra violet
matahari di lapisan teratas atmosfer.
CO2 + hv CO + O
Reaksi ini merupakan sumber utama dari gas CO pada altitude yang lebih
tinggi. Meskipun CO2 mengabsorbsikan radiasi infra merah cukup kuat tetapi radiasi
ini tidak cukup energik untuk menyebabkan terjadinya reaksi kimia.
g. Air dalam Atmosfer
Uap air dalam atmosfer terdapat dalam konsentasi yang cukup luas variasinya,
terutama di atmosfir paling bawah. Secara normal kandungan uap air atmosfir berkisar
antara 13 % volume, meskipun udara ada yang hanya mengandung 0,1% tapi juga
dapat mencapai 5%. Persentase dari kandungan uap air ini menurun cepat dengan
bertambahnya altitude di atmosfer.
Di atmosfer yang lebih tinggi air dalam bentuk gas terlihat pada pembentukan
radikal hidroksil, HO. Dan radikal hidroperoksil, HOO. Sumber utama dari air di
stratosfer adalah oksidasi fotokimia dari metana:
CH2 + O3 CO2 + 2H2O
Air yang terbentuk inilah yang menjadi sumber dari radikal hidroksil di atmosfer
melalui reaksi :
H2O + hv HO. + H
Dimana radikal hidroksil merupakan suatu fenomena kimia atmosfer yang meningkat
akhir-akhir ini.
2. Tuliskan reaksi asam basa dan penukar ion dalam tanah
Jawab :
Reaksi Asam Basa dalam Tanah
Peristiwa pertukaran kation dalam tanah merupakan mekanisme dimana kalium,
kalsium, magnesium dan logam-logam mikro esensial tersedia bagi tanaman. Ketika
ion-ion logam hara terserap oleh akar tanaman, ion hidrogen bertukar dengan ion-ion
metal. Proses ini dengan adanya leaching dari kalsium, magnesium dan ion-ion metal
lainnya dari tanah oleh air yang mengandung asam karbonat cenderung membuat tanah
menjadi asam.
H+
tanah}Ca2++2CO2+2H2O tanah} +Ca2+ akar} +2HCO3-
H+
Tanah bertindak sebagai suatu buffer dan menahan perubahan pH. Oksidasi dan
pyrit dalam tanah menyebabkan pembentukan asam sulfat yang disebut cat clay.
FeS2+31/2O2+H2O Fe2++2H++2SO42-
Telah banyak ditemui lapisan dari asam sulfat tanah dengan pH mencapai 3,0.
Untuk mengetahui telah terjadi pembentukan asam sulfat dapat dilakukan tes dengan
pereaksi hidrogen peroksida terhadap tanah yang mengandung FeS dengan H2O 30%.
FeS2+71/2O2+H2O Fe2++H++2SO42-+7H2O
Kemudian dilakukan tes untuk keasaman dan sulfatnya. Bila hasil pengukuran
menemukan pH dibawah 3,0 menunjukkan adanya pembentukan asam sulfat tanah.
Kebanyakan tanaman dapat tumbuh dengan baik pada pH hamir netral. Bila tanah
menjadi terlalu asam untuk pertumbuhan optimum dari tanaman, dapat dilakukan
dengan jalan menambahkan kalsium karbonat, CO3 ke dalam tanah.
H+
tanah} + CaCO3 tanah} Ca2+ + CO2 +2H2O
H+
Dalam suatu lahan dengan curah hujan rendah, tanah akan cenderung menjadi
sangat basa karena terdapatnya garam-garam seperti Na2CO3. Tanah bersifat basa ini
juga dapat dihilangkan dengan jalan menambahkan aluminium atau besi sulfat, yang
melepaskan asam dalam proses hidrolisis.
2Fe3++3SO42-+ 6H2O 2Fe(OH)3+6H++3SO42-
Untuk menghilangkan sifat basa dari tanah bisa juga dilakukan dengan
menambahkan belerang. Belerang yang ditambahkan ke dalam tanah dioksidasi oleh
bakteri sebagai mediator rekasi pembentukan asam sulfat.
S + 11/2 O2+H2O 2H+ +SO42-
Proses penurunan/ penghilangan sifat kebasaan tanah dengan tambahan belerang
diatas lebih ekonomis.
Reaksi Penukar Ion Dalam Tanah
Tanah mengandung mineral lempung yang merupakan konstituen penting dalam
tanah yang berperan sebagai perangkap alami polutan-polutan yang mengalir bersama
air dipermukaan maupun didalam tanah melalui peristiwa adsorpsi atau pertukaran ion.
a. Reaksi penukar kation
Kapasitas jerapan/kapasitas tukar kation tanah merupakan salah satu sifat
kimia yang terpenting dari tanah dan sangat erat hubungannya dengan kesuburan
tanah. Muatan negatip pada kompleks adsorpsi dinetralkan oleh kation-kation Ca, K,
Mg, Na, NH4, Al, Fe, H dan lain-lain. Pada umumnya semakin besar valensi suatu
kation maka makin sulit kation tersebut ditukar. Mudah atau sukarnya suatu ion
ditukar diberikan dalam suatu deretan lyotropi : Li>Na>K>NH4>Mg>Ca>Sr>Ba>H.
Ion-ion yang terletak di sebelah kiri lebih mudah dilepaskan dari pada ion-ion yang
terletak di sebelah kanannya. Reaksi pertukaran kation melibatkan H+, Kation yang
terikat dapat ditukar oleh kation lainnya dan proses ini dinamakan sebagai pertukaran
kation. Reaksi pertukaran ini berlangsung instan.Contoh reaksinya :
Ca2+(tanah) + 2NH4+ (NH4)2+ (tanah) + Ca2+
Pertukaran kation ini mempunyai arti penting dalam serapan unsur hara oleh
tanaman, kesuburan tanah, retensi hara dan pemupukan. Kation yang terikat biasanya
tersedia untuk tanaman dengan menukarnya dengan ion H+ hasil respirasi akar
tanaman. Hara yang ditambahkan ke dalam tanah melalui pemupukan akan diikat
oleh permukaan koloid tanah dan dapat dicegah dari pelindian. Sehingga dapat
menghindari kemungkinan pencemaran air tanah (ground water).
b. Reaksi penukar anion
Anion dalam larutan tanah dijerap oleh tapak yang bermuatan positif pada
permukaan mineral liat dan bahan organik. Pertukaran anion dapat terjadi juga pada
gugus OHNpada permukaan hidroksil mineral liat kaolinit. Lepasnya ion OH dari Fe
hidroksida dan Al oksida merupakan mekanisme penting untuk pertukaran anion,
terutama pada tanah yang berada dengan tingkat pelapukan tinggi di daerah tropis
dan sub tropis. Anion-anion seperti Cl- dan NO3- dapat juga dijerap walaupun
bersifat mobil dalam tanah walaupun tidak sekuat jerapan ion phosphate dan sulphat.
Urutan kekuatan jerapan mengikuti deret :
H2PO4- > SO42- > NO3- > Cl-
Pada kebanyakan tanah-tanah ion H2PO4- merupakan anion utama yang
terjerap, meskipun beberapa tanah asam juga menjerap SO42-. Mekanisme jerapan
H2PO4- dalam tanah lebih kompleks dari mekanisme pengikatan secara elektrostatis
seperti SO42-, NO3- dan Cl-. Ion H2PO4- dapat dijerap oleh mineral oksida Al dan
Fe melalui reaksi yang menghasilkan ikatan kimia non elektrostatis (Gambar 3.7)

Adsorpsi Kimia Ion Phospat Oleh Mineral Besi Hidroksida Di Dalam Tanah Dan
Menunjukkan KTA Pada Tanah Asam

3. Tuliskan reaksi kimia proses pencemar!


Jawab:
a. Reaksi Pencemar di Air
Adanya kandungan logam-logam kimia dalam air, dikarenakan pembuangan
limbah pabrik. Pembuangan limbah logam ini berbahaya bagi ekosistem air dan juga
bagi manusia jika dikonsumsi. Contohnya:
Pb + H2O Pb(OH2)
Ca + H2O Ca(OH2)
b. Reaksi pencemar di udara

Reaksi pembakaran terhadap bahan bakar selain terjadi gas C02 dan H2O, maka
karena adanya suhu tinggi pada pembakaran tersebut maka terjadi pula kemungkinan
reaksi-reaksi pembentukan gas lainnya dengan udara (yang terdiri dari berbagai
komponen) sebagai berikut :

CO2 + C 2 CO

H2 + CO2 CO + H2O

CO2 CO + 0,5 H2O

N2 + O2 2NO

2NO + O2 2NO2
S + O2 SO2

2SO2 + O2 2SO3

SO3 + H2O H2SO4

2H2O 2H2 + O2

N2 + 3H2 2NH3

H2O H + OH

NO2 NO + O

O2 + O O3 (ozon)

NO + O3 NO2 + O2

4. Jelaskan komposisi struktur tanah?


Jawab:
komposisi tanah terdiri dari beberapa komponen utama yaitu sebagai berikut:

a. Air dan Udara tanah


Setiap tanah memiliki ruang pori-pori (pore space), yang nantinya akan diisi
oleh udara dan air. Komposisi air dan udara dalam pori-pori tanah tidak selalu sama
atau berubah-ubah. Perbandingan tersebut sangat tergantung pada kondisi cuaca dan
faktor lingkungan lainnya. Keberadaan air dan udara dalam tanah sangat penting bagi
pertumbuhan tanaman dan mikroba tanah. Air sangat berperan dalam menjaga
kesegaran atau vigoritas tanaman. Selain itu air juga berfungsi untuk melarutkan
unsur-unsur hara, sehingga dapat diserap dengan mudah oleh tanaman.

b. Bahan Mineral
Mineral inorganik adalah sumber hara potensial serta dapat menyediakan
hampir semua unsur hara kecuali nitrogen bagi pertumbuhan tanaman. Mineral
inorganik ini berasal dari pecahan-pecahan batu-batuan yang berukuran sangat kecil.
Sehingga ada yang berukuran sangat kecil seperti liat dan ada juga yang berukuran
agak besar (kasar) seperti pasir dan kerikil.
c. Bahan Organik
Bahan organik adalah bahan mineral tanah yang sangat mudah lapuk. Ia
merupakan sumber utama unsur nitrogen (N) di dalam tanah. Sedangkan hasil
pelapukan dari bahan organik sangat penting yaitu humus. Humus ini nantinya
bersama kolloid liat akan berfungsi sebagai bahan aktif yang merupakan gudang
penyimpan atau pelepasan unsur hara bagi tanaman.
Struktur pada tanah
a. Struktu tanah berbutir (granular): Agregat yang membulat, biasanya diameternya tidak
lebih dari 2 cm. Umumnya terdapat pada horizon A yang dalam keadaan lepas disebut
Crumbs atau Spherical.
b. Kubus (Bloky): Berbentuk jika sumber horizontal sama dengan sumbu vertikal. Jika
sudutnya tajam disebut kubus (angular blocky) dan jika sudutnya membulat maka
disebut kubus membulat (sub angular blocky). Ukuranya dapat mencapai 10 cm.
c. Lempeng (platy): Bentuknya sumbu horizontal lebih panjang dari sumbu vertikalnya.
Biasanya terjadi pada tanah liat yang baru terjadi secara deposisi (deposited).
d. Prisma: Bentuknya jika sumbu vertikal lebih panjang dari pada sumbu horizontal. Jadi
agregat terarah pada sumbu vertikal. Seringkali mempunyai 6 sisi dan diameternya
mencapai 16 cm. Banyak terdapat pada horizon B tanah berliat. Jika bentuk puncaknya
datar disebut prismatik dan membulat disebut kolumner.

5. Jelaskan karakteristik kimia air


Jawab :
Karakteristik kimia air
a. Klorida (Cl)
Klorida adalah merupakan anion pembentuk Natrium Klorida yang
menyebabkan rasa asin dalam air bersih (air sumur). Kadar klorida pada sampel air
dengan menggunakan metode Argentometri di dapatkan nilai kadar klorida 9,10 mg/liter
dan telah memenuhi persyaratan kualitas air minum, sebagaimana kadar maksimal
klorida yang diperbolehkan untuk air minum adalah 250 mg/liter.
b. Derajat Keasaman ( pH )
Pembatasan pH dilakukan karena akan mempengaruhi rasa, korosifitas air dan
efisiensi klorinasi. Beberapa senyawa asam dan basa lebih toksid dalam bentuk
molekuler, dimana disosiasi senyawa-senyawa tersebut dipengaruhi oleh pH. Pengaruh
yang menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan standar kualitas air
minum dalam hal pH yang lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi dapat
menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang sangat
menggangu kesehatan.
c. DO (Dissolved Oxygent)
DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintsis dan
absorbsi atmosfer/udara. Semakin banyak jumlah DO maka kualitas air semakin baik.
d. BOD (Bioloigical Oxygent Demand)
BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk
menguraikan bahan-bahan organik (zat pencerna) yang terdapat di dalam air buangan
secara biologi.
e. COD (Chemical Oxygent Demand)
COD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-
bahan organik secara kimia.
f. Kesadahan
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air,
umumnya Ion Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air
sadah juga merupakan air yang memiliki kadar mineral yang tinggi. Air dengan
kesadahan yang tinggi memerlukan sabun lebih banyak sebelum terbentuk busa.
g. Senyawa-senyawa Kimia yang Beracun
Kehadiran unsur arsen (As) pada dosis yang rendah sudah merupakan racun
terhadap manusia sehingga perlu pembatasan yang agak ketat. Kehadiran besi (Fe)
dalam air bersih akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau logam, menimbulkan warna
koloid merah (karat) akibat oksidasi oleh oksigen terlarut yang menjadi racun bagi
manusia.
6. Jelaskan tentang Ekosistem dan Sumber Daya Alam serta Siklus Biogeokimia.
Jawab:
a. Ekosistem
ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk dikarenakan hubungan
timbal balik yang tidak dapat terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Dalam suatu ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang secara bersama-sama
dengan lingkungan fisik. lingkungan fisik dan sebaliknya organisme juga dapat
memengaruhi lingkungan fisik yang digunakan untuk keperluan hidup. Berikut
komponen pembentuk ekosistem dan tipe-tipe ekosistem.
Komponen Pembentuk Ekosistem
1. Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup merupakan komponen fisik dan kimia yang
medium atau substrat sebagai tempat berlangsungnya kehidupan atau lingkungan
tempat hidup. Sebagian besar dari komponen abiotik memiliki beragam variasi
dalam ruang dan waktu. Komponen abiotik berupa bahan organik, senyawa
anorganik, serta faktor yang memengaruhi distribusi organisme, antara lain: suhu,
air, garam, cahaya matahari, tanah dan batu, serta iklim.
2. Biotik
Komponen biotik merupakan suatu komponen yang menyusun ekosistem
selain komponen abiotik. Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup sendiri
dibedakan menjadi 2, yaitu heterotrof atau konsumen dan dekomposer atau
pengurai:
Heterotrof / konsumen
Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan dari
bahan-bahan organik yang telah disediakan oleh organisme lain sebagai sumber
makanannya. Komponen heterotrof disebut konsumen makro atau fagotrof karena
makanan yang dimakan berukuran kecil. Yang tergolong golongan heterotrof
adalah manusia, hewan, mikroba, dan jamur.
Pengurai / dekomposer
Pengurai atau dekomposer merupakan organisme yang menguraikan
bahan-bahan organik yang berasal dari organisme yang telah mati. Pengurai
disebut konsumen makro atau sapotrof. Hal ini karena makanan yang telah
dikonsumsi memiliki ukuran yang lebih besar. Yang tergolong golongan pengurai
atau dekomposer adalah bakteri dan jamur. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu:
1. Aerobik : oksigen sebagai penerima elektron atau oksidan
2. Anaerobik : oksigen tidak terlibat dan bahan organik sebagai penerima
elektron atau oksidan
3. Fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang sudah teroksidasi juga
sebagai penerima elektron. Komponen tersebut berada di
suatu tempat serta berinteraksi membentuk kesatuan ekosistem
yang teratur.
Tipe-Tipe Ekosistem
Akuatik (air) Terestrial (darat) Ekosistem buatan
1. Ekosistem air tawar 1. Hutan hujan tropis
2. Ekosistem air laut 2. Sabana 1. Bendungan
3. Ekosistem estuari 3. Padang rumput
4. Ekosistem pantai 4. Gurun
2. Hutan tanaman produksi
5. Ekosistem sungai 5. Hutan gugur
6. Ekosistem terumbu 6. Taiga seperti jati serta pinus
7. Tundra
karang
8. Karst (batu gamping
7. Ekosistem laut dalam 3. Agroekosistem yang
8. Ekosistem lamun /gua)
berupa sawah tadah hujan

4. Sawah irigasi

5. Perkebunan sawit

b. Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar
alam lingkungan hidup kita.

Sumber daya alam berdasarkan jenis :

1. sumber daya alam hayati / biotik adalah sumber daya alam yang berasal dari
makhluk hidup. Contoh : tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain

2. sumber daya alam non hayati / abiotic adalah sumber daya alam yang berasal dari
benda mati. Contoh : bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain

Sumber daya alam berdasarkan sifat pembaharuan :

1. sumber daya alam yang dapat diperbaharui / renewable yaitu sumber daya alam
yang dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan. Contoh : air,
tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan lain-lain

2. sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui / non renewable ialah sumber daya
alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali saja
atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah. Contoh : minyak bumi, batubara,
timah, gas alam.

3. Sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya / unlimited, contoh : sinar
matahari, arus air laut, udara, dan lain lain.

Sumber daya alam berdasarkan kegunaan atau penggunaannya


1. sumber daya alam penghasil bahan baku adalah sumber daya alam yang dapat
digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya akan
menjadi lebih tinggi. Contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian, dan
lain-lain

2. sumber daya alam penghasil energy adalah sumber daya alam yang dapat
menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka
bumi. Misalnya : ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi,
gas bumi, dan lain sebagainya.

c. Siklus Biogeokimia

Siklus biogeokimia atau yang biasa disebut dengan siklus organik-anorganik


adalah siklus unsur-unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke
komponen biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Macam-macam Siklus
Biogeokimia :

Siklus Nitrogen
Pada umumnya makhluk hidup tidak dapat mengambil langsung nitrogen yang
ada di udara. Tapi nitrogen dapat diambil pada proses fiksasi nitrogen oleh bakteri
Azotobacter dan Rhizobium.

Siklus Nitrogen
Di alam, Nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa organik seperti urea, protein,
dan asam nukleat atau sebagai senyawa anorganik seperti ammonia, nitrit, dan nitrat.
Tumbuhan menyerap nitrogen dalam bentuk nitrit ataupun nitrat dari dalam tanah
untuk menyusun protein dalam tubuhnya. Ketika tumbuhan dimakan oleh herbivora,
nitrogen yang ada akan berpindah ke tubuh hewan tersebut bersama makanan. Ketika
tumbuhan dan hewan mati ataupun sisa hasil ekskresi hewan (urine) akan diuraikan
oleh dekomposer menjadi amonium dan amonia. Oleh bakteri nitrit (contohnya
Nitrosomonas), amonia akan diubah menjadi nitrit, proses ini disebut sebagai nitritasi.
Kemudian, nitrit dengan bantuan bakteri nitrat (contohnya Nitrobacter) akan diubah
menjadi nitrat, proses ini disebut sebagai proses nitratasi.
Peristiwa proses perubahan amonia menjadi nitrit dan nitrat dengan bantuan
bakteri disebut sebagai proses nitrifikasi. Adapula bakteri yang mampu mengubah
nitrit atau nitrat menjadi nitrogen bebas di udara, proses ini disebut sebagai
denitrifikasi.
Siklus karbon dan Oksigen

Siklus karbon dan Oksigen


Sumber karbon di alam: CO2

CO2 di alam fotosintesis tumbuhan mati karbon tersimpan di dalam fosil


Makhluk hidup bernapas mengeluarkan CO2 dipakai untuk fotosintesis
Hewan mati karbon tersimpan di dalam fosil
Fosil bahan bakar CO2 terlepas kembali ke udara

Proses timbal balik fotosintesis dan respirasi seluler bertanggung jawab atas
perubahan dan pergerakan utama karbon. Naik turunnya CO2 dan O2 atmosfer secara
musiman disebabkan oleh penurunan aktivitas Fotosintetik. Akan tetapi pembakaran
kayu dan bahan bakar fosil menambahkan lebih banyak lagi CO2 ke atmosfir. Sebagai
akibatnya jumlah CO2 di atmosfer meningkat.
Siklus Air
Perpindahan air dari darat, laut, sungai, rawa, atmosfer, dan antara organisme
dengan lingkungan.

Siklus Air

Tahapan:
a. Air dari permukaan bumi akan menguap (evaporasi)
b. Di udara, air tersebut akan menjadi awan dan mengalami kondensasi
c. Terjadi hujan, air turun kembali ke permukaan bumi
Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air. Uap air berasal dari air di daratan
dan laut yang menguap karena panas cahaya matahari. Sebagian besar uap air di
atmosfer berasal dari laut karena laut mencapai tiga perempat luas permukaan bumi.
Uap air di atmosfer terkondensasi menjadi awan yang turun ke daratan dan laut dalam
bentuk hujan. Air hujan di daratan masuk ke dalam tanah membentuk air permukaan
tanah dan air tanah.
Tumbuhan darat menyerap air yang ada di dalam tanah. Kemudian melalui
tranpirasi uap air dilepaskan oleh tumbuhan ke atmosfer. Hewan memperoleh air
langsung dari air permukaan serta dari tumbuhan dan hewan yang dimakan, sedangkan
manusia menggunakan sekitar seperempat air tanah. Sebagian air keluar dari tubuh
hewan dan manusia sebagai urin dan keringat.
Air tanah dan air permukaan sebagian mengalir ke sungai, kemudian ke danau
dan ke laut. Siklus ini di sebut Siklus Panjang. Sedangkan siklus yang dimulai dengan
proses Transpirasi dan Evapotranspirasi dari air yang terdapat di permukaan bumi, lalu
diikuti oleh Presipitasi atau turunnya air ke permukaan bumi disebut Siklus Pendek.
Siklus Belerang (sulfur)
Sulfur fotosintesis hewan protein
Sulfur mengalir ke laut atau terurai menjadi gas H2S dan SO2 hujan

Siklus Belerang (Sulfur)


Belerang dalam tubuh organisme merupakan unsur penyusun protein. Di alam,
sulfur (belerang) terkandung dalam tanah dalam bentuk mineral tanah dan di udara
dalam bentuk SO atau gas sulfur dioksida. Ketika gas sulfur dioksida yang berada di
udara bersenyawa dengan oksigen dan air, akan membentuk asam sulfat yang ketika
jatuh ke tanah akan menjadi bentuk ion-ion sulfat (SO4 2- ). Kemudian ion-ion sulfat
tadi akan diserap oleh tumbuhan untuk menyusun protein dalam tubuhnya. Ketika
manusia atau hewan memakan tumbuhan, maka akan terjadi perpindahan unsur
belerang dari tumbuhan ke tubuh hewan atau manusia.
Ketika hewan atau tumbuhan mati, jasadnya akan diuraikan oleh bakteri dan
jamur pengurai dan menghasilkan bau busuk, yaitu gas hidrogen sulfida (H2S) yang
akan dilepas ke udara dan sebagian tetap ada di dalam tanah. Gas hidrogen sulfida
yang ada di udara akan bersenyawa dengan oksigen membentuk sulfur oksida, dan
yang di tanah oleh bakteri tanah akan diubah menjadi ion sulfat dan senyawa sulfur
oksida yang nanti akan diserap kembali oleh tumbuhan.
Siklus Fosfor
Siklus Fosfor
Sangat dibutuhkan untuk membentuk asam nukleat, protein, ATP
Fosfor tidak mengalami fase gan
Batuan yang mengandung fosfat pelapukan fosfat terbawa ke laut terbentuk
sedimen
Bakteri dan jamur mengurai materi anorganik di tanah fosfor dipakai
tumbuhan
Fosfat di tanah digunakan tumbuhan dimakan herbivor dimakan karnivor
fosfat keluar melalui urin dan feses.
Posfor merupakan elemen penting dalam kehidupan karena semua makhluk hidup
membutuhkan posfor dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Fosfat), sebagai sumber energi
untuk metabolisme sel. Posfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat (PO43-). Ion
Fosfat terdapat dalam bebatuan. Adanya peristiwa erosi dan pelapukan menyebabkan
fosfat terbawa menuju sungai hingga laut membentuk sedimen. Adanya pergerakan dasar
bumi menyebabkan sedimen yang mengandung fosfat muncul ke permukaan. Di darat
tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut dalam air tanah Herbivora mendapatkan fosfat
dari tumbuhan yang dimakannya dan karnivora mendapatkan fosfat dari herbivora yang
dimakannya. Seluruh hewan mengeluarkan fosfat melalui urin dan feses. Bakteri dan
jamur mengurai bahan-bahan anorganik di dalam tanah lalu melepaskan pospor kemudian
diambil oleh tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai