BAB III Melati Fix BGT
BAB III Melati Fix BGT
ANALISA SITUASI
Bagan 3.1
Struktur Organisasi Ruang Melati RSUD Abdul WahabSjahranie
Samarinda Tahun 2017
DIREKTUR
WAKIL DIREKTUR
PELAYANAN
KOORDINATOR PERAWATAN
ADMINISTRASI
Kepala Ruang IRNA
Ns. Sri Rohana S.Kep
2. Tenaga Keperawatan
2 Perempuan 37 100
Total 37 100
Table. 3.1
Jumlah Tenaga Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Di Ruang Melati RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2016
No Tingkat
Jumlah Persentase (%)
Pendidikan
1 Ners 5 13,5 %
2 Sarjana
3 8,1 %
Keperawatan
3 D-IV Keperawatan 2 5,4 %
4 D-III Keperawatan 27 72%
Total 37 100 %
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa jumlah tenaga keperawatan diruang
melati berjumlah 37 orang dengan persentase tingkat pendidikan tertinggi
adalah DIII-Keperawatan (72,9%). Jumlah tersebut tentu sudah memenuhi
jumlah perawat professional yang harus ada disetiap ruangan menurut syarat
PPNI, yaitu berjumlah 85%. Sedangkan menurut PPNI sendiri pengertian
perawat professional adalah perawat yang minimal setaraf dengan pendidikan
D-III keperawatan.
4. Status Kepegawaian
Berdasarkan hasil data yang dikumpulkan status kepegawaian di ruang
Melati sebagai berikut :
Tabel 3.4 Daftar Status Kepegawaian di Ruang Melati RSUD Abdul
Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2017 (n=37)
No Status Pegawai Jumlah Persentase %
1 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 5 13.5%
2 Honorer 32 86,5%
Total 37 100
Table.3.2
Jumlah Tenaga Keperawatan dan Non Keperawatan
Di Ruang Melati RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2016
Persentase
No Jabatan Jumlah
(%)
1 Dokter spesialis anak 7 33,33 %
2 Dokter spesialis bedah anak 3 14,30 %
3 Dokter CM 1 4,76 %
4 Administrasi 2 9,52 %
5 POS 2 9,52 %
6 Cleaning Service 5 23,81 %
7 Ahli Gizi 1 4,76 %
Total 21 100 %
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa jumlah tenaga non keperawatan
diruang melati berjumlah 21 orang yang terdiri dari Dokter spesialis anak,
Dokter spesialis bedah anak, Dokter CM, Administrasi, POS, Cleaning
Service, Ahli Gizi dengan persentase 100%.
6. Jumlah tingkat ketergantungan
Table 3.3
Jumlah tingkat ketergantungan (Tgl 29 Mei 2017 )Di ruang Melati RSUD
Abdul Wahab Sjahranie SamarindaTahun 2017
Table.3.5
Jumlah tingkat ketergantungan (31 Mei 2017 )Di ruang Melati RSUD Abdul
Wahab Sjahranie SamarindaTahun 2017
Tabel 3.7
Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan Di ruang Melati RSUD
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tanggal 30 Mei 2017
No Kategori Pagi Sore Malam
1 Minimal 0 0 0
2 Parsial 43 x 0,27 = 43 x 0,15 = 43 x 0,10 =
11,61 6,45 4,3
3 Total 1 x 0,36 = 1 x 0,30 = 1 x 0,20 =
0,36 0,30 0,20
Total 11,97 6,75 4,5
b. Untuk perhitungan jumlah tenaga perlu ditambah (faktor koreksi) yaitu hari
libur/cuti/hari besar (Loss day)
Rumus :
+ +
+ +
= , =
c. Metode ini dikembangkan oleh Ilyas sejak tahun 1995, rumus dasar dari
formula ini adalah sebagai berikut:
365
=
285/
7 (80 % 59 ) 365
=
(285 7 )
120596
= ( 1995)
= 60, 4
Keterangan :
50
29 2017 100% = 84,7 % = 85%
59
44
30 2017: 100% = 74,5 % = 75%
59
47
31 2017 100% = 79,6 % = 80%
59
Dari hasil observasi selama 3 hari didapatkan nilai BOR rata-rata sebanyak
80% sehingga dapat dilihat bahwa persentase pemakaian tempat tidur tahun
2017 adalah ideal.
131
= 29 2017
15
= 8,7 = 9 hari
34
b. = 30 2017
4
= 8,5 = 9 hari
11
c. 31 2017
1
= 11 hari
(59 3 ) 176
(20)
177176
= 0,05
20
2952
2016 = 46,125 = 46
64
207
2017 = 3,5 = 4
59
204
2017 = 3,4 = 3
59
192
2017 = 3,2 = 3
59
436
2017 = 7,3 = 7
59
206
2017 = 3,4 = 3
59
Dari perhitungan data didapatkan nilai BTO dilihat dari tahun 2016 sebesar
46 kali dan ditahun 2017 dari bulan januari 2017 4 kali/bulan, februari 3
kali/bulan, maret 3 kali/bulan, Aprill 7 kali/bulan, April 7kali/bulan, Mei 3
kali/bulan sehingga dapat disimpulkan bahwa frekuensi tempat tidur adalah
idealnya yaitu 48 kali.
Tabel 3.8
Berdasarkan Jumlah Tempat Tidur Di Ruang Melati RSUD Abdul
Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2016
TIM 1 TIM 2
Kamar Jumlah Bed Kamar Jumlah Bed
1 5 Bed 4 6 Bed
2 10 Bed 5 11 Bed
13 2 Bed 6 2 Bed
14 4 Bed 7 2 Bed
15 2 Bed 8 2 Bed
16 2 Bed 9 2 Bed
R. Bermain 1 ruangan 10 9 Bed
Jumlah total bed tim 1 + tim 2 = 25 + 34 = 59 bed
Table.3.10
Daftar Peralatan dan Sarana Kesehatan Di Ruang Melati
RSUD Abdl Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2016
1 Stetoskop 10 Baik
2 Tensi meter 4 Baik
3 Thermometer 5 Baik
4 Senter 2 Baik
5 Gluko Test 4 Baik
6 Set Perawatan Luka CCSD Baik dan
Lengkap
7 Set Lumbal Fungsi CCSD Baik dan
lengkap
8 Tromol Tidak ada Tidak ada
9 Korentang dan tempat Tidak ada Tidak ada
10 Bengkok 4 Baik
11 Gunting Perban 2 Baik
12 Kom CCSD Baik
13 Standar Kom CCSD Baik
14 Skerem 3 Baik
15 Telepon 4 Baik
16 Almari alat tenun 1 Baik
17 Almari obat 4 Baik
18 Lemari es untuk obat 2 Baik
19 Pojok laktasi 1 Baik
e) Administrasi Penunjang
Tabel 3.11
Daftar Administrasi Penunjang di Ruang Melati RSUD
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2016
No Nama Barang Keterangan
1 Buku timbang terima Ada
2 SOP dan SAK Ada
3 Buku obat dan alat Ada
4 Format Pemberian obat Ada
5 Format discharge planning Ada
6 Format persetujuan tindakan pasien Ada
7 Format persetujuan pulang atas permintaan Ada
sendiri
8 Format pengirian laboratorium Ada
9 Format konsul dokter Ada
10 Format cek list operasi Ada
11 Format visite harian Ada
12 Format surat kematian Ada
13 Format surat kematian Ada
14 Format keterangan pengambilan jenazah Tidak ada
15 Jadwal dokter jaga Ada
16 Format rehabilitasi medik Ada
17 Format penolakan tindakan ada Ada
18 Format permintaan pemeriksaan radiologi Ada
19 Format perminaan darah untuk transfusi Ada
20 Format gravik vital sign Ada
21 Daftar dinas pegawai keperawatan Ada
22 Papan jadwal operasi Ada
Bagan 3.2
Alur operan / timbang terima/hand over (Nursalam , 2013)
Pasien
Tindakan
Telah dilakukan Belum dilakukan
Perkembangan/keadaan
pasien
Masalah :
1. Teratasi
2. Belum teratasi
3. Teratasi sebagian
4. Muncul masalah baru
3) Ronde keperawatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan serta CCM
di Ruang Melati diperoleh informasi bahwa sebagian dari mereka
mengerti tentang ronde keperawatan tapi tidak pernah dilakukan.
Berdasarkan hasil observasi kemungkinan yang menjadi kendala
dalam kegiatan ronde keperawatan karena jumlah tenaga perawat
yang tidak sebanding dengan jumlah pasien, kesibukan tim
kesehatan yang lain
Saran :
Diadakan sosialisasi tentang ronde keperawatan kepada seluruh
staff dan dimasukkan ke dalam jadwal kegiatan.
4) Supervisi Keperawatan
Dari hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruangan dari
tanggal 29-31 Mei 2017, didapatkan bahwa data supervisi
diruangan dilakukan oleh kepala ruangan untuk pagi hari dan piket
keperawatan pada sore dan malam hari, sedangkan supervisi
Askep, kondisi pasien dan kinerja staff belum ada format yang
baku dan piket keperawatan hanya melakukan supervisi absen
kehadiran perawat dan kondisi pasien di ruangan. Belum ada
format supervisi yang baku yang digunakan oleh kepala ruangan.
Saran :
a) Supervisi keperawatan sebaiknya tidak hanya dilakukan oleh
kepala ruangan, tapi ketua tim dapat melakukan supervisi
terhadap anggota lain.
b) Kegiatan supervisi sebaiknya dilakukan pada saat, pada waktu
mulai shift, sepanjang hari dinas, sekali dalam sehari
Disediakannya format kegiatan supervisi yang meliputi :
- Instrumen supervisi Asuhan Keperawatan Pasien Secara
Langsung
- Instrumen Supervisi Pada Kepala Ruangan
- Instrumen Supervisi Pada Perawatan Primer / Ketua Tim
5) Discharge Planning
Discharge Planning di ruang melati dilakukan pada pasien yang
sudah diperbolehkan pulang. Discharge planning dilakukan oleh
perawat. Berdasarkan hasil wawancara, proses dari discharge
planning yang dilakukan dengan cara perawat yang bertugas pada
shift tersebut yang bertugas mengisi dan yang merencanakan
discharge planning kemudian dilaporkan kepada ketua tim.
Hasil observasi didapatkan discharge planning telah diisi.
Format Pengkajian Discharge Planning Ruang Melati
a) Fungsi Perencanaan
Tabel 3.12 Fungsi Perencanaan Karu Di Ruang Melati
RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Tahun 2017
Dilaksanakan 12 100
Tidak dilaksanakan 0 0
Total 12 100
b) Fungsi Pengorganisasian
Tabel 3.13 Fungsi Pengorganisasian Di Ruang Melati
RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Tahun 2017
Dilaksanakan 7 90 %
Tidak dilaksanakan 1 10 %
Total 8 100
Dilaksanakan 6 66,67 %
Tidak dilaksanakan 3 33,33 %
Total 9 100 %
d) Fungsi Pengarahan
Tabel 3.15 Fungsi Pengarahan Di Ruang Melati RSUD
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2017
dilaksanakan 9 100 %
Tidak dilaksanakan 0 0%
Total 9 100 %
Masalah :
Supervisi yang dilakukan belum terjadwal dan terstruktur
karena tidak ada panduan yang dipakai
e) Fungsi Pengendaliaan
Tabel 3.16 Fungsi Pengendalian Karu Di Ruang Melati
RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Tahun 2017
Dilaksanakan 11 100
Tidak dilaksanakan 0 0
Total 11 100
Dilaksanakan 4 100
Tidak dilaksanakan - -
Berdasarkan hasil kuesioner dan hasil observasi,
didapatkan data bahwa 100% Katim Ruangan Melati telah
melaksanakan fungsi perencanaan dengan baik, memiliki
rencana harian dan bulanan namun belum memiliki format
perencanaan yang baku.
b) Fungsi Pengorganisasian
Tabel 3.18 Fungsi Pengorganisasian Katim Di Ruang
Melati RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Samarinda Tahun 2017
Dilaksanakan 10 100
Tidak dilaksanakan - -
Total 10 100
c) Fungsi Ketenagaan
d) Fungsi Pengarahan
Tabel 3.20 Fungsi Pengarahan Katim Di Ruang Melati
RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Tahun 2017
Dilaksanakan 7 100 %
Tidak dilaksanakan - -
Total 7 100 %
Berdasarkan hasil kuesioner diperoleh data bahwa katim
ruangan Melati RSUD Abdul Wahab Sjahranie telah
melaksanakan fungsi pengarahan dengan baik. Pengarahan
dari katim diberikan kepada perawat pelaksana terkait
tindakan keperawatan yang akan diberikan kepada pasien dan
katim mendapatkan motivasi dari kepala ruangan untuk
pengembangan diri, supervisi melakukan bimbingan.
e) Fungsi Pengendaliaan
Tabel 3.21 Fungsi Pengendalian Katim di Ruang Melati
RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Tahun 2017
Indikator Jumlah Persentase %
Dilaksanakan 3 60 %
Tidak dilaksanakan 2 40 %
Total 5 100
Dilaksanakan 15 71,4
Tidak dilaksanakan 6 28,6
Total 21 100
Masalah perencanaan :
Belum maksimalnya penerapan metode tim
SAK yang tersedia masih mengacu pada sepuluh penyakit
terbanyak (diagnosa medis) dan belum ada revisi.
Tindakan yang dilakukan belum sesuai SOP
Masalah pengorganisasian :
Pendelegasian tugas tidak sesuai dengan job description.
Koreksi khusus terhadap asuhan keperawatan yang belum
teratasi tidak dilakukan
Masalah pengendalian :
Kegiatan mutu pelayanan keperawatan diruang melati belum
optimal.
Masalah pengarahan :
SAK belum diperbaharui.
Pelaksanaan asuhan keperawatan belum sesuai SOP.
Total 21 100
Dilaksanakan 18 90
Tidak dilaksanakan 2 10
Total 20 100
a) Matrix IFE
Tabel 3.12
Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix di Ruang Melati
Bulan Mei 2017
No Critical Success Factor Bobot S Total
Kekuatan (Strenghts)
1 Adanya visi, misi rumah sakit 0,1 4 0,4
2 Adanya struktur organisasi dan
tatalaksana kerja yang dilengkapi
0,1 4 0,8
dengan uraian tugas dan sistem
komando yang jelas
3 Adanya SOP 0,1 2 0,3
4 Sudah ada Metode Praktik
Keperawatan Profesional (metode 0,05 2 0,1
tim)
5 Tenaga perawat yang tersedia
diruang melati Sarjana
0,05 4 0,2
keparawatan 3, ners 5, D IV 2,
dan D III 27 orang.
6 Rumah Sakit milik pemerintah,
sehingga tidak ada masalah 0,1 4 0,4
dalam anggran.
7 Sumber dana ruangan diperoleh
dari dana operasional yang 0,1 3 0.3
diberikan dari pihak RSUD
8 Rumah sakit RSUD AWS
merupakan rumah sakit pusat
rujukan dan tempat praktik bagi 0,05 3 0,15
institusi pendidikan kesehatan di
wilayah kalimantan timur
9 Ada komite keperawatan 0,1 2 0,2
10 Sebagai rumah sakit terakreditasi 0,2 4 0,8
kelas A di wilayah kalimantan
timur serta persiapan menuju
akreditasi JCI.
11 Penjadwalan dinas telah disusun 0,02 3 0.06
12 Pre dan post confrence telah
0.03 3 0.09
dilaksanakan
1
3,8
Total
Kelemahan (Weakness)
1 Jumlah tenaga perawat belum
0,1 3 0,3
memenuhi standar
2 Belum ada otonomi secara penuh
dalam pengelolaan dana dan 0,05 3 0,6
peningkatan asuhan keperawatan
3 Fasilitas pelayanan keperawatan
0,1 3 0,3
belum optimal
4 MPKP metode TIM belum berjalan
0,1 3 0,3
secara maksimal
5 SAK yang ada belum ada revisi,
dan Belum ada SAK untuk 10
0,2 3 0,015
keluhan utama klien berdasarkan
Nanda Nic Noc
6 Pendokumentasian askep belum
0,2 3 0,6
berjalan secara maskimal
7 Fungsi Pengarahan (supervisi)
kepala ruangan & ketua tim belum 0,1 3 0,3
berjalan maksimal
8 Belum memiliki visi dan misi
0,1 2 0,2
ruangan
9 Belum dilaksanakan ronde
0,05 3 0.015
keperawatan secara rutin.
Total 1 2,63
3,8 - 2,63 = 1,17
S-W
b) Matrix EFE
Tabel 3.13
External Factor Evaluation (EFE) Matrix Ruang Melati
Bulan Oktober 2013
No Critical Success Factor Bobot AS Skor
Peluang (opprotunities)
1 Kerjasama dengan institusi
pendidikan keperawatan sebagai 0,1 4 0,4
lahan praktik
2 Adanya kerjasama dengan pihak
luar rumah sakit untuk 0,1 4 0,4
pengadaan alat kesehatan.
4 Persiapan RS menuju akreditasi
0,2 2 0,4
JCI
5 Adanya kebijakan rumah sakit
untuk mengajukan kelengkapan 0,2 4 0,8
peralatan yang belum terpenuhi
6 Tersedianya SOP 0,1 3 0,3
7 Diberikan Kesempatan bagi
perawat untuk meningkatan
0,2 2 0,6
pendidikan keperawatan
berkelanjutan
8 Adanya kerja sama yang baik
antara mahasiswa dengan 0,1 3 0,3
pegawai ruangan
Total 3,2
1
Ancaman (Threats)
1 Semakin bertambahnya
beberapa rumah sakit swasta
yang menerima jaminan 0,2 4 0,8
kesehatan yang lebih lengkap.
6 Berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi
dalam ilmu keperawatan yang 0,2 3 0,6
tidak diimbangi dengan minat
untuk mengakses informasi.
Total 1 2,9
O T 3,2 2,9= 0.3
0,3
1,17 S
w
i. PRIORITAS MASALAH
Setelah diidentifikasi dari 7 masalah, selanjutnya masalah tersebut
diproritaskan berdasarkan metode pembobotan dengan memperhatikan
aspek-aspek yang meliputi; kecenderungan besar dan seringnya kejadian
masalah tersebut (Magnitude=Mg), besarnya kerugian yang ditimbulkan
(severity=Sv), berfokus pada keperawatan sehingga dapat diatur
perubahannya (Managebility=Mn), perhatian terhadap bidang keperawatan
(Nursing Concern =Nc), dan ketersediaan sumber daya (Affordability=Af),
Setiap aspek akan diberi nilai 1-5 dengan ketentuan : Nilai 1 jika sangat
kurang sesuai, nilai 2 jika kurang sesuai, nilai 3 jika cukup sesuai, nilai 4
jika sesuai, nilai 5 jika sangat sesuai.
Hasil Pembobotan untuk menentukan prioritas masalah tampak pada tabel
dibawah ini :
Tabel 3.14
Prioritas Masalah Manajemen Keperawatan di Ruang melati RSUD AWS
Samarinda Mei 2017
Belum maksimalnya
6 pelaksanaan metode tim 5 5 5 4 4 2000 II
Tabel 3.15
Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah