TINJAUAN PUSTAKA
A. Shigella sp
1. Morfologi
bersifat Gram negatif, tumbuh baik pada suasana aerob dan fakultatif anaerob,
Pertumbuhan cepat pada suhu 370 C pada Mac Conkey, SSA, EMBA dan Endo.
Tampak koloni kecil dan transparan tidak dapat meragikan laktosa kecuali pada
Pada uji Citrat adanya perubahan warna hijau ke biru karena kuman
2. Sifat Biakan
Koloninya konveks, bulat, tranpran dengan pinggir-pinggir utuh, mencapai
Conkey koloni akan berubah menjadi berwarna merah muda sesudah lebih
dari 18 jam.
3. Patogenitas
a. Endotoksin
darah sangat jarang dan sangat menular. Infeksi di usus akut ini adalah Disentri
basiler / Shigelosis yang dapat sembuh sendiri. Reaksi peradangan yang hebat
tersebut merupakan faktor utama yang membatasi penyakit ini hanya pada usus.
Selain itu juga menyebabkan timbulnya gejala klinik berupa demam, nyeri
abdomen dan tenesmus ani ( mulas berkepanjangan tanpa hasil pada hajat
b. Eksotoksin
dimana yang terkena adalah usus besar. Sebagai eksotoksin zat ini dapat
menghambat absorsi gula dan asam amino pada usus kecil. Neurotoksin ini juga
ikut berperan dalam menyebabkan keparahan penyakit dan sifat infeksi Shigella
).
disentri adalah invasi sel - sel epitel mukosa pada daerah dan ploriferasi
penbuluh kapiler pada lamina propia. Menyebabkan colitis ulceratif akut dan
perdarahan pada mucus. Invasi Shigella sp. ke sel-sel epitel organisme lalu
Disentri basiler ditandai dengan peradangan akut dinding usus besar yang
ileum terminalis, jarang menyerang aliran darah. Terjadi gejala setelah masa
inkubasinya pendek (1 - 4) hari, ditandai dengan nyeri perut, kejang perut, diare
dan demam. Tinja yang cair dan sedikit, sesudah beberapa kali mengendan dan
buang air kemudian keluar lendir, nanah dan kadang-kadang darah. Tiap gerakan
nyeri perut bagian bawah. Demam dan diare sembuh secara spontan dalam 2-5
hari, lebih dari 1/2 kasus orang dewasa. Pada anak-anak dan orang tua kehilangan
cairan
sembuh orang mengeluarkan bakteri disentri waktu yang singkat dan banyak
memiliki antibody terhadap Shigella dalam darah juga antibody ini tidak
tinja dan pembuangan tinja ternyata cukup efektif. Tetapi zaman semakin maju
ini berperan sebagai agen etiologi yang menyebabkan terjadinya demam tifoid
dan bentuk lain. Akan tetapi faktor kemampuan resistensi (R) terhadap obat dan
antibiotik menjadi kelebihan bibit penyakit masih menjadi masalah. Maka dari itu
asumsi quinolor tidak mampu melawan bibit penyakit. Vaksin yang efektif
terhadap Shigella sp belum dilakukan. Ini diperoleh dari ikatan Salmonella typhi
Derajat keasaman sangat dipengaruhi oleh konsentrasi ion K+ dan H+. Apabila
konsentrasi ion K+ dalam suatu medium lebih tinggi dari konsentrasi ion H+ maka
medium tersebut akan bersifat basa, begitu juga sebaliknya bila konsentrasi ion H+
lebih tinggi dari konsentrasi ion K+ maka medium akan bersifat asam. Kondisi asam
basa dari suatu medium akan mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme yang ada
dibasmi pada suhu yang rendah dan waktu singkat dibandingkan dengan
C. Pertumbuhan Mikroorganisme
semua komponen di dalam sel hidup. Dengan pertambahan ukuran yang diakibatkan
oleh bertambahnya air atau kumpulan lemak, bukan merupakan pertumbuhan. Secara
khusus definisi pertumbuhan adalah peningkatan jumlah semua kompenen dari suatu
organisme secara teratur. Dengan demikian, peningkatan pada ukuran sel yang terjadi
bila sel mengambil air atau menimbun lemak atau polisakarida bukanlah
1. Pertumbuhan Mikroba
Cara khas bakteri berkembang biak adalah dengan cara pembelahan biner
melintang yaitu dari satu sel induk membelah diri menjadi dua sel anakan dan
demkian seterusnya.
Peristiwa tersebut disebut dengan siklus sel. Selama siklus sel terjadi
perluasan dinding sel dan membran sel, pembentukan sekat dan pembagian DNA
DNA harus selaras sehingga tiap sel anakan menerima paling sedikit satu
salinan dari genom (sebuah bahan genetic pada suatu organisme). Waktu yang
diperlukan untuk pembelahan sel dari satu sel menjadi dua sel anakan yang
sempurna disebut waktu generasi. Selain waktu generasi disebut juga istilah
kecepatan pertumbuhan yang berarti jumlah generasi per satuan waktu tertentu.
Bakteri yang ditumbuhkan dalam medium baru pada umumnya tidak segera
membelah diri, tetapi memerlukan waktu untuk penyesuaian diri dalam medium
Bila jasad renik dipindahkan ke dalam suatu medium, mula - mula akan
mengalami fase adaptasi. Fase ini untuk menyesuaikan diri dengan substrat dan
kondisi lingkungan di sekitarnya. Fase ini belum terjadi pembelahan sel karena
beberapa enzim mungkin belum disintesis. Jumlah sel pada fase ini mungkin
Cepat)
adaptasi dan fase permulaan pembiakan, maka sel jasad renik membelah dengan
seperti pH dan kandungan nutrien, suhu dan kelembaban udara. Sel ini
membutuhkan energi lebih banyak dibandingkan dengan fase lainnya, selain itu
sel paling sensitive terhadap keadaan lingkungan. Bila ingin mengadakan piaraan
yang cepat tumbuh, maka bakteri pada fase ini baik sekali untuk diadakan
inokulum.
zat nutrisi di dalam medum sudah sangat berkurang, adanya zat hasil-hasil
renik. Pertumbuhan sel ini tidak stabil, tetapi jumlah populasi masih naik. Hal ini
karena jumlah sel yang masih tumbuh lebih banyak daripada jumlah sel yang
mati.
Jumlah populasi sel tetap karena jumlah sel yang tumbuh sama dengan
jumlah yang mati. Ukuran sel pada fase ini lebih kecil karena sel tetap membelah
meskipun zat nutrisi sudah habis. Karena kekurangan zat nutrisi, maka
kemungkinan sel tersebut mempunyai komposisi berbeda dengan sel yang tumbuh
pada fase logaritma. Kemudian sel-sel menjadi lebih tahan terhadap keadaan
nutrien di dalam medium sudah habis, energi cadangan di dalam sel habis. Jumlah
sel yang mati semakin banyak dan kecepatan kematian dipengaruhi kondisi
potensial oksidasi reduksi, adanya zat - zat penghambat dan adanya jasad
a. Nutrien
dalam sifat fisiologisnya, karena itu kebutuhan makanan tiap-tiap golongan atau
jenis mikroba berbeda - beda. Ada bakteri yang dapat hidup dari zat organik
saja, tetapi ada pula mikroba membutuhkan zat organik seperti garam-
garam yang mengandung Na, K, Ca, Mg, Fe, Cl, S dan P. Kecuali zat tersebut
Sel jasad renik membutuhkan air untuk hidup dan berkembang biak.
Pertumbuhan jasad renik di dalam suatu bahan sangat dipengaruhi oleh jumlah
air yang tersedia. Selain merupakan bagian terbesar dari komponen sel (70-
80%), air juga dibutuhkan sebagai reaktan dalam berbagai reaksi biokimia.
Beberapa keadaan di mana air tidak dapat digunakan oleh jasad renik,
antara lain : adanya solute dan ion yang dapat mengikat air di dalam larutan,
dalam medium, air dalam bentuk kristal es (hidrasi) juga tidak dapat digunakan
c. Nilai pH
Mikroba pada umumnya dapat tumbuh pada kisaran pH 3-6 unit. Kebanyakan
6,5 - 7,5. Pada pH di bawah 5,0 dan di atas 8,5 mikroba tidak dapat tumbuh
dengan baik.
d. Suhu
dan di atas suhu maksimum, aktifitas enzim akan berhenti, bahkan pada suhu
e. Tersedianya oksigen
Konsentrasi oksigen di alam mempengarihi jenis mikroba yang dapat
f. Komponen Antimikroba
pada bahan pangan, misalnya laktenin dan faktor anti coliform di dalam susu
D. Yoghurt
Yoghurt adalah hasil pengolah susu yang difermentasikan oleh satu atau lebih
jenis bakteri yang bersifat asam dan dalam keadaan yang memungkinkan akan
menghasilkan suatu produk dengan rasa dan aroma yang khas. Bakteri tersebut adalah
menfermentasikan dan dengan nilai pH tersebut kelompok bakteri lain dalam subtrat
akan dihambat pertumbuhannya, karena adanya gas H2O2 yang dapat berfungsi