Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN MAROS

DINAS KESEHATAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PUSKESMAS BANTIMURUNG
Alamat : Jl. Poros Bantimurung KM 9.TLP.0411-3884022 Kode pos 90561

ANALISIS PENDIRIAN PUSKESMAS

A. TUGAS, FUNSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Dinas Kesehatan Kabupaten Maros sebagai salah satu Satuan Kerja


Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten Maros, yang dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 21 Tahun 2008
tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah
Lingkup Pemerintah Kabupaten Maros, tentunya akan mengalami perubahan
struktur organisasi sesuai dengan perubahan peraturan perundang-undangan
di atas ( termasuk Unit Pelaksana Tehnis Dinas / UPTD ).
Pembentukan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Maros
dan Unit Pelaksana Tehnisnya di dasarkan atas beberapa pertimbangan yaitu
pertimbangan hukum, teknis dan kewilayahan, sebagai berikut:

B. DASAR PERTIMBANGAN

I. PERTIMBANGAN HUKUM:
1. Undang-Undang Nomor : 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor : 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor : 38 Tahun 2007 Tentang Kewenangan
Pemerintah dan Pemerintah Daerah;
5. Peraturan Pemerintah RI Nomor : 41 Tahun 2007 Tentang Struktur
Organisasi Perangkat Daerah;
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 574/Menkes/SK/IV/2000
Tentang Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010;
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 131/Menkes/II/SK/2004
Tentang Sistem Kesehatan Nasional.

1
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 267/Menkes/SK/II/2008
Tentang Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Daerah.
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1575/Menkes/Per/XI/2005
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 21 Tahun 2008 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Lingkup Pemerintah
KabupatenMaros.

II. PERTIMBANGAN TEHNIS


Derajat Kesehatan Masyarakat Kabupaten Maros belum mencapai taraf
yang diharapkan, hal ini terlihat pada pencapaian Standar Pelayanan
Minimal dan Indikator Indonesia Sehat, serta pencapaian MDGs, masih
ada beberapa program belum mencapai target. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain:
1. Adanya disparitas antara pembangunan fisik sarana kesehatan
dengan pengangkatan/penempatan tenaga kesehatan.
2. Masih tingginya angka kesakitan beberapa penyakit menular , antara lain :
ISPA, Penyakit Diare, Demam Berdarah Dengue, dll.
3. Munculnya beberapa penyakit menular, antara lain : HIV / AIDS, Flu burung,
Suspect Antraks dll.
4. Meningkatnya beberapa penyakit tidak menular, antara lain : Hipertensi,
penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit Diabetes Mellitus, penyakit
Paru Khronis (TB) dan gangguan akibat kecelakaan.
5. Masih ditemukannya BALITA dengan status gizi buruk.
6. Adanya trend peningkatan kematian maternal.
7. Meningkatnya jumlah masyarakat miskin
8. Terbatasnya pendanaan untuk mendukung pelaksanan program.

III. PERTIMBANGAN KEWILAYAHAN


Kabupaten Maros memiliki beberapa kekhususan sebagai suatu wilayah di
Provinsi Sulawesi- Selatan, antara lain:
1. Merupakan daerah yang mempunyai potensi sumber daya alam yang dapat
dimanfaatkan dalam sektor pertanian, perikanan, perkebunan, pertambangan,
industri dan pariwisata
2. Merupakan daerah Kabupaten yang berbatasan dengan Kota Makassar sebagai
ibukota Prop.Sulawesi-Selatan.

2
3. Mempunyai letak yang sangat strategis, baik secara Nasional maupun
Internasional, dengan adanya Bandar Udara Sultan Hasanuddin yang bertaraf
Internasional dan dilalui oleh poros Trans Sulawesi yang menghubungkan
beberapa Provinsi dengan Kota Makassar sebagai ibukota Provinsi Sulawesi-
Selatan.
4. Merupakan salah satu daerah tujuan wisata dengan permandian alam
Bantimurung yang terletak di dalam Kawasan Taman Nasional Bantimurung-
Bulusaraung.
5. Merupakan daerah yang mempunyai potensi pertambangan cukup besar dan
menjadi bahan baku utama dalam industri Semen Bosowa dan SemenTonasa
6. Mempunyai topografi dataran rendah, berbukit hingga pegunungan sehingga
rawan Bencanaalam.
7. Daerah terbuka sehingga sangat rentan terhadap wabah penyakit utamanya
penyakit menular.

Anda mungkin juga menyukai