1. Pengertian
Gagal ginjal kronik adalah gangguan fungsi ginjal yang menurun secara cepat
dan fungsi tersebut tidak dapat kembali seperti semula, yaitu dimana ginjal
mengalami kegagalan dalam mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Gagal ginjal kronis adalah kegagalan fungsi ginjal untuk mempertahankan
metabolism serta keseimbangan cairan dan elektrolit akibat destruksi struktur
ginjal yang progresif dengan manifestasi penumpukan sisa metabolit (toksik
uremik) di dalam darah (Muttaqin, 2011).
Sedangkan menurut Smeltzer (2008), gagal ginjal kronis atau penyakit renal
tahap akhir (ERSD) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan
irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolism
dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan
sampah nitrogen lain dalam darah). Ini dapat disebabkan oleh penyakit sistemik
seperti diabetes mellitus; glomerulonefritis kronis; pielonefritis; hipertensi yang
tidak dapat dikontrol; obstruksi traktus urinarius; lesi herideter, seperti penyakit
ginjal polikistik; gangguan vaskuler; infeksi; medikasi; atau agens toksik.
Lingkungan dan agens berbahaya yang mempengaruhi gagal ginjal kronis
mencakup timah, cadmium, merkuri, dan kromium. Dialysis atau transplantasi
ginjal kadang-kadang diperlukan untuk kelangsungan hidup pasien.
2. Penyebab
Menurut Muttaqin (2011), banyak kondisi klinis yang bisa menyebabkan
terjadinya gagal ginjal kronik, akan tetapi, apapun sebabnya, respons yang terjadi
adalah penurunan fungsi ginjal secara progresif. Kondisi klinis yang
memungkinkan dapat mengakibatkan GGK bisa disebabkan dari ginjal dan diluar
ginjal :
1. Penyakit dari ginjal
a. Kista di ginjal: polcystis kidney
b. Penyakit pada saringan (glomerulus): glomerulonefritis
c. Infeksi kuman: pyelonefritis, ureteritis
d. Batu ginjal: nefrolitiasis
e. Trauma langsung pada ginjal
f. Keganasan pada ginjal
g. Sumbatan: batu, tumor, penyempitan/striktur.
2. Penyakit umum di luar ginjal
a. Penyakit sistemik: diabetes melitus, hipertensi, kolesterol tinggi.
b. Dyslipidemia
c. SLE
d. Infeksi: TBC, paru, sifilis, malaria, hepatitis
e. Preeklampsia
f. Kehilangan banyak cairan yang mendadak (luka bakar)
g. Obat-obatan :
4. Komplikasi
a. Penyakit jantung, serangan jantung
b. Stroke
c. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
d. Kurang darah (Anemia)
e. Penyakit tulang
f. Kerusakan kulit
g. Kematian
5. Perawatan Di Rumah
1. Setelah rawat inap sebaiknya klien control ke dokter spesialis baik ada
ataupun tidak ada keluhan
2. Pengaturan diet : tinggi kalori, tinggi protein, rendah natrium, rendah kalium
DAFTAR PUSTAKA