Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

STRATEGI KEWIRAUSAHAAN DIBIDANG KESEHATAN

Disusun Oleh:

NOFIANTI EKA PUTRI(153110263)

Kelas : IC

Dosen Pembimbing:

Yessi Fadriyanti S.KEP,M.KEP

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG


PRODI D-III KEPERAWATAN PADANG
2015-2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan karunianya baik kesempatan maupun kesehatan sehingga penulis dapet menyelesaikan

makalah ini sesuai dengan ketepatan waktu yang telah ditentukan .Judul makalah tentang

jenis jenis kewirausahaan di bidang keperawatan

Dalam kesempatan ini perkenakan pelunis menyampaikan ucapan terimakasi kepada

seluruh pihak yang telah berjasa dalam penulisan makalah ini. Akhir kata penulis sangat

mengharapkan pada pembaca untuk menyampaikan ide ide atau masukan yang bertujuan

untuk memperbaikan tulisan ini kearah yang lebih sempurna . untuk itu sebelumnya penulis

sampaikan banyak terimakasi .

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................................ 1
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 3
1.2 Rumusan .............................................................................................. 4
1.3 Tujuan .................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Home care............................................................................................. 5
2.2 Faktor-faktor Pendorong Kewirausahawan........................................... 6
2.3 Kompetensi inti dan Strategi Bersaing dalam Kewirausahaan............... 6
2.4 Strategi Yang Dilakukan Dalam Pengembangan Kewirausahaan.......... 7

BAB III PENUTUP


3.1 Penutup ................................................................................................ 9

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Definisi Menurut Departemen Kesehatan (2002) menyebutkan bahwa home care adalah
pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada
individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan
meminimalkan akibat dari penyakit. Selain itu, home care merupakan pelayanan yang
dikelola oleh suatu unit atau sarana ataupun institusi baik aspek administrasi maupun aspek
pelayanan dengan mengkoordinir berbagai kategori tenaga professional dibantu tenaga non
professional dibidang kesehatan maupun non kesehatan.
Home Care Meningkatnya volume populasi usia lanjut, Meningkatnya insiden penyakit
degeneratif, Makin pendek LOS akibat menurunnya kemampuan ekonomi masyarakat
efisiensi manajemen RS. Keluarga merupakan sumber penting dalam proses kesembuhan
klien, Kemajuan Iptek memungkinkan dilakukan perawatn klien tertentu dirumah, Bantu
praktek mandii keperawatan, Meningkatkan penyerapan lulusan pendidikan keperawatan.
Zaman dulu kewirausahaan merupakan urusan pengalaman langsung di lapangan.
Padahal kewirausahaan itu bukan hanya merupakan bakat bawaan sejak lahir, namun
kewirausahaan dapat dipelajari dan diajarkan. Dipelajari melalui proses pendidikan dan
diajarkan melalui proses pendidikan formal atau informal. Menurut Suyana (2009:2) bahwa
Entrepreneurship are not only born but also made artinya kewirausahaan tidak hanya bakat
bawaan sejak lahir atau urusan pengalaman lapangan, tetapi juga dapat dipelajari dan
diajarkan.

Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya


melalui pendidikan. Mereka yang menjadi entrepreneur adalah orang-orang yang mengenal
potensi dan belajar mengembangkan potensinya untuk menangkap peluang serta
mengorganisir usahanya dalam mewujudkan cita-citanya. Oleh karena itu, untuk menjadi
wirausaha yang sukses, memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus memiliki
pengetahuan segala aspek usaha yang akan ditekuninya dalam proses pendidikan
kewirausahaan.

3
Pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri yang
independen. Pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri
yang independen menurut Soeharto Prawirokusumo (dalam Suryana, 2001:3) dikarenakan (1)
kewirausahaan berisi body of knowledge yang utuh dan nyata yaitu ada teori, konsep, dan
metode ilmiah yang lengkap, (2) kewirausahaan memiliki dua konsep yaitu posisi venture
start-up dan venture growth, ini jelas tidak masuk dalam frame work general
management courses yang memisahkan antara management dan business ownership,
(3) kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri yaitu kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda, (4) kewirausahaan merupakan alat untuk
menciptakan pemerataan berusaha dan pemerataan pendapatan atau kesejahteraan rakyat
yang adil dan makmur.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasar latar belakang yang telah dikemukakan maka rumusan masalah bagaimana
Strategi Home care dalam bidang kesehatan

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui tentang home care, dan untuk mengetahui tentang strategi-strategi home
care

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 HOME CARE

Departement of Health and Human Service intedepartemental work


group (Warhola,1980) perawatankesehatan rumah adalah suatu komponen rentang pelayanan
kesehatan yg berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan pada individu dan
keluarga di tempat tinggal untuk keperluan promosi, mempertahankan, atau memulihkan
kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian disamping meminimalkan efek dari
ketidakmampuan akibat sakit yg dideritanya. American Nurses Assosiation (1992) sintesis
dari keperawatan komunitas dan beberapa skill/kemampuan teknis dari beberapa spesialisasa
profesi keperawatan.Pelaksanan asuhan meliputi prevensi primer, sekunder,dan tersier
terhadap askep secara individual yg berkolaborasi dengan keluarga serta beberapa pemberi
asuhan.
NAHC (1994) perawatan kesehatan rumah adalah sprektum luas dari kesehatan dan
servis sosial yg dilakukan dilingkungan rumah untuk perbaikan individu yg memiliki
ketidakmampuan (cacat) atau penyakit kronik.Definisi ini dalam terintegrasi dalam
komponen perawatan kesehatan rumah: klien, keluarga, perawat ksehatan profesional
(multidisiplin) dan tujuannya untuk membimbing klien untuk kembali ketingkat kesehatan
optimum dan kemandirian.
a. Tujuan Home Health Care
Meningkatkan pport system yg adekuat dan efektif shg dpt mendorang penggunaan
sumber-sumber yg b.d kesehatan keluarga
Meningkatkan perawatan yg efektif dan adekuat khususnya untuk anggota keluarga
dengan ketidakmampuan (cacat) atau dengan masalah-masalah khusus (mis: penyakit
kronis)
Mendorong pertumbuhan dan perkembangan normal keluarga dan anggota-
anggotanya serta melakukan promosi dan prevensi kesehatan.
Memperkuat fungsi-fungsi keluarga dan hubungannya satu sama lainnya.
Meningkatkan kesehatan keluarga.
b. Masalah / problem yang muncul pada Home Health Care
Gaya hidup dan sumber-sumber kehidupan
Status kesehatan saat ini dan penyimpangannya
Pola dan pengetahuan keluarga dalam mempertahankan kesehatannya.

5
2.2 Faktor-faktor Pendorong Kewirausahawan

Dasar fundamental dari proses kewirausahaan sering dijumpai pada pola kesuksesan
ventura. Selain variasi bisnis, wirausahawan, faktor geografi, dan teknologi, faktor
pendukung utama juga mendominasi proses kewirausahaan yang dinamis. Sehubungan
dengan itu, Timmons mengemukakan lima faktor pendorong proses kewirausahaan sebagai
berikut:
digerakkan oleh semangat meraih peluang bisnis.
digerakkan oleh wirausahawan terkemuka dan tim kewirausahaannya.
hemat dan kreatif dalam menggunakan sumber daya.
sadar akan perlunya kesesuaian dan keseimbangan.
terintegrasi dan holistik.

2.3 Kompetensi inti dan Strategi Bersaing dalam Kewirausahaan

a.Kompetensi Inti

Kompetensi inti menggambarkan kemampuan kepemimpinan dalam serangkaian


produk.
Kompetensi adalah sekumpulan keterampian dan teknologi yang dimiliki perusahaan untuk
dapat bersaing. Kompetensi inti adalah keterampilan yang memungkinkan perusahaan
memberikan fundamental kepada pelanggan
b.Strategi Kewirausahaan
Para wirausaha menggunakan proses inovasi sebagai alat pemberdayaan sumber-
sumber untuk menciptakan suatu nilai barang dan jasa. Proses inovasi dikendalikan oleh
kreativitas. Kreativitas merupakan mata rantai antara pengetahuan pengenalan cara baru
untuk mengombinasikan sumber-sumber dan proses pengembangan pengetahuan secara
sistematis ke dalam suatu inovasi yang digunakan di pasar. Inovasi bahkan dipandang sebagai
penciptaan sumber-sumber yang berbentuk penemuan kegunaan sesuatu dalam alam.
Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin bahwa
usahanya betul-betul eksis. Bila usaha baru ingin berhasil, maka wirausaha harus memiliki
empat kompetensi, di antaranya:

6
Fokus pada pasar, bukan pada teknologi.
Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan.
Bangun tim manajemen, bukan menonjolkan perorangan
Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu.

2.4 Strategi Yang Dilakukan Dalam Pengembangan Kewirausahaan

Pertama kalinya adalah jeli melihat pasar.

Dalam hal ini, kebanyakan konsumen lebih memilih dan membeli produk yang tengah
tren meskipun dalam kualitas produknya nomor 2 daripada kualitas produk nomor 1 tapi
produknya ketinggalan jaman (dalam bidang garmen/usaha pakaian). Seandainya dalam
bidang makanan, konsumen lebih membeli produk yang mempunyai kualitas, mutu, dan
bergizi serta rasa yang enak.

Langkah kedua adalah menjalin komunikasi dengan orang lain

Maksudnya agar tidak ketinggalan informasi diperlukan mata-mata dalam


menjalankan usaha, tentunya mata-mata dalam ati positif yaitu orang yang bertugas
mengumpulkan informasi untuk mendukung kemajuan usahanya. Memperluas jaringan
komunikasi sangatlah penting selain mempermudah mendapatkan informasi juga dapat
memperluas daerah pemasaran.

Langkah ketiga yakni, berani berinvestasi

Sebagai pemula dalam usaha dengan dana/modal yang terbatas, diharapkan untuk
berani menjual asset sendiri yang dapat menghasilkan uang untuk berinvestasi ataupun
berusaha mengkredit uang dengan orang lain dengan syarat harus adanya
pertanggungjawaban untuk melunasinya.

Langkah keempat adalah focus dalam usahanya

Kelemahan dari para wirausahawan selama ini adalah tidak mampu mengelola
kesuksesan yang telah dicapai dengan melakukan tindakan yang tidak terkendali. Sebagai
contoh, beberapa pengusaha garmen tergiur keuntungan sesaat dari bisnis valas saat krisis
moneter 1998, akhirnya mereka mencoba berbisnis valas sedangkan bisnis garmennya
terbengkalai. Sementara bisnis valasnya merugi akibat ketiadaan pengalaman bisnis financial,
maka pengusaha tersebut gulung tikar.

Langkah kelima adalah promosi


7
Dengan adanya promosi, masyarakat dapat mengenal produk yang ditawarkan.
Sehingga konsumen dapat tertarik membeli produk yang telah dibuat. Para wirausahawan
dapat mengambil alternatifnya yakni, dengan mengikuti bazaar, karena bazaar adalah sarana
promosi yang murah dan dapat dijadikan momen untuk mengambil keuntungan. Setelah itu
baru mempersiapkan brosur ataupun spanduk.

Untuk langkah keenam adalah pemasaran yang dilakukan para wirausahawan

Dapat memilih tempat yang strategis. Dan dalam hal memproduksi barang dan
penamaan tempat (toko) perlu adanya keunikan. Karena dengan keunikan suatu barang, maka
kemungkinan banyak konsumen yang mencari, dan semakin besar peluang untuk
mendapatkan keuntungan besar, dalam hal ini juga dapat memberikan nilai tambah didalam
penjualan produk atapun memberikan nilai diskon apabila pembelian banyak.

Langkah Ketujuh adalah Pertimbangkan untuk mengembangkan bisnis

Yakni dengan jalan Waralabalisensi atau peluang bisnis ataupun distribusi wholesale.

Ada Strategi Untuk Mendapatkan Keuntungan Besar

Seringkali para pemilik bisnis berpikir bahwa untuk meningkatkan profit/keuntungan


maka mereka harus menaikkan jumlah pelanggan mereka dan omset mereka / total
pendapatan kotor mereka. Anggapan ini adalah salah, karena profit, omset dan pelanggan
sebenarnya adalah hasil akhir yang tidak dapat diubah bila wirausahawan tidak mengubah
strategi tsb.

BAB III
PENUTUP
8
3.1 PENUTUP
Kewirausahan merupakan suatu usaha di bidang kesehatan bagi perawat meningkatkan
kesehatan bagi masyarakat umun dan dapat meneliti jenis penyakit yang diderita oleh
masyakat serta mendapat penanganan yang lebih cepat.

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif


yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang
menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui
proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.
Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau
perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya
krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.

Anda mungkin juga menyukai