Anda di halaman 1dari 6

Resume Sosiologi Media Dan Komunikasi Massa (BAB VI)

Adek Dwi Setyawan


(1151400979)

A. Perkembangan Teknologi Media

Riwayat Komunikasi dan Sejarah Kemanusiaan

Riwayat perkembangan komunikasi antarmanusia adalah sama dengan sejarah kehidupan


manusia itu sendiri. Menurut Norden streng dan Varis (1973) dalam (Nasution, 1989: 15), ada
empat titik penentu yang utama dalam sejarah komunikasi manusia, yaitu:

1) Ditemukannya bahasa sebagai alat interaksi tercanggih manusia

2) Berkembangnya seni tulisan dan berkembangnya kemampuan bicara manusia


menggunakan bahasa.

3) Berkembangnya kemampuan reproduksi kata-kata tertulis (written words) dengan


menggunakan alat pencetak, sehingga memungkinkan terwujudnya komunikasi massa
yang sebenarnya.

4) Lahirnya komunikasi elektronik, mulai dari telegraf, telepon, radio, televisi hingga satelit

Berkembangnya keempat titik penentu dalam sejarah komunikasi merupakan puncak


prestasi peradaban umat manusia, mengungguli siapa pun makhluk Tuhan di alam jagat raya.
Dari empat titik ini kemudian manusia berkembang bersama semua aspek kehidupan manusia
yang membedakannya dengan makhluk lain-nya, yaitu: (1) manusia mampu berkomunikasi
dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa dan simbol-simbol visual lainnya. Dalam
teori interaksi simbolis, dikatakan bahwa bentuk interaksi manusia semacam ini merupakan
bentuk interaksi terumit dan tercanggih yang pernah dimiliki oleh makhluk mana pun di bumi.
(2) Manusia mampu menafsirkan bahasa dan simbol-simbol berdasarkan persepsi dirinya
maupun berdasarkan persepsi orang lain. Kemampuan ini merupakan puncak dari kemampuan
akal dan nurani manusia yang tidak pernah diberikan Tuhan kepada makhluk apa pun di dunia
dan dalam tata galaksi mana pun di alam raya ini. (3) Manusia mampu belajar menyesuaikan
dirinya dengan alam sekitarnya serta menciptakan dan menggunakan alat yang dalam
mengatasi lingkungannya.
Perkembangan Media Dan Teknologi Komunikasi

O'Brien, 1996 dalam Kadir, (2003: 8) mengatakan bahwa perilaku manusia dan teknologi
memiliki interaksi di dalam lingkungan sosioteknologi. Apabila pandangan O'Brien itu
dijabarkan, maka dapat digambarkan sebagai berikut ini.

Kelima komponen itu berinteraksi dalam proses sosial, satu dan lainnya saling
berinteraksi dan memengaruhi di mana setiap komponen memiliki visi masing-masing yang
saling bersinergi serta menghasilkan output proses sosial sebagaimana diharapkan oleh seluruh
stakeholder sosioteknologi.

Everett M. Rogers (1986) dalam bukunya Communication Technology, The New Media
in Society, mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal empat era
komunikasi, yaitu: era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi, dan era media
komunikasi interaktif. Dalam era terakhir media komunikasi interaktif dikenal media komputer,
videotext dan teletext, teleconferencing TV kabel, dan sebagainya. Sementara itu Sayling Wen
(2002) dalam bukunya Future of the Media, melihat media dalam konteks yang lebih luas, tidak
saja melihat media dalam konsep komunikasi antar pribadi, namun juga melihat media sebagai
medium penyimpanan, selain ia melihat media sebagai medium informasi. Enam media
hubungan antarpribadi yang dimaksud oleh Wen adalah suara, grafik, teks, musik, animasi,
video. Sedangkan media penyimpanan adalah buku dan kertas, kamera, alat perekam kaset,
kamera film dan proyektor, alat perekam video dan disk optikal.
Selain Rogers yang mengelompokkan teknologi komunikasi dalam beberapa era; tulis,
cetak, media telekomunikasi, media komunikasi interaktif, maka Haag dkk. (2000, dalam Kadir
2003:14) membagi teknologi komunikasi-informasi menjadi 6 kelompok, yaitu:

1) Teknologi masukan (input technology).

2) Teknologi keluaran (output technology)

3) Teknologi perangkat lunak (software technology).

4) Teknologi penyimpan (storage technology)

5) Teknologi telekomunikasi (telecommunication technology)

6) Mesin pemroses (processing machine) atau lebih dikenal istilah CPU.

Sementara itu, Sayling Wen (2002: 15-18) membagi media komunikasi menjadi tiga
bagian, yaitu : Media Komunikasi Antarpribadi, Media Penyimpanan & Media Transmisi.

Media Komunikasi Antarpribadi lahir pada saat masyarakat baru mampu menggunakan
komunikasi oral dan berkembang menjadi komunikasi tulis. Saylin Wen mengkategorikan
perkembangan awal pada media komunikasi antarpribadi dengan enam media, yaitu: Suara,
Grafik, Teks, Musik, Animasi dan Video.

Rogers mengatakan era lanjutan dari era tulis adalah era media cetak, pada saat ini media
penyimpanan mulai digunakan oleh manusia. Sayling Wen (2002: 39-63) mengatakan bahwa,
jenis-jenis media penyimpanan, yaitu : Buku dan Kertas, Kamera, Alat Perekam Kaset, Kamera
Film Proyektor, Pita Perekam Video, Disk Optikal, Disket dan Hardisk, dan Flashdisk.

Media Transmisi dapat dibagi menjadi empat kategori. (a) Komunikasi, transmisi dari
orang ke orang, dimana baik pengirim maupun penerimanya adalah spesifik. (b) Penyiaran
adalah transmisi dari satu orang ke bayak orang. (c) Jaringan, yang baru berkembang kurang
dari 20 tahun, adalah transmisi dari banyak orang ke banyak orang. (d) Konvergensi Media dan
New Media.

Secara garis besar, ada empat periode atau era perkembangan sistem informasi, dimulai
dari pertama kali ditemukannya komputer hingga saat ini. Keempat era tersebut terjadi tidak
hanya sedemikan pesat, namun juga didukung oleh teori-teori baru mengenai manajemen
perusahaan modern. Keempat era tersebut (Cash 1992 dalam Indrajit, 2001:8) terjadi tidak
hanya karena dipicu oleh perkembangan teknologi komputer yang sedemikian pesat, namun
didukung pula oleh teori-teori baru mengenai manajemen perusahaan modern. Ahli-ahli
manajemen dan organisasi seperti Peter Drucker, Michael Hammer, Porter, sangat mewarnai
pandangan manajemen terhadap teknologi informasi diera modern Oleh karena itu, dapat
dimengerti bahwa masih banyak perusahaan ter-utama di negara berkembang dunia ketiga),
yang masih sulit mengadaptasikan teori-teori baru mengenai manajemen, organisasi, maupun
teknologi informasi karena masih melekatnya berbagai faktor budaya lokal atau setempat yang
memengaruhi tingkah laku sumber daya manusianya. Sehingga tidak mengherankan jika masih
sering ditemukan perusahaan yang mempunyai peralatan komputer tercanggih, tapi masih
dipergunakan sebagai alat-alat administratif yang notabene merupakan era penggunaan
komputer pertama di dunia pada awal tahun 1960-an.

Era Perkembangan Komputerisasi :

Era komputerisasi

Periode ini mulai sekitar tahun 1960-an ketika minicomputer dan mainframe
diperkenalkan perusahaan, seperti IBM, ke dunia industry. Kemamuan hitung yang
sedemikian cepat menyebabkan banyak sekali perusahaan yang memanfaatkannya untuk
keperluan pengolahan data. Pemakian computer pada masa ini ditujukan untuk
meningkatkan efisiensi, karena terbukti untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu,
menggunakan computer jauh lebih efisien dibandingkan dengan mempekerjakan
berpuluh-puluh SDM untuk hal serupa.

Era Teknologi Informasi

Pada era inilah computer memasuki babak barunya, yaitu sebagai suatu fasilitas
yang dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan, terutama yang bergerak
di bidang pelayanan atau jasa.

Era Sistem Infromasi

Di dalam periode ini, perubahan secara filosofis dari perusahaan tradisional


menuju perusahaan modern terletak pada bagaimana manajemen melihat kunci kinerja
perusahaan. Pendayagunaan teknologi informasi terlihat sangat mendominasi setiap
program manajemen perubahan yang dilakukan perusahaan-perusahaan.
Era Globalisasi Informasi

Pada era ini, tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan teknologi
informasi.

Media Masa Depan dan Platform Teknologi Komunikasi

Teknologi komunikasi membutuhkan platform pengembangan yang jelas di masa


depan. Seperti yang dijelaskan didepan bahwa saat ini perkembangan teknologi telematika
berada pada situasi anomi, dimana tidak ada platform yang jelas arah pengembangannya. Hal
ini disebabkan Karena setiap Negara berlomba-lomba mengembangkan teknologi telematika
sesuai dengan pasar nasional maupun internasional. Bahkan perkembangan teknologi tersebut
tanpa uji coba manfaat, risiko dan masalah model, namun sudah dipasarkan di masyarakat.
Dengan kata lain biaya uji coba dibebankan kepada masyarakat pengguna teknologi itu sendiri.
Produsen teknologi telematika bahkan menggunankan masyarakat consumer sebagai
laboratorium uji coba kelayakan telematika yang diproduksinya.

Melihat perkembangan teknologi telematika saat ini, maka sesungguhnya kita


membutuhkan platform media. Menurut Sayling Wen (2001) platform media masa depan
adalah (a) jaringan nirkabel ber-bandwith lebar, (b) komputer notebook multimedia; dan (c)
komputer jaringan nirkabel multimedia genggam.

Penggunaan jaringan berkabel memiliki keterbatasan gerak yang luar biasa, karena itu
untuk mendukung aktivitas masyarakat yang dinamis, maka platform media masa depan adalah
nirkabel yang ber-bandwith lebar. Saat ini teknologi nirkabel sudah dapat di ciptakan namun
masih sangat terbatas seperti infrared. Teknologi ini sangat terbatas density maupun jaraknya,
kemudian disempurnakan dengan bluetooth. Teknologi bluetooth, cukup menjawab kebutuhan
nirkabel namun juga sangat terbatas, dalam waktu dekat bluetooth sudah digantikan dengan
wifi. Teknologi wifi sudah amat membantu teknologi nirkabel karena density yang memadai
dan kendala yang sudah dapat diatasi. Saat ini di tempat-tempat seperti mall, cafe maupun
perkantoran umum kita sudah dapat menggunakan wifi untuk mengakses Internet tanpa harus
menggunakan kabel telepon. Pada saat yang akan datang kita membutuhkan disempurnakan
lagi dengan edge, yang konon merupakan teknologi baru yang memiliki kelebihan yang lain,
masyarakat pun tetap menunggu teknologi-teknologi nirkabel lainnya yang ber-bandwith lebar
dan tanpa batas.
Sehubungan dengan itu, perkembangan media baru menjadi kajian tersendiri yang
serius dalam aspek-aspek sosial. Denagn kata lain yang paling merisaukan dari pengembangan
teknologi telematika adalah dari para ahli ilmu-ilmu sosial. Karena para ahli teknolohi
menciptakan teknologi telematika dengan modus melemparkan beban sosial dari teknologi
yang diciptakan itu kepada para ahli sosial.

B. Adopsi Inovasi dan Sikap Masyarakat Terhadap Media

Neubeck dan Clasberg (1996: 294-299) telah menulis subbab teknologi dan perubahan
sosial dalam bab perubahan sosial dan pergerakan sosial pada bukunya "Sosiology a Critical
Approach". la membahas persoalan produksi energi, perubahan teknologi dan proses
ketenagakerjaan, inovasi teknologi. Neubeck dan Clasberg melihat bahwa perubahan sosial ke
depan menghadapi persoalan energi terutama menyangkut tenaga kerja manusia, sehingga perlu
memikirkan persoalan pengembangan teknologi dalam proses ketenagakerjaan, walaupun hal
ini berhadapan dengan persoalan-persoalan politik di suatu negara, karena pengambilalihan
teknologi terhadap tenaga kerja manusia menjadi persoalan

Inovasi berkaitan dengan teknologi komunikasi yang digunakan untuk


mengomunikasikan sesuatu yang baru itu di masyarakat. Teknologi komunikasi ini tidak saja
berhubungan dengan media teknologi, namun juga berkaitan dengan pendekatan komunikasi
yang digunakan. Media teknologi berkaitan dengan perangkat keras, sedangkan pendekatan
komunikasi berhubungan dengan perangkat lunaknya.

Identitas Buku (Sumber Buku)

Judul Buku : Sosiologi Komunikasi (Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi


Komunikasi di Masyarakat)

Penulis : Prof. Dr. H.M. Burhan Bungin, S.Sos. M.Si

Penerbit : Kencana Prenada Media Group

Kota Penerbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2011

Jumlah Halaman : 422 Halaman

Anda mungkin juga menyukai