Danau terbentuk pada kondisi dimana terdapat suplai air di daerah dengan topografi
rendah di daratan (Nichols, 2009). Hal yang unik pada danau adalah semua proses-proses
yang terjadi di danau menyerupai dengan apa yang terjadi di lautan, sebagai contoh sungai
yang masuk sebagai sumber sedimentasi akan membentuk delta, akan terbentuk pantai di
sepanjang batas danau, density currents bergerak ke bagian bawah, dan terdapat ombak di
permukaan.
Menurut Sam Boggs (2006), mempelajari tentang tujuan dari mempelajari lingkungan
danau adalah :
Sensitif terhadap perubahan iklim, sehingga pengendapan di danau dapat digunakan
untuk menentukan iklim pada masa lampau. Pada kondisi gersang (arid), akan terjadi
evaporasi yang tinggi sehingga akan menghasilkan sedimen evaporit seperti gipsum
dan halit. Pada kondisi lembab (humid), akan menghasilkan sedimen karbonat.
Bahkan ciri endapan dari masing masing musim sudah dibahas oleh Boggs (2006)
seperti contohnya musim dingin akan menghasilkan endapan sangat tipis, lapisan
berselingan gelap dan terang. Pada musim panas akan menghasilkan endapan tebal
bewarna terang dengan laminasi pasir ukuran kasar. Pada kondisi beku, akan
menghasilkan lapisan amat tipis berukuran amat halus yang kaya organisme dan
bewarna gelap.
Endapan-endapan danau bisa saja bernilai ekonomis karena menghasilkan oil shale,
mineral evaporit, batubara, uranium, dan besi.
Endapan danau yang kaya material organik dapat bertindak sebagai source rock dalam
petroleum system di masa depan.
Berdasarkan sudut pandang hidrologi, danau dibagi menjadi dua yaitu open lake
dimana terdapat saluran sungai yang membawa keluar air dan menciptakan kondisi seimbang
permukaan air serta kondisi yang segar (salinitas rendah) serta closed lake dengan konsentrasi
tinggi ion yang larut dan salinitas tinggi dikarenakan tidak terdapat saluran sungai yang
membawa keluar air.
Gambar 1. Perbedaan closed lake dengan open lake (Nichols, 2009)
Endapan danau sulit untuk dibedakan dengan lingkungan rendah energi lainnya
seperti lagoon atau laut dalam, Nichols (2009) menuliskan bahwa pembeda utama adalah
melalui organisme yang terendapkan di lingkungan itu. Namun ada juga beberapa
karakteristik yang dapat membantu mengenali endapan danau seperti :
Litologi : Batupasir, batulempung, batugamping dan sedimen evaporit
Tekstur : Pasir tersortasi baik
Geometri lapisan : amat tipis
Struktur sedimen : Wave ripple dan laminasi
Fossil : Alga
Asosiasi fasies : Endapan Fluvial, evaporit, dan aeolian
Walaupun tidak dapat digeneralisasi, namun Boggs (2006) mengatakan bahwa danau
secara umum bersifat regresif dengan model endapan mengkasar ke atas.
Gambar 3. Model Endapan Danau dari Nichols (2006), secara umum terlihat bahwa log tersebut
memiliki kenampakan mengkasar ke atas.
DAFTAR PUSTAKA
Boggs, Jr. S. 2006 : Principal of Sedimentology and Stratigraphy 4th edition, Pearson
Education, inc., Upper Saddle River New Jersey.