Anda di halaman 1dari 15

A.

Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki 5.590 buah sungai yang tersebar di
seluruh kepulauannya. Dalam rangka konservasi sungai, pengembangan sungai, dan
pengendalian daya rusak air sungai di Indonesia telah ditetapkan Peraturan Pemerintah No.
38 Tahun 2011 tentang Sungai. Sungai adalah alur atau wadah air alami dan/atau buatan
berupa jaringan pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai muara,
dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan.
Bantaran sungai adalah ruang antara tepi palung sungai dan kaki tanggul sebelah
dalam yang terletak di kiri dan/atau kanan palung sungai. Bantaran sungai merupakan
salah satu permasalahan yang terdapat di dalam sungai yang perlu untuk diperhatikan
mengingat tingkat penyalahgunaannya mengganggu fungsi alamiah sungai dan
menimbulkan permasalahan-permasalahan baru di sungai itu sendiri. Permasalahan
pemukiman serta bangunan yang berada di tubuh sungai terutama di perkotaan sudah
menyentuh kondisi yang mengkhawatirkan. Dampaknya berupa pencemaran kualitas air
serta limbah yang masuk ke sungai yang menyebabkan sungai tidak berfungsi sebagaimana
mestinya. Dalam mengantisipasi kerusakan dan kerugian yang dihasilkan oleh
penyalahgunaan fungsi sungai tersebut, maka diperlukan pengelolaan yang bertujuan untuk
pengendali kerusakan yang lebih lanjut.
Pengelolaan sungai meliputi konservasi sungai, pengembangan sungai, dan
pengendalian daya rusak air. Konservasi yang dimaksudkan dilakukan melalui kegiatan
perlindungan sungai dan pencegahan pencemaran air sungai. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk memperbaiki kawasan bantaran sungai adalah melalui pengembangan
infrastruktur keairan atau bangunan air. Pengembangan yang dimaksud dilakukan dengan
tidak merusak ekosistem sungai, mempertimbangkan karakteristik sungai, kelestarian
keanekaragaman hayati, serta kekhasan dan aspirasi daerah atau masyarakat setempat.
Dalam hal ini juga diharapkan adanya upaya konservasi air yang bertujuan untuk menjaga
keseimbangan air, penghematan energi, serta konservasi habitat air berupa air tanah
maupun sungai. Dengan demikian Pengembangan Infrastruktur Keairan Kawasan
Bantaran Sungai di Perkotaan Berbasis Konservasi Air diharapkan mampu menjadi
problem solver dari permasalahan yang ada di sungai terutama kawasan bantaran di
perkotaan yang akan diwujudkan melalui Kompetisi Bangunan Air Indonesia (KBAI)
2017 .

B. Tujuan
KBAI 2017 bertujuan untuk menggali potensi inovasi mahasiswa dalam
mengembangkan infrastruktur keairan berbasis konservasi air melalui analisa
permasalahan di bantaran sungai serta mencari solusi dengan merencanakan pengelolaan
teknis dan non teknis di kawasan bantaran sungai.

C. Tema
Tema dari KBAI 2017 adalah Pengembangan Infrastruktur Keairan Kawasan
Bantaran Sungai di Perkotaan Berbasis Konservasi Air
D. Konsep Pengerjaan
PERMASALAHAN

DATA

PESERTA
TEKNIS
Mengerjakan
(bangunan air di bantaran NON TEKNIS
sungai dan pemukiman).
Konsep Konservasi Air
Infrastruktur yang dapat
Di Bantaran Sungai
diaplikasikan :
Upaya Penyadaran
IPAL
Masyarakat
Bangunan Pengendali
Inovasi Pengembangan
Banjir
Bantaran Sungai
Saluran Drainase
Dll
Biopori
Sumur Resapan
Sumur Injeksi
Dll
TAHAP DESAIN/PERANCANGAN

PROPOSAL

DIKIRIMKAN

SELEKSI (PENJURIAN)

FINALIS( ppt + maket + x-banner)

TAHAP KOMPETISI

PENJURIAN

PENGUMUMAN
E. Metode Pelaksanaan dan Ketentuan KBAI 2017
Pelaksanaan KBAI 2017 meliputi beberapa tahap seperti di bawah ini:
1. Tahap Seleksi Proposal (Desain/Perancangan Teknis dan Non-Teknis).
2. Tahap Presentasi Finalis (Presentasi Proposal).
3. Tahap Pengumuman Pemenang.
Ketentuan dalam pelaksanaan Kompetisi Bangunan Air Indonesia (KBAI)
2017 adalah sebagai berikut :
1. Setiap Tim terdiri dari peserta minimal 2 dan maksimal 3
Mahasiswa/Mahasiswi Perguruan Tinggi (S1 maupun D3), satu orang Dosen
Pembimbing, dan satu orang Mahasiswa/Mahasiswi sebagai Manajer (bila
perlu).
2. Setiap Perguruan Tinggi dapat mengajukan lebih dari 1 (satu) Tim.
3. Satu Tim diperbolehkan beranggotakan lintas jurusan.
4. Masa perencanaan ditetapkan dari tanggal 1 Februari 22 Februari 2017
(Gelombang I) atau 23 Februari 16 Maret 2017 (Gelombang II) dan
dilaksanakan di tempat peserta masing-masing.
5. Peserta yang lolos dan terpilih pada Tahap Seleksi Proposal
(Desain/Perancangan Teknis dan Non-Teknis), diharuskan untuk membuat
Model Miniatur Perencanaan Bangunan Air (ukuran 1 m x 1 m) dan X-
Banner (ukuran 60 cm x 160 cm) untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya.
Sebagai penunjang penyampaian proposal, peserta dapat membuat 3D Video
Perencanaan Bangunan Air (maksimal durasi 5 menit).
6. Peserta akan mempresentasikan Proposal, Model Miniatur, dan 3D Video hasil
perencanaan di Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya, Malang.

F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


KBAI 2017 akan dilaksanakan pada tanggal 1 4 Mei 2017 bertempat di Jurusan
Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
Hari pertama (Technical Meeting)
Waktu : 1 Mei 2017
Tempat : Auditorium Dekanat Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya
Hari Kedua (Proses Seleksi)
Waktu : 2 Mei 2017
Tempat : Auditorium Dekanat Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya
Hari Ketiga
Waktu : 3 Mei 2017
Tempat : Tempat Wisata
Hari Keempat (Gala Dinner)
Waktu : 4 Mei 2017
Tempat : Hall

G. Peserta
Peserta tim mahasiswa adalah mahasiswa yang sedang aktif dan terdaftar
mengikuti pendidikan S-1 atau Diploma
Peserta adalah mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta di seluruh
Indonesia, dan yang secara resmi menjadi utusan Perguruan Tinggi pengirim.
Peserta satu tim harus berasal dari universitas yang sama
Peserta diizinkan berasal dari lintas jurusan
1 tim beranggotakan 2 3 orang mahasiswa dan 1 orang dosen pembimbing.
Setiap peserta hanya bisa berpartisipasi untuk satu tim
Peserta yang lolos Tahap Seleksi Proposal (Desain/Perencanaan) akan diundang
untuk menghadapi Tahap Kompetisi.

H. Pendaftaran
1. Pendaftaran dilakukan pada tanggal 1 Februari 22 Februari 2017 untuk
gelombang pertama dengan deadline pengumpulan proposal 22 Februari 2017, biaya
pendaftaran sebesar Rp. 100.000,00 (seratus ribu rupiah)/tim.
2. Pendaftaran dilakukan pada tanggal 23 Februari 16 Maret 2017 untuk gelombang
kedua dengan deadline pengumpulan proposal 16 Maret 2017, biaya pendaftaran
sebesar Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah)/tim.
3. Apabila tim gelombang pertama mengumpulkan proposal pada gelombang kedua
maka dikenakan biaya tambahan Rp. 50.000,00 (seratus ribu rupiah)/tim
4. Pembayaran dapat dilakukan secara langsung melalui Sekretariat Himpunan
Mahasiswa Pengairan FT UB atau transfer via Bank BRI dengan nomor rekening
3127-01-026871-53-5 a/n Rafika Nurmalia
5. Pada saat pendaftaran peserta menyertakan :
Formulir pendaftaran (dapat diunduh di www.hmp.ub.ac.id )
Fotocopy KTM (Kartu Tanda Mahasiswa)
2 (dua) lembar foto 4x6 (berwarna)
Pernyataan Keikutsertaan dari Fakultas
Surat Rekomendasi dari Himpunan
Surat Pernyataan Orisinalitas
Bukti pembayaran biaya pendaftaran
Berkas tersebut di atas dalam bentuk hardcopy & softcopy. Berkas hardcopy dengan
ketentuan:
Dijilid rapi terusan
Cover berwarna Hijau
Berkas softcopy diatas dapat dikirimkan selama masa pendaftaran ke alamat email
panitia lombakbai@gmail.com dengan subjek email ditulis Kompetisi Bangunan Air
Indonesia (KBAI) 2017 ketua tim nama tim asal institusi, sedangkan hardcopy
dikirim bersamaan dengan pengiriman proposal sejumlah 4 (empat) eksemplar dan
dilengkapi 1 (satu) CD yang berisi softcopy dari dokumen proposal dalam bentuk
lampiran pada alamat Jl. MT Haryono No.167, Malang 65145, Jawa Timur, Indonesia.
I. Ketentuan Kompetisi
1. Untuk setiap tim finalis akan menjalankan presentasi proposal di ruangan tertutup
dengan durasi maksimal 30 menit.
2. Bahan presentasi berupa Powerpoint (.ppt) dari Proposal yang telah terlebih dahulu
dikirimkan beserta 3D Video Animasi (bila perlu).
3. Dosen pembimbing diperkenankan masuk kedalam ruang presentasi namun dilarang
melakukan intervensi maupun berdiskusi dengan peserta yang bersangkutan.
4. Manajer setiap tim finalis tidak diperkenankan mengikuti presentasi yang dilakukan.
5. Peserta harus membaca dengan cermat Buku Panduan KBAI 2017 ini agar
memahami ketentuan-ketentuan yang berlaku, dan tidak membuat kesalahan teknis,
serta agar tidak dikenakan penalti dan/atau didiskualifikasi oleh dewan juri.

J. Kriteria Seleksi
Kriteria seleksi/penilaian KBAI 2017, mencankup 2 (dua) tahap, yaitu (1) Tahap
Seleksi Proposal (Desain/Perencanaan), dan (2) Tahap Presentasi Finalis.
Tahap Seleksi Proposal (Desain/Perencanaan) dilakukan dengan dasar
perencanaan berikut :
Analisa permasalahan
Dasar perencanaan yang digunakan
Metodologi perencanaan teknis
Sistem penulisan
Inovasi yang diterapkan
Ketepatan solusi terhadap kasus yang ada
Manfaat dan dampak jangka panjang perencanaan
Penggunaan teknologi yang ramah lingkungan
Kemudahan dalam Operasi dan Pemeliharaan (OP)
Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) secara garis besar
Sanitasi
Analisa ekonomi berupa RAB (Rancangan Anggaran Biaya) yang mencakup
material yang digunakan
Peserta yang lolos Tahap Seleksi Proposal (Desain/Perencanaan) akan diumuman
pada tanggal 23 Maret 2017 serta akan diundang untuk mengikuti Tahap
Presentasi Finalis.
Kriteria Penilaian Tahap Presentasi Finalis adalah sebagai berikut :
Kesesuaian Powerpoint (.ppt) dengan proposal yang telah dikirimkan
Keunggulan konsep yang disajikan (ciri khas yang dimunculkan)
Pemahaman terhadap materi yang dibawakan
Keindahan/estetika model miniatur dan video 3D sesuai konsep yang disajikan
Mampu menampilkan unsur kreativitas di dalam hasil model miniatur,
powerpoint (ppt), dan video 3D
Relevansi konsep yang diberikan terhadap kondisi lokasi studi
Ketepatan waktu presentasi

K. Proses Seleksi dan Kriteria Pemenang


Proses seleksi calon Peserta KBAI 2017 dilakukan melalui 2 (dua) tahap berikut:

1. Tahap Pertama
Tahap pertama adalah evaluasi dari proposal yang diterima panitia sampai batas
waktu yang ditentukan. Panitia akan mengumumkan hasil seleksi Tahap Pertama
pada para Peserta yang lolos. Seleksi Tahap Pertama ini akan memilih dan
menetapkan 10 (sepuluh) tim terpilih. Bagi tim terpilih diwajibkan untuk
mendaftar ulang kepada Panitia (dalam jangka waktu 1 x 24 jam) untuk
mengikuti seleksi Tahap Kedua. Apabila sampai batas waktu pendaftaran ulang
berakhir, calon peserta tidak juga menyampaikan pemberitahuan (konfirmasi),
maka calon peserta secara otomatis akan dinyatakan mengundurkan diri oleh
panitia. Jika ada finalis yang mengundurkan diri, maka akan digantikan oleh
peserta dari peringkat berikutnya.
2. Tahap Kedua
Penilaian Tahap Kedua diawali dengan Presentasi di depan Dewan Juri untuk
mengevaluasi dan menilai konsep Desain/Rancangan yang dibuat oleh peserta.
Selanjutnya akan dinilai pula Maket beserta X-Banner yang dibuat oleh peserta
sebagai visualisasi dari perencanaan. Komponen penilaian telah dijelaskan pada
subbab Kriteria Seleksi. Dari 10 finalis yang mengikuti tahap kedua akan
ditentukan pemenang Juara I, II, III, Presentasi Terbaik, Maket Terbaik.

L. Akomodasi, Transportasi, dan Konsumsi Peserta


Panitia akan menyediakan bantuan kepada para Finalis Kompetisi, Dosen Pembimbing,
dan Manajer berupa Akomodasi, Transportasi, dan Konsumsi selama waktu Kompetisi
pada tanggal 1 4 Mei 2017 yang akan dijelaskan ketika peserta lolos pada Tahap
Kompetisi.

M. Penyelenggara
Kompetisi ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pengairan Jurusan
Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.

Alamat :
Jl. MT Haryono No.167, Malang 65145, Jawa Timur, Indonesia.
Website : www.hmp.ub.ac.id
E-mail : hmpftub@gmail.com
Contact Person :
081907322017 (Alif)
085645019717 (Arlita)
Social Media :
Instagram : @kbaiftub2017
Line : @fhz5431r
Twitter : @KBAI_2017
Facebook : KBAI Pengairan FTUB
N. Timeline dan Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Tanggal Lokasi
Gelombang I Pendaftaran dan Perguruan Tinggi
1 1-22 Februari 2016
Pengumpulan Proposal Peserta
Gelombang II Pendaftaran dan 23 Februari 16 Maret Perguruan Tinggi
2
Pengumpulan Proposal 2016 Peserta
3 Seleksi Proposal 17 22 Maret 2016 Universitas Brawijaya
4 Pengumuman Finalis 23 Maret 2016 Universitas Brawijaya
5 Konfirmasi Peserta 24 Maret 2016 Universitas Brawijaya
Pengerjaan Maket dan X-
Perguruan Tinggi
6 banner (Persiapan Tahap 25 Maret 29 April 2016
Peserta
Kompetisi)
7 Peserta Sampai di Malang 30 April 2016 Malang, Jawa Timur
8 Tahap Kompetisi 1 4 Mei 2016 Universitas Brawijaya

O. Petunjuk Penulisan Proposal


1. Ketentuan penulisan pada kertas A4, spasi 1,5 pitch, font Times New Roman size
12, dengan margin kiri 3 cm, margin kanan 2,5 cm, margin bawah 2,5 cm, margin
atas 2,5 cm, dan align justify.
2. Makalah dijilid spiral menggunakan sampul terlampir.
3. Bahasa Indonesia yang digunakan hendaknya baku dengan tata bahasa dan ejaan
yang disempurnakan, sederhana, jelas, satu kesatuan, dan tidak menggunakan
singkatan.
4. Format Proposal KBAI 2017 adalah sebagai berikut :
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar (jika ada)
Daftar Tabel (jika ada)
1. Bab I Pendahuluan
1.1. Umum
1.2. Latar Belakang
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Tujuan
1.5. Manfaat
2. Bab II Perencanaan Non Teknis
2.1. Permasalahan pada Kawasan Bantaran Sungai
2.2. Analisa Permasalahan
2.3. Upaya Non Teknis
3. Bab III Perencanaan Teknis
3.1. Dasar Teori Desain/ Perancangan
3.2. Desain/Perancangan (penentuan lokasi, inovasi, dan metodologi
desain)
3.3. Gambar Desain
3.4. Sistem Operasi dan Pemeliharaan Struktur Bangunan
3.5. Analisa AMDAL
3.6. RAB (Rancangan Anggaran Biaya) Material
4. Penutup
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran

P. Penghargaan Finalis
Juara I : Rp. 7.000.000,00- + Trophy + Sertifikat + Maskot KBAI 2017
Juara II : Rp. 5.000.000,00- + Trophy + Sertifikat + Maskot KBAI 2017
Juara III : Rp. 3.000.000,00- + Trophy + Sertifikat + Maskot KBAI 2017
Penghargaan Maket Terbaik
Rp. 1.000.000,00- + Trophy + Sertifikat + Maskot KBAI 2017
Penghargaan Presentasi Terbaik
Rp. 1.000.000,00- + Trophy + Sertifikat + Maskot KBAI 2017
Q. Soal
a. Permasalahan Bantaran Sungai di Indonesia
Hakikat pembangunan di Indonesia adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya
dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia (Mangkoesapoetra, 2005). Keterlibatan
masyarakat perkotaan dalam pembangunan sering dihadapkan pada dilema ruang (tanah),
baik ruang sebagai tempat aktivitas usaha, maupun ruang sebagai tempat pemukiman
mereka. Sejalan kebutuhan akan ruang, maka aktivitas dari pemanfaatan ruang di suatu
kota juga dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk sehingga ruang makin sempit di
perkotaan. Akibat pertumbuhan penduduk yang semakin tidak terkendali dan didominasi
penduduk miskin, tidak dapat dielakkan kota pun menjadi kawasan yang padat dan kumuh
karena harus menerima kaum urban, sementara ketersediaan lahan bersifat stagnan,
sehingga terjadi peningkatan intensitas ruang yang menyebabkan ketidakseimbangan
struktur dan fungsi, sekaligus ketidakaturan ruang kota. Slums atau kekumuhan merupakan
salah satu gejala yang timbul sebagai akibat fenomena tersebut.
Peraturan Pemerintah No 38 Tahun 2011 Pasal 1 menyebutkan bahwa yang dimaksud
bantaran sungai adalah ruang antara tepi palung sungai dan kaki tanggul sebelah dalam
yang terletak di kiri atau kanan palung sungai. Selanjutnya dalam pasal 7 juga disebutkan
bahwa fungsi dari bantaran sungai adalah sebagai ruang penyalur banjir. Di sepanjang
Daerah Aliran Sungai di Indonesia terutama kawasan perkotaan telah lama tumbuh
pemukiman masyarakat. Perkembangan perumahan di kawasan bantaran sungai tidak
dibarengi dengan penyediaan sarana dan prasarana yang memadahi. Akibatnya pola hunian
masyarakat tumbuh secara tidak teratur. Banyaknya masyarakat yang menjadikan sungai
sebagai tempat pembuangan sampah membuat lingkungan bantaran sungai menjadi tidak
nyaman. Jika hal tersebut tidak segera ditangani maka akan menimbulkan banjir bandang
di daerah hilir sungai di masa yang akan datang. Masalah lain juga muncul dari buangan
limbah domestik dari sebagian besar masyarakat bantaran yang telah menjadi faktor utama
pencemaran sungai. Air yang tercemar dapat mengganggu fungsi air sungai sebagaimana
diketahui air sungai digunakan sebagai air baku masyarakat serta irigasi maupun
peruntukan yang lain. Dengan kualitas yang buruk maka akan mengganggu kesehatan
masyarakat serta mengurangi produksi pertanian di Indonesia. Dari 3 (tiga) permasalahan
utama yang dijelaskan maka diperlukan suatu upaya penataan kawasan bantaran sungai
dari segi teknis dan non teknis melalui Pengembangan Infrastruktur Keairan Kawasan
Bantaran Sungai di Perkotaan Berbasis Konservasi Air yang diangkat sebagai tema
Kompetisi Bangunan Air Indonesia (KBAI) 2017.

b. Parameter Penilaian

Tahap Proposal Desain/Perencanaan (60%)


1. Isi berupa perencanaan teknis 40%, meliputi :
Bangunan air mampu mereduksi banjir kala ulang debit desain yang ditentukan
oleh peserta menggunakan desain ramah lingkungan
Bangunan mampu mereduksi limbah domestik yang masuk ke sungai
Inovasi yang diterapkan
2. Isi proposal diluar teknis 20%, meliputi :
Perencanaan non teknis mampu mengatasi permasalahan yang ada serta
berwawasan sanitasi
Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) secara garis besar
Rancangan Anggrana Biaya (RAB) perencanaan
Sistem penulisan serta dasar perencanaan

Tahap Kompetisi (40%)


1. Keindahan/estetika model miniatur dan video 3D sesuai konsep yang disajikan
2. Ketepatan analisa permasalahan dan kesesuian proposal dengan materi presentasi
3. Pemahaman peserta pada Tahap Kompetisi

c. Batasan Perencanaan
1. Perencanaan tidak mencakup pondasi bangunan
2. Perencanaan boleh mengabaikan stabilitas bangunan
3. Perencanaan boleh bersifat visioner
4. Luasan perencanaan dapat diasumsi peserta berdasarkan peta situasi yang diberikan
5. Batasan lain yang diperlukan dapat ditentukan oleh peserta
d. Data Perencanaan
1. Data Topografi berupa peta situasi serta potongan melintang sungai terlampir
dalam format (.dwg).
2. Kepadatan rata-rata penduduk 69 jiwa per km2.
3. Debit limbah domestik yang dihasilkan sebesar 0,15 m3/orang/hari.
4. Analisis kualitas air limbah domestik yang masuk ke sungai :
a. TSS = 60 mg/L
b. COD = 320 mg/L
c. BOD = 123 mg/L
5. Data Hidrologi :
Debit rancangan kala ulang 5 tahun sebesar 248.927 m3/detik
Debit rancangan kala ulang 10 tahun sebesar 303.380 m3/detik
Debit rancangan kala ulang 20 tahun sebesar 365.612 m3/detik
Debit rancangan kala ulang 50 tahun sebesar 457.015 m3/detik
6. Data perencanaan lain yang tidak diketahui dapat diasumsi peserta.

Anda mungkin juga menyukai