MINUM
Data yang mempresentasikan dunia nyata ( real world ) dapat disimpan, dianipulasi, diproses, dan
dipresentasikan dalam bentuk yang lebih sedeerhana dengan layer-layer tematik yang diralisasikan
dengan lokasi- lokasi geografi dipermukaan bumi. Hasilnya dapat dipergunakan untuk pemecahan
banyak masalah masalah dunia nyata seperti dalam peencanaan dan pengambilan keputusan
menyangkut data kebumian.
Sistem Informasi Geografi ( SIG ) atau Geographic Information System (GIS) diartikan sebagai
sistem informasi yang digunaakn untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah
menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografi atau data geospatial, untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengolahan penggunaan lahan,sumber daya alam,
lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. ( Murai S. dalam Prayitno,
2000)
ESRI, 1990 mendefinisikan SIG sebagai suatu kumpulan yang terorganisir dari peragkat keras
komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirangcang secara efisien untuk
memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua
bentuk informasi yang bereferensi geografi.
SIG memiliki banyak nama alternatif yang sudah digunakan bertahun-tahun menurut cakupan
aplikasi dan bidang khusus masing-masing, sebagai berikut :
System )
SIG kini menjadi disiplin ilmu yang independen dengan nama Geomatic, Geoinformatics ,
atau Geospatial Information Science yang digunakan pada berbagai departemen pemerintahan
dan universitas.
Subsistem SIG
Dari definisidefinisi diatas maka SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem,yaitu:
Input
Subsistem ini mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber.
Data yang digunakan harus dikonversikan menjadi format digital yang sesuai. Salah satu teknik
mengubah data analog menjadi data digital adalah dengan digitasi menggunakan digitizer.
Manipulasi
Penyesuaian terhadap data masukan untuk proses lebih lanjut, misalnya, penyamaan skala,
pengubahan sistem proyeksi, generalisasidan sebagainya.
Managemen Data
Query
Penelusuran data menggunakan lebih dari satu layer dapat memberikan informasi untuk analisis
dan memperoleh data yang diinginkan, contoh :
Analisis
Kemampuan untuk analisis data spasial untuk memperoleh informasi baru. Dengan pembuatan
model skenario What if . Salah satu fasilitas yang banyak dipakai adalah aalisis tumpang susun
peta ( overlay)
Visualisasi
Penyajian hasil berupa informasi baru atau basisdata yang ada baik dalam bentuk softcopy maupun
dalam bentuk hardcopy seperti dalam bentuk : peta, tabel, grafik, dan lain-lain.
Komponen SIG
SIG merupakan suatu sistem komputer yang terintegrasi di tingkat fungsional dan jaringan,
komponen SIG terdiri dari :
Perangkat lunak yang mempunyai fungsi di atas dan fasilitas untuk penyimpanan analisis dan
penayangan informasi geografi. Persyaratan yang penting harus dipenuhi software SIG, adalah :
5. Graphical User Interface (GUl) yang baik untuk mempermudah akses fasilitas yang
ada.
Data
Data merupakan komponen yang penting dalam SIG. Keakurasian data dalam SIG.
Dikenal konsep GIGO (Garbits In Garbits OUT) sebaliknya Gold In Gold Out.
Teknologi SIG menjadi sangat terbatas kemampuannya jika tidak ada sumberdaya
yang mengelola sistem dan mengembangkan untuk aplikasi yang sesuai. Pengguna dari
pembuat sistem harus saling bekerjasama untuk mengembangkan teknologi SIG.
Metode (methods)
Model dan teknik pemrosesan perlu dibuat untuk berbagai aplikasi SIG.
Data SIG
Data SIG dibedakan menjadi data grafis (atau disebut juga data geometris) dan data atribut
(data tematik). Data grafis mempunyai tiga elemen: titik (node), garis(arc), dan luasan
(poligon),dalam bentuk vector ataupun raster yang mewakili geometri , ukuran, bentuk, posisi dan
darah.
Pada struktur data vektor data titik merupakan sepasang koordinat (X,Y) tanpa dimensi
(tidak mempunyai panjang dan luas). Garis merupakan pasangan-pasangan koordinat yang
mempunyai titik awal dan titik akhir, disebut berdimensi 1, mempunyai panjang tetapi tidak
mempunyai luas. Area (poligon) merupakan kumpulan pasangan-pasangan koordinat dimana titik
awal sama dengan titik akhir, disebut berdimensi 2, ukuran dimensi panjang dan luas. Permukaan
(Surface) merupakan suatu area dengan besaran (X,Y,Z) disebut berdimensi 3, mempunyai ukuran
luas, panjang dan ketinggian.
Cara penyajian data spasial dari fenomena geografi atau dunia nyata (real World) ke dalam
komputer dilakukan dengan 2 bentuk (struktur), yaitu
Raster (grid-cell)
Data disimpan, diproses, dan disajikan dengan bentuk rangkaian elemen gambar (picture
elemen pixel)
Vektor (vector)
1. Data survey lapangan (data langsung) hasil pengukuran di lapangan dengan alat GPS, total
station, dan alat ukur lapangan lain.
2. Data produk pemetaan dari foto udara atau citra satelit, dengan teknik fotogrametri atau
pengolahan citra digital
3. Data peta-peta yang tersedia (peta topografi, peta rupabumi, dan peta-peta tematik) dari
BPN, bakosurtanal, PU, dan sebagainya.
Desain database :
Analisis data
Analisis SIG dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi analisis spasial dan atribut yang dilakukan
serta kemampuan memberi jawaban-jawaban atau solusi yang diberikan terhadap pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan.
What is at..? (pertanyaan lokasional : apa yang terdapat pada lokasi tertentu)
What if..? (pertanyaan berbasiskan model ; komputer dan monitor dalam kondisi
optimal, kecocokan lahan, resiko, terhadap bencana, dll)
Fungsi-fungsi analisis yang dapat diperlakukan secara umum terdapat 2 jenis fungsi
analisis, yaitu fungsi analisis spasial dan fungsi analisis atribut (basis dan atribut)
Pemanggilan data
Generalisasi
Abstraksi
Manipulasi koordinat
Buffer
Pengukuran
Grid
Membaca dan mencari data (field atau record) dari tabel basis data (retrieve)
Mengubah dan mengedit data yang terdapat di dalam tabel basis data (update, edit)
Penyebab Dampak
Aktifitas
Manusia
- Populasi - Pembangunan
- Kesehatan dan - Urnbanisasi
Kesejahteraan
- Idustrialisasi
- Teknologi
- Konstruksi
- Politik
Database
Analisis dan Pemantauan
Jadi faktor penyebab dari manusia, elemen kunci dimensi manusia pada pengambilan keputusan,
akan memneraikan akibat pada lingkungan seperti peningkatan pemakaian sumberdaya alam,
urbanisasi, industrialisasi , konsumsi energi, konstruksi, dll. Akibat yang terjadi pada manusia ini
akan berpengaruh pada perubahan lingkungan, seperti perubahan penggunaan tanah, perubahan
gaya hidup, degradasi tanah, polusi, perubahan iklim , dll. Perubahan lingkungan itu dapat
dipantau untuk meningkatkan kewaspadaan publik. Penginderaan jauh dapat sangat berguna untuk
pemahaman yang lebih baik atas akibat pada manusia dengan perubahan lingkungan, selain
penginderaan juh juga membangun database. Dimensi fisik/lingkungan yang dipantau dengan
penginderaan jauh dapat memberikan umpan balik pada manusia melalui analisis adan pengkajian
dengan SIG untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik. Dalam hal ini,
penginderaan jauh arus diintegrasikan dengan SIG.