Permodelan
Permodelan
INPUT
1. Ekosistem Mangrove
Keberadaan ekosistem mangrove sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem
laut dan darat. Secara Biologis Ekosistem Mangrove memiliki fungsi sebagai tempat untuk
mencari makanan, memijah, dan berkembang biak bagi berbagai organisme laut seperti ikan,
udang, dan lain-lain dan Sebagai salah satu sumber keanekaragaman plasma nutfah.
Pemanfaatan Mangrove secara Biologis dapat diterapkan pada system Silvofishery. Jenis
mangrove yang biasanya ditanam di tanggul adalah Rhizophora sp. dan Xylocarpus sp.
Sedangkan untuk di tengah/pelataran tambak adalah Rhizophora sp.
2. Biota budidaya
Komoditas perikanan yang sesuai untuk budidaya di air payau kawasan mangrove adalah
kepiting bakau (Scylla serrata), ikan bandeng (Chanos chanos), udang windu (Penaeus
monodon), udang vanamei (Penaeus vannamei), ikan patin (Pangasius pangasius), ikan
kakap (Lates calcarifer), kerang hijau atau rumput laut.
3. Lahan Budidaya
Sistem Wanamina menggunakan lahan budidaya di kawasan ekosistem mangrove.
Keberadaan polutan Lahan budidaya Wanamina sangat penting untuk diadakan
pengontrolan agar biota budidaya tidak terkontaminasi oleh polutan yang berbahaya
beracun. Irigasi pada sistem Wanamina dilakukan dengan membuat pintu air dalam
tambak sehingga irigasi terkontrol.
PROSES
Proses dari silvofishery ini adalah Pembuatan tambak budidaya, konstruksi, penanaman
bakau, penebaran benih ikan, dan pemeliharaan. Pola empang parit merupakan pola dari
silvofishery. Pembuatan empang parit sendiri terbilang mudah dimana mangrove dan empang
masih menjadi satu hamparan yang diatur oleh pintu air.
Jarak tanam mangrove di pelataran
umumnya 1 m x 2 m pada saat mangrove masih
kecil. Setelah tumbuh membesar (4-5 tahun)
mangrove harus dijarangkan. Tujuan penjarangan
ini untuk memberi ruang gerak yang lebih luas bagi
komoditas budidaya. Selain itu sinar matahari dapat
lebih banyak masuk ke dalam tambak dan
menyentuh dasar pelataran, untuk meningkatkan
Figure 1 empang parit kesuburan tambak.
Keterangan :
C : parit pemeliharaan
Pemeliharaan pada tambak tersebut juga harus dilakukan, pemeliharaan yang dilakukan
berupa pemeliharaan tanggul, caren, tanaman, Pemeliharaan ikan dan panen. Untuk keberhasilan
usaha empang parit, maka selama pemeliharaan perlu dilakukan perawatan secara baik.
Perawatan tersebut meliputi pengaturan air, pemupukan susulan serta pemberian pakan
tambahan.
Setelah ikan yang dipelihara mencapai ukuran yang sesuai untuk dikonsumsi, maka
segera dilakukan panen. Panen dapat dilakukan secara bertahap (selektif), akan tetapi pada
umumnya dilakukan panen total. Pemanenan dilakukan dengan mengeluarkan air melalui saluran
pembuangan atau dibantu dengan pompa air secara perlahan sampai air yang tertinggal hanya di
caren saja. Pemanenan dapat dilakukan dengan menggunakan jaring yang ditarik (diseret0
sepanjang caren sampai udang atau ikan dikumpulkan pada satu tempat tertentu yang luasnya
terbatas (sempit) baru dilakukan penangkapan dengan alat tenggok/jala.
OUTPUT
1. Tercapainya produktivitas yang cukup baik dengan hasil produk yang terjamin
keamanannya karena merupakan produk organik.
2. Hasil dari pelaksanaan program program kegiatan tersebut terciptanya kelestarian
ekosistem hutan mangrove, peningkatan kondisi social ekonomi masyarakat menjadi
buffer terhadap kegiatan yng merusak ekosistem mangrove.
Referensi:
1. http://foreibanjarbaru.or.id/archives/1144
2. http://www.ebiologi.com/2015/06/ekosistem-hutan-mangrove-ciri-fungsi.html