Anda di halaman 1dari 8

Pengembangan Modul ....

(Fety Dian Andriyani) 1

PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN PRODUKTIF MULTIMEDIA PAKET


KEAHLIAN MULTIMEDIA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH WONOSARI

MODULE DEVELOPMENT MULTIMEDIA PRODUCTIVECOURSE MULTIMEDIA


PACKAGE SKILLS CLASS X SMK MUHAMMADIYAH WONOSARI

Oleh : Fety Dian Andriyani


Universitas Negeri Yogyakarta
fetydian04@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk: (1) mengembangkan Modul Mata Pelajaran Produktif
Multimedia Paket Keahlian Multimedia Kelas X SMK Muhammadiyah Wonosari, (2)
mengetahui kelayakan Modul Mata Pelajaran Produktif Multimedia Paket Keahlian
Multimedia Kelas X SMK Muhammadiyah Wonosari. Penelitian ini merupakan penelitian
pengembangan (R&D) yang menggunakan model Sugiyono. Tahap-tahap penelitian
pengembangan yang dilakukan antara lain, potensi dan masalah, pengumpulan data, desain
produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian,
revisi produk, dan produksi masal. Modul pembelajaran divalidasi oleh dua ahli materi dan
dua ahli media selanjutnya diujicobakan pada enam peserta didik dan kemudian
diujicobakan lagi pada tiga puluh peserta didik kelas X Jurusan Multimedia SMK
Muhammaiyah Wonosari. Pengumpulan data menggunakan lembar angket/kuesioner.
Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Penelitian pengembangan ini
menghasilkan produk berupa Modul Mata Pelajaran Produktif Multimedia Paket Keahlian
Multimedia Kelas X SMK Muhammadiyah Wonosari dengan Standar Kompetensi Membuat
Animasi Digital 2 Dimensi. Hasil analisis menunjukkan bahwa modul pembelajaran dapat
dikatakan baik dan berkualitas, serta secara keseluruhan sangat layak/sangat baik
digunakan sebagai media pembelajaran. Evaluasi ahli materi memperoleh hasil dengan
kategori sangat layak, evaluasi ahli media memperoleh hasil dengan kategori sangat
layak, uji coba produk memperoleh hasil dengan kategori layak, uji coba pemakaian
memperoleh hasil kategori layak, serta keseluruhan dari evaluasi oleh ahli materi, ahli
media, serta uji lapangan memperoleh hasil dengan kategori layak.

Kata kunci: kelayakan, modul pembelajaran, produktif multimedia.

ABSTRACT
The research aims to: (1) develop a Module Multimedia Productive Course Multimedia
Package Skills Class X SMK Muhammadiyah Wonosari , (2) determine the feasibility Module
Multimedia Productive Course Multimedia Package Skills Class X SMK Muhammadiyah
Wonosari. This research is a research & development (R & D), which uses a model
Sugiyono. Stages of development studies conducted, among others: potential and
problems, data collection, product design, design validation, design revisions, product
testing, product revision, utility testing, product revision, and mass production. Learning
modules validated by two subject matter experts and two media experts further tested at six
students and then tested again at thirty students of class X SMK Muhammaiyah Wonosari
Multimedia Department. Data collection using a questionnaire sheet / questionnaire. Data
analysis using quantitative descriptive analysis. The development of research products in the
form of Modules Multimedia Productive Course Multimedia Package Skills Class X SMK
Muhammadiyah Wonosari with Competency Standards Creating 2D Digital Animation. The
analysis showed that the learning module can be said to be good quality, and overall very
feaseble / very well be used as a learning medium. Expert evaluation of the materials
obtained results by the category "very feaseble", the expert evaluation of the media get the
results by the category "very feaseble", product trials get results with the category of
"feaseble", utility testing obtain the results of the category " feaseble", as well as the overall
2 Jurnal Pendidikan Teknik Informatika Edisi ... Tahun 2016

evaluation by subject matter experts, media experts, as well as field test results obtained
with the category of "feaseble".

Keywords: feasibility, learning modules, multimedia productive.

PENDAHULUAN oleh Azhar Arsyad (2011: 15) bahwa fungsi


Pengelolaan pembelajaran utama dari media pengajaran adalah
merupakan suatu yang penting yang harus sebagai alat bantu mengajar yang turut
diperhatikan oleh setiap guru agar mempengaruhi iklim, kondisi dan
pembelajaran teroganisir dengan baik dan lingkungan belajar yang ditata dan
proses belajar mengajar juga berlangsung diciptakan oleh guru.
dengan baik. Guru harus memikirkan dan Pemilihan media pembelajaran harus
membuat perencanaan secara seksama disesuaikan dengan karakteristik peserta
dalam meningkatkan kesempatan belajar didik dan kondisi kelas yang bersangkutan.
bagi peserta didiknya ... (Daryanto dan Menurut Rudi dan Cepi (2008: 5), usaha
Mulyo Raharjo, 2012: 1). Sebelum untuk menunjang pencapaian tujuan
melaksanakan pembelajaran banyak hal pembelajaran dibantu oleh penggunaan
yang harus dipersiapkan oleh guru, alat bantu pembelajaran yang tepat dan
diantaranya, skenario pembelajaran, sesuai karakteristik komponen
strategi belajar mengajar, metode penggunanya. Dalam hal ini, pendidik
mengajar serta bahan ajar atau media harus bisa memilih media pembelajaran
yang akan dipakai dalam proses yang tepat untuk proses belajar mengajar
pembelajaran. agar peserta didik paham dengan materi
Media pembelajaran merupakan dan proses belajar mengajar juga bisa
salah satu komponen penting yang harus berjalan dengan kondusif.
dipersiapkan dengan baik sebelum proses Hal yang harus diperhatikan guru
pembelajaran dimulai. Media dalam proses pembelajaran selain
pembelajaran adalah segala sesuatu yang pemilihan media adalah karakteristik dan
dapat menyalurkan pesan, dapat kondisi peserta didik dalam proses
merangsang fikiran, perasaan, dan pembelajaran. Dalam mengikuti proses
kemauan peserta didik sehingga dapat pembelajaran, tentunya ada perbedaan
mendorong terciptanya proses belajar antara peserta didik kelas X, XI dan XII.
pada diri peserta didik (Haryanto, 2012). Kelas X yang masih berada pada tahap
Media pembelajaran pada dasarnya penyesuain lingkungan baru akan lebih
adalah sebuah alat bantu yang turut membutuhkan perhatian lebih dari guru
mempengaruhi berjalannya proses saat proses pembelajaran. Karena masih
pembelajaran. Seperti yang dikemukakan dalam tahap penyesuain, peserta didik
Pengembangan Modul .... (Fety Dian Andriyani) 3

kelas X akan lebih banyak mengalami mengulang demonstrasi sampai berkali-


kesulitan belajar dibandingkan dengan kali. Guru terkadang mengalami kesulitan
peserta didik kelas XI ataupun kelas XII. ketika banyak peserta didik yang bertanya
Peserta didik X tentunya masih dan ingin untuk diberikan penjelasan dan
membutuhkan bimbingan lebih dalam demonstrasi. Hal tersebut juga berdampak
proses pembelajaran. pada alokasi waktu pembelajaran, proses
Proses pembelajaran jurusan pembelajaran berjalan lebih lambat dan
multimedia di SMK Muhammadiyah waktu yang dibutuhkan untuk
Wonosari terdiri dari pembelajaran teori menyelesaikan tugas praktik masih sangat
dan pembelajaran praktik. Mata pelajaran kurang, sehingga menjadikan peserta didik
produktif multimedia merupakan mata kurang bisa maksimal dalam mengerjakan
pelajaran produktif yang berfungsi tugas dan mengekplorasi materi
membekali peserta didik jurusan pembelajaran.
multimedia agar memiliki kompetensi kerja Menurut rekap daftar hasil belajar,
sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional nilai mereka mengalami penurunan kurang
Indonesia (SKKNI). Dalam mata pelajaran lebih sebesar 5% dibandingkan dengan
produktif multimedia, selain dituntut tahun sebelumnya. Menurut salah satu
menguasai matari teori peserta didik juga guru produktif jurusan multimedia di SMK
dituntut untuk menguasai materi yang Muhammadiyah Wonosari, Ibu Yuli Fitriana
berkaitan dengan keterampilan yang Normalita, S.T, dibutuhkan media
sesuai dengan kompetensi yang ada pembelajaran yang disusun secara
dalam silabus melalui pembelajaran praktik sistematis dan dapat dijadikan peserta
Hasil yang didapatkan dari observasi didik sebagai panduan belajar. Dengan
saat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bantuan media tersebut, peserta didik
menunjukkan bahwa, pelaksanaan dapat mempelajari materi pembelajaran
pembelajaran mata pelajaran produktif dan mengeksplorasi materi pembelajaran
multimedia kelas X mengalami beberapa secara mandiri. Jurusan Multimedia SMK
kendala. Aktivitas pembelajaran di SMK Muhammadiyah Wonosari sebenarnya
Muhammadiyah Wonosari masih sangat sudah memiliki media pembelajaran
bergantung pada demonstrasi guru karena berupa modul elektronik yang dikemas
peserta didik tidak mempunyai panduan dalam CD, namun modul belum disusun
materi. Saat guru melakukan demonstasi secara baik dan sistematis sesuai dengan
materi di kelas X, banyak peserta didik standar struktur dan sistematika modul
yang kebingungan sehingga suasana pembelajaran. Isi modul elektronik yang
menjadi gaduh dan proses pembelajaran ada hanya berupa kumpulan beberapa
menjadi tidak kondusif. Ketika peserta didik materi saja dari berbagai sumber secara
tidak paham dan bertanya, guru harus terpisah.
4 Jurnal Pendidikan Teknik Informatika Edisi ... Tahun 2016

Modul merupakan bahan ajar yang produk tertentu, dan menguji keefektifan
disusun secara sistematis dan menarik produk tersebut. Penelitian ini
yang mencakup isi materi, metode, dan menghasilkan produk berupa Modul Mata
evaluasi yang dapat digunakan secara Pelajaran Produktif Multimedia Paket
mandiri, belajar sesuai kecepatan masing- Keahlian Multimedia Kelas X SMK
masing induvidu secara efektif dan efisien Muhammadiyah Wonosari serta menguji
(Ali Mudlofir, 2011: 150). Dengan modul, kelayakan modul tersebut. Menurut
proses belajar peserta didik tidak hanya Sugiyono (2012: 409), ada sepuluh
bergantung pada pembelajaran yang langkah penggunaan metode Research
dilakukan di sekolah saja, tetapi peserta and Development (R&D).
didik dapat secara mandiri belajar dan
mencoba serta mengekplorasi materi
pembelajaran yang sudah diberikan di
dalam modul.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan modul kelas X pada
mata pelajaran produktif mutimedia
dengan Standar Kompetensi Membuat
Animasi Digital 2 Dimensi. Standar
Gambar 1. Langkah Pengembangan
Kompetensi tersebut dipilih karena materi Sugiyono (2012: 409)
Animasi Digital 2 Dimensi mengharuskan
peserta didik untuk memproduksi sebuah
Analisis data dalam Widoyoko (2014:
kemasan produk animasi dari tahap awal 110-112) dilakukan dengan urutan sebagai
persiapan perancangan sampai tahap berikut:
evaluasi animasi. Oleh karena itu, dalam
1. Mentabulasikan semua data yang
proses pembelajaran tersebut, peserta diperoleh untuk setiap pernyataan
didik membutuhkan modul yang berisi setiap aspek dari butir penilaian yang
suatu panduan untuk dapat belajar lebih tersedia dalam instrumen penilaian.
sistematis dan terarah. 2. Menghitung rerata skor setiap butir
pernyataan masing-masing aspek.
METODE PENELITIAN
3. Menghitung rerata skor total butir
Penelitian ini merupakan jenis pernyataan masing-masing aspek.
penelitian pengembangan atau Research 4. Menghitung rerata skor total setiap
and Development (R&D). Menurut instrumen.
Sugiyono (2012: 407), penelitian 5. Menentukan klasifikasi kategori
pengembangan adalah metode penelitian kelayakan.
yang digunakan untuk menghasilkan
Pengembangan Modul .... (Fety Dian Andriyani) 5

Tabel 1. Kategori Produk (Widoyoko: 2014) membuat animasi 2 Dimensi, dan

Rentang Skor Kategori


mengevaluasi animasi.
3. Desain Produk
>3,25 s/d 4,00 Sangat Layak / Sangat Baik
Isi modul dibagi menjadi 5 bagian,
>2,25 s/d 3,25 Layak/Baik
yaitu bagian awal, bagian
>1,75 s/d 2,50 Cukup Layak/Cukup Baik
pendahuluan, bagian pembelajaran,
>1,00 s/d 1,75 Tidak Layak/Tidak Baik
bagian evaluasi, serta bagian akhir.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagian awal terdiri dari kata

Modul Mata Pelajaran Produktif pengantar, daftar isi, glosarium, dan

Multimedia Paket Keahlian Multimedia peta kedudukan materi modul. Bagian


pendahuluan terdirir dari, deskripsi
Kelas X SMK Muhammadiyah Wonosari
disusun sesuai dengan standar sistematka modul, prasyarat, petunjuk

modul pembelajaran. Pengembangan penggunaan modul, tujuan akhir,


kompetensi, cek kemampuan awal,
modul dilaksanakan berdasarkan langkah-
langkah pengembangan Gambar.1 yang dan rencana belajar. Bagian

diadaptasi dari model pengembangan pembelajaran terdiri dari 4 kegiatan

Sugiyono (2012: 409). belajar dan di setiap kegiatan belajar

1. Potensi dan masalah terdiri dari tujuan pembelajaran,


materi, rangkuman, latihan, tugas, tes
Potensi masalah di SMK
Muhammadiyah Wonosari didapatkan formatif, dan tindak lanjut. Bagian
evaluasi terdiri dari maksud dan tujuan
dari hasil pengamatan proses
evaluasi, materi evaluasi, soal
pembelajaran yang berlangsung di
SMK Muhammadiyah Wonosari evaluasi, tindak lanjut, dan harapan.

khususnya pada jurusan Multimedia. Sedangkan bagian akhir modul

2. Pengumpulan Data terdapat kunci jawaban, daftar

Informasi diperoleh melalui wawancara referensi, indeks, serta tentang

dengan guru produktif multimedia dan penulis.


4. Validasi Desain
melakukan pengamatan langsung
terhadap pelaksanaan pembelajaran Validasi dilakukan oleh 2 orang ahli
materiyang menguasai bidang
di SMK Muhammadiyah Wonosari.
kompetensi yang dipelajari dan 2
Berdasarkan silabus, Standar
Kompetensi Membuat Animasi Digital orang ahli media yangmenguasai

2 Dimensi terdiri dari 5 Kompetensi bidang media pembelajaran atau

Dasar yaitu, mengidentifikasi lingkup multimedia.

software animasi 2D, memproduksi a. Validasi oleh Ahli Materi

gambar animasi untuk animasi, Berdasarkan hasil penilaian


kelayakan modul pembelajaran
6 Jurnal Pendidikan Teknik Informatika Edisi ... Tahun 2016

menurut ahli materi yang sebesar 2.95 dan dapat disimpulkan


mencakup aspek self instructional, bahwa Modul Mata Pelajaran Produktif
aspek self contained, aspek stand Multimedia Paket Keahlian Multimedia
alone, aspek adaptive dan aspek Kelas X SMK Muhammadiyah
user friendly, didapatkan nilai Wonosari dalam kategori layak.
rerata sebesar 3.45 atau dalam 7. Revisi Produk
kategori sangat layak Revisi yang dilakukan dari hasil uji
b. Validasi oleh Ahli Media coba produk adalah berupa perbaikan
Berdasarkan hasil penilaian pada bagian penjelasan materi,
kelayakan modul pembelajaran penambahan gambar ilustrasi,
menurut ahli media yang penambahan soal.
mencakup aspek format, aspek 8. Uji Coba Pemakaian
organisasi, aspek daya tarik, Berdasarakan uji coba pemakaian
aspek bentuk dan ukuran huruf, modul pembelajaran yang dilakukan
aspek ruang (spasi kosong) dan terhadap peserta didik sebanyak 30
aspek konsistensi, didapatkan orang kelas X MM 1, didapatkan hasil
rerata sebesar 3.38 atau dalam rerata sebesar3.19 dan dapat
kategorisangat layak. disimpulkan bahwa Modul Mata
5. Revisi Desain Pelajaran Produktif Multimedia Paket
Revisi yang dilakukan dari validasi ahli Keahlian Multimedia Kelas X SMK
materi adalah berupa penambahan Muhammadiyah Wonosari dalam
Soal Tes Formatif setiap KD berjumlah kategori layak untuk digunakan
20 soal, penyajian soal evaluasi akhir peserta didik.
disajikan secara berurutan, 9. Revisi Produk
penghilangan kata kecuali pada soal, Dilakukan dengan penyempurnaan
pemberian pembahasan untuk produk yang didasarkan masukan dari
beberapa nomor yang memerlukan semua uji lapangan yang sudah
sedikit analisis jawaban. Sedangkan dilakukan. Dari semua hasil uji coba,
revisi yang dilakukan dari validasi ahli kemudian pada tahap ini dilakukan
media adalah pemberian pengarahan finalisasi penyempurnaan modul untuk
kepada peserta didik pada bagian menghasilkan produk yang siap
tindak lanjut, perbaikan pada bagian diimplementasikan di SMK
instrumen dan kategori penilaian. Muhammadiyah Wonosari.
6. Uji Coba Produk 10. Produksi Masal
Berdasarakan uji coba produk yang Dilakukan penyebaran produk akhir
dilakukan dengan 6 orang responden berupa Modul Mata Pelajaran
peserta didik, didapatkan hasil rerata Produktif Multimedia Paket Keahlian
Pengembangan Modul .... (Fety Dian Andriyani) 7

Multimedia Kelas X SMK menurut ahli media dapat


Muhammadiyah Wonosari untuk disimpulkan bahwa kelayakan dari
kemudian digunakan dan segi media produk yang
dimanfaatkan di sekolah sebagai dikembangkan adalah sangat layak
media pembelajaran bagi peserta digunakan dalam pembelajaran.
didik. b. Berdasarakan uji coba produk yang
dilakukan dengan 6 orang responden
SIMPULAN peserta didik, dapat disimpulkan
Berdasarkan hasil penelitian dan bahwa Modul Mata Pelajaran
pembahasan, maka dapat diperoleh Produktif Multimedia Paket Keahlian
simpulan sebagai berikut: Multimedia Kelas X SMK
1. Modul Mata Pelajaran Produktif Muhammadiyah Wonosari dalam
Multimedia Paket Keahlian Multimedia kategori layak.
Kelas X SMK Muhammadiyah Wonosari c. Berdasarakan uji coba pemakaian
dikemas dalam media pembelajaran modul pembelajaran yang dilakukan
cetak yang dapat digunakan peserta terhadap peserta didik sebanyak 30
didik secara mandiri atau dengan orang kelas X MM 1, dapat
bimbingan guru. Modul terdiri dari lima disimpulkan bahwa Modul Mata
bagian yaitu, bagian awal, bagian Pelajaran Produktif Multimedia Paket
pendahuluan, bagian pembelajaran, Keahlian Multimedia Kelas X SMK
bagian evaluasi, dan bagian akhir. Muhammadiyah Wonosari dalam
2. Tingkat Kelayakan Modul Mata kategori layak untuk digunakan
Pelajaran Produktif Multimedia Paket peserta didik.
Keahlian Multimedia Kelas X SMK d. Berdasarkan hasil keempat tahap
Muhammadiyah Wonosari ditentukan penilaian, dapat disimpulkan bahwa
oleh empat kegiatan penilaian produk, modul pembelajaran yang
yaitu validasi materi, validasi media, uji dikembangkan tergolong dalam
coba produk, dan uji coba pemakaian. kriteria modul pembelajaran yang
a. Berdasarkan hasil penilaian layak digunakan sebagai media
kelayakan modul pembelajaran pembelajaran.
menurut ahli materi dapat
disimpulkan bahwa kelayakan dari SARAN
segi materi produk yang 1. Peserta didik diharpkan memiliki dan
dikembangkan adalah sangat layak memanfaatkan modul pembelajaran
digunakan dalam pembelajaran. karena pentingnya peranan modul
b. Berdasarkan hasil penilaian pembelajaran. Selain itu, peserta
kelayakan modul pembelajaran diharapkan selalu melakukan ekplorasi
8 Jurnal Pendidikan Teknik Informatika Edisi ... Tahun 2016

software-software yang berhubungan Multimedia Kelas X SMK


dengan multimedia agar memiliki Muhammadiyah Wonosari ini melalui
banyak kemampuan yang menjadi nilai Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
jual terhadap industri. Penelitian Kuasi Eksperimen.
2. Guru diharapkan selalu melakukan
pengembangan materi dalam DAFTAR PUSTAKA
Ali Mudlofir. (2011). Aplikasi
pembelajaran.Selain itu, guru
Pengembangan Kurikulum Tingkat
diharapkan mempunyai pegangan Satuan Pendidikan Dan Bahan Ajar
Dalam Pendidikan Agama Islam.
modul pembelajaran karenabahan ajar
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
ini merupakan bahan ajar yang praktis.
Arsyad, Azhar. (2007). Media
Bahan ajar yang mampumembantu
Pembelajaran. Jakarta: PT
peserta didik untuk belajar aktif dan RajaGrafindo Persada.
mandiri, yaitu modulpembelajaran
Daryanto & Mulyo. (2012). Model
sehingga modul sangat penting untuk Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:
Gava Media.
terus dikembangkan.
3. Sekolah diharapkan dapat memberi Haryanto. (2012). Pengertian Media
Pembelajaran. Diakses dari
dorongan guru untuk berkarya dan
http://belajarpsikologi.com/pengertian
memberi fasilitas kepada guru demi -media-pembelajaran/. Pada 9
November 2015, jam 16.30 WIB.
kelancaran pengembangan modul
pembelajaran. Rudi Susilana & Cepi Riyana. (2008).
Media Pembelajaran: Hakikat,
4. Hasil penelitian ini hanya membahas
Pengembangan, Pemanfaatan, dan
sebatas langkah-langkah Penilaian. Bandung: CV Wacana
Prima.
pengembangan modul pembelajaran
serta uji kalayakannya. Peneliti Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
berharap kepada peneliti selanjutnya
Kualitatif dan R&D. Bandung:
untuk menguji Modul Mata Pelajaran Alfabeta.
Produktif Multimedia Paket Keahlian

Anda mungkin juga menyukai