Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 2 No.

1, Januari 2016 : 1- 75

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DAN LINGKUNGAN


KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI PAVILIUM
CATELIA RSUD UNDATA

Surianto1, Ni Putu Pranita Sari1, Jurni1


1. Bagian Keperawatan, Program Studi Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Widya Nusantara Palu,

ABSTRAK
Rumah sakit merupakan bagian internal dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang melayani pasien dengan
berbagai jenis pelayanan. Masalah-masalah yang terdapat di dalam lingkup kerja keperawatan berhubungan dengan
kekurangan jumlah perawat, ketidakpuasan kerja perawat dan buruknya lingkungan kerja perawat. Keluhan perawat
mengenai fungsi manajemen dari segi kepemimpinan kepala ruangan dan lingkungan kerja terhadap kepuasan
perawat sangat menarik untuk diteliti dengan tujuan untuk mengetahui hubungan kepemimpinan dan lingkungan
kerja dengan tingkat kepuasan kerja perawat di Paviliun Catelia RSUD Undata. Jenis penelitian ini kuantitatif
dengan metode komparatif, pendekatan cross sectional. Instrument penelitian menggunakan kuesioner terhadap 22
perawat pelaksana di Paviliun Catelia RSUD Undata. Variabel independennya adalah kepemimpinan kepala
ruangan dan lingkungan kerja. Variabel dependennya adalah tingkat kepuasan. Penelitian ini menunjukkan
persentase tinggi tentang kepemimpinan baik, merasa puas (52,4%) dan persentase lingkungan kerja baik, merasa
puas (62,5%). Hasil uji statistik menunjukkan nilai p value masing-masing sebesar 1.000 dan 0,384. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai p 0,05. Tidak ada hubungan antara kepemimpinan dan lingkungan kerja dengan
kepuasan perawat di Paviliun Catelia RSUD Undata. Hal ini terjadi ruangan tersebut merupakan contoh pelaksana
model praktek keperawatan professional yang diterapkan secara optimal, ditunjang dari lingkungan kerja pun
sarana dan prasaranya mampu memenuhi pelaksanaan asuhan keperawatan. Berdasarkan hasil penelitian
disarankan menjadi masukan dan bahan evaluasi untuk pihak manajemen dalam pengelolaan kepuasan kerja
perawat khususnya di Paviliun Catelia sehingga perawat tersebut dapat bekerja sesuai dengan peraturan rumah
sakit dan melaksanakan tugas-tugas sesuai yang telah ditetapkan.

Kata Kunci: Kepuasan Kerja, Perawat, Kepemimpinan, Lingkungan Kerja

ABSTRACT
The hospital is the place which integral part of whole system of health service done. The problems that happeniny in
work nursing field heaving correlation with insufficiency of nurses, unsatisfaction job and poor work environment of
nurses. Nurses complaint about function of management such as leadership of heas nurse and work environment
toward nurses satisfaction very interesting to know more. The aims of this research to know the relationship of
leadership and work environment toward nurses job satisfaction level in Catelia RSUD Undata. This was
quantitative research comparative method with cross sectional approaching. Instrument of research by using the
questionnaire among 22 staff nurse in Catelia RSUD Undata. Independent variables were leasdership of head nurse
and work environment. Dependent variables was satisfaction level as well. The result of research show about good
leadership with high percentage, satisfaction level (52,4%) and percentage of good work environment with a
satisfaction level (62,5%). Satisfaction test result show p value each 1.000 and 0,384. Its mean p value 0,05. There
was no relationship between leadership and work environment with nurses job satisfaction in Catelia Paviliun RSUD
Undata. It because the ward be a role model of optimum professional nursing practice by supporting of good work
environment and the tools that available in ward itself. Based on the resulf of research, suggestion to management
section more intensive to manage the nurses satisfaction in Catelia Paviliun especially until the nurses could work
according to hospital rule and more.

Keywords: Job satisfaction, Nurse Leadership, Work Environment

Healthy Tadulako Journal (Surianto, Ni Putu, Jurni: 13-22) 13


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 2 No. 1, Januari 2016 : 1- 75

PENDAHULUAN tenaga keperawatan dan pelayanan


keperawatan. Masalah-masalah tersebut
Era pasar bebas mengakibatkan berhubungan dengan kekurangan
tingginya persaingan di sektor jumlah perawat, ketidakpuasan kerja
pelayanan kesehatan, termasuk rumah perawat dan buruknya lingkungan kerja
sakit. Persaingan tersebut bukan hanya perawat [1].
terjadi pada rumah sakit swasta, tetapi Manajemen keperawatan merupakan
juga rumah sakit milik pemerintah [1]. suatu bentuk koordinasi dan integrasi
Menurut World Health Organization sumber-sumber keperawatan dengan
(WHO) pada tahun 2006 Rumah Sakit menerapkan proses manajemen untuk
adalah bagian integral dari suatu mencapai tujuan dan obyektifitas
organisasi sosial dan kesehatan dengan asuhan keperawatan dan pelayanan
fungsi menyediakan pelayanan keperawatan [4]. Pelayanan Keperawatan
paripurna (komprehensif), penyembuhan adalah suatu bentuk pelayanan
penyakit (kuratif) dan pencegahan profesional yang merupakan bagian
penyakit (preventif) kepada masyarakat integral dari pelayanan kesehatan yang
[2]
. didasarkan pada ilmu dan kiat
Rumah sakit merupakan bagian Keperawatan ditujukan kepada individu,
integral dari keseluruhan sistem keluarga, kelompok, atau masyarakat,
pelayanan kesehatan yang melayani baik sehat maupun sakit [5].
pasien dengan berbagai jenis pelayanan. Manajemen keperawatan adalah
Departemen Kesehatan Republik penggunaan waktu yang efektif, karena
Indonesia telah menggariskan bahwa manajemen adalah pengguna waktu
rumah sakit umum mempunyai tugas yang efektif, keberhasilan rencana
melaksanakan upaya kesehatan secara perawat manajer klinis, yang
berdayaguna dan berhasilguna dengan mempunyai teori atau sistematik dari
mengutamakan upaya kuratif dan prinsip dan metode yang berkaitan pada
rehabilitatif yang dilaksanakan secara instusi yang besar dan organisasi
serasi dan terpadu dengan upaya keperawatan di dalamnya, termasuk
promotif dan preventif serta setiap unit. Teori ini meliputi
[3]
melaksanakan upaya rujukan . pengetahuan tentang misi dan tujuan
Setelah diberlakukannya Mutual dari institusi tetapi dapat memerlukan
Recognition Arrangement (MRA) pada pengembangan atau perbaikan termasuk
tanggal 1 Januari 2010, diramalkan akan misi atau tujuan devisi keperawatan.
terjadi peningkatan persaingan dengan Dari pernyataan pengertian yang jelas
rumah sakit asing karena dampak perawat manajer mengembangkan
perjanjian tersebut terjadi kemudahan tujuan yang jelas dan realistis untuk
migrasi tenaga kesehatan dari satu pelayanan keperawatan [3].
negara ke negara lain, termasuk Upaya penyelenggaraan menjaga
perawat. Namun demikian, saat ini kualitas pelayanan kesehatan di rumah
rumah sakit justru mengalami berbagai sakit tidak terlepas dari peran penting
masalah yang berhubungan dengan profesi keperawatan. Di unit rawat inap

14 Healthy Tadulako Journal (Surianto, Ni Putu, Jurni: 13-22)


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 2 No. 1, Januari 2016 : 1- 75

tenaga keperawatan berada di tatanan (72,2%) lebih besar dari pada kurang
pelayanan kesehatan terdepan dengan puas (15,8%) dan Hubungan antara
kontak pertama dan terlama dengan persepsi tentang kondisi lingkungan
pasien, yaitu selama 24 jam perhari dan dengan kepuasan perawat pelaksana di
7 hari perminggu karenanya perawat ruang rawat inap RSUD Kota Semarang
memegang posisi kunci dalam bahwa responden yang berpersepsi tidak
membangun citra rumah sakit. Kusuma baik menyatakan kurang puas (52,6%)
Praja menyebutkan bahwa pelayanan lebih besar dari pada puas (22,2%).
keperawatan di rumah sakit adalah Sebaiknya pada persepsi baik yang
penghasil aktivitas terbesar sehingga menyatakan puas(77,8%) lebih besar
mencerminkan mutu pelayanan rumah dari pada kurang puas (47,4%) [3].
sakitnya. Perawat di rumah sakit tidak Hasil Penelitian yang dilakukan
hanya mempunyai kewajiban untuk tentang Hubungan Kualitas
memberikan pelayanan kepada pasien Kepemimpinan Keperawatan dengan
tetapi juga mengharapkan pelayanan Kepuasan Perawat di RSUD Tugurejo
dari pihak rumah sakit agar apa yang Semarang Bulan Mei 2010 bahwa
menjadi haknya dapat diterima dengan kualitas kepemimpinan kurang
baik [3]. menyatakan kurang puas (68.0%) lebih
Perbedaan penghargaan yang besar daripada puas (32,0%).
diterima dan yang seharusnya diterima Sebaliknya kualitas kepemimpinan baik
adalah bentuk keadaan emosional yang menyatakan puas (72,1 %) lebih besar
menyenangkan atau sikap umum daripada menyatakan kurang puas (27
terhadap kepuasan kerja. Kepuasan ,9%) [1].
kerja dipengaruhi beberapa faktor Hasil penelitian yang dilakukan
diantaranya kepemimpinan dan kondisi tentang lingkungan kerja perawat dan
lingkungan kerja. Kepuasan kerja semua subvaribelnya memiliki
perawat perlu mendapat perhatian serius hubungan dengan pelaksanaan praktek
dari pihak manajemen rumah sakit, keperawatan. Tingkat keeratan
karena perawat merupakan karyawan hubungan antara lingkungan kerja
terbesar dan menjadi ujung tombak perawat dan kendali terhadap praktek
pelaksana pelayanan keperawatan serta dengan pelaksanaan praktek
tenaga yang berinteraksi langsung keperawatan adalah sedang. Keeratan
dengan pasien dan keluarga pasien [3]. hubungan antara kepemimpinan,
Hasil penelitian yang dilakukan manajemen, dan budaya serta sumber
tentang Hubungan antara persepsi yang memadai dengan pelaksanaan
tentang kepemimpinan dengan kepuasan praktek keperawatan adalah rendah.
perawat pelaksana di ruang rawat inap Keeratan hubungan antara kendali
RSUD KotaSemarang bahwa responden terhadap beban kerja dengan
yang berpersepsi tidak baik menyatakan pelaksanaan praktek keperawatan
kurang puas (84,2%) lebih besar dari adalah lemah. Pola hubungan dalam
pada puas (27,8%). Sebaliknya pada penelitian ini bersifat positif artinya
persepsi baik yang menyatakan puas semakin baik lingkungan kerja perawat

Healthy Tadulako Journal (Surianto, Ni Putu, Jurni: 13-22) 15


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 2 No. 1, Januari 2016 : 1- 75

akan semakin baik pelaksanaan praktek Berdasarkan uraian diatas peneliti


keperawatannya [6]. tertarik untuk melakukan penelitian
Studi pendahuluan yang dilakukan di tentang hubungan tingkat kepuasan
Pavilium Catelia RSUD Undata tanggal perawat terhadap kepemimpinan kepala
16 februari 2015 berdasarkan hasil ruangan dan lingkungan kerja di
wawancara dengan kepala ruangan Pavilium Catelia RSUD Undata.
menyatakan bahwa: Sudah mengikuti
pelatihan untuk meningkatkan BAHAN DAN CARA
pengetahuan antara lain pelatihan
MPKP. Namun hambatannya adalah Jenis penelitian yang digunakan pada
sarana dan prasarana yang belum penelitian ini adalah penelitian survey
memadai yang dapat mempengaruhi analitik dengan pendekatan Cross
peningkatan mutu pelayanan.Sedangkan Sectional. Penelitian ini dilakukan di
penerapan askep mengacu pada Standar Pavilium Catelia RSUD Undata.pada
Asuhan Keperawatan (SAK) yang bulan April 2015.Populasi dalam
sudah ditetapkan. penelitian ini adalah semua perawat
Hasil wawancara dengan perawat pelaksana di Pavilium Catelia RSUD
pelaksana terhadap kepemimpinan Undata yang berjumlah 23
Kepala Ruangan Pavilium Catelia orang..Pengambilan sampel dalam
RSUD Undata menyatakan bahwa penelitian ini dengan cara total
fungsi perencanaan dalam hal sampling yaitu mengambil semua
pembuatan rencana harian kadangkala populasi berdasarkan kriteria inklusi
mengalami hambatan apabila format sebanyak 23 orang.
kosong atau sudah tidak ada, perawat
tidak lagi membuat rencana harian, HASIL PENELITIAN
fungsi pengorganisasian untuk struktur
organisasi belum terpajang, Hubungan Kepemimpinan Kepala
keterbatasan jumlah pasien yang masuk. Ruangan Terhadap Kepuasan Kerja
Pada fungsi pengarahan, kadangkala Perawat
ada perawat lambat datang sehingga Berdasarkan hasil analisis
menunjukkan hasil wawancara
tidak mengikuti pre confrence bersama
ketua Tim, dipantau dari aspek operan, mengenai kepemimpinan yang baik
pada responden menunjukkan bahwa
kadangkala ada perawat tidak
responden yang merasa puas lebih
melakukan operan ke pasien, saat
tertentu ada perawat tidak memiliki rasa banyak yaitu berjumlah 11 orang atau
percaya diri dalam berkomunikasi (52.4%) dibandingkan yang kurang puas
dengan pasien sedangkan pada yaitu berjumlah 10 orang atau (47.6%).
lingkungan kerja masih terdapat Sedangkan kepemimpinan kurang baik
kekurangan seperti fasilitas handscrub hanya 1 orang atau (100%) yang merasa
puas.Hasil analisis menggunakan uji
belum terpenuhi untuk kebersihan
Fishers Exact Test menunjukkan
tangan.
bahwa nilai pvalue 1.000 (p0.05),

16 Healthy Tadulako Journal (Surianto, Ni Putu, Jurni: 13-22)


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 2 No. 1, Januari 2016 : 1- 75

artinya tidak ada hubungan antara yaitu berjumlah 6 orang atau (37.5%).
kepemimpinan kepala ruangan terhadap Sedangkan lingkungan kerja kurang
kepuasan kerja perawat di Pavilium baik pada responden menunjukkan
Catelia RSUD Undata. bahwa responden yang merasa puas
lebih sedikit yaitu 2 orang atau (33.3%)
Hubungan Lingkungan Kerja dibandingkan dengan kurang puas yaitu
Terhadap Kepuasan Kerja Perawat 4 orang (66.7%).Hasil analisis
Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji Fishers Exact Test
menunjukkan wawancara mengenai pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai
lingkungan kerja yang baik pada pvalue .348 (p0.05), artinya tidak ada
responden menunjukkan bahwa hubungan antara lingkungan kerja
responden yang merasa puas lebih terhadap kepuasan kerja perawat di
banyak yaitu berjumlah 10 orang atau Pavilium Catelia RSUD Undata.
(62.5%) dibandingkan yang kurang puas

Tabel 1. Hubungan Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Terhadap Tingkat Kepuasan Perawat
di IRNA Catelia RSUD Undata
Kepuasan
Total P.value
Faktor yang Berhubungan Puas Kurang Puas
f % f % N
Kepemimpinan
Baik 11 52.4 10 47.6 21 1.000
Kurang Baik 1 100 0 0 1
Lingkungan Kerja
Baik 10 62.5 6 37.5 16 .348
Kurang Baik 2 33.3 4 66.7 6

Sumber: Data Primer, 2015

PEMBAHASAN kepemimpinan kepala ruangan kurang


baik.
Hubungan Kepemimpinan Kepala Menurut peneliti berdasarkan hasil
Ruangan Terhadap Kepuasan Kerja data tersebut bahwa dari 3 aspek
Perawat di Pavilium Catelia RSUD penelitian (perencanaan,
Undata pengorganisasian dan pengarahan) yang
Berdasarkan hasil analisis bivariat kurang adalah bagian perencanaan dan
dengan menggunakan uji fisher exact pengarahan, 1 responden yang
test (p value 0.05) menunjukkan menyatakan kurang dikarenakan alasan
bahwa tidak ada hubungan yaitu: perawat tidak melakukan
kepemimpinan kepala ruangan dengan penyusunan rencana harian setiap kali
kepuasan kerja perawat di Pavilium dinas, rencana harian tidak dilakukan
Catelia RSUD Undata, dengan hasil 21 secara konsisten, Katim/Pj Tim tidak
responden yang menyatakan menetapkan rencana bulanan, Katim/Pj
kepemimpinan kepala ruangan baik dan Tim tidak melakukan perencanaan
1 responden yang menyatakan bulanan yang berisi seluruh kegiatan

Healthy Tadulako Journal (Surianto, Ni Putu, Jurni: 13-22) 17


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 2 No. 1, Januari 2016 : 1- 75

yang akan dilaksanakan, Katim/Pj Tim tujuan dan sasaran yang ditentukan
tidak melakukan rencana bulanan secara tersebut akan dicapai. Perencanaan yang
konsisten, Katim/Pj Tim tidak baik akan menentukan keberhasilan
menanyakan rencana dan Katim/Pj Tim kegiatan dan pencapaian tujuan serta
tidak memberi reinforcement. Meskipun menghindari keterperangkapan dalam
1 responden tersebut menyatakan ketidaksiapan dan seluruh komponen
kurang baik dalam hal kepemimpinan kepemimpinan [8].
kepala ruangan tetapi merasa puas. Kepala ruangan bertanggung jawab
Kepuasan itu disebabkan oleh beberapa untuk mengorganisasi kegiatan asuhan
faktor yaitu dari segi pekerjaan itu keperawatan di unit kerjanya. Untuk
sendiri memberikan status kepegawaian mencapai tujuan pengorganisasian,
lebih baik, pembagian insentif sesuai pelayanan keperawatan meliputi:
apa yang dikerjakan, sistem penempatan struktur organisasi, pengelompokkan
jabatan struktural dan fungsional sesuai kegiatan yaitu setiap organisasi
latar belakang pendidikan dan masa memiliki serangkaian tugas atau
kerja serta dilibatkan dalam kegiatan yang harus diselesaikan untuk
pengambilan keputusan. Beberapa mencapai tujuan dan pengorganisasian
faktor tersebut memberikan sentuhan tugas perawat ini disebut metode
rasa dalam bekerja untuk lebih penugasan, koordinasi kegiatan, dan
termotivasi. evaluasi kegiatan untuk menilai apakah
Perencanaan adalah suatu bentuk pelaksanaan kegiatan sesuai rencana.
pembuatan keputusan manajemen yang Oleh karena itu kepala ruangan
meliputi penelitian lingkungan, berkewajiban memberikan arahan yang
penggambaran sistem organisasi secara jelas tentang kegiatan yang akan
keseluruhan, memperjelas visi, misi, dilakukan. Selain itu diperlukan juga
dan filosofi organisasi, memperkirakan standar penampilan kerja yang
sumber daya organisasi, diharapkan dari perawat yang
mengidentifikasi dan memilih langkah- melakukan tugas. Semua itu perlu
langkah tindakan, memperkirakan dievaluasi secara terus menerus guna
efektifitas tindakan serta menyiapkan dilakukan tindakan koreksi apabila
karyawan dalam melaksanakan[7]. ditemukan penyimpangan dari standar
[7]
La Monica (1986) dalam Kuntoro .
(2010) menyatakan bahwa dalam Sesuai teori Swansburg (2000)
kegiatan perencanaan, kepemimpinan dalam Parmin (2009) menyatakan
diarahkan dalam kegiatan yang bahwa pengarahan adalah elemen
menyangkut pengenalan masalah yang tindakan dari manajemen keperawatan.
terjadi di lingkungan kerja dalam area Pengarahan sering disebut sebagai
kepemimpinan; penetapan tujuan baik fungsi memimpin dari manajemen
angka pendek maupun jangka panjang keperawatan. Ini meliputi proses
untuk upaya pemecahan masalah yang pendelegasian, pengawasan, koordinasi,
ada, termasuk pengembangan dan dan pengendalian implementasi rencana
tujuan tersebut dalam uraian bagaimana organisasi. Iklim kerja yang kondusif

18 Healthy Tadulako Journal (Surianto, Ni Putu, Jurni: 13-22)


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 2 No. 1, Januari 2016 : 1- 75

diciptakan melalui kemampuan a. Karakteristik pekerjaan.


interpersonal manajer pelayanan Karakteristik pekerjaan yang
keperawatan dalam memotivasi dan mempengaruhi kepuasan kerja
adalah kejelasan peran, keluasaan
membimbing staf sehingga
[7] dalam kerja dan penghargaan
meningkatkan kinerja staf . intrinsik.
Hasil penelitian ini tidak sejalan b. karakteristik organisasi. Terdapat
dengan penelitian Mayasari (2009) dua variabel yang berhubungan
dengan Hasil uji statistik p: 0,002 dengan kepuasan kerja yaitu
(p<0,05), ada hubungan antara keterlibatan dalam pembuatan
kepemimpinan dengan kepuasan keputusan organisasi dan tingkatan
pekerjaan.
perawat pelaksana di ruang rawat inap
c. Karakteriatik individu.
RSUD Kota Semarang. Akan tetapi Karakterisitk individu yang
dipenelitian ini berbeda disisi variabel berhubungan dengan kepuasan
penelitian. kerja adalah usia, pendidikan dan
Hasil penelitian selanjutnya yang jabatan yang dipegang.
tidak sejalan dengan penelitian ini yaitu
penelitian Wuryanto (2010) dengan Hubungan Lingkungan Kerja
hasil uji statistik p: 0,000 (p<0.05), Terhadap Kepuasan Kerja Perawat
menunjukkan adanya hubungan antara di Pavilium Catelia RSUD Undata
kualitas kepemimpinan keperawatan Berdasarkan hasil analisis bivariat
dengan kepuasan kerja perawat Di bahwa tidak adanya hubungan
Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo lingkungan kerja terhadap kepuasan
Semarang. kerja perawat di Pavilium Catelia
Nurahmah (2005) menyatakan bahwa RSUD Undata dengan uji fisher exact
pemimpin harus mampu memastikan test (p value 0.05). Hal ini dapat
bahwa bawahan melaksanakan dilihat pada tabel 4.5 bahwa lingkungan
pekerjaannya berdasarkan keterampilan kerja dengan kategori baik memiliki
yang dimiliki dan komitmen terhadap presentase yang lebih tinggi. Kemudian
pekerjaan untuk menghasilkan keluaran apabila dilihat dari hasil penelitian tidak
yang terbaik. Oleh karena itu, semua responden yang diteliti
kepemimpinan timbul sebagai hasil menyatakan lingkungan kerja baik.
sinergis berbagai keterampilan mulai Menurut peneliti berdasarkan hasil
dari administratif (perencanaan, data tersebut bahwa 16 responden yang
pengorganisasian, pengendalian dan menyatakan lingkungan kerja baik dan
pengawasan), keterampilan teknis 6 responden menyatakan lingkungan
(pengelolaan, pemasaran, dan teknis kerja kurang baik karena peralatan yang
prosedural), dan keterampilan tersedia tidak terpenuhi dengan baik
[9]
interpersonal . untuk menunjang pelaksanaan asuhan
Menentukan kepuasan atas pekerjaan keperawatan di Pavilium Catelia RSUD
digolongkan menjadi tiga kelompok, Undata. Meskipun demikian, terdapat 2
yaitu [10]: orang responden menyatakan
lingkungan kerja kurang baik tetapi

Healthy Tadulako Journal (Surianto, Ni Putu, Jurni: 13-22) 19


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 2 No. 1, Januari 2016 : 1- 75

merasa puas. Pavilium Catelia hubungan antara kondisi lingkungan


merupakan satu-satunya ruang kerja dengan kepuasan perawat
keperawatan yang sarana dan pelaksana di ruang rawat inap RSUD
prasarananya mampu memenuhi Kota Semarang [3].
kebutuhan pelayanan. Beberapa faktor Faktor lingkungan kerja merupakan
kemungkinan terjadi terhadap 2 salah satu faktor lain yang mampu
responden tersebut adalah faktor dalam mempengaruhi kepuasan kerja
diri masing-masing individu. Antara karyawan. Lingkungan kerja yang baik
pendidikan dan status kepegawaian dalam arti sempit tempat / lokasi kerja
tidak sesuai dengan apa yang dimiliki. aman, nyaman, bersih dan tenang,
Di pantau dari faktor pekerjaan punyang peralatan yang baik, teman sejawat
memberi sumbangan terhadap akrab, pimpinan yang pengertian akan
sumbangan terhadap kepuasan kerja memberikan kepuasan karyawan. Teori
diantaranya penghasilan, supervisi hubungan manusiawi menggunakan
langsung dan pekerjaan yang monoton. faktor kondisi lingkungan kerja sebagai
Sesuai teori Sedarmayanti salah satu variabel motivator. Asumsi
lingkungan kerja adalah keseluruhan manajemen yang dipakai adalah orang
alat perkakas dan bahan yang dihadapi, ingin bekerja dalam suatu lingkungan
lingkungan sekitarnya di mana kerja yang aman dan menyenangkan
seseorang bekerja, serta pengaturan dengan seorang atasan yang adil dan
kerjanya baik sebagai perseorangan penuh pengertian [13].
maupun sebagai kelompok [11]. Sejalan Hasil penelitian ini tidak sesuai
dengan teori Ishak dan Tanjung (2003), dengan teori yang telah di ungkapkan
manfaat lingkungan kerja adalah diatas, hal ini disebabkan karena dari
menciptakan gairah kerja sehingga jawaban responden sebagian besar
produktivitas kerja meningkat. menyatakan kondisi lingkungan kerja
Sementara itu, manfaat yang diperoleh sesuai dengan yang di harapkan
karena bekerja dengan orang yang responden, dengan demikian responden
termotivasi adalah pekerjaan dapat sudah merasa puas terhadap kondisi
diselesaikan dengan tepat. Artinya lingkungan kerja yang ada.
pekerjaan diselesaikan sesuai standar Hasil penelitian ini tidak sejalan
yang benar dan dalam skala waktu yang dengan penelitian dengan hasil uji
ditentukan. Kinerjanya akan dipantau korelasi (p<0.05) menyatakan
oleh individu yang bersangkutan, dan Lingkungan kerja perawat dan semua
tidak akan membutuhkan terlalu banyak subvaribelnya memiliki hubungan
pengawasan serta semangat juangnya dengan pelaksanaan praktek
akan tinggi [12]. keperawatan. Itu berarti semakin baik
Hasil penelitian ini sejalan dengan lingkungan kerja perawat akan semakin
penelitian yang dilakukan sebelumnya baik pelaksanaan praktek
[6]
dengan Hasil uji chi-square keperawatannya .
menunjukkan 2:2,456 p : 0,117 Teori hubungan manusiawi
(p>0,05), menunjukkan tidak ada menggunakan faktor kondisi lingkungan

20 Healthy Tadulako Journal (Surianto, Ni Putu, Jurni: 13-22)


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 2 No. 1, Januari 2016 : 1- 75

kerja sebagai salah satu variabel melaksanakan tugas-tugas sesuai


motivator. Asumsi manajemen yang yang telah ditetapkan.
dipakai adalah orang ingin bekerja 2. Bagi Peneliti
dalam suatu lingkungan kerja yang Sarana pengembangan dan
aman dan menyenangkan dengan penerapan ilmu pengetahuan yang
seorang atasan yang adil dan penuh bermanfaat dalam proses penelitian
pengertian. Karyawan yang bahagia yang telah dipelajari selama
akan bekerja lebih giat karena kepuasan mengikuti pendidikan.
kerja meningkat. 3. Bagi Institusi Pendidikan (Kampus)
Hasil penelitian ini dapat
KESIMPULAN DAN SARAN menjadi bahan bacaan bagi
Kesimpulan mahasiswa agar dapat menambah
Berdasarkan hasil penelitian yang pengetahuan mahasiswa
telah dilakukan di Pavilium Catelia diperpustakaan.
RSUD Undata mengenai hubungan 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
kepemimpinan kepala ruangan dan Dapat dijadikan sebagai bahan
lingkungan kerja terhadap kepuasan tambahan dalam melakukan
perawat, maka dapat ditarik kesimpulan penelitian dengan menggunakan
sebagai berikut : variabel lain dan sampel yang lebih
1. Tidak ada hubungan banyak, sehingga diperoleh hasil
kepemimimpinan kepala ruangan yang lebih baik dan maksimal.
dengan kepuasan kerja perawat di 5. Institusi pendidikan
Pavilium Catelia RSUD Undata a. Bagi Instansi S1 Keperawatan
dengan hasil uji Fishers Exact Test guna hasil penelitian ini dapat
p value sebesar 1,000 0,05. dijadikan sebagai
2. Tidak ada hubungan lingkungan pengembangan metode
kerja dengan kepuasan kerja pembelajaran.
perawat di Pavilium Catelia RSUD b. Disarankan agar mahasiswa
Undata dengan hasil uji Fishers atau peneliti berikutnya lebih
Exact Test p value sebesar 0,348 banyak menggunakan bahan
0,05. bacaan/ literatur di
perpustakaan dalam pembuatan
Saran skripsi.
1. Bagi RSUD Undata
Menjadi masukan dan bahan
evaluasi untuk pihak manajemen
dalam pengelolaan kepuasan kerja
perawat khususnya di Pavilium
Catelia sehingga perawat tersebut
dapat bekerja sesuai dengan
peraturan rumah sakit dan

Healthy Tadulako Journal (Surianto, Ni Putu, Jurni: 13-22) 21


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 2 No. 1, Januari 2016 : 1- 75

DAFTAR PUSTAKA Perawat Pelaksana Di Ruang


Rawat Inap RSUD Undata Palu
1. Wuryanto, E. 2010. Jurnal 8. Kuntoro, A. 2010. Manajemen
Keperawatan. Penerbit Nuha
Keperawatan: Hubungan Antara
Medika:Yogyakarta.
Kualitas Kepemimpinan Dan Gaya 9. Nurahmah, E. Leadership Dalam
Manajemen dengan Kepuasan Keperawatan. Artikel FK UI, 2005.
Kerja Perawat Di Rumah Sakit Tidak diterbitkan.
Umum Daerah Tugurejo Semarang. 10. Davis, K & Houston, J.N. 1996.
(http://portalgaruda.org/?ref=brows Perilaku Dalam Berorganisasi
e/mod=viewarticle/article=4804) di Edisi 7. Penerbit Erlangga: Jakarta
11. Hapsari, M. V. 2011. Skripsi:
unduh tanggal 28 Desember 2014.
Sistem Manajemen Kesehatan dan
2. Nursalam. 2008. Konsep dan Keselamatan Kerja Serta
Penerapan Metode Penelitian Ilmu Pengaruhnya Terhadap
Keperawatan. Salemba Medika: Lingkungan Kerja dan Kinerja
Jakarta Karyawan
3. Mayasari, A. 2009. Thesis: Analisis 12. Arep, Ishak & Tanjung, H. 2003.
Pengaruh Persepsi Faktor Manajemen Sumber Daya Manusia.
Universitas Trisakti: Jakarta
Manajemen Keperawatan
13. Strauss, George and Sayles leonard.
Terhadap Tingkat Kepuasan Kerja 2002. Manajemen Personalia
Perawat Di Ruang Rawat Inap (Terjemahan Rochmulyati hamzah).
Rsud Kota Semarang. PPm: Jakarta.
(http://eprints.undip.ac.id//16282/1/
agustina_mayasari.pdf). Diunduh
tanggal 28 Desember 2014.
4. Hubberd, D. 2000. Leadership
Nursing Care ManagementSecond
edition. W.B. Saunders Company:
Philadelphia
5. UU No. 38 Tahun 2014 Pasal 1
Ayat 3
6. Putra, K. R., Hamid, A.Y. S., &
Mustikasari. 2006. Jurnal:
Pengaruh Lingkungan Kerja
Perawat Terhadap Pelaksanaan
Praktek Keperawatan Di Rumah
Sakit Umum Dr. Saiful Anwar
Malang Tahun 2006.
(http://jkb.ub.ac.id/index.php/jkb/ar
ticle/download/293/280). Diunduh
tanggal 24 Februari 2015.
7. Parmin, 2009. Thesis: Hubungan
Pelaksanaan Fungsi Manajemen
Kepala Ruangan Dengan Motivasi

22 Healthy Tadulako Journal (Surianto, Ni Putu, Jurni: 13-22)

Anda mungkin juga menyukai