Anda di halaman 1dari 7

Penelitian Perkecambahan:

A, Tujuan Penelitian

Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan yang dikemukakan di
depan, yaitu :

Untuk mengetahui pengaruh yang diberikan cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau

Untuk mengetahui perbedaan tumbuhan pada kacang hijau yang terkena cahaya matahari dan
tidak terkena sinar matahari langsung.

B. Manfaat Penelitian

Manfaat untuk penyusun

Dengan melakukan penelitian untuk menyusun karya tulis ilmiah ini, dapat memberikan pengalaman
khususnya untuk kami sebagai peneliti sekaligus penyusun karya tulis ini serta pengetahuan tentang
pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan
dan perkembangan biji kacang hijau yang diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahayanya.

Manfaat untuk pembaca

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang
diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahayanya, sehingga dapat menanam kacang hijau
dengan intensitas cahaya yang tepat.

C. Alat dan Bahan

1. Alat

4 buah gelas, 2 gelas di tempat terang, dan 2 lagi di tempat gelap

Penggaris, untuk mengukur panjang batang dari hari ke hari

Alat tulis, untuk menuliskan pertumbuhan dan perkembangan pada penelitian yang berbeda setiap
harinya

Kamera , untuk mendokumentasikan hasil penelitian pada kacang hijau

2. Bahan

16 buah kacang hijau, sebagai objek penelitian (4 biji tiap gelas)

Kapas, sebagai media penelitian

Air, sebagai bahan tambahan yang digunakan untuk membasahi atau / membuat kapas lembab.
E. Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

2. Rendam kacang hijau 3 jam untuk mengetahui mana biji kacang yang layak kita gunakan umtuk
dijadikan objek eksperimen

3. Masukan gumpalan kapas yang telah diberi air (tidak boleh terlalu basah dan juga tidak boleh
terlalu kering)

4. Setelah kacang direndam, masukan kacang ke dalam gelas yang telah berisi kapas (kacang di
simpan di atas kapas)

5. Simpan kacang dalam jarak yang tidak terlalu rapat dengan kacang lain agar pertumbuhannya
lancar (tidak saling berdesakan)

6. Simpan 2 gelas pada tempat terang (halaman rumah) dan 2 gelas pada tempat gelap (bawah
tempat tidur)

7. Jika kapas mengering, segera basahi kapas tersebut, sampai kapas menjadi lembab

8. Amati lalu catat dan dokumentasikan hasil pengamatan setiap harinya.

F. Pengambilan Data

Data diambil dari hasil pengamatan dan pengukuran pada perkembangan dan pertumbuhan kacang
hijau, kami juga mengambil dokumen berupa foto dari eksperimen tersebut. Dari setiap tempat
terdapat 2 gelas, tetapi yang akan diolah hanya 1 gelas yang pertumbuhannya paling baik.

Data yang telah diperoleh tersebut diolah menjadi statistik sederhana, yaitu dengan cara mencari rata-
rata tinggi pertumbuhan kacang dari hari ke hari pada tempat gelap maupun terang. Kemudian, proses
pertumbuhan pada tempat terang dan gelap dibandingkan dengan membuat grafik dari data tersebut.
G, Data Hasil Pengamatan

1. Tabel Pertumbuhan Batang Kacang dalam Satuan cm

a. Tempat Gelap

Pertumbuhan Batang Kacang (cm) Rata-rata


Hari Ke-
I II III IV (cm)

1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

2 0,25 0,25 0,25 0,25 0.25

3 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

4 2,00 2,00 2,00 1,50 1,88

5 3,00 3,00 2,25 2,00 2,57

6 5,00 5,00 5,00 3,50 4,72

7 9,5 9,5 9,00 7,00 8,75

b. Tempat Terang

Pertumbuhan Batang Kacang (cm)


Rata-rata
Hari Ke-
I II III IV

1 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

2 0,25 0,25 - - 0,25

3 1,00 0,50 - - 0,75

4 1,25 - - - 1,25

5 4,00 - - - 4,00

6 5,00 - - - 5,00

7 - - - - -
c. Perbandingan Proses Pertumbuhan Batang Kacang Hijau pada Tempat Gelap dan Terang
Mencangkok Tanaman Jambu Air

A. Tujuan

1. Mengetahui cara mencangkok

2. Melakukan atau memperagakan cara mencangkok tanaman

B. Alat dan Bahan

1. Alat

a) Tali rafia

b) Plastik

c) Pisau tajam

d) Ember

2. Bahan

a) Tanaman jambu air (Syzygium aqueum)

b) Pupuk kandang dan tanah

C. Cara Kerja

1. Menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan.

2. Memilih batang atau cabang yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda.

3. Menyayat atau menghilangkan kulit dan kambium pada batang atau cabang tersebut sepanjang
10 cm.

4. Memberi campuran pupuk kandang dan tanah pada bagian sayatan secukupnya.

5. Menutup bagian yang diberi campuran pupuk kandang dan tanah tadi dengan serabut kelapa atau
plastik.

6. Menjaga kelembaban media dengan cara menyiram air


D. Hasil Praktikum

Hasil pencangkokan yang kami lakukan dengan menggunakan media tanah pada tanaman jambu air
berhasil dari percobaan itu terlihat akar yang telah tumbuh.

E. Pembahasan

Pembiakan dengan metode mencangkok biasanya dapat dilakukan pada tanaman-tanaman yang
mempunyai sifat berkayu (berkambium). Hal ini dimaksudkan agar memudahkan dalam prosesnya dan
mampu menumbuhkan perakaran pada sekitar lapisan korteks tanaman. Mencangkok dapat dilakukan
pada waktu apapun tapi lebih baik dilakukan pada musim penghujan agar frekuensi untuk penyiraman
secara manual dapat berkurang.

Dari segi pemeliharaan, jika pencangkokan dilakukan pada musim kemarau sebaiknya bibit disiram dua
kali sehari. Pada musim penghujan penyiraman dilakukan seperlunya sesuai dengan situasi untuk
mempercepat pertumbuhan akar. Hal-hal yang dapat menyebabkan tumbuhnya akar pada cangkokan
yaitu terhentinya pasokan makanan hasil fotosintesis pada batang sayatan dan ditunjang suasana media
yang lembab sehingga memacu tumbuhnya akar. sedangkan kegagalan dalam pencangkokan dapat
diakibatkan, batangnya terlalu tua, kurangnya air maupun kelebihan air yang menyebabkan tumbuhnya
jamur. Hal lain yang menyebabkan kegagalan adalah teknik pencangkokan misalnya pada proses
penyayatan terjadi luka pada batang yang akan dicangkok, selain itu faktor suhu dan faktor lingkungan
yang tidak sesuai dengan pertumbuhan akar, dapat menjadi kendala utama dalam pencangkokan.

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses pencangkokan diantaranya
adalah :

a. Batang yang dicangkok, batang harus dalam kondisi baik atau tidak cacat, tidak terlalu tua
maupun muda, berdiameter sesuai.

b. Faktor media, kondisi media meliputi ketersediaan unsur hara penunjang pertumbuhan akar,
kelarutan zat hara, pH, tekstur, jumlah bahan organik.

c. Faktor cahaya matahari, diperlukan tumbuhan untuk proses fotosintesis yang hasilnya
ditransmisikan ke seluruh jaringan melalui floem.

d. Fotosintesis, proses fotosintesis dapat pula mempengaruhi perkembangan akar.

e. Cuaca (Curah hujan) dan kelembaban yang sesuai.

f. Teknik pencangkokan, pada batang yang dicangkok dihilangkan floemnya menyebabkan zat-zat
hasil fotosintesis tidak dapat sampai ke perakaran tetapi terkumpul pada bagian atas cangkok, cadangan
makanan tersebut digunakan tanaman untuk pertumbuhan akarnya

Kendala yang dihadapi pada praktikum pencangkokan ini adalah ketika penuangan tanah pada bagian
yang dicangkok serta pada saat menyayat batang dan menghilangkan kambium.
F. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum mencangkok ini adalah antara lain
sebagai berikut:

a. Mencangkok adalah cara memperbanyak tanaman dimana pembentukan akar pada calon
tanaman baru terjadi ketika masih melekat pada tanaman induknya.

b. Tanaman yang ideal untuk dapat dicangkok adalah tanaman yang mempunyai kambium dan
diameter batangnya tidak terlalu tipis atau terlalu tebal.

c. Akar terbentuk dari bagian batang yang terlukai dan yang bersentuhan langsung dengan tanah.

d. Jenis-jenis tanaman yang biasa dicangkok adalah pohon buah-buahan, misalnya mangga,
beberapa jenis jeruk (jeruk besar, jeruk nipis, jeruk manis dan jeruk siem), berbagai jenis jambu
(jambu biji, jambu air, jambu monyet), belimbing manis, kelengkeng.

e. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses pencangkokan diantaranya adalah


batang yang dicangkok, waktu, faktor media, faktor cahaya matahari, proses fotosintesis,
pemeliharaan, dll.

Anda mungkin juga menyukai