Anda di halaman 1dari 3

Sejarah Perkembangan Mekanika Fluida

June 18, 2010 M. Baitullah Al Amin Hidrolika

Archimedes (287-212 SM) adalah yang pertama kali mempelajari gaya-gaya apung dan stabilitas
benda mengapung di atas air. Kemudian Leonardo Da Vinci (1452-1519) yang melakukan
investigasi mengenai fluida tentang prinsip kontinuitas. Untuk beberapa millenium, tidak ada
perkembangan Mekanika Fluida yang esensial. Pekerjaan Leonardo Da Vinci diikuti oleh Galileo
Galilei (1564-1642) dan Evangelista Torricelli (1608-1647). Sementara itu Galileo Galilei
menghasilkan ide yang sangat penting untuk melakukan penelitian eksperimental tentang hidrolis
dan memberikan konsep tentang vakum yang dikenalkan oleh Aristoteles. Galileo Galilei
merealisasikan hubungan antara berat udara atmosfer dan tekanan barometrik. Ia juga yang
mengembangkan teori liquid jatuh bebas. Pekerjaan Toricelli merupakan kontribusi penting
terhadap hukum fluida mengalir keluar dari suatu tangki dengan pengaruh gravitasi.

Issac Newton (1642-1727) memberikan dasar teori tentang aliran fluida. Ia yang pertama
merealisasikan tentang momentum transport, yang mengenalkan gesekan aliran yang sebanding
dengan gradient kecepatan dan arahnya tegak lurus dengan arah aliran. Ia juga membuat beberapa
kontribusi tambahan kepada evaluasi friction drag. Henri de Pitot (1665-1771) memberikan
kontribusi penting tentang pemahaman tekanan stagnasi yang timbul dalam suatu aliran pada titik
stagnasi. Ia juga yang pertama mencoba membuat kecepatan aliran yang timbul akibat beda
tekanan. Daniel Bernoulli (1700-1782) meletakkan pondasi hidromekanik dengan membuat
hubungan antara tekanan dan kecepatan dengan dasar prinsip energi yang sederhana. Ia membuat
kontribusi penting kepada pengukuran tekanann, teknologi manometer dan alat hidromekanik.

Leonhard Euler (1707-1783) memformulasikan dasar-dasar persamaan aliran untuk fluida ideal.
Ia menekankan pentingnya tekanan untuk seluruh bidanng Mekanika Fluida dan menerangkan
tentang timbulnya kavitasi dalam suatu instalasi fluida. Prinsip dasar dari mesin turbo ditemukan
dan diterangkan oleh Euler. Ia memformulasikan persamaan dasar yang diberikan oleh Jean le
Rond dAlembert (1717-1783). Ia menguraikan persamaan kontinuitas dalam bentuk persamaan
diferensial dan mengenalkan penggunaan bilangan kompleks dalam teori potensial.
Pengembangan persamaan dasar Mekanika Fluida kemudian dilanjutkan oleh Joseph de Lagrange
(1736-1813), Louis Marie Henri Navier (1785-1836) dan Barr de Saint Venant (1797-1886). Oleh
karena solusi persamaan belum ditemukan maka Antoine Chezy (1718-1798) memberikan
beberapa parameter similaritas agar dapat mentransfer hasil pengamatan dari satu aliran ke aliran
alinnya. Didasarkan atas hukum similaritas, penelitian eksperimental terus dilakukan oleh
Giovanni Battista Venturi (1746-1822), dan penelitian eksperimental pengukuran kerugian
tekanan dalam aliran dilakukan oleh Gotthilf Ludwig Hagen (1797-1884). Studi Drag
hidrodinamik dilakukan oleh Jean-Louis Poiseuille (1799-1869). Kemudian Ernest March (1836-
1916) yang memberikan teori aerodinamik dan ia merupakan perintis aerodinamik supersonik
yang berhubungan dengan perubahan densitas aliran.

Pengembangan Mekanika Fluida secara analitik dilakukan dalam abad ke-19 oleh George Gabriel
Stokes (1816-1903) yang membuat kontribusi analitik terhadap fluida viskos. John William Statt
Lord Rayleigh (1842-1919) melakukan banyak pengamatan pada similaritas dinamik dan
instabilitas hidrodinamik. Turunan-turunan dari gerak gelombang, instabilitas gelembung-
gelembung dan butiran liquid, dan jet fluida diikuti indikasi-indikasi bagaimana instabilitas linier
dalam Mekanika Fluida bisa terjadi. Sesudah perintis pekerjaan Ludwig Prandtl (1875-1953),
yang mengenalkan konsep lapisan batas ke dalam Mekanika Fluida, solusi analitik terhadap
persamaan dasar seperti solusi persamaan lapisan batas yang diberikan oleh Paul Richard
Heinrich Blasius (1883-1970).

Babak baru dalam Mekanika Fluida dijelaskan oleh Osborne Reynolds (1832-1912). Ia merintis
penelitian dalam bidang Mekanika Fluida, khususnya penelitian dasar tentang aliran turbulent. Ia
mendemonstrasikan bahwa ada kemungkinan untuk memformulasikan persamaan Navier-Stokes
dalam bentuk waktu rata-rata agar dapat menerangkan proses transport turbulent. Pekerjaan yang
penting dalam bidang ini diberikan oleh Ludwig Prandtl (1875-1953) yang memberikan
pengetahuan dasar tentang lapisan batas. Theodor Von Karman (1881-1973) memberikan
kontribusi pada sub-bidang Mekanika Fluida dan diikuti oleh banyak peneliti-peneliti yang terkait
dengan solusi dari problem Mekanika Fluida. Pei Yuan Chou (1902-1993) dan Andrei
Nikolaevich Kolmogorov (1903-1987) berkontribusi atas teori turbulen dan Hermann Schlichting
(1907-1982) berkontribusi atas pekerjaannya dalam bidang transisi aliran laminer ke turbulen dan
atas pengetahuannya yang mengkonverikannya ke dalam solusi-solusi praktis terhadap problem
aliran fluida.

Dalam abad ke-20 Mekanika Fluida dikembangkan baik secara eksperimental maupun secara
komputasi yang dibutuhkan untuk solusi praktis dari problem aliran. Kombinasi aplikasi
eksperimental dan metode numerik banyak dilakukan di abad ke-21. Akhirnya, kemajuan pesat
telah dicapai dalam abad terkahir ini dalam bidang Mekanika Fluida numerik. Perkembangan
dalam matematika terapan mengambil tempat untuk penyelesaian persamaan diferensial parsial
secara numerik. Secara paralel, perkembangan metode komputasi dengan menggunakan
komputer dengan kecepatan tinggi.

Trend Perkembangan Mekanika Fluida

Perkembangan di bidang Mekanika Fluida dari tahun ke tahun meningkat. Dalam abad ke-20
berkembang pesat kepada penyelesaian persamaan-persamaan bidan Mekanika Fluida secara
numerik. Dalam waktu yang sama, pada masa ini juga membawa perkembangan yang sangat
besar dalam bidang eksperimental dari Mekanika Fluida. Perkembangan yang cepat dari
komponen-komponen alat ukur elektronik, lase, optik, berbagai macam sensor, micro-technique
dan sebagainya telah menghasilkan perkembangan teknik pengukuran yang berpresisi tinggi dan
yang sekarang tersedia untuk studi pengembangan aliran fluida.

Kemajuan dari bidang Mekanika Fluida mengarah kepada penelitian-penelitian untuk


mendapatkan konsep yang inovatif maupun metodologi. Estimasi variabel-variabel yang
berhubungan dengan fluida akan dapat menentukan dalam pemilihan konsep konfigurasi suatu
alat atau sistem pada tahap perencanaan. Selain daripada itu, karakteristik aliran yang timbul
akibat mengalirnya fluida terus dipelajari dan diteliti. Seperti visualisasi aliran akan dapat lebih
diketahui lebih jauh karakteristiknya dengan memakai alat ukur yang modern.

Penggunaan komputer dalam proses komputasi Mekanika Fluida meningkat. Hal ini dapat dilihat
dengan jumlah publikasi dengan metode komputasi sekitar 2.500 yang terbit dalam kurun waktu
dari tahun 1991 s.d. 1995 dan sekitar 24.000 publikasi dalam kurun waktu 1996 s.d. 2000
(Haidari et al., 2003). Metode komputasi Mekanika Fluida memegang peranan yang penting
dalam perencanaan dan pengembangan sistem fluida. Trend komputasi Mekanika Fluida ke
depan semakin meningkat oleh karena diterima secara luas baik dalam penelitian maupun dalam
rancang bangun karena mempunyai keuntungan berikut:
Mengurangi secara signifikan biaya perencanaan baru
Dapat menganalisa sistem dimana secara eksperimen sulit dilakukan
Dapat menganalisa sistem yang kondisinya di luar level performance biasanya
Dapat memberikan opsi analisis dan opsi hasil secara detail yang sangat banyak.

Anda mungkin juga menyukai