Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

ILMU KEALAMAN DASAR

ASAL-USUL MANUSIA BERDASARKAN SAINS DAN

AL-QURAN

Oleh : Siti Hajar Thaitami

Nim : 14078047

Prodi : Tata Rias dan Kecantikan

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2014

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat serta salam senantiasa
tercurah pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, serta kepada para sahabat dan para
pengikutnya hingga akhir zaman kelak. Akhirnya penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang
ASAL-USUL MANUSIA BERDASARKAN SAINS DAN AL-QURAN ini dengan tepat
waktu.

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kealaman
Dasar. Selain itu maksud dalam penulisan makalah ini adalah mengetahui tentang bagaimana
asal-usul manusia menurut sains dan Al-Quran.
Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini masih terdapat banyak kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis memohon maaf dan mengharapkan saran serta
kritik yang membangun untuk kesempurnaan penulisan laporan ini. Semoga makalah bisa
bermanfaat, terimakasih.

Penulis

i
DAFTAR ISI

Daftar isi ................................................................................................................i


Bab I Pendahuluan ..............................................................................................1
1. Latar belakang ....................................................................................................1

2. Identifikasi masalah.....2

3. Tujua.2

Bab II Pembahasan ......................................................................3


1. Asal-usul manusia berdasarkan sains ......................................4
2. Asal-usul manusia berdasarkan Al-Quran .....................................................9

3. Perbandingan Asal-usul Manusia Menurut Al-Quran dan Sains15

Bab III Penutup......................................................................19

A. Kesimpulan .........................................................................................................19
B. Saran ....................................................................................................................20
Daftar pustaka ........................................................................................................21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era yang modern ini, ada banyak penemuan, ilmu pengetahuan, dan teori yang
berkembang dan dikembangkan, baik oleh ilmuan dalam negeri maupun luar negeri. Namun,
diantara sekian banyak penemuan manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sedemikian canggih, masih ada satu permasalahan yang hingga kini belum mampu dijawab dan
dijabarkan oleh manusia.

Masalah itu ialah masalah tentang asal usul kejadian manusia. Banyak ahli ilmu
pengetahuan mendukung teori evolusi yang mengatakan bahwa makhluk hidup (manusia) berasal
dari makhluk yang mempunyai bentuk maupun kemampuan yang sederhana, kemudian
mengalami evolusi dan kemudian menjadi manusia seperti sekarang ini. Hal ini diperkuat dengan
adanya penemuan-penemuan ilmiah berupa fosil seperti jenis Pitheccanthropus
dan Meghanthropus.

Di lain pihak banyak ahli agama yang menentang adanya proses evolusi manusia
tersebut. Hal ini didasarkan pada berita-berita dan informasi-informasi yang terdapat pada kitab
suci masing-masing agama yang mengatakan bahwa Adam adalah manusia pertama. Amat
penting memahami dengan gamblang bagaimana asal usul manusia yang sebenarnya.

Manusia adalah mahluk paling sempurna yang diciptakan oleh Allah SWT.
Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas
mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah
dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti: Turab, Thien, Shal-shal, dan
Sualalah.

1
2

Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di
dalamnya, tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat besar
karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman. Itulah sebab
dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk manusia, sebagai rahmat dan
karunia dari Allah SWT. {Allah telah menundukkan bagi kalian apa-apa yang ada di langit dan
di bumi semuanya.}(Q. S. Al-Jatsiyah: 13). {Allah telah menundukkan bagi kalian matahari
dan bulan yang terus menerus beredar. Dia juga telah menundukkan bagi kalian malam dan
siang.}(Q. S. Ibrahim: 33). {Allah telah menundukkan bahtera bagi kalian agar dapat
berlayar di lautan atas kehendak-Nya.}(Q. S. Ibrahim: 32), dan ayat lainnya yang menjelaskan
apa yang telah Allah karuniakan kepada manusia berupa nikmat akal dan pemahaman serta
derivat (turunan) dari apa-apa yang telah Allah tundukkan bagi manusia itu sehingga mereka
dapat memanfaatkannya sesuai dengan keinginan mereka, dengan berbagai cara yang mampu
mereka lakukan.

Kedudukan akal dalam Islam adalah merupakan suatu kelebihan yang diberikan Allah
kepada manusia dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dengannya, manusia dapat
membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan mereka di dunia.

B. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana pandangan sains tentang asal usul manusia?

2.Bagaimana pandangan Islam tentang asal usul manusia dan surat apa serta ayat yang
mempertegas pandangan Islam tersebut didalam Al-Quran?

C. Tujuan

1. Kita menjadi tahu bagaimana pandangan Islam tentang asal usul manusia serta surat dan ayat
yang mempertegas pandangan Islam dengan ada nya di dalam Al-Quran tersebut.

2. Kita menjadi tahu bagaimana pandangan sains tentang asal usul manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

ASAL-USUL MANUSIA BERDASARKAN SAINS DAN AL-QURAN

Manusia dalam pandangan kebendaan (materialis) hanyalah merupakan sekepal tanah di


bumi. Manusia dalam pandangan kaum materialism, tidak lebih dari kumpulan daging, darah,
urat, tulang, urat-urat darah dan alat pencernaan. Akal dan pikiran dianggapnya barang benda,
yang dihasilkan oleh otak. Pandangan ini menimbulkan kesan seolah-olah manusia ini makhluk
yang rendah dan hina, sama dengan hewan yang hidupnya hanya untuk memenuhi keperluan dan
kepuasan semata.

Dalam pandangan Islam, manusia itu makhluk yang mulia dan terhormat di sisi-Nya, yang
diciptakan Allah dalam bentuk yang amat baik. Manusia diberi akal dan hati, sehingga dapat
memahami ilmu yang diturunkan Allah, berupa Al-Quran menurut sunah rasul. Dengan ilmu
manusia mampu berbudaya. Allah menciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baiknya (at-Tiin
: 95:4). Namun demikian, manusia akan tetap bermartabat mulia kalau mereka sebagai khalifah
(makhluk alternatif) tetap hidup dengan ajaran Allah (QS. Al-Anam : 165). Karena ilmunya
itulah manusia dilebihkan (bisa dibedakan) dengan makhluk lainnya, dan Allah menciptakan
manusia untuk berkhidmat kepada-Nya, sebagaimana firman Allah dalam surat Adz-Dzariyat
(51) : 56.

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.
(Adz-Dzariyat (51) : 56).

Prof. DR. Zakiah Daradjat. dkk, Dasar-dasar Agama Islam (Jakarta : 1986), hal : 48.

3
4

1. Asal Usul Manusia Berdasarkan Sains.

Kejadian Manusia Menurut Sains

Teori sains menggariskan, bayi yang di dalam kandungan akan menghrungi tiga tahap utama
yaitu Pre-embrionik, Embrionik dan fetus.

1) Tahap Pre-embrionik
Pada tahap pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah
segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan
zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna
membentuk tiga lapisan.

2) Tahap Embrionik
Tahap kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa ini bayi disebut
sebagai embrio. Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan-
lapisan sel tersebut.
5
3) Tahap fetus
Dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai fetus. Tahap ini dimulai sejak
kehamilan bulan kelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah
terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada
awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama
kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.
Menurut kajian sains, manusia sebagai individu yang terdiri daripada sel daging, tulang,
saraf, darah dan lain-lain yang membentuk jasad. Pertemuan benih ayah dan ibu membentuk
janin dalam rahim ibu, yang tumbuh secara evolusi. Setelah janin itu sempurna Ia lahir sebagai
bayi. Jikalau dipandang secara jasmaniah tidak banyak beza proses pertumbuhan janin manusia
daripada haiwan peringkat tinggi, akan tetapi setelah janin itu lahir sebagai manusia , terdapat
perbezaan yang asasi antara bayi manusia dan bayi hewan, perbezaan itu semakin hari akan
kelihatan. Proses untuk menjadi lebih dewasa bagi anak hewan lebih cepat berbanding anak
manusia.Sebagai contoh, anak ayam setelah keluar daripada telur, ia akan boleh berjalan dan
mencari makanan sendiri. Akan tetapi, anak manusia memerlukan waktu yang lebih panjang dan
lama untuk dapat mencari makan. Anak manusia memerlukan waktu yang panjang untuk
mendapat pendidikanbagi dapat berdiri sendiri . Makin moden satu masyarakat, maka makin
lama masa yang diminta oleh pendidikan untuk mendewasakan warganya.

Anak hewan tidak memerlukan pendidikan. Tindakan dan nauluri perbuatan hewan
berasas dan dikendalikan oleh naluri. Naluri ialah kemahuan tidak sedar dalam diri manusia,
hewan dan tumbuhan sejak ia lahir lagi. Anak hewan dengan sendirinya pandai makan tanpa
perlu ditunjuk ajar oleh orang tuanya.Burung dengan sendirinya dapat membuat sarang seperti
yang dibuat oleh ibunya sebelum ini.
Semenjak lahir, anak manusia telah membezakan dirinya daripada anak hewan. Ia
mempunyai perasaan rohaniah dimana ia merasa suka dan duka, ia ketawa dan menangis. Ia
memiliki kehidupan batin padanya yang maan tumbuh kesedaran akan diri dan persekitarannya
dan apa yang paling penting adalah tumbuh kemampuan untuk berfikir, sehingga dapat
mempelajari bahasa yang didengari daripada orang persekitarannya.
6
Melalui bahasa itulah, anak manusia itu dapat menyalurkan apa jua yang ada dalam dirinya
kepada orang di sekelilingnya.
Maka terjalinlah hubungan rohaniah di antara anak manusia itu dengan anggota
masyarakat. Justeru, ia menjadi ahli masyarakat dengan meneyrtai kehidupan sosialnya.

Berdasarkan kepada perkara yang diperhatikan dalam proses pertumbuhan anak manusia,
dapatlah difahami bahawa manusia memiliki aktiviti kejiwaan, yang memungkinkannya
menyertai aktiviti social. Kejiwaan dan social inilah yang tidak ada pada hewan, sekalipun jika
dipandang dari segi jasmani tidak banyak perbezaannya antara orang hutan, cimpanzi atau gorilla
dengan manusia. Kerana itulah Julian Huxley, seorang neo-Darwinis yang terkenal juga
menyebut manusia sebagai makhluk yang berjiwa dan bermasyarakat.

Sains sendiri mengakui bahawa dalam diri manusia ada jiwa, bahkan penganut teori
evolusi pun mengakuinya.Apa yang menjadi permasalahan adalah apakah unsur jiwa itu unsur
asal yang berdiri secara sendiri atau ia hanya merupakan fungsi atau aktiviti dari jasad dengan
anggota tubuh badannya. Perkara ini tidak mungkin dapat diselesaikan melalui sains.Asas sains
adalah penyelidikan dan eksperimen. Penyelidikan dan eksperimen hanya boleh dilaksanakan ke
atas benda yang bersifat material sedangkan jiwa adalah perkara ghaib.

Berdasarkan huraian di atas dapatlah disimpulkan bahawa menurut sains, manusia terdiri
daripada jasad yang bermula dengan benda, ia tidak banyak beza dengan jasad haiwan.Akan
tetapi dari segi batiniah perbezaan yang amat ketara akan kelihatan. Manusia mempunyai jiwa
yang memungkinkan otak itu berfikir. Kalbunya jadi sumber penghayatan rohaniah dan tangan
menjadi pangkal teknik, mewujudkan apa yang difikirkan oleh otak dan dirasakan oleh kalbu.
Sains juga telah menyediakan satu cabang khusus untuk jiwa yang lebih dikenali sebagai
psikologi. Jiwa memungkinkan individu manusia membentuk kehidupan sosial. Kehidupan
sosial inilah yang membentuk masyarakat dan di dalam masyarakatlah manusia hidup secara
kemanusiaan.

http://kejadiankita.blogspot.com/p/kejadian-manusia-menurut-sains.html
7

Pada awalnya di dunia ini hanya ada satu sel yang kemudian berkembang dan mengalami
percabangan-percabangan.Percabangan ini mengakibatkan adanya variasi mahluk hidup di dunia
ini. Menurut Charles Darwin dalam teori Evolusinya, manusia merupakan hasil evolusi dari kera
yang mengalami perubahan secara bertahap dalam waktu yang sangat lama. Dalam perjalanan
waktu yang sangat lama tersebut terjadi seleksi alam. Semua mahluk hidup yang ada saat ini
merupakan organisme-organisme yang berhasil lolos dari seleksi alam dan berhasil
mempertahankan dirinya. Dalam teorinya ia mengatakan : Suatu benda (bahan) mengalami
perubahan dari yang tidak sempurna menuju kepada kesempurnaan. Kemudian ia memperluas
teorinya ini hingga sampai kepada asal-usul manusia.

Sudono Syueb, Buku Pintar Agama Islam, (Percetakan Bushido Indonesia: Delta Media, 2011),
hal: 70.

Berbicara tentang asal-usul kejadian manusia mengharuskan kita untuk berbicara tentang
asal-usul kehidupan dan hidup. Teori pertama yang dapat dikenali dari Aristotle (384-322M)
yang disebut sebagai teori Abiogenesis atau Generasio Spontanea. Menurut teori ini, semua yang
hidup muncul secara terus menerus dari yang mati atau materi. Namun teori ini di ragui oleh
Lazardo Spanlazani, Frencesco Redi (dari Itali) dan Louise Pasteur (dari Perancis), berhasil
membuktikan bahawa makhluk hidup tidak dari materi yang mati. Semenjak itu, pada tahun
1860, telah muncul teori baru yang menyatakan bahwa semua makhluk yang hidup berasal dari
yang hidup sebelumnya (omne vivum ex vivo).

Setelah itu, munculnya teori evolusi dari Charles Darwin(1809-1882). Pada hakikatnya
merupakan kelanjutan sahaja dari teori omne vivum ex vivo. Menurut Charles Robert Darwin
pada tahun 1800-1882 bahwa hewan, tumbuhan, dan juga manusia merupakan hasil perubahan
evolusi dari makhluk hidup yang sangat sederhana pada awal kehidupan di bumi, yang secara
perlahan-lahan melalui proses penurunan dengan modifikasi yang akhirnya berkembang menjadi
spesies organisme di muka bumi ini, termasuk di dalamnya adalah kejadian manusia.

Khusus tentang kejadian manusia, menurut teori evolusi Darwin, manusia adalah hewan
atau binatang yang lebih maju dibandingkan hewan atau spesies lain.
8

Pada tahun 1842 Darwin telah menyusun kerangka teorinya dalam sebuah buku yang setebal
250 halaman yang telah diselesaikan pada tahun 1844, yang kemudian ia beri judul The Origin of
the Species by Means of Natural Selection pada tahun 1859 dan buku lain dengan judul The
Origin of Men pada tahun 1871 yang kemudian terkenal dengan istilahTeori Evolusi Darwin.

Berkaitan dengan asal-usul kehidupan, Darwin secara ringkas memaparkan bahwa:

1. Kehidupan berasal dari zat-zat organik yang secara bertahap mengalami perubahan menjadi
makromolekul organik yang diperkirakan bermula dari lautan.

2. Evolusi kimia dimulai dari atmosfer purba dengan beraksinya bahan-bahan anorganik dengan
energi dari halilintar membentuk senyawa makromolekul sebagai komponen-komponen
pembentuk sel.

3. Makromolekul-makromolekul akan terkonsentrasi di cekungan secara progresif, akibat kondisi


yang relatif kering dengan bantuan ATP dan enzim-enzim terjadi percepatan reaksi sehingga
terbentuk membran struktural serta ibril internal sebagai bagian sel primitif yang merupakan
kemungkinan terbentuknya kehidupan pada tahap pertama kali.

4. Kemungkinan dimulainya evolusi dari laut ke darat dengan menggunakan analogi


perkembanganinvertebrata dari air ke darat.

5. Perkembangan makhluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu lama dari bentuk
sederhana menuju bentuk yang kompleks.

6. Mekanisme evolusi dilaksanakan melalui seleksi alam oleh peristiwa mutasi gen yang terjadi
secara acak dan tidak terduga pada tigkat suatu populasi.

Teori Darwin berdasarkan atas seleksi alam yang dapat menghasilkan perubahan besar
pada organisme setelah waktu yang lama bahkan pada suatu saat tertentu dapat menghasilkan
spesies baru.
9

Dia juga mengatakan bahwa semua organisme yang meliputi seluruh tumbuhan dan hewan yang
ada dan pernah ada berkembang dari beberapa atau bahkan satu satu bentuk yang sangat
sederhana melalui proses penurunan dengan modifikasi melalui seleksi alam.

Evolusi dalam pengertian-pengertian di atas adalah sebatas hipotesis ilmiah tanpa bukti,
atau justru sekedar perkiraan yang kemudian diangkat menjadi kebenaran ilmiah oleh para
pendukungnya dan diterima begitu saja oleh masyarakat umum lewat kediktatoran intelektual
serta keyakinan yang membabibuta masyarakat pada integritas moral ilmuwan.

Seiring dengan perkembangan dunia ilmu pengetahuan modern, teori Darwin ini lambat
laun digugurkan oleh para ilmuwan-ilmuwan modern yang disebabkan karena kegagalan Darwin
dalam menjelaskan proses mekanisme transdormasi gen dari DNA kera menjadi manusia.
Sungguh sangat gempar dan ironis bagi para ilmuwan dan kita pada saat ini yang telah lama
belajar mendalami ilmu dan konsep teorinya.

Hal ini dapat dilihat melalui dalam diagram yang dibuat oleh Washburn (tahun 1960).
Persoalan jika benar manusia berasal dari kera mengapa manusia tidak berubah menjadi kera dan
begitu juga sebaliknya. Oleh sebab itu, manusia dan kera berbeda dan teori ini tidak relevan.

http://rosmana12.blogspot.com/2009/02/asal-mula-manusia-teori-evolusi-daKONSEP ISLAM
TENTANG PROSES PENCIPTAAN MANUSIA

2. Asal-usul manusia berdasarkan Al-Quran

Manusia dalam Pandangan Agama Islam

Dalam Agama Islam, segala sesuatunya telah diatur dengan baik dan digambarkan dalam
kitab suci Al-Quran. Tidak luput olehNya, bagaimana proses pembentukkan manusia yang juga
digambarkan sejelas-jelasnya. Dalam Al-Quran jika dipadukan dengan hasil penelitian ilmiah
menemukan titik temu mengenai asal usul manusia ini.

Terwujudnya alam semesta ini berikut segala isinya diciptakan oleh Allah dalam waktu
enam masa. Keenam masa itu adalah Azoikum, Ercheozoikum, Protovozoikum, Palaeozoikum,
10

Mesozoikum, dan Cenozoikum. Dari penelitian para ahli, setiap periode menunjukkan perubahan
dan perkembangan yang bertahap menurut susunan organisme yang sesuai dengan ukuran dan
kadarnya masing-masing (tidak berevolusi).

Manusia dikaruniakan oleh Allah akal untuk berfikir. Dengan akal, manusia mampu
membedakan antara yang haq (benar) dengan yang bathil (salah). Dengan akal pula, manusia
mampu merenungkan dan mengamalkan sesuatu yang benar tersebut. Dengan karunia akal,
manusia diharapkan dapat memilah dan memilih nilai-nilai kebenaran, kebaikan dan keindahan.

Disamping memiliki akal, manusia selalu terlahir dengan 3 naluri yang pasti ada dalam
dirinya, yaitu :

Naluri untuk mensucikan sesuatu : naluri untuk beragama dan menyebah sesuatu yang lebih
dari pada dirinya.

Naluri untuk mempertahankan eksistensi diri : manunia punya kecenderungan marah, sedih,
senang dll.

Naluri untuk melestarikan dirinya : naluri kasih sayang.

*Hanykpoespyta, Manusia : Antara Pandangan Antropologi dan Agama Islam,


(http://hanykpoespyta.wordpress.com/2008/04/19/manusia-antara-pandangan-antropologi-dan-
agama-islam/, diposting : 19 April 2008)

*Muhammad Fathurrohman, M.Pd.I, Proses Kejadian Manusia dan Nilai-nilai Pendidikan di


Dalamnya, (http://muhfathurrohman.wordpress.com/2012/09/19/proses-kejadian-manusia-dan-
nilai-nilai-pendidikan-di-dalamnya/, diposting : 19 September 2012).

Penciptaan Manusia Menurut Al-Quran

Al-Quran menyatakan proses penciptaan manusia mempunyai dua tahapan yang berbeda, yaitu:
Pertama, disebut dengan tahapan primordial. Manusia pertama, Adam a.s. diciptakan dari
al-tin (tanah), al-turob (tanah debu), min shal (tanah liat), min hamain masnun (tanah lumpur
hitam yang busuk) yang dibentuk Allah dengan seindah-indahnya,
11

kemudian Allah meniupkan ruh dari-Nya ke dalamA diri (manusia) tersebut (Q.S, Al Anaam
(6):2, Al Hijr (15):26,28,29, Al Muminuun (23):12, Al Ruum (30):20, Ar Rahman (55):4).

Kedua, disebut dengan tahapan biologi. Penciptaan manusia selanjutnya adalah melalui
proses biologi yang dapat dipahami secara sains-empirik. Di dalam proses ini, manusia
diciptakan dari inti sari tanah yang dijadikan air mani (nuthfah) yang tersimpan dalam tempat
yang kokoh (rahim). Kemudian nuthfah itu dijadikan darah beku (alaqah) yang menggantung
dalam rahim. Darah beku tersebut kemudian dijadikan-Nya segumpal daging (mudghah) dan
kemudian dibalut dengan tulang belulang lalu kepadanya ditiupkan ruh (Q.S, Al Muminuun
(23):12-14). Hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim menyatakan bahwa ruh
dihembuskan Allah swt. ke dalam janin setelah ia mengalami perkembangan 40 hari nuthfah, 40
hari alaqah dan 40 hari mudghah.

Penciptaan manusia dan aspek-aspeknya itu ditegaskan dalam banyak ayat. Beberapa di
antaranya sebagai berikut:
1. Manusia tidak diciptakan dari mani yang lengkap, tetapi dari sebagian kecilnya (spermazoa).
2. Sel kelamin laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bayi.
3. Janin manusia melekat pada rahim sang ibu bagaikan lintah.
4. Manusia berkembang di tiga kawasan yang gelap di dalam rahim.

A. Setetes Mani

Sebelum proses pembuahan terjadi, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada satu
waktu dan menuju sel telur yang jumlahnya hanya satu setiap siklusnya. Sperma-sperma
melakukan perjalanan yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju sel telur karena saluran
reproduksi wanita yang berbelok2, kadar keasaman yang tidak sesuai dengan sperma, gerakan
menyapu dari dalam saluran reproduksi wanita, dan juga gaya gravitasi yang berlawanan. Sel
telur hanya akan membolehkan masuk satu sperma saja.

Artinya, bahan manusia bukan mani seluruhnya, melainkan hanya sebagian kecil darinya. Ini
dijelaskan dalam Al-Quran :
12

Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani
yang dipancarkan? (QS Al Qiyamah:36-37).

B. Segumpal Darah Yang Melekat di Rahim

Setelah lewat 40 hari, dari air mani tersebut, Allah menjadikannya segumpal darah yang
disebut alaqah.

"Dia telah menciptakan manusia dengan segumpal darah". (al Alaq/96:2).

Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, terbentuk sebuah sel tunggal
yang dikenal sebagai zigot , zigot ini akan segera berkembang biak dengan membelah diri
hingga akhirnya menjadi segumpal daging. Tentu saja hal ini hanya dapat dilihat oleh manusia
dengan bantuan mikroskop.

Tapi, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat pada
dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya. Melalui hubungan
semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi
pertumbuhannya. Pada bagian ini, satu keajaiban penting dari Al Quran terungkap. Saat
merujuk pada zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu, Allah menggunakan kata alaq
dalam Al Quran. Arti kata alaq dalam bahasa Arab adalah sesuatu yang menempel pada
suatu tempat. Kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang menempel
pada tubuh untuk menghisap darah.

C. Pembungkusan Tulang oleh Otot

Disebutkan dalam ayat-ayat Al Quran bahwa dalam rahim ibu, mulanya tulang-tulang
terbentuk, dan selanjutnya terbentuklah otot yang membungkus tulang-tulang ini.

Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang
itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik (QS Al Muminun:14)
13

Para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot dalam embrio terbentuk secara
bersamaan. Karenanya, sejak lama banyak orang yang menyatakan bahwa ayat ini bertentangan
dengan ilmu pengetahuan. Namun, penelitian canggih dengan mikroskop yang dilakukan dengan
menggunakan perkembangan teknologi baru telah mengungkap bahwa pernyataan Al-Quran
adalah benar kata demi katanya.

Penelitian di tingkat mikroskopis ini menunjukkan bahwa perkembangan dalam rahim ibu
terjadi dengan cara persis seperti yang digambarkan dalam ayat tersebut. Pertama, jaringan
tulang rawan embrio mulai mengeras. Kemudian sel-sel otot yang terpilih dari jaringan di sekitar
tulang-tulang bergabung dan membungkus tulang-tulang ini.

D. Saripati Tanah dalam Campuran Air Mani

Cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma saja. Ketika mani disinggung di Al-
Quran, fakta yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern, juga menunjukkan bahwa mani itu
ditetapkan sebagai cairan campuran: Dialah Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-
baiknya, Dia mulai menciptakan manusia dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan keturunannya
dari sari air yang hina. (Al-Quran, 32:7-8).

Ahliana Afifati, Proses Penciptaan Manusia Menurut Islam dan Iptek,


(http://alhayaat.wordpress.com/2009/05/28/proses-penciptaan-manusia-menurut-islam-dan-
iptek/ diposting : 28 Mei 2009).

Ayat-ayat yang Menjelaskan Asal-usul Manusia

Ayat-ayat yang menyebutkan bahwa manusia diciptakan dari tanah, umumnya dipahami
secara lahiriah. Hal ini itu menimbulkan pendapat bahwa manusia benar-benar dari tanah,
dengan asumsi karena Tuhan berkuasa , maka segala sesuatu dapat terjadi. Akan tetapi ada
sebagian umat islam yang berpendapat bahwa Adam bukan manusia pertama. Pendapat tersebut
didasarkan atas asumsi bahwa:

Ayat-ayat yang menerangkan bahwa manusia diciptakan dari tanah tidak berarti bahwa
semua unsure kimia yang ada dalam tanah ikut mengalami reaksi kimia. Hal itu seperti
14

pernyataan bahwa tumbuh-tumbuhan bahan makanannya dari tanah, karena tidak semua unsur
kimia yang ada dalam tanah ikut diserap oleh tumbuh-tumbuhan, tetapi sebagian saja. Oleh
karena itu bahan-bahan pembuk manusia yang disebut dalam al-Quran hanya merupakan
petunjuk manusia yang disebut dalam al-Quran , hanya merupakan petunjuk dimana sebenarnya
bahan-bahan pembentuk manusia yaitu ammonia, menthe, dan air terdapat, yaitu pada tanah,
untuk kemudian bereaksi kimiawi.

Jika dinyatakan istilah Lumpur hitam yang diberi bentuk (mungkin yang dimaksud
adalah bahan-bahan yang terdapat pada Lumpur hitam yang kemudian diolah dalam bentuk
reaksi kimia). Sedangkan kalau dikatakan sebagai tembikar yang dibakar , maka maksudnya
adalah bahwa proses kejadiannya melalui oksidasi pembakaran. Pada zaman dahulu tenaga yang
memungkinkan terjadinya sintesa cukup banyak dan terdapat di mana-mana seperti panas dan
sinar ultraviolet.

Ayat yang menyatakan ( zahir ayat ) bahwa jika Allah menghendaki sesuatu jadi maka
jadilah ( kun fayakun ), bukan ayat yang menjamin bahwa setiap yang dikehendaki Allah pasti
akan terwujud seketika. Dalam hal ini harus dibedakan antara kalimat kun fayakun dengan kun
fa kana. Apa yang dikehendaki Allah pasti terwujud dan terwujudnya mungkin saja melalui suatu
proses. Hal ini dimungkinkan karena segala sesuatu yang ada didunia juga mengalami prosi yang
seperti dinyatakan antara lain dalam surat al-Ala 1-2 dan Nuh 14.

Jika diperhatikan surat Ali Imran 59 dimana Allah menyatakan bahwa penciptaan Isa
seperti proses penciptaan Isa seperti proses penciptaan Adam, maka dapat menimbulkan
pemikiran bahwa apabila isa lahir dari sesuatu yang hidup, yaitu maryam, maka Adam lahir pula
dari sesuatu yang hidup sebelumnya. Hal itu karena kata tsumma yang berarti kemudian, dapat
juga berarti suatu proses.

Berdasarkan ungkapan pada surat al-Baqarah 30 terlihat suatu gambaran bahwa Adam
bukanlah manusia pertama, tetapi ia khalifah pertama. Dalam ayat tersebut, kata yang dipakai
adalah jaailun dan bukan khaaliqun. Kata khalaqa mengarah pada penciptaan sesuatu yang baru,
sedang kata jaala mengarah pada sesuatu yang bukan baru,dengan arti kata memberi bentuk
baru. Pemahaman seperti ini konsisten dengan ungkapan malaikat yang menyatakan apakah
15

engkau akan menjadikan di bumi mereka yang merusak alam dan bertumpah darah? ungkapan
malaikat tersebut memberi pengertian bahwa sebelum adam diciptakan, malaikat melihat ada
makhluk dan jenis makhluk yang dilihat adalah jenis yang selalu merusak alam dan bertumpah
darah. Adanya pengertian seperti itu dimungkinkan, karena malaikat tidak tahu apa yang akan
terjadi pada masa depan, sebab yang tahu apa yang akan terjadi dimasa depan hanya Allah.

3. Perbandingan Asal-usul Manusia Menurut Al-Quran dan Ilmu Dunia

Perbedaan pendapat tentang apakah adam manusia pertama atau tidak, diciptakan
langsung atau melalui suatu proses tampaknya tidak akan ada ujungnya karena masing-masing
akan teguh pada pendiriannya. Jika polemik ini senantiasa diperpanjang, jangan-jangan hanya
akan menghabiskan waktu dan tidak sempat lagi memikirkan tentang status dn tugas yang telah
ditetapkan Allah pada manusia al-Quran cukup lengkap dalam memberikan informasi tentang
itu.

Untuk memahami informasi tersebut secara mendalam, ahli-ahli kimi, biologi, dan lain-
lainnya perlu dilibatkan, agar dalam memahami ayat-ayat tersebut tidak secara harfiah. Yang
perlu diingatkan sekarang adalah bahwa manusia oleh Allah, diharapkan menjadi khalifah (
pemilih atau penerus ajaran Allah ). Status manusia sebagai khalifah , dinyatakan dalam al-
baqarah 30. kata khalifah berasal dari kata khalafa yakhlifu khilafatan atau khalifatan yang
berarti meneruskan, sehingga kata khalifah dapat diartikan sebagai pemilih atau penerus ajaran
Allah. Kebanyakan umat Islam menerjemahkan dengan pemimpin atau pengganti, yang biasanya
dihubunkan dengan jabatan pimpinan umat islam sesudah Nabi Muhammad saw wafat , baik
pimpinan yang termasuk khulafaurrasyidin maupun di masa Muawiyah-Abbasiah.

Perlu diingat bahwa istilah khalifah pernah dimunculkan Abu bakar pada waktu
dipercaya untuk memimpin umat islam. Pada waktu itu beliau mengucapkan inni khalifaur
rasulillah, yang berarti aku adalah pelanjut sunah rasulillah. Dalam pidatonya setelah diangkat
oleh umat islam, abu bakar antara lain menyatakan selama saya menaati Allah, maka ikutilah
saya, tetapi apabila saya menyimpang , maka luruskanlah saya. Jika demikian pengertian
16

khalifah, maka tidak setiap manusia mampu menerima atau melaksanakan kekhalifahannya. Hal
itu karena kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua orang mau memilih ajaran Allah.

Sejarah asal mula manusia menurut Islam dan teori evolusi menurut para ahli. Begitu
banyak penemuan manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi masih ada satu
permasalahan yang hingga kini belum mampu dijawab dan dijabarkan oleh manusia secara eksak
dan ilmiah. Masalah itu ialah masalah tentang asal usul kejadian manusia.

Banyak para ahli mempercayai bahwa, kehidupan manusia berawal dari terpisahnya
sebuah spesies hominid dari garis evolusi primata yang akan menurunkan simpanse dan gorila.
Kemudian, hominid ini berkembang dan menurunkan manusia modern, Homo sapiens.
pernyataan ini dipengaruhi oleh teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin.

Teori evolusi adalah suatu teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup pada masa
lampau, beradaptasi dan mengalami perubahan bentuk bagian-bagian tubuhnya. biasanya, proses
ini terjadi dalam waktu yang sangat lama. Proses ini disebut evolusi.

Teori evolusi mengatakan bahwa manusia merupakan keturunan dari hominid. Hominid
adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri diantara manusia dan kera. Banyak fosil-fosil
hominid ini tersebar di seluruh bagian dunia. Fosil hominid tertua yang pernah ditemukan adalah
Australopithecus africanus. Hominid ini ditemukan di Afrika. Australopithecus memiliki
kapasitas otak sebesar 450 cc. Hominid ini sudah bisa berjalan dengan posisi tegak. Posisi tegak
ini sangat penting karena, posisi ini memberikan beberapa keuntungan bagi hominid ini.
Contohnya hominid ini sudah bisa melihat benda dalam jarak yang jauh dan ia sudah bisa
memindahkan berat ke tangan.

Sekitar 2 juta tahun yang lalu, muncullah Homo habilis, spesies ini diperkirakan
merupakan keturunan dari Australopithecus africanus. Homo habilis sudah memiliki
kemampuan untuk membuat peralatan-peralatan kasar dari batu-batuan dan tulang hewan.
Mereka bertahan hingga sekitar 1,5 juta tahun yang lalu. Kemudian, mereka digantikan oleh
Homo Erectus.
17

Homo erectus adalah jenis hominid yang kemungkinan besar merupakan keturunan dari
Homo Habilis. Homo erectus memiliki kapasitas otak yang lebih besar daripada Homo habilis.
Mereka sudah mamou membuat peralatan yang lebih halus dan rapi dari bebatuan dan tulang
hewan.

Kemudian, Homo erctus menurunkan Homo Neanderthalensis. Homo Neanderthalensis


hidup di gua-gua dan telah bisa mengubur orang mati. Di beberapa wilayah, mereka mampu
bertahan sampai 40.000 tahun yang lalu. Akan tetapi, mereka punah dan digantikan Homo
sapiens, manusia modern.

Itulah sejarah asal mula manusia menurut teori evolusi, Akan tetapi, hal ini sangat
bertolak belakang dengan apa yang telah tertulis dalam Al-Qur'an. Allah berfirman dalam (QS>
Al Hijr (15): 28-29) yang artinya :

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : Sesungguhnya Aku
akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang
diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan
kedalamnya ruh (ciptaan)-ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud" (QS. Al Hijr
(15) : 28-29)

Di dalam Al Quran dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering
kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh
Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam
firman-Nya :

"Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai
penciptaan manusia dari tanah". (QS. As Sajdah (32) : 7)

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)

Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama
itu dalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :
18

"Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah".
(HR. Bukhari)

Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam
keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak
menciptakan lawanjenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah
dalam salah sati firman-Nya :

"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa
yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui"
(QS. Yaasiin (36) : 36)

Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An
Nisaa ayat 1 yaitu :

"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari
seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak..." (QS. An Nisaa (4) : 1)

Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :

Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin) bahwa selama
embriyo berada di dalam kandungan ada tiga selubung yang menutupinya yaitu dinding abdomen
(perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di dalam perut,
kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup/membungkus anak dalam
rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al Quran

"...Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga
kegelapan (kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang
menutup anak dalam rahim)..." (QS. Az Zumar (39) : 6).

http://ahyarijonk.blogspot.com/2010/02/manusia-dan-kera-asal-mula-manusia.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa:

Menurut Islam, da dalam Al-Quran manusia pertama yang diciptakan ialah Adam. Adam
diciptakan dari tanah. Manusia kedua ialah Hawa yang penciptaannya daripada bahan baku
manusia pertama. Sedangkan manusia ketiga diciptakan dari gabungan bahan Adam dan Hawa.
Di dalam Al Quran proses kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci melalui
firman-Nya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal
darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan ia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik. (QS. Al
Muminuun (23) : 12-14).

Sedangkan dalam sains dikenal teori pertama yang dapat dikenali dari Aristotle (384-
322M) yang disebut sebagai teori Abiogenesis atau Generasio Spontanea. Menurut teori ini,
semua yang hidup muncul secara terus menerus dari yang mati atau materi. Adapula teori
Darwin yang berdasarkan atas seleksi alam yang dapat menghasilkan perubahan besar pada
organisme setelah waktu yang lama bahkan pada suatu saat tertentu dapat menghasilkan spesies
baru. Dia juga mengatakan bahwa semua organisme yang meliputi seluruh tumbuhan dan hewan
yang ada dan pernah ada berkembang dari beberapa atau bahkan satu satu bentuk yang sangat
sederhana melalui proses penurunan dengan modifikasi melalui seleksi alam.

Namun, seiring dengan perkembangan dunia ilmu pengetahuan modern, teori Darwin ini
lambat laun digugurkan oleh para ilmuwan-ilmuwan modern yang disebabkan karena kegagalan

19
20

Darwin dalam menjelaskan proses mekanisme transdormasi gen dari DNA kera menjadi
manusia. Sungguh sangat gempar dan ironis bagi para ilmuwan dan kita pada saat ini yang telah
lama belajar mendalami ilmu dan konsep teorinya.

Hal ini dapat dilihat melalui dalam diagram yang dibuat oleh Washburn (tahun 1960).
Persoalan jika benar manusia berasal dari kera mengapa manusia tidak berubah menjadi kera dan
begitu juga sebaliknya. Oleh sebab itu, manusia dan kera berbeda dan teori ini tidak relevan.

B. Saran

Kita adalah sebaik-baiknya makhluk ciptaan Allah. Kita mempunyai bentuk yang sempurna,
mempunyai fikiran dan akal. Seharusnya kita sebagai manusia yang berakal baik, kita menjaga
dan melestarikan sumber daya yang kita miliki. Selain itu tak lupa kita tetap belajar dan
menuntut ilmu demi kemajuan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA

Prof. DR. Zakiah Daradjat. dkk, Dasar-dasar Agama Islam (Jakarta : 1986), hal : 48.

http://kejadiankita.blogspot.com/p/kejadian-manusia-menurut-sains.html

Sudono Syueb, Buku Pintar Agama Islam, (Percetakan Bushido Indonesia: Delta Media, 2011),
hal: 70.

http://rosmana12.blogspot.com/2009/02/asal-mula-manusia-teori-evolusi-daKONSEP ISLAM
TENTANG PROSES PENCIPTAAN MANUSIA

Hanykpoespyta, Manusia : Antara Pandangan Antropologi dan Agama Islam,


(http://hanykpoespyta.wordpress.com/2008/04/19/manusia-antara-pandangan-antropologi-dan-
agama-islam/, diposting : 19 April 2008)

Muhammad Fathurrohman, M.Pd.I, Proses Kejadian Manusia dan Nilai-nilai Pendidikan di


Dalamnya, (http://muhfathurrohman.wordpress.com/2012/09/19/proses-kejadian-manusia-dan-
nilai-nilai-pendidikan-di-dalamnya/, diposting : 19 September 2012).

Ahliana Afifati, Proses Penciptaan Manusia Menurut Islam dan Iptek,


(http://alhayaat.wordpress.com/2009/05/28/proses-penciptaan-manusia-menurut-islam-dan-
iptek/ diposting : 28 Mei 2009).

http://ahyarijonk.blogspot.com/2010/02/manusia-dan-kera-asal-mula-manusia.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia

21

Anda mungkin juga menyukai